SALINITAS
OLEH:
M. GOVIN NURROCHMAN. P
2304127412
BUDIDAYA PERAIRAN B
JUM’AT/08.00-09.40 WIB
KELOMPOK 2
KAYLA DIFA
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat dan karunia yang telah diberikan oleh Allah swt
karena atas izinNya lah penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum ini
dengan baik dan tepat pada waktunya yang mengangkat topik pembahasan
“Salinitas”.
Sebagai penulis saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh dosen mata
kuliah oseanografi, Kayla Difa selaku asisten laborotarium perikanan yang telah
membantu dalam pengerjaan laporan pratikum ini dan mengucapkan banyak
terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
laporan praktikum ini.
Saya sebagai penulis menyadari, bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini akibat keterbatasan waktu dan kemampuan penulis. Oleh
sebab itu penulis berharap kepada semua pihak yang membaca laporan ini untuk
memberikan kritik dan saran yang membangun agar penulisan laporan berikutnya
bisa lebih baik lagi. Penulis berharap laporan ini memberikan wawasan yang
bermanfaat dan bisa digunakan dengan sebaik-baiknya.
M. GOVIN NURROCHMAN. P
ii
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum ...................................................................................... 1
1.3 Manfaat Praktium...................................................................................... 1
II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 2
2.1 Salinitas ..................................................................................................... 2
III. METODOLOGI PRAKTIKUM ............................................................... 4
3.1 Waktu dan Tempat .................................................................................... 4
3.2 Bahan dan Alat .......................................................................................... 4
3.3 Metode Praktikum ..................................................................................... 4
3.4 Prosedur Praktikum ................................................................................... 5
3.4.1 Cara membuat air bersalinitas ............................................................ 5
3.4.2 Cara mengukur salinitas ..................................................................... 5
3.5 Analisis Data ............................................................................................. 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 7
4.1 Hasil Praktikum ........................................................................................ 7
4.2 Pembahasan............................................................................................... 7
V. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 8
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 8
5.2 Saran ......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 9
Lampiran
iii
DAFTAR TABEL
Tabel HALAMAN
Bahan dan kegunaa ............................................................ 4
Alat dan kegunaan ............................................................. 4
i
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Alat dan Bahan .................................................................. ..... 11
2. Dokumentasi praktikum ..................................................... .... 13
3. Rumus dan Perhitungan ..................................................... .... 14
1
I. PENDAHULUAN
2.1 Salinitas
Salinitas merupakan salah satu parameter dalam menentukan kualitas air, baik
air permukaan maupun air tanah. Salinitas merupakan tingkat keasinan atau kadar
garam terlarut yang terdapat dalam air dalam gram per liter air laut (Harianti &
Nurasia, 2016).
Salinitas adalah konsentrasi total ion yang terdapat di perairan[6] . Salinitas
menggambarkan padatan total di dalam air, setelah semua karbonat dikonversi
menjadi oksida, semua bromida dan ionida digantikan klorida, dan semua bahan
organik telah dioksidasi. Salinitas dinyatakan dalam satuan g/kg atau permil (0
/00) (Khairunnas & Gusman, M., 2018).
Dilihat dari sebarannya, maka salinitas di sekitar pantai lebih rendah daripada
salinitas laut lepas. Hal ini disebabkankarena air laut yang berada dekat dengan
daratan masih memiliki pengaruh dari air yang ada di daratan hingga
menyebabkan salinitas didaerah ini kecil. Sebaliknya, salinitas diperairan laut lepas
sudah tidak memiliki pengaruh dari darat, sehingga salinitasnya pun besar
(Patty,S.I.,2013).
Air payau merupakan campuran antara air tawar dan laut (air asin) yang
memiliki salinitas lebih dari 0,5 ppt, sehingga air payau ini tidak bisa dikonsumsi
oleh manusia dan digunakan ssebagai kebutuhan rumah tangga (Purwaningtyas et
al 2020).
Sebaran horizontal salinitas dipengaruhi oleh pola sirkulasi air, penguapan,
curah hujan dan air Sungai. Pengaruh air sungai membuat variasi salinitas di
perairan pantai lebih besar dibanding perairan laut. Kisaran salinitas di perairan
pantai dapat berkisar dari 0–33 tergantung pada volume air su-ngai yang dialirkan
(Kalangi et al, 2013).
Secara vertikal nilai salinitas air laut akan semakin besar dengan bertambahnya
kedalaman te-tapi perubahan ini tidak linear. Kolom perairan da-pat dibagi atas
tiga lapisan, yaitu lapisan permu-kaan yang tercampur baik, ketebalan 50–100 m,
dan memiliki nilai salinitas yang seragam; lapisan dengan perubahan salinitas
yang relatif besar, yangdisebut lapisan haloklin; lapisan dengan nilai salinitas
3
yang seragam dan berada di bawah lapisan haloklin hingga ke lapisan dasar laut.
Salinitas yang lebih tinggi umumnya berada pada lapisan dalam. (Kalangi et al,
2013).
Rendahnya nilai salinitas di perairan ini menunjukkan adanya pengaruh dari
daratan seperti percampuran dengan air tawar yang terbawa aliran sungai. Tinggi
rendahnya nilai salinitas di laut dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pola
sirkulasi air, penguapan, curah hujan dan aliran sungai. Selain itu perbedaan nilai
salinitas air laut dapat disebabkan oleh terjadinya pengacauan (mixing) akibat
gelombang laut ataupun gerakan massa air yang ditimbulkan oleh tiupan angin.
Nilai salinitas wilayah laut Indonesia umumnya berkisar antara 28-33 o /oo (Patty
& Akbar, 2018).
Salah satu parameter pengujian kualitas air adalah salinitas. Salinitas
menggambarkan kadar garam yang terlarut dalam air. Salah satu syarat air
yang dapat dimanfaatkan sebagai air bersih adalah air yang memiliki nilai
salinitas ≤0.5 ppt. Air yang memiliki salinitas tinggi (≥0.5 ppt) dapat
menyebabkan gangguan kesehatan seperti dehidrasi, diare, dan penyakit kulit
(Fitriani et al, 2019).
Secara alamiah air laut tidak dapat masuk jauh ke daratan sebab air tanah
memiliki piezometric yang menekan lebih kuat dari pada air laut, sehingga
terbentuklah interface sebagai batas antara air tanah dengan air laut. Keadaan
tersebut merupakan keadaan kesetimbangan antara air laut dan air tanah. Tetapi
dalam beberapa kejadian air laut terkadang bercampur dengan air tanah
(Khhairunnas & Gusman, 2018).
Potensi masuknya air laut ke daratan hanya terjadi di sekitar pantai. Hal ini
disebabkan karena adanya aktivitas manusia menggunakan air tanah di sekitar
pantai sehinhga mjuka air tanah mengalami penurunan dan pada saat itulah air
laut menyusup masuk kedalam air tanah (Khhairunnas & Gusman, 2018).
4
No Bahan Kegunaan
1 Garam Untuk membuat air mempunyai salinitas dalam angka
tertentu.
2 Air Sebagai media utama yang akan diukur salinitasnya.
Tabel 2. Alat dan kegunaan
No Bahan Kegunaan
1 Tisu gulung Untuk ngelap hand refractometer setelah di kalibrasi
(digunakan).
2 Neraca Menimbang garam yang akan digunakan
3 Pipet tetes Untuk menenteskan cairan sampel kedalam hand
refractometer.
4 Hand Alat penguji salinitas
refractometer
5 Ember 5 liter Wadah tempat pengadukan air dengan garam.
praktikum ini kadar garam yang dipakai adalah 15 gram dan air sebanyak 3
liter maka jika dihitung dengan rumus
𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 15
=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑖𝑟 3
= 5 g/l
6
5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang kami lakukan pada hari jum`at 13 Oktober 2023,
kami mengetahui cara mengukur kadar salinitas air, cara mengoperasikan hand
refractometer, cara membuat air yang bersalinitas serta cara menghitung salinitas
dan menentukan jenis air.
Setelah kami melakukan beberapa kali percobaan ternyata hasil percobaan
setiap kelompok berbeda beda, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan
jumlah garam yang digunakan pada setiap kelompok.
5.2 Saran
Sebaiknya pada saat dilakukannya praktikum seluruh peserta fokus, serius,
hati-hati dan teliti serta mengindahkan arahan asisten lab agar materi yang diberi
dapat dipahami lebih baik lagi oleh seluruh peserta dan agar terhindar dari hal
yang tidak diinginkan selama praktikum berlangsung.
9
DAFTAR PUSTAKA
Fitriani, N., Indrasari, W., & Umiatin, U. (2019, December). Pengukuran Salinitas
Air Sungai Tercemar Limbah Cair Menggunakan Sensor
Konduktivitas. In Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-
Journal) (Vol. 8, pp. SNF2019-PA).
Harianti, H., & Nurasia, N. (2016). Analisis warna, suhu, pH dan salinitas air
sumur bor di Kota Palopo. Prosiding, 2(1).
Kalangi, P. N., Mandagi, A., Masengi, K. W., Luasunaung, A., Pangalila, F. P., &
Iwata, M. (2013). Sebaran suhu dan salinitas di Teluk
Manado. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis, 9(2), 70-75.
Khairunnas, K., & Gusman, M. (2018). Analisis pengaruh parameter
konduktivitas, resistivitas dan TDS terhadap salinitas air tanah
dangkal pada kondisi air laut pasang dan air laut surut di daerah
pesisir pantai Kota Padang. Bina Tambang, 3(4), 1751-1760.
Khairunnas, K., & Gusman, M. (2018). Analisis pengaruh parameter
konduktivitas, resistivitas dan TDS terhadap salinitas air tanah
dangkal pada kondisi air laut pasang dan air laut surut di daerah
pesisir pantai Kota Padang. Bina Tambang, 3(4), 1751-1760.
Patty, S. I. (2013). Distribusi suhu, salinitas dan oksigen terlarut di Perairan
Kema, Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax, 1(3).
Patty, S. I., & Akbar, N. (2018). kondisi suhu, salinitas, ph dan oksigen terlarut di
perairan terumbu karang Ternate, Tidore dan sekitarnya. Jurnal
Ilmu Kelautan Kepulauan, 1(2).
Purwaningtyas, F. Y., Mustakim, Z., Umaminingrum, M. T., & Ghofar, M. A.
(2020, July). Pengaruh ukuran zeolit teraktivasi terhadap salinitas
air payau di Desa Kemudi dengan metode adsorpsi. In Seminar
Nasional Teknik Kimia" Kejuangan" (p. 7).
10
LAMPIRAN
11
garam tisu
Neraca ember
Air Aquadest
13
1a. 21 (o/oo)
(1). 21 gram × 3 L = 63 gram/L
(2). 63 gram/L = 21 (o/oo)
2a. 5 (o/oo)
(1). 5 gram × 3 L = 15 gram/L
(2). 15 gram/L = 5 (o/oo)
3a. 35 (o/oo)
(1). 35 gram × 3 L = 105 gram/L
(2). 105 gram/L = 35 (o/oo)