Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLOGI

PENGUKURAN DEBIT ALIRAN SUNGAI DI SUNGAI NANGA-NANGA

Dosen Pengampu: Drs. La harudu,M,Si

Di Susun Oleh:

Nama : LA ODE SAHAMADA

Nim : A1P120091

Kelas : A

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji kita ucapkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas rahmat dan
petunjuknya saya dapat menyelesaikan tugas laporan tentang ” PENGUKURAN DEBIT
ALIRAN SUNGAI ”. Dan tak lupa kita hanturkan sholawat dan salam kepada baginda nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang
terang benderang dari zaman perbudakan ke zaman kemerdekaan dari dari zaman kebodohan
ke zaman yg berintelektual serta yang menjadi perantara tuhan dalam membimbing kita ke
jalan yang lurus.

Penyusunan makalah ini mengenai Geografi yang merupakan tugas mandiri dalam
mata kuliah Hidrologi. makalah ini disusun berdasarkan informasi yang saya dapat olenya
itu saya sangat mengharapkan kritik yang bersifat positif, guna penyusunan laporan yang
lebih baik kedepannya.

Kendaril, 22 Juni 2021

Penyusun,

2
DAFTAR ISI

Halaman sampul……………………………………………………………………………....i

Kata pengantar……………………………………………………………………………….ii

Daftar isi…………………………………………………………………………………......iii

BAB I Pendahuluan

A. Latar belakang………………………………………………………………………...4
B. Tujuan Makalah………………………………………………………………………4

BAB II Pembahasan

A. Gambar Peta DAS WANGGU……………………………………………………....5


B. Teori Debit……………………………………………………………………………..6
C. Fungsi kemiringan sungai, suhu,kelembapan,kecepatan arus,dan pH tanah….....7

BAB III PEMBAHASAN METODE PRATIKUM

A. Tempat dan waktu…………………………………………………………………...8


B. Alat dan bahan pratikum……………………………………………………………9
C. Cara kerja…………………………………………………………………………...10

BAB IV HASIL DAN PERHITUNGAN

A. HASIL………………………………………………………………………………...10

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………….…..13
B. Saran……………………………………………………………………………...…..14

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….………………15

HASIL DOKUMENTASI PRATIKUM HIDROLOGI…………………………………..16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air merupakan pokok bagi kehidupan dan secara keseluruhan mendominasi
komposisi kimia dan semua organisme. terdapatnya dimana-mana dalam biota sebagai
tumbuhan metabolism biokimia dan mempunyai sifat kimia serta fisika yang unik.perairan
umum merupakan bagian permukaan bumi yang secara permanen berkala digenangi air, baik
air tawar,payau, atau laut yang di hitung dari garis pasang surut terendah ke arah daratan dan
badan air tersebut terbentuk secara alami maupun buatan.

Debit air adalah jumlah air yang mengalir dalam suhu penampang tertentu
(sungai/saluran /mata air). pemilihan lokasi debit air ; di bagian sungai yang relatif lurus.,
jauh dari pertemuan cabang sungai., kemudian tidak ada tumbuhan air., aliran tidak turbelen.,
aliran tidak melimpah melewati tebing sungai. pengukiuran debit air sangai di pengaruhi
oleh kecepatan arus air. kecepatan arus yang berkaitan dengan pengukuran debit air di
tentukan oleh kecepatan gradient permukaa , tingkat kekasaran, kedalaman, dan perairan.

B. Tujuan Praktikum
Tujuan di laksanakanya praktikum ini adalah untuk mengkur debit aliran sungai
dengan metode current meter, dan sekat ukur.

4
BAB II
PEMBAHASAN

(Gambar 1.1 Peta DAS Wanggu)

Debit puncak (banjir) diperlukan untuk merancang bangunan pengendali banjir.


Sementara data debit aliran kecil diperlukan untuk perencanaan alokasi (pemanfaatan) air
untuk berbagai macam keperluan, terutama pada musim kemarau panjang. Debit aliran rata-
rata tahunan dapat memberikan gambaran potensi sumebr daya air yang dapat dimanfaatkan
dari suatu daerah aliran sungai.
Debit aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu
penampang per satuan waktu. Dalam sistem satuan SI besarnya debit dinyatakan satuan meter
kubik per detik (m3/dt). Dalam laporan-laporan teknis, debit aliran biasanya ditunjukkan
dalam bentuk hidrograf aliran. Hidrografi aliran adalah suatu perilaku debit sebagai respons
adanya perubahan karakteristik biogeofisik yang berlangsung dalam suatu DAS (oleh adanya
kegiatan pengelolaan DAS) dan/atau adanya perubahan (fluktuasi musiman atau tahunan)
iklim lokal.
Berikut ini adakan dikemukakan cara pengukuran debit, alat atau bangunan yang
digunakan untuk mengukur besarnya debit serta metoda rakiraan besarnya debit berdasarkan
persamaan-persamaan empiris. Cara pengukuran debit aliran akan dibedakan menjadi dua,
yaitu pengukuran debit untuk sungai-sungai yang berukuran kecil hingga sedang dan untuk
sungai-sungai besar yang banyak dijumpai di pulau-pulau diluar Jawa.

5
Dalam praktek, sering variasi kecepatan pada tampang lintang di abaikan, dan
kecepatan aliran di anggap seragam di setiap titik pada tampang lintang yang besarnya sama
dengan kecepatan rerata V, sehingga debit aliran adalah ;
Q=AxV
Dengan
Q = Debit Aliran (m³/s)
A = Luas Penampamg (m2)
V = Kecepatan Aliran (m/s)

PENGUKURAN DEBIT
Teknik pengukuran debit aliran langsung di lapangan pada dasarnya dapat dilakukan
melalui empat kategori (Gordon et al., 1992):
1. Pengukuran volume air sungai.
2. Pengukruan debit dengan cara mengukur kecepatan aliran dan menentukan luas
penampang melintang sungai.
3. Pengukuran debit dengan menggunakan bahan kimia (pewarna) yang dialirkan
dalam aliran sungai (substance tracing method).
4. Pengukuran debit dengan membuat bangunan pengukur debit seperti weir (aliran
air lambat)  atau flume (aliran air cepat).

Metode penelitian ini meliputi pengukuran langsung di lapangan. pengukuran


langsung di lapangan meliputi pengukuran lebar, tinggi air, sisi miring, dan diameter pada
aliran sungai

Kemiringan sungai merupakan hubungan antara elevasi dasar sungai dan jarak yang


diukur sepanjang sungai mulai dari ujung hulu sampai muara.. Air bergerak ke hilir karena
pengaruh gaya gravitasi, sehingga semakin besar kemiringan semakin besar pula kecepatan
aliran.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, suhu diartikan sebagai ukuran


kuantitatif terhadap temperatur, panas dan dingin, diukur dengan termometer. Dalam buku
Penyehatan Udara (2007) oleh Tri Cahyono, suhu adalah keadaan panas atau dinginnya
udara.

6
Kelembapan udara pada dasarnya adalah ukuran kadar uap air yang berada dalam
bentuk gas di udara. Udara disini dapat dimaknai sebagai udara dalam ruangan ataupun udara
pada lapisan atmosfer.

Aliran air adalah pergerakan air yang dinyatakan dalam gejala dan parameter. Debit
sungai adalah volume air per satuan waktu yang mengalir melalui suatu penampang
melintang sungai.

Suhu tanah merupakan suatu konsep yang bersifat luas, karena dapat digunakan untuk
menggolongkan sifat-sifat panas dari suatu sistem Parameter tanah yang
mempengaruhi suhu antara lain kapasitas panas spesifik, penghantar panas, difusivitas panas,
serta sumber dan keluaran panas internal pada waktu tertentu.

7
BAB III

PEMBAHASAN METODE PRAKTIKUM

A. Tempat dan waktu


Pratikum pengukuran debit aliran sungai dilaksanakan pada hari kamis,17 juni 2021
pada pukul 15.00 sampai dengan selesai yang berlokasi di Sungai nanga-nanga.

B. Alat dan bahan Pratikum


Alat dan bahan yang digunakan pada pratikum pengukuran debit aliran sungai ini
yaitu:

No Nama Alat Penggunan Alat


1.  Termometer tanah

Termometer Tanah Kegunannya adalah untuk mengukur


Suhu Tanah yang Di teliti

2.  Mengukur

Thermo hygro,yaitu mengukur temperature air sungai

3.  GPS

GPS,kegunanya adalah mengukur karbonat dan satelit


tersebut

4.  Termometer Air

Termometer Air kegunanya adalah untuk mengukur Suhu


air Yang diteliti

5.  Meter

8
Meter Kegunannya adalah mengukur luas penampang

6.  Curenmeter

Curenmeter Kegunannya adalah Mengukur kecepatan angin

7.  Tali

Tali,kegunanya adalah untuk mengikat kayu dari kiri ke


Kanan

C. Cara kerja
 Proses pelaksanan pratikum hidrologi ini untuk mengukur kecepatan aliran sungai dengan
menggunakan alat Termometer tanah.GPS,Termometer air,meter,Curenmeter
1. Termometer tanah yaitu, Mengukur Suhu tanah
2. Termometer air untuk mengukur kadar suhu air
3. Meter, yaitu mengukur Luas Penempang
4. GPS,yaitu mengukur atau mengetahui titik kordinat tersebut
5. Curenmeter,yaitu mengukur kecepatan angin
6. Thermo hygro,yaitu mengukur temperatur
7. Tali,adalah mengikat kayu

 Prosedur pelaksanan pratikum hidrologi yaitu:


1. Disiapkan semua alat-alat yang digunakan
2. Memasang alat yang akan di gunakan
3. Mengukur kedalaman air
4. Tiap kelompok mencatat proses pelaksanan pratikum
5. Dalam proses pelaksanan pratikum,memiliki waktu yang lama
6. Mengulangi Langkah 2 sampai 5 sebanyak 3 kali
7. Ulangi prosedur dengan sekat ukur yang berbeda

9
BAB IV
HASIL DAN PERHITUNGAN

A. Hasil
Dari pratikum yang telah dilakukan diperoleh hasil perhitungan aliran sungai
sebagai berikut:

a. Pertama,kami mengukur suhu tanah,(suhu tanah awal 0o dan suhu akhir tanah
mencapai 26o).
b. Kedua,kami mengukur suhu air,(suhu air awal 20o dan suhu air akhir mencapai
23o).
c. Ketiga,kami menentukan titik koordinat dan berlokasi sekitar(S 04 o03’19.0” dan E
122o33’45.2”)
d. Keempat,kami menancapkan dua kayu disisi kanan dan kiri sungai untuk
mengukur Luas penampang sungai dengan menggunakan meteran.lalu kami
menentukan sekmen.dari sekmen 1-5(X1,X2,X3,X4,Dan X5)

krX1 X2 X3 X4 X5kn

0,2 0,4 0,3 0,5 0,3

0,3 0,2 0,4 0,3 0,5

8 17 26 30 29

9,5 15 17 28 17

10
 Mengukur lebar sungai
X1+X2+X3+X4+X5
5
=3,85+7+14,7+22,4+30,1:5
5
=78,45

 Mengukur kecepatan air sungai bawah


X1+X2+X3+X4+X5
5
=8+17+26+30+29
5
=110
5
=22

 Mengukur ketinggian air di atas

X1+X2+X3+X4+X5
5
=9,5+15+17+28+17
5
=86,5
5
=17,3

11
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Debit aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati
suatu penampang per satuan waktu. Dalam sistem satuan SI besarnya debit dinyatakan satuan
meter kubik per detik (m3/dt). Dalam laporan-laporan teknis, debit aliran biasanya
ditunjukkan dalam bentuk hidrograf aliran. Hidrografi aliran adalah suatu perilaku debit
sebagai respons adanya perubahan karakteristik biogeofisik yang berlangsung dalam suatu
DAS (oleh adanya kegiatan pengelolaan DAS) dan/atau adanya perubahan (fluktuasi
musiman atau tahunan) iklim lokal.

B. Saran
Pada pengukuran debit aliran sungai dengan metode apung sebaiknya dikaji
mengenai pengaruh dimensi benda yang digunakan dan sebelum pengamatan dilakukan
sebaiknya dicoba dahulu berapa waktu tempuh benda dari jarak tertentu hingga dapat
menetukan jarak yang memenuhi syarat pengamatan, yaitu waktu perjalanan benda sekurang-
kurangnya 20 detik.Untuk pengukuran dengan current meter perlu diperhatikan tempat
pengukuran yang arusnya tidak terhalang oleh batu atau benda lainnya sehingga kecepatan
yang diukur benar-benar kecepatan aliran sungai.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/34062330/LAPORAN
_PENGUKURAN_DEBIT_ALIRAN_SUNGAI_MEKANIKA_FLUIDA_

13
HASIL DOKUMENTASI PRATIKUM HIDROLOGI

KELOMPOK V

14
15

Anda mungkin juga menyukai