ACARA IV
INVERS AUGER HOLE
Dosen Pengampu:
Ferryati Masitoh, S.Si, M.Si
Disusun Oleh:
S1 GEOGRAFI
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2018
ACARA IV
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat menghitung nilai konduktivitas hidrolik dengan
menggunakan metode invers auger hole
2. Mahasiswa mampu menganalisis hasil nilai konduktivitas hidrolik
Menyusun Laporan
V. Hasil
1. Tabel hasil perhitungan konduktivitas hidrolik (terlampir)
2. Grafik kurva semi logaritmik (terlampir)
VI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini mengenai perhitungan konduktivitas
hidrolik menggunakan metode inverse auger hole dengan rumus K =
1,15.r.tan. Total data pada praktikum kali ini diketahui sebanyak 11
data penurunan muka air yang dengan total waktu 1350 detik.
Kemudian hasil data tersebut dipindahkan ke kertas semilog yang
nantinya berupa kurva. Sehingga nantinya mahasiswa dapat
mengetahui tingkat cepat lambatnya suatu aliran dan debit beserta
arahnya yang mana dapat bergunan sebagai acuan untuk menentukan
kebutuhan akan air bersih.
Metode invers auger hole ini dilakukan dengan cara membuat
lubang dengan bor tanah sedalam kurang lebih 2 meter. Kemudian isi
air pada lubang yang telah di bor dan tunggu proses air infiltrasi yang
terjadi. Saat infiltrasi berlangsung, dilakukan penghitugan berapa
pengurangan air yang ada di dalam lubang tersebut dengan
memperhatikan waktu yang telah ditentukan
Diketahui hasil perhitungan ht1+r/2 volume air tertinggi yang
tertinggal sebesar 22,5 cm pada waktu ke 0 detik. Sedangkan volume
air tertinggal yang terendah sebesar 0,5 cm pada waktu 1350 detik.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin lama waktu maka volume
yang tertinggal dalam proses penyerapan air yang melwati pori – pori
pada batuan.
Sedangkan hasil perhitungan konduktivitas hidrolik menggunakan
metode invers auger hole ini diketahui konduktivitas hidroliknya
sebesar 331,04 m/hari. Hal ini megindikasikan bahwa daerah tersebut
merupakan kawasan yang dominan material kerikil menengah sesuai
dengan tabel klasifikasi nilai konduktivitas pada tabel 2.2.
Daerah yang memiliki dominan kerikil menengah ini membuat air
akan mudah lolos dari zona akuifer dikarenakan kerikil memiliki
rongga rongga yang dapat dimasuki oleh aliran air tanah yang
menyebabkan perembesan air sangat cepat dan baik. Sehingga pada
daerah ini memiliki muka air tanah yang sangat dangkal.
VII. Kesimpulan
1. Dapat disimpulkan bahwa pada praktikum kali ini mengenai
perhitungan konduktivitas hidrolik menggunakan metode inverse
auger hole.
2. Hasil perhitungan diketahui sebesar 311,04 m/hari. Jadi dapat
disimpulkan bahwa daerah tersebut memiki dominan material yang
berupa kerikil menengah yang memiliki sifat mudah dalam
meloloskan air.