Anda di halaman 1dari 23

DIPTERA

OLEH

HANGGI SETYAWAN
1904290144
AGROTEKNOLOGI 4

PRAKTIKUM DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN


LABORATORIUM HAMA PENYAKIT TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA
UTARA MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Puji

syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat

kesehatan dan kekuatan bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan

Praktikum Dasar Perlindungan Tanaman tentang “DIPTERA”

Dalam kesempatan ini, penulis banyak berterima kasih kepada :

1. Kedua orangtua dan sahabat yang telah memberikan dukungan baik secara

moral maupun material.

2. Ibu Ir Efrida Lubis, M.P. selaku Dosen Penanggung jawab Praktikum Dasar

Perlindungan Tanaman.

3. Ibu Rini Susanti,S.P M.P. selaku Asisten Praktikum Dasar Perlindungan

Tanaman.

4. Abang Yoga Dwi Prasetyo selaku Asisten Praktikum Dasar Perlindungan

Tanaman.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan ini, oleh

karena itu penulis mohon maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun. Semoga laporan ini berguna bagi kita semua.

Medan, November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................... iv
PENDAHULUAN .............................................................................. 1
Latar Belakang ....................................................................... 1
Tujuan Praktikum................................................................... 2
Kegunaan Praktikum .............................................................. 3
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 4
Ordo Diptera .......................................................................... 4
Lalat Buah (Bactrocera dorsalis)............................................ 4
Klasifikasi .................................................................... 4
Biologi .......................................................................... 4
Daur hidup..................................................................... 5
Gejala serangan ............................................................. 5
Cara pengendalian ........................................................ 5
Lalat Rumah (Musca domestica)............................................ 6
Klasifikasi .................................................................... 6
Biologi .......................................................................... 6
Daur hidup..................................................................... 7
Gejala serangan ............................................................. 7
Cara pengendalian ........................................................ 7
PELAKSANAAN PRAKTIKUM...................................................... 8
Tempat dan Waktu ................................................................. 8
Bahan dan Alat ...................................................................... 8
Cara Kerja ............................................................................. 8
HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 9
Hasil ...................................................................................... 9
Pembahasan ........................................................................... 11
KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 13

ii
Kesimpulan ........................................................................... 13
Saran ..................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 14
LAMPIRAN...................................................................................... 17

iii
DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

1. Lalat Buah (Bactrocera dorsalis) .................................................... 9


2. Lalat Rumah (Musca domestica) ..................................................... 11

iv
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Serangga merupakan vektor penting penyakit, terutama Diptera yang

menularkan penyakit melalui makanan karena dapat menyebarkan penyakit secara

mekanis ke makanan yang dikonsumsi manusia. Sifat endoptilic dan synanthropy

dan vektor ini semakin mempermudah terjadinya transmisi penyakit kepada

manusia. Patogen yang ditularkan melalui makanan telah banyak dilaporkan dapat

di transmisikan oleh beberapa serangga. Lalat merupakan serangga pengganggu

utama yang dapat membawa patogen pada tubuhnya. Perilakunya yang sering kali

hinggap pada kotoran, sampah, bangkai dan makanan menjadi faktor penting

munculnya penyakit tular Makanan di masyarakat. Sedangkan, nyamuk lebih

cenderung menularkan penyakit melalui gigitan dibandingkan secara mekanis

melalui tubuhnya ( Andiarsa, 2017 ) .

Salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberadaan dan

keanekaragaman lalat di indonesia adalah keberadaan inang yang berperan

sebagai sumber makanan. Beberapa daerah dengan tipe habitat dan karakter

lanskap yang berbeda diketahui memiliki keanekaragaman inang lalat yang tinggi

dapat mendukung keanekaragaman spesies dan tingginya populasi lalat adalah

kabupaten Bogor dan daerah sekitarnya, Seperti Depok, Bekasi dan Cianjur.

Selain itu, di wilayah ini juga banyak ditemukan pertanaman komersil yang

diketahui sebagai inang dari beberapa spesies Lalat ( Adelia, 2016 ).

Serangga dapat dijumpai hampir disemua daerah diatas permukaan

bumi,di daerah laut dan udara. Mereka hidup sebagai pemakan tumbuhan.

Serangga atau binatang kecil lainnya. Bahkan ada yang menghisap darah manusia
2

dan mamalia. Kehidupan serangga sudah ada sejak 400 juta tahun yang lalu,

berkisar antara 2-3 juta spesies serangga yang telah teridentifikasi. Selain itu

serangga juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan ekosistem tempat

tinggalnya, sehingga dapat menyebaban banyak jenis serangga yang berperan

sebagai hama tanaman. Hal ini lah yang mampu menyebabkan serangga bersifat

resistensi terhadap insektisida ( Fakhrah, 2016 ) .

Lalat termasuk Ordo Diptera yang mempertahankan kehidupannya dan

daya tariknya terhadap bau-bau yang busuk menuntun lalat untuk mencari tempat-

tempat yang kotor untuk mencari sesuatu yang dapat dimakannya. Biasanya

tempat tersebut adalah tempat yang banyak berhubungan dengan aktivitas

manusia. Lalat banyak terdapat diberbagai habitat, diantaranya adalah pada tempat

Pembuangan Akhir Sampah (TPA) dan Pasar ( Endah, 2017).

Diptera merupakan salah satu ordo terbesar dari kelas insecta yang terbagi

dalam 3 subordo yaitu Nematocera, Brachycera dan Cyclorrhapha. Di alam,

anggota Diptera memiliki banyak peran antara lain sebagai kitofaq, entomofaq

( Parasitoid) dan saprofaq. Diptera fitofaq diperkirakan lebih dari 300 jenis,

sedangkan Diptera yang bersifat entomofaq terutama dari Famili rachinidap dan

cryptochelidae ( Atmowidi,2017 ) .

Tujuan

Untuk mengetahui bagian-bagian morfologi serangga ordo Diptera dan

fungsinya masing-masing serta dapat mengetahui gejala serangan yang

ditimbulkan serangga.
Kegunaan Praktikum

1. Sebagai salah satu syarat masuk Praktikum Dasar Perlindungan Tanaman

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

2. Sebagai salah satu syarat mengikuti praktikal test pada Praktikum Dasar

Perlindungan Tanaman.

3. Sebagai tambahan informasi bagi mahasiswa dan mahasiswi Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.


4

TINJAUAN PUSTAKA

Ordo Diptera

Diptera berasal dari kata Di artinya “ Dua” dan Pteron “ Sayap”. Diptera

artinya serangga yang hanya mempunyai sepasang sayap depan sebab sepasang

sayap belakangnya telah berubah bentuk menjadi bulatan (Halter). Sayap ini

berfungsi sebagai alat keseimbangan pada saat terbang. Alat untuk mengetahui

arah dan juga alat pendengaran. Perkembangan hidup Diptera adalah

Holomelable( telur-larva-pupa-imago). Tipe alat mulut larva bersifat menggigit-

menggunyah. Sedangkan imagonya memiliki alat mulut menusuk-menghisap atau

menjilat ( Lopes, 2017 ) .

Lalat Buah (Bactrocera dorsalis)

Klasifikasi

Adapun klasifikasi lalat buah ( Bactrocera dorsalis) adalah sebagai berikut :

Kindom : animalia

Filum : arthopoda

Kelas : insecta

Ordo : Diptera

Famili : Tephritidae

Genus : Bactrocera

Spesies : Bactrocera dorsalis (Mawarni , 2016).

Biologi

Ciri-ciri penting dalam identifikasi Lalat buah untukk membedakan spesies

yaitu dengan melihat sayap, abdomen dan pada thorausnya. Pada bagian sayap ciri

utama yang digunakan adalah basal, costal, anal streak dan pola sayap. Penciri
5

utama pada bagian abdomen yang digunakan dalam identifikasi adalah gambar

pola T ada tidaknya, antar lerga kedua dan seterusnya menyatu dan pola warna

pada lerga. Pada bagian thoraks penciri utama yang digunakan ada atau tidaknya

medial postsutural, vittae dan lateral postsutural vittae ( Astuti , 2018).

Daur hidup

Lalat buah merupakan hewan yang habitatnya kosmopolitan, artinya bisa

hidup dimana saja sesuai dengan habitatnya. Lalat kecil ini menyukai bunga dan

buah yang matang. Lalat buah dewasa umumnya ditemui hidup bergelombolan

pada buah-buahan yang masak yangmengandung air, misalnya buah

nanas,pepaya,pisang dan buah lainnya. Sedangkan larvanya tumbuh dan

berkembang pada buah yang membusuk ( Ahmad, dkk, 2016).

Gejala serangan

Lalat buah merupakan salah satu hama utama yang menyerang berbagai

buah di indonesia. Hama ini dapat menurunkan produksi baru dari segi kuantitas

maupun kualitas sehingga dapat merugikan petani buah. Serangan lalat buah ini

juga dapat mengakibatkan petani mengalami gagal panen karena buah sudah

busuk sebelum masak (Joko, 2016).

Cara pengendalian

Beberapa teknologi pengendalian yang telah tersedia dan telah diterapkan

petani yaitu 1) sanitasi kebun dengan membuang daun-daun dan ranting sisa

pangkasan serta memusnahkan buah-buah yang jatuh dan terserang lalat buah, 2)

pembungkusan buah dengan kertas atau plastik, 3) pengurungan tanaman dengan

jaring, 4) penggunaan perangkap campuran insektisida, 5) penggunaan insektisida

( Hastutik , 2018 ) .
Lalat Rumah (Musca domestica)

Klasifikasi

Adapun klasifikasi lalat rumah ( Musca domestica) adalah sebagai berikut :

Kindom : animalia

Filum : arthopoda

Kelas : insecta

Ordo : Diptera

Famili : Muscidae

Genus : Musca

Spesies : Musca domestica (Isnaini ,2018).

Biologi

Musca domestica deawasa berukuran panjang 6-9 mm. kepala alat relatif

besar, mempunyai dua mata majemuk yang bertemu di garis tengah ( holoptik)

atau terpisah oleh ruang muka ( dikoptik). Mata Musca domestica berwarna

kemerahan. Pada bagian torax terdapat empat garis memanjang berwarna hitam.

Perut berwarna abu-abu atau kekuningan dengan garis tengah gelap. Memiliki

antena yang terdiri dari 3 ruas dan probosus, sayapnya mempunyai 4 vena

( Jamil ,2016).

Daur hidup

Lalat merupakan salah satu Ordo Diptera yang mempunyai kedekatan

dengan pemukiman manusia maupun di peternakan. Populasi lalat di alam sangat

tinggi, hal ini dipengaruhi oleh morfologi tubuh lalat yang berukuran kecil,

kemampuan terbang yang jauh, serta siklus hidup yang pendek, termasuk hewan
omnivorous ( pemakan segala ). Disamping itu, serangga ini juga mempunyai

daya reproduksi yang cukup tinggi dan merupakan multivoltine ( Beberapa

generasi dalam satu tahun) ( Agustina, 2016).

Gejala serangan

Musca domestica bertindak sebagai vektor penyakit artinya lalat ini

bersifat pembawa/memindahkan penyakit dari satu tempat ke tempat lain.

Terdapat dua macam vektor yaitu vektor mekanis dan vektor biologis. Musca

domestica dapat membawa sekitar lebih dari 100 macam organisme patogen yang

dapat menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia (Suwaro, 2016).

Cara pengendalian

Untuk mengendalikan hama ini, berbagai upaya telah dilakukan, seperti

tindakan sanitasi lingkungan agar lalat tidak dapat berkembangbiak. Selain itu,

bila pengendalian ingin dilakukan secara cepat, insektisida banyak digunakan,

tetapi penggunaannya sering tidak sesuai dengan prinsip pengendalian hama

terpadu. Dipengaruhi dengan tingginya populasi yang harus dikendalikan, serta

siklus hidup lalat rumah yang pendek, insektisida tersebut telah mempercepat

terjadinya resistensi lalat rumah terhadap berbagai golongan Insektisida

( Ashad, 2018 ) .
8

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Tempat dan Waktu

Praktikum Dasar Perlindungan Tanaman dilaksanakan di laboratorium

Dasar Perlindungan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Sumater Utara jalan kapten Muchtar Basri No. 3 medan..

Praktikum Dasar perlindungan Tanaman dilaksanakan pada hari Rabu

Tanggal 20 November 2020 pada pukul 11.00-11.40 wib.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Lalat buah

( Bactrocera dorsalis), Lalat Rumah ( Musca domestica) dan alkohol .

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat tulis, jarum pentul,

pinset, backer glass, lup, dan sterofoam.

Cara kerja

Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut.

1. Dibawa bahan, kemudian dimasukkan ke dalam backer glass yang berisi

alkohol.

2. Setelah spesies mati, kemudian diletakkan diatas sterofoam dan

dipakukkan dengan jarum pentul.

3. Gambarlah objek dan diamati dengan dorsal dan lateral.

4. Beri keterangan lengkap dari objek yang diamati.


Nama : Hanggi Setyawan

Npm : 1904290144

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Ordo : Diptera

Spesies : Lalat buah ( Bactrocera dorsalis)

Paraf asisten :

DORSAL LATERAL
10

Keterangan Gambar:

Lalat buah ( Bactrocera dorsalis )

I. Kepala (Caput)

1. mata majemuk

2. Alat mulut

3. Sepasang antena ( Antenae)

II. Dada (Thorax)

4. dada atas (prothoraks)

5. dada tengah (mesothorax)

6. dada bawah (metathorax)

7. sayap depan (Hlindwing)

8. sayap belakang penyeimbang (hatfer)

9. kaki depan

10. kaki belakang

III. Perut (abdomen)

11. alat peletak telur (Ovipositor)

12. anus
Nama : Hanggi Setyawan

Npm : 1904290144

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Ordo : Diptera

Spesies : Lalat Rumah ( Musca domestica )

Paraf Asisten :

DORSAL LATERAL
Keterangan Gambar:

Lalat Rumah ( Musca domestica)

I. Kepala (Caput)

1. mata majemuk

2. Alat mulut

3. Sepasang antena ( Antenae)

II. Dada (Thorax)

4. dada atas (prothoraks)

5. dada tengah (mesothorax)

6. dada bawah (metathorax)

7. sayap depan (Hlindwing)

8. sayap belakang penyeimbang (hatfer)

9. kaki depan

10. kaki belakang

III. Perut (abdomen)

11. alat peletak telur (Ovipositor)

12. anus
PEMBAHASAN

Di bidang kesehatan Musca domestica dianggap sebagai serangga

pengganggu karena merupakan vektor mekanis beberapa penyakit. Hal ini sesuai

dengan literatur ( Puspitarani,2017) yang menyatakan bahwa lalat rumah dapat

menularkan sejumlah patogen melalui makanan yang dapat menyebabkan

penyakit termasuk salmonellosis dan berbagai keracunan makanan. Beberapa agen

infeksi dapat ditularkan oleh Musca domestica secara mekanis dan biologis agen

penyakit yang termasuk dalam kelompok emerging diseases antara lain

Helicobacter pylom dan Cryptosporodium.

Secara umum tubuh Lalat buah terdapat sepasang antena dikepala dengan

tipe aristuti, dua bintik hitam pada bagian perut dan sepasang mata majemuk

berwarna kecokletan, hal ini sesuai dengan literatur ( Septiana,2018) yang

menyatakan bahwa lalat buah memiliki sepasang antena dikepala dengan tipe dua

bintik pada bagian perut dan sepasang mata majemuk pada bagian terdapat

kebanyakan benang hitam secara dengan melintang berwarna kuning sili dan

skotelium yang berwarna orange , bentuk sayap transparan dan terdapat garis

hitam melintang pada bagian costa, sayap berbentuk pancing dan melebar.
14

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil percobaan atau praktikum ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Ordo Diptera memiliki daur hidup yang cepat sehingga ordo ini menjadi

ordo yang paling dominan di dunia.

2. Diptera berasal dari kata “ DI” = dua dan “Ptera” = Sayap.

3. Yang termasuk Ordo Diptera antara lain Lalat rumah ( Musca domestica),

dan Lalat buah ( Bactrocera dorsalis ).

4. Tipe mulut pada Ordo ini penusuk dan penghisap.

5. Ordo ini bermetamorfosis sempurna atau holometabola.

Saran

Dalam Praktikum Dasar Perlindungan tanaman ini sebaiknya kita semua

harus dapat mengenali bagian-bagian,jenis-jenis gejala serangan dan cara

pengendalian hama tersebut agar mendapat ilmu dan pemahaman yang baik.
15

DAFTAR PUSTAKA

Adelia, 2017. Pengendalian Lalat Buah Vektor Menggunakan Teknis Serangga


Mandul (TSM). Vol.11, No.2 . Hal : 111-118 .

Agustina, 2016. Perkembangan metamorfosis Lalat Buah pada Media Biakan


Alami sebagai Referensi Pembelajaran pada Mata Kuliah Perkembangan
hewan. Vol.1, No.1 . ISSN : 2337-9812. Hal: 1-66.

Ahmad. I, S. Susanti; Kustiani ; S. Yusmalinar, R. Rahayu dan N. hariani. 2016.


Resistensi Lalat Rumah, Musca domestica dari empat kota di indonesia
terhadap Permetrin dan Propoksur. Vol. 12, No.3. ISSN: 1829- 7722.
Hal: 123-128.

Andiarsa, 2017. Gambaran Bakteriologis Lalat dan Culicidae di lingkungan Balai


Litbang P2B2 Tanah Bambu. Vol.9, No.2 . Hal: 37-44.

Ashad, 2018. Kajian Pengendalian Terpadu Lalat Buah, Bactrocera dorsalis, Pada
tanaman Mangga : Studi Kasus di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Vol. 10, No. 1. Hal: 1-10.

Astuti, 2018. Pertumbuhan dan Reproduksi Lalat Musca domestica pada Berbagai
Media Perkembangbiakan. Vol. 7, No. 1. Hal: 11-16 .

Atmowidi, 2017. Keanekaragaman Diptera ( Insecta ) Di Gunung Kendeng dan


Gunung Botol, Taman Nasional Gunung Halimun, Jawa Barat. Vol. 5, No.
6. ISSN : 1782-2105. Hal: 34-44.

Endah, 2017. Musca domestica dan faktor yang mempengaruhi di kecamatan


Rajabasa, Lampung Selatan. Vol. 4, No.1. ISSN: 1926-2132. Hal: 57-77.

Fakhrah, 2016. Investarisasi Insekta Permukaan Tanah di Gampang krueng Simpo


Kecamatan Jali Kabupaten Bireun. Vol. 4, No. 1. ISSN : 2238-7398.
Hal: 22-39.
16

Hastutik, 2018. Potensi Musca domestica sebagai Vektor Beberapa Penyakit.


Vol. 12, No.3. ISSN: 2730-2901. Hal: 34-41.

Isnaini, 2018. Identifikasi Spesies dan Kelimpahan Lalat Buah di Kabupaten


Demak. Universitas Negeri Semarang.

Jamil, 2016. Pengantar Dasar Ilmu Hama. Jember Universitas press. Jawa timur –
ISBN : 0979-8176.

Joko, 2016. Keragaman Insecta terhadap Tanaman kedelai Berdasarkan kergaman


karakter Morfo agronomis. Vol. 3, No. 2. ISSN: 1722-1900 . Hal: 23-33.

Lopes, 2017. Paduan bergambar Pengenalan Ordo Serangga Hama. Politeknik


Pertanian Negeri Kupang.

Mawarni, 2016. Potensi Lalat rumah ( Musca domestica ) di TPA Jatibarang


Semarang Sebagai Vektor Cacing Parasit. Universitas Negeri Semarang.

Puspitarani, 2017. Penerapan Lampu Ultraviolet pada Alat Perangkap Lalat


terhadap Jumlah Lalat rumah terperangkap. Vol. 1, No.3. ISSN: 1489-2220.
Hal: 33-49.

Septiana, Nofita. 2018. Efektivitas Isolat Jamur Entomopatogen sebagai


Bioinsektisida Lalat buah ( Bactrocera dorsalis). Universitas Lampung.

Suwarno, 2016. Inventarisasi Lalat buah pada Buah-buahan di kota Jantho, Aceh
Besar. Vol . 2, No. 1. Hal: 5-11. Universitas Syiah Kuala. Banda aceh.
17

LAMPIRAN

Klasifikasi Lalat buah

Kindom : animalia

Filum : arthopoda

Kelas : insecta Ordo :

Diptera Famili :

Tephritidae Genus :

Bactrocera

Spesies : Bactrocera dorsalis


Klasifikasi Lalat Rumah :

Kindom : animalia

Filum : arthopoda

Kelas : insecta

Ordo : Diptera

Famili : Muscridae

Genus : Musca

Spesies : Musca domestica18

Anda mungkin juga menyukai