KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunianya saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul Pengukuran
Kualitas Air, untuk memenuhi Syarat dari mata kuliah Praktikum Ekologi Perairan
tepat waktu.
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
4.1 Hasil.............................................................................................. 7
4.2 Pembahasan .................................................................................. 7
V. PENUTUP ............................................................................................. 14
DAFTAR GAMBAR
Isi Halaman
Gambar 1. Termometer ............................................................................... 8
I. PENDAHULUAN
terkandung dalam 1000 gram air laut. Salinitas dipengaruhi oleh pasang surut, curah
hujan, penguapan, presipitasi dan topografi suatu perairan. Akibatnya, salinitas
suatu perairan dapat sama atau berbeda dengan perairan lainnya, misalnya perairan
darat.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi syarat
praktikum ekoper, dan tujuan materi pembahasan laporan ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui apa saja parameter fisik
2. Mengetahui apa saja parameter biologi
3. Mengetahui apa saja parameter kimia
4. Alat ukur apa saja yang digunakan untuk menentukan kualitas air
1.4 Manfaat
Tentunya setelah melakukan praktikum, kita akan mendapat manfaat, dimana
kita akan dapat mengetahui parameter kualitas air, kita tentunya juga dapat
memahami bagaimana cara menggunakan alat-alat pengukuran kualitas air dimana
ilmu ini sangatlah berguna terutama bagi kita yang sedang menempuh Pendidikan
di bidang perikanan dan kelautan.
3
2.1.1 Suhu
Suhu merupakan faktor langsung yang mempengaruhi laju pertumbuhan,
kehidupan langsung, dan meningkatkan laju metabolisme organisme. Peningkatan
suhu perairan secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi
kehidupan organisme suatu perairan. Menurut Kepmen No. 51 tahun 2004 tentang
baku mutu air untuk biota laut yaitu sekitar 28o C – 30o C. Hal ini pun selaras dengan
pernyataan Kordi (2010), bahwa suhu yang cocok untuk kegiatan budidaya biota
air antara 23o hingga 32o C.
2.1.2 Kecerahan
Kecerahan perairan merupakan kondisi yang menunjukkan kemampuan
cahaya yang menembus lapisan air pada kedalaman tertentu. Kecerahan sangat
penting dalam proses fotosintesis didalam perairan.
2.1.3 Kekeruhan
Kekeruhan adalah ukuran yang menggunakan efek cahaya sebagai dasar untuk
mengukur keaadaan air baku dengan skala NTU (Nephelometrix Turbidity Unit).
Kekeruhan dinyatakan dalam satuan unit turbiditas, yang setara dengan 1 mg/liter
SiO2. Kekeruhan ini disebabkan oleh adanya benda tercampur atau benda koloid
didalam air. Hal ini membuat pembeda dari segi estetika maupun dari segi kualitas
air itu sendiri.
2.1.4 Kedalaman
Kedalaman perairan sangat berpengaruh terhadap biota yang dibudidayakan.
Kedalaman berpengaruh terhadap tekanan yang diterima didalam air. Kedalaman
juga berpengaruh terhadap intensitas cahaya matahari.
4
Air laut umumnya memiliki nilai pH di atas 7 yang berarti bersifat basis, namun
dalam kondisi tertentu nilainya dapat menjadi lebih rendah dari 7 sehingga menjadi
bersifat asam. Sebagian besar biota akuatik sensitif terhadap perubahan nilai pH,
nilai yang ideal untuk kehidupan antara 7 – 8,5
2.2.3 Salinitas
Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam yang terlarut dalam air.
Definisi ini juga dapat mengacu pada tingkatan kadar garam yang terdapat pada
tanah. Jenis-jenis mineral yang dapat ditemukan di laut terdiri dari Klorida sebesar
5
55%, Natrium 31%, Sulfat 8%, Magnesium 4%, dan garam lainnya dengan
komposisi sebesar 2%.
Seringkali kita membedakan air menjadi dua jenis, yakni air tawar dan air asin.
Sebenarnya, air tawar juga mengandung kadar garam dalam jumlah tertentu
meskipun sangat rendah atau kurang dari 0,05%. jika kadar garam yang terkandung
antara 3% hingga 5% maka disebut dengan air payau (saline). Sedangkan jika lebih
dari 5% maka dinamakan air brine.
2.3.1 Plankton
Plankton merupakan jasad renik yang melayang didalam perairan, tidak bergerak
atau bergerak sedikit dan selalu mengikuti arus. Plankton dibagi menjadi
fitoplankton (plankton nabati) dan zooplankton (plankton hewani). Berdasarkan
ukurannya plankton terbagi atas makroplankton ukuran 200 – 2000µ,
mikroplankton ukuran 20- 200µ, nano plankton ukuran 2-20µ, dan ultra
nannoplankton ukuran <2µ.
2.3.2 Bentos
Bentos merupakan organisme yang hidup baik di lapisan atas dasar perairan
(epifauna) maupun didalam dasar perairan (infauna) dan dapat menjadi pakan alami
bagi ikan atau sebaliknya apabila dalam jumlah banyak menjadi penyaing atau
predator bagi ikan. Secara ekologi bentos yang berperan penting di perairan adalah
zoobentos.
6
3.2.1 Alat
Untuk mengukur kualitas air yang akan di uji coba, tentunya kita membutuhkan
alat-alat yang akan digunakan untuk mendapatkan hasil yang akan di inginkan,
Adapun alat-alat tersebut adalah sebagai berikut :
1. Termometer
2. Secchi disk
3. Turbidity meter
4. Meteran dengan pemberat
5. Current meter
6. DO meter
7. pH meter
8. Refraktometer
9. Ekman grab
10. Botol BOD
11. Alat tulis lengkap
3.2.2 Bahan
Tentunya untuk menggunakan alat alat tersebut, kita membutuhkan sampel
ataupun area yang akan dilakukan pengujian kualitas air. Lokasi tempat pengujian
kali ini adalah waduk yang berada dilingkungan kampus STPKM.
7
4.1 Hasil
Setelah melakukan praktikum ini, tentunya kita akan mendapatkan hasil dari
pengukuran kualitas air yang kita laksanakan pada waduk yang berada di
lingkungan sekitar kampus STPKM, Adapun hasilnya adalah sebagai berikut :
4.2 Pembahasan
1. Termometer
Untuk mengukur suhu suatu perairan, maka alat yang digunakan adalah
thermometer. Cara pengukurannya adalah dengan memasukkan ujung bawah
termometer ke dalam air dengan menggunakan tali agar hasil pengukuran tidak
terpengaruh oleh suhu badan.
8
Gambar 1. Termometer
2. Secchi Disk
Secchi Disk merupakan alat analisis untuk mengukur tingkat kekeruhan air.
Dalam budidaya perikanan, air yang keruh mengakibatkan daya ikat oksigen
menjadi rendah, batas pandang ikan menjadi berkurang, selera makan ikan bisa
terganggu karena efisiensi pakan rendah.
Penggunaan Secchi Disk sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore hari. Cara
menggunakan Secchi Disk cukup mudah. Lempengan Secchi Disk diikat dengan
tali lalu dimasukkan ke dalam air. saat pola yang terdapat pada Secchi Disk tidak
terlihat lagi dalam air di kedalaman tertentu, maka didapat hasil analisis tingkat
ukuran kecerahan air.
3. Turbidity meter
Turbidity Meter adalah salah satu alat umum yang biasa digunakan untuk
keperluan analisa kekeruhan air atau larutan. Turbidity meter tu010merupakan alat
pengujian kekeruan dengan sifat optik akibat dispersi sinar dan dapat dinyatakan
sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap cahaya yang datang.
Intensitas cahaya yang dipantulkan oleh suatu suspensi padatan adalah fungsi
konsentrasi jika kondisi-kondisi lainnya konstan. Alat ini banyak digunakan dalam
pengolahan air bersih untuk memastikan bahwa air yang akan digunakan memiliki
kualitas yang baik dilihat dari tingkat kekeruhanya.
4. Kedalaman Air
Kedalaman dapat diukur dengan menenggelamkan tali meteran yang diberikan
pemberat hingga kedasar perairan. Kemudian dapat di catat berapa kedalaman yang
diperoleh.
5. Current meter
Currentmeter atau dikenal juga dengan alat ukur arus, biasanya digunakan untuk
mengukur aliran pada air rendah. Alat ini merupakan alat pengukur kecepatan yang
paling banyak digunakan karena memberikan ketelitian yang cukup tinggi.
6. DO meter
DO Meter adalah singkatan dari Dissolve Oxygen Meter, merupakan alat yang
digunakan untuk menunjukkan kadar oksigen terlarut dalam air yang kemudian
dapat menjadi acuan dasar untuk menyimpulkan baik atau tidaknya kualitas air
yang ada di kolam atau tambak.
Gambar 6. DO meter
11
7. pH Meter
pH meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat asam-basa suatu
larutan. Alat ini digunakan di laboratorium untuk mengukur derajat keasaman (pH)
suatu larutan, atau sampel dari suatu perairan apakah larutan tersebut tergolong
asam, basa atau netral.
Gambar 7. pH meter
8. Refraktometer
Refraktometer adalah alat ukur salinitas yang umum digunakan oleh semua orang.
Alat ini terkadang disebut juga sebagai alat pengukur indeks pembiasan cairan.
Refraktormeter digunakan untuk mengukur kadar garam. Prinsip atau cara kerja alat
ini adalah dengan menggunakan indeks pembiasan cahaya sebagai tolak ukur tingkat
salinitas air.
Karena memanfaatkan cahaya secara langsung, maka alat ini harus dipakai pada
tempat yang terbuka atau terdapat sinar matahari. Hal ini dikarenakan setelah kita
mengambil sampel air laut, maka kita dapat mengetahui secara langsung kadar
salinitas pada air yang diukur.
12
Gambar 8. Refraktometer
9. Ekman grab
Ekman grab merupakan salah satu grab sampler yang berfungsi untuk
mengambil sedimen permukaan yang ketebalannya tergantung dari tinggi dan
dalamnya grab masuk kedalam lapisan sedimen. Alat ini biasa digunakan untuk
mengambil sampel sedimen pada perairan dangkal maupun perairan dalam.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kualitas air merupakan suatu indikator yang sangat penting bagi suatu perairan.
Kualitas air dapat mempengaruhi berbagai pertumbuhan komponen biotik maupun
abiotik yang berada disekitar perairan tersebut. Kualitas air dapat diperhatikan
melalui parameter parameter penentu baik-buruknya suatu peraitran, yang menjadi
parameter kualitas perairan adalah parameter fisika, parameter biologi, dan
parameter kimia. Semua jenis parameter ini akan dapat diperoleh jika melakukan
penelitian atau ujicoba pada suatu perairan. Dengan demikian disnilah berperan
alat-alat yang dibutuhkan untuk membantu mendapatkan hasil suatu parameter
perairan tersebut.
5.2 Saran
Saat melakukan pengamatan pada suatu perairan, maka harus memperhatikan
pengoperasian alat yang digunakan dengan baik dan benar. Ketika mendapatkan
suatu hasil kualitas perairan maka buatlah data tersebut sesuai dengan keadaan
perairan tersebut dan jangan di rekayasa.
15
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : https://etd.umy.ac.id/id/eprint/29331/4/Bab%20I.pdf
Sumber : https://dpupr.serangkab.go.id/pupr/detail_berita/47
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/parameter-kualitas-air