Anda di halaman 1dari 19

TUGAS

MAKALAH HIDROMETRI
MATA KULIAH TEKNIK SUNGAI
OLEH

VINSENSIUS LANGI LAKA


GEOVARLI SJAWAL
EDDY S. SINAGA
LINCE PEKEY
RONALDO IEK
YAKOBUS P. MANGAMPA

JURUSAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
2019
PENDAHULUAN yang diperlukan untuk perancangan bangunan

pengendalian banjir dan juga dilihat dari data debit

1.1 Latar Belakang minimum yang diperlukan untuk pemanfaatan air

terutama pada musim kemarau.Sehingga dengan adanya


Dalam suatu pengelolaan sumber daya air
data debit tersebut pengendalian air baik dalam keadaan
dengan perancangan bangunan air diperlukan
berlebih atau kurang sudah dapat diperhitungkan sebagai
suatu informasi yang menunjukan jumlah air yang
usaha untuk mengurangi dampak banjir pada saat debit
akan masuk ke bangunan tersebut dalam satuan
maksimum dan kekeringan atau defisit air pada saat
waktu yang dikenal sebagai debit aliran.
musim kemarau panjang.Oleh karena itu, dalam
Informasi mengenai besarnya debit aliran sungai
praktikum ini belajar melakukan pengukuran debit sungai
membantu dalam merancang bangunan dengan
untuk mendapatkan informasi besarnya air yang mengalir
memperhatikan besarnya debit puncak ( banjir)
pada suatu sungai pada saat waktu tertentu
1.2 Tujuan respon adanya perubahan karakteristik biogeofisik
Adapun tujuan dari dilakukannya survey kali ini yang berlangsung dalam suatu DAS oleh adanya
adalah sebagai berikut : kegiatan pengelolaan DAS dan / atau adanya
perubahan (fluktuasi musiman atau tahunan) iklim
local.
1. Mengetahui kecepatan aliran sungai di hulu,
tengah dan hilir sungai APO b. Pengukuran Debit
2. Menganalisis debit aliran. Teknik pengukuran debit aliran langsung di
lapangan pada dasarnya dapat dilakukan melalui
empat katagori ( Gordon et al., 1992):
1.3 Tinjauan Pustaka 1. Pengukuran volume air sungai
a. Debit Aliran 2. Pengukuran debit dengan cara mengukur
Debit aliran adalah laju air ( dalam bentuk volume kecepatan aliran dan menentukan luas
air ) yang melewati suatu penampang melintang penampang melintang sungai.
sungai per satuan waktu. Dalam system SI besarnya 3. Pengukuran debit dengan menggunakan bahan
debit dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik kimia ( pewarna) yang dialirkan dalam aliran
(m3/dt). Sedangkan dalam laporan-laporan teknis, sungai (substance tracing method).
debit aliran biasanya ditunjukan dalam bentuk 4. Pengukuran debit dengan membuat bangunan
hidrograf aliran. Hidrograf aliran adalah suatu pengukuran debit seperti weir ( aliran air
perilaku debit sebagai lambat) atau flume ( aliran cepat).
Dan kategori yang kita gunakan dalam survey BAB II
adalah kategori yang ke-2 yaitu pengukuran METODE SURVEY
debit dengan cara mengukur kecepatan aliran
• Metode
dan menentukan luas penampang melintang
Adapun metode yang biasa digunakan untuk menetukan
sungai. Setelah kecepatan aliran sungai dan
kecepatan aliran yaitu
luasnya didapatkan, debit aliran sungai dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan • Pengukuran kecepatan aliran dengan pelampung

matematis berikut. • Pengukuran kecepatan aliran dengan Trupp’s Ripple meter


Q = A.V
• Pengukuran kecepatan aliran dengan Current Meter
Dimana
Berhubung karena keterbatasan alat maka metode yang kita
Q = debit ( m3/dt)
gunakan adalah pengukuran kecepatan aliran dengan
V = kecepatan (m/dt) menggunakan pelampung.
A = luasan sungai (m2)
4
Caranya dengan menempatkan benda yang tidak kecepatan rata-rata permukaan aliran sungai dengan
dapat tenggelam di permukaan aliran sungai untuk persamaan berikut. V = L/ t
jarak tertentu dan mencatat waktu yang diperlukan
Dimana :
oleh benda apung tersebut bergerak dari satu titik
L = jarak antara dua titik pengamatan (m)
pengamatan ke titik pengamatan lain yang telah
ditentukan. Benda apung yang digunakan dalam T = waktu perjalanan benda apung (s)
pengukuran ini pada dasarnya adalah benda apa V = kecepatan aliran (m/s)
saja sapanjang dapat terapung dalam aliran sungai.
Setelah kecepatan aliran sungai dan luasnya didapatkan,
Pemilihan tempat pengukuran sebaiknya pada
debit aliran sungai dapat dihitung dengan menggunakan
bagian sungai yang relatif lurus dengan tidak
persamaan matematis berikut.
banyak arus tidak beraturan. Pengukuran
dilakukan beberapa kali sehingga dapat diperoleh
 Ukurlah panjang sungai dengan meteran yang
Q = 0,75.A. V
akan dijadikan sebagai lintasan benda.
Dimana:  Jatuhkan benda yang dapat terapung pada titik
Q = debit ( m3/dt) pengamatan 1 dan waktu mulai dihitung. Hentikan
pencatat waktu ketika benda telah sampai pada
V = kecepatan (m/dt) titik pengamatan 2.
A = luasan sungai (m2)  Catat waktu yang ditempuh benda tersebut.
0,75 = Angka tetapan ( keadaan dasar sungai  Lakukan pengamatan beberapa kali minimalnya
kasar) tiga kali percoban.
 Hitung rata-rata waktu yang diperlukan benda
• Alat yang digunakan selama percobaan tersebut.
Adapun alat yang digunakandalam Survey ini yaitu  Hitung kecepatan aliran sungai dengan
seperangkat alat tulis, meteran, bak ukur dari kayu, mengalikan antara jarak titik pengamatan dengan
stopwatch, papan clipboard, kamera, dan bola waktu tempuh rata-rata. Kemudian kalikan
pingpong. kecepatan aliran tersebut dengan angka tetapan
0,75 ( keadaan dasar sungai kasar).
• Cara kerja
 Hitung debit sungai dengan mengalikan luas
Prosedur pengukuran kecepatan aliran dengan sungai dan kecepatan aliran yang didapatkan dari
pelampung adalah sebagai berikut: perhitungan pada langkah 6.
• LOKASI SURVEY

Lokasi survey berada di Kelurahan Bhayangkara Distrik Jayapura selatan Kota Jayapura Provinsi Papua, Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada peta dibawah.
WAKTU JARAK KECEPATAN
BAB III
NO URAIAN (s) (m) (m/s)
ANALISIS DATA SURVEY
1 Percobaan 1 00.05.115 4 0.782013
1. Data Survey Titik Hulu 2 Percobaan 2 00.05.631 4 0.710353
Hari/Tanggal : Rabu, 03 April 2019 3 Percobaan 3 00.06.650 4 0.601503
Jam : 10.00-12.00 WIT 4 Percobaan 4 00.04.362 4 0.917011
Cuaca : Mendung 5 Percobaan 5 00.06.300 4 0.634921
6 Percobaan 6 00.05.882 4 0.680041
7 Percobaan 7 00.05.181 4 0.772052
8 Percobaan 8 00.04.545 4 0.880088
9 Percobaan 9 00.06.399 4 0.625098
10 Percobaan 10 00.04.846 4 0.825423
Rata rata
Kecepatan 0,742851
Aliran

Tabel Perhitungan Kecepatan Aliran


Debit air di Hulu
Normal:

Q = 0,75. V. A
dimana:
Q = Debit (m3/s)
0,75 = Angka tetapan ( keadaan dasar sungai kasar)
V = Kecepatan Aliran (m/s)
A = Luas Penampang aliran (m2)
DENAH SUNGAI DI HULU Q = (0,75x0,742851) x 6,715
= 3,741183 m3/s

Banjir
Q = 0,75. V. A
dimana:
Q = Debit (m3/s)
0,75 = Angka tetapan ( keadaan dasar sungai kasar)
V = Kecepatan Aliran (m/s)
A = Luas Penampang aliran (m2)
POTONGAN SUNGAI DI HULU Q = (0,75x0,742851) x 23,213
= 12,932851 m3/s
2. Data Survey Titik Tengah WAKTU JARAK KECEPATAN
Hari/Tanggal : Rabu, 03 April 2019 NO URAIAN (s) (m) (m/s)
JAm : 12.00-14.00 WIT 1 Percobaan 1 00.07.301 4 0.547871

Cuaca : Mendung 2 Percobaan 2 00.07.837 4 0.510399


3 Percobaan 3 00.07.887 4 0.507164
4 Percobaan 4 00.09.376 4 0.426621
5 Percobaan 5 00.08.455 4 0.473093
6 Percobaan 6 00.07.018 4 0.569963
7 Percobaan 7 00.06.984 4 0.572737
8 Percobaan 8 00.09.056 4 0.441696
9 Percobaan 9 00.07.904 4 0.506073
10 Percobaan 10 00.06.685 4 0.598355
Rata rata
Kecepatan 0,515397
Aliran

Tabel Perhitungan Kecepatan Aliran


Debit air di Tengah
Normal:
Q = 0,75. V. A

dimana:
Q = Debit (m3/s)
0,75 = Angka tetapan ( keadaan dasar sungai kasar)
V = Kecepatan Aliran (m/s)
A = Luas Penampang aliran (m2)
Q = (0,75x0,515397) x 1,83
DENAH SUNGAI DI TENGAH = 0,707382 m3/s
Banjir
Q = 0,75. V. A

dimana:
Q = Debit (m3/s)
0,75 = Angka tetapan ( keadaan dasar sungai kasar)
V = Kecepatan Aliran (m/s)
A = Luas Penampang aliran (m2)
Q = (0,75x0,515397) x 10,95
POTONGAN SUNGAI DI TENGAH
= 4,232698 m3/s
NO URAIAN WAKTU JARAK KECEPATAN
3. Data Survey Titik Hilir
(s) (m) (m/s)
Hari/Tanggal : Rabu, 03 April 2019
1 Percobaan 1 00.06.012 4 0.665336
Jam : 14.30-16.30 WIT
2 Percobaan 2 00.06.264 4 0.603865
Cuaca : Mendung 3 Percobaan 3 00.05.872 4 0.681199
4 Percobaan 4 00.04.961 4 0.806289
5 Percobaan 5 00.05.095 4 0.785083
6 Percobaan 6 00.05.412 4 0.739099
7 Percobaan 7 00.04.359 4 0.917641
8 Percobaan 8 00.04.260 4 0.938967
9 Percobaan 9 00.03.290 4 1.215805
10 Percobaan 10 00.03.691 4 1.083717
Rata rata 0,843700
Kecepatan
Aliran
Tabel Perhitungan Kecepatan Aliran
Debit air di Hilir
Normal:
Q = 0,75. V. A

dimana:
Q = Debit (m3/s)
0,75 = Angka tetapan ( keadaan dasar sungai kasar)
V = Kecepatan Aliran (m/s)
A = Luas Penampang aliran (m2)
Q = (0,75x0,843700) x 1,69
DENAH SUNGAI DI HILIR
= 1,069389 m3/s

Banjir
Q = 0,75. V. A
dimana:
Q = Debit (m3/s)
0,75 = Angka tetapan ( keadaan dasar sungai kasar)
V = Kecepatan Aliran (m/s)
A = Luas Penampang aliran (m2)
POTONGAN SUNGAI DI HILIR Q = (0,75x0,843700) x 9,286
= 5,875949 m3/s
Jadi, rata rata Debit normal untuk sungai APO adalah BAB IV
Q rata = Q hulu + Q tengah + Qhilir KESIMPULAN
3
= 3,741183 + 0,707382 + 1,069389 Dari hasil perhitungan diatas dapat

3 disimpulkan bahwa debit Sungai APO dari hulu,

= 1,839316 m3/s tengah, dan hilir Sepanjang 973,473 meter untuk


kondisi normal 1,839316 m3/s dan untuk kondisi

Sedangkan rata rata Debit Banjir untuk sungai APO adalah banjir sebesar 7,680499 m3/s.

Q rata = Q hulu + Q tengah + Qhilir


3
= 12,932851+ 4,232698 + 5,875949
3
= 7,680499 m3/s
DOKUMENTASI SURVEY

Dok. 1 Mengukur panjang sungai dengan meteran Dok.2 Membuat patok pada awal dan akhir dari
yang akan dijadikan sebagai lintasan benda apung lintasan benda apung
DOKUMENTASI SURVEY

Dok. 3 Pengukuran Penampang sungai Dok. 4 Pengukuran panjang bentang sungai


DOKUMENTASI SURVEY

Dok. 5 Mengukur Tinggi muka Air normal di Dok. 6 Mengukur tinggi muka air banjir dengan cara
beberapa titik sederhana
DOKUMENTASI SURVEY

Dok. 7 Ketua Tim (Vinsensius) memberikan Dok. 8 Penggunaan benda apung dalam membatu
Breafing kepada anggota tim menghitung kecepatan aliran

Anda mungkin juga menyukai