Anda di halaman 1dari 11

ISOPTERA, THYSANOPTERA, DAN ACARINA

MAKALAH

Oleh :
KELOMPOK 4

DIMAS PRASETIA 2204290029


AFDAL RISANSYAH 2204290031
SANDY RAMADANI 2204290035
DEDE ARDIAN SYAPUTRA 2204290032
NAYLA ANGGI MORA NST 2204290030

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
ISOPTERA, THYSANOPTERA, DAN ACARINA

MAKALAH

Oleh :
KELOMPOK 4

DIMAS PRASETIA 2204290029


AFDAL RISANSYAH 2204290031
SANDY RAMADANI 2204290035
DEDE ARDIAN SYAPUTRA 2204290032
NAYLA ANGGI MORA NST 2204290030

Makalah Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Mata
Kuliah Dasar perlindungan tanaman di Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Dikoreksi Oleh :

EFRIDA LUBIS, M.P.


Dosen Pengampu

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya

sehingga makalah yang berjudul “ ISOPTERA, THYSANOPTERA, DAN

ACARINA ’ ini dapat tersusun sampai dengan selesai demi memenuhi tugas

mata kuliah Dasar perlindungan tanaman . Tidak lupa saya mengucapkan terima

kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan

bantuan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah

pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi

agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi saya

sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu

saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi

kesempurnaan makalah ini.

Medan, November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR................................................................................ ii

DAFTAR ISI............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2

1.3 Tujuan.................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 3

2.1 Pengendalian Hama Isoptera, Thysanoptera, dan Acarina.................... 3

2.2 Ciri Ciri Tanaman yang Rusak .............................................................. 4

BAB III PENUTUP.................................................................................... 6

3.1 Kesimpulan............................................................................................ 6

3.2 Saran....................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

(Ordo: Isoptera) atau yang sering disebut dengan anai-anai sangat mudah

dijumpai di berbagai tipe ekosistem, seperti ekosistem hutan, pertanian,

perkebunan, dan sering juga di jumpai di ekosistem pemukiman dan perkotaan.

Rayap secara taksonomi dikelompokkan ke dalam ordo Isoptera (iso = sama dan

ptera = sayap). Rayap memiliki tubuh yang lunak dan berwarna terang. Jumlah

spesies rayap di dunia ada sekitar 2.648spesies yang digolongkan ke dalam tujuh

famili dan 281 genus. Famili Termitidae merupakan famili dengan jumlah

anggota spesies yang tertinggi.

Thyasanoptera berasal dari kata Thysanos artinya "rumbai" dan pteron

berarti "sayap". Golongan serangga ini berukuran amat kecil. Sayapnya berjumlah

dua pasang dengan bentuk memanjang, sempit, membranus, dan pada bagian

tepinya terdapat rambut-rambut halus berumbai. Perkembangan hidup serangga

Thysanoptera adalah "paurometabola" (telur - nimfa - imago). Tipe alat mulut

nimfa dan imago bersifat menusuk-mengisap atau memarut-mengisap. Golongan

hama ini dapat merusak daun, bunga, dan buah tanaman. Daun yang terserang

hama menjadi keriting atau salah bentuk. Bunga yang terserang menjadi salah

bentuk atau gugur, sedangkan serangan pada buah menyebabkan bercak-bercak

atau gugur. Jenis serangga dari golongan Thysanoptera yang sering merusak

tanaman, antara lain: thrips hitam pada tanaman jagung (Heliothrips striatoptera

Kob); thrips pada bibit padi dan jagung (Thrips oryzae Will); thrips bawang

(Thrips tabaci

1
Acarina merupakan salah satu fauna tanah yang termasuk pada fillum

Arthropoda dan kelas Arthropoda yang memiliki 3 pasang kaki, tubuh berukuran

pendek, tidak memiliki segmen yang jelas dan tidak bersayap. Acarina banyak

ditemukan pada akar – akar pohon, humus, dan banyak hidup pada tumpukan

kayu yang telah membusuk. Acarina dikenal dengan istilah mites atau tick, hewan

dikelompokkan kedalam phylum Arthropoda. Acarina memiliki dua bentuk

kehidupan yang utama yaitu hidup bebas dan parasit. Acarina yang bermanfaat

misalnya yang berperan sebagai predator yang bisa digunakan untuk pengendalian

hayati hama. Acarina yang merugikan misalnya sebagai hama dan parasite.

Habitat Acarina yaitu hidup di darat, air tawar, bahkan air laut dan dari gurun

sampai es. Acarina terestrial biasanya hidup di tanah, serasah, daun, ataupun kulit

pohon. Acarina tanah berperan penting dalam kesuburan tanah melalui

dekomposisi materi organik, mineralisasi tanah, memelihara struktur fisik tanah,

daur nutrien, aliran energi, dan meningkatkan produktivitas primer

(Poerwantodkk, 2020)

1.2 Rumusan Masalah

1. bagaimana cara membedakan apa itu isoptera, thysanoptera, dan arcania

2. dimana para tempat tinggal isoptera, thysanoptera, dan arcania

3. cara mengatasi tanaman yang terserang isoptera, thysanoptera, dan arcania

1.3 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini ialah untuk membantu memahami apa saja

yang dimaksud dengan isoptera, thysanoptera, dan arcania serta bagamana cara

pengendalian hama tersebut

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengendalian hama isoptera, thysanoptera, dan acarina

Ada beberapa cara pengendalian hama isoptera Bertujuan untuk

mengeliminasi rayap yang menyerang tanaman. Mencegah tanaman diserang oleh

rayap. Menggunakan bahan aktif: fipronil, sipermetrin, dan klorpirifos dengan

konsentrasi aplikasi formulasi 1-2,5 ml/liter. Tindakan pengendalian hama

isoptera yang sukses bergantung pada timing dan monitoring yang tepat. Kegiatan

monitoring dan pengendalian sebaiknya dilakukan di waktu yang bersamaan.

Monitoring serangan isoptera dapat dilakukan melalui sensus dengan rotasi 2

minggu apabila terdapat > 3% pohon yang terserang rayap dan 1 bulan jika

serangan < 3%. Sementara itu, pengendalian isoptera di perkebunan kelapa sawit

lahan gambut saat ini masih menggunakan termisida berbahan aktif fipronil,

sipermetrin, atau klorpirifos. Pelaksanaan monitoring dan pengendalian dapat

dilakukan oleh 3 tim, yaitu tim sensus, tim pembongkar, dan tim penyemprot. Tim

sensus mengamati dan menandai pohon-pohon yang terserang hama isoptera di

blok yang akan dikendalikan. Kemudian tim pembongkar melakukan sanitasi

terhadap lorong-lorong tanah yang dibuat oleh hama isoptera. Sanitasi dilakukan

dengan cara membongkar tanaman pada tanaman belum menghasilkan (TBM) dan

mengupas batang atau sisa pelepah terserang dengan menggunakan dodos pada

tanaman menghasilkan (TM). Selanjutnya, tim penyemprot mengaplikasikan

termisida pada batang yang telah dikupas. Setelah itu, penyiraman termisida juga

dilakukan pada tanah dengan radius 30 cm dari pangkal batang tanaman terserang

dan pada 6 tanaman di sekelilingnya sebagai tindakan

3
Pestisida nabati dari tanaman kenikir ini dapat digunakan untuk

mengendalikan hama ulat daun, hama thysanoptera, dan lain-lain bahkan apabila

pemakaiannya ditingkatkan dosisnya dapat bersifat racun kontak bagi hama

tanaman seperti aphis dan plutella. Kemampuan kenikir sebagai pestisida nabati

ini karena kenikir mengandung senyawa kimia saponin dan flavonoid juga

memiliki rasa yang sepat. Pengaplikasian ekstrak kenikir dilakukan dengan cara

menyemprotkan ke daun tanaman (Kartono, 2016).

Pengendalian hama acarina secara fisik dan mekanik merupakan

pengendalian langsung yang dilakukan oleh manusia untuk melakukan modifikasi

terhadap faktor lingkungan. Misalnya melakukan penggenangan air pada waktu

bera tanaman padi, mampu mengurangi populasi hama yang terdapat pada sisa

sisa tunggal dan dalam tanah

2.2 Ciri Ciri tanaman yang rusak akibat hama isoptera, thysanoptera, dan

acarina

a. Gejala pada serangan isoptera

Pada intensitas berat, serangan dari bagian dalam batang dapat menyebabkan

kematian tanaman. Serangan rayap di lahan gambut bekas hutan juga

menyebabkan tanaman tumbang akibat kerusakan berat pada bonggol dan sistem

perakaran tanaman.

b. Gejala serangan thysanoptera

Gejala hama thrips Hama Thrips menyerang tanaman dengan menghisap cairan

permukaan bawah daun (terutama daun-daun muda). Serangan ditandai dengan

adanya bercak keperak- perakkan. Daun yang terserang berubah warna menjadi

coklat tembaga, mengeriting atau keriput dan akhirnya mati.

4
c. Gejala serangan hama aracina

Hama aracina merusak tanaman pada bagian daun dengan menusuk daun

tanaman dan menghisap cairan yang terdapat pada daun tanaman. Sehingga

kerusakan yang diakibatkan oleh aracina tidak bisa diremehkan, dimana bagian

daun merupakan bagian penting pada tanaman untuk mendapatkan makanan.

Tidak hanya itu, hama aracina mampu beradaptasi pada berbagai macam habitat

dan bisa menyerang dan merusak semua jenis tanaman, serta hama aracina

kemungkinan bisa merusak bagian batang dan bukan tidak mungkin menyerang

bagian buah tanaman.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. (Ordo: Isoptera) atau yang sering disebut dengan anai-anai sangat mudah

dijumpai di berbagai tipe ekosistem, Rayap secara taksonomi dikelompokkan ke

dalam ordo Isoptera (iso = sama dan ptera = sayap).

2. Jenis serangga dari golongan Thysanoptera yang sering merusak tanaman,

antara lain: thrips hitam pada tanaman jagung (Heliothrips striatoptera Kob);

thrips pada bibit padi dan jagung (Thrips oryzae Will); thrips bawang (Thrips

tabaci

3. Acarina merupakan salah satu fauna tanah yang termasuk pada fillum

Arthropoda dan kelas Arthropoda yang memiliki 3 pasang kaki, tubuh berukuran

pendek, tidak memiliki segmen yang jelas dan tidak bersayap.

4. Tindakan pengendalian hama yang sukses bergantung pada timing dan

monitoring yang tepat

3.2 Saran

Dalam pengendalian hama bagi tanaman para petani harus memperhatikan

apa yang akan dilakukan, semoga dengan adanya makalah ini bisa dapat

membantu para pembaca untuk mengerti dalam menangani hama penyakit

tanaman

6
DAFTAR PUSTAKA

Handru, A., Herwina, H., dan Dahelmi. 2012. Jenis-Jenis Rayap (Isoptera) di
Kawasan Hutan Bukit Tengah Pulau dan Areal Perkebunan Kelapa Sawit,
Solok Selatan. Jurnal Biologi Universitas Andalas. Vol 1(1): 111-119.

Hutabarat, N. K., Oemry, S., dan Pinem, M. I. 2015. Uji Efektivitas Termitisida
Nabati Terhadap Mortaliatas Rayap (Coptoterms Curnivagthus Holmgren)
(Isoptera:Rhinotermitidae) in Laboratory. Jurnal Online Agroekoteknologi.
Vol 3 (1): 103-111. ISSN 2337-6597.

Idrus, M. I., Haerul., dan Nassa, E. 2018. Pengendalian Hama Thrips


(Thysanoptera: Thripidae) dengan Menggunakan Ekstrak Daun Kenikir
(Cosmos caudatus) on Red Chili Plants. Jurnal Agrotan. Vol 4(1): 46-56.

https://lpa.ubt.ac.id/repository/peer_review/

FILE_Publikasi_a8ceb7b6a5833e006466f04087ca2799.pdf

https://mplk.politanikoe.ac.id/index.php/program-studi/38-manajemen-pertanian-

lahan-kering/topik-kuliah-praktek/perlindungan-tanaman/136-mengenal-ordo-

serangga-hama-thyasanoptera

https://iopri.co.id/news/detail/kenali-dan-kendalikan-serangan-rayap-di-areal-

perkebunan-kelapa-sawit

Anda mungkin juga menyukai