Anda di halaman 1dari 61

FLUIDA DINAMIS ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
buku ajar yang berjudul Fluida Dinamis.

Dalam penyusunan buku ajar ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang
mendorong atau memotivasi pembuatan buku ajar ini supaya lebih baik dan lebih
efisien. Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
pembimbing mata kuliah Telaah Sekolah Menengah II, Ibu Misbah, M.Pd.
Pembuatan buku ajar ini sebagai tugas tengah semester mata kuliah Telaah
Sekolah Menengah II, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi
Pendidikan Fisika, Universitas Lambung Mangkurat.

Kami menyadari bahwa buku ajar ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh Karena itu, saran dan kritik pembaca sangat kami
perlukan untuk mengembangkan kualitas buku ajar ini. Namun penyusunan buku
ajar ini merupakan upaya maksimal yang dapat kami hasilkan. Semoga buku ajar
ini ada mamfaatnya, baik bagi kami sendiri maupun bagi pembaca.

Banjarmasin, Maret 2019

Penyusun

FLUIDA DINAMIS i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
A. Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar............................................... 1
B. Pengembangan indikator..................................................................................... 2
C. Konsep-Konsep Essensial Materi Ajar................................................................2
PETA KONSEP....................................................................................................... 5
MATERI AJAR....................................................................................................... 6
A. Hukum-hukum Dasar Fluida Dinamik............................................................ 8
B. Penerapan Hukum Bernoulli..........................................................................21
Perbandingan Isi Materi dari Buku Kanginan dengan Buku Lain tentang Fluida
Dinamis.............................................................................................................. 28
Soal Diskusi........................................................................................................... 30
Soal miskonsepsi....................................................................................................35
Uji Kompetensi...................................................................................................... 38
GLOSARIUM........................................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 54
BAHAN AJAR...................................................................................................... 55

FLUIDA DINAMIS ii
FLUIDA DINAMIS iii
A. Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar
1.1. Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya.
1.2. Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik gerak pada
benda titik dan benda tegar, fenomena fluida, dan fenomena gas.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.

FLUIDA DINAMIS 1
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivias sehari-hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan
hasil percobaan.
3.4 Menerapkan prinsip fluida dinamik dalam teknologi
4.4 Membuat dan menguji proyek sederhana yang menerapkan prinsip
dinamika fluida

B. Pengembangan indikator
Indikator Pencapaian KD 3:
3.4.1 Menjelaskan konsep fluida ideal dan Azas Kontinuitas
3.4.2 Menghitung kecepatan fluida pada dua luas penampang yang berbeda.
3.4.3 Menghitung tekanan, ketinggian, dan atau kecepatan aliran fluida
menggunakan Hukum Bernoulli.
3.4.4 Menghitung kelajuan dan atau jangkauan semburan fluida menggunakan
teorema Terricelli.
3.4.5 Menjelaskan 2 contoh peristiwa/penerapan Hukum Bernoulli dalam
kehidupan sehari-hari.

Indikator Pencapaian KD 4 :
4.4.1 Melakukan percobaan tentang Azas Kontinuitas.
4.4.2 Melaporkan percobaan tentang Azas Kontinuitas.
4.4.3 Melakukan percobaan tentang Hukum Bernoulli.
4.4.4 Melaporkan percobaan tentang Hukum Bernoulli.
4.4.5 Membuat proyek/kerja sederhana tentang penerapan Hukum Bernoulli.
4.4.6 Melaporkan proyek/kerja sederhana tentang penerapan Hukum Bernoulli.

C. Konsep-Konsep Essensial Materi Ajar


1. Konsep
 Fluida dinamik, yaitu fluida yang sedang bergerak atau mengalir.
 Aliran tunak adalah kondisi dimana jika komponen kecepatan v disuatu
titik adalah konstan terhadap waktu.

FLUIDA DINAMIS 2
 Aliran tak tunak adalah kondisi dimana komponen kecepatan v disuatu
titik tidak konstan terhadap waktu.
 Aliran termampatkan adalah kondisi aliran dimana fluida yang mengalir
mengalami perubahan volume (atau massa jenis) ketika ditekan.
 Aliran tak termampatkan adalah kondisi aliran dimana fluida yang
mengalir tidak mengalami perubahan volume (atau massa jenis) ketika
ditekan.
 Garis arus adalah aliran fluida yang mengikuti suatu garis (lurus
melengkung) yang jelas ujung dan pangkalnya)
 Aliran laminar adalah aliran yang terjadi apabila kecepatan partikel fluida
ditiap titik pada garis arus searah dengan garis singgung dan tidak saling
berpotongan.
 Aliran turbulen adalah aliran yang terjadi apabila kecepatan partikel-
partikel fluida bergerak tidak teratur dan garis lintasannya saling
berpotongan ditandai oleh adanya lairan berputar.
 Debit atau laju volume adalah besaran yang menyatakan volume fluida
yang mengalir melalui suatu penampang tertentu dalam satuan waktu
tertentu.
2. Prinsip
 Pada fluida termampatkan, hasil kali antara kelajuan fluida dan luas
penampang selalu konstan.
MingLin
 Pada fluida termampatkan, debit fluida dititik mana saja selalu konstan.
MingLin
 Kelajuan aliran fluida tak termampatkan berbanding terbalik dengan luas
penampang yang dilaluinya.

 Kelajuan aliran fluida tak termampatkan berbanding terbalik dengan


kuadrat jari-jari penampang atau diameter penampang.

FLUIDA DINAMIS 3
3. Hukum
 Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah dari tekanan (P), energi
kinetik persatuan volume ( memiliki nilai yang sama pada setiap
titik sepanjang suatu garis arus.

a a MingLin

 Teorema torricelli menyatakan bahwa kelajuan fluida menyembur keluar


dari lubang yang terletak pada jarak h di bawah permukaan atas fluida
dalam tangki sama seperti kelajuan yang akan diperoleh sebuah benda
yang jatuh bebas dari ketinggan h.

FLUIDA DINAMIS 4
PETA KONSEP

FLUIDA

Dibagi menjadi

Fluida Fluida
Statik Dinamik

Diatur oleh

Hukum Hukum
Kontinuitas Bernoulli

Bergantung pada Bergantung pada

Luas Kecepatan Tekanan


dan Massa Ketinggian
Penampang Fluida
jenis air

FLUIDA DINAMIS 5
MATERI AJAR
FLUIDA DINAMIS

Fluida dinamis adalah fluida yang mengalir atau bergerak terhadap


sekitarnya. Fluida yang dipelajari dalam fluida dinamik dianggap sebagai fluida
ideal.

Ciri-ciri umum fluida adalah sebagai berikut.

1. Aliran fluida dapat merupakan aliran tunak (steady) atau tak tunak (non-steady).
Jika kecepatan v di suatu titik adalah konstan terhadap waktu, aliran fluida
dikatakan tunak. Contoh aliran tunak adalah arus air yang mengalir dengan
tenang (kelajuan aliran rendah). Pada aliran tak tunak, kecepatan v di suatu titik
tidak konstan terhadap waktu. Contoh aliran tak tunak adalah gelombang
pasang air laut.

2. Aliran fluida dapat termampatkan (compressible) atau tak termampatkan


(incompressible). Jika fluida yang mengalir tidak mengalami perubahan
volume (atau massa jenis) ketika ditekan, aliran fluida dikatakan tak
termampatkan. Hampir semua zat cair yang bergerak (mengalir) dianggap
sebagai aliran tak termampatkan. Bahkan, gas yang memiliki sifat sangat
termampatkan, pada kondisi tertentu dapat mengalami perubahan massa jenis
yang dapat diabaikan. Pada kondisi ini aliran gas dianggap sebagai aliran tak
termampatkan. Misalnya pada penerbangan dengan kelajuan yang jauh lebih
kecil daripada kelajuan bunyi di udara (340 m/s). Gerak relatif udara terhadap
sayap-sayap pesawat terbang dapat dianggap sebagai aliran fluida yang tak
termampatkan.

3. Aliran fluida dapat merupakan aliran kental (viscous) atau tak kental (non-
viscous). Kekentalan aliran fluida mirip dengan gesekan permukaan pada gerak
benda padat. Pada kasus tertentu, seperti pelumasan pada mesin mobil,
kekentalan memegang peranan sangat penting. Akan tetapi, dalam banyak
kasus kekentalan dapat diabaikan.

FLUIDA DINAMIS 6
4. Aliran fluida dapat merupakan garis arus (streamline) atau aliran turbulen.
Untuk aliran tunak, kecepatan fluida di suatu titik yang sama pada suatu garis
arus, misalnya titik P pada gambar 4.1

Sumber: Palupi, 2009

Gambar 4.1 Aliran air dalam fluida

Definisi Garis Arus


Garis arus adalah aliran fluida yang mengikuti suatu garis (lurus melengkung)
yang jelas ujung dan pangkalnya.

Garis arus disebut juga aliran berlapis (aliran laminar = laminar flow).
Kecepatan partikel fluida di tiap titik pada garis arus searah dengan garis singgung
di titik tersebut. Dengan demikian, garis arus tidak pernah berpotongan (Gambar
4.2a).

Ketika melebihi suatu kelajuan tertentu, aliran fluida menjadi turbulen.


Aliran turbulen ditandai oleh adanya aliran berputar (Gambar 4.2b). Ada
partikel-partikel yang memiliki arah gerak berbeda dan bahkan berlawanan
dengan arah gerak keseluruhan fluida. Untuk mengetahui apakah suatu aliran zat
cair merupakan garis arus atau turbulen, Anda cukup menjatuhkan sedikit tinta
atau pewarna ke dalam za cair itu. Jika tinta menempuh lintasan yang lurus atau
melengkung tetapi tidak berputar-putar membentuk pusaran, aliran fluida itu
berupa garis arus. Akan tetapi, apabila tinta itu kemudian mengalir secara
berputar-putar dan akhirnya menyebar, aliran fluida itu termasuk turbulen.

FLUIDA DINAMIS 7
Sumber:Sarwono, 2009

Gambar 4.2 Pola aliran laminar dan turbulen

Nah, fluida yang akan dipelajari dipandang sebagai fluida ideal, yaitu
fluida yang tunak, tak termampatkan, tak kental dan streamline (garis arus).

(Kanginan, 2013 hal 160-162)

A. Hukum-hukum Dasar Fluida Dinamik

1. Hukum Kontinuitas

a. Pengertian Debit

Debit atau laju volume adalah besaran yang menyatakan volume fluida
yang mengalir melalui suatu penampang tertentu dalam satuan waktu tertentu.

Definisi debit fluida

iV L VV i
Debit = gL in iMLV
atau Q = L
(4-1)

Satuan SI untuk volume V adalah m3 dan untuk selang waktu t adalah s sehingga
satuan SI untuk debit adalah m3/s atau m3s-1.

Sumber:Kanginan, 2013

Gambar 4.3 Dalam selang waktu t sejumlah fluida yang melalui penampang seluas A
telah menempuh panjang lintasan L. Debit fluida dapat dinyatakan sebagai Q = Av.

FLUIDA DINAMIS 8
Misalnya sejumlah fluida melalui penampang pipa seluas A dan setelah selang
waktu t menempuh jarak L (Gambar 4.3). Volume fluida adalah V=AL,
sedangkan jarak L=vt sehingga debit Q dapat kita nyatakan sebagai berikut.

t ሺ L
Q=L = L
= L

Debit

Q = Av (4-2)

(kanginan, 2013 hal 162)

b. Penurunan Persamaan Kontinuitas

Jika suatu fluida mengalir dengan aliran tunak, massa fluida yang masuk
ke salah satu ujung pipa haruslah sama dengan massa fluida yang keluar dari
ujung pipa yang lain selama selang waktu yang sama. Hal ini berlaku karena pada
aliran tunak tidak ada fluida yang dapat meninggalkan pipa melalui dinding-
dinding pipa (garis arus tidak dapat saling berpotongan). (kanginan, 2013 hal 163)

Sumber:widodo, 2009

Aliran fluida dalam tabung Gambar 4.4 menggambarkan aliran fluida


secara stasioner, sehingga tiap partikel fluida dalam tabung yang melewati titik A
akan menempuh lintasan dari partikel yang mendahuluinya yang juga melewati
titik A tersebut. Lintasan itu dinamakan garis alir atau garis arus. Misalnya pada
gambar 4.2 diatas terdapat 3 gambaran garis alir atau garis arus. Jika luas
penampang lintang tabung tidak sama, kecepatan partikel fluida itu juga berubah
sepanjang garis arusnya. Akan tetapi pada satu titik tertentu dalam tabung,
kecepatan setiap partikel fluida itu senantiasa sama. Partikel yang pada suatu saat
ada di A kemudian pada saat berikutnya ada di B, bergerak dengan arah dan
kecepatan yang berlainan dan akhirnya sampai di C dengan arah dan kecepatan
yang lain lagi. Fluida yang mengalir melalui kolom dengan luas penampang A1

FLUIDA DINAMIS 9
dalam pembuluh sepanjang L1, sampai ke kolom dengan luas penampang A2
berkecepatan V2 dalam pembuluh sepanjang L2, maka berlaku persamaan
kontinuitas.

(Widodo, 2009 hal 166)

Sumber:kanginan, 2013

Gambar 4.5 Fluida yang mengalir pada suatu bagian pipa.

Tinjau dari fluida yang mengalir dengan aliran tunak dan perhatikan bagian 1 dan
2 dari pipa (Gambar 4.5). Misalkan:

A1 dan A2 adalah luas penampang pipa pada ujung 1 dan 2

ρ1 dan ρ2 adalah massa jenis fluida pada 1 dan 2

v1 dan v2 adalah kecepatan partikel pada 1 dan 2

Selama selang waktu ∆t, fluida pada 1 bergerak ke kanan menempuh jarak
x1= v1∆t dan fluida pada 2 bergerak ke kanan menempuh jarak x2= v2∆t. Oleh
karena itu, volume V1 = A1x1 akan masuk ke pipa pada bagian 1 dan volume V2 =
A2x2 akan keluar dari bagian 2. Dengan menyamakan massa fluida yang masuk
pada bagian 1 dan yang keluar dari bagian 2 selama selang waktu ∆t akan anda
peroleh persamaan kontinuitas berikut.

Persamaan kontinuitas

A1v1 = A2v2 = A3v3 = ….. = konstan (4-3a)

Pada fluida tak termampatkan, hasil kali antara kelajuan fluida dan luas
penampang selalu konstan.

(Kanginan, 2013 hal 163)

FLUIDA DINAMIS 10
Sumber:Widodo, 2009

Gambar 4.6 diatas melukiskan suatu fluida yang mengalir melalui suatu pembuluh
yang luas penampangnya sama yaitu sebesar A, dengan kecepatan sebesar v. Jika
pada suatu saat fluida berada pada penampang K dan setelah t detik kemudian
berada di penampang L, maka dalam waktu t tersebut banyaknya fluida yang telah
mengalir adalah v, t, A, sehingga persamaan kontinuitas dapat dinyatakan secara
matematis : v.A = konstan atau v = kecepatan aliran (m/s) A = Luas penampang
(m2). Ji ka pembuluhnya berupa silinder, sehingga penampangnya berbentuk
lingkaran, maka: A = sehingga persamaan kontinuitas dapat pula dinyatakan
dengan: . Dari definisi terebut maka persamaan debit aliran dapat
juga dinyatakan dengan:

V = volum (m3)

t = waktu (sekon)

Q = debit aliran (m3/s)

(Widodo, 2009 hal 166-167)

Telah kita ketahui bahwa Av = Q dengan Q adalah debit fluida. Oleh karena itu,
persamaan kontinuitas untuk fluida tak termampatkan dapat juga dinyatakan
sebagai persamaan debit konstan.

Persamaan debit konstan

Q1 = Q2 = Q3 = …… = konstan (4-3b)

Pada fluida tak termampatkan, debit fluida di titik mana saja selalu konstan.
(Kanginan, 2013 hal 163)

FLUIDA DINAMIS 11
c. Perbandingan Kecepatan Fluida dengan Luas dan Diameter Penampang
Persamaan kontinuitas yang dinyatakan oleh Persamaan (4-3a) dapat kita ubah ke
bentuk berikut.

A1v1 = A2V2

= (4-4)

Kelajuan aliran fluida tak termampatkan berbanding terbalik dengan luas


penampang yang dilaluinya.

Pernyataan tersebut menyatakan bahwa jika penampang pipa lebih besar,

kelajuan fluida di titik tersebut lebih kecil. Misalnya, jika A2 = 4A1 maka v2 = v1.

Umumnya, diameter pipa dapat kita anggap berbentuk lingkaran dengan

luas A= r2 = D2 dengan r adalah jari-jari pipa dan D adalah diameter pipa. Jika

kita substitusikan ke dalam persamaan (4-4), kita peroleh hasil sebagai berikut.

= = = D22 / D12

= = (4-5)

Kelajuan aliran fluida tak termampatkan berbanding terbalik dengan kuadrat


jari-jari penampang atau diameter penampang.

Pernyataan tersebut menyatakan bahwa jika jari-jari atau diameter pipa


dua kali lebih besar, kelajuan fluida di titik tersebut menjadi ( )2 = kali lebih

kecil.

Sumber:Kanginan, 2013

FLUIDA DINAMIS 12
Pada gambar 4.7 ditunjukkan aplikasi persamaan kontinuitas dalam
keseharian. Saat menyemprot taman dengan menggunakan selang, orang tersebut
memperkecil luas penampang selang dengan jarinya dan air tersemprot keluar
dengan kelajuan yang besar.

Untuk aliran fluida didalam pipa, kita harus menggambar jarak antargaris
arus lebih rapat pada luas penampang yang sempit, karena kecepatannya lebih
besar dan menggambar jarak antargaris arus lebih renggang pada luas penampang
yang lebar, karena kecepatannya lebih kecil.

(Kanginan, 2013 hal 164)

d. Daya oleh Debit Fluida

Sumber: Kanginan, 2013

Gambar 4.8 Air terjun yang mengalir dengan debit Q dari ketinggian h akan
menghasilkan tenaga dengan daya ρQgh

Bagaimana kita menghitung daya dari suatu tenaga air terjun yang mengalir
dengan debit Q dari ketinggian h (Gambar 4.8)? Telah anda ketahui bahwa
sejumlah massa air m yang berada pada ketinggian h memiliki energy potensial.

EP = mgh

Daya P yang dibangkitkan oleh energy potensial tersebut adalah sebagai


berikut.

P= = = , sebab m= ρV
L L L

FLUIDA DINAMIS 13
P= ( L)gh = ρQgh, sebab L = Q

Daya yang dibangkitkan oleh suatu tenaga air setinggi h dan debit air Q
adalah sebagai berikut.

Daya oleh debit fluida

P = ρQgh (4-6)

Jika air dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik dan efisiensi system


generator adalah ղ, persamaannya menjadi seperti berikut.

Daya listrik

P = ղρQgh (4-7)

Misalnya air terjun setinggi 40 m dengan debit 50 m3/s dimanfaatkan


untuk membuat turbin yang menggerakkan generator listrik. Jika 20% persen
energi air dapat diubah menjadi energy listrik (g=10 m/s2), daya listrik yang
dibangkitkan generator dapat dihitung seperti berikut.

P = ղρQgh = (20%)(1000 kg/m3)(50 m3/s)(10 m/s2)(40 m)

= 4.000.000 W

= 4 MW

(Kanginan, 2013 hal 165)

2. Hukum Bernoulli

a. Asas Bernoulli
Apakah tekanan fluida paling besar di titik yang kelajuan alirnya paling besar?
Berdasarkan intuisi, Anda mungkin mengira bahwa untuk pipa yang mendatar,
tekanan fluida paling besar di titik yang kelajuan alirnya paling besar, Benarkah
intuisi Anda ini? Untuk membuktikannya, Anda dapat melakukan percobaan
berikut.

(Kanginan, 2013 hal 165)

FLUIDA DINAMIS 14
Sumber: Palupi, 2009

Gambar 4.9 Pada pipa mendatar yang memiliki diameter yang menyempit, kelajuan fluida
yang paling besar adalah pada pipa yang menyempit (B), tetapi tekanannya justru paling
rendah. Hal tersebut ditunjukkan oleh paling rendahnya permukaan fluida yang naik
dalam tabung B.

Siapkan pipa mendatar yang memiliki bagian menyempit dibagian tengahnya


seperti gambar 4.9. Dari persamaan kontiunitas telah kita ketahui bahwa kelajuan
air paling besar di titik B (bagian yang menyempit). Jika intuisi Anda benar, tentu
saja tekanan di B adalah yang paling besar. Sekarang alirkan air pada pipa
mendatar tersebut dan amati kenaikan air dalam tabung-tabung A, B, dan C. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa kenaikan permukaan air dalam tabung B justru
yang paling rendah (lihat Gambar 4.9). Fakta ini tentu saja menunjukkan kepada
kita bahwa tekanan di B justru yang paling kecil. Dapatlah kita nyatakan
kesimpulan sebagai berikut:

Pada pipa mendatar (horizontal), tekanan fluida paling besar adalah pada
bagian yang kelajuan alirnya paling kecil, dan tekanan paling kecil adalah
pada bagian yang kelajuannya paling besar.
Pernyataan tersebut dikemukakan pertama kali oleh Daniel Bernoulli
(1700-1782) sehingga asas ini dikenal sebagai asas Bernoulli.

(Kanginan, 2013 hal 166)

b. Penerapan Asas Bernoulli dalam kehidupan sehari-hari

Ada banyak peristiwa dalam keseharian yang dapat dijelaskan dengan asas
Bernoulli. Kita hanya akan membahas dua peristiwa.

FLUIDA DINAMIS 15
1) Dua perahu bermotor berbenturan

Sumber:Palupi, 2009

Gambar 4.10 Dua perahu bermotor dapat berbenturan karena berkurangnya tekanan pada
air yang mengalir di antara keduanya.

Asas Bernoulli dapat menjelaskan mengapa dua perahu bermotor yang bergerak
sejajar dan saling berdekatan cenderung saling menarik dan berbenturan (Gambar
4.10). Pada waktu kedua perahu melaju ke depan, air tersalurkan pada daerah
yang sempit diantara keduanya. Laju alir air relatif lebih besar pada daerah yang
sempit ini dibandingkan dengan daerah yang lebar di sisi bagian luar kedua
perahu. Sesuai asas Bernoulli, laju alir yang meningkat menyebabkan penurunan
tekanan air diantara kedua perahu dibandingkan dengan tekanan air disisi bagian
luar perahu sehingga mendorong kedua perahu saling mendekati dan akibatnya
dapat berbenturan.

Sepeda bergerak sejajar dan berdekatan juga cenderung saling mendekat


dan berbenturan. Kejadiannya mirip dengan dua perahu tersebut. Oleh karena itu,
jika anda bersepeda berdampingan dengan teman anda, janganlah terlalu
berdekatan ketika anda berdua memacu sepeda dengan kelajuan tinggi.

Orang tua yang tinggal dekat rel kereta api dianjurkan melarang anaknya
berdiri terlalu dekat dengan sisi luar rel karena mereka dapat tersedot oleh
karena cepat yang melintas. Masuk akalkah larangan itu ? Berikan komentar
anda.

FLUIDA DINAMIS 16
2) Aliran air yang keluar dari keran

Putar keran air di rumah anda pada kecepatan penuh. Akan anda amati bahwa
aliran air agak menyempit ketika mulai jatuh. Apakah penyebabnya? Aliran udara
di tepi pipa dihambat oleh aliran air sehingga kelajuan udara di tepi tersebut lebih
kecil daripada kelajuan udara di bagian tengah aliran air. Sesuai dengan asas
bernoulli, tekanan udara di tepi lebih besar daripada tekanan udara di tengah
sehingga gaya F mendorong bagian di tepi saling mendekati. Akibatnya, aliran air
menyempit di tepi.

(Kanginan, 2013 hal 167)

3. Persamaan Bernoulli

Sumber:Widodo, 2009
Gambar 4.10 Asas Bernoulli

Mari kita perhatikan sejumlah fluida dalam pipa yang mengalir dari titik 1 ke titik
2. Titik 1 lebih rendah daripada titik 2 dan ini berarti energi potensial fluida di 2
(ingat, EP= mgh). Luas penampang 1 lebih besar daripada luas penampang 2.
Menurut persamaan kontinuitas (Av = konstan) kecepatan fluida di 2 lebih besar
daripada di 1 dan ini berarti bahwa energi kinetik fluida 1 lebih kecil dari pada
energi kinetik 2 (ingat, EK= mv2). Jumlah energi potensial dan energi kinetik

adalah energi mekanik. Dengan demikian, energi mekanik fluida 1 lebih kecil
daripada energi mekanik fluida 2.

FLUIDA DINAMIS 17
Jika energi mekanik 1 lebih kecil dari energi mekanik 2, bagaimana
mungkin fluida berpindah dari titik 1 ke titik 2 ? Bernoulli mengetahui teori
usaha-energi (telah dibahas dikelas X). Menurut teorema ini, fluida dapat
berpindah dari 1 ke 2. Usaha adalah gaya kali perpindahan ( W = FΔs). Agar
usaha W positif, beda gaya ΔF= F1 - F2 harus lah bernilai positif. Gaya adalah
tekanan kali luas penampang (F= PA) sehingga agar gaya ΔF adalah positif ΔF=
P1A1-P2A2 haruslah positif. Dari sinilah bernoulli menemukan besaran ke tiga
yang berhubungan dengan usaha positif yang dilakukan fluida, yaitu tekanan P
sehingga fluida dapat berpindah dari 1 ke 2, walaukun energi mekanik 1 lebih
kecil daripada energi mekanik 2.

Melalui penggunaan teorema usaha-energi yang melibatkan besar tekanan


P (mewakili usaha), besar kecepatan aliran fluida v (mewakili energi kinetik) dan
besar ketinggian beracuan h (mewakili energi potensial), akhirnya bernoulli
berhasil menurunkan persamaan yang menghubungkan ketiga besaran tersebut
secara matematis, yaitu sebagai berikut:

Persamaan Bernoulli

(4-8)
P1 + ρv12 + ρgh1 = P2+ ρv22 + ρgh2

Jika anda perhatikan ρv2 mirip dengan energi kinetik EK= mv2 dan ρgh mirip

dengan energi potensial EP= mgh. Ternyata, ρv2 tidak lain energi kinetik per

satuan volume. Oleh karena itu, persamaan (4-8) dapat dinytakan sebagai berikut.

Hukum Bernoulli

P1 + ρv12 + ρgh1 = konstan (4-9)

Hukum Bernouli menyatakan bahwa jumlah dari tekanan (P), energi kinetik
per satuan volume ( ρv2 ), dan energi potensial per satuan volume (ρgh)
memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus.

FLUIDA DINAMIS 18
Persamaan (4-9) pertama kali dinyatakan oleh Daniel Bernoulli pada tahun 1938.
Sebagai penghargaan atas karyanya ini, hukum ini di dinamakan hukum
Bernoulli.

(Kanginan, 2013 hal 168-170)

a. Dua kasus persamaan Bernoulli


Kita akan meninjau dua khasus terhadap persamaan Bernoulli (persamaan (4-8)).
1.) Kasus untuk fluida tak bergerak (fluida statik)

Untuk fluida tak bergerak v1 = v2 = 0, sehingga persamaan (4-8) menjadi sebagai


berikut.

P1 + ρgh+ 0= P2+ ρgh+ 0


P1-P2 = ρg (h1-h2) (4-10)

2) Kasus untuk fluida yang mengalir (fluida dinamik) dalam pipa mendatar

Dalam pipa mendatar (horizontal) tidak terdapat perbedaan ketinggian dianatara


bagian-bagian fluida. Artinya ketinggian h1=h2 dan persamaan (4-8) menjadi
sebagai berikut.

P1 + ρv12 + 0 = P2+ ρv22 + 0

P1-P2 = ρ (v22- v12) (4-11)

Persamaan (4-11) menyatakan bahwa jika v2 > v1, P2 > P1. Artinya, bahwa ditempat
yang kelajuan alirnya kecil, tekanannya besar. Pernyataan tersebut telah anda
kenal sebelummnya sebagai asas Bernoulli. (Kanginan, 2013 hal 171)

b. Teorema Torricelli

Sumber: Haryadi, 2009

FLUIDA DINAMIS 19
Gambar 4.11 Kecepatan aliran zat cair pada lubang dipengaruhi ketinggian lubang

Persamaan Bernoulli dapat digunakan untuk menentukan kecepatan zat cair yang
keluar dari lubang pada dinding tabung (Gambar 4.11). Dengan menganggap
diameter tabung lebih besar dibandingkan diameter lubang, maka permukaan zat
cair pada tabung turun perlahan-lahan, sehingga kecepatan v1 dapat dianggap nol.

Titik 1 (permukaan) dan 2 (lubang) terbuka terhadap udara sehingga tekanan pada
kedua titik sama dengan tekanan atmosfer, P1 = P2, sehingga persamaan
Bernoulli dinyatakan:

ρv22 + ρgh2 = 0+ ρgh1

ρv22 = ρg(h1-h2)

v= ሺ ݄

= (4-12)

Persamaan (4-12) disebut teori Torricelli, yang menyatakan bahwa kecepatan


aliran zat cair pada lubang sama dengan kecepatan benda yang jatuh bebas dari
ketinggian yang sama.

(Haryadi, 2009 hal 162-163)

Debit fluida yang menyembur keluar dari lubang dengan luas A2 dapat
dihitung dari persamaan debit (Persamaan 4-2)

Q = Av

Q = A2 (4-13)

Jarak jangkauan mendatar semprotan

R= h (4-14)

Dengan h = ketinggian permukaan air di atas lubang

y = kedalaman dasar di bawah lubang

FLUIDA DINAMIS 20
(Kanginan, 2013 hal 174-175)

B. Penerapan Hukum Bernoulli


a. Tabung Venturi

Pada dasarnya, tabung venture adalah sebuah pipa yang memiliki bagian
yang menyempit. Dua contoh tabung venture adalah karburator mobil dan
venturimeter.

1) Karburator

Karburator adalah alat yang berfungsi untuk menghasilkan campuran bahan bakar
dengan udara, campuran ini memasuki silinder mesin untuk tujuan pembakaran.
untuk memahami cara kerja karburator pada kendaran bermotor, perhatikan
Gambar 4. 12 berikut!

Sumber: Nurachmandani, 2009

Gambar 4. 12 Diagram sebuah karburator

Penampang pada bagian atas jet menyempit, sehingga udara yang mengalir pada
bagian ini bergerak dengan kelajuan yang tinggi. Sesuai asas Bernoulli, tekanan
pada bagian ini rendah. Tekanan di dalam tangki bensin sama dengan tekanan
atmosfer. Tekanan atmosfer memaksa bahan bakar (bensin atau solar) tersembur
keluar melalui jet sehingga bahan bakar bercampur dengan udara sebelum
memasuki silinder mesin.

(Nurachmandani, 2009 hal 224)

FLUIDA DINAMIS 21
2) Venturimeter

Tabung venturi adalah venturimeter, yaitu alat yang dipasang pada suatu
pipa aliran untuk mengukur kelajuan zat cair. Ada dua venturimeter yang akan
Anda pelajari, yaitu venturimeter tanpa manometer dan venturimeter
menggunakan manometer yang berisi zat cair lain.

a. Venturimeter tanpa manometer

Sumber:Nuracmandani, 2009

Gambar 4. 13 Venturimeter tanpa manometer

Gambar 4. 13 menunjukkan sebuah venturimeter yang digunakan untuk mengukur


kelajuan aliran dalam sebuah pipa. Untuk menentukan kelakuan aliran v1
dinyatakan dalam besaran-besaran luas penampang A1 dan A2 serta perbedaan
ketinggian zat cair dalam kedua tabung vertikal h. Zat cair yang akan diukur
kelajuannya mengalir pada titik-titik yang tidak memiliki perbedaan ketinggian
(h1 = h2) sehingga berlaku persamaan berikut.

P1-P2 = ρ (v22- v12)

Berdasarkan persamaan kontinuitas diperoleh persamaan sebagai berikut.

A1v1 = A2V2

V1 = V2

Jika persamaan ini kita masukan ke persamaaan P1-P2 = ρ (v22- v12) maka

diperoleh persamaan seperti berikut

FLUIDA DINAMIS 22
Pada Gambar 4. 13 terlihat perbedaan ketinggian vertikal cairan tabung pertama
dan kedua adalah h. Oleh karena itu selisih tekanan sama dengan tekanan
hidrostatis cairan setinggi h.

P1-P2 = ρgh
Dengan menggabungkan kedua persamaan yang melibatkan perbedaan tekanan
tersebut diperoleh kelajuan aliran fluida v1.

(4-15)

b) Venturimeter dengan Manometer

Sumber: Sarwono, 2009

Gambar 4. 14 Venturimeter dengan Manometer

Pada prinsipnya venturimeter dengan manometer hampir sama dengan


venturimeter tanpa manometer. Hanya saja dalam venturimeter ini ada tabung U
yang berisi raksa. Perhatikan Gambar 4. 14. Berdasarkan penurunan rumus yang
sama pada venturimeter tanpa manometer, diperoleh kelajuan aliran fluida v1
adalah sebagai berikut.

FLUIDA DINAMIS 23
(Nurachmandani, 2009 hal 224-226)
b. Tabung Pitot

Sumber: Nurachmandani, 2009

Gambar 4. 15 Diagram penampang sebuah tabung pitot

Alat ukur yang dapat kita gunakan untuk mengukur kelajuan gas adalah
tabung pitot. Perhatikan Gambar 4.15. Gas (misalnya udara) mengalir melalui
lubang-lubang di titik a. Lubang-lubang ini sejajar dengan arah aliran dan dibuat
cukup jauh di belakang sehingga kelajuan dan tekanan gas di luar lubang-lubang
tersebut mempunyai nilai seperti halnya dengan aliran bebas. Jadi, va = v
(kelajuan gas) dan tekanan pada kaki kiri manometer tabung pilot sama dengan
tekanan aliran gas (Pa).

Lubang dari kaki kanan manometer tegak lurus terhadap aliran sehingga
kelajuan gas berkurang sampai ke nol di titik b (vb = 0). Pada titik ini gas berada
dalam keadaan diam. Tekanan pada kaki kanan manometer sama dengan tekanan
di titik b (pb). Beda ketinggian titik a dan b dapat diabaikan (ha = hb), sehingga
perbedaan tekanan yang terjadi menurut persamaan Bernoulli adalah sebagai
berikut.

Pa + ρva2 = Pb + ρvb2

Pa + ρv2 = Pb sebab vb = 0

Pb – Pa = ρv2

FLUIDA DINAMIS 24
Perbedaan tekanan ini sama dengan tekanan hidrostatika fluida (raksa) pada
manometer.

Pb – Pa = ρ’gh

Oleh karena itu, kecepatan aliran gas va = v dapat dirumuskan sebagai berikut.

th
v= (4-16)
t

(Nurachmandani, 2009 hal 227-228)


c. Alat Penyemprot

Sumber: Haryadi, 2009

Gambar 4.16 Alat penyemprot

Apabila pengisap ditekan, udara keluar dengan cepat melalui lubang


sempit pada ujung pompa. Berdasarkan Hukum Bernoulli, pada tempat yang
kecepatannya besar, tekanannya akan mengecil. Akibatnya, tekanan udara pada
bagian atas penampung lebih kecil daripada tekanan udara pada permukaan cairan
dalam penampung. Karena perbedaan tekanan ini cairan akan bergerak naik dan
tersembur keluar dalam bentuk kabut bersama semburan udara pada ujung pompa.

(Haryadi, 2009 hal 166)

d. Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang

Sumber:Nurachmandani, 2009
Gambar 4. 17 Garis-garis arus disekitar sayap pesawat terbang

FLUIDA DINAMIS 25
Pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan udara yang
melalui sayap pesawat. Pesawat terbang tidak seperti roket yang terangkat ke atas
karena aksi-reaksi antara gas yang disemburkan roket itu sendiri. Roket
menyemburkan gas ke belakang, dan sebagai reaksinya gas mendorong roket maju.
Jadi, roket dapat terangkat ke atas walaupun tidak ada udara, tetapi pesawat
terbang tidak dapat terangkat jika tidak ada udara.

Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang


lebih tajam dan sisi bagian atas yang lebih melengkung daripada sisi bagian
bawahnya. Perhatikan Gambar 4. 17 Garis arus pada sisi bagian atas lebih rapat
daripada sisi bagian bawahnya. Artinya, kelajuan aliran udara pada sisi bagian
atas pesawat v2 lebih besar daripada sisi bagian bawah sayap v1. Sesuai dengan
asas Bornoulli, tekanan pada sisi bagian atas p2 lebih kecil daripada sisi bagian
bawah p1 karena kelajuan udaranya lebih besar. Dengan A sebagai luas
penampang pesawat, maka besarnya gaya angkat dapat Adna ketahui melalui
persamaan berikut.

F1-F2 = (P1-P2)A

F1-F2 = ρ(v22-v12)A (4-17)

Pesawat terbang dapat terangkat ke atas jika gaya angkat lebih besar
daripada berat pesawat. Jadi, suatu pesawat dapat terbang atau tidak tergantung
dari berat pesawat, kelajuan pesawat, dan ukuran sayapnya. Makin besar
kecepatan pesawat, makin besar kecepatan udara. Hal ini berarti gaya angkat
sayap pesawat makin besar. Demikian pula, makin besar ukuran sayap makin
besar pula gaya angkatnya.

Supaya pesawat dapat terangkat, gaya angkat harus lebih besar daripada
berat pesawat (F1 – F2) > m g. Jika pesawat telah berada pada ketinggian tertentu
dan pilot ingin mempertahankan ketinggiannya (melayang di udara), maka
kelajuan pesawat harus diatur sedemikian rupa sehingga gaya angkat sama dengan
berat pesawat (F1 – F2) = m g. (Nurachmandani, 2009 hal 229-230)

FLUIDA DINAMIS 26
e. Aplikasi Hukum Bernoulli pada Hewan

Sumber: Kanginan, 2013

Gambar 4.18 Sirkulasi udara pada liang bawah tanah dari anjing pada rumput

Gambar 4.18 menunjukkan salah satu aplikasi dari hokum Bernoulli pada hewan.
Liang (lubang) selalu dibuat sedikitnya memiliki dua pintu masuk. Salah satu
pintu dibuat lebih tinggi dari pintu lainnya. Oleh karena laju angina meningkat
dnegan bertambahnya ketinggian, maka tekanan udara lebih rendah pada pintu
yang tinggi. Secara alami(spontan) udara bergerak dari daerah bertekanan tinggi
ke daerah bertekanan rendah. Ini menghasilkan sirkulasi udara segar dari pintu
yang rendah melalui liang bawah tanah ke pintu yang lebih tinggi. Dewan
demikian hewan dibawah, seperti anjing padang rumput dan tikus tidak akan mati
lemas karena kekurangan oksigen dari udara.

Bagaimana ikan mengapung, melayang dan tenggelam di dasar air? Kebanyakan


ikan memilki swim bladder (kantong renang) yang mirip gelembung dan berisi
penuh gas. Swim bladder (Gambar 4. 19) bekerja seperti tangki pemberat pada
kapal selam. Ikan dapat mengubah ukuran swim bladder dengan cara
menggendurkan atau mengencangkan otot-ototnya sesuai keperluan ikan:
mengapung, melayang dan tenggelam.

Sumber: Kanginan, 2013

Gambar 4. 19 Ikan berenang dalam air menggunakan pengaturan swim bladder

FLUIDA DINAMIS 27
Hiu tidak memiliki swim bladder, lalu bagaimana hiu bisa mengapung, atau
menyelam dalam air? Hiu memang memiliki lever berukuran besar yang berisi
minyak (minyak lebih ringan daripada air). Ini membuat berat hiu lebih kecil,
tetapi masih lebih besar daripada gaya apung yang dialami hiu (Gambar 4.20).
oleh karena itu hiu akan tenggelam di dasar laut jika hiu tidak berenang.

Sumber: Kanginan, 2013

Gambar 4. 20 Bagaimana hiu mengapung dan menyelam dalam air

Hiu memiliki sirip-sirip dada besar, yaitu sirip-sirip pada bagian depan di bawah
kepala (Gambar 4.20). Sirip-sirip dada ini dibentuk seperti sayap kapal terbang.
Ketika hiu berenang maju melalui air, air mengalir melalui sirip-sirip ini tepat
seperti aliran udara yang melalui sayap pesawat terbang dan menghasilkan gaya
angkat. Tanpa berenang ke depan hiu akan tenggelam sebab gaya angkat hanya
timbul jika air mengalir melalui sirip-sirip dada.

(Kanginan, 2013 hal 181-182)

Perbandingan Isi Materi dari Buku Kanginan dengan Buku Lain tentang
Fluida Dinamis
Pada bab ini yaitu tentang fluida dinamis, kami melakukan perbandingan
isi dari buku Kanginan dengan 5 buah buku elektronik lainnya, yaitu buku
karangan Setya Nurachmandani, karangan Sarwono, Sunarroso dan Suyatman,
karangan Bambang Haryadi, karangan Dwi Satya Palupi, Suharyanto dan
Karyono, dan karangan Tri Widodo. Dari hasil perbandingan yang kami peroleh,
jika dilihat dari segi kedalam materi pada subbab pertama yaitu tentang hukum-
hukum dasar fluida dinamis, kami memperoleh bahwa buku-buku elektronik rata-

FLUIDA DINAMIS 28
rata menjelaskannya secara ringkas, kurang rinci dan mendalam seperti buku
Kanginan, begitu juga untuk subbab kedua yaitu tentang penerapan hukum
Bernoulli. Dari segi kreatifitas penyajiannya juga lebih bagus dari buku Kanginan
daripada buku-buku lainnya, baik itu dari segi informasi penting Fisika, Kegiatan
percobaan, maupun diskusi. Maka dari itu dalam pembuatan buku ajar ini kami
mengambil patokan dari buku karangan Marthen Kanginan tersebut.

FLUIDA DINAMIS 29
SOAL!!!
1. Jelaskan perbedaan aliran laminar dan turbulen serta contohnya dalam
kehidupan sehari-hari!
2. Jelaskan definisi debit dan bunyi persamaan kontinuitas!
3. Mengapa pada saluran air yang menyempit laju air semakin cepat?
4. Mengapa dua perahu motor yang bergerak sejajar dan saling berdekatan
cenderung saling menarik dan berbenturan?
5. Sebuah corong ditangkupkan dan didalamnya
ditempatkan sebuah bola pingpong (lihat gambar).
Jika corong tidak ditiup, bola pingpong langsung
jatuh, tetapi jika corong ditiup cukup keras, bola
pingpong tetap berada didalam corong tersebut.
Jelaskanlah peristiwa ini dengan menggunakan
asas Bernoulli.
6. Ketika kelajuan fluida yang mengalir di dalam suatu pipa horizontal
bertambah, apa yang terjadi dengan tekanannya?
7. Semakin tinggi cerobong asap, semakin baik pengeluaran asap dari tempat
perapian. Jelaskan!
8. Jika angin keras bertiup, atap rumah yang terbuat dari bahan ringan (misalnya
seng) sering terangkatke atas. Gunakan asas Bernoulli untuk menjelaskan
mengapa peristiwa ini terjadi. Mengapa jendela rumah sebaiknya dibiarkan
tetap terbuka selama angina keras ini bertiup?
9. Seandainya burung hidup di Bulan, dapatkah burung terbang di Bulan?
Jelaskan.

FLUIDA DINAMIS 30
10. Misalkan dua tangki cairan identik dengan ketinggian yang sama. Tangki
pertama berada di permukaan Bumi, sedang tangki kedua berada di
permukaan Bulan. Kedua tangki mengalami kebocoran dengan diameter yang
sama dan pada ketinggian yang sama diukur dari dasar tangki. Manakah yang
akan memberi jarak semprotan yang lebih jauh, tangki pertama atau tangki
kedua? Jelaskan alasan Anda.
11. Apakah perbedaan tekanan di antara sisi bawah sayap dan sisi atas sayap
sebuah pesawat terbang bergantung pada ketinggian pesawat? Jelaskan.
12. Sewaktu pesawat terbang tinggal landas, apakah lebih baik bila pesawat
bergerak menentang angin ataukah searah angin? Bagaimana sewaktu pesawat
ingin mendarat?
13. Mengapa lebih berbahaya jika es terbentuk pada sebuah sayap pesawat
terbang yang melalui daerah dingin daripada jika es yang terbentuk pada
badan pesawat?
14. Mengapa liang bawah tanah yang dibuat oleh anjing padang rumput atau tikus
selalu memiliki dua pintu masuk dimana salah satu pintu dibuat lebih tinggi
dari pintu lainnya?
15. Mengapa jika hiu tidak berenang hiu akan tenggelam di dasar laut?

JAWABAN

1. Perbedaan aliran laminar dan turbulen yaitu aliran laminar adalah aliran fluida
yang mengikuti suatu garis baik itu garis lurus ataupun melengkung yang jelas
ujung dan pangkalnya. Sedangkan aliran turbulen adalah aliran yang ketika
melebihi suatu kelajuan tertentu, aliran fuida akan menjadi turbulen atau
berputar. Contoh aliran laminar dalam kehidupan sehari-hari yaitu seperti air
sungai yang tenang, sedangkan aliran turbulen contohnya seperti asap rokok,
air terjun dan lin-lain.
2. Debit adalah besaran yang menyatakan volume fluida yang mengalir melalui
suatu penampang tertentu dalam satuan waktu tertentu. Bunyi persamaan
kontinuitas adalah pada fluida tak termampatkan, hasil kali antara kelajuan
fluida dan luas penampang selalu konstan.

FLUIDA DINAMIS 31
3. Karena kelajuan aliran fluida tak termampatkan berbanding terbalik dengan
kuadrat jari-jari penampang atau diameter penampang. Sehingga untuk aliran
fluida di dalam pipa, jarak antar garis arus lebih rapat pada luas penampang
yang sempit, karena kecepatannya lebih besar dan jarak antar garis arus lebih
renggang pada luas penampang yang lebar, karena kecepatannya lebih kecil.
4. Karena pada waktu kedua perahu melaju ke depan, air tersalur pada daerah
yang sempit diantara keduanya. Laju alir air relatif lebih besar pada daerah
yang sempit ini dibandingkan dengan daerah yang lebar di sisi bagian luar
kedua perahu.
5. Pada saat sebelum ditiup, tekanan di dalam corong dan tekanan atmosfer di
luar corong adalah sama. Tetapi, saat corong ditiup, tekanan di dalam corong
berkurang, sedangkan tekanan atmosfer di luar corong tetap dan lebih besar
daripada tekanan di dalam corong. Hal ini menyebabkan tekanan atmosfer di
udara akan menekan bola untuk tetap berada di dalam corong.
6. Tekanannya akan kecil atau berkurang. Pada pipa mendatar (horizontal),
tekanan fluida paling besar adalah pada bagian yang kelajuan alirnya paling
kecil, dan tekanan paling kecil adalah pada bagian yang kelajuan alirnya
paling besar.

Sumber: Palupi, 2009

7. Karena semakin tinggi cerobong asap maka tekanan udaranya akan mengecil.
Jika tekanan udara kecil, asap akan semakin cepat bergerak keluar dari
cerobong asap tanpa melalui banyak hambatan.
8. Sesuai dengan asas Bernoulli kecepatan angin diluar berkecepatan tinggi yang
berarti tekanan rendah, dan di dalam rumah bertekanan tinggi sehingga

FLUIDA DINAMIS 32
tekanan tinggi menekan keluar sehingga atap dengan bahan yang ringan akan
mudah terangkat, lalu pintu dibuka agar atap tidak terangkat karena udara
akan masuk ke dalam rumah, sehingga tekanan didalam rumah menjadi rendah
atau setara dengan diluar rumah.
9. Burung terbang dengan cara mengepakkan sayap mereka dengan cara itu
mereka mengirim massa udara ke bawah, sesuai dengan hukum Newton aksi-
reaksi gerakan itu menghasilkan gaya angkat ke atas, akan tetapi di bulan /
luar angkasa tidak ada udara yg mana burung tidak dapat terbang.
10. Tekanan di luar angkasa sangatlah rendah sehingga saat membuka tangka air
di bulan maka air keluar sangat jauh karena perbedaan tekanan yang tinggi
antara dalam tangki dengan di luarnya.
11. Perbedaan tekanan tidak bergantung pada ketinggian pesawat, karena selisih
ketinggian pada sayap bagian atas dan sayap bagian bawah (ketebalan sayap)
tidak signifikan mempengaruhi perbedaan tekanan. Yang mempengaruhi
adalah perbedaan kecepatan dipermukaan atas dan bawah sayap pesawat.
12. Lebih baik berlawanan dengan arah angin. Pada kasus pesawat menantang
arah angin, resultan kecepatan angin di sekitar pesawat adalah jumlahan
kecepatan aktual / nyata pesawat ditambah dengan kecepatan angin di luar
pesawat. Hasilnya tentu besar, dibandingkan bila pesawat terbang searah
dengan angin. Karena resultan kecepatan yang diperoleh adalah kecepatan
aktual pesawat dikurangi kecepatan angin. Bila kecepatan anginnya lebih
besar dari kecepatan pesawat, dapat dipastikan pesawat seperti terdorong ke
depan sehingga seolah-olah kehilangan gaya angkat.
13. Karena es dapat mengganggu alur udara pada sayap, dan pada udara dingin
akan mengganggu tekanan udara pada pesawat karena tekanan udara di suhu
rendah lebih kecil.
14. Karena laju angin meningkat dengan bertambahnya ketinggian, maka tekanan
udara lebih rendah pada pintu yang tinggi. Secara alami udara bergerak dari
daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Ini menghasilkan
sirkulasi udara segar dari pintu yang lebih tinggi. Sehingga anjing padang

FLUIDA DINAMIS 33
rumput dan tikus yang ada di bawah tanah tidak akan mati kekurangan
oksigen dari udara.
15. Kebanyakan ikan memiliki swim bladder (kantung renang) yang mirip
gelembung dan berisi penuh. Swim bladder bekerja seperti tangki pemberat
pada kapal selam. Ikan dapat mengubah ukuran swim bladder dengan cara
mengendurkan atau mengencangkan otot-ototnya sesuai keperluan ikan;
mengapung, melayang, atau tenggelam.
16. Hiu tidak memiliki swim bladder, lalu bagaimana hiu bisa mengapung atau
menyelam dalam air? Padahal hiu berat dan berukuran besar. Hiu memiliki
sirip-sirip dada besar, yaitu sirip-sirip pada bagian bawah kepala. Sirip dada
pada hiu sama fungsinya seperti sayap pesawat. Ketika hiu berenang maju
melalui air, ar mengalir melalui sirip-sirip itu tepat seperti aliran udara yang
melalui sayap pesawat dan menghasilkan gaya angkat. Tanpa berenang ke
depan hiu akan tenggelam sebab gaya angkat hanya timbul jika air mengalir
melalui sirip-sirip dada

FLUIDA DINAMIS 34
SOAL!!!
1. Sesuai asas Bernoulli, pada bagian yang kelajuan alirnya paling kecil maka
tekanan fluida yang terjadi paling besar.
(Benar/Salah)
2. Liang bawah tanah yang dibuat oleh anjing padang rumput atau tikus selalu
memiliki dua pintu masuk dimana salah satu pintu dibuat lebih tinggi dari pintu
lainnya.
(Benar/Salah)
3. Perbedaan tekanan udara di antara sisi bawah sayap dan sisi atas sayap sebuah
pesawat bergantung pada ketinggian pesawat.
(Benar/Salah)
4. Teorema torricelli berlaku pada galon yang ada keran di bagian bawahnya.
(Benar/Salah)
5. Sayap pesawat terbang sengaja dibuat bengkok agar dapat terangkat ke atas
sehingga arus bagian sayap pesawat terbang lebih besar sehingga
menghasilkan gaya angkat ke atas yang besar menyebabkan pesawat terbang
terangkat.
(Benar/Salah)
6. Gaya angkat yang lebih besar daripada berat burung dihasilkan ketika sayap
burung bergerak naik. Sehingga sesuai hukum III Newton udara mendorong
balik burung ke depan.
(Benar/Salah)
7. Kelajuan aliran fluida yang termampatkan berbanding terbalik dengan luas
penampang yang dilaluinya.
(Benar/Salah)

FLUIDA DINAMIS 35
JAWABAN

1. Benar
Karena sesuai dengan asas Bernoulli, tekanan fluida paling besar adalah pada
bagaian yang kelajuan alirannya paling kecil.
2. Benar
Karena laju angin meningkat dengan bertambahnya ketinggian, maka tekanan
udara lebih rendah pada pintu yang tinggi. Secara alami udara bergerak dari
daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Ini menghasilkan
sirkulasi udara segar dari pintu yang rendah melalui liang bawah tanah ke pintu
yang lebih tinggi.
3. Salah
Perbedaan tekanan di antara sisi bawah sayap dan atas sebuah pesawat terbang
bergantung pada kerapatan dan kecepatan aliran udara di sisi atas dan bawah
sayap. Hal ini juga berarti bergantung pada luas penampang sayap, akan tetapi
perbedaan tekanan tidak dipengaruhi oleh ketinggian pesawat.
4. Salah
Teorema torricelli hanya berlaku pada sebuah tempat yg bagian atasnya terbuka.
sehingga tekanan di bagian atas dan bagian yang bocor adalah sama. Jika
bagian atas tertutup, maka teorema torricelli tidak berlaku.
5. Salah
Pada bagian bawah sayap pesawat terbang arus fluida lebih kecil dibandingkan
bagian atas sehingga tekanan lebih besar berdasarka asas Bernoulli bahwa
tekanan fluida paling besaar adalah pada bagian yang kelajuan alirnya lebih
kecil.
6. Salah
Ketika sayap burung bergerak ke atas, sayap dipelintir sehingga udara lewat
diantara bulu-bulu untuk mengurangi hambatan dan gaya angkat yang lebih
besar daripada berat burung dihasilkan ketika sayap burung bergerak turun
(udara didorong ke belakang oleh sayap sesuai hukum III Newton maka udara
mendorong balik burung ke depan).

FLUIDA DINAMIS 36
7. Salah
Karena jika penampang pipa lebih besar, kelajuan fluida di titik itu lebih kecil
maka kelajuanaliran fluida tak termampatkan berbanding terbalik dengan luas
penampang yang dilaluinya.

FLUIDA DINAMIS 37
I. PILIHAN GANDA
Pilihlah jawaban yang tepat. Berikan alasan mengapa Anda memilih jawaban
tersebut.
1. Suatu zat cair dialirkan melalui pipa seperti tampak pada gambar di
samping. Jika luas penampang A1 = 10 cm2 , A2 = 4 cm2 , dan laju zat cair
v2 = 4 m/s, besar v1 adalah …

a. 0,6 m/s
b. 1 m/s
c. 1,6 m/s
d. 2 m/s
e. 2,4 m/s

2. Suatu cairan mengair melalui pipa berdiameter 5 cm pada kelajuan 4 m/s.


ada penyempitan dengan 2 cm dalam saluran pipa. Kecepatan cairan dalam
penyempitan ini adalah …
a. 0,64 m/s
b. 1,6 m/s
c. 10 m/s
d. 25 m/s
e. 30 m/s

3. Air mengalir melewati pipa dengan berbagai diameter. Jika air mengalir
dengan kelajuan 3 m/s ketika melewati pipa dengan diameter 1 cm,
kelajuan air ketika melewati pipa dengan diameter 3 cm adalah…
a. 0, 11 m/s
b. 0, 33 m/s

FLUIDA DINAMIS 38
c. 1 m/s
d. 3 m/s
e. 9 m/s

4. Sebuah pipa silinder yang lurus mempunyai dua macam penampang,


masing-masing dengan luas 200 mm2 dan 100 mm2. Pipa tersebut
diletakkan secara horizontal, sedangkan air yang di dalamnya mengalir
dari arah penampang besar ke penampang kecil. Jika kecepatan arus di
penampang besar adalah 2 m/s, maka kecepatan arus di penampang
kecil …

a. 1/4 m/s
b. 1/2 m/s
c. 1 m/s
d. 2 m/s
e. 4 m/s

5. Sebuah bak volumenya 1 m3 diisi dari air kran yang mempunyai luas
penampang 1 cm2, dengan kecepatan aliran 5 m/s. Bak tersebut dari
kosong akan menjadi penuh dalam waktu …

a. 750 detik
b. 1000 detik
c. 1500 detik
d. 2000 detik
e. 2250 detik

6. Hubungan antara tekanan (P), tinggi (h), kecepatan alir (v0, kecepatan
gravitasi (g), dan massa jenis fluida (ρ) dari suatu aliran fluida, menurut
Bernoulli dapat dinyatakan dengan persamaan …

a. P   gh  1  v 2  konstan
2

FLUIDA DINAMIS 39
b. P  gh v2  konstan

c. P  gh v2  konstan

d. P  gh v2  konstan

e. P gh 2v2  konstan

7. Pada sebuah tangki air, terdapat sebuah lubang pad jarak h di bawah
permukaan air di dalam tangki, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah.
Kecepatan air yang memancar keluar di titik b adalah …

a. gh

b. hg

c. 2gh

d. 2h g

e. 2g h

8. Pada gambar di bawah ini menunjukkan reservoir penuh yang dinding


bagian bawahnya bocor, sehingga air memancar sampai ke tanah. Jika
percepatan gravitasi = 10 m/s2, maka jarak pancaran maksimun (di tanah)
diukur dari P adalah …

a. 5 m
b. 10 m
c. 15 m
d. 20 m
e. 25 m

9. Gambar di bawah ini menunjukkan air mengalir melewati pipa veturimeter.


Jika luas penampung A1 dan A2 masing-masing 12 cm2 dan 8 cm2, dan g =

FLUIDA DINAMIS 40
10 m/s2, maka kecepatan (v) air yang memasuki pipa ventuimeter
adalah …

a. 2 m/s
b. 3 m/s
c. 4 m/s
d. 9 m/s
e. 10 m/s

10. Sebuah tangki air pada bagian bawahnya terdapat lubang, sehingga air
memancar keluar membentuk sudut 600 . Jika jarak pancarannya (X) =

80 3 cm, maka untuk g = 10 m/s2, tinggi (h) air dalam tangki adalah …

a. 20 cm
b. 80 cm

c. 80 3 cm
d. 128 cm
e. 160 cm

11. Sebuah tabung pitot digunakan untuk mengukur kecepatan aliran udara
yang memiliki massa jenis 1 kg/m3. Jika beda tinggi zat cair dalam
manometer adalah 10 cm, maka kecepatan udara pada saat itu adalah …

a. 0,04 cm
b. 2 cm
c. 40 cm
d. 50 cm
e. 50 2 cm

FLUIDA DINAMIS 41
12. Suatu gas dialirkan memalui tabung pitot (massa jenis gas : ρ = 0,0034
g/cm2). Manometer diisi air raksa (ρ’= 13,6 g/cm3), sehingga beda tinggi
antara kedua kaki 2 cm dan g = 10 m/s2. laju aliran gas tersebut adalah …

a. 65 m/s
b. 60,5 m/s
c. 56,5 m/s
d. 50 m/s
e. 40 m/s

13. Sebuah pesawat terbang dapat mengangkasa karena …


a. Perbedaan tekanan dari aliran-aliran udara
b. Pengaturan titik berat pesawat yang tepat
c. gaya angkat dari pesawat
d. Perubahan momentum dari pesawat
e. Berat pesawat yang lebih kecil daripada berat udara yang dipindahkan

14. Sebuah pesawat terbang bergerak dengan kecepatan tertentu, sehingga


udara yang melalui bagian atas dn bagian bawah sayap yang luas
permukaannya 50 m2 bergerak dengan kelajuan masing-masing 250 m/s
dan 200 m/s. berapa besarnya gaya angkat pesawat tersebut? (Massa jenis
udara = 1,3 kg/m2) …

a. 702.350 N
b. 731.250 N
c. 689.740 N
d. 779.069 N
e. 890.450 N

15. Pada gambar di bawah ini, P1 dan v1 adalah tekanan dan percepatan udara
di atas sayap P2 dan v2 adalah tekanan dan kecepatan udara di bawah
sayap. Agar sayap pesawat dapat mengangkat pesawat, maka syaratnya …

FLUIDA DINAMIS 42
a. P1 = P2 dan v1 = v2
b. P1 < P2 dan v1 > v2
c. P1 < P2 dan v1 < v2
d. P1 > P2 dan v1 > v2
e. P1 > P2 dan v1 < v2
16. Perhatikan data berikut.
(1) Venturimeter
(2) Pompa hidrolik
(3) Gaya angkat sayap pesawat
(4) Balon udara yang mengudara
Alat yang berkaitan dengan peneapan hukum Bernoulli ditunjukkan oleh
nomor …
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 3 dan 4
d. 1, 2, dan 3
e. 2, 3, dan 4
17. Perhatikan pernyataan berikut ini!
1. Tinggi kolom air dalam P adalah paling tinggi.
2. Tinggi kolom air dalam R adalah paling tinggi.
3. Kelajuan udara di Y yang paling cepat.
4. Kelajuan udara di Y yang paling cepat.

FLUIDA DINAMIS 43
Manakah pernyataan yang benar berdasarkan gambar …
a. 1 dan 3
b. 3 dan 2
c. 1, 2, dan 4
d. 1, 2, dan 3
e. 2 dan 4

JAWABAN

1. Diketahui : A1= 10 cm2 = 10-1 m2

A2 = 4 cm2 = 4 x 10-2 m2

V2 = 4 m/s

Ditanya : V1 ...?

Penyelesaian

A1.v1  A2 .v2
0,001 m3 v1  0,0004 m3 4 m/s
v1  1,6 m/s

Jadi, laju zat cari pada penampangA1 (V1) adalah 1,6 m/s

Jawaban :C

2. Diketahui : D1 = 5cm
D2 = 2 cm
V1 = 4 m/s

Ditanya : V2 …?
Penyelesaian

d2
Luas lingkaran =  x
4
 Luas lingkaran A1

FLUIDA DINAMIS 44
52
 3,14 x
4
 3,14 x 6,25 -
 19,625 cm 2
 0.0019625 m 2

 Luas lingkaran A2

22
 3,14 x
4
 3,14 cm2 -
 0,000314 m2

A1.v1  A2 .v2
0,0019625m2 4 m/s  0,000314 m2 v 2
v2  25 m/s

Jadi, kecepatan pada penyempitan adalah 25 m/s

Jawaban: D

3. Diketahui : D1 = 1 cm
D2 = 3 cm
V1 = 3 m/s

Ditanya : V2 …?
Penyelesaian

d2
Luas lingkaran =  x
4
 Luas lingkaran A1
12
 3,14 x
4
 0,785 cm 2 -
 0,785 x 10 -4 m 2

 Luas lingkaran A2

FLUIDA DINAMIS 45
32
 3,14 x
4
 7,065 cm 2 -
-4 2
 7,065 x 10 m

A1.v1  A2 .v2
0,785 x 10-4 m2 3 m/s  7,065 x 10-4 m2 v 2
v2  0,33 m/s

Jadi, kecepatan pada penyempitan adalah 0,33 m/s

Jawaban: B

4. Diketahui : A1 = 200 mm2


A2 = 100 mm2
v1 = 2 m/s
Ditanya : v2 …?
Penyelesaian
Persamaan kontinuitas:
A1v1  A2 v 2
A1 200 mm 2
v2  v1  2 m/s  4 m/s
A2 100 mm 2

Jawaban : E

5. Diketahui : D1 = 4 cm
D2 = 8 cm
v1 = 3 m/s
Ditanya : v2 …?
Penyelesaian

d2
Luas lingkaran =  x
4

FLUIDA DINAMIS 46
A1v1  A2 v2
A1
v2  v1
A2
2 2
D  4
  1  v1    .3  1 .3  3 m / s
8 4 4
 D2 
 0,75m / s

Jawaban: B

6. Persamaan Bernoulli menyatakan bahwa jumlah tekanan (P), energi kinetik


per satuan volume (½ρv2), dan energi potensial per satuan volume (ρgh)
mempunyai nilai yang sama di setiap titik sepanjang aliran, maka:
P   gh  1  v 2  konstan
2

Jawaban : A

7. Persamaan Bernoulli di titik a dan b:

Pa = Pb = P = tekanan udara luar

P  gha  1 va2  P  ghb  1 vb2


2 2
gha  1 va  ghb  1 vb
2 2
2 2

Luas penampang a lebih besar dibandingkan luas penampang b, maka


kecepatan a jauh lebih kecil dibandingkan kecepatan b sehingga tampak tidak
bergerak (kecepatan a dianggap = 0)

gha  ghb  1 vb2


2
1 vb2  gha  ghb
2
vb  2g (ha  hb  2gh

Jawaban: B

8. Diketahui : h2 = 5 m; h1- h2 = 1, 25
Ditanya : X…?
Penyelesaian

FLUIDA DINAMIS 47
Jarak pancaran maksimum (di tanah) diukur dari P:

X  2. h2 (h1  h2  2 5(1,25)  2 6,25  5m


:

Jawaban: A

9. Diketahui : A1 = 12 cm2
A2 = 8 cm2
g = 10 m/s2
h = 0, 25 m

Ditanya: v1 …?
Penyelesaian
2 gh
v1  2
 A1 
   1
 A2 
2.10.0,25 5 5 x64
    2m / s
2
 12  144 64 80
  1 
8 64 64

Jawaban: A

10. Diketahui : A1 = 5 cm2

A2 = 4 cm2

g = 10 m/s2
Ditanya : v1… ?
Penyelesian

FLUIDA DINAMIS 48
2 gh
v1  2
 A1 
   1
 A2 
2.10.0,45 9 9 x16
    4m / s
5
2
25 16 16
  1 
4 16 16
Jawaban : B

11. Diketahui : x= 80 3 cm
α = 600
g = 10 m/s2

Ditanya : h …?

Penyelesaian
Air yang memancar keluar dari lubang kebocoran akan membentuk
lintasan parabolasehingga persamaan gerak parabola berlaku pada soal ini =
jarak yang dicapai pancaran air:

v02 sin 2
X
g
v02 sin 2. 600
80 30 
10
800 3 800 3
v 20    1600
sin120 1 3
2

Persamaan Bernoulli untuk kecepatan air memacar

v0  2 gh
v02  2 gh
v02  1600
1600
h  80cm
2.10

Jawaban: B

FLUIDA DINAMIS 49
12. Diketahui : ρ = 1 kg/m3

ρ’= 1.250 kg/m3

h = 10 cm = 0,1 m ; g = 10 m/s2

Ditanya : v …?

Penyelesaian

Kelajuan aliran udara dalam tabung pitot:

2 gh ' 2  10  0,1  1.250


v   2500  50 m/s
 1

Jawaban: D

13. Ketika sayap pesawat diangkat, maka tekana akan lebih besar dibagian
bawah sayap dibandingkan di atas sayap, yang mengakibatkan timbulnya
daya angkat. Udaea di bagian atas harus bergerak lebih cepat daripada
udara di bagian bawah sayap. Perpeaan kecepatan imi menyebabkan
tekanan di kedua susu sayap.

- Bagian atas sayap: kecepatan tinggi, tekanan rendah

- Bagian bawah sayap: kecepatan rendah, tekanan = tekanan atmosfer

Selisis tekanan antara permukaan sayap sebelah atas dan bawah


menimbulkan lif pada sayap. Semakin besar selisih tekanan udara antara
kedua sisi maka semakin besar daya angkat yang dihasilkan.

Jawaban: A

14. Diketahui : v1 = 200 m/s


v2 = 250 m/s
A = 50 m3
ρ = 1,3 kg/m3 (udara)
Ditanya : Gaya angkat?
Penyelesaian

FLUIDA DINAMIS 50
Gaya angkat yang dihasilakn oleh sayap adalah hasil kali beda tekanan
(P1-P2), dengan luas permukaan sayap (A)
 P1  P2 A
 1  (v22  v12 ) A
2
F1 - F2  121,3(250  200 )50
2 2

 0,65(62.500  40.000).50
 731.250N

Jawaban : B

15. Persamaan Bernoulli untuk gaya angkat pesawat:



P2  P1  1  v 22  v12
2

maka jika: v1 > v2
Sehingga : P2 > P1 dan akan timbul gaya angkat pesawat.

Jawaban : B

16. 1 dan 2 yaitu,Venturimeter dan Pompa hidrolik. Yang lain merupakan


penerapan dari hukum Bernoull.

Jawaban : A

1 2
17. Persamaan Bernoulli : P   gh   v  konstan gas yang akan diukur
2
memiliki ketinggian yang sama dihitung dari permukaan air, maka: hx =
1 2
hy=hz, sehingga berlaku : P   v  konstan Bila laju fluida bertambah,
2
maka tekanan berkurang.

Persamaan kontinuitas : A.v = konstan

FLUIDA DINAMIS 51
Serta : (Ax = Az) > Ay, maka (vx = vz) < vy

Jika : (vx = vz) < vy, maka (Px = Pz) > Py

Tinggi kolom P = R lebih tinggi dibanding kolom Q

Jawaban : D

GLOSARIUM

Aliran garis arus : Aliran fluida yang mengikuti suatu garis (lurus melengkung)
yang jelas ujung dan pangkalnya.

Aliran turbulen : Aliran fluida yang ditandai dengan adanya aliran berputar
membentuk pusaran.

Asas Bernoulli : Pada pipa mendatar (horizontal), tekanan fluida paling besar
adalah pada bagian yang kelajuan alirnya paling kecil, dan
tekanan paling kecil adalah pada bagian yang kelajuan
alirnya paling besar.

Debit : Besaran yang menyatakan volume fluida yang mengalir


melalui suatu penampang tertentu dalam satuan waktu tertentu.

Fluida ideal : Fluida yang tunak, tak termampatkan, tak kental dan
streamline (garis arus).

Gaya angkat pesawat : Beda tekanan antara dua sayap pesawat.

Hukum Bernoulli : Jumlah dari tekanan, energy kinetik per satuan volume,
dan energi potensial per satuan volume memiliki nilai
yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus.

FLUIDA DINAMIS 52
Persamaan Kontinuitas : Pada fluida tak termampatkan, hasil kali antara
kelajuan fluida dan luas penampang selalu konstan.

Tabung pitot : Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kelajuan


gas.

Teorema Torricelli : Kelajuan fluida menyembur keluar dari lubang yang


terletak pada jarak h di bawah permukaan atas fluida
dalam tangki.

Venturimeter : Alat yang dipasang di dalam suatu pipa aliran untuk


mengukur kelajuan cairan.

FLUIDA DINAMIS 53
DAFTAR PUSTAKA

Haryadi, B. (2009). FISIKA Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Kanginan, M. (2013). FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Nurachmandani, S. (2009). FISIKA Untuk SMA/MA Kelas XI . Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Palupi, D. S., Suharyanto, & Karyono. (2009). FISIKA Untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Sarwono, Sunarroso, & Suyatman. (2009). FISIKA 2 Mudah dan Sederhana
Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Widodo, T. (2009). FISIKA Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

FLUIDA DINAMIS 54
BAHAN AJAR

FLUIDA DINAMIS 55
FLUIDA DINAMIS 56

Anda mungkin juga menyukai