Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTIKUM

ACARA III
PENGUKURAN DEBIT AIR

NAMA : QASHMAL DWI HARIANTO


NIM : C1L01608

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


UNIVERSITAS MATARAM
2017

i
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Praktikum : Pengukuran Debit Air


Nama : Qashmal Dwi Harianto
NIM : C1L016089
Program Studi : Kehutanan
Kelompok : 4 (Empat)

Mataram, 21 Desember 2017

Menyetujui,

Praktikan Assistant

Qashmal Dwi Harianto I Dewa Ketut Agung M


NIM. C1L016089 NIM. C1L013036

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Hidrologi tentang
Pengukuran Debit Air ini dengan penuh tanggung jawab.
Tujuan dari praktikum ini untuk mengetahui cara pengukuran dan nilai
debit air aliran sungai dan untuk mengetahui cara pengukuran dan nilai
sedimen layang.Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak, Dosen Pengampu dan semua Assistant
yang dengan tekun membantu dan membimbing dalam pelaksanaan
kegiatan praktikum ini.
Mohon maaf apabila banyak terdapat kesalahan dalam penulisan pada
laporan ini, penulis berharap kritik dan saran yang membangun guna
mencapai penulisan laporan yang lebih baik lagi.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pembaca, dan
semoga laporan ini bias bermanfaat bagi para pembaca dan teman-
teman sekalian.

Mataram, 21 Desember 2017

Penulis,

iii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................iv
DAFTAR TABEL..................................................................................v
BABI PENDAHULUAN........................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Tujuan Pustaka...............................................................................2
1.3 Manfaat Praktikum..........................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................3
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM..................................................5
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum.........................................................5
3.2 Alat dan Bahan Praktikum..............................................................5
3.2.1 Alat...............................................................................................5
3.2.2 Bahan...........................................................................................5
3.3 Prosedur Kerja................................................................................5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................7
4.1 Hasil Praktikum...............................................................................7
4.2 Analisis Data...................................................................................7
4.3 Pembahasan...................................................................................7
BAB V PENUTUP...............................................................................11
5.1 Kesimpulan...................................................................................11
5.2 Saran............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................12
LAMPIRAN.........................................................................................13

iv
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1Hasil Pengamatan....................................................................6

Tabel 4.2
Tabel 4.3

v
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar4.1
Gambar 4.2

vi
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air di bumi, baik mengenai
terjadinya, peredaran dan penyebarannya, sifat-sifatnya dan hubungan
dengan dengan lingkungan terutama dengan makhluk hidup. Aplikasi
ilmu Hidrologi dapat di jumpai dalam permasalahan air di dalam Daerah
Aliran Sungai (DAS), seperti perencanaan dan pengoperasian bangunan
hidrolik, penyediaan air, pengelolaan air limbah dan air buangan, irigasi
dan drainase, pembangkit tenaga air, pengendalian banjir, navigasi,
masalah erosi dan sedimentasi, penanganan salinitas, penanggulangan
masalah polusi dan pemanfaatan air untuk rekreasi.

Sungai merupakan torehan diatas permukaan bumi yang merupakan


penampang permukaan bumi dan penyalur alamiah aliran air dan
material yang dibawanya dari bagian hulu ke bagian hilir suatu daerah
pengaliran ketempat yang lebih rendah dan akhirnya bermuara kelaut.
Aliran sungai berasal dari hujan yang masuk ke dalam alur sungai
berupa aliran permukaan, aliran air di bawah permukaan, aliran air
bawah tanah dan butir-butir hujan yang langsung jatuh kedalam alur
sungai. Debit aliran sungai akan naik setelah terjadi hujan yang cukup,
kemudian akan turun kembali setelah hujan selesai. Debit aliran
merupakan satuan untuk mendekati nilai-nilai hidrologis proses yang
terjadi di lapangan. Kemampuan pengukuran debit aliran sangat
diperlukan untuk mengetahui potensi sumberdaya air di suatu wilayah
DAS. Debit aliran dapat dijadikan sebuah alat untuk memonitor dan
mengevaluasi neraca air suatu kawasan melalui pendekatan potensi
sumberdaya air permukaan yang ada. Sedimentasi pada sungai
merupakan salah satu indikator terjadinya tingkat erosi.
Debit air adalah jumlah air yang mengalir dalam suatu penampang
tertentu (sungai/saluran/mata air). Pemilihan lokasi pengukuran debit air:
1. dibagian sungai yang relatif lurus, 2. jauh dari pertemuan cabang
sungai 3. tidak ada tumbuhan air, 4. aliran tidak turbelenl, 5. aliran tidak
melimpah melewati tebing sungai. Pengukuran debit air sangat
dipengaruhi oleh kecepatan arus air. Kecepatan arus yang berkaitan
dengan pengukuran debit air ditentukan oleh kecepatan gradien
permukaan, tingkat kekasaran, kedalaman, dan lebar perairan.
Sehingga dengan urain diatas yang dapat melatar belakangi kegiatan
praktikum tersebut karena dengan praktikum ini yang dapat mengetahui
debit dari suatu sungai dan cara pengmabilan sampel-sampel air sungai
untuk suspensi.

1
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui cara pengukuran dan nilai debit air aliran sungai.
2. Mengetahui cara pengukuran dan nilai sedimen layang.
1.3 Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum ini adalah agar menambah pemahaman
mahasiswa agar mengetahui bagaimana cara mengetahui pengukuran
nilai debit air aliran sungai dan nilai sedimen layang

2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Das


Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang
merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak- anak sungainya,
yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang
berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas
di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan
daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan (Carlo, N,
2007).
2.2 Pengertian Sungai
Sungai merupakan torehan diatas permukaan bumi yang merupakan
penampang permukaan bumi dan penyalur alamiah aliran air dan
material yang dibawanya dari bagian hulu ke bagian hilir suatu daerah
pengaliran ketempat yang lebih rendah dan akhirnya bermuara kelaut.
Aliran sungai berasal dari hujan yang masuk ke dalam alur sungai
berupa aliran permukaan, aliran air di bawah permukaan, aliran air
bawah tanah dan butir-butir hujan yang langsung jatuh kedalam alur
sungai. Didalam aliran sungai terdapat istilah arus, Arus adalah
pergerakan massa air secara horizontal yang disebabkan oleh angin
yang bertiup terus menerus dipermukaan dan desitas air laut.Apabila
diperhatikan arus ini pada bagian permukaan akan sulit untuk diramal
kemana arah arus tersebut. Air yang mengandung kadar garam kurang
dari 0,5 permil, termasuk pada air tawar/freshwater baik terdapat di
daerah hilir maupun di daerah hulu, kadar garam memengaruhi kualita
air termasuk pH air. Air adalah media tempat semua organisme air, yang
juga merupakan elemen dasar penyusun dari tumbuhan dan binatang.
air juga merupakan medium tempat terjadinya sebagai reaksi kimia baik
di dalam maupun di luar organisme hidup. Penentuan debit air sungai
diperlukan untuk mengetahui besarnya air yang mengalir dari sungai ke
laut. Dalam penentuan debit air sungai perlu di ketahui luas penampang
stasiun, yaitu dengan mengukur kedalaman, masing-masing titik
pengukuran Suwandi (2010)
2.3 Anak Sungai
Sungai terdiri dari Hulu sungai atau kepala sungai adalah bagian sungai
yang letaknya paling jauh dari muara, tempat suatu sungai bermula, dan
tempat sumber-sumber airnya berkolasi. Hulu atau hulu-hulu sungai ini
bisa jadi memiliki nama yang lain dari sungai utamanya. Seperti
diketahui, sebuah sungai biasnya terbentuk dari beberapa anak sungai,
yang masing-masing anak sungai akan tebentuk dari beberapa anak
cabang lagi dan seterusnya, yang secara keseluruhan membentuk suatu
daerah aliran sungai. Dimana yang dimaksud dengan anak sungai ialah
sungai lain yang mengalir ke sungai utamanya. Jika sebuah sungai
3
mengalir ke sungai kedua, sungai pertama itu merupakan anak sungai
dari sungai kedua (Rahman, Abdul, 2009).
2.4 Pengertian Debit
Debit aliran adalah laju air dalam bentuk volume air yang melewati suatu
penampang melintang sungai per satuan waktu. Dalam system SI
besarnya debti dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik
( m3/dt).Sedangkan dalam laporan-laporan teknis, debit aliran biasanya
ditunjukan dalam bentuk hidrograf aliran.Hidrograf aliranadalah suatu
perilaku debit sebagai respon adanya perubahan karakteristik biogeofisik
yang berlangsung dalam suatu DAS oleh adanya kegiatan pengelolaan
DAS dan/atau adanya perubahan (fluktuasi musiman atau tahunan) iklim
local (Wardoyo,2012).

4
BAB III METODELOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 Desember 2017 pada
Pukul 10.00 WITA sampai selesai bertempat di Aliran Sungai Desa
Sedau, Kecamatan Narmada,Kabupaten Lombok Barat.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Pita Ukur
2. Meteran
3. Stopwatch
4. Bola Pimpong
5. Kertas Saring
6. Botol Minuman Ukuran Tanggung
7. Neraca Analitik
8. Oven
9. Alat tulis
10. Milimeterblok
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakkan pada praktikum ini adalah sampel air aliran
sungai
3.3 Prosedur Kerja
Prosedur atau langkah kerja dalam praktikum ini adalah:
1. Cara pengambilan data debit air aliran sungai adalah sebagai
berikut:
Kecepatan Limpasan Air :
a. Diukur sampel panjang sungai yang hendak diukur debitnya
b. Dilepaskan bola pada aliran sungai,dan biarkan berjalan sesuai
panjang yang telah ditentukan
c. Dihitung waktu bola untuk mencapai titik yang ditentukan
d. Dilakukan pengulangan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat

Luas Penampang :
a. Diukur lebar sungai dengan meteran
b. Diukur kedalaman sungai dengan pita ukur
c. Dilakukan pengulangan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat

5
2. Cara pengambilan data sedimen layang :
a. Diambil sampel air pada pengukuran debit arilan sungai
b. Dianalisis sampel sedimen di laboratorium
c. Disaring sample air tersebut dengan menggunakan kertas saring
dengan ukuran yang sesuai dengan tingkat akurasi data yang
diinginkan
d. Dikeringkan sampel air yang telah disaring di dalam oven
e. Ditimbang sedimen tersebut dan dinyatakan dalam bentuk
persentase dari berat total gabungan air dan sedimen.

6
4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil
Terlampir.
4.2. Analisis Data
1. Debit Air
 Kelompok 1
a. Luas Alas (A)
Sampel 1 : Sampel 2 :
A=PxT A=PxT
A = 3,9 x 0,248333333 A = 3,4 x 0,215
= 0,9685 m² = 0,731 m²

b. Kecepatan Air (V)


Sampel 1 : Sampel 2 :
V = S/t V = S/t
V = 13,5/16,4 V = 14/11,47
= 0,823170732 m/s = 1,220575414 m/s

c. Debit Air (Q)


Sampel 1 : Sampel 2 :
Q=AxV Q=AxV
Q = 0,9685 x 0,823170732 Q = 0,731 x 1,220575414
= 0,797240854 (m³/s) = 0,892240628 (m³/s)

 Kelompok 2
a. Luas Alas (A)
Sampel 1 : Sampel 2 :
A=PxT A=PxT
A = 2,45 x 0,932 A = 2,45 x 0,932
= 2,834 m² = 2,834 m²

Sampel 3 :
A=PxT
A = 2,45 x 0,932
= 2,834 m²

7
b. Kecepatan Air (V)
Sampel 1 : Sampel 2 :
V = S/t V = S/t
V = 10/14,5 V = 10/14,3
= 0,689655172 m/s = 0,699300699 m/s

Sampel 3 :
V = S/t
V = 10/16,4
= 0,609756098 m/s

c. Debit Air (Q)


Sampel 1 : Sampel 2 :
Q=AxV Q=AxV
Q = 2,2834 x 0,689655172 Q = 2,2834 x 0,699300699
= 1,574758621 (m³/s) = 1,596783217 (m³/s)

Sampel 3 :
Q=AxV
Q = 2,2834 x 0,609756098
= 1,392317073 (m³/s)

 Kelompok 3
a. Luas Alas (A)
Sampel 1 : Sampel 2 :
A=PxT A=PxT
A = 3,6 x 0,295 A = 4,5 x 0,298333333
= 1,062 m² = 1,3425 m²

Sampel 3 :
A=PxT
A = 4,2 x 248333333
= 1,043 m²

b. Kecepatan Air (V)


Sampel 1 : Sampel 2 :
V = S/t V = S/t

8
V = 10/10,67 V = 10/11,75
= 0,937207123 m/s = 0,85106383 m/s

Sampel 3 :
V = S/t
V = 12/11,55
= 1,038961039 m/s

c. Debit Air (Q)


Sampel 1 : Sampel 2 :
Q=AxV Q=AxV
Q = 1,062 x 0,937207123 Q = 1,3425 x 0,85106383
= 0,995313964 (m³/s) = 1,142553191 (m³/s)

Sampel 3 :
Q=AxV
Q = 1,043 x 1,038961039
= 1,083636364 (m³/s)

 Kelompok 5
a. Luas Alas (A)
Sampel 1 : Sampel 2 :
A=PxT A=PxT
A = 4 x 0,275 A = 4,7 x 0,168333333
= 1,1 m² = 0,791166667 m²

Sampel 3 :
A=PxT
A = 4,4 x 0,075
= 0,33 m²

b. Kecepatan Air (V)

Sampel 1 : Sampel 2 :
V = S/t V = S/t

9
V = 10/10,698 V = 10/12,468
= 0,93475416 m/s = 0,802053256 m/s

Sampel 3 :
V = S/t
V = 10/11,758
= 0,850484776 m/s

c. Debit Air (Q)


Sampel 1 : Sampel 2 :
Q=AxV Q=AxV
Q = 1,1 x 0,93475416 Q = 0,791166667 x 0,802053256
= 1,028229576 (m³/s) = 0,634557801 (m³/s)

Sampel 3 :
Q=AxV
Q = 0,33 x 0,850484776
= 0,280659976 (m³/s)

 Kelompok 6
a. Luas Alas (A)
Sampel 1 : Sampel 2 :
A=PxT A=PxT
A = 4,6 x 0,226666667 A = 4,6 x 0,226666667
= 1,042666667 m² = 1,042666667 m²

Sampel 3 :
A=PxT
A = 4,6 x 0,226666667
= 1,042666667 m²

b. Kecepatan Air (V)


Sampel 1 : Sampel 2 :
V = S/t V = S/t
V = 10/7,3 V = 10/7,8
= 1,369863014 m/s = 1,282051282 m/s

10
Sampel 3 :
V = S/t
V = 10/7,4
= 1,351351351 m/s

c. Debit Air (Q)


Sampel 1 : Sampel 2 :
Q=AxV Q=AxV
Q = 1,042666667 x Q = 1,042666667 x 1,282051282
1,369863014 = 1,336752137 (m³/s)
= 1,428310502 (m³/s)

Sampel 3 :
Q=AxV
Q = 1,042666667 x
1,351351351
= 1,409009009 (m³/s)

2. Rata-rata Debit Air


 Kelompok 1
Q rata-rata = Debit air 1+debit air 2
n

Q rata-rata = 0,797240854+0,892240628
3
= 0,844740741 m³/s

 Kelompok 2
Q rata-rata = Debit air 1+debit air 2+debit air 3
n

Q rata-rata = 1,574758621+1,596783217+1,392317073
3
= 1,521286304 m³/s

 Kelompok 3
11
Q rata-rata = Debit air 1+debit air 2+debit air 3
n

Q rata-rata = 0,995313964+1,142553191+1,083636364
3
= 1,073834507 m³/s

 Kelompok 5
Q rata-rata = Debit air 1+debit air 2+debit air 3
n

Q rata-rata = 1,028229576+0,634557801+0,280659976
3
= 0,647815784 m³/s

 Kelompok 6
Q rata-rata = Debit air 1+debit air 2+debit air 3

Q rata-rata = 1,428310502+1,336752137+1,409009009

= 1,391357216 m³/s

 Rata-rata Debit Air di Daerah Sedau


ɛ rata-rata = Q rata-rata 1+Q rata-rata 2+Q rata-rata 3+ Q rata-rata 4+ Q rata-rata 5

Dengan:
ɛ rata-rata = rata-rata debit air di daerah Sedau (m³/s)

Q rata-rata 1 = nilai debit air rata-rata kelompok 1 (m³/s)

12
Q rata-rata 2 = nilai debit air rata-rata kelompok 2 (m³/s)

Q rata-rata 3 = nilai debit air rata-rata kelompok 3 (m³/s)

Q rata-rata 4 = nilai debit air rata-rata kelompok 4 (m³/s)

Q rata-rata 5 = nilai debit air rata-rata kelompok 5 (m³/s)

N = banyaknya debit air rata-rata kelompok

ɛ rata-rata = 1,391357216+0,647815784+1,073834507+1,521286304+0,844740741

= 1,09580691 m³/s

3. Sedimen Layang
 Kelompok 1
Sampel 1 : Sampel 2 :

Cs = (G2 – G1) Cs = (G2 – G1)

V V

Cs = (1,08-1,05)/0,595 Cs = (1,0628-1,001)/0,592

= 0,050420168 gr/m³ = 0,104391892 gr/m³

Sampel 3 :

Cs = (G2 – G1)

Cs = (1,0438-0,988)/0,597

= 0,093467337 gr/m³

 Kelompok 2
Sampel 1 : Sampel 2 :

13
Cs = (G2 – G1) Cs = (G2 – G1)

V V

Cs = (1,1076-1,1054)/0,6 Cs = (1,1184-1,1057)/0,595

= 0,003666667 gr/m³ = 0,021344538 gr/m³

Sampel 3 :

Cs = (G2 – G1)

Cs = (1,137-1,107)/0,614

= 0,048859935 gr/m³

 Kelompok 3
Sampel 1 : Sampel 2 :

Cs = (G2 – G1) Cs = (G2 – G1)

V V

Cs = (1,1125-1,1062)/0,589 Cs = (1,1235-1,1206)/0,623

= 0,010696095 gr/m³ = 0,004654896 gr/m³

Sampel 3 :

Cs = (G2 – G1)

Cs = (1,0579-1,011)/0,606

= 0,077392739 gr/m³

 Kelompok 5
Sampel 1 : Sampel 2 :

14
Cs = (G2 – G1) Cs = (G2 – G1)

V V

Cs = (1,1498-1,13)/0,602 Cs = (1,125-0,626)/0,596

= 0,017522124 gr/m³ = 0,797124601 gr/m³

Sampel 3 :

Cs = (G2 – G1)

Cs = (1,1111-0,568)/0,597

= 0,956161972 gr/m³

 Kelompok 6
Sampel 1 : Sampel 2 :

Cs = (G2 – G1) Cs = (G2 – G1)

V V

Cs = (1,072-1,07)/0,594 Cs = (1,124-1,084)/0,592

= 0,001869159 gr/m³ = 0,036900369 gr/m³

Sampel 3 :

Cs = (G2 – G1)

Cs = (1,312-1,07)/0,599

= 0,226168224 gr/m³

4. Rata-rata Konsentrasi Sedimen (Cs) gr/m³


 Kelompok 1
Cs rata-rata = Cs 1+Cs 2+Cs 3
15
n

Cs rata-rata = 0,050420168+0,104391892+0,093467337

= 0,082759799 gr/m³

 Kelompok 2
Cs rata-rata = Cs 1+Cs 2+Cs 3

Cs rata-rata = 0,003666667+0,021344538+0,048859935

= 0,024623713 gr/m³

 Kelompok 3
Cs rata-rata = Cs 1+Cs 2+Cs 3

Cs rata-rata = 0,010696095+0,004654896+0,077392739

= 0,030914577 gr/m³

 Kelompok 5

Cs rata-rata = Cs 1+Cs 2+Cs 3

Cs rata-rata = 0,032890365+0,837248322+0,909715243

16
n

= 0,593284643 gr/m³

 Kelompok 6
Cs rata-rata = Cs 1+Cs 2+Cs 3

Cs rata-rata = 0,003367003+0,067567568+0,404006678

= 0,15831375 gr/m³

 Rata-rata Konsentrasi Sedimen Layang di Daerah Sedau (ɛ)


ɛ rata-rata = Cs rata-rata 1+Cs rata-rata 2+Cs rata-rata 3+ Cs rata-rata 4+ Cs rata-rata 5

Dengan:
ɛ rata-rata = rata-rata konsentrasi sedimen layang di daerah

Sedau (m³/s)

Cs rata-rata 1 = nilai rata-rata sedimen layang kelompok 1 (m³/s)

Cs rata-rata 2 = nilai rata-rata sedimen layang kelompok 2 (m³/s)

Cs rata-rata 3 = nilai rata-rata sedimen layang kelompok 3 (m³/s)

Cs rata-rata 4 = nilai rata-rata sedimen layang kelompok 4 (m³/s)

Cs rata-rata 5 = nilai rata-rata sedimen layang kelompok 5 (m³/s)

N = banyaknya debit air rata-rata kelompok

ɛ rata-rata = 0,15831375+0,593284643+0,030914577+0,024623713+0,082759799

17
5

= 0,177979296 m³/s

4.2. Pembahasan
Peraktikum hidrologi dilaksanakan di kecamatan narmada desa sedau
kabupaten lombok barat. Dilakukan dua kegiatan praktikum yag
berbeda, peraktikum pertama dilakukan yaitu pengukuran debit dan
praktikum kedua yaitu penimbangan sedimen layang. Pada praktikum
pengukuran debit air dilakukan pengukuran lebar sungai dan kedalaman
sungai, pengukuran kedalaman sungai dilakukan menggunakan
penentuan enam titik pengukuran. Enam titik-titik itu ditentukan dari lebar
sungai dibagi empat, dan

18
DAFTAR PUSTAKA
Carlo, N, 2007. Efek Pengudaraan terhadap Kualitas Air Waduk Tropika.
Jurnal Lembaga Penelitian Universitas Gadjah Mada:
Yogyakarta.

Rahman, Abdul. 2009. Pengaruh Luas Pola Penggunaan Lahan dan


Kondisi Fisik Lingkungan Terhadap Debit Air dan Sedimentasi
pada Beberapa Daerah Tangkapan Air (Catchment Area) di Sub
Das Cimanuk Hulu Jawa Barat. Jurusan Budidaya Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako:Sulawesi Tengah.

Suwandi. 2010. Debit Aliran.Rosdakarya:Yoyakarta.

Wardoyo, S. T.2012. Kriteria Kualitas Air untuk Keperluan Pertanian dan


Perikanan.Trainning Analisa Dampak lingkungan PDLH-UNDP-
PUSDI-PSL dan IPB : Bogor.

19
LAMPIRAN

20
21
Debit Air

22
Data Sedimen Layang

23

Anda mungkin juga menyukai