Fungi/Jamur
1. Abdul Aziz
2. Destyana Jeri
3. Monalisa Anggraini
4. Nopi Irhamni
5. Pramalia Puji Astuti
6. Wella Fauziah
Jl. Prof. DR. Hamka no 228, Air Tawar, Padang Sumatera Barat.
25132
KATA PENGANTAR
Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh.
Segala puji dan syukur kita ucapkan kepada Allah Swt yang maha
pengasih lagi maha penyayang yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan Makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami
tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada bagindarasul kita yakninya Nabi Muhammad Saw.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas wawasan dan ilmu
pengetahuan tentang Jamur/Fungi.
Pada saat kami menulis makalah ini kami banyak mendapatkan halangan
dan rintangan,dan Alhamdulillah dengan rasa penuh kesabaran dan keikhlasan
kami dapat menyelesaikanya dengan baik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jamur /Fungi adalah organisme heterotrofik.mereka memerlukan
senyawa organik untuk nutrisinya.Fungi memiliki berbagai macam
penampilan tergantung pada spesiesnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa fungsi dan struktur jamur?
2. Bagaimana metabolisme jamur?
3. Adakah jamur yang menguntungkan dan merugikan?
C. Tujuan
1. Mengetahui fungsi dan struktur jamur
2. Mengetahui metabolisme jamur
3. Mengetahui jamur yang menguntungkan dan merugikan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
Sedangkan struktur dari jamur struktur tubuh jamur yaitu : tubuh jamur
tersusun oleh sel-sel eukariotik yang memiliki dinding sel dan zat kitin. Zat kitin
tersusun atas polisakarida yang mengandung nitrogen, bersifat kuat, tetapi
fleksibel. Zat kitin pada jamur mirip dengan zat kitin yang ditemukan pada
kerangka luar serangga atau Arthropoda lain. Fungi tidak memiliki klorofil, oleh
karena itu fungi tergolong organisme heterotrof. Meskipun bersifat heterotrof,
fungi tidak mencerna makanannya di dalam tubuh.
sebagai alat penyerap nutrisi. Diperkirakan, 10 cm3 tanah organik yang subur
dapat ditumbuhi hifa jamur berdiameter 10 m sepanjang 1 km. Jamur yang hidup
parasit pada organisme lain memiliki hifa yang termodifikasi menjadi haustorium.
Haustorium adalah ujung hifa yang menembus jaringan inang dan berfungsi untuk
menyerap sari makanan. Hifa pada sebagian miselium ada yang berdiferensiasi
dan termodifikasi membentuk alat reproduksi untuk menghasilkan spora.
Miselium yang menghasilkan spora disebut miselium generatif.
B. Metabolisme Fungi
b. Kerugian
Menyebabkan penyakik pada pembibitan dan Damping off atau
rebah semai.
2. Phytophthora Infestan
a. Ciri-ciri
miselliumnya yang tidak bersekat sekat. Warna misellium putih, jika
tua mungkin agak coklat kekuning kuningan; kebanyakan sporangium
berwarna kehitam hitaman.
Hifanya berkembang sempurna.
Phytopthora memiliki sporangium yang berbentuk bulat telur.
Phytophthora infestans memproduksi spora aseksual yang disebut
sporangia.
Hialin berbentuk seperti jeruk nipis, panjang 20-40.
b. Kerugian
Jamur Phytophthora infestan menyebabkan penyakit busuk daun.
6
3. Fusarium oxyporum
a. Ciri-ciri
Fusarium oxyporum termasuk ke dalam Golongan Fusarium dicirikan
dengan struktur tubuh berupa miselium bercabang, hialin, dan bersekat
(septat) dengan diameter 2-4 m.
struktur fialid yang berupa monofialid ataupun polifialid dan berbentuk
soliter ataupun merupakan bagian dari sistem percabangan yang
kompleks.
Reproduksi aseksual menggunakan mikrokonidia yang terletak pada
konidiospora yang tidak bercabang dan makrokonidia yang terletak
pada konidiospora bercabang dan tak bercabang
Miselium bersekat dan membentuk percabangan.
Daur hidup Fusarium oxysporum mengalami fase patogenesis dan
saprogenesis.
b. Kerugian
Jamur Fusarium oxyporum menyebabkan penyakit garis kuning
pada daun.
4. Pucinia polysora U.
a. Ciri-ciri
mempunyai uredospora berwarna kekuningan sampai keemasan,
berbentuk elip, berukuran 20-29 x 29-40 m.
Tebal dinding spora 1-1,5 m dengan 4-5 lubang.
Teliospora berwarna coklat, halus, elip, kedua ujungnya membulat,
ukuran 18-27 x 29-41 m, mudah lepas, dua sel, timbul pada tangkai
pendek ukuran 10-30 m. Aeciosporanya belum diketahui (Wakman dkk,
1998).
Suhu optimum 27-280 C. Pada suhu ini uredium.
b. Kerugian
Pucinia polysora U menyebabkan Karat jagung disebabkan oleh
tiga spesies dari dua negara yaituPuccinia sorghi Scw, P.polysora Underw
dan Physopella zeae (Mains) Cunmins dan Ramachar (Syn. Angiospora
zeae Mains).
7
2. Trichoderma sp.
a. Ciri-ciri
mempunyai konidiafor bercabang-cabang tidak teratur, tidak
memebentuk berkas (sapu).
konidium (fialospora) jorong, bersel satu dalam kelompok-kelompok
terminal, kelompok konidium berwarna hijau biru.
Pada umumnya yang mempunyai daya antagonistic terhadap jamurjamur
parasit.
Koloninya berwarna hijau muda sampai hijau tua. Koloni Trichoderma
yang masih muda berwarna putih, kemudian menjadi hijau muda atau
hijau tua. Warna tergantung dari species dan umur koloni.
9
b. Manfaat
Walaupun jamur Trichoderma sp merupakan salah satu jenis jamur
mikoparasit, artinya bersifat parasitik terhadap jenis jamur lain
namun Trichoderma sp mempunyai kemampuan untuk mengkolonisasi
rhizosfer dengan cepat dan melindungi akar dari serangan jamur penyakit,
mempercepat pertumbuhan tanaman dan meningkatkan hasil produksi
tanaman.
3. Penicillin sp
a. Ciri ciri
Hidup secara saprofit di berbagai tempat, terutama pada substrat
yangmengandung gula (seperti nasi, roti, dan buah yang telah ranum).
Konidiofor nya berbentuk seperti sikat/kuas
berkembang biak secara vegetatif dengan membentuk konidia. Konidia
dibentuk pada ujung hifa.
reproduksi generatif dengan membentuk askus, namun reproduksi
secarageneratif sulit ditemukan
Hifa pembawa konidia disebut konidiofor.Sehingga setiap konidia dapat
dapat tumbuh membentuk jamur baru.
reproduksi generatif dengan membentuk askus, namun reproduksi
secarageneratif sulit ditemukan.
10
b. Manfaat
di bidang industry penicillum bermanfaat untuk untuk memproduksi keju
( Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti),. mengharumkan keju, yaitu
dengan cara menurunkan kadar kasein pada bahan keju.
Untuk pengawetan jus buah (Penicillium chryzogenum) Penicillium
Chrysogenum
Untuk produksi antibiotik yang dikenal dengan penisilin (Penicillium
chryzogenum)
Efektif untuk memberantas terutama bakteri gram positif yang berbentuk
kokus, misalnya melawan infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus.
4. Saccharaomyces cerevisiae
a. Ciri-ciri
Mikro strukturnya terdiri dari kapsul, dinding sel, membrane
sitoplasma,nulleus, vakoula, mitokondria, globula dan sitoplasma. pada
sel-sel yang muda sangat tipis, namun semakin lama semakin menebal
seiring dengan waktu.
Pada dinding sel terdapat struktur yang disebut bekas lahir (bekas yang
timbul dari pembentukan oleh sel induk) dan bekas tunas (bekas yang
timbul akibat pembentukan anak sel). Setiap sel hanya dapat memiliki
satu bekas lahir, namun bisa membentuk banyak bekas tunas.
Saccharomyces cerevisiae dapat membentuk 9 sampai 43 tunas dengan
rata-rata 24 tunas per sel, dan paling banyak lahir pada kedua ujung sel
yang memanjang.
Globula Lipid Saccharomyces cerevisiae mengandung lipid dalam
jumlah sangat sedikit. Lipid ini disimpan dalam bentuk globula yang
dapat dilihat dengan mikroskop setelah diberi pewarna lemak seperti
Hitam Sudan atau Merah Sudan.
Spora berbentuk bulat atau oval dengan permukaan halus.
11
b. Manfaat
Saccharomyces cerevisiae berfungsi dalam pembuatan roti dan bir,
karena Saccharomyces bersifat fermentatif (melakukan fermentasi, yaitu
memcah glukosa menjadi karbon dioksida dan alkohol) kuat.
5. Mikoriza vesikular-arbuskular
a. Ciri-ciri
MVA merupakan salah satu kelompok endomikoriza dari familia
Endogonaceae, yang memiliki ciri khusus yaitu adanya vesikula dan
arbuskula.
Vesikula berupa badan berbentuk bulat, oval atau tidak beraturan, yang
terbentuk dari penggelembungan ujung hifa terminal di dalam atau di
antara sel-sel korteks, berfungsi sebagai alat penyimpan cadangan
makanan yang kemudian ditransfer ke inangnya dengan cara dicerna.
Arbuskula adalah struktur seperti haustoria, merupakan struktur yang
esensial pada semua asosiasi jamur MVA, berperan dalam transfer zat
hara dua arah antara jamur yang menginfeksi dengan inangnya
b. Manfaat
memperbaiki hasil tumbuhan dan mengurangi masukan pupuk pada
tanaman pertanian. Dengan cara meningkatan penyerapan fosfat diiringi
dengan peningkatan penyerapan hara lain,
sepertinitrogen (N), seng (Zn), tembaga (Cu), dan belerang (S).
MVA memperluas ruang tanah yang dapat dijangkau oleh tanaman
inang. Inokulasi ini dapat mengarah pada menurunnya penggunaan
pupuk P.
Meningkatkan ketersediaan hara
Meningkatkan toleransi tumbuhan terhadap kurangnya pasokan air.
MVA memengaruhi ketahanan tumbuhan inang terhadap serangan
penyakit. MVA, tergantung jenisnya, dapat mengurangi pengaruh
serangan jamur patogen. Demikian pula, juga dapat mengurangi
serangan nematoda. Sebaliknya, tumbuhan yang terinfeksi MVA
menurun ketahanannya terhadap serangan virus.
Memperbaiki struktur agregasi tanah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fungi yang merupakan organisme mikro mempunyai banyak manfaat dalam
kehidupan sehari hari baik yang untuk pengosumsian atau makanan sehari-hari
atau sebagai pengurai atau dekomposer dari makhluk hidup yang telah mati,
kebanyakan pada tumbuhan yang telah ada lumut kerak tetapi lumut kerak juga
termasuk dari ordo fungi yang palig terakhir
Adapu khamir saccharomyces berguna sebagai fermentator dalam industri
keju, roti dan bir. Lalu penicilium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik,
lalu higroporus dan lycoperdon perlantum berguna sebagai dekomposer.
Volvariella volvacea (jamur merang) sebagai bahan pangan berprotein tinggi dan
Rhizopus dan mucor sp berguna sebagai dalam penggunaan makanan khususnya
tempe dan oncom.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi si pembaca,sehingga pembaca
dapat mengetaui jamur secara luar yakni, mengetahui fungsi dan struktur
jamur,mengetahui metabolisme jamur, dan mengetahui jamur yang
menguntungkan dan merugikan
12
Daftar pustaka
13