PROPOSAL
Oleh:
Pada kempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dr.
memberikan tugas ini dan sudah membimbing penulis, memberikan bantuan dan
karena itu kritik dan saran guna perbaikan tugas ini akan diterima dengan senang
hati. Akhir kata, semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi mereka yang
membutuhkannya.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR...................................................................... Ii
DAFTAR ISI.................................................................................... Iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................ Iv
1. PENDAHULUAN................................................................ 1
1.1 Latar Belakang................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan............................................................. 3
1.3 Waktu dan Tempat.......................................................... 3
2. TINJAUAN PUSTAKA....................................................... 4
2.1 Biologis Ikan Mas 4
2.1.1 Klasifikasi.............................................................. 4
2.1.2 Morfologi............................................................... 5
2.1.3 Habitat dan Penyebaran......................................... 6
2.1.4 Pakan dan Kebiasaan Makan................................. 6
2.1.5 Perkembangbiakan................................................ 7
2.2.Bakteri Aeromonas hydrophila 8
2.2.1 Morfologi............................................................... 9
2.2.2 Habitat................................................................... 9
2.2.3 Penyakit Motile Aeromonas Septicemia (MAS)... 10
2.3 Kunyit.............................................................................. 12
2.3.1 Klasifikasi.............................................................. 13
2.3.2. Kegunaan.............................................................. 13
3. METODE PENELITIAN 15
3.1 Bahan Uji......................................................................... 15
3.1.1 Kunyit.................................................................... 15
3.1.2 Ikan Uji.................................................................. 15
3.1.3 Bakteri Uji............................................................. 15
3.1.4 Media Agar............................................................ 15
3.2 Rancangan....................................................................... 15
3.3 Pembuatan Media Agar................................................... 16
3.4 Kultur Bakteri.................................................................. 16
3.5 Penyiapan Ekstrak........................................................... 17
3.6 Uji Resistensi................................................................... 19
3.7 Prosedur Percobaan......................................................... 19
3.8 Pengumpulan Data........................................................... 20
3.9 Analisis Data................................................................... 20
4. RENCANA KERANGKA LAPORAN SKRIPSI................ 21
5. DAFTAR PUSTAKA........................................................... 22
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Teks Halaman
1. Ikan Mas (Cyprinus carpio)...................................................... 4
2. Ikan Mas yang terserang penyakit Motile Aeromonas 12
Septicamia.................................................................................
3. Kunyit (Curcuma longa)........................................................... 12
4. Bagan Alir Proses Ekstrasi........................................................ 18
iv
1. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Ikan mas atau Ikan karper (Cyprinus carpio) adalah ikan air
Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan ikan mas yang dibawa
dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Selain itu "ikan mas punten" dan
"ikan mas majalaya" merupakan hasil seleksi di Indonesia. Sampai saat ini
meningkat namun ada kendala dalam produksi ikan mas yaitu penyakit.
musim hujan lalu musim panas atau sebaliknya. Ketika peralihan musim
ikan stres dan itu akan menurunkan daya tahan tubuh ikan sehingga
1
dengan penyakit Motile Aeromonas Septicemia (MAS) karena merupakan
negara tropis yang hanya memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan
penggunaan bahan kimia cenderung tidak ramah lingkungan dan ada yang
Ekstrak kunyit mengandung senyawa aktif yang telah terbukti efektif pada
salah satu bahan alami yang bersifat menghambat bakteri dan jamur.
2
1.2.Tujuan Penulisan
Hydrophila
UNSRAT.
3
2. TINJAUAN PUSKATAKA
Ikan mas termasuk golongan ikan yang aktif bila dilihat dari sifat
makan ikan tersebut, karena ikan mas akan bergerak cepat ke arah pakan
dan dengan cepat pula menangkap pakan. Ikan mas lebih agresif lagi bila
dalam kepadatan tinggi. Meski agresif, tetapi bila sudah kenyang ikan mas
2.1.1. Klasifikasi
sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cyprinniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : C.carpio
dalam scribd.com
4
2.1.2. Morfologi
kerongkongan (pharyngeal teeth) yang terdiri dari tiga baris gigi geraham.
Ikan mas memiliki sirip punggung (dorsal), sirip perut (ventral), sirip
dubur (anal), dan sirip ekor. Sirip punggung berbentuk memanjang terletak
sirip perut bagian belakang sirip punggung. Pada bagian belakang sirip
gerigi. Sirip dubur ikan mas pada bagian belakang juga memiliki jari-jari
punggung. Sirip ekor berbentuk cagak dan berukuran cukup besar dengan
bagian tubuh ikan mas ditutupi oleh sisik, kecuali beberapa varietas yang
memiliki sedikit sisik. Sisik ikan mas berukuran relative besar dan
digolongkan ke dalam sisik tipe lingkaran (sikloid). Gurat sisi atau garis
rusuk (linea lateralis) ikan mas berada di pertengahan tubuh dengan posisi
(Khairuman, 2008).
5
2.1.3. Habitat dan Penyebaran
Ikan mas merupakan ikan yang berasal dari daratan Asia dan telah
lama dibudidayakan sebagai ikan konsumsi oleh bangsa Cina sejak 400
dan sebagian Amerika utara, serta Australia. Ikan mas dapat hidup baik di
daerah dengan ketinggian 150- 600 meter di atas pemukaan air laut (dpl)
dan pada suhu 25-30ºC dan akan mengalami penurunan pertumbuhan bila
di bawah suhu 13°C dan akan berhenti makan apabila suhu berada di
berarus sedang dan di area danau dangkal. Terkadang ikan mas dapat
ditemukan pada perairan payau atau muara sungai yang bersalinitas (kadar
garam) 25-30 ‰. Perairan yang terdapat banyak di tempati ikan mas yaitu
ini sangat mudah dibudidayakan. Fase larva, sekitar umur 5 hari, ikan ini
(Djarijah, 2005). Fase benih dimulai dari ukuran 2 cm. Ikan ini dapat
memakan jasad hewan atau tumbuhan yang hidup di dasar perairan. Jasad
6
lumpurnya, diambil yang dapat dimanfaatkannya, lalu sampah dikeluarkan
2.1.5. Perkembangbiakan
(ovarium pada ikan betina yang menghasilkan telur dan testis pada ikan
habitat aslinya, ikan mas sering memijah pada awal musim hujan, karena
adanya rangsangan dari aroma tanah kering yang tergenang air. Secara
alami, pemijahan terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar. Menjelang
memijah, induk-induk ikan mas aktif mencari tempat yang rimbun, seperti
tanaman air atau rerumputan yang menutupi permukaan air. Substrat inilah
Sifat telur ikan mas adalah menempel pada substrat. Telur ikan
berbobot 0,17-0,20 mg. Ukuran telur bervariasi, tergantung dari umur dan
ukuran atau bobot induk. Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah
menetas dan tumbuh menjadi larva. Larva ikan mas mempunyai kantong
kuning telur yang berukuran relatif besar sebagai cadangan makanan bagi
larva. Kantong kuning telur tersebut akan habis dalam waktu 2-4 hari.
Larva ikan mas bersifat menempel dan bergerak vertikal. Ukuran larva
7
menjadi kebul (larva stadia akhir) dalam waktu 4-5 hari. Pada stadia kebul
ini, ikan mas memerlukan pasokan makanan dari luar untuk menunjang
seperti rotifera, moina, dan daphnia. Kebutuhan pakan alami untuk kebul
dalam satu hari sekitar 60-70% dari bobotnya. Setelah 2-3 minggu, kebul
Setelah tiga bulan berubah menjadi gelondongan yang bobot per ekornya
sekitar 100 gram. Gelondongan akan tumbuh terus menjadi induk. Setelah
enam bulan dipelihara, bobot induk ikan jantan bisa mencapai 500 gram.
berikut:
Phylum : Protophyta
Classis : Schizomycetes
Ordo : Pseudanonadeles
Family : Vibrionaceae
Genus : Aeromonas
8
2.2.1. Morfologi
(dapat hidup dengan atau tanpa oksigen), tidak mempunyai spora, dan
bersifat motil (bergerak aktif) karena mempunyai satu flagel yang keluar
dari salah satu kutubnya, serta hidup pada suhu 15 – 30ºC (Kordi, 2004).
Bakteri ini juga resisten terhadap chlorine serta suhu yang dingin (faktanya
hydrophila mampu tumbuh dan berkembang biak pada suhu 37ºC dan
tetap motil pada suhu tersebut. Disamping itu, pada kisaran pH 4,7-11
bakteri ini masih dapat tumbuh. Perkembang biakan bakteri ini dapat
pembelahan satu sel menjadi dua sel bakteri ±10 menit (Laili, 2007).
2.2.2. Habitat
Bakteri A. hydrophila dapat hidup di air tawar, air laut maupun air
payau. Pada umumnya bakteri ini hidup pada air tawar yang mengandung
bahan organik tinggi. Bakteri ini juga diakui sebagai patogen dari hewan
akuatik yang berdarah dingin. Di daerah tropik dan sub tropik, pendarahan
pada organ dalam pada ikan yang disebabkan oleh bakteri A. hydrophila
pada umumnya muncul pada musim panas (kemarau) karena pada saat itu
9
konsentrasi bahan organik tinggi dalam kolam air. Pada ikan, bakteri ini
banyak ditemukan di bagian insang, kulit, hati, dan ginjal. Ada pula yang
2005).
selalu ada di air terutama pada spesies ikan air tawar (Robert, 1993 dalam
mempunyai ciri antara lain luka di permukaan tubuh, luka di insang, ulser,
abses, exophtalmia, dan perut asites (Austin dan Austin, 1987 dalam
dengan tingkat kematian yang tinggi yaitu 80- 100% dalam kurun waktu
yang relatif singkat (1-2 minggu) (Irianto, 2005 dalam Nani, 2014).
Serangan bakteri ini baru terlihat apabila ketahanan tubuh ikan menurun
pakan, atau penanganan ikan yang kurang baik. Penularan bakteri ini dapat
berlangsung melalui air, kontak badan, kontak dengan peralatan yang telah
dari satu tempat ke tempat lain (Kordi, 2004 dalam Nani, 2014).
10
Ikan yang terserang bakteri A. hydrophila menunjukkan gejala-
menurun, mata agak menonjol dan rusak, sisik terkuak, siripnya rusak,
mangap di permukaan air, kulit menjadi kasat dan timbul pendarahan yang
diikuti luka borok, perut ikan kembung (dropsi), dan apabila dilakukan
pembedahan maka akan terlihat pendarahan pada hati, ginjal, dan limpa
disertai dengan pendarahan pada organ dalam tubuh. Bakteri ini dapat
pada permukaan tubuh, kulit meradang yang diakhiri dengan luka seperti
bisul. Ikan yang terinfeksi ini biasanya akan mati dalam waktu satu
minggu (Dana dan Angka, 1990 dalam Aditya, 2016). Hal yang sama juga
limpa, bintil merah pada otot daging. Usus tidak berisi makanan tapi berisi
cairan kuning, dan rongga mulut dipenuhi cairan kuning. Namun gejala
11
berbentuk bulat atau tidak teratur dan berwarna merah keabu-abuan, mata
2016)
2.3.Kunyit
ini, baik sebai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga
jahean, Zingiberaceae.
12
2.3.1. Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Subkelas: Zingiberidae
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae
Genus: Curcuma
Spesies:Curcuma longa
2.3.2. Kegunaan
Kunyit adalah rempah-rempah yang biasa digunakan dalam masakan
masakan sejenis gulai, dan juga digunakan untuk memberi warna kuning
bentuk kapsul. Produk bahan jadi dari ekstrak kunyit berupa suplemen
13
dengan bahan tambahan Vitamin B1, B2, B6, B12, Vitamin
Kunyit juga digunakan sebagai obat anti gatal, anti septik dan anti
adalah suatu senyawa fenolik. Turunan fenol ini akan berinteraksi dengan
14
3. METODE PENELITIAN
3.1.Bahan Uji
3.1.1. Kunyit
Bahan uji berupa kunyit yang dibeli dari pasar. Kunyit in akan
Dalam penelitian ini ikan uji yang digunakan adalah ikan mas
sebanyak 225 ekor dengan berat awal rata-rata 25,50g/ekor yang diambil
Tateli. Ikan yang diperoleh dimasukan dalam kantong plastik dan diberi
Penyakit Ikan.
A.hydrophila yang diambil dari Balai Besar Budidaya Air Tawar Tatelu.
bakteri adalah TSA (Trypticase soy agar) yang akan dibeli dari Sigma-
Aldrich
3.2. Rancangan
15
3.3. Pembuatan Media Agar
supaya media agar tercampur dan masak secara merata. Setelah mendidih
bersamaan peralatan lain yang akan digunakan seperti cawan petri, kawat
didinginkan sampai tidak terdapat uap air lagi dan dditutup dengan selotip
bakteri (inokulasi):
16
3. Ujung kawat inokulasi dibuat dari platina atau nikel ujungnya boleh
petri bakteri yang diperoleh dari Balai Budidaya Air Tawar Tatelu
kawat jarum ose steril yang telah dipijarkan dalam api Bunsen
dengan cara maserasi dengan dua jenis bahan pelarut yaity alkohol 70%
17
flow untuk proses perendaman (maserasi) dimana proses ini berlangsung
rotaryevaporator.
DI BERSIHKAN
DI HALUSKAN
MASERA
ALKOHOL 95%
PENYARINGAN
EKSTRAK
PEMEKATAN
EKSTRAK PEKAT
18
3.6. Uji Resistensi
ml/ikan.
beradaptasi dengan kondisi lingkungan hidup baru dan agar kita dapat
melihat ikan mana yang menunjukan kelainan seperti cacat, sakit, ada
luka, dsb sehingga kita dapat menyingkirkan ikan itu terlebih dahulu
perhari dan diberikan 2 kali perhari yaitu pukul 07.00 dan 16.00. untuk
menjaga agar kualitas air tetap baik maka dilakukan penggantian air
ekstrak kunyit sesuai dosis yang di uji cobakan sebanyak 3 kali dengan
19
interval waktu 3 hari. 3 hari sesudah penyuntikan ketiga (hari ke 9) ikan di
percobaan berlangsung kualitas air akan dikontrol agar tetap baik dengan
Keterangan :
Windows.
20
4. RENCANA KERANGKA LAPORAN SKRIPSI
RINGKASAN
KATA PENGANTAR
UCAPAN TERIMA KASIH
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.2.1. Tujuan Penelitian
1.2.2. Manfaat Penelitian
1.3.Tempat dan Waktu
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Biologi Ikan Mas
2.1.1. Klasifikasi
2.1.2. Morfologi
2.1.3. Habitat dan Penyebaran
2.1.4. Pakan dan Kebiasaan Makan
2.1.5. Perkembangbiakan
2.2.Bakteri Aeromonas hydrophila
2.2.1. Morfologi
2.2.2. Habitat
2.2.3. Penyakit Motile Aeromonas Septocamia (MAS)
2.3.Kunyit
2.3.1. Klasifikasi
2.3.2. Kegunaan
3. Metode Penelitian
3.1.Bahan uji
3.1.1. Kunyit
3.1.2. Ikan uji
21
3.1.3. Bakteri uji
3.1.4. Media agar
3.2.Rancangan
3.3.Pembuatan Media Agar
3.4.Kultur Bakteri
3.5.Penyiapan Ekstrak
3.6.Uji Resistensi
3.7.Prosedur Percobaan
3.8.Pengumpulan Data
3.9.Analisis Data
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
5.2.Saran
6. DAFTAR PUSTAKA
7. LAMPIRAN
22
5. DAFTAR PUSTAKA
23
Efektifitas Ekstrak Kunyit. FKIP.UMP.hal:6 Dari :
http://repository.ump.ac.id/6172/3/BAB%20II.pdf
Mones, R.A. 2008. Gambaran Darah Pada Ikan Mas (Cyprinus Carpio Linn)
Strain Majalaya yang berasal daro Daerah Ciampea Bogor. Fakultas
Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Bogor dalam anonim,
Scribd 2015 Halaman 4. Dari:
https://www.scribd.com/doc/281030837/Analisis-biologis-ikan-mas
Munajat, A dan N.S Budiana, 2013. Petisida Nabati untuk Penyakit Ikan. Jakarta:
Penebar Swadaya. 88 hal. dalam Yanuar, A.P. 2016. FPIK. UNSRAT.
Hal: 13
Roberts, R.J. 1993. Fish Pathology 2nd ed. Baillierre Tindaal. London. Dalam
Yanuar, A.P. 2016. FPIK. UNSRAT. Hal: 12
Sambuaga, M.E.2017. Potensi Ekstrak Tanaman Kemangi bagi Kelangsungan
Hidup Ikan Nila yang Terinfeksi Aeromonas hydrophila. Skripsi. FPIK.
UNSRAT.
Syamsyudin, 1994. Budidaya Kunyit (Curcuma domestica). Bina Cipta, Bandung
3 (5) 143-146. dalam Dalam Karmila, U. 2017. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Kelautan dan Perikan UNSYIAH volume 2, Nomor 1: 150-
157.
Tarwiya, 2001. Minyak Atsiri Kunyit. dalam Cut. W, 2013. Uji Efektifitas
Ekstrak Kunyit Sebagai Anti Bakteri. Jurnal UNPAD. dari:
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2013/12/PUSTAKA_UNPAD_UJI_EFEKTIVITAS_E
KSTRAK_KUNYIT.pdf
Wikipedia ensiklopedia bebas. 2018. dari:
https://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_mas
Wikipedia ensiklopedia bebas. 2018. dari:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kunyit
Said. Ahmad. 2001. Khasiat dan Manfaat Kunyit. PT. Sinar Wadja Lestari. dalam
Cut. W, 2013. Uji Efektifitas Ekstrak Kunyit Sebagai Anti Bakteri.
Jurnal UNPAD. dari: http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
24
25
26