Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH IDK III

Fungi/Jamur

Dosen Pembimbing : Wiya Elsa Fitri M.Si

Disusun Oleh Kelompok II


Nama Anggota :

1. Abdul Aziz
2. Destyana Jeri
3. Monalisa Anggraini
4. Nopi Irhamni
5. Pramalia Puji Astuti
6. Wella Fauziah

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

SYEDZA SAINTIKA PADANG

Jl. Prof. DR. Hamka no 228, Air Tawar, Padang Sumatera Barat.

25132
KATA PENGANTAR

Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh.

Segala puji dan syukur kita ucapkan kepada Allah Swt yang maha
pengasih lagi maha penyayang yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan Makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami
tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada bagindarasul kita yakninya Nabi Muhammad Saw.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas wawasan dan ilmu
pengetahuan tentang Jamur/Fungi.

Pada saat kami menulis makalah ini kami banyak mendapatkan halangan
dan rintangan,dan Alhamdulillah dengan rasa penuh kesabaran dan keikhlasan
kami dapat menyelesaikanya dengan baik.

Semoga Makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas


kepada pembaca. Namun tidak lepas dari semua itu kami sebagai penulis
menyadari bahwa Makalah ini tidak sepenuhnya sempurna dan memiliki beberapa
kekurangan dan untuk itu kami membutuhkan kritik dan saran sehingga
kedepanya kami dapat membuat karya ilmiah yang lebih baik dan sempurna dari
sebelumnya . Terimakasih

Padang,... Mei 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
A. Fungi dan strukturnya .................................................................................. 2
B. Metabolisme Fungi ...................................................................................... 4
C. Macam-Macam Jamur yang Menguntungkan dan Merugikan .................... 5
BAB III ................................................................................................................. 12
PENUTUP ............................................................................................................. 12
A. Kesimpulan ................................................................................................ 12
Daftar pustaka ....................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jamur /Fungi adalah organisme heterotrofik.mereka memerlukan
senyawa organik untuk nutrisinya.Fungi memiliki berbagai macam
penampilan tergantung pada spesiesnya.

Jamur sering juga disebut sebagai organisme yang tergolong dalam


tumbuhan, tetapi adapula yang menganggap jamur sebagai golongan
organisme yang terpisah dari tumbuhan. Dengan demikaian terdapat pula
perbedaan dalam klasifikasinya

B. Rumusan Masalah
1. Apa fungsi dan struktur jamur?
2. Bagaimana metabolisme jamur?
3. Adakah jamur yang menguntungkan dan merugikan?

C. Tujuan
1. Mengetahui fungsi dan struktur jamur
2. Mengetahui metabolisme jamur
3. Mengetahui jamur yang menguntungkan dan merugikan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Fungi dan strukturnya


Fungi adalah organisme eukariot heterotrofik yang merupakan organisme
yang tiak dapat melakukan fotosintesis dan berkembang biak dengan spora lalu
menyerap nutrisi dari materi organik. Terdapat dua macam jenis fungi yaitu :
Saprofit dan Parasit. Adapun saprofit yaitu fungi yang hidup dari benda organik
mati yang terlarut dan memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya, sedangkan
parasit adalah fungi yang menempel pada pohon inang agar mendapat nutrisi dari
pohon inang tersebut.
Beberapa jamur merupakan organisme uniseluler, bentuk vegetatifa yang khas
rupa thallus yang merupakan sistem berupa benang yang disebut hifa. Hifa
tersusun bersama membentuk miselium, yang yang mungkin dapat tanpa sekat
atau septa (disebut coenocytisis) berupa sel panjang dengan banyak inti.
Adapun ciri-ciri fungi yaitu : jamur ada yang berukuran mikroskopis dan ada
pula yang makroskopis. Tubuh jamur mikroskopis (ragi dan khamir) hanya terdiri
atas satu sel (uniseluler), sedangkan tubuh jamur makroskopis (kapang atau
cendawan) terdiri atas banyak sel (multiseluler). Jamur makroskopis dapat dilihat
dengan mata secara langsung, misalnya jamur merang (Volvariella volvacea),
jamur kuping (Auricularia polytricha), dan jamur tempe (Rhizopus oryzae). Jamur
makroskopis dapat membentuk tubuh buah, dengan ukuran yang bervariasi,
bahkan ada yang lebih dan satu meter, misalnya Calvatia gigantea. Namun
demikian, untuk dapat melihat sel-sel jamur dengan jelas harus menggunakan
bantuan mikroskop cahaya. Jamur mikroskopis, misalnya Saccharomyces sp.,
Rhodotorula, dan Candida sp.
Jamur memiliki bentuk tubuh yang sangat bervariasi, antara lain berbentuk
oval, bulat, pipih, bercak-bercak, embun tepung (mildew), untaian benang seperti
kapas, kancing baju, payung, dan mangkok. Jamur berbentuk oval terdapat pada
jamur bersel satu, misalnya Saccharomyces cerevisiae. Jamur berbentuk untaian
benang seperti kapas, misalnya jamur tempe (Rhizopus oryzae). Jamur berbentuk

2
3

seperti payung, misalnya jamur merang (Volvariella volvacea). Jamur berbentuk


seperti mangkok, misalnya Sarcoscypha coccinea. Jamur berbentuk bulat,
misalnya puffball (Lycoperdon gemmatum). Jamur berbentuk pipih, misalnya
jamur kuping (Auricularia polytricha). Jamur berbentuk bercak-bercak, misafnya
jamur penyebab panu. Jamur yang berbentuk embun tepung (mildew), misalnya
kapang roti (Mucor sp). Jamur tidak memiliki klorofil sehingga tidak ada yang
berwarna hijau. Lichen (lumut kerak) berwarna hijau karena jamur hidup
bersimbiosis dengan ganggang hijau.

Sedangkan struktur dari jamur struktur tubuh jamur yaitu : tubuh jamur
tersusun oleh sel-sel eukariotik yang memiliki dinding sel dan zat kitin. Zat kitin
tersusun atas polisakarida yang mengandung nitrogen, bersifat kuat, tetapi
fleksibel. Zat kitin pada jamur mirip dengan zat kitin yang ditemukan pada
kerangka luar serangga atau Arthropoda lain. Fungi tidak memiliki klorofil, oleh
karena itu fungi tergolong organisme heterotrof. Meskipun bersifat heterotrof,
fungi tidak mencerna makanannya di dalam tubuh.

Sel-sel penyusun tubuh jamur makroskopis memanjang membentuk


benang yang disebut hifa. Hifa bercabang cabang membentuk jaringan yang
disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan membentuk tubuh buah.
Hifa merupakan struktur menyerupai benang yang terdiri atas satu atau
banyak sel yang dikelilingi dinding berbentuk pipa. Pada beberapa jenis jamur,
hifa memiliki sekat-sekat antar sel yang disebut septa. Septa memiliki celah atau
pori yang cukup besar sehingga organel sel dapat mengalir dan suatu sel ke sel
lainnya. Sel jamur mengandung organel eukariotik, antara lain mitokondria,
ribosom, dan inti sel (nukleus). Pada beberapa jenis jamur lainnya, hifa tidak
memiliki sekat sehingga disebut asepta. Oleh karena tidak memiliki sekat, hifa
jamur asepta merupakan massa sitoplasma yang panjang dan mengandung ratusan
hingga ribuan nukleus; disebut hifa senositik. Jumlah inti sel yang banyak
merupakan hasil pembelahan inti sel yang berulang ulang tanpa disertai
pembelahan sitoplasma.
Hifa yang bercabang-cabang membentuk miselium memungkinkan terjadinya
perluasan permukaan bidang absorpsi (penyerapan) sehingga sangat cocok
4

sebagai alat penyerap nutrisi. Diperkirakan, 10 cm3 tanah organik yang subur
dapat ditumbuhi hifa jamur berdiameter 10 m sepanjang 1 km. Jamur yang hidup
parasit pada organisme lain memiliki hifa yang termodifikasi menjadi haustorium.
Haustorium adalah ujung hifa yang menembus jaringan inang dan berfungsi untuk
menyerap sari makanan. Hifa pada sebagian miselium ada yang berdiferensiasi
dan termodifikasi membentuk alat reproduksi untuk menghasilkan spora.
Miselium yang menghasilkan spora disebut miselium generatif.

B. Metabolisme Fungi

Organisme hidup dikelompokkan menjadi 2 berdasarkan kemampuanya


untuk memperoleh sumber energi dari karbon yaitu autotrof dan heterotrof.
Organisme autotrof memiliki kemapuan mengasimilasi karbon organik (Misalnya
CO2 dan CO3 atau seyawa dengan satu karbon (misalnya CH4) menjadi karbo
organik. Apabila organisme autotrof mengasimilasi karbon organik dengan
bantuan cahaya matahari makaitu disebut fotoautotrof dan sebaliknya jika
organisme autotrof dengan meggunakanoksidasi senyawa organik maka disebut
sebagai kemoautotrof.
Organisme heterotrof memiliki kemampuan untuk mengasimilasi karbon
menjadi karbon organik lain, organisme tersebut bergantung pada organisme
autotrof untuk memperoleh karbon organik. Apabila organisme heterotrof
menggunakan cahaya matahari sebagai medium dalam pengubahan karbon maka
disebut sebagai fotoheterotrof sedangkan organisme heterotrof mengguakkan
bantuan oksidasi untuk mengubah betuk karbon maka disebut sebagai kemo
heterotrof.
Fungi adalah mikroorgaisme heterotrof karena tidak memiliki kemampuan
untuk mengoksidasi senyawa karbon organik atau senyawa karbon yang memiliki
satu karbon. Senyawa karbon organik yang dimanfaatkan untuk membuat materi
sel baru berkisar dari molekul sederhana seperti gula sederhana, asam organik,
gula terikat alkohol, polimer rantai pendek dan rantai panjang mengandung
karbon hingga kepada senyawa kompleks seperti karbohidrat lipid dan asam
nukleat, protein.
5

C. Macam-Macam Jamur yang Menguntungkan dan Merugikan


a. Jamur Yang Merugikan
1. Phytium sp
a. Ciri-ciri
Hidup saprofit di tanah lembab.
Struktur tubuh jamur Phytium Ini terdiri dari golongan Ascomycotina,
golongan ini struktur tubuhnya ada yang multiseluler atau uniseluler.
Tubuhnya terdiri atas benang-benang yang bersekat atau ada yang unisel.
Berukuran kecil, berfilamen yang kekurangan klorofil.
Oospora memiliki diameter 17 19 mikrometer, hifa tidak bersekat dan
umumnya memiliki lebar 4 6 mikrometer. Sporangia panjangnya
bervariasi dari 50 1000 um dan umumnya memiliki cabang banyak
(multi).
Jamur Phytium Spp. mempunyai miselium kasar, lebarnya kadang-
kadang sampai 7 mikrometer.

b. Kerugian
Menyebabkan penyakik pada pembibitan dan Damping off atau
rebah semai.
2. Phytophthora Infestan
a. Ciri-ciri
miselliumnya yang tidak bersekat sekat. Warna misellium putih, jika
tua mungkin agak coklat kekuning kuningan; kebanyakan sporangium
berwarna kehitam hitaman.
Hifanya berkembang sempurna.
Phytopthora memiliki sporangium yang berbentuk bulat telur.
Phytophthora infestans memproduksi spora aseksual yang disebut
sporangia.
Hialin berbentuk seperti jeruk nipis, panjang 20-40.
b. Kerugian
Jamur Phytophthora infestan menyebabkan penyakit busuk daun.
6

3. Fusarium oxyporum
a. Ciri-ciri
Fusarium oxyporum termasuk ke dalam Golongan Fusarium dicirikan
dengan struktur tubuh berupa miselium bercabang, hialin, dan bersekat
(septat) dengan diameter 2-4 m.
struktur fialid yang berupa monofialid ataupun polifialid dan berbentuk
soliter ataupun merupakan bagian dari sistem percabangan yang
kompleks.
Reproduksi aseksual menggunakan mikrokonidia yang terletak pada
konidiospora yang tidak bercabang dan makrokonidia yang terletak
pada konidiospora bercabang dan tak bercabang
Miselium bersekat dan membentuk percabangan.
Daur hidup Fusarium oxysporum mengalami fase patogenesis dan
saprogenesis.
b. Kerugian
Jamur Fusarium oxyporum menyebabkan penyakit garis kuning
pada daun.
4. Pucinia polysora U.
a. Ciri-ciri
mempunyai uredospora berwarna kekuningan sampai keemasan,
berbentuk elip, berukuran 20-29 x 29-40 m.
Tebal dinding spora 1-1,5 m dengan 4-5 lubang.
Teliospora berwarna coklat, halus, elip, kedua ujungnya membulat,
ukuran 18-27 x 29-41 m, mudah lepas, dua sel, timbul pada tangkai
pendek ukuran 10-30 m. Aeciosporanya belum diketahui (Wakman dkk,
1998).
Suhu optimum 27-280 C. Pada suhu ini uredium.
b. Kerugian
Pucinia polysora U menyebabkan Karat jagung disebabkan oleh
tiga spesies dari dua negara yaituPuccinia sorghi Scw, P.polysora Underw
dan Physopella zeae (Mains) Cunmins dan Ramachar (Syn. Angiospora
zeae Mains).
7

5. Phakopsora pachyrhizi Syd.


a. Ciri-ciri
Mempunyai uredium pada sisi bawah dan atas daun coklat muda sampai
coklat, bergaris tengah 100-200 m, sering kali tersebar merata
memenuhi permukaan daun.
Parafisa pangkalnya bersatu, membentuk penutup yang mirip dengan
kubah di atas uredium. Parafisa membengkok, berbentuk gada atau
mempunyai ujung membengkak, hialin atau berwarna jerami dengan
ruang sel sempit. Ujungnya berukuran 7,5-1,5 m, dengan panjang 20-47
m.
b. Kerugian
Phakopsora pachyrhizi Syd. Menyebabkan Penyakit karat pada
tanaman kedelai umumnya belum tua, dan bisa menyebakan hampanya
polong. Pada serangan yang berat, daun-daunnya rontok. Apabila tanaman
yang terserang ini disentuh, sporanya akan beterbangan, kemudian
akhirnya hinggap menyerang tanaman yang masih sehat. Di samping
karena sentuhan, spora tersebut bisa terbawa oleh angin.
b. Jamur Yang Menguntungkan
1. Jamur kuping (Auricularia auricula)
a. Ciri-ciri
Mempunyai tubuh buah yang ber tekstur jelly yang unik.
Bagian tubuh buah dari jamur kuping berbentuk seperti mangkuk atau
kadang dengan cuping
Warna tubuh buah jamur ini pada umumnya hitam atau coklat kehitaman
akan tetapi adapula yang memiliki warna coklat tua seperti kuping,
memiliki diameter 2-15 cm, tipis berdaging, dan kenyal.
makroskopis atau mudah dilihat dengan mata telanjang.
Miseliumnya bersekat.
Cara reproduksi vegetatif dari jamur kuping adalah dengan membentuk
tunas, dengan konidia, dan fragmentasi miselium. Sedangkan, reproduksi
8

generatif jamur kuping adalah dengan menggunakan alat yang disebut


basidium.
b. Manfaat
Jamur kuping dapat dijadikan bahan makanan bagi manusia selain
itu Jamur kuping memiliki banyak manfaat kesehatan, di antaranya :
untuk mengurangi penyakit panas dalam dan rasa sakit pada kulit akibat
luka bakar.
Bila jamur kuping dipanaskan maka lendir yang dihasilkannya memiliki
khasiat sebagai penangkal (menonaktifkan) zat-zat racun yang terbawa
dalam makanan, baik dalam bentuk racun nabati, racun residu pestisida,
maupun racun berbentuk logam berat.
Kandungan senyawa yang terdapat dalam lendir jamur kuping juga
efektif untuk menghambat pertumbuhan karsinoma dan sarkoma (sel
kanker) hingga 80-90%
Sebagai zat anti koagulan (mencegah dan menghambat proses
penggumpalan darah
untuk mengatasi penyakit darah tinggi (hipertensi).
Mengatasi kekurangan darah (anemia).
mengobati penyakit wasir (ambeien).
dan memperlancar proses buang air besar.

2. Trichoderma sp.
a. Ciri-ciri
mempunyai konidiafor bercabang-cabang tidak teratur, tidak
memebentuk berkas (sapu).
konidium (fialospora) jorong, bersel satu dalam kelompok-kelompok
terminal, kelompok konidium berwarna hijau biru.
Pada umumnya yang mempunyai daya antagonistic terhadap jamurjamur
parasit.
Koloninya berwarna hijau muda sampai hijau tua. Koloni Trichoderma
yang masih muda berwarna putih, kemudian menjadi hijau muda atau
hijau tua. Warna tergantung dari species dan umur koloni.
9

memproduksi konidia aseksual berbentuk globus dengan konidia tersusun


seperti buah anggur dan pertumbuhannya cepat.
Hifa tumbuh menjalar dan berseptum.
Konidiofornya banyak dan bercabang tetapi tidak secara melingkar.
Cabang konidiofor pendek dan letaknya berlawanan, dengan segmen
pucuknya membentuk kelompok konidia.
Umumnya konidia hialin atau berwarna hijau berbentuk bulat atau
lonjong dengan permukaan halus sampai kasar.

b. Manfaat
Walaupun jamur Trichoderma sp merupakan salah satu jenis jamur
mikoparasit, artinya bersifat parasitik terhadap jenis jamur lain
namun Trichoderma sp mempunyai kemampuan untuk mengkolonisasi
rhizosfer dengan cepat dan melindungi akar dari serangan jamur penyakit,
mempercepat pertumbuhan tanaman dan meningkatkan hasil produksi
tanaman.
3. Penicillin sp
a. Ciri ciri
Hidup secara saprofit di berbagai tempat, terutama pada substrat
yangmengandung gula (seperti nasi, roti, dan buah yang telah ranum).
Konidiofor nya berbentuk seperti sikat/kuas
berkembang biak secara vegetatif dengan membentuk konidia. Konidia
dibentuk pada ujung hifa.
reproduksi generatif dengan membentuk askus, namun reproduksi
secarageneratif sulit ditemukan
Hifa pembawa konidia disebut konidiofor.Sehingga setiap konidia dapat
dapat tumbuh membentuk jamur baru.
reproduksi generatif dengan membentuk askus, namun reproduksi
secarageneratif sulit ditemukan.
10

b. Manfaat
di bidang industry penicillum bermanfaat untuk untuk memproduksi keju
( Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti),. mengharumkan keju, yaitu
dengan cara menurunkan kadar kasein pada bahan keju.
Untuk pengawetan jus buah (Penicillium chryzogenum) Penicillium
Chrysogenum
Untuk produksi antibiotik yang dikenal dengan penisilin (Penicillium
chryzogenum)
Efektif untuk memberantas terutama bakteri gram positif yang berbentuk
kokus, misalnya melawan infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus.

4. Saccharaomyces cerevisiae
a. Ciri-ciri
Mikro strukturnya terdiri dari kapsul, dinding sel, membrane
sitoplasma,nulleus, vakoula, mitokondria, globula dan sitoplasma. pada
sel-sel yang muda sangat tipis, namun semakin lama semakin menebal
seiring dengan waktu.
Pada dinding sel terdapat struktur yang disebut bekas lahir (bekas yang
timbul dari pembentukan oleh sel induk) dan bekas tunas (bekas yang
timbul akibat pembentukan anak sel). Setiap sel hanya dapat memiliki
satu bekas lahir, namun bisa membentuk banyak bekas tunas.
Saccharomyces cerevisiae dapat membentuk 9 sampai 43 tunas dengan
rata-rata 24 tunas per sel, dan paling banyak lahir pada kedua ujung sel
yang memanjang.
Globula Lipid Saccharomyces cerevisiae mengandung lipid dalam
jumlah sangat sedikit. Lipid ini disimpan dalam bentuk globula yang
dapat dilihat dengan mikroskop setelah diberi pewarna lemak seperti
Hitam Sudan atau Merah Sudan.
Spora berbentuk bulat atau oval dengan permukaan halus.
11

b. Manfaat
Saccharomyces cerevisiae berfungsi dalam pembuatan roti dan bir,
karena Saccharomyces bersifat fermentatif (melakukan fermentasi, yaitu
memcah glukosa menjadi karbon dioksida dan alkohol) kuat.

5. Mikoriza vesikular-arbuskular
a. Ciri-ciri
MVA merupakan salah satu kelompok endomikoriza dari familia
Endogonaceae, yang memiliki ciri khusus yaitu adanya vesikula dan
arbuskula.
Vesikula berupa badan berbentuk bulat, oval atau tidak beraturan, yang
terbentuk dari penggelembungan ujung hifa terminal di dalam atau di
antara sel-sel korteks, berfungsi sebagai alat penyimpan cadangan
makanan yang kemudian ditransfer ke inangnya dengan cara dicerna.
Arbuskula adalah struktur seperti haustoria, merupakan struktur yang
esensial pada semua asosiasi jamur MVA, berperan dalam transfer zat
hara dua arah antara jamur yang menginfeksi dengan inangnya
b. Manfaat
memperbaiki hasil tumbuhan dan mengurangi masukan pupuk pada
tanaman pertanian. Dengan cara meningkatan penyerapan fosfat diiringi
dengan peningkatan penyerapan hara lain,
sepertinitrogen (N), seng (Zn), tembaga (Cu), dan belerang (S).
MVA memperluas ruang tanah yang dapat dijangkau oleh tanaman
inang. Inokulasi ini dapat mengarah pada menurunnya penggunaan
pupuk P.
Meningkatkan ketersediaan hara
Meningkatkan toleransi tumbuhan terhadap kurangnya pasokan air.
MVA memengaruhi ketahanan tumbuhan inang terhadap serangan
penyakit. MVA, tergantung jenisnya, dapat mengurangi pengaruh
serangan jamur patogen. Demikian pula, juga dapat mengurangi
serangan nematoda. Sebaliknya, tumbuhan yang terinfeksi MVA
menurun ketahanannya terhadap serangan virus.
Memperbaiki struktur agregasi tanah.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Fungi yang merupakan organisme mikro mempunyai banyak manfaat dalam
kehidupan sehari hari baik yang untuk pengosumsian atau makanan sehari-hari
atau sebagai pengurai atau dekomposer dari makhluk hidup yang telah mati,
kebanyakan pada tumbuhan yang telah ada lumut kerak tetapi lumut kerak juga
termasuk dari ordo fungi yang palig terakhir
Adapu khamir saccharomyces berguna sebagai fermentator dalam industri
keju, roti dan bir. Lalu penicilium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik,
lalu higroporus dan lycoperdon perlantum berguna sebagai dekomposer.
Volvariella volvacea (jamur merang) sebagai bahan pangan berprotein tinggi dan
Rhizopus dan mucor sp berguna sebagai dalam penggunaan makanan khususnya
tempe dan oncom.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi si pembaca,sehingga pembaca
dapat mengetaui jamur secara luar yakni, mengetahui fungsi dan struktur
jamur,mengetahui metabolisme jamur, dan mengetahui jamur yang
menguntungkan dan merugikan

12
Daftar pustaka

Sastrahidayat rochjatun ika, 2011 ,Mikologi ilmu jamur, universitas brawijaya


press malang
Waluyo lud, 2007, mikrobiologi umum, universitas muhammadiyah malang
press, malang

13

Anda mungkin juga menyukai