PENENTUAN KADAR TSS DAN TDS PADA SAMPEL AIR POMPA TANGAN
DOSEN PENGAJAR :
Dr. Ir. Iva Rustanti EW, MT
DISUSUN OLEH :
Kelompok 4 D4-4A
1. Ardiansa P27833321009
2. Dita Syahrani P27833321018
3. Fahimatul Aliyah Arsabani P27833321020
4. Firzy Adelita Putri Handoko P27833321026
5. Ilmi Mufidah P27833321028
6. Isa Nur Aindini P27833321030
7. Jihan Maisyaroh A P27833321032
8. Linda Aprilia P27833321034
Puji syukur kepada Allah SWT. Yang Maha Esa. Atas Rahmat dan Hidayah-Nya, kami
bisa menyelesaikan penulisan laporan praktikun yang berjudul “Identifikasi Timbulan Sampah di
Kantor wilayah Surabaya”. Laporan Praktikum ini kami tulis untuk memenuhi tugas dari Ibu Dr.
Ir. Iva Rustanti EW, MT pada mata kuliah Penyehatan Air - A. Laporan praktikum ini juga
bertujuan sebagai penambah wawasan bagi kami dan juga para pembaca.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Iva Rustanti EW, MT selaku
dosen pengajar ,ata kuliah Penyehatan Air - A yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni, dan juga
ucapan terima kasih kepada semua anggota kelompok dan kepada semua pihak yang telah
membagi pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum ini.
Tentunya kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari
itu kami sangat menerima segala kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
3
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting dalam kehidupan manusia
dandigunakan masyarakat untuk berbagai kegiatan sehari-hari, termasuk kegiatan
pertanian,perikanan, pet ernakan, industry, pert ambangan, rekreasi, olahraga,
dan sebagainya. Dewasa ini, masalah utama sumber daya air meliputi kuantitas air yang
sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan manusia yang t erus meningkat dan
kualit as air unt uk keperluan d o me s t ik t e r u s me nu r u n k hu s u s n ya u nt u k a ir
m i n u m. S e ba g a i s u m b e r a i r m i n u m masyarakat, air harus memenuhi beberapa
aspek yang meliputi kuant itas, kualitas dankontinuitas.
Jika kita tinjau dari segi kualitas, air bersih yang digunakan harus memenuhi
syaratsecara fisik, kimia, dan mikrobiologi. Persyaratan secara fisik meliputi air harus
jernih, tidakberwarna, tidak berasa/tawar, dan tidak mengandung zat padatan. Persyaratan
secara kimiameliputi derajat keasaman, kandung oksigen, dan bahan organik. Persyaratan
biologi dapat menggunakan organisme sebagai indikator. Salah satu pengukuran yang
dapat dilakukan untuk mengetahui baku mutu air adalah melalui pengukuran
kandungan zat padatan TSS(Total Suspended Solid),TDS(Total Dissolved Solid),dan
TS(Total Solid).
4
1.3 Tujuan Praktikum
1. Mampu menguasai teknik pengambilan sampel air dengan pompa tangan manual.
2. Mampu melakukan pemeriksaan air dengan Total Suspended Solid (TSS) dan Total
Dissolbed Solid
3. Mampu mengetahui pengaruh Total Suspended Solid (TSS) dan Total Dissolbed Solid
(TDS) terhadap air
4. Mampu melakukan pratikum pengukuran metode gravimetri
5
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari
suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan
energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus. Pompa berfungsi
mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis
(kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang
ada sepanjang pengaliran.
Pompa dragon merupakan salah satu jenis pompa air manual yang dioperasikan
menggunakan tangan atau disebut pompa air tangan. Pompa air dragon ini merupakan merk
pompa air yang sangat terkenal di sekitar tahun 70-an. Terutama untuk daerahdaerah yang belum
terjangkau listrik. Sehingga merk pompa air dragon ini menjadi ikon / image di tengah
masyarakat kita waktu itu untuk mewakili istilah pompa air manual. Bagi warga yang memiliki
sumur air sendiri, pompa air ini menjadi pilihan untuk menggantikan cara tradisional, menimba
air dari sumur.
Cara kerja pompa air manual ini pun sederhana seperti gambar berikut. Ketika tuas
pompa di tarik ke atas, piston bergerak ke bawah ke dasar ruangan pompa. Air yang ada dalam
pompa akan memasuki ruangan di atas piston melalui klep (valve) pada piston.
6
Ketika tuas pompa didorong ke bawah, piston bergerak naik bersamaan dengan
tertutupnya klep piston sehingga air yang ada di atas piston ikut terdorong ke atas dan keluar
melalui corong pompa. Di saat bersamaan piston akan menyedot air dari dalam sumur dan air
memasuki ruangan di bawah piston melalui klep di dasar pompa yang terbuka di saat piston
bergerak ke atas. 6
Total Suspended Solid (TSS) adalah zat-zat padat/padatan yang menyebabkan kekeruhan
air, tidak terlarut dan tidak dapat mengendap langsung. Padatan tersuspensi terdiri dari partikel-
partikel ukuran maupun beratnya lebih kecil dari sedimen.
Uji TSS (Total suspended Solid) merupakan suatu cara untuk menguji kadar total padatan
terlarut dalam suatu bahanmakanan. Bahan makanan yang dicuciterlalu lama akan menyebabkan
hilangnyakandungan gizi dalam jumlah banyak, selainitu pemanasan yang terlalu lama juga
dapatmenyebabkan hilangnya kandungan gizidalam bahan makanan tersebut.Larutan adalah
campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di
dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solute, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak dari
pada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.
TDS adalah “benda padat yang terlarut” yaitu semua mineral, garam, logam, serta kation-
anion yang terlarut di air. Termasuk semua yang terlarut diluar molekul air murni (H2O). Secara
umum, konsentrasi benda-benda padat terlarut merupakan jumlah antara kation dan anion
7
didalam air. TDS terukur dalam satuan Parts per Million (ppm) atau perbandingan rasio berat ion
terhadap air.
Benda-benda padat di dalam air tersebut berasal dari banyak sumber organik seperti
lumpur, plankton, serta limbah industri dan kotoran. Sumber lainnya bisa berasal dan limbah
rumah tangga, pestisida, dan banyak lainnya. Sedangkan, sumber anorganik berasal dari batuan
dan udara yang mengandung kasium bikarbonat, nitrogen, besi fosfor, sulfur, dan mineral lain.
Semua benda ini berbentuk garam, yang merupakan kandungannya perpaduan antara logam dan
non logam.
Konsentrasi TDS yang terionisasi dalam suatu zat cair mempengaruhi konduktivitas
listrik zat cair tersebut. Makin tinggi konsentrasi TDS yang terionisasi dalam air, makin besar
konduktivitas listrik larutan tersebut. Sementara konsentrasi TDS juga dipengaruhi oleh
temperatur. Konsentrasi TDS dalam air minum melebihi batas ambang yang diperbolehkan dapat
membahayakan kesehatan karena dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada ginjal. Menurut
WHO (World Health Organization), air minum yang layak dikonsumsi memiliki kadar TDS <
300 ppm (parts per million). Sedangkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia nomor 492 tahun 2010 menyatakan standar TDS maksimum yang diperbolehkan
adalah 500 mg/liter atau 500 ppm.
TSS merupakan padatan yang menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut, dan tidak dapat
mengendap yang terdiri dari lumpur dan jasad renik yang berasal dari kikisan tanah atau erosi,
dan umumnya terdiri dari fitoplankton, zooplankton, kotoran hewan, sisa tanaman dan sisa
hewan yang sudah mati, kotoran manusia dan limbah industry yang terbawa kedalam air.
Padatan tersuspensi berupa partikel-partikel yang dibawa oleh aliran air akan memengaruhi
jumlah kadar TSS di dalam. Dampak TSS terhadap kualitas air dapat menyebabkan penurunan
kualitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan dan bahaya bagi manusia jika
digunakan sebagai air minum yang akan berdampak terhadap kesehatan.
8
2.5 METODE GRAVIMETRI
Gravimetri adalah pemeriksaan jumlah zat dengan cara penimbangan hasil reaksi
pengendapan. Gravimetri merupakan pemeriksaan jumlah zat yang paling tua dan paling
sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya. Kesederhaan itu kelihatan
karena dalam gravimetri jumlah zat ditentukan dengan cara menimbang langsung massa zat
yang dipisahkan dari zat-zat lain. Pada dasarnya pemisahan zat dengan gravimetri dilakukan
dengan cara sebagai berikut.
Dalam analisa gravimetri penentuan jumlah zat didasarkan pada penimbangan hasil reaksi
setelah bahan yang dianalisa pada penimbangan hasil reaksi setelah bahan yang dianalisa
direaksikan. Hasil reaksi ini didapat sisa bahan suatu gas yang terjadi,atau suatu endapan yang
dibentuk dari bahan yang di analisa. Dalam pengendapan, zat yang ditimbang setelah zat di
reaksikan menjadi endapan. Atas dasar membentukendapan, maka gravimetri dibedakan menjadi
dua macam:
Pemisahan unsur atau senyawa dari senyawa atau larutan dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa cara atau metode analisa gravimetri. Beberapa metode analisa gravimetri
sebagai berikut:
1. Metode pengendapan
Pelarut yang dipilih harus lah sesuai sifatnya dengan sampel yang akan di larutkan,
Misalnya : HCl, H2SO4, dan HNO3 digunakan untuk melarutkan sampel dari logam –
logam.
9
2. Metode peguapan atau pembebasan ( gas )
3. Metode elektroanalisis
4. Metode ekstraksi dan kromatogravi
10
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Waktu : 10.00-Selesai
Alat
a. Oven
b. Cawan Goch
c. Pinset
d. Cawan Porselin
e. Baker Glass
f. Erlenmayer
Bahan
a. Kertas Saring
b. Aquades
c. Sampel Air Pompa Tangan
11
10
5. Selanjutnya pada proses penyaringan, Siapkan 100ml sampel air pompa tangan,masukkan
kertas saring ke dalam cawan goach menggunakan pinset,kemudian alirkan sampel ke
dalam erlenmayer lalu di bilas dengan aquades sebanyak 3 kali masing masing 10ml ke
dalam elenmayer lalu di homogenkan.
6. Karena keterbatasan, seharusnya sampel air dan aquades tidak di campur tetapi di pisah
di dalam wadah yang berbeda.
7. Masukkan Cawan Porselin ke dalam tanur ± 1 jam.
8. Setelah itu, masukkan cawan porselin ke dalam desikator ± 15 menit.
9. Timbang cawan porselin setelah di desikator,catat hasil timbangan dan beri tanda (x)
10. Kemudian,masukkan sampel air yang sudah di saring di dalam erlenmayaer ke dalam
cawan porselin sebanyak 50ml.
11. Ambil kertas saring yang sudah di bilas dengan aquades lalu letakkan kertas saring
kedalam patridish kemudian masukkan ke dalam oven bersama dengan cawan porselin
yang sudah berisi sampel air dengan suhu 105°C,tunggu selama ± 1 jam
12. Karena keterbatasan waktu dan alat, seharusnya di oven selama 1x24 jam
13. Kemudian setelah di keluarkan dari oven,masukkan cawan porselin yang berisi sampel
air ke dalam tanur.
14. Setelah di keluarkan dari tanur masukkan cawan porselin berisi air sampel ke dalam
desikator selama ±15 menit.
15. Setelah itu timbang cawan porselin dan kertas saring (b) sedangkan cawan porselin(y)
11
12
BAB IV
Perhitungan :
TSS = (B - A) x 1000
V contoh
= (0,033 – 0,032) x 1000
100 ml
= 0,001 x 10
= 0,01 g/ml
4.2 Pembahasan
Dalam praktikum penentuan kadar padatan tersuspensi (TSS) dan padatan terlarut
(TDS) di dalam sampel air pompa tangan yang menggunakan metode gravimetri. Metode
gravimetri merupakan metode analisis kuantitatif yang dilakukan dengan cara pengukuran
berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan dengan tujuan untuk
mendapatkan berat yang ideal.
13
12
Penentuan kadar TSS dan TDS dilakukan dengan cara menyaring sampel air pompa
tangan menggunakan kertas saring sehingga keduanya menjadi terpisah, dimana padatan
tersuspensi memiliki ukuran molekul yang lebih besar daripada padatan terlarut sehingga
padatan tersuspensi ini akan tertinggal pada kertas saring saat penyaringan dilakukan,
sedangkan padatan terlarut berhasil lewat/lolos dari saringan
Dari praktikum yang telah dilakukan mendapatkan hasil berat kertas saring pada
timbangan pertama (A) adalah 0,032 gram sedangkan berat kertas saring pada timbangan
kedua (B) adalah 0,033 gram, menandakan pada proses penyaringan sampel terdapat 0,01
g/ml padatan yang tersuspensi pada kertas saring tersebut. Lalu terdapat hasil berat cawan
pada timbangan pertama (X) yaitu 29,019 gram sedangkan berat cawan pada timbangan
kedua (Y) yaitu 30,207 gram, menandakan adanya 23,76 g/ml padatan yang masih larut dan
tidak tersaring oleh kertas saring.
Sedangkan, pada penentuan kadar padatan terlarut didalam sampel air pompa tangan
yang menggunakan alat TDS meter didapatkan hasil sebesar 378 ppm. Terdapat perbedaan
antara hasil praktikum dengan hasil TDS meter dikarenakan terdapat keterbatasan alat dan
waktu.
Berdasarkan standar kualitas air minum yang telah ditentukan oleh Amerika Serikat
dan PERMENKES RI 2010 untuk Total Dissolved Solid adalah sebesar 500 mg/L (500
ppm) sedangkan pada hasil praktikum penenentuan kadar TDS menggunakan alat TDS meter
sebesar 378 ppm atau dibawah standar kualitas air minum. Jadi dapat disimpulkan bahwa air
tersebut tidak layak untuk dikonsumsi.
13
14
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
TDS (Total Dissolved Solid) merupakan satuan banyaknya zat yang terlarut dalam air.
TSS (Total Suspended Solid) atau total padatan tersuspensi adalah padatan yang tersuspensi
di dalam air berupa bahan-bahan organik dan inorganic yang dapat disaring dengan kertas
millipore berpori pori 0,45 μm. Penentuan TDS dan TSS digunakan sebagai parameter
dalam baku mutu air limbah atau sebagai parameter pencemaran perairan, karena
peranannya sebagai penduga pencemaran bahan organik dan kaitannya dengan penurunan
kandungan oksigen terlarut perairan.
Pengukuran Solid dengan metode gravity meliputi proses pengendapan, penyaringan,
pencucian, pengeringan atau pemijaran, penimbangan dan perhitungan . Berdasarkan hasil
praktikum mendapatkan hasil berat kertas saring pada timbangan pertama (A) adalah 0,032
gram sedangkan berat kertas saring pada timbangan kedua (B) adalah 0,033 gram,
menandakan pada proses penyaringan sampel terdapat 0,01 g/ml padatan yang tersuspensi
pada kertas saring tersebut. Lalu terdapat hasil berat cawan pada timbangan pertama (X)
yaitu 29,019 gram sedangkan berat cawan pada timbangan kedua (Y) yaitu 30,207 gram,
menandakan adanya 23,76 g/ml padatan yang masih larut dan tidak tersaring oleh kertas
saring.
Berdasarkan standar kualitas air minum yang telah ditentukan oleh Amerika Serikat
dan PERMENKES RI 2010 untuk Total Dissolved Solid adalah sebesar 500 mg/L (500
ppm) sedangkan pada hasil praktikum penenentuan kadar TDS menggunakan alat TDS meter
sebesar 378 ppm atau dibawah standar kualitas air minum. Jadi dapat disimpulkan bahwa air
tersebut tidak layak untuk dikonsumsi
5.2 SARAN
Novi, Elisa, Umi, dkk. (2016). LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN KUALITAS AIR. Semarang :
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
16
LAMPIRAN
17
15
18