Anda di halaman 1dari 12

Nama : Nurul Hasanah

NIM : 150102071
Mata Kuliah : Pengolahan Limbah Gas
Peminatan : Kesehatan Lingkungan

UAS PENGOLAHAN LIMBAH GAS

A. Manusia dan Lingkungan

1. Kedudukan manusia dalam lingkungan


Bagi manusia, lingkungan adalah segala sesuatu yang ada
disekitarnya. baik berupa benda hidup, benda mati, benda nyata ataupun
abstrak, termasuk manusia lainnya, serta suasana yang terbentuk karena
terjadinya interaksi diantara elemen –elemen di alam tersebut. Manusia
merupakan salah satu unsur di dalam lingkungan hidup ini. Secara biologis
manusia tergolong homi sapiens, manusia merupakan mahluk hidup yang
canggih namun manusia merupakan salah satu unsur alam. Dalam
kedudukannya terhadap lingkungan, manusia merupakan hal terpenting
dalam perubahan lingkungan. Kemampuan manusia untuk mengubah atau
memodifikasi kualitas lingkungannya tergantung sekali pada taraf sosial
budaya. Manusia yang primitif hanya mampu membuka hutan secukupnya
untuk memberi perlindungan pada manusia tersebut. Sebaliknya,
masyarakat yang sudah maju sosial budayanya dapat mengubah lingkungan
hidup sampai ke taraf irreversible.
Modifikasi lingkungan hidup dengan tujuan memperbaiki nasib
manusia tidak selalu berhasil dengan baik bila tidak diperhatikan proses –
proses yang terjadi di dalam ekosistem yang mengikuti perubahan –
perubahan tersebut. Apabila modifikasi lingkungan dilakukan sedemikian
rupa sehingga alam tidak dapat lagi mempertahankan keseimbangannya,
maka akan terjadi hal – hal yang tidak diinginkan yaitu berubahnya kondisi
lingkungan. Area hutan yang dibuka terlalu luas, banjir terjadi di waktu

1
hujan karena tanah tidak lagi menahan air disebabkan akar – akar tumbuhan
sudah terlalu banyak berkurang.
Kedudukan manusia sebagai pengubah kondisi lingkungan sangat
berperan penting dalam terjadinya perubahan iklim, cuaca, dan kondisi
lingkungan lainnya baik secara fisik, kimia, maupun biologis.
Aktifitas manusia adalah sumber dari perubahan lingkungan. Manusia
menghasilkan limbah dari aktifitas dan membuang limbah tersebut ke
lingkungan tanpa ada pengurangan bahaya dari limbah tersebut yang dapat
berdampak buruk terhadap lingkungan. Limbah yang dihasilkan dari
aktifitas manusia salah satunya adalah limbah gas. Limbah gas dapat
dihasilkan dari transportasi yang digunakan manusia, buangan hasil industri
dari aktifitas kerja manusia, dan timbunan sampah yang dibuang secara
sembarangan oleh manusia. Melalui aktifitas manusia yang menghasilkan
limbah seperti limbah gas, dapat memicu perubahan buruk pada lingkungan
sehingga lingkungan dari menjadi baik berubah menjadi buruk.
Kedudukan manusia terhadap lingkungan bukan hanya sebagai
pengubah lingkungan tapi juga sebagai pelindung lingkungan. Lingkungan
adalah tempat tinggal manusia yang harus di lindungi dari pencemaran
lingkungan. Pencemaran lingkungan yang terjadi memberikan pengaruh
besar terhadap kondisi kesehatan manusia. Lingkungan membutuhkan
perubahan yang baik dari aktifitas manusia, bukan perubahan buruk yang
dapat mencemari lingkungan.
(Juli Soemiratslamet, 2009)

2. Interaksi manusia dalam lingkungan


Secara alamiah manusia berinteraksi dengan lingkungannya.
Manusia bernapas udara sekitarnya setiap detik. Makanan manusia diambil
dari sekitarnya, demikian pula minuman, pakaian, dan lain sebagainya.
Tergantung dari taraf budayanya, manusia dapat sangat erat atau kurang erat
hubungan dengan lingkungan hidupnya. Manusia yang primitif
berhubungan secara erat dan langsung dengan banyak elemen di dalam

2
lingkungan. Merekapun sangat terpengaruh oleh lingkungan hidupnya.
Makanan mereka sangat tergantung pada jumlah yang tersedia di alam, oleh
karenanya manusia primitif berpindah – pindah tempat tinggal sesuai
dengan ketersediaan bahan makanan di dalam lingkungan sekitarnya.
Hal ini disebabkan karena manusia tidak dapat secara langsung
mendayagunakann energi matahari untuk mensintesa energi yang
diperlukannya.
(Juli Soemiratslamet, 2009)

Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya,


baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Contohnya, kita bisa
bernafas dari udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, dan
menjaga kesehatan semuanya memerlukan lingkungan. Baik secara
langsung maupun tidak langsung, lingkungan dapat memengaruhi
perkembangan kehidupan manusia. Komponen lingkungan dapat dibedakan
yaitu :
 Lingkungan Abiotik
Lingkungan Abiotik adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas
benda-benda tidak hidup seperti tanah, batuan, udara, dan lain – lain.
 Lingkungan Biotik
Lingkungan Biotik adalah lingkungan hidup yang terdiri atas makhluk
hidup seperti manusia, tumbuhan, hewan, dan jasad renik.
 Lingkungan Sosial
Lingkungan Sosial adalah lingkungan yang dibuat oleh manusia yang
merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai
makhluk hidup.
Pada awalnya, interaksi manusia dan lingkungan lebih bersifat
alami dan mencakup komponen – komponen seperti, abiotik (yang tidak
dapat diperbarui), biotik (yang dapat diperbarui), dan sosial budaya.
Berkembangnya peradaban, manusia dikelilingi oleh berbagai bentuk
artefak atau benda-benda hasil karyanya. Benda-benda tersebut kemudian

3
menjadi bagian dari lingkungan secara keseluruhan. Bahkan, di daerah
perkotaan, lingkungannya didominasi oleh komponen-komponen kehidupan
perkotaan seperti jalan, jembatan, permukiman, perkantoran, hotel, dll.
Lingkungan alam telah diganti atau diubah secara besar-besaran oleh
lingkungan buatan atau binaan.
Interaksi manusia dan lingkungannya berlangsung melalui :
 Manusia dipengaruhi oleh lingkungan.
 Manusia memiliki kemampuan untuk mengubah lingkungan.
 Dalam lingkungan masyarakat pedesaan, ada kecenderungan lingkungan
lebih dominan dalam memengaruhi kehidupan.
 Dalam lingkungan masyarakat perkotaan, manusia cenderung dominan
sehingga lingkungannya telah banyak berubah dari lingkungan alam
menjadi lingkungan binaan hasil karya manusia.
Manusia saling berkaitan dengan antar komponen lingkungan.
Adapun contoh keterkaitan manusia dengan antar komponen lingkungan
yaitu :
 Di daerah pantai (kompenen alam), berkembang kehidupan nelayan
(komponen sosial) yang berbeda dari kehidupan petani yang tinggal di
daerah pegunungan.
 Penduduk (komponen sosial) dalam memenuhi kebutuhan pangannya
membuka hutan (komponen alam) untuk dijadikan lahan pertanian.
 Untuk kepentingan pertanian, pemerintah (komponen sosial) membangun
bendungan (komponen binaan).
 Budidaya pertanian atau peternakan merupakan salah satu upaya untuk
memenuhi kebutuhan manusia yang terus meningkat seiring dengan
meningkatnya populasi.
 Kebutuhan manusia juga beragam, tidak hanya berupa kebutuhan lainnya
seperti kendaraan, perhiasan, pakaian, dan rumah, tetapi juga beragam
kebutuhan lainnya seperti kendaraan, perhiasan, alat komunikasi, dan
lain-lain. Karena kebutuhan manusia beragam dapat mengakibatkan
permintaan akan sumber daya alam menjadi makin meningkat.

4
Pengambilan sumber daya alam dilakukan secara berlebihan dan tidak
memperhatikan kelestariannya. Akibatnya, sebagian sumber daya alam
mengalami kelangkaan dan kerusakan.
Contoh – contoh tersebut membuktikan bahwa interaksi antara
komponen yang satu dan komponen lainnya tidak dapat dipisahkan dan
terus mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan manusia. Adanya
interaksi manusia dengan lingkungan memberikan dampak terhadap
lingkungan tersebut. Dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan alam
yaitu :
 Pencemaran lingkungan terjadi baik dari lingkungan udara, air, dan
tanah.
 Adanya perubahan kondisi lingkungan seperti, cuaca, iklim, curah hujan,
dan kondisi tanah.
 Aktivitas manusia terhadap lingkungan dapat memicu munculnya
penyakit bersumber dari lingkungan.

5
B. Pencemaran Lingkungan

1. Definisi Pencemaran Lingkungan


Pengertian pencemaran lingkungan menurut UU Pokok
pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982 adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke
dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau
tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Pengertian
pencemaran lingkungan lainnya dikemukakan oleh Supardi dan Sastra
Wijaya. Menurut Supardi yang dimaksud pencemaran lingkungan adalah
terjadinya pencemaran yang dapat menyebabkan penurunan kualitas
lingkungan dan terganggunya kesehatan serta ketenangan makhluk hidup.
Sedangkan menurut Sastra Wijaya, pencemaran lingkungan terjadi apabila
ada penyimpangan dari lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran dan
berakibat terhadap lingkungan.
Berdasarkan beberapa pengertian pencemaran lingkungan di atas,
kita dapat mengetahui penyebab terjadinya pencemaran lingkungan ada
dua, yaitu disebabkan oleh kegiatan manusia dan disebabkan oleh alam
(misalnya gunung meletus, longsor, dan gas beracun). Pencemaran
lingkungan karena adanya aktivitas manusia pasti terjadi dan tidak dapat
dihindari. Oleh karena itu, salah satu upayanya adalah dengan mengurangi
tingkat pencemarannya, mengedalikan pencemaran, serta meningkatkan
kesadaran dan kepeduliaan masyarakat terhadap lingkungannya supaya
dalam melaksanakan kegiatannya dapat meminimalisir terjadinya
pencemaran pada lingkungan sekitarnya.
Dalam pencemaran sering terdapat istilah polutan. polutan adalah
zat atau bahan yang dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran. Syarat –
syarat suatu zat atau bahan disebut polutan yaitu jika keberadaannya dapat
menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Misalnya kadar 0,003%

6
di udara bermanfaat bagi makhluk hidup, tetapi bila lebih tinggi dari
0,003% dapat merusak, misalnya terjadi pemanasan global sehingga dapat
mencairkan es di kutub.
Ada beberapa syarat suatu zat dapat disebut sebagai polutan, yaitu
sebagai berikut :
 Jumlahnya melebihi jumlah normal
 Berada pada waktu yang tidak tepat
 Berada di tempat yang tidak tepat
Berdasarkan syarat – syarat suatu zat termasuk ke dalam polutan
memiliki beberapa sifat yang dapat dibedakan dengan zat lainnya. Sifat –
sifat polutan tersebut adalah sebagai berikut :
 Merusak untuk sementara, tetapi bila sudah beraksi dengan zat yang
ada di lingkungan sekitarnya, zat yang bersifat polutan tersebut tidak
merusak lagi.
 Merusak dalam waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak tubuh jika
konsetrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb
dapat terakumulasi dalam tubuh sehingga merusak beberapa bagian
tubuh, bahkan dapat menyebabkan terjadinya kematian.
(Nunung Nurhayati, 2013)

2. Sumber Pencemaran Lingkungan


Pencemaran lingkungan dapat berasal dari berbagai sumber. Sumber
pencemaran lingkungan dapat berasal dari aktivitas atau proses alam dan
kegiatan manusia. Pada artikel ini akan dijelaskan secara rinci sumber
pencemaran lingkungan.
a. Aktivitas atau Proses Alam
Lingkungan dalam suatu ekosistem dapat mengalami perubahan
sebagian atau menyeluruh. Biasanya perubahan total terjadi akibat
bencana alam, seperti banjir, lahar panas atau lahar dingin, letusan
gunung berapi yang mengeluarkan partikel-partikel debu yang dapat
mencemari udara, gempa, gelombang tsunami, angin topan dan lain-

7
lain. Terjadinya kerusakan atau perubahan yang diakibatkan oleh
faktor alam dapat merusak habis semua komunitas yang ada di
lingkungan tersebut. Komunitas itu akan muncul kembali (suksesi)
yang membutuhkan waktu cukup lama, bahkan sampai ratusan tahun,
contohnya suksesi pada Gunung Krakatau akibat letusan dahsyat yang
terjadi lebih dari 150 tahun yang lalu. Meskipun alam menjadi sumber
pencemar tetapi relatif jarang terjadi dan umumnya berdampak lokal
dan sesaat.
b. Kegiatan Manusia
Pencemaran lingkungan yang utama berasal dari kegiatan manusia
seperti kegiatan rumah tangga dan perorangan, industri, pertanian dan
transportasi. Pencemaran tersebut berlangsung terus menerus dan
dampaknya juga terus dirasakan, bahkan beberapa diantaranya
berdampak luas atau global. Faktor-faktor penyebab terjadinya
pencemaran lingkungan sebagai hasil samping perbuatan manusia
meliputi:
 faktor industri
Pertambangan, transportasi, penyulingan dan pengolahan bahan
hingga menghasilkan barang yang dapat digunakan. Pertambangan,
transportasi, penyulingan dan penggunaan bahan bakar untuk
menghasilkan energi dan sisa-sisa buangan yang dihasilkan sebagai
hasil sampingan selama proses-proses di atas.
 faktor urbanisasi
Pembukaan hutan untuk perkampungan, industry dan sistem
transportasi, penimbunan atau menumpuknya sisa – sisa
buangan/sampah dan hasil samping selama proses – proses diatas.

8
 faktor cara hidup
Penggunaan barang kebutuhan secara berlebihan sehingga terbuang
percuma, tuntutan akan kemewahan dan pemborosan energi.
 faktor perkembangan ekonomi
Meningkatnya penggunaan bahan sumber seperti BBM, hasil
hutan, meningkatnya sisa – sisa buangan sebagai hasil sampingan
produksi barang - barang kepentingan dalam pabrik dan
meningkatnya bahan pencemar.
Berdasarkan dari sumber pencemar yang dihasilkan dari aktivitas
manusia, ada jenis aktivitas manusia yang menghasilkan pencemaran.
Adapun jenis aktivitas manusia yang menghasilkan pencemaran meliputi :

No Jenis aktivitas Sumber Hasil samping yang ditimbulkan


. Pencemaran
1. Rumah tangga Air cucian piring, dan Pembuangan kotoran, air kotoran
pakaian, air mandi Sampah
dan aktivitas lainnya Pencemaran udara
yang menggunakan Kebutuhan tempat tinggal, dan lain-lain
bahan kimia seperti
sabun. Buangan air
seperti tinja.
2. Transportasi Alat transportasi yang Pencemaran Udara
menggunakan sumber Pencemaran Air
energy tidak ramah Pencemaran Suara
lingkungan Kecelakaan
Kebutuhan tanah untuk jalan, dan lainlain
3. Industri dan Pabrik Limbah industri Pencemaran Udara
pabrik yang dibuang Pencemaran Air
begitu saja tanpa Pencemaran tanah
dilakukan Sampah/sisa-sisa sebagai buangan
pengolahan. Baik itu Pencemaran panas
limbah gas, cair, dan Suara/kebisingan
padat. Kebutuhan tanah, dan lain
4. Pertanian Penggunaan pestisida Pencemaran Air
pada lahan pertanian Pencemaran tanah
menjadi sumber Buagan kotoran
pencemar dari Kebutuhan tanah, dan lain-lain
aktivitas pertanian

9
3. Jenis Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan dibedakan menjadi empat jenis
pencemaran berdasarkan tempat terjadinya. Adapun pencemaran
lingkungan berdasarkarkan tempat terjadinya yaitu :
a. Pencemaran Udara
Udara merupakan campuran dari berbagai macam gas, salah satunya
adalah oksigen (O2). Komponen gas yang menyusun udara yaitu
nitrogen sekitar 78%, oksigen sekitar 20%, argon sekitar 0,93%,
karbon dioksida 0,03%, dan 1,04% terdiri dari helium, neon, metana,
dan hidrogen. Jika bertambahnya jumlah gas di udara melebihi batas
normal maka akan terjadi pencemaran udara. Pencemaran udara adalah
berubahnya komposisi udara dari normal menjadi tidak normal dengan
bertambahnya jumlah gas – gas polutan melebihi batas normal di
udara. Adapun jenis pencemaran pada udara yaitu :
1) Berdasarkan bentuknya
Berdasarkan bentuknya pencemaran udara adalah berbentuk gas
karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), sulfur dioksida
(SO2), nitrogen dioksida (NO2) , dan berbentuk partikulat.
2) Berdasarkan tempat dan sumbernya
Berdasarkan tempat dan sumbernya adalah secara alamiah dari
proses pembusukan dan letusan gunung berapi. secara buatan dari
kegiatan manusia yaitu kegiatan rumah tangga, asap kendaraan,
dan asap pabrik.
3) Berdasarkan gangguan kesehatannya
Berdasarkan gangguan kesehatan pencemaran udara yaitu iritasia
gangguan peradangan pada saluran pernapasan bagian atas hidung,
tenggorokkan dan juga pada paru – paru, asfiksia adalah gangguan
kesehatan sehingga terjadi pengurangan kemampuan tubuh untuk
menangkap oksigen, dan anestasia adalah gangguan kesehatan
sehingga terjadi penekanan pada susunan saraf pusat yang

10
melibatkan terjadi penekanan pada susunan saraf pusat yang
melibatkan terjadinya kehilangan kesadaran.
b. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah penyimpangan sifat – sifat air dari keadaan
normal, bukan dari kemurniannya. Banyak air tawar yang tercemar
berat oleh sisa – sisa pembuangan kotoran dan cairan pembuangan
limbah rumah tangga dan limbah industry ke dalam sungai.
Pencemaran air dapat digolongkan menjadi tiga yaitu :
1) Pencemaran kimia berupa senyawa karbon dan senyawa organik
2) Pencemaran fisika yang dapat berupa materi terapung dan
tersuspensi
3) Pencemaran biologi yang dapat berupa mikroba patogen, lumut,
dan tumbuhan air.
c. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah merupakan keadaan ketika bahan kimia buatan
manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran
tanah biasanya terjadi karena keobocoran limbah cair atau bahan kimia
industri/fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masukknya air ke
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan subpermukaan, zat kimia,
atau air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri
yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat.
d. Pencemaran Suara
Pencemaran suara adalah terganggunya lingkungan sekitar akibat
adanya bunyi atau suara sangat keras yang melebihi batas kenyamanan
pendengaran manusia. Sumber pencemaran suara meliputi transpotasi,
kawasan industry, lapangan udara, dan jalur kereta api.
(Nunung Nurhayati, 2013)

11
DAFTAR PUSTAKA

Nurhayati, Nunung. 2013. Pencemaran Lingkungan. CV Yrama Widya. Bandung

Soemiratslamet, Juli. 2009. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada University Press.


Yogyakarta

http://ilmulingkungan.com/sumber-pencemaran-lingkungan/

12

Anda mungkin juga menyukai