Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI

SALINITAS

OLEH:

M. GOVIN NURROCHMAN. P
2304127412
BUDIDAYA PERAIRAN B
JUM’AT/08.00-09.40 WIB
KELOMPOK 2
KAYLA DIFA

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat dan karunia yang telah diberikan oleh Allah swt
karena atas izinNya lah penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum ini
dengan baik dan tepat pada waktunya yang mengangkat topik pembahasan
“Salinitas”.
Sebagai penulis saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh dosen mata
kuliah oseanografi, Kayla Difa selaku asisten laborotarium perikanan yang telah
membantu dalam pengerjaan laporan pratikum ini dan mengucapkan banyak
terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
laporan praktikum ini.
Saya sebagai penulis menyadari, bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini akibat keterbatasan waktu dan kemampuan penulis. Oleh
sebab itu penulis berharap kepada semua pihak yang membaca laporan ini untuk
memberikan kritik dan saran yang membangun agar penulisan laporan berikutnya
bisa lebih baik lagi. Penulis berharap laporan ini memberikan wawasan yang
bermanfaat dan bisa digunakan dengan sebaik-baiknya.

Pekanbaru, 13 Oktober 2023

M. GOVIN NURROCHMAN. P
ii

DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum ...................................................................................... 1
1.3 Manfaat Praktium...................................................................................... 1
II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 2
2.1 Salinitas ..................................................................................................... 2
III. METODOLOGI PRAKTIKUM ............................................................... 4
3.1 Waktu dan Tempat .................................................................................... 4
3.2 Bahan dan Alat .......................................................................................... 4
3.3 Metode Praktikum ..................................................................................... 4
3.4 Prosedur Praktikum ................................................................................... 5
3.4.1 Cara membuat air bersalinitas ............................................................ 5
3.4.2 Cara mengukur salinitas ..................................................................... 5
3.5 Analisis Data ............................................................................................. 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 7
4.1 Hasil Praktikum ........................................................................................ 7
4.2 Pembahasan............................................................................................... 7
V. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 8
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 8
5.2 Saran ......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 9
Lampiran
iii

DAFTAR TABEL

Tabel HALAMAN
Bahan dan kegunaa ............................................................ 4
Alat dan kegunaan ............................................................. 4
i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Alat dan Bahan .................................................................. ..... 11
2. Dokumentasi praktikum ..................................................... .... 13
3. Rumus dan Perhitungan ..................................................... .... 14
1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam yang terlarut dalam air.
Kandungan salinitas pada suatu perairan berbeda beda tergantung pada jenis
perairan tersebut. Alat untuk mengukur salinitas diantaranya adalah refraktometer
dan salinometer
Faktor yang dapat mempengaruhi salinitas adalah penguapan, curah hujan,
pencampuran iar tawar, arus laut dan kandungan mineral pada perairan tersebut.
Jenis perairan menurut salinitas terbagi tiga yaitu perairan tawar, payau,
dan laut. Perairan tawar memiliki kadar salinitas antara 0-0,5 ppt, perairan payau
0,5-30 ppt dan laut daiatas 30 ppt.
Dari penjelasan diatas saya tertarik untuk mengetahui caranya mengukur
salinitas pada sautu perairan dan menentukan jenis perairan tersebut.
Dengan teknik yang lebih akurat untuk mengukur salinitas, terdapat kebutuhan untuk
memiliki definisi salinitas dan metode pengukuran yang sama di seluruh komunitas
ilmiah. Pada tahun 1889, Martin Knudsen ditunjuk oleh ICES untuk memimpin sebuah
komisi untuk mengatasi masalah salinitas. Ia merumuskan definisi berikut:
Salinitas adalah jumlah total bahan padat, dalam gram, yang terlarut dalam satu
kilogram air laut ketika semua karbonat telah diubah menjadi oksida, brom dan yodium
digantikan oleh klor dan semua bahan organik teroksidasi sempurna.
Meskipun definisi ini benar dan berguna bagi para ahli kelautan selama 65 tahun ke
depan, metodologi ini tidak praktis dan sulit untuk dilaksanakan dengan tepat.
Mengetahui bahwa ion-ion utama tetap dalam proporsi yang konstan satu sama lain dan
klorin dapat diukur secara akurat dengan titrasi volumetrik perak, komisi tersebut
mendefinisikan "klorinitas" sebagai ukuran salinitas.

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Mengukur kadar salinitas air
2. Menentukan jenis suatu perairan
3. Mengoperasikan alat refractometer
1.3 Manfaat Praktium
Praktikum ini bermanfaat untuk menambah wawasan kita tentang salinitas
air, bagaimana cara mengukurnya dan bagaimana cara menentukan jenis
perairannya.
2

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Salinitas
Salinitas merupakan salah satu parameter dalam menentukan kualitas air, baik
air permukaan maupun air tanah. Salinitas merupakan tingkat keasinan atau kadar
garam terlarut yang terdapat dalam air dalam gram per liter air laut (Harianti &
Nurasia, 2016).
Salinitas adalah konsentrasi total ion yang terdapat di perairan[6] . Salinitas
menggambarkan padatan total di dalam air, setelah semua karbonat dikonversi
menjadi oksida, semua bromida dan ionida digantikan klorida, dan semua bahan
organik telah dioksidasi. Salinitas dinyatakan dalam satuan g/kg atau permil (0
/00) (Khairunnas & Gusman, M., 2018).
Dilihat dari sebarannya, maka salinitas di sekitar pantai lebih rendah daripada
salinitas laut lepas. Hal ini disebabkankarena air laut yang berada dekat dengan
daratan masih memiliki pengaruh dari air yang ada di daratan hingga
menyebabkan salinitas didaerah ini kecil. Sebaliknya, salinitas diperairan laut lepas
sudah tidak memiliki pengaruh dari darat, sehingga salinitasnya pun besar
(Patty,S.I.,2013).
Air payau merupakan campuran antara air tawar dan laut (air asin) yang
memiliki salinitas lebih dari 0,5 ppt, sehingga air payau ini tidak bisa dikonsumsi
oleh manusia dan digunakan ssebagai kebutuhan rumah tangga (Purwaningtyas et
al 2020).
Sebaran horizontal salinitas dipengaruhi oleh pola sirkulasi air, penguapan,
curah hujan dan air Sungai. Pengaruh air sungai membuat variasi salinitas di
perairan pantai lebih besar dibanding perairan laut. Kisaran salinitas di perairan
pantai dapat berkisar dari 0–33 tergantung pada volume air su-ngai yang dialirkan
(Kalangi et al, 2013).
Secara vertikal nilai salinitas air laut akan semakin besar dengan bertambahnya
kedalaman te-tapi perubahan ini tidak linear. Kolom perairan da-pat dibagi atas
tiga lapisan, yaitu lapisan permu-kaan yang tercampur baik, ketebalan 50–100 m,
dan memiliki nilai salinitas yang seragam; lapisan dengan perubahan salinitas
yang relatif besar, yangdisebut lapisan haloklin; lapisan dengan nilai salinitas
3

yang seragam dan berada di bawah lapisan haloklin hingga ke lapisan dasar laut.
Salinitas yang lebih tinggi umumnya berada pada lapisan dalam. (Kalangi et al,
2013).
Rendahnya nilai salinitas di perairan ini menunjukkan adanya pengaruh dari
daratan seperti percampuran dengan air tawar yang terbawa aliran sungai. Tinggi
rendahnya nilai salinitas di laut dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pola
sirkulasi air, penguapan, curah hujan dan aliran sungai. Selain itu perbedaan nilai
salinitas air laut dapat disebabkan oleh terjadinya pengacauan (mixing) akibat
gelombang laut ataupun gerakan massa air yang ditimbulkan oleh tiupan angin.
Nilai salinitas wilayah laut Indonesia umumnya berkisar antara 28-33 o /oo (Patty
& Akbar, 2018).
Salah satu parameter pengujian kualitas air adalah salinitas. Salinitas
menggambarkan kadar garam yang terlarut dalam air. Salah satu syarat air
yang dapat dimanfaatkan sebagai air bersih adalah air yang memiliki nilai
salinitas ≤0.5 ppt. Air yang memiliki salinitas tinggi (≥0.5 ppt) dapat
menyebabkan gangguan kesehatan seperti dehidrasi, diare, dan penyakit kulit
(Fitriani et al, 2019).
Secara alamiah air laut tidak dapat masuk jauh ke daratan sebab air tanah
memiliki piezometric yang menekan lebih kuat dari pada air laut, sehingga
terbentuklah interface sebagai batas antara air tanah dengan air laut. Keadaan
tersebut merupakan keadaan kesetimbangan antara air laut dan air tanah. Tetapi
dalam beberapa kejadian air laut terkadang bercampur dengan air tanah
(Khhairunnas & Gusman, 2018).
Potensi masuknya air laut ke daratan hanya terjadi di sekitar pantai. Hal ini
disebabkan karena adanya aktivitas manusia menggunakan air tanah di sekitar
pantai sehinhga mjuka air tanah mengalami penurunan dan pada saat itulah air
laut menyusup masuk kedalam air tanah (Khhairunnas & Gusman, 2018).
4

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum oseanografi mengenai salinitas ini dilakukan pada hari jum`at,
tanggal 13 oktober 2023, pada pukul 08.00-09.40 WIB. Adapun tempat
pelaksanaan praktikum gelombang ini berlokasi di Laboratorium Oseanografi
fisika dan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Imu Kelautan, Universitas Riau.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan selama praktikum berlangsung adalah sebagai
berikut.
Tabel 1. Bahan dan kegunaan

No Bahan Kegunaan
1 Garam Untuk membuat air mempunyai salinitas dalam angka
tertentu.
2 Air Sebagai media utama yang akan diukur salinitasnya.
Tabel 2. Alat dan kegunaan
No Bahan Kegunaan
1 Tisu gulung Untuk ngelap hand refractometer setelah di kalibrasi
(digunakan).
2 Neraca Menimbang garam yang akan digunakan
3 Pipet tetes Untuk menenteskan cairan sampel kedalam hand
refractometer.
4 Hand Alat penguji salinitas
refractometer
5 Ember 5 liter Wadah tempat pengadukan air dengan garam.

3.3 Metode Praktikum


Adapun metode praktikum yang digunakan pada percobaan uji salinitas ini
adalah dengan melakukan praktek langsung di laborotarim dengan membuat air
yang bersalinitas dan mengukurnya menggunakan alat hand refractometer. Data
yang kami peroleh adalah data yang sebenarnya dari hasil pengamatan praktikum
kami di Laborotarium Oseanografi Fisika, Universitas Riau.
5

3.4 Prosedur Praktikum


Pada saat dilaksanakannya praktikum, mahasiswa diwajibkan memakai jas lab,
memiliki buku panduan praktikum, dan peralatan tulis.
3.4.1 Cara membuat air bersalinitas
• Siapkan alat dan bahan (garam, air, neraca, ember)
• Tuangkan air kedalam ember sebanyak 3 liter
• Tambahkan garam sebanyak 15 gram kedalam ember yang telah berisi
air
• Aduk air dengan garam hingga tidak ada lagi tersisa butiran garamnya
3.4.2 Cara mengukur salinitas
• Siapkan seluruh alat dan bahan
• Kalibrasi hand refractometer menggunakan aquades lalu lap searah
menggunakan tisu
• Ambil sampel air yang telah terlarut dengan garam menggunakan
pipet tetes
• Teteskan cairan sampel kedalam hand refractometer
• Amati hand refractometer kearah yang ada sumber cahayanya
• Perhatikan angka yang ditunjukkan oleh hand refractometer
• Catat hasilnya
3.4.3 Cara menghitung salinitas
𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
Rumus menghitung salinitas adalah dengan satuan g/l. Pada
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑖𝑟 (𝐿)

praktikum ini kadar garam yang dipakai adalah 15 gram dan air sebanyak 3
liter maka jika dihitung dengan rumus
𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 15
=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑖𝑟 3

= 5 g/l
6

3.5 Analisis Data


Perhitungan atau data yang diperoleh hasilnya dituliskan kedalam buku
oscanografi, dan praktikum salinitas yang mengkur kadar garam air dilakukan
secara langsung di laborotarium dengan menggunakan alat hand refractometer.
Adapun data yang kami dapat dari praktikum ini adalah data yang sebenarnya dan
dihitung dengan menggunakan rumus yang tertera/sudah dijelaskan oleh asisten
yang ada di labolatorium.
7

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum


Hasil yang didapatkan dari percobaan yang menggunakan air sebanyak 3 liter
dan garam sebanyak 15 miligram maka didapatkan kadar salinitas air yang diuji
coba adalah 5 ‰.
Setelah melakukan praktikum salinitas ini mulai dari membuat air yang
bersalinitas, menggunakan hand refractometer dan cara menghitung kadar
salinitas air serta menentukan jenis perairan kita menjadi tau lebih banyak tentang
salinitas itu dan mengetahui jenis suat perairan.
4.2 Pembahasan
Dari praktikum salinitas ini kita mendapatkan kadar salinitas air yang diuji
adalah 5 ‰. Menurut Johnson, (2005) jika salinitas air berkisar antara 0,5 sampai
30 ppt maka air tersebut dikatakan payau. Maka hasil yang didapat adalah air
yang diuji termasuk kedalam air payau.
8

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang kami lakukan pada hari jum`at 13 Oktober 2023,
kami mengetahui cara mengukur kadar salinitas air, cara mengoperasikan hand
refractometer, cara membuat air yang bersalinitas serta cara menghitung salinitas
dan menentukan jenis air.
Setelah kami melakukan beberapa kali percobaan ternyata hasil percobaan
setiap kelompok berbeda beda, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan
jumlah garam yang digunakan pada setiap kelompok.
5.2 Saran
Sebaiknya pada saat dilakukannya praktikum seluruh peserta fokus, serius,
hati-hati dan teliti serta mengindahkan arahan asisten lab agar materi yang diberi
dapat dipahami lebih baik lagi oleh seluruh peserta dan agar terhindar dari hal
yang tidak diinginkan selama praktikum berlangsung.
9

DAFTAR PUSTAKA

Fitriani, N., Indrasari, W., & Umiatin, U. (2019, December). Pengukuran Salinitas
Air Sungai Tercemar Limbah Cair Menggunakan Sensor
Konduktivitas. In Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-
Journal) (Vol. 8, pp. SNF2019-PA).
Harianti, H., & Nurasia, N. (2016). Analisis warna, suhu, pH dan salinitas air
sumur bor di Kota Palopo. Prosiding, 2(1).
Kalangi, P. N., Mandagi, A., Masengi, K. W., Luasunaung, A., Pangalila, F. P., &
Iwata, M. (2013). Sebaran suhu dan salinitas di Teluk
Manado. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis, 9(2), 70-75.
Khairunnas, K., & Gusman, M. (2018). Analisis pengaruh parameter
konduktivitas, resistivitas dan TDS terhadap salinitas air tanah
dangkal pada kondisi air laut pasang dan air laut surut di daerah
pesisir pantai Kota Padang. Bina Tambang, 3(4), 1751-1760.
Khairunnas, K., & Gusman, M. (2018). Analisis pengaruh parameter
konduktivitas, resistivitas dan TDS terhadap salinitas air tanah
dangkal pada kondisi air laut pasang dan air laut surut di daerah
pesisir pantai Kota Padang. Bina Tambang, 3(4), 1751-1760.
Patty, S. I. (2013). Distribusi suhu, salinitas dan oksigen terlarut di Perairan
Kema, Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax, 1(3).
Patty, S. I., & Akbar, N. (2018). kondisi suhu, salinitas, ph dan oksigen terlarut di
perairan terumbu karang Ternate, Tidore dan sekitarnya. Jurnal
Ilmu Kelautan Kepulauan, 1(2).
Purwaningtyas, F. Y., Mustakim, Z., Umaminingrum, M. T., & Ghofar, M. A.
(2020, July). Pengaruh ukuran zeolit teraktivasi terhadap salinitas
air payau di Desa Kemudi dengan metode adsorpsi. In Seminar
Nasional Teknik Kimia" Kejuangan" (p. 7).
10

LAMPIRAN
11

Lampiran 1. Alat dan bahan

garam tisu

Neraca ember

pipet tetes hand refractometer


12

Air Aquadest
13

Lampiran 2. Dokumentasi praktikum

pengisian air pencampuran garam dengan air

pengambilan aquades Meneteskan sampel ke hand


refractometer

menimbang garam yang dipakai menghitung hasil pengamatan


14

Lampiran 3. Rumus dan perhitungan

1a. 21 (o/oo)
(1). 21 gram × 3 L = 63 gram/L
(2). 63 gram/L = 21 (o/oo)

2a. 5 (o/oo)
(1). 5 gram × 3 L = 15 gram/L
(2). 15 gram/L = 5 (o/oo)

3a. 35 (o/oo)
(1). 35 gram × 3 L = 105 gram/L
(2). 105 gram/L = 35 (o/oo)

Anda mungkin juga menyukai