Disusun Oleh :
1
HALAMAN PENGESAHAN
TUGAS TERSTRUKTUR
Disusun Oleh :
Purwokerto,........Januari 2024
Asisten Tugas,
2
KATA PENGANTAR
3
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................................4
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.2 .Tujuan...............................................................................................................1
1.3. Manfaat.............................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
2.1.1 Tujuan.............................................................................................................3
2.1.3 Langkah-Langkah...........................................................................................4
2.2.1 Tujuan.............................................................................................................7
2.2.3 Langkah-Langkah..........................................................................................9
BAB III....................................................................................................................4
ANALISIS DATA...................................................................................................4
BAB IV..................................................................................................................29
PENUTUP..............................................................................................................29
4
4.1 Kesimpulan..................................................................................................29
4.2 Saran.............................................................................................................29
BAB V................................................................................................................30
LAMPIRAN DOKUMENTASI........................................................................30
5
BAB 1
PENDAHULUAN
Debit (discharge), atau besarnya aliran sungai (stream flow) adalah volume
aliran yang mengalir melalui suatu penampang melintang sungai per satuan
waktu. Biasanya dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik (m3/det) atau
liter per detik (l/det). Pengukuran debit yang dilaksanakan di suatu pos duga air
tujuannya terutama adalah membuat lengkung debit dari pos duga air yang
bersangkutan. Lengkung debit dapat merupakan hubungan yang sederhana antara
tinggi muka air dan debit.
1.2. Tujuan
Dalam percobaan ini diharapkan agar praktikan mampu memahami
bagaimana cara pengukuran debit pada saluran alam, serta dapat
mengaplikasikannya dalam bidang ilmu teknik sipil.
1
1.3. Manfaat
Manfaat dari percobaan ini adalah:
b. Untuk mengetahui seberapa cepat air itu mengalir per satuan detik.
2
BAB II
1. Mengukur debit air (jumlah air yang mengalir dari satu penampang tertentu
persatuan waktu.
2. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran dengan metode alat ukur arus
menggunakan alat currentmeter.
a. 1 buah Currentmetter
3
c. Tali raffia (±5 meter)
2.1.3 Langkah-Langkah
4
7. Menyiapkan alat ukur arus (Current Meter).
8. Mencatat tinggi muka air dan waktu pada saat dimulainya pengukuran pada
Formulir hasil pengukuran yang telah disiapkan.
9. Menurunkan alat pengukur arus sampai dengan bagian bawah alat
menyentuh permukaan aliran, menunggu alat berada pada posisi yang benar
(lurus dan berlawanan dengan arah aliran). Kemudian membaca dan
mencatat angka pada meteran penggantung alat pengukur arus (sounding
reel).
10. Menurunkan alat ukur arus sampai ke kedalaman yang telah dihitung pada
Langkah 5. Kemudian membaca dan mencatat angka pada meteran
penggantung alat ukur arus.
11. Menghitung luas penampang basah.
12. Menghitung kecepatan rata-rata tiap titik vertikal di suatu penampang
saluran.
13. Menghitung kecepatan rata-rata suatu penampang saluran.
14. Menghitung besar seluruh debit aliran penampang saluran.
15. Mencatat kembali tinggi muka air dan waktu saat berakhirnya pengukuran
pada formulir yang tersedia.
16. Periksa kembali semua peralatan dan perlengkapan setelah selesai
pengukuran.
5
Diagram Alir Pengukuran Kecepatan Dengan Current Meter
Berikut ini adalah diagram alir dari tahapan prosedur pengukuran kecepatan aliran
menggunakan pelampung.
6
7
2.2 Pengukuran Metode Apung
Pengukuran dengan pelampung adalah metode tertua dan paling simpel yang
dilakukan untuk menghitung kecepatan aliran di saluran terbuka. Dilakukan dengan
cara mengamati waktu yang diperlukan pelampung untuk melewati jarak yang telah
ditentukan. (Shariff, A., Hydraulics and Fluid Mechanics, hal 223).
2.2.1 Tujuan
1. Mengukur debit air (jumlah air yang mengalir) dari satu penampang tertentu per
satuan waktu.
2. Mahasiswa dapat mengukur debit air dengan metode apung.
8
3. Tongkat/pipa (±1.5 meter)
6. Stopwach
9
2.2.3 Langkah-Langkah
Berikut ini merupakan prosedur yang harus dilaksanakan dalam pengukuran
kecepatan aliran menggunakan pelampung di saluran terbuka :
1. Tahap persiapan pengukuran
a. Memilih lokasi pengukuran sesuai dengan ketentuan.
b. Mempersiapkan pelampung yang akan digunakan sebagai alat ukur arus.
c. Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan untuk mengukur penampang
basah saluran.
d. Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan untuk mengukur jarak di
antara dua penampang melintang.
e. Mempersiapkan alat pencatat waktu.
f. Mempersiapkan formulir hasil pengukuran penampang basah dan
kecepatan aliran.
g. Mempersiapkan alat tulis yang digunakan.
h. Mempersiapkan formulir perhitungan debit.
i. Memerintahkan kepada setiap petugas pengukuran untuk segera
melaksanakan tugasnya masing-masing.
2. Tahapan pengukuran penampang basah
a. Melakukan pengukuran tinggi muka air pada alat ukur panjang saat mulai
pengukuran.
b. Melakukan pengukuran kedalaman dan lebar aliran pada penampang
bagian hulu dan hilir.
c. Melakukan pengukuran tinggi muka air pada alat ukur panjang saat akhir
pengukuran.
10
Gambar 1.2 Ilustrasi Penampang Saluran Terbuka
11
Gambar 1.3 Ilustrasi Posisi Pelampung
12
Diagram Alir Pengukuran Kecepatan Menggunakan Pelampung
Berikut ini adalah diagram alir dari tahapan prosedur pengukuran kecepatan aliran
menggunakan pelampung.
3
BAB III
ANALISIS DATA
Kelompok : 4 (Empat)
4
V1 = (( V 0 , 2+V
2
0,8
) )2
+V 0 , 6 x
1
V1 = (( 2 ) )
0 ,6 +0 , 5 1
+0 , 6 x =0,575
2
m
s
V2 = (( 2 ) )
0 ,7+ 0 ,5 1
+0 , 6 x =0 ,6
2
m
s
V1 = (( 2 ) )
0 ,5+ 0 , 4 1
+ 0 ,5 x =0,475
2
m
s
V= ( (v 1+ v 2+ v 3)
3 )
Kecepatan Rerata Tampang (m/s) :
V= ( (0,575+0 , 6+0,475)
3 )
=0 ,55 m/ s
Gambar penampang 1
5
Luas tiap pias penampang saluran :
A1 =
( )(
0 , 40 x 0 ,50
2
+
(0 ,50+ 0 ,57)
2
x 0 ,79 +)(
(0 , 57+0 , 57)
2 )(
x 1, 20 +
(0 ,57 +0 , 69)
2
x 1 , 20 + )(
(0 , 69+0 , 4
2
= 2,697m2
Keterangan : Luas penampang basah hasil penjumlahan dari luas tiap pias
penampang saluran.
Debit Aliran :
Q=AXV
6
0,2D = 0,132 0,7
0,5B
2 0,66 0,6D = 0,396 0,5 0,5
2,32
0,8D = 0,528 0,3
V1 = (( V 0 , 2+V
2
0,8
) )2
+V 0 , 6 x
1
V1 = (( 0 ,5+2 0 ,3 )+0 , 4) x 12 =0 , 4 ms
V2 = (( 2 ) )
0 ,7+ 0 ,3 1
+0 , 5 x =0 , 5
2
m
s
V1 = (( 2 ) )
0 ,5+ 0 , 4 1
+ 0 ,5 x =0,475
2
m
s
V= ( (v 1+ v32+ v 3) )
Kecepatan Rerata Tampang (m/s) :
7
Gambar penampang 2
A2 =
( 0 , 39 x2 0 , 45 )+( (0 , 45+02 , 52) x 0 , 72)+( (0 , 52+02 , 66) x 1 , 16)+( (0 ,66+2 0 , 67) x 1 , 16)+( (0 ,67+2 0 ,6
= (0,088) + (0,349) + (0,684) + (0,771) + (0,572) + (0,076)
= 2,540 m2
Keterangan : Luas penampang basah hasil penjumlahan dari luas tiap pias
penampang saluran.
Debit Aliran
Q=AXV
8
Luas Tiap Luas Penampang Kecepatan Debit Aliran
No. Pias (a) Basah (A) rerata (V) (Q)
Vertikal
(m2) (m2) (m/s) (m3/s)
1. 0,088
2. 0,349
3. 0,684
2,540 0,458 1,163
4. 0,771
5. 0,572
6. 0,076
9
0,2D = 0,130 0,5
0,75B
3 0,65 0,6D = 0,390 0,5 0,45
3,29
0,8D = 0,520 0,3
Kecepatan Rerata Tampang (m/s) 0,392
V1 = (( V 0 , 2+V 0 , 8
2 ) )
+V 0 , 6 x
1
2
Kecepatan rerata di masing-masing vertikal :
V1 = (( 0 , 4+0 ,2
2 ) ) 1
+ 0 ,3 x =0 , 3
2
m
s
V2 = (( 2 ) )
0 ,6 +0 , 3 1
+0 , 4 x =0,425
2
m
s
V1 = (( 0 ,5+ 0 ,3
2 ) ) 1
+0 , 5 x =0 , 45
2
m
s
V= ( (v 1+ v32+ v 3) )
Kecepatan Rerata Tampang (m/s) :
V= ( (0 ,3+ 0,425+0
3
, 45)
)=0,392m/ s
Gambar penampang 3
10
Rumus luas penampang saluran :
D 1+ D 2
a n= bn
2
A3 =
( 0 , 47 2x 0 , 42 )+( (0 , 42+02 , 40) x 0 , 73)+( (0 , 40+2 0 , 63) x 1 , 09)+( (0 , 63+02 , 65) x 1 , 09)+( (0 , 65+02 ,
= (0,099) + (0,299) + (0,567) + (0,704) + (0,518) + (0,184)
= 2,371m2
Keterangan : Luas penampang basah hasil penjumlahan dari luas tiap pias
penampang saluran.
Debit Aliran
Q=AXV
Menghitung Q Total
11
Q Total =( ( Q 1 × A 1 ) ( Q 2 × A 2) ( Q 3 × A 3 )
A1
+
A2
+
A3 )
= ( ( 1,483 ×2,6972,697+2,540+2,371
)+ ( 1,163 × 2,540 ) +(0,929× 2,371)
)
9,156
= 7,608
= 1,203 m3/s
12
Pengukuran Pada Aliran Lurus 1
Kelompok : 4 (empat)
V1 = (( V 0 , 2+V 0 , 8
2 ) )
+V 0 , 6 x
1
2
Kecepatan rerata di masing-masing vertikal :
V1 = (( 2 )
0 ,55+ 0 , 42
) 1
+0 , 50 x =0,493
2
m
s
13
V2 = (( 0 ,56+2 0 ,31 )+ 0 , 45) x 12 =0,443 ms
V3 = (( 0 ,67 +0 , 46
2 ) ) 1
+ 0 ,70 x =0,633
2
m
s
V= ( (v 1+ v 2+ v 3)
3 )
Kecepatan Rerata Tampang (m/s) :
V= ( (0,493+0,443+0,633)
3 )
=0,523 m/s
Gambar penampang 1
D 1+ D 2
a n= bn
2
A1 =
( 0 , 43 2x 0 ,50 )+( (0 ,50+2 0 ,75) x 0,656)+( ( 0 ,75+2 0 ,69) x 1,175)+( (0 , 69+2 0 ,80) x 1,175)+( (0 ,80+2 0
= (0,108) + (0,351) + (0,740) + (0,875) + (0,599) + (0,071)
= 2,745m2
14
Keterangan : Luas penampang basah hasil penjumlahan dari luas tiap pias
penampang saluran
Debit Aliran
Q=AXV
15
0,2D = 0,166 0,55
0,75B
3 0,83 0,6D = 0,448 0,76 0,67
3,43
0,8D = 0,664 0,61
Kecepatan Rerata Tampang (m/s) 0,465
V1 = (( V 0 , 2+V 0 , 8
2 ) )
+V 0 , 6 x
1
2
Kecepatan rerata di masing-masing vertikal :
V1 = (( 0 ,55+ 0 ,32
2 ) ) 1
+ 0 ,28 x =0,358
2
m
s
V2 = (( 0 ,51+0 , 32
2 ) ) 1
+0 , 32 x =0,368
2
m
s
V3 = (( 0 ,55+ 0 ,61
2 ) ) 1
+ 0 ,76 x =0 , 67
2
m
s
V= ( (v 1+ v32+ v 3) )
Kecepatan Rerata Tampang (m/s) :
V= ( (0,358+0,368+0,465)
3 )=0,465 m/s
16
Gambar penampang 2
A2 =
( 0 , 40 2x 0 ,50 )+( (0 ,50+2 0 , 44) x 0,726)+( (0 , 44+02 , 65) x 1 , 14)+( (0 , 65+02 , 83) x 1 , 14)+( (0 , 83+02 ,
= (0,100) + (0,341) + (0,371) + (0,844) + (0,639) + (0,071)
= 2,735m2
Keterangan : Luas penampang basah hasil penjumlahan dari luas tiap pias
penampang saluran.
Debit Aliran
Q=AXV
17
4. 0,844
5. 0,639
6. 0,441
18
0,6D = 0,366 0,45
2,25
0,8D = 0,488 0,29
0,2D = 0,138 0,65
0,75B
3 0,69 0,6D = 0,414 0,65 0,645
3,38
0,8D = 0,552 0.63
Kecepatan Rerata Tampang (m/s) 0,508
V1 = (( V 0 , 2+V 0 , 8
2 ) )
+V 0 , 6 x
1
2
Kecepatan rerata di masing-masing vertikal :
V1 = (( 0 ,53+ 0 ,38
2 ) ) 1
+0 , 42 x =0,438
2
m
s
V2 = (( 0 ,58+ 0 ,29
2 ) ) 1
+0 , 45 x =0,443
2
m
s
V1 = (( 0 ,65+ 0 ,63
2 ) ) 1
+0 , 65 x =0,645
2
m
s
V= ( (v 1+ v32+ v 3) )
Kecepatan Rerata Tampang (m/s) :
V= ( (0,438+0,443+0,646)
3 )
=0,508 m/s
19
Gambar penampang 3
D 1+ D 2
a n= bn
2
A3 =
( 0 , 32 x2 0 ,52 )+( (0 ,52+02 , 54) x 0,835)+( (0 ,54 +02 , 61) x 1 ,13)+( (0 , 61+02 , 69) x 1 , 13)+( (0 , 69+0
2
,
= 2,244 m2
Keterangan : Luas penampang basah hasil penjumlahan dari luas tiap pias
penampang saluran.
Debit Aliran
Q=AXV
20
(m2) (m2) (m/s) (m3/s)
1. 0,083
2. 0,443
3. 0,345
2,244 0,508 1,140
4. 0,735
5. 0,587
6. 0,053
Menghitung Q Total
Q Total = (( Q 1 × A 1 ) ( Q 2 × A 2) ( Q 3 × A 3 )
A1
+
A2
+
A3 )
=( ( 1,436 ×2,7452,745+2,735+2,244
)+ ( 1,272 ×2,735 )+(1,140 ×2,244 )
)
9,979
= 7,724
= 1,292 m3/s
21
3.2 Pengukuran Menggunakan Metode Apung
Pengukuran Pada Aliran A-B
Kelompok : 4 (empat)
Lokasi : Desa Karanganjing, Kec. Purwokerto Timur, Kab. Banyumas.
Nama Saluran : Saluran Induk Banjaran I
Titik Koordinat : -7,4119671,109,2293251
Hari, Tanggal : Sabtu, 02 Desember 2023
Waktu : Mulai = 10.20 WIB Selesai = 10.35 WIB
Elevasi Air : Mulai = 0,62 m Selesai = 0,64 m
Jarak Penampang Hulu &Hilir = 12,96m
Lebar Penampang Atas Hulu = 5,40 m Lebar Penampang Atas Hilir = 5,44 m
Lebar Penampang Hulu = 4,48 m Lebar Penampang Hilir = 4,64 m
Jarak
Waktu Kecepatan Kecepatan
antar Kedalaman Tiap
Tempuh Pelampung Aliran
No. Lintasan Lintasan (d)
Pelampung (t) (v) Permukan (v)
Lintasan (b)
(m)
(m) (s) (m/s) (m/s)
Hulu Hilir
t1 = 23,86 0,543
12,96
1 0,57 0,59 t2 = 23,54 0,551 0,568
1,14
t3 = 21,25 0,610
t1 = 19,76 0,656
12,96
2 0,72 0,75 t2 = 20,97 0,618 0,640
2,28
t3 = 20,05 0,646
t1 = 20,47 0,633
12,96
3 0,56 0,57 t2 = 19,26 0,673 0,689
3,42
t3 = 17,00 0,762
22
Kecepatan pelampung :
L 12 , 96 L 12 , 96
v 11= = =¿0,543 m/s v 31= = =¿ 0,633m/s
t 1 23 , 86 t 1 20 , 47
L 12 , 96 L 12 , 96
v 12= = =¿ 0,551 m/s v 32= = =¿ 0,673 m/s
t 2 23 , 54 t 2 19 , 26
L 12 , 96 L 12 , 96
v 13= = =¿ 0,610 m/s v 33= = =¿ 0,762 m/s
t 3 21 , 25 t 3 17 ,00
L 12 , 96
v 21= = =¿ 0,656 m/s
t 1 19 , 76
L 12 , 96
v 22= = =¿ 0,618 m/s
t 2 20 , 97
L 12 , 96
v 23= = =¿ 0,646 m/s
t 3 20 , 05
k = 0,85
V = k × v̅
23
Gambar penampang hulu A-B
= 2,314 m2
24
Rumus luas penampang saluran :
D 1+ D 2
a n= bn
2
= 2,691 m2
Q Total=2,503 X 0,537
25
Q Total = 1,344 m3/s
Kelompok : 4
Lokasi : Desa Karanganjing, Kec. Purwokerto Timur, Kab. Banyumas.
Nama Saluran : Saluran Induk Banjaran I
Titik Koordinat : -7,4119671,109,2293251
Hari, Tanggal : Sabtu, 02 Desember 2023
Waktu : Mulai = 10.05 WIB Selesai = 14.10 WIB
Elevasi Air : Mulai = 0,64 m Selesai = 0,58 m
Jarak Penampang Hulu &Hilir = 13,42 m
Lebar Penampang Atas Hulu = 5,40 m Lebar Penampang Atas Hilir = 5,65 m
Lebar Penampang Hulu = 4,55 m Lebar Penampang Hilir = 4,60 m
Jarak Waktu
Kecepatan Kecepatan
antar Kedalaman Tiap Tempuh
Pelampung Aliran
Lintasan Lintasan (d) Pelampung
No. (v) Permukan (v)
(b) (t)
Lintasan
(m)
(m) (s) (m/s) (m/s)
Hulu Hilir
t1 = 23,09 0,581
13,42
1. 0,54 0,51 t2 = 25,89 0,518 0,530
1,14
t3 = 27,36 0,490
t1 = 25,93 0,518
13,42
2. 0,67 0,64 t2 = 24,09 0,557 0,520
2,29
t3 = 27,64 0,486
t1 = 25,01 0,537
13,42
3. 0,72 0,58 t2 = 22,25 0,603 0,601
3,43
t3 = 20,19 0,665
Kecepatan Rerata Aliran Permukaan (m/s) 0,551
26
Kecepatan pelampung :
L 13 , 42 L 13 , 42
v 11= = =0,581 m/s v 31= = =0,537 m/s
t 1 23 , 09 t 1 25 , 01
L 13 , 42 L 13 , 42
v 12= = =0 ,518 m/s v 32= = =0,603 m/s
t 1 25 , 89 t 1 22 , 25
L 13 , 42 L 13 , 42
v 13= = =0,490 m/s v 33= = =0,665 m/s
t 1 27 , 36 t 1 20 , 19
L 13 , 42
v 21= = =0,518 m/s
t 1 25 , 93
L 13 , 42
v 22= = =0,557 m/s
t 1 24 , 09
L 13 , 42
v 23= = =0,486 m/s
t 1 27 , 64
k = 0,85
V = k × v̅
27
Gambar penampang hilir C-D
=2,601 m2
28
Luas Panampang H
=2,405 m2
Q Total=2,503 X 0,468
29
Menghitung Q Total
= 1,258 m3/s
No Metode Debit
30
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Nilai debit yang dihasilkan pada metode alat ukur arus lebih besar dari pada
metode apung, sedangkan pada metode apung itu lebih kecil dari pada metode
alat ukur arus.
2. Faktor yang mempengaruhi debit aliran air pada saluran terbuka antara lain
penampang saluran, kecepatan rerata vertikal, debit aliran dan angin.
4.2 Saran
1. Evaluasi dari pelaksanaan praktikum ini, perlu adanya ketelitian bagi para
asisten tugas untuk mengarahkan mahasiswa dalam pengambilan data
penampang saluran terbuka agar data untuk pembuatan laporan bisa lengkap.
2. Dalam metode alat ukur arus penggunaan alat currentmeter yang baik adalah
hindari berdiri di dalam air apabila akan mengakibatkan penyempitan
penampang melintang, posisi currentmeter harus berada di depan pengukur,
pengukuran harus tegak lurus terhadap penampang melintang sungai apabila
posisi currentmeter tidak tegak lurus maka besarnya sudut penyimpangan
perlu dicatat untuk menghitung koreksi kecepatan di vertikalnya.
3. Dalam metode apung yang benar adalah mengukur jarak antara penampang
hulu dan penampang hilir, melepaskan pelampung dari jembatan atau sarana
pelepas pelampung lainnya kurang lebih 10 meter di sebelah hulu dari
penampang bagian hulu, mencatat lama waktu lintasan pelampung dari bagian
penampang hulu sampai hilir. Lakukan langkah itu hingga semua titik lintasan
pelampung yang telah ditentukan selesai diukur.
31
BAB V
LAMPIRAN DOKUMENTASI
3 Bagian
32
Pembacaan Alat Current meter
33