Disusun Oleh :
AKMAL AGUSDIANSYAH
NIM. D1051221004
CRYSTHA PUTRI FEBRIANI
NIM. D1051221006
CLARA APRILIANI ANJELI
NIM. D1051221009
WIDYA MAULIZA
NIM. D1051221064
Tidak lupa kami ucapkan banyak Terima Kasih kepada ibu Herda
Desmaiani, S.Si., M.Sc selaku dosen pengampu mata kuliah kimia lingkungan yang
telah membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang telah setia dan sedia
membantu dalam segala hal untuk menyelesaikan tugas ini.
Kami mengakui banyak kesalahan dalam pembuatan makalah ini, maka dari
itu kami akan sangat berterimakasih apabila teman-teman berkenan untuk
memberikan kritik & saran terhadap makalah ini, tentu hal ini demi tercapainya
makalah yang baik dan sempurna.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................1
2.1 Air...........................................................................................................3
2.2 Parit.........................................................................................................4
2.3 Pencemaran.............................................................................................4
2.4.3 pH............................................................................................7
3.2.1 Alat..........................................................................................8
3.2.2 Bahan.......................................................................................8
ii
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................10
BAB 5 PENUTUP..................................................................................................13
5.1 Kesimpulan...........................................................................................13
5.2 Saran.....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Parit serdam merupakan salah satu parit yang ada di Kota Pontianak. Parit
serdam yang kami amati memiliki panjang 400 m dengan patokan dari RSUD
Soedarso sampai Ayam Geprek Mbok Ya. Saluran drainase ini memiliki peran yang
cukup penting bagi wilayah Kecamatan Pontianak Tenggara, karena selain
berfungsi menampung dan mengalirkan air limbah dari segala kegiataan yang
dilakukan oleh masyarakat sekitar. Parit serdam merupakan salah satu saluran
terbuka yang berada di daerah pinggir kota. Parit serdam mengalir melalui RSUD
Soedarso kemudian terdapat permukiman warga, toko material serta terdapat
beberapa rumah makan atau cafe, sehingga air pada saluran terlihat kotor dan
mengeluarkan bau yang tidak sedap. Hal ini tentu mempengaruhi tingkat DO, TDS,
serta pH pada sepanjang parit serdam yang kami teliti. Maka dipilihlah parameter
yang akan diuji yaitu DO, TDS, dan pH.
1
1.3 Tujuan Masalah
1. Mengetahui kualitas air di Parit Serdam.
2. Mengetahui sumber beban pencemar parit tersebut.
3. Mengetahui hasil parameter yang di analisis
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air
Air merupakan salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan manusia dan
menjadi sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat vital. Air yang digunakan
manusia untuk keperluan sehari-hari mulai dari minum, mandi, memasak, mencuci,
serta keperluan lainnya haruslah bersih. Air juga sangat berperan di dalam upaya
untuk meningkatkan kesejahteraan serta kemakmuran masyarakat, sebagaimana
ditetapkan dalam pasar 33 ayat 3 UUD 1945 yang berbunyi: “ Bumi dan air
kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat “. Air dikategorikan
sebagai barang publik, dimana keberadaaanya berada dibawah campur tangan
pemerintah agar dapat diperoleh lokasi dan distribusi yang optimal demi efisiensi
dan keadilan. ( Idawati, 2019 ).
Air adalah suatu zat cair yang tidak mempunyai rasa, bau dan warna dan
terdiri dari hidrogen dan oksigen dengan rumus kimia H2O. Karena air
mempunyai sifat yang hampir bisa digunakan untuk apa saja, maka air merupakan
zat yang paling penting bagi semua bentuk kehidupan (tumbuhan, hewan, dan
manusia) sampai saat ini selain matahari yang merupakan sumber energi.
Air dapat berupa air tawar dan air asin (air laut) yang merupakan bagian
terbesar di bumi ini. Di dalam lingkungan alam proses, perubahan wujud, gerakan
aliran air (di permukaaan tanah, di dalam tanah, dan di udara) dan jenis air
mengikuti suatu siklus keseimbangan dan dikenal dengan istilah siklus hidrologi.
(Kodoatie dan Sjarief, 2010).
3
2.2 Parit
Parit merupakan sebuah sarana untuk menjaga lingkungan agar tetap terjaga
kondisi baiknya. Parit memiliki peran sebagai tempat air dialirkan menuju ke suatu
tempat yang semestinya. Jika dilihat dari sudut fungsional, keberadaan kolam parit
juga bisa dijadikan sebagai fasilitas untuk menciptakan sistem perlindungan
bangunan dari aneka macam jenis kotoran. ( Rian, 2019 ).
2.3 Pencemaran
Pencemaran atau polusi adalah suatu kondisi yang telah berubah dari bentuk
asal pada keadaan yang lebih buruk. Pergeseran bentuk tatanan dari kondisi asal
pada kondisi yang buruk ini dapat terjadi sebagai akibat masukan dari bahan-bahan
pencemar atau polutan. Bahan polutan tersebut pada umumnya mempunyai sifat
racun (toksik) yang berbahaya bagi organisme hidup. (Palar, 1994).
4
Odum (1971) mengatakan bahwa pencemaran perairan adalah suatu
perubahan fisika, kimia dan biologi yang tidak dikehendaki pada ekosistem perairan
yang akan menimbulkan kerugian pada sumber kehidupan, kondisi kehidupan dan
proses industri.
5
Kelarutan oksigen dalam air sangat dipengaruhi oleh suhu dan
jumlah garam yang terlarut dalam air, kelarutan maksimum oksigen
dalam air pada suhu 0 °C adalah 14,16 mg/l. Konsentrasi ini
menurun dengan meningkatnya suhu air. Tingkat oksigen terlarut dalam
air tidak boleh melebihi 8 mg/l (Sustain, 2004).
1. Suhu,
kekeruhan air,
6
Total Dissolved Solid ( TDS ) atau padatan terlarut adalah padatan-
padatan yang mempunyai ukuran lebih kecil dari padatan tersuspensi.
Bahan-bahan terlarut pada perairan alami tidak bersifat toxic, akan tetapi
jika berlebihan dapat meningkatakan nilai kekeruhan yang selanjtunya akan
menghambat penetrasi cahaya matahari ke dalam air dan pada akhirnya
akan berpengaruh terhadap proses fotosintesis dalam peraira. Tingginya
kadar TDS apabila tidak dikelola dan diolah dapat mencemari badan air.
Selain itu juga dapat mematikan kehodupan akuatik dan memiliki efek
samping yang kurang baik pada kesehatan manusia karena mengandung
bahan kimia dengan konsentrasi yang tinggi antara lain fosfat, surfaktan,
amonia, dan nitrogen serta kadar padatan tersuspensi maupun terlarut,
kekeruhan, BOD5, dan COD yang tinggi (Ahmad dan El-Dessouky, 2008).
2.4.3 pH
7
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Lokasi
Penelitian dilakukan semala 2 hari yaitu pada tanggal 13 Maret – 15 Maret
2023. Lokasi penelitian dilakukan diparit serdam (dapan RS Sudarso sampai
Jembatan besar hijau), Kel. Bangka Belitung Barat, Kec. Pontianak Tenggara, Kota
Pontianak, Kalimantan Barat.
8
pH sebagai parameter pendukung. Pengukuran nilai TDS dilakukan dengan cara
mencelupkan TDS meter ke dalam sampel air tetapi dalam penelitian ini
dikarenakan kami menggunakan analisis data maka kami tidak melakukan
pengukuran tersebut. Perhitungan TDS kami lakukan berdasarkan analisa data
secara langsung dan visualisasi. DO merupakan oksigen terlarut yang digunakan
untuk mengukur kualitas kebersihan air, untuk pengukuran DO dilakukan dengan
mencelupkan pen yang terdapat di DO meter dan memasukkan pen tersebut ke
dalam air maka dengan otomatis nilai oksigen terlarut akan terlihat pada monitor
DO meter, perhitungan DO kami lakukan sama seperti pada pengukuran parameter
TDS. Pengukuran parameter pH umumnya menggunakan alat bernama pH meter
yang dilakukan dengan cara ambil sedikit air yang akan digunakan sebagai sampel
pengukuran (letakkan dalam wadah), nyalakan alat pH meter dengan menekan
tombol ON, masukkan pH meter kedalam wadah yang berisi sampel air tadi, pada
saat dicelupkan ke dalam air skala angka akan bergerak acak, dan tunggu hingga
angka tersebut berhenti dan tidak berubah-ubah setelah itu hasil akan terlihat pada
display digital. Perhitungan parameter pH inipun kami lakukan sama seperti pada
perhitungan dua parameter sebelumnya.
Pengukuran data sekunder diperoleh dari data yang terdiri dari data
administrasi Kota Pontianak dan peta lokasi penelitian.
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Beberapa diantara kita tentu sudah tidak asing lagi dengan parit Serdam
terutama parit Serdam yang terletak di depan Rumah Sakit Soedarso. Kelompok
kami memilih lokasi parit ini untuk menjadi tujuan utama penelitian kami karena
ini merupakah salah satu hal yang cukup serius untuk dibahas. Jika diteliti lebih
lanjut melalui uji laboratorium kami meyakini bahwa kuliatas air diparit serdam ini
sama sekali tidak masuk ke dalam klasifikasi kelas air ke-berapapun, karena
parameter yang terdapat dalam air di parit ini sangat banyak dan sangat berbahaya
hingga air diparit sama sekali tidak dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari.
10
Seperti yang sudah tertera pada poin Parameter Kualitas Air yang kami pilih
untuk dibahas, parameter itulah yang menjadi alasan mengapa kualitas air diparit
ini kami katakan tidak baik. Alasan kami berani menegaskan kualitas airnya tidak
baik didukung dengan bukti fisik parit tersebut, sangat terlihat jelas mulai dari
warna air yang gelap, terdapat banyak sampah (organik&anorganik), bau yang
cukup menyengat, dan analisa kandungan zat berbahaya yang terdapat didalamnya.
11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang di dapat dari penelitian ini antara lain :
1. Berdasarkan PP No. 2 Tahun 2021 tentang baku mutu air. Air pada parit
serdam tidak memenuhi syarat yang dianjurkan sebagai air minum
maupun air bersih.
2. Dari yang kami amati sumber pencemar di parit serdam adalah rumah
sakit, rumah makan & caffe, dan pemukiman masyarakat
3. Setelah diamati parameter yang akan kami pilih untuk kami ulas adalah
DO, TDS, dan pH
5.2 Saran
Saran yang dapat kami ambil dari penelitian ini adalah diharapkan para
mahasiswa dapat membuat makalah penelitian yang lebih baik lagi serta para
mahasiswa dapat turun langsung ke lapangan untuk uji laboratorium dengan dana
yang digunakan baik itu dari kampus atau mahasiswa.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, J. and El-Dessouky, H. 2008. Design of a modified low cost treatment
system for the recycling and a reuse of a laundry waste water. Resources,
Conservation & Recycling 52:973-978.
Antoni Zulius. 2017. Rancang Bangun Monitoring pH Air Menggunakan Soil
Moisture Sensor di SMK N 1 Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang.
JUSIKOM, Vol 2, No. 1
Effendi, H. (2003). Telaah kualitas air (p. 59 – 61). Bagi Pengelolaan Sumber Daya
dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.
Idawati. 2019. Faktor Yang Berhubungan Tingkat Konsumsi Air Bersih Pada
Rumah Tangga DI Kecamatan Peudada Kabupaten Bireun. Jurnal Biology
Education Volume. 7 Nomor. 2
Kodoatie, Sjarief. 2010. Tata Ruang Air. Yogyakarta: Andi.
Nicola, F. (2015). Hubungan antara konduktivitas, TDS(Total Dissolved Solid) dan
TSS (Total Suspended Solid) dengan Kadar Fe2+ dan Fe Total Pada Air
Sumur Gali. Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Jember. JawaTimur. Hal.7
Noorulil, B., & Adil, R. (2010). Rancangan Bangun Model Mekanik Alat untuk.
Preparation 1st APTECS, 1-9
Novotny, V. 1994. Water quality: Prevention, Identification, and Management of
Difusse Pollution. New York: van Nostrand Reinhold.
Odum, E.P., 1971, Fundamental of Ecology. W.B. Sounders Company,
Philadelphia.
Palar,H., 1994, Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat, hal 10-11; 74-75,
Rineka Cipta, Jakarta.
Priyono B,Widyanti N, 2014. Faktor faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Pemeliharaan Kebersihan Gigi dan Mulut Ibu Hamil di Puskesmas
Kabupaten Kupang.Majalah Kedokteran Gigi Vol 21(1) :20-26. Universitas
Gajah Mada. Yogyakarta.
Putra, K. A., & Viswanatha, P. A. (2017). Keseimbangan Asam Basa. SIMDOS
UNUD.
Rian. 2019. PERSEPSI DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PARIT
SEBAGAI SISTEM DRAINASE PERKOTAAN DI KECAMATAN
SAMARINDA UTARA KOTA SAMARINDA. eJournal Ilmu Sosiatri-
Sosiologi, 7 (3), 2019: 172-182
13
Rukandar.2017. Pencemaran Air: Pengertian,Penyebab,dab Dampaknya. Mimbar
Hukum Vol 21 no 1
Slamet, J. S. (1994). Kesehatan lingkungan. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta
Tresna, 1991. Pencemaran Lingkungan Hidup, Rineke Cipta, Jakarta Bahar,
1986.Tentang karakteristik dan sumber sampah ; UNHAS Makassar
14