Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BUDIDAYA IKAN HIAS DAN AQUASCAPE

Infektivitas Parasit Ichtyophthirius multifiliis Pada Ikan Mas


(Cyprinus carpio)

Dosen Pengampuh :
Daniel Sinaga, S.Pi., M.Si

ASRIANI NINGSIH GEA


21020017

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR


SEKOLAH TINGGI PERIKANAN DAN KELAUTAN MATAULI
PANDAN TAPANULI TENGAH
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul ” Infektivitas Parasit Ichtyophthirius multifiliis Pada Ikan
Mas (Cyprinus carpio)” . Penulis menyusun laporan ini untuk memenuhi tugas
Budidaya ikan hias dan aquascaping.

Penulis menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua


pihak yang telah membantu terselesainya laporan ini. Ucapan terimakasih juga
diucapkan kepada Bapak Daniel Sinaga, S.Pi,. M.Si. yang sudah membimbing
dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat


kesalahan, maka dari itu penulis mohon kritik dan saran untuk semua pihak agar
tercapai kesempurnaan. Penulis juga berharap semoga makalah ini bermanfaat.
Semoga Allah menambah berkah kepada kita semua.

Pandan, 13 Juni 2023

ASRIANI NINGSIH GEA

ii
DAFTAR ISI

Isi Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... iv

I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Manfaat Dan Tujuan ....................................................................... 2

II. PEMBAHASAN .............................................................................. 3


2.1 Pengertian .................................................................................. 3
2.2 Ciri-Ciri Ikan Yang Terjangkit Parasit Ichthyophthirius multifiliis 4
2.2.1 Tingkatkan Oksigen Dengan Airator ....................................... 6
2.2.2 Berikan Metil Biru (Methylene Blue ) ..................................... 6
2.2.3 Atur Suhu Air Sekitar 30 Drajat Celcius.................................. 6
2.2.4 Berikan Garam Ikan ................................................................. 7
2.2.5 Beri Daun Ketapang ................................................................. 7
2.2.6 Kuras Air ¼ Air Dari Total Air Akuarium .............................. 7
2.2.7 Berikan Makan yang Bersih dan Higainies .............................. 7

III. PENUTUP ......................................................................................... 9

DAFTTAR PUSTAKA ........................................................................... 10

iii
DAFTAR GAMBAR

Isi Halaman

Gambar 1. Ichthyophthirius multifiliis Secara Mikroskopis ....................... 4


Gambar 2. Ikan Mas yang terjangkit Ichthyophthirius multifiliis ............ 4

iv
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aquascape adalah seni mengatur tanaman air dan batu, batu karang, koral,
atau kayu apung, secara alami dan indah di dalam akuarium sehingga memberikan
efek seperti berkebun di bawah air (Widhianto;2012). Tujuan utama Aquascaping
yaitu untuk menciptakan sebuah pemandangan bawah air yang bagus dengan
mempertimbangkan aspek pemeliharaan tanaman air. Seperti tanaman pada
umumnya, tanaman air juga membutuhkan energi melalui proses fotosintesis.
Fotosintesis adalah proses sintesis karbohidrat dari bahan bahan anorganik (CO2
dan H2O) pada tumbuhan berpigmen dengan bantuan energi cahaya matahari (Nio
song Ai;2012).
Usaha budi daya ikan air tawar adalah penyediaan benih yang masih
terbatas baik secara kuantitas maupun kualitas. Salah satu penyebab tingginya
angka kematian benih ikan adalah akibat serangan parasit Ichthyoph-thirius
multifiliis (Ich). Penyakit yang ditim-bulkannya dinamakan Ichthyophthiriasis
atau sering juga disebut White Spot. Parasit I. multifiliis termasuk ektoparasit
pada insang, kulit, sirip, dan mata. Patogenitas ich dapat me-nyebabkan kematian
ikan hingga 100% dalam waktu yang relatif singkat sehingga menim-bulkan
kerugian secara ekonomis (Matthews, 2005).

Parasit Ichthyophthirius multifiliis adalah organisme Ciliata yang


menyerang epidermis ikan dan menimbulkan bintik putih (white spot) pada
sekujur tubuh ikan (Farmer et al., 2013; Zhang et al., 2103; von Gersdorff
Jørgensen, 2016). Wabah white spot menyebabkan kerugian yang signifikan bagi
industri akuakultur (Wei et al., 2013; Olsen et al., 2011, Xu et al., 2016). Selain
dapat berperan sebagai agen infeksi primer, parasit ini dapat juga membawa agen
infeksius sekunder (Xu et al., 2012b; Xu et al., 2013). Hal tersebut menjadikan
parasit ini telah menjadi objek penelitian lebih dari 100 tahun (Dickerson &
Findly, 2014) terkait perubahan patofisiologi (Abdel-Hafez et al., 2014),
pengobatan (Song et al., 2015; Shan et al., 2014; Kawano & Hirazawa, 2012; Yao

1
et al., 2011), dan respons imunitas (Xu et al., 2014; Zhao et al., 2013; Xu &
Klesius, 2013; ) pada inang. Adanya sifat obligat inang dari parasit I. multifiliis
dan laju peralihan stadia yang tinggi mengakibatkan propagasi parasit selama ini
dilakukan secara in vivo. Hal ini membatasi perbanyakan parasit pada skala
laboratorium, karena membutuhkan banyak ikan hidup untuk multiplikasi dan
koleksinya (Nielsen & Buchmann, 2000).

1.2 Manfaat Dan Tujuan


Adapun manfaat dan tujuan dibuatnya makalah ini ialah :
a) Untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri(morfologi) dari Parasit
Ichthyophthirius multifiliis.
b) Untuk mengetahui bagaimana cara hidup, Parasit Ichthyophthirius multifiliis.
c) Untuk mengetahui cara menginfeksi inang Parasit Ichthyophthirius multifiliis.
d) Untuk mengetahui gejala gejala ikan yang terkena Parasit Ichthyophthirius
multifiliis
e) Untuk mengetahui bagaimana cara mencegah dan mengobati Parasit
Ichthyophthirius multifiliis apabila sudak menginfeksi ikan.

2
II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Parasit Ichthyophthirius multifiliis adalah organisme Ciliata yang
menyerang epidermis ikan dan menimbulkan bintik putih (white spot) pada
sekujur tubuh ikan (Farmer et al., 2013; Zhang et al., 2103; von Gersdorff
Jørgensen, 2016). Wabah white spot menyebabkan kerugian yang signifikan bagi
industri akuakultur (Wei et al., 2013; Olsen et al., 2011, Xu et al., 2016). Selain
dapat berperan sebagai agen infeksi primer,
Parasit ini dapat juga membawa agen infeksius sekunder (Xu et al., 2012b;
Xu et al., 2013). Hal tersebut menjadikan parasit ini telah menjadi objek
penelitian lebih dari 100 tahun (Dickerson & Findly, 2014) terkait perubahan
patofisiologi (Abdel-Hafez et al., 2014), pengobatan (Song et al., 2015; Shan et
al., 2014; Kawano & Hirazawa, 2012; Yao et al., 2011), dan respons imunitas (Xu
et al., 2014; Zhao et al., 2013; Xu & Klesius, 2013; ) pada inang. Adanya sifat
obligat inang dari parasit I. multifiliis dan laju peralihan adia yang tinggi
mengakibatkan propagasi parasit selama ini dilakukan secara in vivo. Hal ini
membatasi perbanyakan parasit pada skala laboratorium, karena membutuhkan
banyak ikan hidup untuk multiplikasi dan koleksinya (Nielsen & Buchmann,
2000).
Ich (Ichthyophthirius multifiliis) pada ikan emas merupakan salah satu jenis
parasit ikan yang paling umum ditemukan di akuarium. Kebanyakan pemilik
akuarium akan perlu berhadapan dengan ich pada ikan emas pada saatnya, dan
harus cepat, karena membiarkan ich tidak diobati dapat membunuh ikan emas
Anda. Ich pada ikan emas dikenal juga sebagai penyakit bercak putih, karena
salah satu gejala kunci ich adalah bercak putih di seluruh tubuh ikan
emas. [1] Untungnya terdapat obat alami dan profesional yang dapat Anda
gunakan untuk membantu ikan emas tampak berkilau dan oranye keemasan
kembali.

3
2.2 Ciri-Ciri Ikan Yang Terjangkit Parasit Ichthyophthirius multifiliis

Ichthyophthirius multifiliis (Ich) bentuknya bundar seluruh permukaan


tubuhnya ditutupi oleh silia, yang berfungsi untuk bergerak dan penetrasi ke
dalam kulit ikan. Kemudian memiliki sejumlah vakuola baik mikro maupun
makro nukleus, makro nukleus berbentuk seperti tapal kuda yang merupakan ciri
khas dari Ich. Ukurannya berkisar antara 0,5 - 1 mm dalam bentuk stadia
trophozoid, sedangkan pada stadia theron berukuran 25 - 70 x 15 - 22 um ( Lom
dan Dykova, 1992 ).

Gambar 1. Ichthyophthirius multifiliis Gambar 2. Ikan Mas yang terjangkit


Secara Mikroskopis Ichthyophthirius multifiliis

Ichthyophthirius multifiliis adalah parasit dari golongan protozoa yang biasa


menyerang benih ikan air tawar pada usaha budidaya intensif, sebagai akibat dari
penyerangan parasit ini dapat menyebaban mortalitas sampai 100 %. Parasit ini
bersifat obligat dan hidup atau tinggal di bawah epitelium kulit, insang dan sirip,
serta memakan jaringan inangnya Selanjutnya Cunha dan Azevedo, 1994
mengatakan bahwa Ich stadia dewasa dinamakan trophozoid akan lepas dari tubuh
ikan, kemudian membentuk kista dan hidup bebas di perairan atau menempel pada
substrat serta melanjutkan siklus hidupnya. Dalam siklus hidupnya terdiri dari dua
fase yaitu fase hidup bebas dan parasit.

Adanya penetrasi dan perporasi theron ke dalam epitel kulit ikan


dimungkinkan ole adanya enzim yang dihasilkan Ich, seperti enzim
hyalurodinase, asam phospat dan esterasi yang tidak spesifik. Enzim
hyalurodinase juga digunakan dalam meruptur atau memecahkan dining kista

4
schingga theron dapat keluar, selain itu juga digunakan untuk melarutkan lapisan
tanduk atau lendir dari sisik, schingga Ich dapat masuk ke dalam lapisan epitel (
Stanley, 1995 ).

Kendala yang dihadapi oleh petani ikan selama ini adalah sulitnya
mengatasi serangan yang disebabkan ole Ich terutama pada stadia infektif yaitu
stadia theron, karena stadia ini dapat bertahan hidup di luar tubuh ikan dan
bergerak bebas di dalam air menggunakan silia selama 96 jam, apabila tidak
menemukan inang setelah 96 jam tersebut maka theron akan mati, Stanley, 1995.

Berikut dalah ciri ciri ikan mas yang terjangkit parasite Ichthyophthirius
multifiliis.

1) Periksa Adanya Bercak Putih Atau White Spot Kecil Pada Kulit Luar
Ikan Mas
Parasit ich mungkin tidak terlalu terlihat ketika mulai terbentuk. Akan
tetapi, ketika parasit ini mulai mengonsumsi cairan tubuh pada kulit dan sirip
ikan, mereka akan menetap dan terlihat seperti bintik kecil atau bercak putih. Ikan
emas Anda akan terlihat seolah ditaburi garam atau gula, namun faktanya, mereka
terjangkit ich. Apabila Anda tidak melakukan pengobatan ich sejak dini, ich dapat
berkembang menjadi tampal putih besar pada sisik dan sirip ikan. Ini merupakan
tanda lebih banyak parasit ich telah menempel pada ikan emas Anda.

2) Perhatikan Apakah Ikan Emas Anda Menggosokkan Tubuhnya Benda-


Benda Atau Sisi Akuarium

Ich pada ikan emas akan menyebabkan ikan Anda gatal. Ikan akan
menggosokkan tubuhnya ke benda-benda atau sisi akuarium sebagai usaha
menghentikan rasa gatalnya.
3) Perhatikan Insang Ikan Emas

Karena ikan emas Anda sedang menderita, ikan mungkin tidak


mendapatkan cukup oksigen di dalam akuarium. Ini akan menyebabkan insangnya
bekerja hingga kelelahan dan berujung pada pergerakan insang yang berat dan
cepat seiring ikan mencoba bernapas.

5
2.2 Penanganan Dan Mengatasi Parasite Pada Ikan Mas

2.2.1 Tingkatkan Oksigen Dengan Airator


Pada dasar nya ikan hias memerlukan yang nama nya oksigen, yang ternyata
dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh ikan Selain itu kualitas
hidup sang ikan juga menjadi lebih baik lagi dan bisa mengurangi resiko ikan hias
stres.
Penyakit white spot bisa menyebabkan ikan hias kesulitan untuk bernafas,
untuk itu sistem aerasi yang baik dapat membantu pernafasan ikan. Dan apabila
ikan belum terkena white spot dengan menambahkan aerator akan mengurangi
resiko ikan terjangkit penyakit white spot.

2.2.2 Berikan Metil Biru (Methylene Blue )

Para pembudidaya ikan hias, biasanya menggunakan obat ini untuk


mengobati ikan yang terkena jamur, protozoa dan mikroorganisme lain. Metil biru
ini sangat mudah ditemui di toko toko ikan, wujudnya cair dan berwarna biru dan
untuk harganya sendiri cukup murah Namun dalam menggunakannya kamu tidak
boleh terlalu banyak, untuk akuarium kecil ukuran 20 cm an cukup berikan 1 – 2
tetes saja.
Sebaiknya jangan langsung teteskan metil biru ke dalam air akuarium,
campur kan terlebih dahulu dengan sedikit air, baru kemudian kamu bisa
memasukannya dan juga jangan di 1 tempat masukan secara merata ke seluruh
bagian akuarium.

2.2.3 Atur Suhu Air Sekitsr 30 Drajat Celcius


Selanjutnya yang perlu kamu perhatikan untuk mengatasi penyakit white
spot pada ikan hias adalah dengan mengedalikan suhu air. Atur suhu air sekitar 30
derajat celcius, Suhu air yang tinggi ternyata dapat mempersulit parasit penyebab
white spot menggandakan diri, selain itu parasit yang sudah ada juga lama
kelamaan akan mati pada suhu yang tinggi Namun kamu juga harus

6
memperhatikan suhunya jangan terlalu tinggi, alih alih ingin membasmi bakteri
penyebab white spot justru ikan yang kamu pelihara malahan yang ikutan mati.

2.2.4 Berikan Garam Ikan


Cara ini sepertinya, cara yang paling umum atau sering dilakukan,
mengingat caranya sangat simpel dan tidak memerlukan banyak biaya Caranya
kamu cukup memasukan garam ikan secukupnya ke dalam akuarium pengobatan
yang berisi ikan hias yang sedang diobati. Atau bisa juga diberikan ke akuairum
biasa namun dengan dosis yang lebih rendah untuk menghindari penyakit white
spot tumbuh.

2.2.5 Beri Daun Ketapang


Selain tips yang sudah saya sebutkan di atas, pengobatan ikan yang
terkena white spot bisa juga dengan menggunakann daun ketapang,Dengan cara
ini tentunya kamu tidak perlu mengeluarkan biaya, karena kamu bisa mencarinya,
banyak biasanya pohon ketapang tumbuh di pinggiran jalan raya, atau yang lebih
banyak berada di pinggiran pantai karena merupakan habitat aslinya.Daun
ketapang memang dipercaya dapat mengobati banyak penyakit ikan hias, fungsi
dari daun ketapang ini adalah untuk menurunkan pH air, selain itu ternyata juga
dapat berguna untuk mengobati penyakit white spot.

2.2.6 Kuras Air ¼ Air Dari Total Air Akuarium


Cara yang satu ini cukup efektif untuk mengurangi resiko ikan terkena
penyakit white spot karena dapat membuang bakteri jahat dari dalam akuarium.
Namun dalam menguras akuarium jangan terlalu seirng, karena akan
menghilangkan zat klorin di dalam akaurium yang dapat mengakibatkan ikan
menjadi stres.

2.2.7 Berikan Makan yang Bersih dan Higainies


Tips agar ikan terhidanr dari serangan penyakit seperti white spot adalah
dengan memberikan makanan yang bersih dan higienis, apabila kamu masih baru
belajar memelihara ikan hias, sebaiknya berikan pelet ikan hias saja. Namun
apabila ikan yang kamu pelihara adalah ikan predator, karena makanannya harus

7
lebih sering diberi pakan alami atau yang masih hidup. Untuk mengurangi resiko
penyebaran penyakit, sebaiknya lakukan karantina terlebih dahulu selama sehari,
sebelum ikan untuk pakan ikan predator kamu berikan.Tentunya memberikan
makanan berupa pelet ikan sangat lebih aman dari resiko penyebaran bakteri, dan
sangat efektif untuk mencegah penyebaran penyakit white spot.

8
III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

a) Parasit Ichthyophthirius multifiliis adalah organisme Ciliata yang


menyerang epidermis ikan dan menimbulkan bintik putih (white spot)
pada sekujur tubuh ikan Mas
b) Kendala yang dihadapi oleh petani ikan selama ini adalah sulitnya
mengatasi serangan yang disebabkan ole Ich terutama pada stadia infektif
yaitu stadia theron, karena stadia ini dapat bertahan hidup di luar tubuh
ikan dan bergerak bebas di dalam air menggunakan silia selama 96 jam,
apabila tidak menemukan inang setelah 96 jam tersebut maka theron akan
mati
c) Cara mengatsi White Spot Ada 7 cara antara lain : meningkatkan oksigen
pada Airator,Memberikan Metil biru ke dalam Aquarium, Atur Suhu
Sampai 30 Derajat Celcius, Berikan garam Ikan, Memberikan daun
Ketapang, Kuras Air ¼ dari total air aquarium Memberikan Pakan yang
bersih dan higainies

9
DAFTTAR PUSTAKA
Dickerson HW, Findly RC. 2014. Immunity to Ichthyophthirius infections in fish:
A synopsis. Developmental and Comparative Immunology 43: 290–299.
Dickerson HW. 2006. Ichthyopthirius multifiliis and Cryptocaryon irritans
(phylum Ciliophora). In: PTK Woo (ed). Fish Diseases and Disorder.
London, UK: Protozoan and Metazoan Infection. 2nd Edition. Hlm. 117
146.
Farmer BD, Fuller SA, Mitchell AJ, Straus DL, Bullard SA. 2013. Efficacy of
bath treatments of formalin and copper sulfate on cultured white bass
Morone chrysops concurrently infected by Onchocleidus mimus and
Ichthyophthirius multifiliis. Journal of the World Aquaculture Society 44:
305–310.
Wei JZ, Li H, Yu H. 2013. Ichthyophthiriasis: emphases on the epizootiology.
Letters in Applied Microbiology 57: 91–101.
Xu DH, Shoemaker CA, Klesius PH. 2012b. Ichthyophthirius multifiliis as a
potential vector of Edwardsiella ictaluri in Channel catfish. FEMS
Microbiology Letters 329: 160–167.
Xu DH, Shoemaker CA, LaFrentz BR. 2014. Enhanced susceptibility of hybrid
tilapia to Flavobacterium columnare after parasitism by Ichthyophthirius
multifiliis. Aquaculture 430: 44–49. Xu DH, Klesius PH. 2013.
Comparison of serum antibody responses and host protection against
parasite Ichthyophthirius multifiliis between Channel catfish and Channel
× blue hybrid catfish. Fish and Shellfish Immunology 34: 1.356–1.359.
Xu DH, Shoemaker CA, Zhang Q, Klesius PH. 2013. Naturally infected Channel
catfish Ictalurus punctatus concurrently transmit Ichthyophthirius
multifiliis and Edwardsiella ictaluri to naïve Channel catfish. Aquaculture
376: 133–136.
Xu DH, Zhang QZ, Shoemaker CA, Zhang D, Moreira GS. 2016. Molecular
immune response of Channel catfish immunized with live theronts of
Ichthyophthirius multifiliis. Fish and Shellfish Immunology 54: 86–92.
Xu, DH, Pridgeon JW, Klesius PH, Shoemaker CA. 2012a. Parasitism by
protozoan Ichthyophthirius multifiliis enhanced invasion of Aeromonas
hydrophila in tissues of Channel catfish. Veterinary Parasitology 184:
101–107.

10

Anda mungkin juga menyukai