Disusun Oleh :
NIM : 200207502023
i
KATA PENGANTAR
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari dosen Indrayani, S.Pi,
M.Biotech.Stu, Ph.D pada bidang studi Mikrobiologi di Universitas Negeri
Makassar. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang mikroskop.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.
Rusni
Makassar
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan, maka
rumusan masalah yang dapat penyusun rumuskan dan akan dibahas dalam
makalah ini adalah mengenai kapang dan khamir.
1.3 Tujuan
Tujuan utama makalah ini dibuat adalah untuk menyelesaikan tugas
dari mata kuliah mikrobiologi pertanian. Selain itu diharapkan agar makalah
ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca dan penyusun sendiri yang
ingin mengenal lebih jauh tentang fungi, kapang dan khamir.
2
BAB II
KAPANG
3
Genus : Altenaria
Spesies : Alteraniria sp.
Secara biokimia, kapang bersifat aktif karena terutama merupakan
organisme saprofitik. Kapang umumnya lebih tidak tahan panas
dibandingkan dengan bakteri, tetapi kapang umumnya lebih tahan hidup pada
kondisi lebih kering dibandingkan dengan bakteri. Kapang digolongkan ke
dalam beberapa genus berdasarkan:
1. Penampakan miselium : bening atau gelap dan atau warnanya.
2. Jenis hifa : berseptat atau tidak.
3. Cara reproduksi : spora seksual atau aseksual.
4. Jenis dan karakteristik spora aseksual.
5. Jenis dan karakteristik spora seksual.
6. Adanya struktur khusus pada kapang.
Kapang terdiri dari suatu thallus (jamak = thalli) yang tersusun dari
filamen yang bercabang yang disebut hifa ( tunggal = hypha, jamak =
hyphae). Kumpulan dari hifa disebut miselium ( tunggal = mycelium, Jamak
= mycelia) (Pelczar,2005).
Tubuh atau talus kapang pada dasarnya terdiri dari 2 bagian yaitu
miselium dan spora (sel resisten, istirahat atau dorman).Miselium merupakan
kumpulan beberapa filamen yang dinamakan hifa.Setiap hifa lebarnya 5-10
μm, dibandingkan dengan sel bakteri yang biasanya berdiameter 1
μm.Disepanjang setiap hifa terdapat sitoplasma bersama (Syamsuri, 2004).
Seperti halnya bakteri, kapang juga dapat memberikan keuntungan bagi
manusia, namun juga dapat merugikan, salah satunya adalah penyebab
kerusakan produk pangan. Contoh bakteri yang menguntungkan adalah
bakteri yang dibutuhkan dalam pemeraman keju Roquefert dan dalam
produksi kecap atau tempe. Selain itu beberapa jenis kapang menghasilkan
antibiotik yang disebut penisilin.
Kapang yang paling sering ditemukan pada daging dan unggas
adalah Alternaria, Aspergillus, Botrytis, Cladosporium, Fusarium,
Geotrichum, Monilia, Manoscus, Mortierella, Mucor, Neurospora, Oidium,
4
Oosproa, Penicillium, Rhizopus dan Thamnidium. Kapang ini juga dapat
ditemukan di banyak makanan lainnya.
Morfologi kapang
Fungi multiseluler atau kapang mempunyai misellium atau filamen. Kapang
dapat dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan struktur hifanya, yaitu
hifa tidak bersekat atau nonseptat dan hifa bersekat atau septat yang
membagi hifa dalam mangan-mangan, dimana setiap mangan mempunyai inti
(nukleus) satu atau lebih. Dinding penyekat pada kapang disebut
dengan septum yang tidak tertutup rapat sehingga sitoplasma masih dapat
bebas bergerak dari satu ruang ke ruang lainnya.
Kapang bersepta yaitu terutama kelas Ascomycetes, Basidiomycetes dan
Deuteromycetes. Sedangkan kapang tak berseptat yakni kelas Phycomycetes
(Zygomycetes dan Oomycetes). Kapang yang tak bersepta intinya tersebar
disepanjang septa.
Kapang dibagi mejadi 3 macam hifa :
1. Aseptat atau senosit, tidak memiliki dinding sekat maupun septum.
2. Septat dengan sel-sel uninukleat. Sekat membagi hifa menjadi ruang-ruang
atau sel-sel berisi nucleus tunggal, pada setiap septum terdapat pori
ditengah-tengah yang memungkinkan perpindahan nucleus dan sitoplasma
dari satu ruang keruang yang lain, setiap ruang suatu hifa yang bersekat
tidak terbatasi oleh suatu membrane sebagaimana halnya pada sel yang
khas, setiap ruang itu biasanya dinamakan sel.
3. Septat dengan sel-sel multinukleat, septum membagi hifa menjadi sel-sel
dengan lebih dari satu nukleus dalam setiap ruang.
5
o Spora yang berkelompok kecil, disebut dengan sporangium
o Spora yang terjadi dari ujung hifa yang terbelah-belah seperti tasbih,
disebut dengan konidia
o Klamidospora dari bagian misellium yang dapat membesar serta
berdinding tebal
o Oidospora spora yang serupa telur
Perkembangbiakan secara generatif atau seksual dilakukan
dengan isogamet atau heterogamet. Tapi pada beberapa species mempunyai
perbedaab gamet besar dan kecil sehingga disebut mikrogamet (sel kelamin
jantan) dan makrogamet (sel kelamin betina).
6
Beberapa kapang mengeluarkan komponen yang dapat menghambat
pertumbuhan organisme lain, komponen ini disebut dengan antibiotik,
contohnya Penicillium.
7
Botrytis spp. merupakan patogen penting pada berbagai tanaman
hortikultura di daerah beriklim sedang, baik di lapangan maupun di
penyimpanan. Infeksi Botrytis umumnya terjadi pada buahbuahan yang
berdaging lunak, sayuran, tanaman hias dari Famili Amaryllidaceae,
Iridaceae, Liliaceae, dan Orchidaceae.
o Cladosporium
8
Rhizopus adalah genus fungi saprofit yang umum pada tanaman dan
parasit yang terspesialisasi pada hewan. Mereka ditemukan di berbagai
substrat organik, termasuk "buah dan sayuran matang", jeli, sirup, kulit,
roti, kacang tanah, dan tembakau.
9
BAB III
KHAMIR
10
Saccharomyces cerevisiae diklasifikasikan sebagai Ascomycetes,
bentuk selnya bulat telur dengan ukuran diameter 5-10 mikrometer. Khamir
ini dapat dibudidayakan dengan mudah, waktu generasinya pendek, dapat
menggandakan diri dalam waktu 1,5-2 jam pada suhu 30°C, produksinya cepat
dan pemeliharaan beberapa spesimen dengan biaya rendah. Sering digunakan
dalam industri misalnya bir, roti dan anggur fermentasi. Pertumbuhan khamir
melewati 4 fase yang sangat dipengaruhi oleh nutrisi yang tersedia di dalam
medium yaitu fase lag atau disebut juga fase tenggang dimana bakteri masih
beradaptasi dengan lingkungan disekitarnya, fase logaritma (PK<50%)., fase
stasioner (PK=50%) dan fase kematian (PK>50%).
Morfologi khamir
Menurut morfologinya, khamir dibagi menjadi 2, yaitu :
o Khamir sejati
Pada dasarnya, kelompok khamir sejati termasuk ke dalam kelas
Ascomycetes. Khamir sejati berciri-ciri memiliki spora. Yang termasuk
dalam kelompok ini adalah spesies Saccharomyces, Schizosaccharomyces,
Zygosaccharomyces, Pichia, Hansenula, Debaryomyces dan
Hanseniaspora. Sedangkan pada kelompok jenis kelompok khamir sejati ini
spesies yang umum digunakan dalam industri adalah Saccharomyces
cerevisiae yaitu untuk pembuatan roti, minuman beralkohol, glyserol dan
enzim invertase.
o Khamir liar
Kelompok khamir liar ini merupakan kelompok khamir yang tidak
memiliki spora. Kelompok khamir liar ini pertumbuhannya ada yang
diharapkan dan ada juga yang tidak diharapkan. Yang termasuk ke dalam
kelompok khamir liar ini adalah Candida, Torulopsis, Brettanomyces,
Rhodotorula, Trichosporon, dan Kloeckera. Dengan memperhatikan
aktivitas kelompok khamir yang sangat reaktif dan beragam terhadap bahan
makanan, maka dapat dikatakan khamir mempunyai potensi yang besar
selain sebagai agen fermentasi, dapat memberi perubahan yang sangat
signifikan baik dalam rasa, aroma maupun tekstur dari pangan tersebut.
11
Seperti kita lihat selain pada pembuatan roti dan minuman yang beraroma
alkohol, atau dari sayur dan buah fermentasi secara umum
pemanfaatan khamir dalam mengembangkan produk pangan.
Namun, disisi lain khamir juga dapat menyebabkan kerusakan. Seperti
contohnya, khamir hanya memiliki sedikit resisten terhadap pemanasan dan
kebanyakan khamir akan terbunuh pada suhu 60oC. Jika makanan kaleng
busuk karena pertumbuhan khamir, maka dapat diduga pemanasan makanan
tersebut tidak cukup atau kaleng telah bocor. Pada umumnya kebusukan
karena khamir disertai dengan pembentukan alkohol dan gas CO2 yang
menyebabkan kaleng menjadi kembung. Khamir dapat membusukkan buah
kaleng, jam dan jelly serta dapat menggembungkan kaleng karena produksi
CO2. Seperti halnya kapang, khamir yang tumbuh pada makanan yang diolah
dengan pemanasan tidak menyebabkan penyakit pada manusia.
12
3.3 Fisiologi Khamir
Penggunaan senyawa karbon
Penggunaan senyawa nitrogen
Pertumbuhan didalam medium dengan tekanan osmotik tinggi
Pertumbuhan pada suhu relatif tinggi
Produksi asam
Produksi senyawa ekstraseluler
Hidrolisis urea
Pemecahan lemak
Pembentukan pigmen
Produksi ester
Ketahanan terhadap aktidion
Pencairan gelatin
13
Dapat tumbuh pada konsentrasi gula tinggi (sifat osmofilik). Dapat
menyebabkan kerusakan pada madu, sirup dan molase.
o Pichia
Askospora bentuk bulat dan seperti topi. Dalam medium cair membentuk
pelikel pada bir dan anggur.
o Debaryomyces
14
sel modern, dan juga salah satu mikroorganisme eukariot yang paling sering
diteliti secara menyeluruh. Peneliti menggunakannya untuk mendapatkan
informasi mengenai biologi sel eukariot dan terutama biologi manusia. Spesies
khamir lainnya seperti Candida albicans adalah patogen oportunistik dan
dapat menyebabkan infeksi pada manusia (kandidiasis). Khamir juga dapat
digunakan untuk menghasilkan listrik dalam microbial fuel cell, dan
memproduksi etanol untuk industri biofuel.
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Fungi merupakan kingdom yang cukup besar terdiri dari kurang lebih
50.000 species, dan bisa mempunyai karakteristik yang berbeda-beda baik
secara struktur, fisiologi, maupun reproduksinya.
Morfologi jamur mencakup khamir dan kapang. Khamir adalah sel-sel
yang berbentuk bulat (uniseluler) dan dapat bersifat dimorfistik, lonjong atau
memanjang yang berkembang biak dengan membentuk tunas dan membentuk
koloni yang basah atau berlendir. Sedangkan kapang terdiri atas sel-sel
memanjang dan bercabang yang disebut hifa, anyaman hifa yang disebut
miselium.
4.2 Saran
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang saya miliki
baik itu dari tulisan maupun bahasa yang saya sajikan, oleh karena itu mohon
diberi saran agar kedepannya saya dapat membuat makalah lebih baik lagi,
dan semoga maklaah ini dapat bermanfat untuk semua dan menjadi wawasan
dalam memahami paragraf.
16
DAFTAR PUSTAKA
—. khamir . https://duniakumu.com/%EF%BB%BFklasifikasi-dan-identifikasi-
khamir-sifat-beberapa-jenis-khamir-pembentukan-spora-aseksual-
mikroorganisme-dalam-bentuk-pangan/2/ (accessed september 20, 2021).
Emiliasari, Martha. "yeast potential test isolated from mangrove areas ." biology
departement , 2015: 6.
17
Legras JL, Merdinuglo D. "Bread, beer and wine: Saccharomyces cerevisiae
diversity reflects human history." Molecular Ecology 16(10), 2007: 2091-2120.
18