Anda di halaman 1dari 2

2.

2 Fasilitas Pembenihan untuk Pemeliharaan Induk Murni


Peralatan budidaya ikan meliputi prasarana dan sarana. Prasarana budidaya
merupakan banguinan kolam bersifat permanen, yakni kolam pemijahan dan
penetasan, kolam perawatan induk dan penampungan benih, kolam pengendapan,
gudang dan saluran irigasi (Baihaki 2006). Sedangkan sarana budidaya
merupakan peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan budidaya.

Fasilitas dalam pembenihan untuk pemeliharaan induk murni yang


dimanfaatkan secara langsung untuk kegiatan produksi antara lain

1. Kolam pengendapan
Kolam pengendapan ini berfungsi sebagai penyaring (filter) padatan
terlarut yang terangkut aliran air
2. Instalasi Air (saluran Irigasi)
Instalasi air ini berfungsi untuk membagi air dari kolam
pengendapan sesuai denan kebutuhan setiap unit kolam. Instalasi air
dalam budidaya dapat dibuat dari pipa pralon, besi, bambu. Atau
dibangun dengan permanen dengan campuran bahan dari batukali,
pasir, kerikil (pasangan semen).
3. Kolam Budidaya
Kolam budidaya , kesatuan beberapa unit kolam pembenihan yang
terdiri atas kolam pemijahan, penetasan telur, penebarab larva.
4. Gudang
Berfungsi untuk tempat penyimpanan dan perawatan sarana
budidaya. Ukuran dan bentuk bangunan gudang disesuaikan dengan
macam dan jumlah sarana budidaya
5. Inkubator
Inkubator adalah wadah pengeraman dan penetasan telurikan,
inkubator juga dapat digunakan untuk wadah perawatan larva dan
benih ikan.
6. Happa
Happa merupakan sarana pembenihan yang berfungi ganda. Dan
digunakan juga tempat pemijahan sekaligus penampungan benih atau
induk ikan untuk sementara waktu
7. Jaring Bentang (jarring tangkap)
Terdiri dari dua macam yaitu, jarring bentang bermata kecil (small
meshsize) berfungsi untuk menangkap nemih dan jarring bermata
lebar (large meshsize) berfungsi untuk menangkap induk.

Daftar Pustaka
Baihaki, A. 2006. Manfaat dan Implementasi UU No. 29 Tahun
2000 Tentang Pvt dalam Pembangunan Industri
Perbenihan. Makalah disampaikan pada Kongres Komisi
Daerah Plasma Nutfah se Indonesia, Komisi Nasional
Plasma Nutfah, Balitbang Deptan, 31 Juli—2 Agustus
2006, di Balikpapan, Kaltim. 10 pp

Anda mungkin juga menyukai