PRAKATA
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, atas karunia dan rahmat-Nya
“Analisis Daya Tampung Beban Pencemar Air Danau di Provinsi Jambi (Studi
Kasus Danau Kerinci)”. Laporan Proposal Tugas Akhir ini disusun sebagai salah
satu syarat untuk mengerjakan Tugas Akhir pada program Strata-1 di program
Penulis menyadari dalam penyusunan proposal tugas akhir ini tidak akan
selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini
1. Bapak Dr. Ir. H. Fakrul Rozi Yamali, ME. Selaku Dekan Fakultas Teknik
2. Bapak Marhadi, S.T, M.Si. Selaku Ketua Progam Studi Teknik Lingkungan.
3. Ibu Hadrah, S.T, M.T. Selaku Dosen Pembimbing I proposal tugas akhir yang
4. Ibu Dian Afrianty, S.P, M.Sc. Selaku Dosen Pembimbing II proposal tugas
iii
DAFTAR ISI
P R A K A T A.......................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3. Tujuan Penelitian.......................................................................................4
1.4. Batasan Masalah........................................................................................4
1.5. Sistematika Penulisan................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................6
2.1. Danau.........................................................................................................6
2.2. Danau Kerinci............................................................................................6
2.3. Pencemaran Air.........................................................................................8
2.3.1. Sumber Pencemar Air Danau.............................................................9
2.3.2. Pengendalian Pencemaran Air Danau..............................................10
2.4. Beban Pencemar......................................................................................11
2.5. Air Limbah Domestik..............................................................................12
2.6. Kriteria Baku Mutu Air...........................................................................13
2.7. Parameter Kualitas Air............................................................................15
2.8. Status Mutu Air.......................................................................................24
2.9. Pengukuran Kecepatan Aliran Sungai dan Debit Aliran.........................24
2.9.1. Pengukuran Tinggi Muka Air..........................................................25
2.9.2. Pengukuran Lebar Aliran Permukaan..............................................25
2.9.3. Pengukuran Debit.............................................................................25
2.10. Metode Indeks Pencemaran.............................................................26
2.11. Daya Tampung Beban Pencemaran.................................................28
iv
2.11.1. Metode Neraca Massa......................................................................29
2.11.2. Metode Streeter Phelps....................................................................31
2.11.3. Metode Qual2E/ Qual2kw...............................................................32
BAB III..................................................................................................................37
METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................37
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................37
3.2. Jenis Penelitian........................................................................................37
3.3. Data Penelitian........................................................................................38
3.4. Tahapan Penelitian..................................................................................39
v
BAB I
PENDAHULUAN
cekungan besar pada permukaan bumi yang terdiri dari kumpulan air (tawar atau
asin) dan dikelilingi oleh daratan. Danau terjadi kerana pencairan glester, aliran
air sungai, atau karena adanya sumber mata air. Ukuran danau relatif luas, mulai
dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi (Muthifah dkk, 2017).
umum perairan danau memiliki peran penting dalam pembangunan dan kehidupan
masyarakat serta memiliki fungsi utama sebagai fungsi ekologi, budidaya dan
sosial ekonomi.
110 meter. Danau ini memiliki luas wilayah 4200 Hektare dengan ketinggian 783
meter di atas permukaan laut. Danau ini berada di dua wilayah kecamatan yaitu
mempunyai pengaruh yang besar dalam memenuhi kebutuhan air di daerah sekitar
Kerinci baik untuk pertanian maupun kebutuhan air minum masyarakat (Samuel
dkk, 2013).
1
Berdasarkan penelitian yang didapat dari Germadan (Gerakan
pariwisata, pertanian, perikanan (minapolitan), sumber air baku air minum, serta
dilakukan dengan tidak efisien, justru akan menyebabkan dampak negatif secara
yang dapat terjadi antara lain berupa penurunan kualitas air dan umur pakai danau.
Aktivitas sekitar Danau Kerinci tentunya akan menghasilkan limbah padat dan
cair yang mana jika limbah tersebut tidak diolah terlebih dahulu dan langsung
2014).
tampung danau. Daya tampung beban pencemaran air adalah kemampuan air pada
sumber air, untuk menerima masukan beban pencemaran tanpa mengakibatkan air
menggunakan dua metode berdasarkan KepMen LH No. 110 tahun 2003 yaitu:
metode Neraca Massa dan Streeter Phelps. Penentuan daya tampung beban
2
air danau agar danau mampu memperbaiki kondisi kualitas airnya secara alami
(self Purification) serta diperoleh hasil penurunan beban pencemaran danau untuk
dapat diterapkan pada suatu parameter yang tidak dapat mengalami perubahan
penggunaan Neraca Massa untuk parameter BOD, DO, dan NH3N hanya dapat
Metode lainnya yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah melalui
pendekatan faktor emisi limbah domestik, yang mana metode ini membutuhkan
kemungkinan besaran limbah domestik yang akan dihasilkan oleh aktivitas sekitar
danau yang akan berpengaruh terhadap kualitas air Danau Kerinci. Faktor utama
3
1. Bagaimana status mutu air Danau Kerinci dengan menggunakan metode
indeks pencemaran ?
limbah domestik ?
berikut:
indeks pencemaran.
1. Parameter uji kualitas air danau Kerinci mengacu pada Peraturan Pemerintah
No 22 Tahun 2021 tentang baku mutu air limbah domestik, yaitu meliputi:
metode Neraca Masa dan Pendekatan faktor emisi limbah domestik sebagai
pembanding.
4
1.5. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Pada Bab ini berisikan mengenai Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan
Pada Bab ini akan dituliskan semua hal yang berisikan tentang tinjauan
literatur dan penelitian terdahulu mengenai topik penelitian yang diambil. Hal-hal
teorinya termasuk sumber pencemar, beban pencemaran, kriteria baku mutu air
dan parameter kualiatas air akan dibahas secara tuntas dan jelas pada Bab ini serta
unsur penelitian seperti : tempat dan waktu penelitian, jenis penelitian, variabel
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Danau
Danau adalah badan air alami berukuran besar yang dikelilingi oleh
daratan dan tidak berhubungan dengan laut, kecuali melalui sungai. Danau bisa
berupa cekungan yang terjadi karena peristiwa alam yang kemudian menampung
dan menyimpan air yang berasal dari hujan, mata air, rembesan, dan air sungai
diartikan sebagai sumber daya air tawar yang berada di daratan yang berpotensi
(a) Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kecamatan Sitinjau Laut dan Danau
Kerinci;
(c) Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kota Sungai Penuh; dan
Danau Kerinci di Provinsi Jambi merupakan salah satu dari 15 (lima belas)
6
Danau Indonesia I Tahun 2009 di Denpasar Bali. Danau Kerinci terbentuk dari
proses patahan tektonik di jalur Bukit Barisan mempunyai potensi sumber daya
air yang besar dan masih alami, dengan aliran permukaan berasal dari Daerah
(minapolitan), sumber air baku air minum, serta pertambangan (bahan galian
golongan C).
menyatakan bahwa kerusakan ekosistem Danau Kerinci termasuk salah satu isu
sedimentasi yang dibawa oleh aliran sungai yang bermuara ke danau, penurunan
dan pelestarian sumberdaya dari hulu ke hilir Danau Kerinci yang belum
7
2.3. Pencemaran Air
perlahan berpengaruh terhadap ekosistem danau. Hal ini tentunya bagian dari
penyebab pencemaran air dari aktivitas sekitar ekosistem air danau. Pengaruh
makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan
manusia sehingga kualitas dari air tersebut turun hingga batas tertentu yang
menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai dengan peruntukannya (PP No.22,
2021).
Menurut Warlina (2004), Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah
tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati yang dapat
digolongkan menjadi:
8
Masalah mengenai pencemaran air menjadi perhatian khusus karena
apabila kandungan yang terdapat pada limbah melebihi baku mutu dapat
ini terus dibiarkan akan mengakibatkan kerusakan pada ekosistem danau dan
merupakan sumber pencemar bagi danau. Hal ini penting dan perlu
9
baik limbah cair maupun limbah padatnya langsung ke perairan danau. Hal
Hidup sebagaimana disebutkan dalam pasal 116 ayat (1) menyatakan yang
penetapan alokasi beban pencemar air ialah terdiri atas sektor diantaranya:
(a) industri, (b) domestik, (c) pertambangan, (d) minyak dan gas bumi, (e)
pertanian dan perkebunan, (f) perikanan. (g) peternakan dan (h) pada
perundang-undangan.
menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air. Untuk menjaga
(Hendrawan, 2005).
10
b) Aspek sosial kelembagaan
sekitarnya. Begitu pula dengan kondisi dan kualitas air danau Kerinci,
dipengaruhi oleh masukkan buangan air limbah yang berasal dari daerah
alam atau bahan yang berasal dari alam itu sendiri yang memasuki suatu tatanan
yang disebabkan oleh alam (polutan alamiah) dan pencemaran karena kegiatan
11
Air buangan industri adalah air buangan dari kegiatan industri yang dapat
diolah dan digunakan kembali dalam proses atau dibuang ke badan air setelah
diolah terlebih dahulu sehingga polutan tidak melebihi ambang batas yang
diijinkan. Menurut Sugiharto (1987) Air limbah didefinisikan sebagai kotoran dari
masyarakat dan rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air
Apabila suatu limbah yang berupa bahan pencemar masuk ke suatu lokasi
perairan sungai atau danau maka akan terjadi perubahan padanya. Perubahan
dapat terjadi pada organisme yang hidup dilokasi tersebut juga pada lingkungan
perairan itu sendiri yaitu berupa faktor fisika dan kimianya (Suin, 1994).
(2013) mengatakan air limbah domestik (greywater) merupakan air buangan yang
berasal dari kegiatan dapur, toilet, wastafel dan sebagainya yang jika langsung
12
mineral, logam berat, zat pewarna, umumnya berasal dari daerah
nitrogen, sukfida, phospat, dan zat lain perkotaan, perdagangan, sekolah,
yang bersifat toxic. tempat-tempat ibadah dan tempat-
tempat umum lainnya (seperti hotel,
restoran dan lain-lain).
digolongkan pada karakteristik fisik, kimia dan biologi (Metcalf & Eddy, 2003).
Karakteristik air limbah ini sangatlah bervariasi, sehingga tergantung pada sumber
air limbah tersebut. Adapun faktor waktu serta metoda pengambilan sampel juga
Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhuk hidup, zat, energi
atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang
sebagai tolak ukur terjadinya pencemaran air. Selain itu dapat digunakan sebagai
perairan sungai atau danau agar memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan
sekitarnya, maka kualitas air danau harus dijaga dari pencemaran, antara lain
melalui upaya pembagian kelas air, pengurangan beban limbah yang masuk
kedalam danau dengan memperketat aturan baku mutu limbah, dan terutama
13
penegakan melalui pamantauan yang tepat, konsisten, serta peningkatan
partisipasi masyarakat.
Kelas air dan kriteria mutu air dalam PP No. 22 Tahun 2021 menjadi
acuan bagi pemerintah atau pemerintah daerah dalam menetapkan kelas air dan
baku mutu air pada sungai atu danau yang ada di wilayah administratifnya.
(a) Kelas I, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air
minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang
(d) Kelas IV, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi
Air Limbah Domestik menyatakan bahwa Air limbah domestik adalah air
14
limbah yang berasal dari aktivitas hidup sehari-hari manusia yang
yang dihasilkan dari skala rumah tangga dan usaha dan/atau kegiatan
Baku mutu air limbah domestik setiap saat tidak boleh terlampaui.
Berikut adalah Tabel untuk kriteria baku mutu air limbah domestik
tersendiri.
15
2.7. Parameter Kualitas Air
penilaian standar air yang bersih dan bebas dari bahan kimia berbahaya,
mempunyai pH dan suhu yang sesuai, kandungan amonia dan nitrit yang rendah,
mengindikasikan adanya kandungan bahan kimia seperti logam besi, mangan dan
sianida yang berasal dari pembuangan limbah pabrik. Air yang memiliki bau
yang tidak enak, mengindikasikan salah satunya adanya pencemaran oleh bakteri
coli tinja (E.coli) yang dapat menyebabkan penyakit tipus. Jika air telah tercemar
dengan logam berat dan bakteri E coli, maka secara otomatis air tersebut akan
(WQI) dapat digunakan sebagai satu nilai yang mewakili berbagai parameter air.
Indeks ini merupakan ringkasan atau kesimpulan dari data kualitas air yang
Terdapat banyak metode dan parameter fisika, kimia maupun biologi yang diukur
dalam pemeriksaan kualitas air, namun indeks kualitas air (water quality index)
merupakan salah satu metode yang paling sederhana dan mudah dipahami oleh
16
Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 112 Tahun 2003,
air limbah domestik terdiri dari parameter BOD, TSS, pH, minyak dan lemak
penerima, maka akan mengakibatkan pencemaran air. Oleh karena itu sebelum
dibuang ke badan penerima air, terlebih dahulu harus diolah sehingga dapat
Tahun 2003, tentang Pedoman Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran Air
pada Sumber Air, terdapat dua metode yang digunakan untuk menghitung daya
tampung beban pencemaran air, yaitu metode Neraca Massa dan Metode Streeter
17
kriteria mutu air kelas I, TSS dalam baku mutu air danau
(b) Temperatur
22 Tahun 2021 dengan kriteria mutu air kelas I, suhu dalam air
2) Parameter Kimia
Tahun 2021 dengan kriteria mutu air kelas I, BOD dalam air
18
(b) Chemical Oxygen Demand (COD)
(c) Fospat
2021 dengan kriteria mutu air kelas I, fosfat dalam air limbah
19
(d) Minyak dan Lemak
Minyak dan Lemak dalam Air Limbah atau yang lebih dikenal
menutupi material yang terlarut di dalam air yang dalam hal ini
larut dalam air dan rata-rata memiliki massa jenis yang lebih
permukaan air.
Minyak mempunyai berat jenis lebih kecil dari air sehingga akan
mutu air kelas I dan II, total minyak dan lemak yang terkandung
20
dalam perairan danau dan atau sejenisnya disyaratkan tidak
melebihi 1 mg/L.
Tabel 2.2 Kriteria Baku Mutu Air Danau/ Sejenisnya Berdasarkan Kelas
Status mutu air merupakan tingkat kondisi mutu air yang menunjukkan
kondisi cemar atau kondisi baik pada suatu sumber air dalam waktu tertentu
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang
Pedoman Penentuan Status Mutu Air, penentuan status mutu air dapat
21
Sumitomo dan Nemerow (1970), Universitas Texas, A.S., mengusulkan
suatu indeks yang berkaitan dengan senyawa pencemar yang bermakna untuk
parameter kualitas air yang diizinkan (Nemerow, 1974). Indeks ini memiliki
konsep yang berlainan dengan Indeks Kualitas Air (Water Quality Index). Indeks
dikembangkan untuk beberapa peruntukan bagi seluruh bagian badan air atau
per satuan waktu. Debit dinyatakan dalam satuan m3/detik atau liter/detik.
2000):
Q= A × v
Keterangan:
22
2.10. Analisa Jumlah Penduduk
menghitung dan mengetahui seberapa besar potensi warga sekitar perairan Danau
maksimal 50 meter dari Danau Kerinci. Maka dari itu, perlu dipetakan
23
2.10.1. Penduduk Kecamatan Keliling Danau
MENLH N0.115 tahun 2003. Indeks Pencemaran (IP) ditentukan untuk suatu
seluruh badan air atau sebagaian dari suatu sungai. Pengelolaan kualitas air atas
dasar Indeks Pencemaran (IP) ini dapat memberikan masukan pada pengambilan
keputusan agar dapat menilai kualitas badan air untuk suatu peruntukan serta
parameter kualitas air yang tercantum dalam baku mutu peruntukan air (J), dan Ci
menyatakan kosentrasi parameter kualitas air (i) yang diperoleh dari suatu badan
air, maka Pij adalah Indeks pencemaran bagi peruntukan (j) yang merupakan
24
Tiap nilai Ci/Lij menunjukkan pencemaran relatif yang diakibatkan oleh
parameter kualitas air, nisbah ini tidak mempunyai satuan. Nilai Ci/Lij = 1,0
adalah nilai yang kritis, karena nilai ini diharapkan untuk dipenuhi bagi suatu
Baku Mutu Peruntukan Air. Jika Ci/Lij > 1,0 untuk suatu parameter, maka
kosentrasi parameter ini harus dikurangi atau disisihkan, kalau badan air tersebut
digunakan untuk peruntukan (j). Jika parameter ini adalah parameter yang
bermakna bagi peruntukan, maka pengolahan mutlak harus dilakukan bagi air itu.
penggunaannya dibutuhkan nilai rerata dari keseluruhan nilai Ci/Lij sebagai tolak
ukur pencemaran, tetapi nilai ini tidak akan bermakna jika salah satu nilai Ci/Lij
bernilai >1. Jadi indeks ini harus mencakup nilai Ci/Lij yang maksimum. Sungai
akan semakin tercemar untuk suatu peruntukan (j) jika nilai (Ci/Lij R) atau (Ci/Lij
M) adalah lebih besar dari 1,0. Jika nilai (Ci/Lij)M dan atau nilai (Ci/Lij)R makin
besar, maka tingkat pencemaran suatu badan air akan semakin besar pula. Jadi
Keterangan;
Pij=
√ ( LijCi ) 2 M +( LijCi )2 R
2
25
Ci/Lij)M = Nilai, Ci/Lij maksimum
Daya tampung beban pencemaran air adalah kemampuan air pada suatu
sumber air untuk menerima masukan beban pencemaran tanpa mengakibatkan air
Pendekatan ini bertujuan untuk mengendalikan zat pencemar yang berasal dari
mempertimbangkan kondisi instrinsik sumber air dan baku mutu air yang
2011, beban pencemaran atau load (L) adalah konsentrasi bahan pencemar (C)
26
dikalikan kapasitas aliran air atau debit air (Q) yang mengandung bahan pencemar
pada persamaan.
L=C ×Q
Dengan keterangan :
Lingkungan Hidup No. 110 Tahun 2003 secara ilmiah terdapat beberapa metoda
diantaranya
b. Metoda Streeter-Phelps
c. Metoda Qual2E
stream) yang berasal dari sumber pencemar point sources dan non point
27
Jika beberapa aliran bertemu menghasilkan aliran akhir, atau jika
kuantitas air dan massa konstituen dihitung secara terpisah, maka perlu
dengan perhitungan;
∑CiQi ∑ Mi
CR =
∑ Qi ∑Qi
Keterangan;
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
ini akan berlangsung selama 6 bulan yaitu pada bulan Februari 2022 s/d Juli 2022.
metode pendekatan kuantitatif dan kualitatif secara berurutan, dimana pada tahap
metode kualitatif.
29
Pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini digunakan untuk menghitung
1) Parameter kualitas air danau yang terdiri dari parameter fisika dan
a) Suhu (temperature)
c) Phospat (p)
pencemaran adalah :
30
b) Pendekatan faktor emisi limbah domestik sebagai
pembanding.
Data-data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder.
Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung pada air
1) Data kualitas air pada air limbah domestik dan air permukaan Danau
Kerinci
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber seperti
hasil penelitian terdahulu, hasil studi pustaka, laporan serta dokumen dari
berbagai instansi yang berhubungan dengan topik yang dikaji. Selain hal-hal
31
3.5. Tahapan Penelitian
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Data Sekunder
Data Primer Literatur terkait
Data hidrolik Data Peta Administrasi
Hasil analisis kualitas air Data Klimatologi
Danau Kerinci Data Profil Danau
Observasi Lapangan Data kualitas air danau 1
tahun sebelumnya
Selesai
32
33
3.6. Pengumpulan Data
1) Observasi Lapangan
3) Survey Hidrologi
dengan tujuan untuk menemukan informasi yang berguna dalam penelitian, yang
kemudian dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan untuk solusi suatu
data, membuat model data untuk menemukan informasi penting dari data tersebut.
Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003 tetang Pedoman Penentuan Status
Hidup. Metode penilaian status mutu air studi ini menggunkan metode
indeks pencemar.
Pij=
√ ( LijCi ) 2 M +( LijCi )2 R
2
34
Keterangan;
baik itu dari sumber pencemar titik (point sources) ataupun sumber
∑CiQi ∑ Mi
CR =
∑ Qi ∑Qi
Keterangan;
36
Qi : laju alir aliran ke-i
berikut.
Pn=Po+a . n
Keterangan :
38
DAFTAR PUSTAKA
40
Yudo, Satmoko. 2010. Kondisi Kualitas Air Sungai Ciliwung di Wilayah DKI
Jakarta Ditinjau dari Paramater Organik, Amoniak, Fosfat, Deterjen dan
Bakteri Coli. JAI Vol 6. No. 1.