Anda di halaman 1dari 20

AsDos : Zein Trico Andries

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN


PENGUKURAN KUALITAS AIR

Dosen Pengampu : Daniel Sinaga S. Pi., M.Si

Disusun Oleh :
Sri Ardiani
23020004
Akuakultur

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN DAN KELAUTAN MATAULI


PANDAN TAPANULI TENGAH
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Ekologi
Perairan yang berjudul Pengukuran Kualitas Air tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan laporan ini untuk memenuhi tugas praktikum pada mata
kuliah Ekologi Perairan. Selain itu, laporan ini bertujuan untuk menambah
wawasan tentang ekologi perairan bagi para pembaca dan penulis.
Dalam kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada dosen
penanggung jawab Bapak Daniel Sinaga S.Pi., M.Si dan asisten dosen Bang Zein
Trico Andreas yang telah membimbing dan membantu saya dalam hal arahan,
saran, dan petunjuk selama praktikum dilaksanakan.
Saya telah berupaya memaksimalkan pikiran saya sewaktu membuat laporan
ini. Namun tidak tertutup kemungkinan banyak kesalahan yang tidak disengaja
dalam penulisan laporan ini. Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan
demi perubahan yang lebih baik pada masa yang akan datang.

Pandan, 08 Maret 2024

Sri ardiani
DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
1.1 Latar belakang .................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah .............................................................. 2
1.3 Tujuan praktikum .............................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................... 3
2.1 Kualitas air ......................................................................... 3
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM ........................................ 5
3.1 Waktu dan tempat .............................................................. 5
3.2 Alat dan bahan ................................................................... 5
3.3 Prosedur praktikum ............................................................ 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................... 8
4.1 Hasil ................................................................................... 8
4.2 Pembahasan ........................................................................ 8
BAB V PENUTUP .............................................................................. 10
5.1 Kesimpulan ....................................................................... 10
5.2 Saran ................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 11
LAMPIRAN ........................................................................................ 13
DAFTAR GAMBAR

Isi Halaman
Gambar 1.Tali meteran ........................................................................ 12
Gambar 2.Egman grab ......................................................................... 12
Gambar 3. Total dissolved solids (TDS) meter ................................... 12
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengukuran kualitas air merupakan kegiatan penting untuk menilai
kelayakan air tersebut. Dalam praktikum pengukuran air di kolam STPK matauli,
dilakukan dengan metode purposive sampling yang memperhatikan berbagai
pertimbangan kondisi serta keadaan daerah pengamatan. Tujuan dari penulisan
laporan praktikum ini adalah untuk mengetahui kualitas air di kolam STPK
matauli dan informasi mengenai kualitas air bagi para pembaca terkhususnya
mahasiswa STPK matauli.selain itu penulisan laporan ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan atau pengetahuan tentang cara pengukuran parameter
lingkungan perairan sehingga dapat meningkatkan pemahaman praktikum tentang
cara pengukuran parameter fisika dan parameter kimia.

Pengukuran kualitas air juga merupakan bagian penting dari pengelolaan


lingkungan. Kegiatan ini membantu dalam memahami langkah-langkah untuk
mengukur kualitas air di suatu perairan sehingga juga dapat dilakukan pada area
yang lainnya. Selain itu, pengukuran kualitas air juga membantu dalam
memahami cara pengukuran parameter lingkungan perairan sehingga dapat
meningkatkan pemahaman praktikum tentang cara pengukuran parameter fisika
dan parameter kimia.

Pengukuran kualitas air menjadi sangat penting untuk aktivitas kehidupan


masyarakat yang sangat dinamis,sehingga harus diperhatikan kualitas dan
kuantitasnya. air bersih yang memenuhi syarat kesehatan harus bebas dari
pencemaran dan harus memenuhi standar kualitas. Sering dijumpai banyak
penduduk yang terpaksa memanfaatkan air yang kurang baik kualitasnya, yang
dapat menimbulkan dampak negatif. oleh karna itu, pengukuran kualitas air
menjadi kursial untuk memastikan ketersediaan air bersih yang layak untuk
digunakan.
2

1.2 Rumusan masalah


Adapun rumusan masalah dalam praktikum ekologi perairan mengenai
pengukuran kualitas air
1. Apa yang dimaksud dengan pursive sampling?
2. Apa peran penting dalam pengukuran kualitas air?
3. Bagaimana kelayakan air dilokasi kolam stpk matauli?
4. Bagaimana cara pengukuran kualitas air di tempat tersebut?

1.3 Tujuan praktikum


Adapun tujuan dari praktikum ekologi perairan mengenai pengukuran kualitas
air
1. Untuk mengetahui bagaimana cara mengetahui kualitas air yang baik
2. Untuk mengetahui parameter fisika, kimia, dan biologi pada kualitas air
3. Untuk Memahami pengukuran kualitas air dengan menggunakan
parameter TDS ,PH, dan DO
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kualitas Air


Kualitas air yaitu sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat energi atau
komponen laindi dalam air. Kualitas air dinyatakan dengan beberapa parameter
yaitu parameter fisika (suhu,kekeruhan, padatan terlarut dan sebagainya),
parameter kimia (pH, oksigen terlarut, BOD, kadar logam dan sebagainya), dan
parameter biologi (keberadaan plankton, bakteri, dan lain sebagainya
(sahabuddin,H.,2014 )

pH air akan terpengaruh terhadap kesadahan kadar besi dalam air, apabila pH
air rendah akan berakibat terjadinya proses korosif sehingga menyebabkan
larutnya besi dan logam lainnya dalam air. Dalam keadaan pH rendah, besi yang
ada dalam air berbentuk ferro dan ferri, dimana bentuk ferri akan mengendap dan
tidak larut dalam air serta tidak dapat dilihat dengan mata sehingga
mengakibatkan air menjadi berwarna, berbau dan berasa. Nilai pH < 7 dapat
melarutkan logam, sehingga nilai pH yang tinggi menyebabkan nilai kadar besi
(fe) juga tinggi .( Hanc lopo,2011 )

Penentuan kualitas air dapat dilihat dari hasil pengukuran beberapa


parameter. Parameter air sendiri dibagi menjadi tiga yaitu parameter fisik, kimia,
biologi. Parameter fisik air terdiri dari tingkat kekeruhan, kepadatan larut, suhu
dan lain sebagainya. Parameter kimia yang dapat diukur yaitu Dissolved Oxygen
(DO), Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD),
fosfat, nitrat, nitrit dan parameter kimia lainnya. Parameter biologi yang diukur
untuk mengetahui kualitas air meliputi keberadaan bakteri, plankton dan lain
sebagainya (Sahabuddin, H., 2014).

Didalam manajemen kualitas air adalah merupakan suatu upaya


memanipulasikondisilingkungan sehingga mereka berada dalam kisaran yang sesu
ai untuk kehidupan dan pertumbuhan ikan. Di dalam usaha perikanan, diperlukan
untuk mencegah aktivitas manusiayang mempunyai pengaruh merugikan terhadap
kualitas air dan produksi ikan (Widjanarko,2005).
4

Oksigen terlarut termasuk parameter kimia air dengan peranan sangat penting
dalam proses kehidupan makhluk hidup. Oksigen terlarut atau Dissolved Oxygen
(DO) juga termasuk faktor pembatas bagi kehidupan makhluk hidup air. Proses
respirasi makhluk hidup air dan penambahan zat organik pada air dapat
memberikan pengaruh terhadap konsentrasi oksigen dalam air. Penambahan zat
organik pada air akan mempengaruhi turunnya kadar oksigen terlarut (Siburian,
R., 2017).

Dalam kondisi aerob, oksigen berfungsi untuk mengoksidasi bahan organik


dan anorganik. Hasil akhir oksidasi berupa nutrisi yang dapat meningkatkan
kesuburan air. Dalam kondisi anaerobik, oksigen yang dihasilkan mereduksi
senyawa menjadi sesuatu yang lebih sederhana dalam bentuk nutrisi dan gas
(Ningrum,2018).

Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan. Fungsi air tidak
pernah dapat digantikan oleh senyawa lain. Air juga merupakan salah satu
komponen utama dalam bahan dan produk pangan. Air memiliki manfaat yang
sangat banyak yang berguna bagi mahluk hidup di bumi, sehingga air mempunyai
peranan yang penting dalam melangsungkan kehidupan. (Endrah, 2010).
5
III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ekologi perairan mengenai pengukuran kualitas air dilaksanakan
pada hari rabu, tanggal 06 maret 2024, pukul 09.00-11.48, bertempat di
laboratorium STPK Matauli dan kolam STPK Matauli, Sekolah tinggi perikanan
dan kelautan matauli.

3.2 Alat dan Bahan


Bahan yangBahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah air sampel,
aguades.

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini seperti tissue, tali meteran,
tali meteran, total dissolved solids (tds) meter, ekman grab, alat tulis

3.3 Prosedur Praktikum


Sebelum praktikum dinulai,asisten akan menjelaskan bagaimana cara
menggunakan alat-alat yang akan digunakan nantinya. Asisten juga akan
menjelaskan cara perhitungan analisis untuk masing-masing parameter.
Kemudian,asisten beserta praktikan pergi menuju kolam sambil membawa alat-
alat yang dibutuhkan seperti total dissolved solid (TDS),tali meteran yang diberi
pemberat,dan ekman grab untuk melakukan penelitian. Semua penelitian langsung
di daerah penelitian, kecuali pengukuran kekeruhan karena alat pengukur
kekeruhan berada di laboratorium.

PARAMETER FISIK

A. suhu

Pertama sekali siapakan alat pengukur suhu terlebih dahulu, yakni


thermometer. Kemudian tentukan lokasi air yang akan diukur suhunya. Setelah
lokasi pengukuran didapatkan, ikat bagian pangkal thermometer (bukan ujung air
raksa) lalu masukkan thermometer ke air dengan cara mencelupkan thermometer
6

kedalam perairan kemudian gantung thermometer tersebut pada permukaan


perairan beberapa menit. Setelah thermometer menunjukkan angka yang konstan,
baca angka yang ditunjukkan thermometer lalu catat hasilnya.

B. Kedalaman

Siapakan alat yang akan digunakan, yakni meteran. Tentukan lokasi perairan
yang akan diukur kedalamannya. Setelah lokasi didapatkan, masukkan meteran
(dalam praktik saat ini menggunakan tali meteran) kedalam perairan hingga
mengenai dasar perairan. Catat kedalaman yang diperoleh.

C. Kekeruhan

Sediakan alat yang digunakan, yakni botol air mineral. Kemudian isi botol
dengan air sampel secukupnya lalu bawa air tersebut ke laboratorium untuk
diukur kekeruhannya. Lalu air sampel tersebut dipindahkan kedalam gelas piala
dan bandingkan dengan standar air yang menjadi patokan (standar). Masukkan air
yang menjadi patokan (standar) kedalam turbidimeter sehingga jarum turbidimeter
menunjukkan angka standarnya. Setelah itu, keluarkan gelas piala yang berisi air
standar tadi lalu masukkan air sampel kedalam gelas piala lainnya dan kocok.
Setelah itu masukkan air sampel tersebut kedalam turbidimeter dan atur sehingga
turbidimeter menunjukkan angka konstan. Catat hasil yang ditunjukkan oleh
jarum turbidimeter.

D. Kecerahan

Siapkan alat-alat yang akan digunakan, seperti secchi disk dan meteran. Lalu
tentukan lokasi pengukuran kecerahan. Setelah lokasi didapatkan, turunkan secchi
disk secara perlahan hingga batas tidak tampak, yakni warna hitam pada secchi
disk tidak lagi terlihat. Kemudian ukur panjangnya dengan meteran atau penggaris
panjang. Setelah itu, secara perlahan tarik secchi disk keatas hingga warna hitam
pada secchi disk tersebut kembali terlihat lalu ukur juga berapa panjangnya, ini
adalah batas tampak. Setelah nilai batas tidak tampak dan batas tampak telah
didapat, maka jumlahkan kedua nilai tersebut lalu dibagi dua. Ini merupakan nilai
kecerahan.
7

PARAMETER KIMIA
A. Pengukuran pH
Sediakan alat yang akan digunakan, yakni kertas pH dan pH meter. Celupkan
kertas pH kedalam perairan, setelah kertas pH basah angkat keras pH tersebut lalu
tunggu beberapa saat. Lihat perubahan warna yang terjadi pada kertas pH dan
bandingkan warna tersebut dengan papan standar nilai pH lalu catat hasilnya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Adapun hasil dari praktikum ekologi perairan mengenai pengukuran kualitas
air sebagai berikut,
No Parameter Satuan Hasil Keterangan
Analisis
o
1 Suhu C 87,8 insitu
2 Kedalaman Cm 113 insitu
3 Kekeruhan NTU 4 insitu
4 Egmen grab Bentos insitu

4.2 Pembahasan
Pengukuran suhu permukan perairan dikolam STPK Matauli dilakukan
dengan menggunakan thermometer dengan cara mencelupkan thermometer
kedalam perairan. Setelah thermometer menunjukkan angka yang konstan, maka
baca hasilnya. Dalam praktikum ini menghasilkan suhu permukaan air di waduk
adalah 87,8 derajat Fahrenheit.

Pada pengukuran kedalam biasanya dilakukan dengan menggunakan tali


meteran yang diberi pemberat lalu dimasukkan kedalama air, lalu dimasukkan
kedalam perairan hingga mengenai dasar perairan tersebut. Dalam praktikum ini
kedalaman yang diperoleh adalah 113 cm.

Pada pengukuran kekeruhan menggunakan turbidimeter. Air sampel dia


ambil dari kolam kemudian dibawa ke laboratorium untuk diukur kekeruhannya.
Pada praktikum ini mengahasilkan kekeruhan air sebesar 4 ppm.

Egmen grab berfungsi untuk mengambil sedimen permukaan yang


ketebalannya tergantung dari tinggi dan dalamnya grab. Alat ni menggunakan satu
9

atau dua rahang/jepitan untuk menyekop sedimen.Grab diturunkan dengan posisi


rahang/jepitan terbuka sampai mencapai permukaan air lalu ditarik keatas.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam kesimpulan ini, praktikum pengukuran kualitas air merupakan
kegiatan yang penting untuk memahami kualitas air, kelayakan air untuk berbagai
keperluan, dan memahami penggunaan alat ukur serta prinsip kerjanya
Pengukuran kualitas air melibatkan pengukuran parameter fisika, kimia, dan
biologi yang dapat mempengaruhi ketersediaan air untuk kehidupan manusia,
pertanian, industri, rekreasi dan pemanfaatan air lainya. Tujuan dari pengukuran
kualitas air adalah untuk mengetahui kelayakan air tersebut yang dapat dilakukan
dengan metode purposive sampling ,Yaitu pengambilan sampel dilakukan dengan
memperhatikan berbagai pertimbangan kondisi serta keadaan daerah pengamatan
Pengukuran kualitas air juga melibatkan pemahaman mengenai penggunaan alat
ukur dan prinsip kerja yang penting untuk diketahui. praktikum ini dilakukan agar
para mahasiswa dapat mengetahui alat ukur yang digunakan, dan cara
pengoperasian nya.

5.2 Saran
Demi menjaga kualitas air di kolam STPK Matauli, diharapkan kepada
semua pihak agar tidak mencemari air yang ada dikolam tersebut. Kualitas air
dikoam saat ini adalah baik, namun apabila tidak dijaga akan berkurang
kualitasnya. Maka, marilah bersama-sama kita jaga agar air di kolam tersebut
tetap sesuai dengan baku mutu yang ditentukan dan tidak tercemar.
DAFTAR PUSTAKA

Sahabuddin, H., 2014. Tinjauan umum tentang parameter kualitas air. Universitas
muhamadiyah. Yogyakarta
Hanc lopo, 2011. Kulaitas air merupakan bahan yang sangat penting. Universitas
muhamadiyah. Yogyakarta
Widjanarko, 2005. Pengamatan parameter kualitas air pada aguarium. Universitas
lampung jurusan Budidaya perairan fakultas pertanian. Lampung
Endra, 2010. Kualitas air merupakan bahan yang penting. Universitas
muhamadiyah. Yogyakarta
Gambar Alat

Gambar 1.Tali meteran

Gambar 2. Egman grab

Gambar 3.Total dissolved (TDS) meter


9
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai