Oleh:
Kelompok VI/B
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan
karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan praktikum Sumberdaya Hayati
Perairan yang berjudul “Sumberdaya Hayati Perairan Ikan Hias di Kota
Medan” ini dengan sebaik mungkin.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Desrita, S.Pi, M.Si, Bapak
Rizky Febriansyah Siregar, S.Pi, M.Si dan Ibu Vindy Rilani Manurung, S.Pi, M.P
selaku dosen penanggung jawab laboratorium Sumberdaya Hayati Perairan. dan
kepada asisten Sumberdaya Hayati Perairan yang telah membimbing penyusun
dalam menyelesaikan laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun perkembangan laporan ini. Akhir kata penyusun mengucapkan terima
kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ................................................................................... 1
Tujuan Penulisan ............................................................................... 5
Manfaat Penulisan ............................................................................ 5
TINJAUAN PUSTAKA
Jenis Ikan Hias ................................................................................... 6
Distribusi Ikan Hias ........................................................................... 12
Potensi dan Pemanfaatan Ikan Hias................................................... 14
Status Kelestarian Ikan Hias .............................................................. 15
METODOLOGI
Waktu dan Tempat............................................................................. 16
Alat dan Bahan .................................................................................. 16
Prosedur Penelitian ............................................................................ 16
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil ................................................................................................... 17
Pembahasan ....................................................................................... 19
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ........................................................................................ 22
Saran .................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia dan patut
dibanggakan adalah keragaman spesies ikan hias air tawar. Ikan hias air tawar
diperkirakan sekitar 400 spesies dari 1.100 spesies ikan hias yang ada di seluruh
dunia. Salah satu komoditas ikan hias air tawar introduksi yang sampai saat ini
masih menjadi primadona di pasar internasional dan merupakan ikan hias kelompok
mahal, serta fluktuasi di pasaranpun relatif stabil adalah ikan koi (Cyprinus carpio)
(Kusrini et al, 2015).
Bisnis ikan hias memiliki prospek yang sangat menggiurkan, tidak
memerlukan modal besar dan dalammembudidayakannya tidak memerlukan
keterampilan yang khusus serta pasarnya pun terbilang cukup mudah, terutama di
kota-kota besar. Selain itu, usaha budidaya ikan hias tidak membutuhkan lahan
yang luas dan dapat dilakukan oleh setiap anggota keluarga dalam jangka waktu
yang relatif singkat. Jenis- jenis ikan hias yang dapat dibudidayakan, antara lain
jenis-jenis ikan siklid, platis, black ghost, manvis, palmas, guppy, diskus, oscar, dan
lain sebagainya. Cara membudidayakan ikan hias dapat bersifat tradisonal, semi-
intensif ataupun secara intensif dengan sarana dan prasarana yang beragam,
tergantung kemampuan finansial yang menjalaninya (Satyani dan Priyono, 2012).
Konsep pengembangan kewirausahaan dapat dilakukan melalui budidaya
ikan hias yang merupakan industri utama yang penting bagi masyarakat
Perdagangan ikan hias memainkan peran penting untuk peningkatan sosial
ekonomi masyarakat kelas bawah di negara berkembang dengan investasi
rendah (Mukti et al, 2019).
Salah satu keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia dan patut
dibanggakan adalah keragaman spesies ikan hias, baik ikan hias air laut maupun air
tawar. Ikan hias air laut ada sekitar 650 spesies, sudah teridentifikasi 480 spesies
dan diperdagangkan sekitar 200 spesies. Jenis-jenis ikan hias air laut Indonesia
yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran internasional, antara lain clown fish
(Amphiprion ocellaris) dan banggai cardinal fish (Pterapogon kauderni). Pangsa
pasar ikan hias air laut Indonesia di dunia internasional sebesar 20%, di mana 95%
merupakan hasil tangkapan dan baru 5% sisanya merupakan hasil budidaya
masyarakat. Sementara itu, jumlah spesies ikan hias air tawar diperkirakan sekitar
400 spesies dari 1.100 spesies ikan hias yang ada di seluruh dunia. Komoditas ikan
hias air tawar asal Indonesia yang menjadi favorit antara lain, arwana
(Schleropages formosus) terutama spesies super red dan red banjar, botia
(Chromobotia macracanthus), serta cupang (Beta splendens). Dalam tulisan ini
akan disampaikan prospek dan peluang pengembangan ikan hias. Program
minapolitan, dukungan riset serta difusi teknologi yang dilakukan (Kusrini, 2010).
Usaha ikan hias air tawar lebih diminati dibanding ikan hias air laut. Para
penggemar ikan hias sengaja memelihara ikan dalam berbagai ukuran aquarium.
Umumnya bibit ikan hias dibeli dari penjual benih ikan hias air tawar. Selain
mempersiapkan makanan, para penjual atau pemelihara ikan perlu mengetahui
informasi cara menangani perubahan pada fisik atau pergerakan ikan.
Perkembangan teknologi budidaya yang sangat pesat ke arah intensif dan
superintensif. Aplikasi teknologi budidaya ikan secara intensif bisa berdampak
terhadap lingkungan. Keberhasilan suatu kegiatan budidaya ditentukan oleh faktor
ketersediaan benih, kualitas sumber daya manusia, kondisi lingkungan, sarana dan
prasarana yang tersedia serta informasi serangan penyakit ikan (Sinaga, 2018).
Budidaya ikan hias air tawar telah menjadi bagian hidup rakyat. Seiring
dengan berkembangnya teknologi, maka sudah banyak jenis ikan hias yang dapat
dikembangbiakkan dan dibudidayakan secara massal di Indonesia. Dunia
perdagangan ikan hias mulai mendapat perhatian yang serius dari masyarakat.
Bisnis ikan hias mampu memberikan jaminan keuntungan yang lebih bagi para
pembudidaya ikan. Selain harga yang cukup tinggi, perkembangbiakan ikan hias
relatif mudah, terlebih lagi dengan penerapan teknologi modern yang saat ini
berkembang pesat. Siklus reproduksi atau pemijahan ikan hias relatif cepat (0,5-1,5
bulan), sehingga dalam jangka waktu satu tahun dapat dilakukan 8-24 kali
pemijahan untuk sepasang induk ikan hias. Ikan hias mempunyai peran penting
dalam menambah kesegaran, keindahan dan kesejukan lingkungan melalui jenis,
warna, ukuran dan bentuk tubuhnya yang indah dan menarik (Mukti et al, 2019).
Perkembangan ikan hias di Indonesia mengalami kemajuan yang terus
meningkat, terutama ikan hias air tawar asli Indonesia. Dari sekian banyak jenis
ikan hias, tidak semuanya telah dapat dibudidayakan. Dalam membudidayakan ikan
hias harus diperhatikan bahwa masing-masing jenis mempunyai sifat dan kebiasaan
hidup yang berbeda-beda, misalnya dalam cara pemijahan, bertelur ataupun
menyusun sarangnya. Bila kita berniat untuk memelihara ikan pada akuarium atau
wadah pemeliharaan, maka salah satu yang perlu diperhatikan adalah pemilihan
jenis ikan yang akan dipelihara. Ikan hias yang dipelihara harus bisa memberikan
kepuasan terhadap orang yang melihatnya, jika kita punya kolam atau bak yang
posisinya di bawah, bila ditanam ikan lohan atau oskar maka ikan tersebut tidak
akan terlihat indahnya. Lohan atau oskar mempunyai keindahan warna pada sisi
samping badannya jadi jika dipelihara di kolam sisi samping badannya tidak akan
kelihatan oleh kita (Satyani dan Priyono, 2012).
Salah satu habitat yang banyak dihuni oleh ikan hias adalah lahan gambut
(peatland) atau banyak juga dikenal juga dengan istilah lahan air hitam
(blackwater). Lahan gambut merupakan kawasan marginal yang banyak mengalami
alih fungsi menjadi perkebunan dan perumahan dan telah menjadi salah satu
kawasan yang paling terancam saat ini. Beberapa karakteristik ekstrim dari lahan
gambut adalah; warna air coklat dan terlihat hitam jika terkena sinar, bersifat asam
(pH rendah), air cenderung stagnan atau tergenang dalam cekungan, bervegetasi,
substratnya lumpur dan serasah, kandungan oksigen dan kalsium rendah, tanahnya
miskin hara, populasi biota yang menghuni lahan gambut cenderung merupakan
populasi kecil dan unik, hampir semua ikan hias lahan gambut memiliki corak.
Informasi terkait biodiversitas hewan di lahan gambut juga sangat sedikit
(Fahmi et al, 2015).
Kehadiran ikan hias di dalam rumah dapat memberikan berbagai manfaat
bagi manusia. Ikan hias yang ada di dalam akuarium turut memberikan nuansa
damai, rileks, dan menyenangkan. Aktivitas manusia yang begitu padat bahkan
seringkali dilanda stres akibat terpaan berbagai macam urusan dapat terurai dengan
melihat gerak-gerik ikan di dalam akuarium atau kolam. Beberapa orang mungkin
tertarik untuk memelihara ikan hias, namun agak malas karena seringkali ikan hias
yang dipelihara dalam akuarium atau kolam mudah mati. Ikan hias di dalam
akuarium atau kolam tidak akan mati tanpa sebab. Bisa jadi ada kesalahan dalam
cara pemeliharaannya. Kualitas air adalah hal yang paling utama dalam
pemeliharaan ikan pada akuarium, kondisi air yang baik tentu akan membuat ikan
menjadi sehat demikian halnya dengan pemberian pakan, pemberian pakan yang
tepat dan teratur akan menjadikan ikan sehat dan terlihat aktif bergerak
(Risal, 2017).
Ikan arwana merupakan salah satu jenis ikan hias yang banyak dipelihara
oleh para penggemar ikan. Ikan hias ini memerlukan cara perawatan khusus serta
lingkungan hidup yang bersih agar dapat berkembang dengan baik dan menghindari
terjangkitnya beberapa penyakit. Para pemelihara dan penggemar ikan arwana telah
memiliki forum diskusi khusus untuk berbagi berbagai informasi tentang cara
perawatan ikan arwana. Namun, media ini masih belum terstuktur dengan baik dan
belum menyediakan pengetahuan yang valid mengenai cara identifikasi dan
pengobatan penyakit ikan arwana (Kurniawan dan Diana, 2014).
Ikan Koki (Carrasius auratus) merupakan salah satu jenis ikan hias yang
sangat digemarimasyarakat serta memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi.
Morfologi tubuh serta perpaduan warna yang terbentuk pada ikan koki merupakan
keindahan yang menyebabkan ikan ini banyak peminat. Dewasa ini, ikan koki
dihasilkan dengan menggunakan metode klasik, yaitu dengan cara mengawinkan
sejumlah pasangan induk ikan koki secara massal. Hasil persilangan secara massal
ini menghasilkan ikan mas koki yang bermutu bagus baik secara genotip maupun
fenotip sangat sedikit yang ditandai dengan rendahnya tingkat pertumbuhan dan
derajat penetasan serta perpaduan warna yang lemah sehingga dibutuhkan banyak
perkawinan untuk mendapatkan jumlah ikan mas koki yang mempunyai kualitas
yang baik. Selain itu, ikan koki yang bermutu bagus baru dapat dipastikan setelah
berumur lebih dari satu tahun (Hartono dan Purbosari, 2017).
Dewasa ini, salah satu strain ikan mas koki yang favorit dipelihara
masyarakat adalah lionhead. Ikan ini mempunyai standart bentuk tubuh sebagai
berikut; kedalaman tubuh lebih besar dari 1/2 panjang tubuh, tutup kepala (jambul)
tumbuh dengan baik, tidak ada sirippunggung, semua sirip berpasangan, di mana
sirip ekor terbagi dua, sirip ekor bercabang 2 dengan penampakan sirip membulat
(rounded), minimum panjang tubuh 5,5 cm (Risal, 2017).
Budidaya ikan hias air tawar ternyata mampu memberikan pendapatan bagi
banyak orang yang menekuninya. Selain orang suka akan keindahan ikan hias,
banyak pula orang yang menggantungkan hidupnya dari membudidayakan dan
memasarkan ikan hias yang jenisnya bermacam–macam. Tidak jarang beberapa
pembudidaya yang semula menekuni budidaya ikan konsumsi seperti ikan lele, ikan
nila, gurami dan lain sebagainya beralih menekuni budidaya ikan hias. Semua itu
dilakukan karena peluang usaha dan potensi ekonomis budidaya ikan hias lebih
menggiurkan dibandingkan dengan ikan konsumsi. Melihat prospeknya tersebut,
maka pemeliharaan ikan hias yang semula hanya ditekuni para penghobi, kini juga
sudah merupakan mata pencaharian banyak pembudidaya ikan. Ini disebabkan
membudidayakan ikan hias dapat memberikan nilai ekonomis walaupun hanya
dilakukan dilahan sempit dengan jumlah air terbatas (Anggina et al., 2014).
Budi daya ikan hias merupakan suatu tindakan yang dianggap penting
dalam mengatasi masalah-masalah kelestarian hayati khususnya konservasi alam.
Salah satu pengertian budi daya secara harfiah adalah suatu tindakan menjaga,
memelihara dan mengembangbiakan sesuatu yang dinyatakan hampir punah.
Konservasi sendiri adalah upaya yang dilakukan manusia untuk melestarikan atau
melindungi alam, jadi konservasi adalah upaya pelestarian atau perlindungan.
Konvensi internasional terkait dengan konservasi yang mengikat secara hukum
adalah CITES, Ramsar dan CBD. Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Flora dan Fauna (CITES) telah diratifikasi di
Washington DC tahun 1973 dan efektif tahun 1975 (Meilisza dan Subamia, 2015).
Tujuan Laporan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini antara lain :
1. Untuk mengetahui jenis ikan hias di Kota Medan
2. Untuk mengetahui distribusi ikan hias di Kota Medan
3. Untuk mengetahui potensi dan pemanfaatan ikan hias di Kota Medan
4. Untuk mengetahui status kelestarian ikan hias di Kota Medan
Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan laporan ini adalah menambah wawasan tentang
jenis – jenis ikan hias, status kelestariannya, potensi dan pemanfaatan ikan hias.
TINJAUAN PUSTAKA
Prosedur Praktikum
Prosedur Praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Difoto ikan sebagai bukti.
3. Diidentifikasi jenis ikan yang didapat.
4. Dilakukan tahap wawancara kepada pemilik
5. Dicatat hasil identifikasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
1 Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Gambar 1. Ikan Koi
Spesies : Cyprinus rubrofuscus
(Cyprinus rubrofuscus)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
2 Ordo : Ostariphisysoidei
Famili : Cyprinidae
Genus : Carassius
Gambar 2. Ikan Komet
(Carassius auratus), Spesies : Carassius auratus
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopteri
3 Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Gambar 3.Ikan Kumpay
(Cyprinus carpio) Spesies : Cyprinus carpio
4 Kerajaan : Animalia
Filum :Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cyprinodontiformes
Famili : Poeciliidae
8 Ordo : Perciformes
Family : Cichlidae
Genus : Pterophyllum
Gambar 8. Ikan Manfish
Species :Pterophyllum
(Pteropzhyllum scalare ) scalare
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
9 Order :Cyprinodontiformes
Family : Poeciliidae
Genus : Poecilia
Gambar 9. Ikan Molly
(Poecilia sphenops) Species : P. Sphenops
Kelas : Actinopterygii
Famili : Cichlidae
Filum : Chordata
10 Genus : Amphilophus
Kerajaan : Animalia
Ordo : Perciformes
Gambar 10. Ikan Lou han
(Amphilophus trimaculatus) Spesies : A. Trimaculatus
Pembahasan
Dari hasil data sampel yang dilakukan di tempat penjualan dan budidaya
ikan hias di Rumah Ikan Medan di Komplek TNI AU Karang Sari I Jl.Dadali no.87
kel.Sari Rejo Kec.Medan Polonia. Didapati jenis ikan yang ada yaitu Ikan Koi
(Cyprinus rubrofuscus), Ikan Komet (Carassius auratus), Ikan Kumpay (Cyprinus
carpio), Ikan Guppy (Poecilia reticulata), Ikan Cupang (Betta. Sp), Ikan Mas
Koki(Carassius auratus), Ikan Arwana (Scleropages formosus), Ikan Layang
(Pterophyllum),Ikan Molly (Poecilia sphenops), Ikan Lou han (Amphilophus
trimaculatus)
Dari hasil data sampel yang dilakukan di tempat penjualan dan budidaya
ikan hias di Rumah Ikan Medan di Komplek TNI AU Karang Sari I Jl.Dadali no.87
kel.Sari Rejo Kec.Medan Polonia dengan metode pengambilan data primer
kualitatif (survey) wawancara kepada penjual ikan/ pedagang ikan bernama bapak
Brata mengatakan hasil penjualan ikan di distibusikan keberbagai daerah di pulau
sumatera hingga pulau jawa, upaya pembenihan ikan koi tergolong mudah hanya
saja kendalanya yaitu cuaca dan kualitas air, hal ini sesuai dengan pernyataan
Papilon (2017) yang menyatakan bahwa. Penurunan suhu hingga 5oC dalam tempo
singkat sudah menyebabkan ikan koi stres. Suhu air mempengaruhi cepat
lambatnya penetasan telur. Jika suhu air terlalu dingin, biasanya telur tidak menetas
dan bisa menyebabkan serangan jamur akibat terlalu lama tidak menetas. Pada suhu
25oC, telur menetas dalam 48-60 jam, sedangkan pada suhu 20o C telur baru
menetas setelah 4 hari. Koi merupakan ikan air tawar, tetapi masih bisa bertahan
hidup pada air dengan salinitas sekitar 10 ppt.
Berdasarkan Hasil praktikum dapat diketahui bahwa Ikan hias Ikan hias
memiliki tujuan pemeliharaan ikan hias air tawar ada dua yaitu untuk hiburan dan
untuk mendapatkan keuntungan. Ikan hias air tawar yang dipelihara untuk hiburan
biasanya dipelihara di akuarium. Sedangkan untuk keuntungan, biasanya dipelihara
di dalam kolam. Hal ini disampaikan oleh pemilik usaha ikan hias bahwa penjualan
ikan hias sangat bagus dengan harga yang cukup fantastis, tyerlebih lagi
pengelolaannya yang cukup mudah dan pendistribusiannya juga sudah skala besar
hingga ke luar pulau, hal ini sesuai dengan pernyataan Wardaya (2020), yang
menyatakan bahwa. Ikan hias air tawar lebih mudah dibudidayakan dibandingkan
ikan hias air laut. Hal ini karena, teknologi yang digunakan cukup sederhana dan
biayanya lebih murah. Sehingga banyak budidaya yang dilakukan dalam skala
usaha rumahan, Berbeda dengan ikan hias air laut yang memerlukan fasilitas dan
teknologi yang lebih baik, serta modal yang besar
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa distribusi ikan hias
sangat beragam berbagai jenis ikan hias ada yang endemik dan ada pula yang
Penyebarannya merata di daratan Asia, Eropa, Amerika Utara dan Australia, hal ini
sesuai dengan hasil praktikum yang didapati bahwa pola distribusi berbagai
jenisikan hias ada yang endemik indonesia dan ada yang pola penyebarannya
merata di beberapa negara lain.
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahgui bahwa status kelestarian ikan
hias masih sangat baik dikarenakan banyaknya yang membudidayalkan ikan hias
baik skala kecil maupun skala besar, hal ini memberikan dampak positif bagi
perekonomian yang masih bisa dikembangkan lagi, hal ini sesuai dengan
pernyataan Priono dan Satyani (2010) yang menyatakan bahwa Perolehan nilai
ekonomi dari usaha ikan hias cukup besar sehingga mengakibatkan terjadinya
perdagangan ikan hias yang kadang tidak memperhatikan aspek kelestariannya di
masa mendatang. Akhir-akhir ini banyak muncul berbagai jenis ikan hias air tawar
impor yang secara ilmiah ikan-ikan tersebut dapat merugikan kesinambungan usaha
ikan hias. Para pengusaha seolah melupakan bahwa pemerintah telah mengeluarkan
peraturan mengenai jenis-jenis ikan yang dilarang masuk ke Indonesia. Dampak
dari semua ini memang menakjubkan. Positif, karena uang yang beredar akan dapat
dinikmati oleh para pelaku yang tentu saja para pekerja sehingga dapat menjadikan
lapangan keja untuk cari nafkah. Pengaruh lain yang signifikan adalah masuknya
devisa ke negara dari para eksportir ikan ini.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Jenis-jenis ikan hias di kota Medan yang kami dapati antara lain yaitu Ikan Koi
(Cyprinus rubrofuscus), Ikan Komet (Carassius auratus), Ikan Kumpay
(Cyprinus carpio), Ikan Guppy (Poecilia reticulata), Ikan Cupang (Betta. Sp),
Ikan Mas Koki(Carassius auratus), Ikan Arwana (Scleropages formosus), Ikan
Manfish (Pterophyllum),Ikan Molly (Poecilia sphenops), Ikan Lou han
(Amphilophus trimaculatus)
2. Distribusi ikan hias yang ada di tempat penjualan dan budidaya ikan hias di
Rumah Ikan Medan di Komplek TNI AU Karang Sari I Jl.Dadali no.87 kel.Sari
Rejo Kec.Medan Polonia didapati yaitu ikan yang hidup di perairan tawar
seperti sungai yang berair jernih serta adapun ikan cupang yang hidup di
perairan tenang seperti rawa, dan ada pula ikan impor yang dibudidayakan di
tempat budidaya ikan hias
3. Potensi kebermanfaatan ikan hias masih sangat banyak dan bisa dimanfaatkan
lebih baik lagi sebagai ikan hias, hiburan dan dapat di jadikan sebagai ikan
kontes perlombaan
4. Status kelestarian ikan hias masih sangat baik dimana prosedur budidaya yang
tergolong mudah dan tidak memiliki banyak tantangan
Saran
Saran yang dapat diberikan untuk laboratorium Sumberdaya Hayati Perairan
ini adalah, agar dapat lebih memahami materi yang sudah diberikan serta
memberikan efisiensi agar ilmu yang disampaikan bisa bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Afnan, M. A. 2019. Analisis Produksi Ikan Hias Air Tawar (Ikan Mas Koki, Ikan
Koi dan Cupang) di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. [Skripsi]
Universitas Muhammadiyah Malang
Anggina, D., Hamid, H., dan Hendrik, H. 2014. Analysis of Ornamental Fish
Farming Member Of Group Diamond Fish Club In Tampan Village
Districts Payung Sekaki Pekanbaru City Riau Province (Doctoral
dissertation, Riau University).
Arfah, H., Tri, S. D., dan Asep, B. 2013. Maskulinisasi Ikan Cupang (Betta
splendens) Melalui Perendaman Embrio dalam Ekstrak Purwoceng
(Pimpinella alpina). Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut
Pertanian Bogor. Jurnal Akuakultur Indonesia, 12(2), 144-149.
Bachtiar, Y. 2004. Budi Daya Ikan Hias Air Tawar Untuk Ekspor. AgroMedia.
Chumaidi, C., Priyadi, A., Ginanjar, R., dan Sugiarti, L. 2012. Ciri Kelamin
Sekunder Pada Arwana Silver (Sclerophages macrocephalus) Varietas
Pinoh. Jurnal Riset Akuakultur, 7(2), 221-229.
Darfin, D. 2020. Jejak Peradaban di Dasar Danau Matano (Studi Kasus Situs Bawah
Air di Pulau Ampat) (Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin).
Fahmi M. R, Ginanjar R, Kusumah R.V. 2015. Keragaman Ikan Hias di Lahan
Gambut Cagar Biosfer Bukit-Batu, Provinsi Riau. Prosiding Seminar
Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia. 1 (1) : 51-58.
Fakhru, R. R. 2021. Analisis Kelayakan Usaha Ikan Hias Maskoki pada Medan
Simpang Limun Gold Fish Farm di Kelurahan Harjosari I, Kecamatan
Medan Amplas, Kota Medan. [Skripsi] Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara.
Hartono D.P., Purbosari N. 2017. Perbaikan Mutu dan Peningkatan Produksi Ikan
Mas Koki (Carrasius auratus) Melalui Rekayasa Set Kromosom. Jurnal
Penelitian Pertanian Terapan. 10 (3).
Hismayasari, I. B., Supriatna, I., MP, M. M. S., dan MP, A. S. 2018. Kajian
Strategis Domestikasi Ikan Gabus Sentani (Oxyeleotris heterodon).
Insan, Y. A. 2019. Pengaruh Padat Penebaran yang Berbeda terhadap Pertumbuhan
dan Kelulusan Hidup Benih Ikan Manfish (Pterophyllum scalare) yang
Dibudidayakan dengan Sistem Resirkulasi (Doctoral dissertation,
University of Muhammadiyah Malang).
Kalor, J. D., Utami, G. P., Sulistyo, I., dan Suryaningsih, S. 2018. Kemampuan
Zoo-Teknik Larva Ikan Gabus (Oxyeleotris Heterodon) dalam Upaya
Domestikasi Ikan Endemik Danau Sentani. JFMR (Journal of Fisheries and
Marine Research), 2(1), 31-38.
Kartamihardja, E. S., Umar, C., dan Aisyah, A. 2014. Pembelajaran dari
Pengelolaan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Arwana Merah
(Scleropages formosus) Berbasis Masyarakat di Danau Empangau,
Kalimantan Barat. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 6(2), 65-74.
Kurniawan M. dan Diana N.E. 2014. Aplikasi Diagnosis Penyakit Ikan Arwana
Menggunakan Aturan Inferensi Fuzzy Berbasis Web. Seminar Nasional
Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI). 1 (1).
Kusrini E, Cindelaras S, dan Prasetio. A.B. 2015. Pengembangan Budidaya Ikan
Hias Koi (Cyprinus carpio) Lokal di Balai Penelitian dan Pengembangan
Budidaya Ikan Hias Depok. Media Akuakultur. 10 (2) : 71-78
Kusrini E. 2010. Budidaya Ikan Hias Sebagai Pendukung Pembangunan Nasional
Perikanan di Indonesia. Media Akuakultur. 5 (2) : 109-114.
Lamarunga, Y. 2018. Pengaruh Pemberian Konsentrasi Tepung Spirulina platensis
Yang Berbeda Pada Pakan Terhadap Pertumbuhan Ikan Mas Koki
(Carassius auratus).[Skripsi] Universitas Muhammadiyah Malang.
Marpaung, H. D. L. 2015. Hubungan Antara Perendaman Induk Betina
Menggunakan Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina) Dengan Nisbah
Kelamin Ikan Guppy (Poecilia reticulata).
Maskur. 2002. Program Pelestarian Plasma Nutfah Ikan-Ikan Perairan Umum.
Jurnal Akuakultur Indonesia, 1(3):139-144
Meilisza. N, dan Subamia. I .W .2015. Budi Daya Ikan Hias Ditinjau Dari Tiga
Pilar Pokok Konservasi (Perlindungan, Pengawetan, dan Pemanfaatan)
Prosiding Seminar Nasional Ikan ke 8
Mukti A.T, Arief M, Sari L.A, Dewi N.N, dan Rahayu A.P. 2019. Perbedaan
Metode Pemeliharaan Ikan Hias Pada Kelompok Pembudidaya Ikan Hias di
Desa Karang Sentul, Kecamatan Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan,
Propinsi Jawa Timur. Jurnal Ilmiah Fakultas Perikanan Universitas Islam
Lamongan. 10 (1) :11 -17.
Pamulu, T. W. P., Koniyo, Y., dan Mulis, M. 2020. Pemberian Cacing Sutera untuk
Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Black Molly Provision
of silk worms for growth and survival of black molly fish’s seed. The NIKe
Journal, 5(4).
Priono, B., dan Satyani, D. 2010. Sekilas Tentang Beberapa Jenis Ikan Hias Air
Tawar yang Dilarang Masuk ke Indonesia. Media Akuakultur, 5(2), 102-
108.
Puspitasari, D., Jeki, J., Rafli, M., dan Wibowo, A. P. 2020. Identifikasi dan
Prevalensi Ektoparasit Pada Ikan Koi Kumpay Slayer di Kota Tanjungbalai.
In Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu Universitas Asahan.
Rahardian, D. P. 2017. Prevalensi Argulus Japonicus yang Menyerang Ikan Guppy
(Poecilia Reticulata), Ikan Black Molly (Poecilia Sphenops) dan Ikan Platy
(Xiphophorus Maculatus) di Pasar Ikan Hias Gunung Sari
Surabaya (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).
Rahmawati, R., dan Kusrini, E. 2016. Optimasi Suhu Pemeliharaan Terhadap
Pertumbuhan Larva Ikan Cupang, Betta imbellis. In Prosiding Forum
Inovasi Teknologi Akuakultur.
Reny, I. 2008. Pengaruh sGnRHa + Domperidon Dengan Dosis Pemberian Yang
Berbeda Terhadap Ovulasi Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) Strain Punten.
Jurnal Berkala Ilmiah Perikanan Vol. 3 No. 1
Risal M. 2017. Sistem Kontrol Sirkulasi Air dan Pemberian Pakan Pada Akuarium
Ikan Hias. JURNAL IT. 8 (2) : 126-135.
Satyani D dan Priono B. 2012. Penggunaan Berbagai Wadah Untuk
Pembudidayaan Ikan Hias Air Tawar. Media Akuakultur. 7 (1) : 14-19.
Schulz, RW., Nobrega, RH. 2011. "Regulation of Spermtogenesis". Netherland:
Ultrecht University.
Septiara, I., Maulina, I., dan Buwono, I. D. 2012. Analisis Pemasaran Ikan Mas
Koki (Carassius auratus) di Kelompok Pembudidaya Ikan Kalapa Ciung
Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang. Jurnal Perikanan
Kelautan, 3(3).
Shilman, M. I., dan Irmawan, F. 2021. Penentuan Kualitas Ikan Arwana Super Red
(Scleropages formosus) Dengan Metode Morfometrik, Meristik dan Skala
Warna. Jurnal Ruaya: Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan
Kelautan, 9(2).
Sinaga A.S.R. 2018. Bayes Diagnosa Penyakit Ikan Hias Air Tawar Dengan
Teorema Bayes. Jurnal dan penelitian teknik informatika. 3 (1) : 43-50.
Sufianto, B. 2008. Uji Transportasi Ikan Maskoki (Carassius auratus) Hidup
Sistem Kering dengan Perlakuan Suhu dan Penurunan Konsentrasi Oksigen.
Suryani. 2006. Budidaya Ikan Hias. PT. Intan Sejati.Klaten.hal 22 –26.
Taviv, Y., Saikhu, A., dan Sitorus, H. 2010. Pengendalian DBD Melalui
Pemanfaatan Pemantau Jentik dan Ikan Cupang di Kota Palembang. Buletin
Penelitian Kesehatan, 38(4).
Wahyudewantoro, G. 2017. Mengenal Cupang (Betta spp.) Ikan Hias yang Gemar
Bertarung. Warta Iktiologi, 1(1), 28-32.
Wardaya, D. C. 2020. Kelayakan Usahatani Ikan Hias Air Tawar Unit Perikanan
Rakyat Mardika (Studi Kasus: Desa Tanjung Morawa Kabupaten Deli
Serdang). [Skripsi] Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Zubaidah, A., Samsundari, S., dan Insan, Y. A. 2020. Pertumbuhan dan Kelulusan
Hidup Benih Ikan Manfish (Pteropzhyllum scalare) yang Dibudidayakan
dengan Kepadatan yang Berbeda Menggunakan Sistem Resirkulasi. Acta
Aquatica: Aquatic Sciences Journal, 7(1), 40-45.