Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERANAN KARANTINA IKAN DALAM


MELALULINTASKAN IKAN & PRODUK PERIKANAN

DI SUSUN OLEH:
UMMUL MUKMININ KHADIJAH (07120200020)
A ILHAM ARIFUDDIN N'M (07120150039)

BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
TAHUN AJAR 2021/2022
KATA PENGANTAR

syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt karena atas limpahan karunia,
rahmat, dan hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah yang
berjudul“ ” dapat terselesaikan. makalah ini disusun sebagai tugas kelompok
matakuliah karantina ikan, kami berusaha menyusun makalah ini dengan
segala kemampuan, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak
memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan, oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangunkan, kami terima dengan
senang hati demi perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bisa
memberikan manfaat bagi para pembacanya, atas perhatian dan kesempatan
yang diberikan untuk membuat makalah ini kami ucapkan terimakasih

Makassar,25 Mei

Penyusun
Ummul Mukminin

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Daftar isi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Bagaimana peran karantina ikan
2.2 Apa saja yang dapat di jadikan produk perikanan
2.3 Agar mengetahui pentingnya peran karantina ikan
2.4 Untuk mengetahui produk apa saja yang dari perikanan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3. 2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengingat sangat besar manfaat ikan bagi masyarakat, maka perlu
dilakukan upaya kelestariannya. Ikan merupakan sumberdaya yang dapat
diperbaharui, artinya jika pengelolaan sumberdaya perikanan dilakukan
dengan memperhatikan aspek kontinuitas, maka ketersediaan protein hewani
juga akan stabil. Salah satu aspek yang perlumendapat perhatian penting
adalah aspek penyakit. Penyakit yang sulit ditanggulangi tentu akan
mengancam kelestarian sumberdaya perikanan. Prinsip pengobatan terhadap
penyakit bukan lagi merupakan salah satu hal utama yang harus dilakukan.
Kecenderungan prinsip dalam bidang kesehatan sekarang telah bergeser
menjadi prinsip pencegahan terhadap penyakit. Oleh karena itu, perlu
diperkuat sistem pertahanan untuk mencegah masuknya penyakit-penyakit
ikan yang belum pernah ada di Indonesia (penyakit eksotik) dan tersebarnya
penyakit ikan dari suatu area ke area lain. Wabah penyakit sedang semakin
diakui sebagai hambatan yang signifikan untuk produksi perikanan budidaya
dan perdagangan dan mempengaruhi pembangunan ekonomi sektor di
banyak negara di dunia. Penyakit sekarang dianggapsebagai salah satu
faktor pembatas dalam budidaya, yang menimbulkan efek langsung pada
kerugian ekonomi dan pengaruh secara tidak langsung yaitu pada aspek
sosial dan aspek lainnya, seperti masalah perdagangan dan ketenagakerjaan,
penggunaan bahan kimia dan obat-obatan, dan biaya lingkungan, tidak
pernah benar diukur (FAO, 1997)
Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alamhayati.
Berbagai sumber daya alam hayati tersebar di seluruh wilayah Indonesia,
baik di daratan maupun lautan, sehingga seringkali Indonesia disebut
Negara yang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati terbesar setelah
negara Brazil (highest diversity). Di sisi lain kekayaan sumber daya alam
tersebut juga menjadi modal penting bagi pembangunan nasional, yaitu
untuk (1) memenuhi pangan, pakan, dan energi, (2) meningkatkan taraf
hidup serta kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat. Salah satu pengelolaan sumber daya alam hayati
dilakukan melalui sistem pertanian dan perikanan. Meskipun Indonesia
mengalami perubahan transformasi struktural, sektor pertanian dan
perikanan tetap menjadi sektor strategis dan bahkan terbukti memiliki
ketahanan pada saat terjadi krisis ekonomi. Dampak pengganda
pembangunan sektor pertanian dan perikanan tidak hanya berkaitan dengan
tercapai ketahanan atau bahkan kedaulatan pangan, namun juga penyerapan
tenaga kerja miskin di perdesaan, perkembangan industri, dan peningkatan
sumber devisa negara. Potensi pemanfaatan sumberdaya hayati ikan
Indonesia yang besar, dan semakin meningkatnya lalulintas komoditas
perikanan baik antar negara maupun antar area didalam wilayah Negara
Republik Indonesia, memiliki peluang terhadap meningkatnya risiko masuk
dan tersebarnya hama dan penyakit ikan karantina (HPIK), baik yang
berasal dari luar negeri maupun antar area di dalam wilayah negara
Republik Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran karantina ikan dalam melalulintaskan?
2. Apa saja yang dapat di jadikan produk perikanan?
1.3 Tujuan Masalah
1. Agar mengetahui tujuan karantina ikan dalam melalulintaskan
ikan
2. Untuk mengetahui apa saja yang dapat di jadikan produk
perikanan

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Karantina Hewan dan Tumbuhan adalah tindakan sebagai upaya
pencengahan masuk dan tersebarnya hama dan penyakit hewan atau organisme
pengganggu tumbuhan dari luar negeri dan dari suatu area lain di dalam negeri,
atau keluarnya dari dalam wilayah Negera Repbulik Indonesia Karantina
Hewan dan tumbuhan adalah mencegah masuk, tersebar dan keluarnya Hama
Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan
Karantina (OPTK) serta pengawasan dan/atau pengendalian terhadap keamanan
pangan dan mutu pangan, keamanan pakan dan mutu pakan, produk Rekayasa
Genetik melaksanakan pencegahan masuk dantersebarnya Hama dan
Penyakit Ikan Karantina dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain
di dalam negeri, atau keluarnya dari dalam wilayah Negara Republik
Indonesia, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan,
penerapan sistem manajemen mutu, dan pengawasan keamanan hayati
ikan
Karantina ikan sehat biasanya sekitar 7—14 hari. Sementara bagi ikan
sakit, dikarantina hingga penyakitnya sembuh total.Wadah yang
digunakan untuk karantina pun tidak boleh sembarangan.
> Jenis perikanan
Perikanan Pantai. Perikanan jenis ini dilakukan pada daerah kurang dari
60 mil dari bibir pantai.
Perikanan Laut Dalam. Perikanan laut dalam merupakan jenis
penangkapan ikan yang dilakukan di samudera atau di laut lepas. ...
Perikanan Darat.
> Alat yang digunakan dalam pemantauan ikan
-Alat Angkut Media Pembawa adalah semua alat transportasi darat, air,
maupun udara yang dipergunakan untuk melalulintaskan Media
Pembawa.
-Area adalah daerah dalam suatu pulau, pulau, atau kelompok pulau di
dalam negara Repiblik Indonesia yang dikaitkan dengan pencegahan
dan penyebaran hama penyakit hewan karantina serta Organisme
Pengganggu Tumbuhan Karantina.
-Bahan Asal Hewan adalah bahan yang berasal dari hewan yang dapat
diolah lebih lanjut.
-Dokumen Karantina adalah semua formulir resmi yang ditetapkan oleh
Menteri dalam rangka tertib administrasi pelaksana tindakan karantina.
-Dokumen Lain adalah surat yang diterbitkan Menteri lain yang terkait
atau oleh pejabat yang ditunjuk olehnya sebagai pesyaratan utama dan
atau untuk pendukung untuk setiap pemasukan, transit atau
pengeluaran media pembawa
> Adapun fungsi dari peranan ikan tersebut
a. Pelaksanaan pencegahan masuk dan tersebarnya Hama dan Penyakit Ikan
Karantina dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di
dalam negeri, atau keluarnya dari dalam wilayah Negara Republik Indonesia;
b. Pelaksanaan pencegahan keluar dan tersebarnya Hama dan Penyakit Ikan
tertentu dari wilayah Negara Republik Indonesia yang dipersyaratkan Negara
tujuan;
c. Pelaksanaan tindakan karantina terhadap media pembawa Hama dan Penyakit
Ikan Karantina/Hama dan Penyakit Ikan tertentu, jenis ikan dilindungi, dilarang,
dibatasi, dan invasif, serta benda lain;
d. Pelaksanaan pengujian terhadap Hama dan Penyakit Ikan Karantina, Hama
dan Penyakit Ikan tertentu, mutu dan keamanan hasil perikanan, dan keamanan
hayati ikan;
e. Pelaksanaan sertifikasi kesehatan ikan, sertifikasi mutu dan hasil perikanan,
dan sertifikasi keamanan hayati (biosecurity);
f. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan laboratorium dan instalasi;
g. Pelaksanaan pembuatan koleksi media pembawa, Hama dan Penyakit Ikan
Karantina dankeamanan/atau Hama dan Penyakit Ikan tertentu;
h. Pelaksanaan pemantauan terhadap Hama dan Penyakit Ikan Karantina, mutu
dan keamanan hasil perikanan, dan keamanan hayati ikan

2.2 Ada hasil perikanan dengan penangkapan di laut, yaitu ikan tuna, ikan
tongkol, ikan kerapu, lobster, udang, kerang, rumput laut, dan cumi-cumi. Ada
juga hasil perikanan budi daya di darat atau perairan payau seperti ikan lele,
ikan mas, ikan bandeng, ikan gurame, dan ikan mujair
Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat. Ikan merupakan lauk
sumber protein hewani yang bak bagi perkembangan tubuh manusia. Juga
mengandung omega 3 yang baik bagi perkembangan otak manusia. Sehingga
keberadaannya sangat penting untuk pemenuhan kebutuhan gizi tersebut.

Terumbu Karang = Wahana Rekreasi bahari.


Rumput Laut = Obat, bahan makanan, dan Karang = Wahana Rekreasi bahari.
Teripang = Sebagai sumber makanan dan obat-obatan.
Mutiara = Sebagai bahan baku perhiasan.
Udang = Sebagai sumber protein hewani.
Garam = Sebagai bahan penambah makanan.
Jenis ikan merupakan bahan pangan sumber protein hewani yang relatif murah
dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya. Disamping menyediakan
protein hewani yang relatif tinggi jumlahnya, ikan juga mengandung asam
lemak tak jenuh, berbagai macam vitamin dan mineral yang sangat diperlukan
oleh tubuh
Contoh bahan pangan setengah jadi dari hasil perikanan adalah:
Sarden.
Terasi.
Surimi.
Filet ikan.
Ikan asap.
Bakso ikan.
Ikan kaleng.
Bandeng presto.

Kelebihan produk perikanan yaitu mengandung protein yang cukup tinggi


(20%) dalam tubuh ikan, protein juga berfungsi sebagai bahan bakar didalam
tubuh
> Ciri-Ciri Ikan Segar
Mata ikan jernih dan cerah. Mata ikan segar cenderung memiliki tampilan yang
jernih dan cerah, serta lebih menonjol.
2. Daging ikan elastis.
3. Insang berwarna merah.
4. Tidak berbau aneh.
Sisik menempel.
6. Memiliki lendir bening.
7. Tenggelam di air.

2.3 Hama adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam
kegiatan sehari-hari manusia. Walaupun dapat digunakan untuk semua
organisme, dalam praktek istilah ini paling sering dipakai hanya kepada hewan.
Hama adalah hewan yang merusak tanaman (akar, batang, daun, bunga dan
buah) sehingga akibat kerusakan tersebut menyebabkan tanaman tidak dapat
tumbuh dengan baik sehingga hasilnya rendah.Penyakit adalah berupa
jamur/bakteri/virus/nematoda yang merusak tanaman (akar, batang, daun, bunga
dan buah) sehingga akibat kerusakan tersebut menyebabkan tanaman tidak
dapat tumbuh dengan baik, sehingga hasilnya rendah. Suatu hewan juga dapat
disebut hama jika menyebabkan kerusakan pada ekosistem alami atau menjadi
agen penyebaran penyakit dalam habitat manusia. Berdasarkan tugas dan fungsi
karantina ikan yaitu menjaga masuk dan tersebarnya hama dan penyakit ikan
karantina (HPIK) secara ekologi sangat menentukan terhadap kualitas maupun
kuantitas sumberdaya ikan, hal ini terutama berkaitan dengan upaya preventif
terhadap tersebarnya penyakit ikan. Hal tersebut disebabkan karena akibat yang
ditimbulkan oleh hama dan penyakit ikan terhadap organisme ikan yang hidup
di perairan budidaya maupun perairan bebas akan mempengaruhi tingkat
kesehatan ikan dan dapat
mengakibatkan kematian, apabila dalam kondisi yang lebih luas maka akan
terjadi epidemi penyakit yang mengakibatkan kematian masal bahkan dapat
mengakinbatkan hilangnya keanekaragaman hayati. Pendapat yang sama
dinyatakan oleh Smith K.F.et al (2009) yaitu Peningkatan perubahan
lingkungan, termasuk hilangnya habitat, perubahan iklim dan eksploitasi yang
berlebihan, telah secara langsung terkait dengan hilangnya keanekaragaman
hayati global. Namun demikian adanya bukti substansial, yang menunjukkan
bahwa penyakit dapat sangat mempengaruhi populasi spesies lokal dengan
menyebabkan penurunan sementara atau permanen dalam kelimpahan. Lebih
penting lagi, patogen dapat berinteraksi dengan faktor-faktor pendorong
lainnya, seperti hilangnya habitat, perubahan iklim, eksploitasi berlebihan,
spesies invasif dan pencemaran lingkungan untuk berkontribusi pada kepunahan
lokal dan global.
2.4 Produk perikanan merupakan hasil kekayaan alam Indonesia yang melimpah
dan memiliki potensi cukup baik untuk dimanfaatkan. Karena ikan merupakan
sumber gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Manfaat tersebut diantaranya sebagai
sumber energi, membantu pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh, memperkuat
daya tahan tubuh, memperlancar proses fisiologis dalam tubuh. Kelebihan
produk perikanan yaitu mengandung protein yang cukup tinggi (20%) dalam
tubuh ikan, protein juga berfungsi sebagai bahan bakar didalam tubuh
(Winarno, 1995). Protein pada ikan mengandung komposisi asam amino yang
diperlukan oleh tubuh manusia, selain itu di dalam ikan terdapat asam-asam
lemak tak jenuh esensial serta zat gizi lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh serta
sumber vitamin, terutama vitamin A dan sumber mineral seperti zat besi,
iodium, seng, selenium dan kalsium yang semuanya erat kaitannya dengan
defisiensi dari zat gizi mikro (Karyadi et al, 1993 dalam Hiswaty,
2000)Pengolahan dalam bentuk tepung bertujuan untuk memperpanjang daya
awet dan daya simpan serta mempertimbangkan perubahan zat gizi yang
mungkin berubah, berkurang atau hilang. Pada proses pembuatan tepung tulang
ikan lele muncul salah satu masalah, yaitu adanya bau amis pada tulang ikan
lele. Salah satu metode yang mungkin dapat mengurangi bau amis itu dengan
cara direndam dalam larutan jeruk nipis.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Karantina ikan dari kesehatan ikan yang berdampak pada peningkatansektor
ekonomi dan serta secara tidak langsung dapat menyerap tenaga kerja.Melalui
sertifikasi unit usaha pembudidaya ikan karantina ikan berperan dalam
keberlanjutan komunitas antara lain melalui pemberdayaan masyarakat
perikanan dalam upaya pengendalian HPIK terutama melalui penerapan
biosecurity dan praktik karantina ikan yang baik di unit usaha budidaya. Dalam
keberlanjutan kelembagaan, salah satu faktor yang mendukung kelembagaan
karantina ikan yaitu perundang-undangan disarankan perlu dilakukan refisi
terhadap undang-undang, dengan alasan kurangnya efek jera terhadap pelaku
pelanggaran ketentuan karantina ikan dan perkembangan kelembagaan
karantina ikan.
3.2 SARAN
Agar lebih teliti dalam mempelajari Pokok-pokok kebijakan karantina ikan
sejalan dengan prinsip-prinsip kelestarian sumberdaya alam perikanan Dengan
ikut berperan dalam menjaga sumberdaya alam agar tetap lestari dan dapat
dimanfaatkan oleh generasi pada saat ini dan akan tetap terjaga sampai generasi
yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
https://kkp.go.id/bkipm/stasiunkipmcirebon/page/1076-tugas-dan-fungsi
https://bkp2medan.karantina.pertanian.go.id/page/detail/pengertian-karantina
https://core.ac.uk/download/pdf/18605605.pdf
http://karantinahewanpontianak.blogspot.com/2008/03/pp-no-82-tahun-2000-
tentangkarantina_04.html. di akses pada 7-02-2015
http://eprints.ums.ac.id/27243/2/BAB_I.pdf

Anda mungkin juga menyukai