Disusun Oleh :
Dhanu Pangestu Anggi Dinata / 22001031001
Agroteknologi 6B
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Jamur
Maitake (Grifola Frondose)” dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Teknologi
Pembibitan dan Budidaya Jamur. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah
wawasan serta pengetahuan tentang jamur maitake untuk pembaca dan juga bagi
penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. H. Agus Sugianto,
ST.,MP selaku dosen pada mata kuliah Teknologi Pembibitan dan Budidaya
Jamur. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka penulis yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi
para pembaca
Malang, 26 Maret 2023
Penulis
DAFTAR ISI
1.2 Permasalahan
1. Apa Klasifikasi Jamur Maitake?
2. Bagaimana Sejarah Jamur Maitake ditemukan?
3. Bagaimana Habitat Jamur Maitake?
4. Bagaimana Khasiat Jamur Maitake?
5. Bagaimana Cara Mengolah Jamur Maitake?
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Klasifikasi Jamur Maitake
2. Untuk Mengetahui Sejarah Jamur Maitake ditemukan
3. Untuk Mengetahui Habitat Jamur Maitake
4. Untuk Mengetahui Khasiat Jamur Maitake
5. Untuk Mengetahui Cara Pengolahan Jamur Maitake
BAB II
PEMBAHASAN
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Polypoirales
Famili : Meripilaceae
Genus : Grifola
Spesies : G. frondosa
Pertengahan tahun 1980 para ilmuwan Jepang menemukan jamur lain yang
lebih potensial dibandingkan jamur-jamur yang pernah dipelajari sebelumnya.
Jamur tersebut adalah Maitake (Grifola Frondosa), jamur raksasa sebesar bola
basket, yang juga disebut sebagai "Raja Jamur". Maitake yang secara harafiah di
Jepang berarti "Dancing Mushroom". Jamur ini dinamai demikian karena orang-
orang yang menemukan jamur ini dipedalaman pegunungan akan riang menari
karena rasanya yang nikmat dan manfaatnya bagi kesehatan. Maitake ditemukan
juga di Amerika dan menamainya "Hens of the Wood" (ayam betina yang berasal
dari kayu.
Maitake merupakan jamur yang paling berharga di Jepang. Orang-orang
tidak akan memberitahu (meskipun kepada saudaranya sendiri) dimana mereka
mendapatkan jamur itu. Maitake sulit untuk ditemukan karena membutuhkan
kondisi-kondisi lingkungan yang sangat sensitif, seperti kandungan oksigen,
karbondioksida, suhu, kelembaban tertentu. Upaya untuk membudidayakan jamur
Maitake ini pun sulit sehingga jamur ini disebut "A Mushroom in Phantasm"
(Jamur Fantasi), sampai seorang petani Jepang bernama Yoshinobu Ordaira
berhasil membudidayakan jamur Maitake sehingga "Jamur Fantasi" pun menjadi
"Jamur Kenyataan".
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada penulisan makalah ini adalah :
1. Jamur Maitake ditemukan pada pertengahan tahun 1980 oleh ilmuwan Jepang.
Terdapat beberapa nama sebutan dari jamur Maitake yaitu Raja Jamur,
Dancing Mushroom, Hens of the Wood, A Mushroom in PhantasmI.
2. Habitat jamur Maitake sendiri sangat mempengaruhi efektifitasnya. Tumbuh
besar circular di tanah atau dasar sisa pohon atau tunggul, tumbuh di hutan
terutama di hutan lembab atau di dasar sungai, di mana ada banyak pohon-
pohon tua.
3. Khasiat yang didapat dari jamur Maitake ini sangat banyak, mulai dari sebagai
pembantu melawan stress, sebagai obat pencegah kanker, sebagai obat anti
tumor, sebagai obat untuk menstabilkan aliran darah, dan sebagai penghambat
pertumbuhan sel-sel kanker payudara
4. Terdapat beberapa cara pengolahan Jamur Maitake, yaitu dipanggan atau
dibakar, ditumis atau digoreng, dimasak dalam sup atau kuah, digunaka untuk
pengganti daging, dan dikeringkan untuk dijadikan bubuk
3.2 Saran
Mensosialisasikan tentang manfaat jamur kepada masyarakat, serta
membuat progam maupun pelatihan tentang Buidaya Jamur Maitake, mengingat
banyak sekali manfaat tetapi kurangnya ketersediaan di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA