Disusun oleh :
Kelas:
Kelompok 7 / Akuakultur
Aisyah 230110160017
Ilham Muslim Mursalin 230110160075
M. Emir Shidqi Saragih 230110160076
Dini Tusasi 230110160108
Rizqi Muhamad Rhamdhan 230110160140
Nadilla okviannas 230110160161
Naufal Sofyan Ibrahim 230110160177
Triansyah Putra 230110160218
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2019
KATA PENGANTAR
Syukur kehendak Allah SWT yang selalu berada di samping kita dalam segala
segi kehidupan. Dengan bimbinganNya lah kami dapat menyelesaikan tugas
pengelolaan kesehatan ikan ini dan kami beri judul makalah pengelolaan
kesehatan ikan biosecurity dalam Pembenihan dan pendederan ikan hias air
tawar.
Penulis dalam menyelesaikan tugas makalah ini tidak lepas dari dukungan
dan bantuan semua pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1. Tim Pengajar mata kuliah Pengelolaan kesehatan ikan.
2. Kedua Orang Tua kami, beserta Adik dan Kakak tercinta.
3. Seluruh teman kelompok yang telah berbagi informasi.
Akhir kata, penulis berharap tugas mata kuliah ini dapat memberi
pengetahuan kepada pembaca, dan menambah wawasan mengenai hal yang penulis
paparkan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Identifikasi Masalah..................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
5
1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami mengenai biosekuriti pembenihan ikan hias
air tawar
2. Mengetahui bagaimana biosekuriti pendederan ikan hias air tawar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Biosekuriti berasal dari dua kata yaitu bio (hidup) dan security
(pengamanan atau perlindungan) atau secara harfiah dapat bermakna
pengendalian atau pengamanan terhadap makhluk hidup. Dalam budidaya,
biosekuriti merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mencegah
penyakit masuk ke dalam ataupun menyebar keluar. Semua kegiatan dilakukan
dengan tujuan memisahkan induk dari bibit penyakit dan sebaliknya. Dalam ruang
lingkup laboratorium, “Biosecurity” adalah kondisi dan upaya untuk memutuskan
rantai masuknya agen penyakit ke induk semang dan untuk menjaga agen
penyakit yang disimpan dan diisolasi dalam suatu laboratorium tidak
mengontaminasi atau tidak disalahgunakan.
2.2 Tujuan
6
7
7
8
8
9
4. Pengaturan personil/karyawan
Dalam penerapan biosecurity di suatu unuit pembenihan, pengaturan
personil/karyawan menjadi sangat penting agar penerapan biosecurity dapat
berjalan efektif dana man bagi personil/karyawan yang terlibat didalamnya dan
berkomitmen untuk melaksanakannya. Upaya pengaturan dimulai dengan
pemahaman bahwa personil/karyawan yang terlibat dalam proses
pemeliharaan/produksi mempunyai potensi menjadi pembawa organisme
pathogen. Cara yang dapat dilakukan dalam pengaturan personil/karyawan tesebut
antara lain adalah sebagi berikut :
9
10
10
11
11
12
diterapkan dalam mengobati ikan terinfeksi suatu penyakit antara lain pencelupan,
perendaman, usapan, dan pemberian obat melalui pakan.
a. Pencelupan
Pencelupan adalah cara pengobatan dengan menggunakan obat-obatan alami atau
bahan kimia pada konsentrasi tinggi (ratus/ribuan ppm) dengan waktu pengobatan
sangat pendek. Perlu kehati-hatian dalam pengobatan melalui cara ini, terutama
melihat kondisi ikan yang sakit. Bila kondisi ikan sudah terlalu lemah sedangkan
daya racun obat sangat tinggi maka ikan bisa mati.
b. Perendaman
Pengobatan melalui perendaman biasanya menggunakan larutan obat tertentu
pada konsentrasi relatif rendah. Waktu yang digunakan untuk perendaman cukup
panjang yaitu sampai 24 jam. Pengobatan dengan teknik perendaman ini
dilakukan 3-5 kali berturut-turut selama 3-5 hari. Setiap kali selesai mengobati,
ikan dipindahkan ke tempat yang berisi air bersih sambil diberi pakan.
c. Usapan/olesan
Pengobatan dengan cara ini dilakukan dengan mengoleskan obat tepat pada
bagian yang luka. Selanjutnya ikan yang sudah diobati dipindahkan kedalam air
mengalir agar sisa obat yang beracun bagi ikan cepat tercuci.
12
13
a. Pendederan di kolam
Pendederan dapat dilakukan di kolam, baik kolam tanah, tembok, atau variasi
keduanya. Untuk pendederan di kolam tanah perlu dilakukan pengolahan tanah,
pengapuran (100-500 kg/ha) dan pemupukan yang memadai karena benih ikan
membutuhkan makanan alami seperti zooplankton dan hewan renik yang hanya
diperoleh dari hasil pemupukan. Pupuk yang digunakan berupa pupuk organik,
seperti kotoran ternak/kandang/hijauan daun dan pupuk anorganik, Urea dan TSP.
Pupuk kandang berkisar 5-15 ton/ha, sedangkan urea 50-100 kg/ha dan TSP 100-
150 kg/ha. Pupuk organik berfungsi sebagai penyubur tanah dan media
penumbuhan pakan alami, sedangkan pupuk buatan untuk penyubur dan
penumbuh plankton di perairan.
b. Pendederan di bak
13
14
Tempat seperti bak atau tangki dapat digunakan sebagai tempat pendederan benih
ikan. Pada pendederan dalam bak, pergantian air dilakukan secara kontinu.
Persiapan yang harus dilakukan adalah mendesinfektan bak tersebut dengan
klorin. Mengatur padat tebarnya.
14
BAB III
3.1 Kesimpulan
Aspek persiapan kolam sebelum penebaran benih ikan dalam kegiatan
budidaya (pendederan) ikan, merupakan hal yang harus diperhatikan, karena
dapat berpengaruh terhadap hasil yang akan diperoleh pada saat panen. Persiapan-
persiapan tersebut mencakup beberapa aspek di antaranya: sumber air bebas
bahan pencemar, tersedianya saluran air masuk dan keluar, pengangkatan lumpur
kolam, pengeringan, pengapuran, pengisian air.
Kemampuan dalam mengendalikan masuknya dan berkembangnya
organisme pathogen pada unit pembenihan merupakan faktor penentu
keberhasilan dalam pembenihan ikan melalui penerapan biosecuriti, sehingga
perlu dilakukan pengaturan tata letak, Pengaturan akses masuk ke lokasi unit
pembenihan, dan Sterilisasi bak, peralatan dan ruangan.
3.2 Saran
Perlu ditingkatkan pemahaman dan keterampilan mengenai biosecuriti pada
setiap pelaku usaha perikanan dalam pengendalian penyakit ikan dan penurunan
mutu budidaya.
15
DAFTAR PUSTAKA
16