Anda di halaman 1dari 21

COVER

Pengukuran Debit daerah Sungai Secara Tak Langsung


daerah Sungai Babarsari Dengan Menggunakan Metode
Float dan Metode Current Meter

Oleh :
R Muhammad Marsetio Fitriadi
111.140.004
Plug 1

LABORATORIUM HIDROGEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
2016

HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktikum Hidrogeologi
Pengukuran Debit daerah Sungai Secara Tak Langsung daerah
Sungai Babarsari Dengan Menggunakan Metode Float dan Metode
Current Meter
Sleman, 26 September 2016
Disusun Oleh :
Nama

: R. MUHAMMAD MARSETIO F

Nim

: 111.140.004

Prodi

: Teknik Geologi

Fakultas

: Teknologi Mineral

Mengetahui,
Penulis
R. M. MARSETIO F
NIM. 111.140.004

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, akhirnya penyusun dapat menyelesaikan
menyelesaikan Laporan Pengukuran Debit daerah Sungai Secara Tak Langsung
daerah Sungai Babarsari Dengan Menggunakan Metode Float dan Metode
Current Meter. Terima kasih pula penyusun sampaikan kepada para asisten dan
pihakpihak lain yang telah membantu penyusun selama melaksanakan praktikum
Hidrogeologi,
Laporan Praktikum Pengukuran Debit daerah Sungai Secara Tak Langsung
daerah Sungai Babarsari Dengan Menggunakan Metode Float dan Metode
Current Meter ini penyusun buat sebagai pelengkap tugas praktikum yang telah
dilaksanakan di Laboratorium Hidrogeologi, Program studi Teknik Geologi,
Fakultas Teknologi Mineral,

Universitas Pembangunan Nasional Veteran

Yogyakarta.
Akhirnya,

penyusun

berharap

semoga

Laporan

Praktikum

Pengukuran Debit daerah Sungai Secara Tak Langsung daerah Sungai Babarsari
Dengan Menggunakan Metode Float dan Metode Current Meter ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Terima kasih.

Sleman, 26 September 2016


Praktikan,
R. MUHAMMAD MARSETIO F.

DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR TABEL..................................................................................................vi
BAB I.......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan.....................................................................................1
1.3 Lokasi............................................................................................................1
1.4 Alat dan Bahan.............................................................................................2
1.5 Langkah Kerja..............................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................5
2.1 Dasar Teori Pengukuran Debit...................................................................5
2.2 Dasar Teori Metode Float............................................................................7
2.3 Dasar Teori Metode Current Meter.............................................................7
BAB III....................................................................................................................8
3.1 Metode Float.................................................................................................8
3.1 Metode Current Meter..................................................................................9
BAB IV..................................................................................................................13
KESIMPULAN.................................................................................................13
DAFTAR ISI
LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR
Gambar

1.

Lokasi

Penelitian

..2
Gambar

2.

Current

Meter

3
Gambar

3.

Metode

Float

garis

tegak

lurus

sungai

3
Gambar

pengukuran

metode

current

meter

.4

DAFTAR TABEL
Tabel

1.

Data

pengukuran

metode

float

.8
Tabel

2.

Data

Pengukuran

Current

Meter

1.9
Tabel

3.Data

pengukuran

Current

Meter

210
Tabel

4.

Data

pengukuran

Current

Meter

310

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengukuran

debit

secara

geografis

terletak

di

746'6.62"S

dan

11024'56.60"E, dan secara administrasi berada di daerah Jl. Babarsari, Kelurahan


Depok, Kecamatan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sungai ini layak untuk
di dijadikan sebagai tempat pembelajaran Perhitungan Debit secara tak langsung,
sehingga acara pengukuran debit dilaksanakan di daerah tersebut.
Pengukuran debit aliran sungai dilakukan secara tidak langsung, dengan
menggunakan 2 metode yaitu : metode Float dan Current Meter. Kedua metode ini
memiliki kekurangan dan kelebihan masing masing. Diharapkan dengan
melakukan praktek pengukuran ini para praktikan dapat memahami tata cara
pengukuran debit dengan benar. Selain itu pengukuran debit ini juga menjadi
salah satu prasyarat mengikuti Praktikum Hidrogeologi , Laboratorium
Geoteknologi dan Hidrogeologi 2016. Diharapkan juga laporan ini dapat
bermanfaan bagi para pembaca.

1.2 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan penulis membuat tulisan ini adalah:

1. Mengetahui cara pengukuran debit Metode Float dan Metode Current


Meter.
2. Mengukur Debit aliran Sungai Babarsari.
3. Mengetahui cara pengolahan data Metode Float dan Metode Current Meter
hingga hasil debit sungainya.

1.3 Lokasi
Lokasi Penelitian berada sekitar 4 menit bila ditempuh dengan
menggunakan kendaraan bermotor dari Kampus Universitas Pembangunan
Nasional Veteran Yogyakarta. Secara geografis terletak di 746'6.62" LS dan
11024'56.60"BT, dan secara administratif terletak di Jembatan Babarsari,
Kelurahan Depok, Kecamatan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Gambar 1. Lokasi Penelitian

1.4 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk penelitian yaitu :
> Bola Pingpong
> Meteran
> Penggaris Kayu
> Stopwatch
> Kamera
> Tabulasi Pengukuran Debit
> Current Meter
> Clipboard
> Penggaris Kayu
> HVS
>Alat tulis
>Milimeter Blok A3
>Laptop

Gambar 2. Current Meter

1.5 Langkah Kerja


Langkah kerja pengukuran debit metode float dapat diruaikan sebagai berikut :
a)

Tetapkan satu titik pada salah satu sisi sungai, dapat ditandai dengan patok
kayu atau pohon dan satu titik lainnya diseberang sungai yang jika kedua
titik tersebut dihubungkan akan membentuk garis pada posisi tegak lurus

b)
c)

dengan arah aliran sungai.


Tentukan L atau panjang dari garis awal menuju garis akhirnya.
Hanyutkan media pelampung ( bola pingpong ), saat media tersebut
melewati garis pertama mulai hitung waktu dengan stopwatch hingga
media melewati garis akhir.

Gambar 3. Metode Float ( garis tegak lurus sungai )

Langkah kerja pengukuran debit metode float dapat diruaikan sebagai berikut :
a)

Membuat titik garis panjang yang tegak lurus dengan sungai, lalu

b)

membaginya menjadi beberapa segmen


Pada setiap segmen diukur panjang dan tinggi permukaan airnya serta

c)

mengukur kecepatannya dengan menggunakan alat current meter


Menghitung rata-rata dari kecepatan alirannya.

Gambar 4 pengukuran metode current meter

BAB II
DASAR TEORI
2.1 Dasar Teori Pengukuran Debit
Dalam hidrologi dikemukakan, debit

air

sungai

adalah tinggi

permukaan air sungai yang terukur oleh alat ukur pemukaan air sungai.
Pengukurannya dilakukan tiap hari, atau dengan pengertian yang lain debit atau
aliran sungai adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati
suatu penampang melintang sungai per satuan waktu. Dalam sistem satuan SI
besarnya debit dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik (m3/dt).
Debit aliran merupakan satuan untuk mendekati nilai-nilai hidrologis
proses yang terjadi di lapangan. Kemampuan pengukuran debit aliran sangat
diperlukan untuk mengetahui potensi sumberdaya air di suatu wilayah DAS.
Debit aliran dapat dijadikan sebuah alat untuk memonitor dan mengevaluasi
neraca air suatu kawasan melalui pendekatan potensi sumberdaya air
permukaan yang ada.
Proses terbentuknya debit berkaitan dengan terbentuknya sungai, dimana
sungai itu terbentuk dengan adanya aliran air dari satu atau beberapa sumber
air yang berada di ketinggian,umpamanya disebuah puncak bukit atau gunung
yg tinggi, dimana air hujan sangat banyak jatuh di daerah itu, kemudian
terkumpul dibagian yang cekung, lama kelamaan dikarenakan sudah terlalu
penuh, akhirnya mengalir keluar melalui bagian bibir cekungan yang paling
mudah tergerus air. Selanjutnya air itu akan mengalir di atas permukaan tanah
yang paling rendah, mungkin mula mula merata, namun karena ada bagianbagian dipermukaan tanah yg tidak begitu keras,maka mudahlah terkikis,
sehingga menjadi alur alur yang tercipta makin hari makin panjang, seiring
dengan makin deras dan makin seringnya air mengalir di alur itu, maka
semakin panjang dan semakin dalam, alur itu akan berbelok, atau bercabang,
apabila air yang mengalir disitu terhalang oleh batu sebesar alur itu, atau batu
yang banyak, demikian juga dgn sungai di bawah permukaan tanah, terjadi dari
air yang mengalir dari atas, kemudian menemukan bagian-bagan yang dapat di

tembus ke bawah permukaan tanah dan mengalir ke arah dataran rendah yg


rendah.lama kelamaan sungai itu akan semakin lebar.
Ada 5 faktor penentu debit air, yaitu:
Intensitas hujan
Pengundulan Hutan
Pengalihan hutan menjadi lahan pertanian
Intersepsi
Evaporasi dan Transpirasi

Adapun Teori yang mendasari dari pengukuran debit ini adalah percobaan
Darcy, yaitu hukum Darcy yang mengatakan bahwa banyaknya volume air yang
mengalir dari suatu tubuh sungai adalah hasil kali antara kecepatan aliran dengan
luas penampang media yang dialirinya atau luas penampang media yang dialirinya
atau luas penampang bangun alur yang dialirinya.
Dapat ditulis :
Q = V . A,
dimana Q = debit aliran,
V = kecepatan aliran,
A = luas penampang.
Pengukuran debit aliran air sungai pada umumnya dilakukan pada waktuwaktu tertentu. Hal dimaksudkan untuk mencari rating curve. Semakin banyak
dilakukan pengukuran debit maka semakin banyak dan semakin teliti analisis
datanya, guna pembuatan kurva tersebut. Jumlah pengukuran debit pada waktu
periode tertentu, tergantung dari tujuan pengukuran, kepekaan sungai, dan tingkat
ketelitian yang ingin dicapai.
Pada dasarnya pengukuran debit dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
a. Pengukuran debit secara langsung

Pengukuran debit sungai secara langsung adalah pengukuran debit sungai


yang tidak hasilnya langsung mendapatkan debit dari aliran tersebut setelah
pengukuran dilaksanakan tanpa perlu mengolah data kembali.
b. Pengukuran debit secara tidak langsung.
Pengukuran debit sungai dengan cara ini dilakukan dengan menghitung
kecepatan air sungai (V). Dengan menggunakan alat tertentu dan berdasarkan
rumus-rumus tertentu (termasuk rumus-rumus dalam hidrolika), kecepatan aliran
sungai dapat diketahui. Dengan mengingat bahwa debit adalah perkalian antara
kecepatan aliran dengan luas penampang. Beberapa jenis alat ukur debit aliran
sungai secara tidak langsung :

2.2 Dasar Teori Metode Float


Pengukuran kecepatan aliran dengan cara ini hanya untuk menaksir secara
kasar, karena hanya meliputi kecepatan aliran di permukaan saja. Padahal
sesungguhnya kecepatan rerata aliran di sungai tidak hanya terdiri atas kecepatan
aliran bagian zat cair yang ada di permukaan saja, tetapi juga kecepatan di setiap

kedalaman sungai, padahal besar kecepatan itu berbeda beda, dimana V =

2.3 Dasar Teori Metode Current Meter


Prinsip kerja dari alat current meter adalah mengukur besarnya kecepatan
arus berdasarkan jumlah putaran kipas dalam alat, setelah dihitung dari persamaan
: V = a + b . N, dimana V = kecepatan aliran, a = kecepatan awal yang digunkan
untuk mengatasi gesekan mekanis, b = konstanta yang diperoleh dari kalibrasi
alat, N = jumlah putaran kipas perdetik.
Selain itu juga dibutuhkan luas penampang sungai (A) untuk menghitung
debit, dimana Q = V . A

BAB III
PEMBAHASAN
Luas
No

Lebar

Lebar

Waktu

Kecepat

Penampa

Sungai

(m)

(detik)

an

ng

0,3
0,3147
0,3093
0,3105
0,4114
0,5650
0,3996

Sungai
0,55
0,64
0,41
0,39
0,64
0,8
0,65

1
2
3
4
5
6
7

14

2
2
2
2
2
2
2

49,99
47,66
48,50
46,31
36,46
26,55
37,54

Dalam
Sungai
(cm)
40
24
17
22
42
28
27

3.1 Metode Float


Pada pengukuran debit aliran sungai Babarsari menggunakan metode float
kelompok kami membagi aliran dalam 7 segmen, dimaksudkan untuk mendapat
hasil kecepatan yang lebih akurat. Berikut adalah tabel dan hasil perhitungan debit
aliran sungai Babarsari dengan menggunakan metode float :
Tabel 1. Data pengukuran metode float

Perhitungan metode float :

Panjang aliran = 15 m

Kecepatan
o 1 = 15/49,9 s = 0,3006 m/s
o 2 = 15/47,66 s = 0,3147 m/s
o 3 = 15/48,50 s = 0,3093 m/s
o 4 = 15/48,31 s = 0,3105 m/s
o 5 = 15/36,46 s = 0,4114 m/s
o 6 = 15/26,55 s = 0,5650 m/s
o 7 = 15/37,54 s = 0,3996 m/s
o Rata rata = 3730

Luas

o A1 = x 2 x (0,15 + 0,4) = 0,55 m2


o A2 = x 2 x (0,4 + 0,24) = 0,64 m2
o A3 = x 2 x (0,24 + 0,17) = 0,41 m2
o A4 = x 2 x (0,17 + 0,22) = 0,39 m2
o A5 = x 2 x (0,22 + 0,42) = 0,64 m2
o A6 = x 2 x (0,42 + 0,38) = 0,8 m2
o A7 = x 2 x (0,38 + 0,27) = 0,65 m2
o Luas total = 4,08 m2

Debit sungai = luas total x kecepatan rata-rata


= 4,08 m2 x 0,3730 m/s
= 1,5218 m3/s

3.1 Metode Current Meter


Pada pengukuran metode current meter kami melakukannya tiga kali di
tiga tempat yang berdekatan, berjarak kurang lebih 5-10 meter. Hal ini dilakukan
untuk mendapatkan hasil kecepatan aliran yang akurat. Berikut adalah tabel dan
hasil perhitungan debit aliran sungai Babarsari dengan mengunggunakan metode
Current Meter :
Leba
N

Sung
ai

Leb
ar
(m)

Wakt

Kecepat

Kecepat

Luas

an

an

penamp

(deti

(pada

(rata-

ang

k)

titik)

rata)

sungai

0,2

0,2

0,345

0,2

0,575

0,2

0,42

0,1

0,4

0,3

0,61

0,3

0,775

0,1

0,485

14

Dala
Debit

(m3/

Sung

s)

ai
(cm)

0,06
9
0,11
5
0,08
4
0,04
0,18
3
0,23
25
0,04

34,5
23
19
21
40
37,5
11

85
kedalaman titik awal = 0
Tabel 2. Data Pengukuran Current Meter 1

Lebar
No

Sunga
i

1
2
3
4
5
6

Waktu

Kecepata

Kecepata

Luas

(detik

n (pada

n (rata-

penampan

titik)
0,2
0,3
0,1
0,2
0,3
0,4

rata)

2
2
2
2
2
2

)
8
4
9
4
5
8

g sungai
0,44
0,46
0,3
0,32
0,52
0,76

0,4

Leba
r (m)

14

0,2714

Debit
(m3/s)

0,43

0,088
0,138
0,03
0,064
0,156
0,304
0,172

Tabel 3.Data pengukuran Current Meter 2

Sung
ai

Leb
ar
(m)

Wakt

Kecepat

Kecepat

Luas

Debi

an

an

penampa

(deti

(pada

(rata-

ng

(m3/

k)

titik)

rata)

sungai

s)
0,09
0,12

0,2

0,45

0,3

0,43

0,2

0,29

0,2

0,3

0,47

0,4

0,64

0,4

0,37

14

0,2857

0,34

9
0,05
8
0,06
8
0,14
1
0,25
6
0,14
8

Dala
m
Sung
ai
(cm)
28
15
14
20
27
37
0

Kedalaman titik awal = 17


Tabel 4. Data pengukuran Current Meter 3

Perhitungan Penampang 1 :

Sunga
i (cm)
29
17
13
19
33
43

Kedalaman titik awal = 15

Leba

Dalam

Luas

10

o A1 = x 2 x 0,345 = 0,345 m2
o A2 = x 2 x (0,345 + 0,23) = 0,575 m2
o A3 = x 2 x (0,23 + 0,19) = 0,42 m2
o A4 = x 2 x (0,19 + 0,21) = 0,4 m2
o A5 = x 2 x (0,21 + 0,4) = 0,61 m2
o A6 = x 2 x (0,4 + 0,375) = 0,775 m2
o A7 = x 2 x (0,375 + 0,11) = 0,485 m2

Debit
o Q1 = 0,2 m/s x 0,345 m2 = 0,069 m3/s
o Q2 = 0,2 m/s x 0,575 m2 = 0,115 m3/s
o Q3 = 0,2 m/s x 0,42 m2 = 0,084 m3/s
o Q4 = 0,1 m/s x 0,4 m2 = 0,04 m3/s
o Q5 = 0,3 m/s x 0,61 m2 = 0,183 m3/s
o Q6 = 0,3 m/s x 0,775 m2 = 0,2325 m3/s
o Q7 = 0,1 m/s x 0,485 m2 = 0,0485 m3/s
o Total = 0,772 m3/s

Perhitungan Penampang 2 :

Luas
o A1 = x 2 x (0,15 + 0,29) = 0,44 m2
o A2 = x 2 x (0,29 + 0,17) = 0,46 m2
o A3 = x 2 x (0,17 + 0,13) = 0,3 m2
o A4 = x 2 x (0,13 + 0,19) = 0,32 m2
o A5 = x 2 x (0,19 + 0,33) = 0,52 m2
o A6 = x 2 x (0,33 + 0,43) = 0,76 m2
o A7 = x 2 x 0,43 = 0,43 m2

11

Debit
o Q1 = 0,2 m/s x 0,44 m2 = 0,088 m3/s
o Q2 = 0,3 m/s x 0,46 m2 = 0,138 m3/s
o Q3 = 0,1 m/s x 0,3 m2 = 0,03 m3/s
o Q4 = 0,2 m/s x 0,32 m2 = 0,064 m3/s
o Q5 = 0,3 m/s x 0,52 m2 = 0,156 m3/s
o Q6 = 0,4 m/s x 0,76 m2 = 0,304 m3/s
o Q7 = 0,4 m/s x 0,43 m2 = 0,172 m3/s
o Total = 0,952 m3/s

Perhitungan Penampang 3 :

Luas
o A1 = x 2 x (0,17 + 0,28) = 0,45 m2
o A2 = x 2 x (0,28 + 0,15) = 0,43 m2
o A3 = x 2 x (0,15 + 0,14) = 0,29 m2
o A4 = x 2 x (0,14 + 0,2) = 0,34 m2
o A5 = x 2 x (0,2 + 0,27) = 0,47 m2
o A6 = x 2 x (0,27 + 0,37) = 0,64 m2
o A7 = x 2 x 0,37 = 0,37 m2

Debit
o Q1 = 0,2 m/s x 0,45 m2 = 0,09 m3/s
o Q2 = 0,3 m/s x 0,43 m2 = 0,129 m3/s
o Q3 = 0,2 m/s x 0,29 m2 = 0,058 m3/s
o Q4 = 0,2 m/s x 0,34 m2 = 0,068 m3/s
o Q5 = 0,3 m/s x 0,47 m2 = 0,141 m3/s
o Q6 = 0,4 m/s x 0,64 m2 = 0,256 m3/s
o Q7 = 0,4 m/s x 0,37 m2 = 0,148 m3/s
12

o Total = 0,89 m3/s


Rata-rata debit menggunakan metode current meter
0,772 m3/s + 0,952 m3/s + 0,89 m3/2
3
= 0,8713 m3/s
= 75283,2 m3/d

BAB IV
KESIMPULAN
Pengukuran debit menggunakan metode Float didaptkan hasil debit aliran
Sungai Babarsari yaitu 1,5218 m3/s. Dimana hasil ini masih masih berupa tafsiran
kasar, dikarenakan pengukuran debit menggunakan metode float hanya meliputi
kecepatan aliran di permukaan saja.
Sedangkan pengukuran debit menggunakan metode Current Meter
didapatkan hasil debit aliran Sungai Babarsari yaitu 0,8713 m 3/s. Hasil ini dapat
dikatakan lebih akurat dari pada pengukuran debit metode float.

13

DAFTAR PUSTAKA
Puji Pratikno dan staff asisten, 2006, Buku Panduan Praktikum Hidrogeologi,
Laboratoriaum Hidrogeologi Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi
Mineral, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai