Anda di halaman 1dari 11

TUGAS REKAYASA SUNGAI

HIDROMETRI SUNGAI

DOSEN

Mudjiatko, S.T., M.T

DISUSUN OLEH

Permata Amanda De Novin

1707113860

Kelas C

UNIVERSITAS RIAU

FAKULTAS TEKNIK

TEKNIK SIPIL

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Rekayasa Sungai ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis membahas morfologi sungai. Dengan pembahasan
yang disajikan tersebut, penulis memberi makalah ini judul “Morfologi Sungai”.
Rasa terima kasih diucapkan kepada dosen pembimbing Bapak Mudjiatko, M.T, yang telah
membimbing penulis dalam penyusunan makalah ini. Dan juga diucapkan terima kasih
kepada teman-teman serta keluarga yang telah ikut membantu dalam penyelesaian makalah
ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk
itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini di masa mendatang.
Semoga tugas makalah Rekayasa Sungai ini bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa teknik
sipil umumnya dan juga bagi penulis sendiri khususnya.

Pekanbaru, Oktober 2019

Penulis
Hidrometri Sungai

A. Pengertian Sungai
Sungai merupakan suatu bagian yang terendah di permukaan bumi yang bentuk alur
memanjang ataupun berkelok-kelok dari hulu menuju hilir. Sungai juga merupakan sistem
alur alam yang dapat terdiri dari satu atau lebih alur-alur yang bertemu atau memanjang.
Bentuk ataupun sifat tiap sungai berbeda-beda sehingga perilaku sungai hanya dapat
dipahami dengan baik apabila disertai dengan pengamatan-pengamatan dan pengukuran-
pengukuran yang dicatat untuk dipakai sebagai data empirik. Bagian dari hidrologi yang
membahas tentang pengukuran air dan pengumpulan data untuk analisis hidrologi disebut
hidrometri.
B. Pengertian Hidrometri Sungai
Hidrometri sungai adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang pengukuran air pada
siklus hidrologi, ataupun ilmu tentang pengumpulan data dan pemroses data dasar untuk
analisa hidrologi. Cakupan pengukuran hidrometri yaitu :
1. Muka air : kedalaman aliran atau elevasi mukai air
2. Debit aliran : laju massa aliran air persatuan waktu
3. Angkutan sedimen : jumlah angkutan sedimen yang terbawa aliran persatuan waktu

C. Kegunaan Hidrometri
Secara umum informasi atau data hasil hidrometri diperlukan untuk keperluan
perencanaan, operasional atau monitoring sister bangunan air. Contoh penggunaan data hasil
hidrometri :
1. Muka air sungai untuk monitoring/peringatan dini banjir
2. Debit aliran kontinyu untuk estimasi ketersediaan air pada perancanaan bangunan
suplai air (bendung irigasi,waduk, dll.)
3. Debit besar/banjir untuk menentukan nilai debit banjir pada perencanaan tanggul,
bendung, spillway waduk, dll.
D. Pengukuran Hidrometri Sungai
Pengukuran hidrometri sungai yang dilakukan yaitu :
 Pengukuran Geodetik
Pengukuran geodetik sungai terdiri dari pemetaan sungai, pengukuran tampang
melintang sungai dan pengukuran tampan memanjang. Sesuai dengan
keperluannya, pengukuran tersebut memiliki spesifikasi yang berbeda-beda.
Spesifikasi tersebut antara lain dalam hal interval pengukuran, syarat pengikatan
ataupun juga skala penggambaran yang disyaratkan.
 Pengukuran Elevasi Muka Air
Pengukuran elevasi muka air diperlukan untuk mendapatkan informasi mengenai
keadaan pengaliran pada suatu waktu. Pengukuran muka air dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu dengan manual gauges, Suspended Weight Gauges dan alat
ukur aotomatik (AWLR).
1. Manual gauges
Merupakan alat ukur elevasi muka air yang didirikan secara vertikal di tepi
sebuah sungai. Penempatan dari papan duga ini harus stabil dan diikat pada
sebuah titik referensi misalnya BM (bench mark) terdekat atau bangunan
tetap lainnya yang telah di ketahui elevasinya. Dan apabila elevasi muka air
sungai cukup besar, maka suatu seri papan duga dapat dipasang agar elevasi
hingga elevasi tertingginya dapat dibaca. Untuk ketelitian pembacaan maka
diletakkan papan pada kemiringan lereng tersebut untuk mengetahui sudut
kemiringan dan garis skala dapat disesuaikan.
2. Suspended Weight Gauges
Merupakan bagian dari pengukuran elevasi muka air yang posisi pengukurannya
dapat dipindah-pindah karena alat ini sangat portable. Alat ini hanya perlu diikat
pada sebuah bangunan tetap sepeti jembatan yang telah diketahui elevasinya.
3. Permanent Auto Gauges
Lebih dikenal dengan AWLR (Automatic Water Lavel Recorder). Yaitu
terdiri dari:
o Rumah pencatat
o Pencatat automatik
o Sumur kecil
o Pengapung
o Pipa penghubung
o Benchmark
o Tangga pemeriksaan
o Saringan pelindung penyumbatan
E. Pengukuran Debit
Pengukuran debit biasanya dilakukan secara periodic, untuk memperoleh liku
kalibrasi (rating curve). Jumlah pengukurannya tergantung pada tujuan pengukuran,
kepekaan sungai dan ketilitian yang ingin dicapai. Untuk mendapatkan hasil yang baik tentu
harus melakukan dengan sangat teliti pada saat melakukan pengukuran. Pengukuran debit
dapat dilakukan dengan :
1. Pengukuran tidak langsung (indirect measurement)
a. Velocity-head road
b. Trupps ripple meter
c. Pitot meter
d. Pengapung
e. Area velocity method
2. Pengukuran langsung (direct measurement)
a. Velumetric method
b. Bangunan pengukur
c. Tracer
d. Bubble screen method

Pengukuran debit langsung :

o Cara velumetrik
 Digunakan hanya untuk aliran yang kecil
 Menggunkan bejana dengan volume tertentu, dan mengukur waktu yang
diperlukan untuk mengisi bejana tersebut.
o Dengan bangunan pengukur
 Dibuat sedemikian rupa sehingga ada hubungan yang unik (unique
relationship) antara Q dan H
o Tracer Method
 Didasarkan padapemasukan suatu tracer dalam arus/sungai dan mengukur
perubahan sifat-sifat yang ada dari tracer pada satu/dua tempat pengukuran
disebelah hilir.
 Tipe-tipe tracer yang digunakan yaitu, chemical tracer yang terdiri dari NaCI,
Lithium Chloride (LiCi), dll. Yang kedua yaitu radioactive tracer.
o Buble screen method
 Didasarkan pada pengukuran jarak horizontal yang ditempuh oleh gelombang
udara (air bubble) dari dasar le permukaan dari suatu sungai.

Adapun rumus debit aliran adalah sebagai berikut :

Q = A * Vr

Keterangan :

Q : Debit aliran (m³/s)

A : Luas tampang basah aliran (m²)

Vr : Kecepatan arus rerata (m/s)

F. Pengukuran Kedalaman Sungai

a. Bak ukur

Untuk sungai yang dangkal, bak ukur yang telah diberi sekala dan pelat di bagian
bawahnya dimasukkan ke dalam sungai sampai pelat dasar mencapai dasar sungai.
Kedalaman air pada skala di bak ukur tersebut.
b. Tali dengan pemberat

Apabila sungai dalam atau kecepaan arus besar, kedalaman air diukur dengan
menggunakan tali yang diberi pemberat. Pengukuran ini biasanya dilakukan secara
bersamaan dengan pengukuran kecepatan dengan menggunakan current meter. Pemakaian
tali untuk mengukur kedalaman perlu diperhitungkan koreksi, karena pengaruh arus dapat
menyebabkan posisi tali tidak vertikal.

c. Echosounder

Pada sungai yang lebar dan dalam, pengukuran tampang lintang dapat dilakukan
dengan menggunakan Echosounder. Selain itu alat ini juga biasa untuk mengukur kedalaman
laut cara kerjanya alat ini dipasang pada dasar kapal. Alat tersebut akan memancarkan
getaran suara akan yang akan merambat ke dasar sungai dan kemudian dipantulkan kembali

G. Pengukuran elevasi muka air secara kontinyu atau harian

a. Papan duga

Papan duga merupakan alat paling sederhana untuk mengukur elevasi muka air.
Terbuat dari kayu atau pelat baja yang diberi ukuran skala dalam centimeter, dapat dipasang
di tepi sungai atau suatu bangunan. Pengamatan ini biasanya dilakukan setiap hari. Alat ini
memiliki kekurangan yaitu tidak tercatatnya muka air pada jam-jam tertentu yang mungkin
mempunyai informasi penting, misalnya puncak banjir.

b. Alat pengukur elevasi muka air maksimum

Alat ini digunakan untuk mengukur elevasi muka air maksimum yang terjadi pada waktu
banjir. Alat ini terbuat dari tabung yang berdiameter 50 mm dengan lubang yang terdapat di
dekat dasar dan tertutup di bagian atasnya dengan satu atau dua lubang untuk keluarnya
udara. Di dalam tabung terdapat gabus dan papan duga.

c. Pencatat muka air otomatis (AWLR)

Dengan alat ini elevasi muka air sungai dapat tercatat secara kontinyu sepanjang waktu. Alat
ukur yang banyak digunakan di Indonesia adalah pelampung. Pelampung tersebut mengikuti
gerak muka air, dan gerak tersebut di transfer ke roda gigi yang mereduksi fluktuasi muka air.
H. Pengukuran Kecepatan Aliran

a. Pelampung

Menggunakan pelampung yaitu dengan mengukur selang waktu yang diperlukan oleh
pelampung untuk menempuh suatu jarak tertentu. Ada tiga macam pelampung, pelampung
permukaan, pelampung dengan kaleng, dan pelampung batang.

b. Current meter

Pengukuran kecepatan dengan alat ini banyak dilakukan. Ada dua tipe alat ukur yaitu tipe
mangkok dan baling-baling. Karena ada partikel air yang melintasinya maka mangkok dan
baling-baling akan berputar. Jumlah putaran persatuan waktu dapat dikonfersikan menjadi
kecepatan arus.

I. Hitungan Debit

a. Metode tampang tengah

Dalam metode ini dianggap bahwa kecepatan di setiap vertikal merupakan kecepatan rerata
dari pias selebar setengah jarak antar pias sebelah kiri dan kanannya. Debit di suatu pias
adalah perkalian antara kecepatan rerata vertikal dan lebar tersebut. Di kedua tebing kiri dan
kanan sungai kecepatan dianggap nol.

b. Metode tampang rerata

Tampang lintang sungai dianggap tersusun dari sejumlah pias yang masing-masing dibatasi
oleh dua vertikal yang berdampingan. Debit total adalah jumlah debit di seluruh pias.

c. Metode integrasi kedalaman kecepatan

Dalam metode ini dihitung debit tiap satuan lebar, yaitu perkalian antara kecepatan rerata dan
kedalaman pada vertikal. Debit sungai diperoleh dengan menghitung luasan yang dibatasi
oleh kurva tersebut dan garis muka air.
J. Metode Dan Peralatan Pengukuran
Adapun metode pengukuran yaitu metode mean-area –method dan mid-section
method. Alat ukur utama yaitu curerent meter. Dan pengukuran secara kasar yaitu dilakukan
dengan menggunakan pelampung. Berikut contoh pengukuran dengan menggunakan
pelampung.

1. Pengukuran dengan method mean-area


Q=A.V
A=B.H
V = 1/n . R²/³ . I½
R = A/P
P = B + 2H

Q = Q1 + Q2 + Q3 + Q4
Q1 = A1 . V1
Q2 = A2 . V2

2. Pengukuran dengan metode mid-section

Anda mungkin juga menyukai