Oleh :
FENI RAHMADANI
1904300001
AGRIBISNIS 4
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia- Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan Praktikum Dasar Perlindungan Tanaman dengan materi
“Hemiptera” . Laporan ini ditulis dengan tujuan untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah
1. Kedua orang tua yang telah memberi dukungan penuh berupa moral dan moril.
2. Ibu Ir.Efrida Lubis,M.P selaku dosen penanggung jawab dan asisten praktikum dasar
perlindungan tanaman.
5. Dan teman teman yang telah berkontribusi dalam penulisan laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan,untuk itu
penulis banyak mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar laporan ini
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................. iii
PENDAHULUAN..................................................................................... 1
Latar Belakang............................................................................. 1
Tujuan Praktikum........................................................................ 3
Kegunaan Praktikum................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 4
Ordo Hemiptera........................................................................... 4
Kepik Hijau (Nezara viridula)..................................................... 4
Klasifikasi dan biologi....................................................... 4
Siklus hidup……………………………………….…....... 5
Gejala serangan.................................................................. 6
Cara pengendalian.............................................................. 6
PELAKSANAAN PRAKTIKUM............................................................. 8
Tempat danWaktu....................................................................... 8
Bahan danAlat............................................................................. 8
Cara Kerja.................................................................................... 8
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 9
Hasil ............................................................................................ 9
Pembahasan................................................................................. 9
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................. 10
Kesimpulan.................................................................................. 10
Saran............................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 11
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hemiptera merupakan salah satu hama utama pada tanaman kakao, teh, dan jambu
mete. Hama tersebut juga menyerang beberapa tanaman lain, seperti kina, kapok, dan
kayu manis. Spesies Helopeltis yang dilaporkan terdapat di Asia, ialah H. antonii, H.
antara spesies Helopeltis tersebut, yang dilaporkan menyerang tanaman kakao ialah H.
Serangga dideskripsikan oleh gennadius tahun 1889 Dan dilaporkan sebagai hama
tanaman tembakau. Hama ini tidak menjadi perhatian sampai dengan tahun 1990 an.
Adanya penyakit terutama Gemini virus yang dibawa oleh faktor serangga menjadi
pembatas produktivitas berbagai tanaman baik di tropis dan sub tropis. Serangga dapat
berperan sebagai hama langsung dan vektor Gemini virus, tetapi peran serangga sebagai
vektor lebih merugikan. Untuk itu peranan serangga sebagai vektor Gemini virus
khususnya di daerah endemik penyakit PYLCIU Indonesia bagian barat perlu diteliti
Serangga merupakan hama asing invasif yang berasal dari Amerika tengah. Hama ini
pertama kali terdekteksi di Indonesia pada tahun 2008 dan sekarang telah menyebar ke
berbagai negara di Asia dan Afrika. Serangga tergolong hama yang bersifat polifag
dengan 135 jenis tumbuhan inang dari 49 famili. Pada awal kedatangan serangga di
Bogor, serangannya pada pertanaman Pepaya menyebabkan hilangan hasil hingga 50%.
Hal ini tampaknya terkait dengan laju pertumbuhan populasi serangga ini yang tinggi
pada tanaman Pepaya. Serangga sulit dikendalikan dengan Insektisida karena tubuhnya
1
Pepaya di ekosistem Lebak Sumatera Selatan merupakan buah buahan yang cukup
banyak dibudidayakan, produktivitas nya masih rendah karena banyak kendala yang
dihadapi. Kendala utama saat ini adalah serangan hama pendatang baru, yaitu serangga.
Serangga hama ini awalnya ditemukan di kebun Raya Bogor, jawabarat yang
menyerang buah, batang, dan daun Pepaya sehingga menyebabkan ribuan pohon Pepaya
menurun produktivitasnya. Alternatif pengendalian yang lebih aman baik bagi produk
maupun lingkungan sekitarnya perlu dilakukan untuk mengatasi permasalan hama ini
(Herlinda.,2015)
2
Tujuan Praktikum
Kegunaan Praktikum
1. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti praktikal test pada praktikum dasar
perlindungan tanaman
3
TINJAUAN PUSTAKA
Hemiptera
Nama hemiptera berasal dari bahasa yunani hemi = setengah dan Petra = sayap
sehingga jika diartikan secara keseluruhan hemiptera berarti yang bersayap setengah.
Hemiptera merupakan hama penting pada beberapa kelompok tanaman, seperti pada
tanaman pertanian dan kehutanan. Peranan serangga sebagai faktor virus penyakit
tanaman sangat dikhawatirkan bagi praktisi yang terlibat dalam perlindungan tanaman.
Serangga ini bersifat polifag dan memiliki kisaran tanaman inang yang luas, termasuk
Gulma. Oleh karena itu, keberadaan serangga pada tanaman ataupun gulma perlu di
menjelang menetas warnanya berubah menjadi kemerahan (merah bata) dengan telur
berbentuk oval agak bulat seperti tong. Selanjutnya, nimfa yang telah menetas berwarna
transparan dan mengkilat. Perkembangan dari telur sampai menjadi serangga dewasa
kurang lebih selama 4-8 Minggu Bagian kepala dan toraksnya mempunyai kombinasi
warna jingga atau kuning kehijauan dengan tiga bintik hijau di punggung. Pada sisi kiri
dan kanan toraks terdapat duri yang merupakan ciri khas hama ini. Serangga ini juga
memiliki tubuh pipih persegi lima dengan panjang sekitar satu sentimeter. Kepik hijau
memiliki sayap depan setengah tipis, setengah tebal (sayap hemilitron), alat mulut
4
(paurometabola). Nimfa kepik hijau memiliki warna berbeda, awalnya mereka berwarna
coklat muda, kemudian berubah menjadi hitam dengan bintik putih lalu menjadi hijau
(imago). Tanaman pangan yang terserang kepik hijau dapat menjadi kerdil sehingga
kualitas maupun kuantitas hasil panen serta daya kecambah akan menurun.
Pengendalian hama pada tingkat petani umumnya menggunakan Pestisida kimia sintetik
(Jarlina.,2015)
Siklus Hidup
Siklus hidup kepik hijau saat pagi hari biasanya berdiam di permukaan atas daun
untuk berjemur. Pada saat matahari mulai terik, serangga ini turun untuk berteduh
sambil memakan polong terutama yang masih muda. Telur diletakkan secara
berkelompok di permukaan daun di bagian atas, bawah, volume dan batang tanaman.
Lama Stadi Yum telur jantan empat sampai lima hari, sedangkan puluh betina empat
sampai enam hari dengan lima warna coklat Kemerahan. Perkembangan telur hingga
dewasa selama empat sampai delapan minggu, sama total daun hidupnya berkisar 60
sampai 80 hari dan maksimal mencapai enam bulan. Stadi nimfa terdiri atas lima instar
(Cindowarni.,2019)
5
Gejala Serangan
Gejala serangan yang ditimbulkan oleh kepik hijau yaitu biji menjadi hitam, busuk,
kulit biji keriput, dan berbercak coklat. Kadang kadang polong kempes dan gugur serta
daun akan berbintik. Pada tanaman kacang kedelai nilai ambang ekonomi hama ini yaitu
tiga ekor per lima tanaman sampai umur 45 hari. Imago dan nimfa merusak polong dan
biji. Caranya dengan menusukkan stiletnya ke kulit polong sehingga mencapai biji
kemudian menghisap cairan biji tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan populasi dan serangga hama polong ini di lapangan adalah tanaman inang
Cara Pengendalian
Salah satu cara pengendalian hama dan penyakit tanaman pangan adalah dengan
aplikasi Pestisida. Penggunaan pestisida kimia untuk pengendalian OPT masih banyak
dilakukan. Cara ini dilakukan petani karena serangan hama dan penyakit dapat cepat di
atasi. Namun pemberian pestisida kimia dapat menimbulkan resistensi terhadap hama
dan penyakit perkembangan hama atau penyakit baru dan mencemari lingkungan
konsumen (Sumartini.,2016)
insektisida kimia sintetik karena hasilnya dapat cepat terlihat. Pengendalian dengan 5
munculnya hama sekunder, serta meracuni makhluk hidup bukan sasaran dan
umumnya lebih aman dibandingkan dengan sintetik, dan sejalan dengan konsep
6
pengelolaan hama terpadu. Disamping itu, kelebihan lain insektisida nabati di antaranya
mudah terurai di alam, dapat memperlambat laju resistensi serangga, dan tidak
7
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Praktikum Dasar Perlindungan Tanaman dilakukan via daring melalui zoom meeting
dilaksanakan pada hari Selasa,15 Desember 2020 pukul 11.00 WIB sampai selesai.
Bahan yang digunakan dalam praktikum Dasar Perlindungan Tanaman ini adalah
Cara Kerja
1. Bahan praktikum yang sudah diambil dari lapangan diletakkan didalam wadah.
2. Setelah itu tempel objek di kertas A4 yang sudah disediakan dengan klasifikasnya
masing masing.
8
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hama ini tidak menjadi perhatian sampai dengan tahun 1990 an. Adanya penyakit
terutama Gemini virus yang dibawa oleh faktor serangga menjadi pembatas
produktivitas berbagai tanaman baik di tropis dan sub tropis. Hal ini sesuai dengan
literatur Rahayuwati dkk (2016) yang menyatakan serangga dapat berperan sebagai
hama langsung dan vektor Gemini virus, tetapi peran serangga sebagai vektor lebih
merugikan.
Serangga merupakan hama asing invasif yang berasal dari Amerika tengah. Hama ini
pertama kali terdekteksi di Indonesia pada tahun 2008 dan sekarang telah menyebar ke
berbagai negara di Asia dan Afrika. Hal ini sesuai dengan literatur Wahyuningsih dkk
(2019) yang menyatakan serangga tergolong hama yang bersifat polifag dengan 135
jenis tumbuhan inang dari 49 famili. Pada awal kedatangan serangga di Bogor,
serangannya pada pertanaman Pepaya menyebabkan hilangan hasil hingga 50%. Hal ini
tampaknya terkait dengan laju pertumbuhan populasi serangga ini yang tinggi pada
Pepaya di ekosistem Lebak Sumatera Selatan merupakan buah buahan yang cukup
banyak dibudidayakan, produktivitas nya masih rendah karena banyak kendala yang
dihadapi. Hal ini sesuai dengan literatur dari Herlinda (2015) yang menyatakan kendala
utama saat ini adalah serangan hama pendatang baru, yaitu serangga. Serangga hama ini
awalnya ditemukan di kebun Raya Bogor, jawabarat yang menyerang buah, batang, dan
Alternatif pengendalian yang lebih aman baik bagi produk maupun lingkungan
9
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan :
Saran :
ilmu yang didapat bisa diaplikasikan kelapangan dan bisa berbagi informasi dengan
petani.
10
DAFTAR PUSTAKA
CABI. 2012. Crop Protection Compendium. Centre for Agriculture and Biosciences
Cindowarni. 2019. Pengujian ekstrak daun sirsak dan insektisida IGR diflubenzuron
Herlinda dkk. 2015. Bioesai bioinsektisida beauveria bessaian dari sumatera selatan
Jarlina dkk. 2015. Kompatibilitas netarhizium anisopliae dan ekstrak daun babadotan
no 2 ISSN: 2337-4993
Maharani dkk. 2018. Kutu daun pada gulma disekitar lahan pertanian dijawa barat
Rahayuwati dkk. 2018. Identitas genetic bemesia tabaci dari daerah endemic penyakit
Samosir. 2015. Uji preferensi hama kepik hijau pada tanaman kacang kedelai dan
11
kacang panjang di laboratorium. Universitas sumatera utara. Vol 3 no 2 ISSN: 2337-
6597
Sumartini. 2016. Biopestisida untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman aneka
12