Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fadhilatul Fauzyah

Nim : 150102047
Kelas : 3.2 PSIKM
M.Kuliah : HIV/AIDS
Tugas : Artikel Rokok

Rokok Berbahaya pada Bayi dalam Kandungan (Janin)

Seperti yang kita ketahui rokok memiliki berbagai macam bahaya yang sangat sulit
dikendalikan dan dihilangkan. Ada banyak bahaya yang dimiliki oleh rokok dan kebahayan
rokok dapat mengenai siapapun perokok aktif, perokok pasif, baik laki – laki maupun
perempuan, tua, muda, anak – anak, bayi, dan juga janin di dalam kandungan. Bagaimana
rokok dapat terkena padaa janin yang di dalam kandungan sedangkan janin tersebut tidak
dapat menghirup asap rokok tersebut. Rokok mungkin tidak dapat dihirup langsung oleh si
janin tapi janin dapat menghirup rokok secara tidak langsung melalui perantara sang ibu. Ibu
yang sedang mengandung saat menghirup asap rokok maka asap rokok tersebut dapat
dirasakan oleh sang bayi dalam kandungan (janin).

Ibu hamil yang menjadi perokok pasif sangat tidak sehat untuk dirinya dan juga
kandungannya. Sudah terbukti bahwa merokok sangat berbahaya bagi kesehatan. Tak hanya
bagi si perokok aktif, tetapi juga orang-orang yang ada di sekitarnya. Merokok dapat
memberikan efek merugikan pada setiap individu yang tidak merokok, termasuk janin yang
masih ada dalam kandungan. Paparan asap rokok terus-menerus dan berkepanjangan oleh ibu
hamil akan mengakibatkan banyak masalah kesehatan terkait untuk janin. Karena itu,
perempuan yang sedang hamil menghindari rokok, termasuk asap rokok dari orang lain.

Adapun efek berbahaya dari asap rokok bagi janin yaitu Cacat fisik salah satu efek yang
paling bahaya dari merokok pasif pada bayi yang belum lahir adalah adanya kemungkinan
peningkatan risiko cacat fisik. Paparan asap rokok terus-menerus pada ibu hamil akan
memulai mutasi genetik dan akan mengakibatkan cacat kaki, testis dan otak. Cacat lahir, jika
ibu hamil menjadi perokok pasif terus-menerus sepanjang masa kehamilan, kemungkinan
bayi akan mengalami cacat lahir baik ringan maupun berat. Asap rokok juga merupakan
penyebab mutasi gen karena produk beracun berbahaya memasuki tubuh seorang perempuan
hamil melalui merokok pasif. Bayi lahir mati, ada banyak penelitian yang telah dilakukan
untuk mempelajari tentang hubungan antara merokok pasif dan lahir mati. Peneliti
membuktikan bahwa kemungkinan bayi mengalami kelahiran mati sekitar 23 persen untuk
ibu hamil yang menjadi perokok pasif. Berat lahir rendah, banyak perempuan tidak
menyadari alasan untuk berat lahir rendah bayi mereka adalah karena paparan asap rokok
terus-menerus. Jika Anda menemukan bahwa bayi memiliki berat badan yang rendah selama
pemeriksaan USG kehamilan, hipoksia janin dan vasokonstriksi – yang menyebabkan suplai
darah menurun ke plasenta – bisa jadi penyebabnya. Organ rusak, ibu hamil yang menjadi
perokok pasif tidak akan mendapatkan pasokan darah yang cukup untuk plasentanya. Hal ini
akan mengakibatkan sistem kardiovaskular, sistem pencernaan dan sistem saraf pusat janin
rusak. Studi menunjukkan bahwa pembangunan neurobehavioural abnormal pada bayi terkait
dengan paparan perokok pasif oleh ibu. Kelahiran prematur, masalah lain yang dihadapi
ibu hamil perokok pasif adalah kelahiran janin prematur. Hal ini akan memengaruhi
perkembangan normal bayi, yang mungkin juga menyebabkan komplikasi di masa depan.

Tapi apakah mungkin seorang wanita hamil merokok? Ya mungkin saja, karena
merokok dapat dilakukan oleh siapapun dan dalam kondisi apapun saat ini. Dan seorang
wanita yang sedang hamil merokok juga memiliki efek buruk pada janinnya. Adapun efek
buruk kesehatan pada janin wanita hamil yanng merokok yaitu lahir prematur, bayi lahir
dengan berat badan di bawah normal dan lebih rentan terkena infeksi, meningkatkan risiko
sindrom kematian bayi mendadak, kolik atau mengalami nyeri hingga dapat menangis lebih
dari tiga jam sehari, mengidap asma dan rentan menderita infeksi maupun peradangan saluran
pernapasan, cacat bawaan pada tengkorak, jantung, otot, anggota gerak dan bagian tubuh
lainnya, dan gangguan tingkah laku, emosional, dan kemampuan belajar.

Merokok saat hamil tidak hanya membawa dampak buruk bagi janin, tapi juga bagi
ibu hamil. Wanita hamil yang merokok memiliki risiko gangguan pada plasenta, yaitu
kemungkinan terjadi placental abruption yang terjadi ketika plasenta terpisah dari dinding
dalam rahim sebelum proses kelahiran bayi. Dapat juga terjadi plasenta previa, yaitu saat
seluruh atau sebagian plasenta menutup mulut rahim, pecah ketuban sebelum waktunya, dan
keguguran kandungan.

Anda mungkin juga menyukai