Anda di halaman 1dari 28

KELOMPOK

1
Ari Jalul
Khair
Rahmat
Hidayat
Tara
Elfina Sari
HIDROMETRI
Hidrometri Pengertiannya dan Kegiatan
Pengukuran Hidrometri
Secara umum, Hidrometri adalah ilmu yang
mengukur air atau mengumpulkan data dasar
untuk analisis hidrologi. Dalam analisis hidrologi,
analisis ini hanya akan digunakan untuk
mengumpulkan data aliran sungai yang paling
dibutuhkan, yaitu tinggi muka air dan debit aliran.

Garis besar hidrologi dapat diartikan sebagai


ilmu yang mempelajari pengukuran air dalam
siklus hidrologi, atau ilmu pengumpulan dan
pengolahan data dasar untuk analisis hidrologi.
A. Stasiun Pengukuran
B. Kegiatan Pengukuran Hidrometri
B.1 1. Kecepatan aliran
B.2 2. Pengukuran tinggi muka air
B.3 3. Pengukuran lebar aliran
B.4 4. Pengukuran debit
C. Pertimbangan dalam Pemilihan Lokasi
Stasiun Hidrometri
D. Syarat yang perlu diperhatkan dalam
memilih lokasi stasiun hidrometri
A.Stasiun Pengukuran
Tempat yang digunakan untuk mengukur
data hidrologi disebut “stasiun hidrologi”, yang
utamanya digunakan untuk mengukur
ketinggian dan aliran air. Lokasi pemasangan
alat pengukur ketinggian air harus dipilih agar
dapat mengamati keadaan ketinggian air
secara keseluruhan (dari batas terendah
hingga batas tertinggi).
Persyaratan lain yang masih perlu
diperhatikan adalah:
• Pilih di sungai yang lurus.
• Aliran udara seragam dan turbulensi sebisa mungkin
dihindari.
• Bagian sungai stabil tanpa meluap.
• Tidak terpengaruh oleh kurva air belakang, biasanya
terletak di hilir pertemuan antara dua sungai.
• Mudah dikunjungi setiap saat, bebas dari gangguan
tanaman air.
B.Kegiatan Pengukuran Hidrometri

Beberapa pengukuran yang dilakukan dalam kegiatan


hidrometri adalah sebagai berikut :
1. Kecepatan aliran
Kecepatan adalah komponen aliran yang sangat
penting. Hal ini karena pengukuran debit langsung
(setidaknya dengan cara konvensional) pada
penampang sungai tidak dapat dilakukan.
Kecepatan dinyatakan dalam satuan waktu,
biasanya dalam meter per detik (m / s). Laju aliran
dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya
adalah dengan menggunakan pelampung untuk
mengukurnya.
2. Pengukuran tinggi muka air
Pengukuran luas penampang membutuhkan tinggi muka
air, dan pengukuran muka air dapat dilakukan dengan
berbagai alat, tergantung kondisi aliran sungai yang akan
diukur. Pengukuran ketinggian air dapat ditentukan dengan
echo Perum (Echo Sounder).
3. Pengukuran lebar aliran
Pengukuran lebar aliran juga digunakan untuk
menentukan lebar alas saluran yang akan digunakan
untuk mendapatkan luas penampang. Pengukuran
lebar aliran dilakukan dengan menggunakan
perangkat Perum echo (Echo Sounder)
4. Pengukuran debit
Arus atau aliran air mengacu pada aliran yang
mengalir melalui penampang sungai dalam waktu.
Biasanya, emisi dinyatakan dalam satuan m3 / d atau
liter / detik. Arus adalah pergerakan air di sungai.
Pada dasarnya perhitungan debit adalah pengukuran
luas penampang, laju aliran dan tinggi muka air.
C.Pertimbangan dalam Pemilihan
Lokasi Stasiun Hidrometri

• Kebutuhan data yang memiliki tujuan dan


tujuan
• Hubungan antara satu stasiun dengan
stasiun lain dalam jaringan membutuhkan
kecepatan yang sangat tinggi
• Status keberadaan stasiun ketinggian air,
terlepas dari apakah stasiun tersebut
memiliki tujuan pemasangan yang berbeda.
D.Syarat yang perlu diperhatikan
dalam memilih lokasi stasiun
hidrometri
• Mudah dijangkau kapan saja, di mana saja
• berada di sungai yang lurus dan sejajar dengan
bagian sungai Dimana terdapat penampang yang
stabil pada penampang sungai, jika penampang
sungai / sungai dapat diperkuat dengan pasangan
bata di bagian sungai yang sensitif.
• Jika tidak ada arus orang saat banjir, di tepi sungai.
• aman / tidak terganggu pertumbuhan tanaman air.
• Tidak akan diganggu oleh bendungan
pengembalian.
SURVEY HIDROLOGI DAN
HIDROMETRI
Survey hidrologi lengkap digunakan untuk
melengkapi parameter-parameter
perencanaan bangunan air: bendungan,
bendung, dan juga jembatan yang dalam hal
ini jembatan yang dimaksud adalah jembatan
di atas lalu-lintas sungai atau saluran air
Untuk itupengumpulan data untuk analisa
hidrologi yang perlu diperhatikan
adalahsebagai berikut:
a) Karakteristik daerah aliran (Catchment Area) yang meliputi:
1. Data curah hujan,
2. Tata guna lahan,
3. Jenis permukaan tanah,
4. Kemiringan lahan dan lain lain.
b) Karakteristik sungai, meliputi:
1. Debit: penampang melintang sungai dan kKecepatan aliran air
2. Angkutan sedimen, sedimen layang dan sedimen dasar
3. Lokasi penggerusan (scouring) serta jenis/sifat erosi maupun
pengendapan
4. Kondisi aliran permukaan pada saat banjir
1. Pengukuran curah hujan
Curah hujan adalah jumlah buti-butir air yang jatuh di
permukaan tanah datar selama periode tertentu yang
diukur dengan satuan tinggi (mm) di atas permukaan
horizontal bila tidak terjadi evaporasi, runoff dan
infiltrasi.Data hujan dianalisa untuk mengetahui
jeluknya(rainfall depth), jujuh hujan (rainfall duration) dan
kelebatan hujan (rainfall intensity). Sifat-sifat hujan tersebut
penting diketahui karena ia berperan atas terjadinya ruoff
(limpasan),erosi, dan dapat menentukan dan berpengaruh
pada peristiwa dan kejadian alam, peristiwa biologik, dan
lain-lainnya.
Ada beberapa cara mengukur
curah hujan:
1.1 Penakar curah hujan manual
Alat pengukur curah hujan manual Ombrometer (OBS),
menggunakan prinsip pembagian antara volume air hujan yang
ditampung dibagi luas penampang/mulut penakar.
a. Mengukur curah hujan harian (mm), diukur 1 kali pada pagi hari.
b. Alat yang digunakan yaitu Observatorium/ombrometer (Gambar 3-1)
dengan tinggi 120 cm, luas mulut penakar 100 cm2.
c. Tinggi curah hujan (CH) = volume / luas mulut penakar (Contoh :
terukur 200 ml atau 200 cc maka CH = 200 cm3 / 100 cm2 = 2 cm = 20
mm)
Gambar 1-1. Alat penakar hujan manual (Ombrometer)
Hal - hal yang harus diperhatikan mengenai penakar
Jenis OBS:
• Penampang penakar harus selalu horizontal
• Alat harus tetap bersih
• Corong harus bersih dari kotoran yang bisa mentup lobang
• Kran harus sering dibersihkan, jika terjadi kebocoran harus segera
diganti /diperbaiki
• Bak penampung air hujan harus dibersihakn daria endapan dan
debu dengan jalanmenuangkan air kedalamnya dan kran dibuka
• Gelas penakar harus dijaga tetap bersih dan disimpan ditempat
aman dan jangansampai pecah
• Gelas harus dikeringkan dengan air bersih.
Pengukuran kecepatan arus dengan
Trupp’s Ripple Meter
Alat ukur kecepatan arus ini mempunyai
ketelitian hasil yang lebih baik dari alat
terdahulu. Prinsip yang digunakan adalah
dengan mengamati sudut yang dibentuk
oleh riak pada hilir batang yang dipancang
pada aliran sungai. Makin besar kecepatan
aliran, sudut ini akan makin kecil.
Pengukuran dapat dilakukan sebagai berikut
ini
Pengukuran kecepatan arus dengan
Trupp’s Ripple Meter
Masukkan alat ukur ke dalam air dan amati
dua buah riak yang terbentuk pada masing-
masing batang.  Ukur jarak antara titik
pengukuran sampai dengan titik perpotongan
antara kedua riak tersebut, yaitu L (feet). 
Kecepatan aliran permukaan dapat didekati
dengan: dengan: V = kecepatan aliran
permukaan (feet/det), C = tetapan sebesar
0,40, X = variabel yang tergantung dari nilai W
seperti pada tabel di bawah.
Pengukuran kecepatan arus dengan
Trupp’s Ripple Meter
Masukkan alat ukur ke dalam air dan amati
dua buah riak yang terbentuk pada masing-
masing batang.  Ukur jarak antara titik
pengukuran sampai dengan titik perpotongan
antara kedua riak tersebut, yaitu L (feet). 
Kecepatan aliran permukaan dapat didekati
dengan: dengan: V = kecepatan aliran
permukaan (feet/det), C = tetapan sebesar
0,40, X = variabel yang tergantung dari nilai W
seperti pada tabel di bawah.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai