0.6d
= V 0.6d
0.6 - 3.0
0.2d
0.8d
3.0 - 6.0
0.2d
0.6d
0.8d
>6
s
0.2d
0.6d
0.8d
b
Q = AV
Dimana Q adalah debit ( m3/dt)
V adalah kecepatan (m/dt)
A adalah luasan sungai (m2)
Dalam melakukan pengukuran debit sungai perlu diperhatikan angka kecepatan aliran rata-rata,
lebar sungai, kedalaman, kemiringan, dan geseran tepid an dasar sungai.Geseran tepi dan
dasar sungai akan menurunkan kecepatan aliran terbesar pada bagian tengah dan terkecil pada
bagian dasar sungai.Faktor penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah jari-jari hidrolik r
(hydraulic radius).
R = A/Wp
dimana : A luasan penampang melintang (m2)
Wp = keliling basahan (wetted perimeter)
Cara pengukuran lainnya selain dengan menggunakan alat Current meter, dalam pengukuran
kecepatan aliran sungai juga dapat dilakukan dengan metode apung (floating method).Caranya
dengan menempatkan benda yang tidak dapat tenggelam di permukaan aliran sungai untuk jarak
tertentu dan mencatat waktu yang diperlukan oleh benda apung tersebut bergerak dari satu titik
pengamatan ke titik pengamatan lain yang telah ditentukan.Benda apung yang digunakan dalam
pengukuran ini pada dasarnya adalah benda apa saja sapanjang dapat terapung dalam aliran
sungai.Pemilihan tempat pengukuran sebaiknya pada bagian sungai yang relatiflurus dengan
tidak banyak arus tidak beraturan.Jarak antara dua titik pengamatan yang diperlukan ditentukan
sekurang-sekurangnya yang memberikan waktu perjalanan selama 20 detik.Pengukuran
dilakukan beberapa klai sehingga dapat diperoleh kecepatan rata-rata permukaan aliran sungai
dengan persamaan berikut.
Vper = L/ t
Dimana : L = jarak antara dua titik pengamatan (m)
t = waktu perjalanan benda apung (detik)