Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENGUKURAN AIR MINUM

DISUSUN OLEH

LINTA ANTASARI BALI : 150102061


FITRI SITORUS : 170203127
NIKO B. R. SIMANJUNTAK : 160203260
FAJAR JUNIMAN B. SILOTO : 150102048
MALARISMA R. PURBA : 170203132

Dosen Pengampu : Mido Ester J Sitorus SKM, MKM

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SARI MUTIARA MEDAN

MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan

pertolonganNya kami dapat menyelesaiakan laporan tentang “Pengukuran air minum”.

Dalam pelaksanaan kegitan Pratikum Kesehatan Lingkungan ini, kami dapat memahami dan

mengetahui bagaimana cara pengukuran air yang benar dengan menggunakan alat TDS meter

Laporan ini sengaja dibuat dalam rangka memenuhi tugas kami sebagai mahasiswa yang

sedang menekuni studi dalam mata kuliah tersebut, Namun tidak tertutup kemungkinan

bahwa laporan yang kami buat ini tidak sesuai dengan keinginan yang di harapkan, kita

hanyalah manusia biasa yang tak lupuk dari kesalahaan.

Medan, 18 januari 2019

Penulis,

----------------------
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1

1.1 Analisis Situasi.................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................... 2

1.3 Tujuan......................................................................................................................... 2

1.4 Manfaat....................................................................................................................... 2

BAB II SOLUSI TARGET DAN LUARAN...................................................................... 3

2.1 Solusi yang ditawarkan...................................................................................... 3

2.2 Hasil Analisa Situasi Kegiatan Praktek Kesehatan Lingkungan ini Mempunyai

Target Luaran.......................................................................................................... 3

BAB III METODE PELAKSANAAN................................................................................ 4

3.1 Pelaksanaan........................................................................................................ 4

3.2 Alat dan bahan................................................................................................... 4

3.3 Cara pengambilan sampel air pam (perusahaan air minum).............................. 4

3.4 Cara penggunaan TDS Meter3.......................................................................... 5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................. 6

4.1 Langkah pengukuran air minum dengan alat tds-3............................................ 6

4.2 Pembahasan....................................................................................................... 7

BAB V PENUTUP.............................................................................................................. 9
5.1 Kesimpulan........................................................................................................ 9
5.2 Saran.................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Kecamatan Medan Kota terletak di pusat Kota Medan dengan batas-batas sebagai
berikut : Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan, Medan Perjuangan Sebelah Timur
berbatasan dengan Kab. Deli Serdang, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan
Medan Denai, Sebelah Utara berbatasan dengan Kab. Deli Serdang.
  Kecamatan Medan Kota dengan luas wilayahnya 5,98 KM² Kecamatan Medan Kota
adalah daerah perdagangan dan jasa, dengan penduduknya berjumlah : 72.580 Jiwa dan
meliliki 12 kelurahan. Kecamatan Medan Kota Tepatnya di Kelurahan Sudurejo II.
Sebagian besar masyarakat menggunakan air minum PDAM.
Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia. Menurut departemen
kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna,
tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan tidakmengandung logam berat.
Air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbarui, tetapi air akan dapat dengan
mudah terkontaminasi oleh aktivitas manusia. Air banyak digunakan oleh manusia untuk
tujuan yang bermacam-macam sehingga dengan mudah dapat tercemar.
Kebutuhan masyarakat akan air minum layak dan aman untuk dikonsumsi semakin
meningkat setiap hari sedangkan ketersediaan air layak minum yang berkualitas dan
terjamin dari segi kesehatan semakin sulit diperoleh. Salah satu sumber air yang biasa
digunakan oleh masyarakat untuk untuk melakukan aktifitas sehari-hari adalah air PAM
(Perusahaan Air Minum).  Jenis parameter yang digunakan dalam pengukuran kualitas air
PAM adalah meliputi Bau, warna, Total Zat Padat Terlarut (TDS), Ph, Rasa, Disolve
Oksigen, dll.
Salah satu pengukuran yang dapat dilakukan untuk mengetahui baku mutu air adalah
melalui pengukuran kandungan zat padatan TDS (total dissolve solid). Total dissolve
solid (TDS) yaitu ukuran zat terlarut (baik itu zat organik maupun anorganik) yang
terdapat pada sebuah larutan. TDS menggambarkan jumlah zat terlarut dalam part per
million (PPM) atau sama dengan mg/liter.
Kosentrasi TDS dalam air minum melebihi ambang batas yang diperbolehkan dapat
membahayakan kesehatan karena dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada ginjal.
Menurut WHO (World Healt Organization), air minum yang layak dikonsumsi memiliki
kadar TDS <300 ppm (parts per million). Sedangkan menurut Peraturan Mentri
Kesehatan Republik Indonesia nomor 492 tahun 2010 menyatakan standar TDS
maksimum yang diperbolehkan adalah 500 mg/liter atau 500 ppm (PERMENKES, 2010).
Berdasarkan SNI 3553:2015 kadar TDS air mineral yang diperbolehkan maksimum 500
ml/liter (Na & Standardis, 2015).

1.2 Rumusan Masalah


Berapa kadar  Total Dissolved Solid dalam sampel air yang diteliti ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara dan alat yang digunakan untuk pengukuran TDS pada air
minum
2. Untuk dapat melakukan kegiatan pengukuran TDS pada air minum
3. Untuk mengetahui  kadar  Total Dissolved Solid dalam sampel air yang diteliti
1.4 Manfaat
Bagi pendidikan
 Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan tentang pengukuran air minum
dengan menggunakan alat ukur TDS meter 3
 Sebagai sumber ide dan referensi dalam pembelajaran pratikum kesehatan
lingkungan
Bagi masyarakat
 Menambah pengetahuan masyarakat tentang air minum yang layak untuk dipakai
dan dikonsumsi oleh tubuh.
BAB II
SOLUSI TARGET DAN LUARAN
2.1 Solusi yang ditawarkan :
a. Mensosialisasikan gagasan kepada masyarakat tentang pengukuran air minum dengan
media TDS-3
b. Melibatakan masyarakat untuk penanganan pengukuran air minum dengan media
TDS-3
c. Menyiapkan fasilitas yang diperlukan
d. Lakukan mootoring dan evaluasi
2.2 Hasil Analisa Situasi Kegiatan Praktek Kesehatan Lingkungan ini Mempunyai
Target Luaran :
a. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang jenis media pengukuran yang
seperti apa yang efektif digunakan dalam pengukuran air minum, dari informasi
tersebut masyarakat dapat menerapkannya di rumah.
b. Terealisasinya kerjasama permanen antara Universitas Sari Mutiara dengan
Kecamatan Medan Kota.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Jenis parameter yang digunakan dalam pengukuran kualitas air PAM adalah meliputi
Bau, warna, Total Zat Padat Terlarut (TDS), Ph, Rasa, Disolve Oksigen, dll.

Salah satu pengukuran yang dapat dilakukan untuk mengetahui baku mutu air adalah
melalui pengukuran kandungan zat padatan TDS (total dissolve solid). Total dissolve solid
(TDS) yaitu ukuran zat terlarut (baik itu zat organik maupun anorganik) yang terdapat pada
sebuah larutan. TDS menggambarkan jumlah zat terlarut dalam part per million (PPM) atau
sama dengan mg/liter.

3.1 Pelaksanaan
Hari/tanggal          : Rabu, 23 Januari 2019
Waktu                   : Pukul 15:40 - selesai
Tempat                  : Ruang Kelas USM-Indonesia Medan
3.2 Alat Dan Bahan
1. Sample air
2. Wadah air
3. Alat pengukuran air (TDS-3)
3.3 Cara Pengambilan Sampel Air PAM (Perusahaan Air Minum)
Sebelum melakukan pengukuran air minum sebaiknya kita harus melakukan proses
pengambilan sample dengan benar untuk mensterilkan sampel yang akan kita uji.
Pengambilan sampel dilakukan di salah satu rumah warga di Kelurahan Sudurejo II
Kecamatan Medan Kota melalui keran. Cara pengambilan sampel adalah sebagai berikut:
1. Mengalirkan air kira-kira selama 2 menit.
2. Menutup aliran air, kemudian keran disterilkan dengan pemanasan keran air.
3. Setelah itu, air dialirkan kembali melalui keran.
4. Menampung air dalam botol sampai penuh tanpa menyisakan udara.
5. Botol diberi identitas yaitu: jenis air, tempat pengambilan air, waktu pengambilan air,
orang yang mengambil sampel, dan keadaan lingkungan pada saat mengambil sampel.
6. Lalu bungkus dengan kertas coklat.
3.4 Cara Penggunaan TDS Meter-3:

1. Isikan sample air PDAM kedalam Picker glass


2. Buka penutup pada bagian ujung alat
3. Tekan tombol ON untuk menyalakan
4. Celupkan bagian ujung ke dalam air kira-kira 2″
5. Tunggu sampai nilai yang ditampilkan stabil, lalu tekan tombol HOLD untuk
mendapatkan nilai yang valid
6. Untuk mengetahui temperatur maka tekan tombol HOLD terlebih dahulu untuk
melepas efek HOLD yang sebelumnya.
7. Tekan tombol TEMP, lalu tunggu hingga stabil, kemudian tekan HOLD.
8. Selesai, kita telah mendapatkan nilai TDS paada air tersebut dan juga suhunya.
9. Tekan tombo OFF
10. Kocok alat agar tidak ada lagi air didalamnya, atau gunakan tissue untuk
mengeringkan alat lalu tutup kembali

Perhatian :

1. Jangan mencelupkan TDS meter ini pada air melebihi batas maksimumnya yakni kira-
kira 2″
2. Jangan menyimpan TDS meter pada ruangan dengan suhu terlalu panas dan juga
jangan terpapar sinar matahari secara langsung
3. TDS meter 3 ini akan terkalibrasi pada 642ppm.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Langkah Pengukuran Air Minum Dengan Alat Tds-3

1. Tekan tombol ON untuk menyalakan hingga muncul angka 000

2. Celupkan bagian ujung ke dalam air kira-kira 2″ dan Tunggu sampai nilai yang
ditampilkan stabil, lalu tekan tombol HOLD untuk mendapatkan nilai yang valid

Angka yang muncul dari alat diatas menunjukkan hasil jumlah zat padatan yang
terlarut dalam air minum PDAM sebesar 75 ppm yang artinya air tesebut baik dan
layak untuk dikonsumsi. Berdasarkan WHO (World Healt Organization), air
minum yang layak dikonsumsi memiliki kadar TDS <300 ppm (parts per million).
Sedangkan menurut Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia nomor 492
tahun 2010 menyatakan standar TDS maksimum yang diperbolehkan adalah 500
mg/liter atau 500 ppm.

3. Untuk mengetahui temperatur maka tekan tombol HOLD terlebih dahulu untuk
melepas. Tekan tombol TEMP, lalu tunggu hingga stabil, kemudian tekan HOLD.

Temperature atau suhu air yang kita ambil sebagai sempel adalah 31◦c.

4.2 Pembahasan
TDS adalah Total padatan yang terlarut dalam air. Semakin tinggi nilai TDS air maka
semakin bayak logam yang terlarut didalamnya yang menjadikan air tersebut tidak layak
untuk dikonsumsi. Sangat berbahaya bagi organ vital seperti kandung kemih dan ginjal.
Air dengan TDS NOL merupakan air terbaik yang berfungsi untuk meluruhkan detoks
dalam tubuh.
Menurut WHO, kadar maksimal TDS adalah 40 ppm saja. Lebih dari itu maka akan
banyak sisa proses yang tidak dapat dikeluarkan oleh tubuh. Hal ini mengakibatkan
pengendapan dan menyebabkan timbulnya penyakit.
Berikut kategori TDS :

>100 ppm Bukan air minum


10-100 ppm Air minum
0-10 ppm Air mineral
0 ppm Air Organik
 TDS meter 3 merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui kadar padatan
terlarut yang terkandung dalam air.
 TDS meter 3 ini merupakan alat yang wajib digunakan oleh perusahaan air minum
dan juga pengembang tanaman hydroponik.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia. Menurut
departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau,
tidak berwarna, tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan
tidakmengandung logam berat.
Salah satu pengukuran yang dapat dilakukan untuk mengetahui baku mutu air
adalah melalui pengukuran kandungan zat padatan TDS (total dissolve solid). TDS
menggambarkan jumlah zat terlarut dalam part per million (PPM) atau sama dengan
mg/liter.
Menurut WHO (World Healt Organization), air minum yang layak
dikonsumsi memiliki kadar TDS <300 ppm (parts per million). Sedangkan menurut
Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia nomor 492 tahun 2010 menyatakan
standar TDS maksimum yang diperbolehkan adalah 500 mg/liter atau 500 ppm.
Berdasar hasil dari praktek yang telah kami laksanakan yaitu pengukuran TDS
air munim PDAM dengan menggunakan alat TDS meter 3 mendapatkan jumlah zat
padatan yang terlarut dalam air minum PDAM sebesar 75 ppm yang artinya air
tesebut baik dan layak untuk dikonsumsi.
5.2 Saran
Demi menjaga kualitas air minum diharapkan kepada Perusahaan pengelolaan
air minum supaya tetap memprhatikan kualitas air yang layak untuk dikonsumsi, baik
itu secara fisik maupun secara kimia. Dan mampu memanfaatkan alat-alat teknologi
yang lebih bagus dan akurat. Kualiatas air minum PDAM pada saat ini adalah baik,
dan diharapkan supaya tetap menjaga kualitas airnya yang semakin baik.
DAFTAR PUSTAKA

Na, S., & Standardis, B. (2015). Air mineral.

PERMENKES. (2010). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Depkes.
https://doi.org/10.1016/0021-9924(94)90039-6

Anda mungkin juga menyukai