Anda di halaman 1dari 15

Yohana A.

P Sihaloho
Selasa/Sesi 1/ Kel 2

LAPORAN PRAKTIKUM LIMNOLOGI

PARAMETER FISIKA & PARAMETER KIMIA

EMANUELLA ANGELIKA 2304127271

MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2024
KATA PENGANTAR

Saya ucapakan puji syukur serta nikmat kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas rahmat-Nya yang melimpah sehingga saya bisa menyelesaikan kegiatan
percobaan dalam mengukur Parameter Fisika dan Parameter KImia. Laporan ini
dibuat untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah di Fakultas Perikanan dan
Kelautan Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan.

Dalam penyusunan laporan praktikum ini, tentu tak lepas dari pengarah
dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka penulis ucapkan rasa hormat dan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu yaitu Seluruh dosen di Fakultas
Perikanan dan Kelautan yang sudah memberikan banyak informasi serta ilmu.
Dan Asisten Laboraturium Produktivitas Perairan.

Dalam laporan ini bahwa dalam penyusunan laporan hasil praktikum ini
masih banyak terdapat kesalahan atau kekurangan, baik itu ejaan, penulisan,
maupun dalam penyusunan kata-kata, oleh sebab itu penulis berharap pada setiap
pembaca untuk memaklumi karena pemulis masih dalam tahap pembelajaran dan
penulis juga berharap karya tulis ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis
dan pembacanya.

Pekanbaru, 27 Maret 2024

Emanuella Angelika
DAFTAR ISI

Isi Halaman

PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ..................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... v
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..................................................... 1
1.2. Tujuan dan Manfaat............................................. 2
II. METODOLOGI PRAKTIKUM
2.1. Waktu dan Tempat .......................................... 3
2.2. Bahan dan Alat ................................................ 3
2.3. Metode Praktikum ........................................... 4
2.4. Prosedur Praktikum ......................................... 4
2.4.1 Pengukuran
Kecerahan......................................................... 4
2.4.2 Pengukuran Suhu.....................................
2.4.3 Oksigen Terlarut (DO) ...........................
2.4.4 Karbondioksida (CO2).............................

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1. Hasil ............................................................... 6
3.2. Pembahasan.................................................... 6
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan.................................................... 9
4.2. Saran ............................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA...................................................

LAMPIRAN ...............................................................
DAFTAR TABEL

Gambar Halaman

1. Bahan dan alat .............................................................. 6


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
Halaman

1. Alat dan bahan yang digunakan ...........................................................


12
2. Kegiatan Praktikum..............................................................................
1
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Limnologi adalah ilmu yang mempelajari faktor fisik, kimia, dan biologi
perairan. Limnologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat
dan struktur perairan darat, meliputi sungai, danau, telaga, rawa, air tawar, dan
air payau. Keadaan suatu badan air di suatu tempat tidak selalu sama, tidak selalu
stabil, bergantung pada keadaan faktor fisika dan kimia badan air tersebut, serta
dipengaruhi oleh banyak faktor lain, termasuk pencemaran akibat pertambangan.
Ada suatu penyebab. ( Nurwanda, D. 2020).

Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang bermanfaat bagi
manusia.Penggunaan air mencakup penggunaan di sektor pertanian, industri,
rumah tangga, rekreasi, dan kegiatan lingkungan.Air adalah bahan kimia penting
bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui di Bumi. Ekosistem air tawar
terbagi menjadi danau, rawa, dan sungai, yang penting bagi munculnya peradaban
sepanjang sejarah manusia. (Nabila, F. 2022).

Secara limnologi perairan darat antara lain : 1).Perairan tergenang (disebut


Lentik) dibagi menjadi perairan alami dan buatan. Berdasarkan proses
pembentukannya, badan air alami dibedakan menjadi badan air yang terbentuk
akibat aktivitas tektonik dan badan air yang terbentuk akibat aktivitas vulkanik.
Contoh perairan lentik alami meliputi danau, lahan basah, danau dan kolam, dan
perairan buatan meliputi waduk (waduk) dan 2).Air yang mengalir (dikenal
dengan nama Lotik) meliputi sungai dan parit. (Harlina, H. 2020)

Limbah industri dan domestik dibuang ke sungai karena masyarakat


menjamin kualitas air sungai tersebut sedemikian rupa sehingga tidak dapat lagi
digunakan sebagai sumber air bersih dalam kehidupan sehari-hari. Pemanfaatan
danau sebagai destinasi wisata akibat pembangunan fasilitas pendukung menjadi
penyebab menurunnya kualitas air danau. Meningkatnya pembangunan
perumahan, meningkatnya pembangunan perkotaan, dan penggundulan hutan
merupakan beberapa penyebab hilangnya daerah aliran sungai sehingga
menyebabkan air hujan mengalir ke air permukaan, ke laut, atau menguap.
(Harlina, H. 2020)

Kualitas air merupakan faktor kelangsungan hidup yang paling penting bagi
budidaya udang di tambak. Kualitas air ditentukan oleh faktor berbeda, termasuk
faktor fisik yang terdiri dari suhu, kekeruhan, dan padatan terlarut. Kualitas air
diwakili oleh beberapa parameter fisik : suhu air , salinitas, kekeruhan air, padatan
terlarut. Kualitas air merupakan faktor utama yang penting bagi keberhasilan
budidaya udang di tambak udang. Hal yang sangat penting untuk diperhatikan
saat budidaya udang adalah kualitas air. Parameter fisika yang menjadi indikator
kualitas air meliputi suhu, oksigen terlarut, pH, dan kekeruhan.

1.2 Tujuan Praktik


II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Parameter Fisika

Paramter fisika adalah parameter yang dapat diamati berdasarkan perubahan


fisika air seperti cahaya, suhu, kecerahan, kekeruhan, warna, padatan tersuspensi
dan padatan terlarut.

1.2.1 Kecerahan
Kecerahan air merupakan nilai kejernihan air yang mewakili
penghambatan transmisi cahaya oleh material tersuspensi , material terlarut,
dan kepadatan alga di kolom air.(Adhar, S. et al., (2022)). Kondisi perairan
dapat dibagi menjadi tiga kategori tergantung pada tingkat kecerahannya.
Nilai kecerahan 0,25 hingga 1,00 m adalah keruh, nilai kecerahan 1,00
hingga 5,00 m adalah air agak keruh, dan nilai kecerahan adalah air jernih.
5,00 m atau lebih (Hutari et al., 2022). Kecerahan merupakan faktor yang
dipengaruhi oleh penetrasi cahaya ke dalam suatu perairan sehingga
mempengaruhi kadar oksigen terlarut. Secchidisk adalah alat yang mengukur
kecerahan dalam meter. Harmilia, E. D.,et al,. (2020).

1.2.2 Suhu Air


Suhu adalah ukuran seberapa panas atau dinginnya suatu benda atau
lingkungan.Dalam fisika, suhu diukur dalam derajat Celcius (°C), Fahrenheit
(°F), atau Kelvin (°K).Suhu juga dapat digunakan untuk menggambarkan
tingkat energi molekul dalam suatu sistem, dengan suhu yang lebih tinggi
menunjukkan energi molekul yang lebih tinggi dan sebaliknya.Suhu
mempunyai dampak yang signifikan terhadap berbagai bidang seperti:
fisika,kimia,meteorlogi dan teknik. Suhu dapat diukur menggunakan alat ukur
dengan menggunakan alat seperti termometer air raksa dan termometer
digital. Nakkir, M.,et,al. (2023). Pengukuran suhu permukaan laut biasanya
dilakukan secara manual. Secara umum pengukuran suhu merupakan suatu
keadaan yang dapat diukur dengan menggunakan alat pengukur suhu yang
disebut termometer (Saputra & Muttaqin, 2021). Saat mengukur suhu
permukaan laut, termometer air membutuhkan waktu sekitar 5 menit untuk
ditampilkan.Hal ini memakan waktu dan sangat tidak efisien.
2.1.3 Kekeruhan
Kekeruhan mempengaruhi kemampuan air dalam mentransmisikan
cahaya. Salah satu faktor yang mempengaruhi kekeruhan air tambak adalah
adanya padatan tersuspensi di dalam air. Kekeruhan padatan tersuspensi
menurunkan intensitas sinar matahari yang masuk ke badan air , sehingga
menghambat proses fotosintesis oleh fitoplankton Kekeruhan yang tinggi
mempengaruhi respirasi dan kelangsungan hidup udang Kekeruhan
merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan udang ,
terutama pada tahap awal pertumbuhan , karena kekeruhan dapat menutupi
insang dan menghambat respirasi.Kekeruhan diatas 50 NTU sudah tergolong
kekeruhan tinggi dan kekeruhan diatas 25 NTU sudah dapat mempengaruhi
kehidupan perairan. Suhendar, D. T.,et al. (2020).

2.1.4 Kecepatan Arus

2.2. Parameter Kimia

Parameter kimia penting meliputi oksigen terlarut dan nutrisi (nitrat dan
fosfat).Oksigen terlarut merupakan parameter utama yang mempengaruhi
kelarutan unsur hara dan berhubungan langsung dengan parameter kualitas air
lainnya di lingkungan perairan (Ariadi dkk, 2020). Sedangkan fosfat dan
nitrat merupakan unsur hara utama yang mempengaruhi tingkat produktivitas
perairan dan laju pertumbuhan alga . Kelimpahan unsur fosfat dan nitrat pada
suatu badan air umum ditentukan oleh kondisi parameter fisik dan kimia
badan air tersebut Kondisi parameter kualitas air yang sesuai terutama
menentukan status kelayakan ekologis kegiatan budidaya perikanan (Wafi et
al, 2021).

2.2.1 Derajat Keasaman (pH) Air


Keasaman (pH) adalah ukuran untuk menentukan sifat-sifat asam dan
basa. Perubahan pH suatu air mempunyai dampak yang signifikan terhadap
proses fisik, kimia, dan biologis organisme yang hidup di dalamnya. Skala
pH berkisar antara 1 hingga 14. Kisaran nilai pH 1-7 termasuk kondisi asam,
pH 7-14 termasuk kondisi basa, dan pH 7 termasuk kondisi netral (Ningrum,
2019). Keasaman menunjukkan apakah perlakuan awal (pretreatment)
diperlukan untuk mencegah gangguan pada proses pengolahan limbah
konvensional . Secara umum nilai pH air limbah rumah tangga adalah yang
mendekati netral.

2.2.2 Oksigen Terlarut (DO)

DO adalah oksigen terlarut, yaitu jumlah oksigen dalam air dan diukur
dalam miligram per liter. Oksigen terlarut ini digunakan sebagai indikator
tingkat kontaminasi limbah yang ada. BOD adalah suatu karakteristik yang
menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme
(Kualitas Perairan Laut…34 bakteri) untuk mengurai atau mendekomposisi
bahan organik dalam kondisi aerobik (Metcalf & Eddy, 1991 dalam Wibowo
& Rachman, 2020).

2.2.3 Karbondioksida(Co2) Bebas

Karbon dioksida bebas di badan air juga merupakan parameter yang


sangat penting bagi organisme perairan dan penting untuk mengoksidasi
nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Kadar karbon dioksida bebas sebesar 10
mg/L atau lebih dapat ditoleransi oleh ikan jika kandungan oksigen dalam air
juga cukup tinggi Pasaribu, R. H., & Putra, R. M(2020.). Karbon dioksida
bebas (CO2) di Sungai Kapuas Kesir berkisar antara 0,19 hingga 0,88 mg/L,
termasuk konsentrasi rendah. nilai CO2 bebas yang sesuai bagi organisme
perairan adalah kurang dari 15 mg/L. Ketika nilai CO2 bebas melebihi 15
mg/L, pengikatan oksigen terhambat. Perbedaan nilai ini disebabkan adanya
perbedaan kemampuan mikroorganisme dalam mendegradasi bahan organik
Anggreani, S. (2023).
III. METODE PRAKTIKUM

III.1 Waktu dan Tempat


Pada praktikum mata kuliah limnologi ini, dilaksanakan pada hari Selasa, 26
Maret 2024, pada pukul 08:00 – 10:00 WIB . Dimana dilaksanakan pada waduk
FPK UNRI dan Laboraturium Produktivitas Perairan

Gambar 1. Waduk FPK UNRI

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada pelaksanaan prsktikum ini
sebagai berikut;

Tabel 1. Alat dan Bahan praktikum pengukuran parameter fisika

No. Alat Bahan


1. Secchi disk Air Sample

2. Stopwatch

3. Termometer

4. Meteran
5. Tali Plastik
6. Botol Aqua
Tabel 2.

Anda mungkin juga menyukai