Disusun Oleh :
Sri Ardiani
23020004
Akuakultur
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Ekologi
Perairan yang berjudul Pengukuran Kualitas Air tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan laporan ini untuk memenuhi tugas praktikum pada mata
kuliah Ekologi Perairan. Selain itu, laporan ini bertujuan untuk menambah
wawasan tentang ekologi perairan bagi para pembaca dan penulis.
Dalam kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada dosen
penanggung jawab Bapak Daniel Sinaga S.Pi., M.Si dan asisten dosen Bang Zein
Trico Andreas yang telah membimbing dan membantu saya dalam hal arahan,
saran, dan petunjuk selama praktikum dilaksanakan.
Saya telah berupaya memaksimalkan pikiran saya sewaktu membuat laporan
ini. Namun tidak tertutup kemungkinan banyak kesalahan yang tidak disengaja
dalam penulisan laporan ini. Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan
demi perubahan yang lebih baik pada masa yang akan datang.
Sri ardiani
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
1.1 Latar belakang .................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah .............................................................. 2
1.3 Tujuan praktikum .............................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................... 3
2.1 Kualitas air ......................................................................... 3
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM ........................................ 5
3.1 Waktu dan tempat .............................................................. 5
3.2 Alat dan bahan ................................................................... 5
3.3 Prosedur praktikum ............................................................ 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................... 8
4.1 Hasil ................................................................................... 8
4.2 Pembahasan ........................................................................ 8
BAB V PENUTUP .............................................................................. 10
5.1 Kesimpulan ....................................................................... 10
5.2 Saran ................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 11
LAMPIRAN ........................................................................................ 13
DAFTAR GAMBAR
Isi Halaman
Gambar 1.Tali meteran ........................................................................ 12
Gambar 2.Egman grab ......................................................................... 12
Gambar 3. Total dissolved solids (TDS) meter ................................... 12
I. PENDAHULUAN
pH air akan terpengaruh terhadap kesadahan kadar besi dalam air, apabila pH
air rendah akan berakibat terjadinya proses korosif sehingga menyebabkan
larutnya besi dan logam lainnya dalam air. Dalam keadaan pH rendah, besi yang
ada dalam air berbentuk ferro dan ferri, dimana bentuk ferri akan mengendap dan
tidak larut dalam air serta tidak dapat dilihat dengan mata sehingga
mengakibatkan air menjadi berwarna, berbau dan berasa. Nilai pH < 7 dapat
melarutkan logam, sehingga nilai pH yang tinggi menyebabkan nilai kadar besi
(fe) juga tinggi .( Hanc lopo,2011 )
Oksigen terlarut termasuk parameter kimia air dengan peranan sangat penting
dalam proses kehidupan makhluk hidup. Oksigen terlarut atau Dissolved Oxygen
(DO) juga termasuk faktor pembatas bagi kehidupan makhluk hidup air. Proses
respirasi makhluk hidup air dan penambahan zat organik pada air dapat
memberikan pengaruh terhadap konsentrasi oksigen dalam air. Penambahan zat
organik pada air akan mempengaruhi turunnya kadar oksigen terlarut (Siburian,
R., 2017).
Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan. Fungsi air tidak
pernah dapat digantikan oleh senyawa lain. Air juga merupakan salah satu
komponen utama dalam bahan dan produk pangan. Air memiliki manfaat yang
sangat banyak yang berguna bagi mahluk hidup di bumi, sehingga air mempunyai
peranan yang penting dalam melangsungkan kehidupan. (Endrah, 2010).
5
III. METODOLOGI PENELITIAN
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini seperti tissue, tali meteran,
tali meteran, total dissolved solids (tds) meter, ekman grab, alat tulis
PARAMETER FISIK
A. suhu
B. Kedalaman
Siapakan alat yang akan digunakan, yakni meteran. Tentukan lokasi perairan
yang akan diukur kedalamannya. Setelah lokasi didapatkan, masukkan meteran
(dalam praktik saat ini menggunakan tali meteran) kedalam perairan hingga
mengenai dasar perairan. Catat kedalaman yang diperoleh.
C. Kekeruhan
Sediakan alat yang digunakan, yakni botol air mineral. Kemudian isi botol
dengan air sampel secukupnya lalu bawa air tersebut ke laboratorium untuk
diukur kekeruhannya. Lalu air sampel tersebut dipindahkan kedalam gelas piala
dan bandingkan dengan standar air yang menjadi patokan (standar). Masukkan air
yang menjadi patokan (standar) kedalam turbidimeter sehingga jarum turbidimeter
menunjukkan angka standarnya. Setelah itu, keluarkan gelas piala yang berisi air
standar tadi lalu masukkan air sampel kedalam gelas piala lainnya dan kocok.
Setelah itu masukkan air sampel tersebut kedalam turbidimeter dan atur sehingga
turbidimeter menunjukkan angka konstan. Catat hasil yang ditunjukkan oleh
jarum turbidimeter.
D. Kecerahan
Siapkan alat-alat yang akan digunakan, seperti secchi disk dan meteran. Lalu
tentukan lokasi pengukuran kecerahan. Setelah lokasi didapatkan, turunkan secchi
disk secara perlahan hingga batas tidak tampak, yakni warna hitam pada secchi
disk tidak lagi terlihat. Kemudian ukur panjangnya dengan meteran atau penggaris
panjang. Setelah itu, secara perlahan tarik secchi disk keatas hingga warna hitam
pada secchi disk tersebut kembali terlihat lalu ukur juga berapa panjangnya, ini
adalah batas tampak. Setelah nilai batas tidak tampak dan batas tampak telah
didapat, maka jumlahkan kedua nilai tersebut lalu dibagi dua. Ini merupakan nilai
kecerahan.
7
PARAMETER KIMIA
A. Pengukuran pH
Sediakan alat yang akan digunakan, yakni kertas pH dan pH meter. Celupkan
kertas pH kedalam perairan, setelah kertas pH basah angkat keras pH tersebut lalu
tunggu beberapa saat. Lihat perubahan warna yang terjadi pada kertas pH dan
bandingkan warna tersebut dengan papan standar nilai pH lalu catat hasilnya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Adapun hasil dari praktikum ekologi perairan mengenai pengukuran kualitas
air sebagai berikut,
No Parameter Satuan Hasil Keterangan
Analisis
o
1 Suhu C 87,8 insitu
2 Kedalaman Cm 113 insitu
3 Kekeruhan NTU 4 insitu
4 Egmen grab Bentos insitu
4.2 Pembahasan
Pengukuran suhu permukan perairan dikolam STPK Matauli dilakukan
dengan menggunakan thermometer dengan cara mencelupkan thermometer
kedalam perairan. Setelah thermometer menunjukkan angka yang konstan, maka
baca hasilnya. Dalam praktikum ini menghasilkan suhu permukaan air di waduk
adalah 87,8 derajat Fahrenheit.
5.2 Saran
Demi menjaga kualitas air di kolam STPK Matauli, diharapkan kepada
semua pihak agar tidak mencemari air yang ada dikolam tersebut. Kualitas air
dikoam saat ini adalah baik, namun apabila tidak dijaga akan berkurang
kualitasnya. Maka, marilah bersama-sama kita jaga agar air di kolam tersebut
tetap sesuai dengan baku mutu yang ditentukan dan tidak tercemar.
DAFTAR PUSTAKA
Sahabuddin, H., 2014. Tinjauan umum tentang parameter kualitas air. Universitas
muhamadiyah. Yogyakarta
Hanc lopo, 2011. Kulaitas air merupakan bahan yang sangat penting. Universitas
muhamadiyah. Yogyakarta
Widjanarko, 2005. Pengamatan parameter kualitas air pada aguarium. Universitas
lampung jurusan Budidaya perairan fakultas pertanian. Lampung
Endra, 2010. Kualitas air merupakan bahan yang penting. Universitas
muhamadiyah. Yogyakarta
Gambar Alat