Anda di halaman 1dari 30

HIDROMETRI I

Definisi Hidrometri
• Luas
Mempelajari pengukuran air pada siklus hidrologi atau ilmu
tentang pengumpulan dan pemrosesan data dasar untuk
analisa hidrologi

• Khusus
Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kegiatan
pengukuran dan pengelolaan data aliran sungai yang meliputi
tinggi muka air, debit dan pengukuran sedimen/angkutan dari
pos duga air.
Cakupan kegiatan dalam hidrometri

Hasil-hasil analisis atau pengolahan data hidrometri tersebut merupakan


masukan utama untuk analisis hidrologi terkait dengan perancangan dan
pengelolaan bangunan air, seperti analisis banjir, ketersediaan air, sedimentasi
waduk dan lain-lain.
Pengukuran Tinggi Muka Air
• Pengukuran tinggi muka air dimaksudkan untuk mengetahui
posisi muka air (atau kedalaman aliran) suatu sungai di lokasi
stasiun hidrometri pada waktu tertentu
• Pengertian waktu di sini adalah periode pengukuran atau
pencatatan muka air
• Pengukuran pada jam-jam tertentu dapat digunakan papan
duga berskala atau sering disebut sebagai alat pengukur
manual
• Untuk pendataan kontinyu digunakan alat pengukur muka air
otomatis (AWLR)
• Data muka air dapat diperoleh dengan cara membaca posisi
muka air pada papan duga berskala pada saat pengukuran
atau dengan membaca grafik fluktuasi muka air hasil
perekaman oleh alat AWLR
Alat Duga Tinggi Muka Air Secara Manual
Prinsip mekanisme pengukuran muka air yang
terdapat pada AWLR
1. AWLR dengan pelampung yang dihubungkan
dengan sistem perekam grafik fluktuasi muka
air pada kertas grafik. Pada tipe ini perlu
dilakukan setup awal untuk ketelitian hasil
pencatatan muka air pada kertas grafik yang
berputar dengan kecepatan tertentu sesuai
waktu. Pada waktu tertentu (misal setiap
bulan sekali, kertas grafik diganti yang baru
untuk perekaman waktu berikutnya
2. AWLR dengan sensor elektronik dimana data
muka air direkam secara digital dengan sistem
data logger. Pada tipe ini sebelum dipasang di
lapangan, sensor perekam muka air harus
dikalibrasi di laboratorium agar mendapat
hasil yang akurat. Pengambilan data dari
sistem data logger ke media penyimpan data
digital melalui PC dalam format digital dapat
dilakukan setiap periode tertentu (misal
mingguan) tergantung kapasitas energi
tersedia (batere). Satuan periode pencatatan
dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, misal
menitan, jam-jaman, dll
Keuntungan AWLR adalah dapat mengetahui
perubahan muka air secara terus menerus
sehingga data muka air ekstrim (maksimum dan
minimum) dapat diperoleh. Sedangkan, pada
penggunaan papan duga kondisi ekstrim
tersebut belum tentu dapat tercatat, kecuali jika
pada saat terjadi debit besar/banjir petugas
pengamat melakukan pengamatan secara
khusus untuk mengukur muka air maksimum
Kriteria penempatan alat duga muka air
1. Lokasi stasiun hidrometri pada ruas sungai dengan pola aliran
yang sejajar, tidak terdapat perbedaan kecepatan aliran yang
signifikan pada sepanjang tampang aliran.
2. Pemasangan alat duga air dipilih pada lokasi dengan
penampang alur sungai yang relatif teratur dan stabil, tidak
mudah terjadi pengendapan akibat sedimentasi atau
pendangkalan akibat erosi.
3. Hubungan antara muka air dan debit dengan kepekaan yang
cukup, perubahan debit kecil dapat nampak dalam
perubahan tinggi muka air.
4. Tidak terdapat gangguan tanaman dan pengaruh 􀇲backwater.
5. Lokasi stasiun hidrometri sebaiknya mudah untuk didatangi
setiap saat dan setiap keadaan oleh pengamat
Pengukuran Debit
• Debit aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang
melewati suatu penampang melintang sungai per satuan waktu
(m3/s)
• Data debit aliran biasanya ditunjukkan dalam bentuk hidrograf
aliran
• Hidrograf aliran adalah suatu prilaku debit sebagai respons adanya
perubahan karakteristik biogeofisik yang berlangsung dalam suatu
DAS (oleh adanya kegiatan pengelolaan DAS) dan atau adanya
perubahan (fluktuasi musiman atau tahunan) iklim lokal
Pengukuran debit dapat dilakukan secara langsung dan secara
tidak langsung
1. Pengukuran debit secara langsung adalah pengukuran yang
dilakukan dengan menggunakan peralatan berupa alat
pengukur arus (current meter), pelampung, zat warna
2. Pengukuran debit secara tidak langsung adalah pengukuran
debit yang dilakukan dengan menggunakan rumus hidrolika
misal rumus Manning atau Chezy. Pengukuran dilakukan
dengan cara mengukur parameter hidraulis sungai yaitu luas
penampang melintang sungai, keliling basah, dan kemiringan
garis energi. Garis energi diperoleh dari bekas banjir yang
teramati di tebing sungai. Untuk pos duga air yang sudah
dilengkapi dengan pelskal khusus garis energi dapat dibaca
dari pelskal khusus tersebut.
Teknik Pengukuran Debit aliran secara langsung dapat dilakukan
dengan 4 kategori
1) Pengukuran volume air sungai
2) Pengukuran debit dengan cara mengukur kecepatan aliran
dan menentukan luas penampang melintang sungai
3) Pengukuran debit dengan menggunakan bahan kimia
(pewarna) yang dialirkan dalam aliran sungai (Substance
tracing method)
4) Pengukuran debit dengan membuat bangunan pengukur
debit seperti weir (aliran air lambat) atau flume (aliran air
cepat)
Pengukuran Debit dengan Cara Apung (Float Area Method)
Pengukuran debit dengan
pelampung perlu
memperhatikan syarat-syarat
lokasi sebagai berikut :
1. Syarat lokasi pengukuran
seperti pada metode
konvensional
2. Kondisi aliran sedang
banjir dan tidak
melimpah
3. Geometri alur dan badan
sungai stabil
4. Jarak antara penampang
hulu dan hilir minimal 3
kali lebar sungai pada
kondisi banjir
Pengukuran Debit dengan Current Meter
• Prinsip
1) Kecepatan diukur dengan current meter
2) Luas penampang basah ditetapkan berdasarkan pengukuran
kedalaman air dan lebar permukaan air. Kedalaman dapat diukur
dengan mistar pengukur, kabel atau tali.
• Pengukuran kecepatan arus dengan currentmeter dapat dilakukan dengan
beberapa cara, seperti terlihat pada yaitu :
a. merawas, untuk sungai-sungai kecil dan dangkal
b. melalui jembatan
c. menggunakan perahu perahu
d. menggunakan kereta gantung
Pengukuran Debit dengan Metode Kontinyu
Menghitung Luas Seksi

Luas Seksi penampang dimana :


a(n) = Luas seksi A
sungai dapat dihitung d(n) = Kedalaman sungai titik n
dengan rumus : d(n+1) = Kedalaman sungai titik n+1
b(n) = Lebar seksi
n = Jumlah titik uji
Menghitung Luas Seksi
Menghitung Luas Seksi
Bangunan Pengukur Debit
• Bangunan ukur biasanya difungsikan pula sebagai bangunan
pengontrol.
• Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan taraf muka air yang
direncanakan dan untuk mengalirkan debit tertentu.
• Bangunan ukur debit yang biasa digunakan pada umumnya
merupakan suatu pelimpah dengan ambang lebar atau ambang
tajam.
• Pengaliran pada bangunan pengontrol dilakukan dengan cara
melalui atas bangunan (melimpah / overflow) atau melalui bawah
pintu / celah.
• Kondisi hidraulik ini dimanfaatkan dalam desain dan perancangan
pintu-pintu air, yang semuanya didasarkan pada sifat aliran
sempurna.
• Jika ternyata aliran yang terjadi bukan aliran sempurna, maka dalam
aplikasinya pintu-pintu tersebut diberi tabel-tabel koreksinya.
Jenis-Jenis Bangunan Ukur Debit

Jenis-jenis bangunan ukur yang biasa digunakan dalam jaringan teknis antara
lain, yaitu :
• Ambang tajam ; aliran atas dan tidak dapat mengatur taraf muka air.
• Ambang lebar ; aliran atas dan tidak dapat mengatur taraf muka air.
• Tipe Parshal ; aliran atas dan tidak dapat mengatur taraf muka air.
• Tipe Cipoletti ; aliran atas dan tidak dapat mengatur taraf muka air.
• Tipe Romijin ; aliran atas dan dapat mengatur taraf muka air.
• Tipe Crump de Gruyter ; aliran bawah, dapat mengatur taraf muka air.
• Pipa sadap sederhana ; aliran bawah dan dapat mengatur taraf muka air.
• Constant head orifice ; aliran bawah dan dapat mengatur taraf muka air.
• Tipe pintu sorong ; aliran bawah dan dapat mengatur taraf muka air.
Bangunan Pengukur Debit
Bangunan Pengukur Debit
Persyaratan dalam pembuatan dan pemakaian bangunan ukur
yaitu :
• Semua debit harus dapat dialirkan lewat bangunan ukur dan
pengukuran harus dapat dilaksanakan dengan seksama.
• Mudah dan cepat pelayanannya.
• Tidak mahal pembuatan dan pemeliharaannya.
• Hasil pengukuran harus cukup teliti.
• Alat pengukur harus dapat dikunci supaya tidak mudah
diganggu.
• Kehilangan tekanan harus sekecil mungkin.
• Harus peka sebagai akibat perubahan debit.
• Rumus pengalirannya sederhana.
• Terhindar dari gangguan sampah dan benda padat lainnya
serta angkutan sedimen.

Anda mungkin juga menyukai