“JAMUR ”
DISUSUN OLEH
Satriani 14120150197
Andi Sri Fifi Wahyuni Azis 14120170110
Adya Fadhilah 14120170129
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
KELOMPOK 3
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 2
BAB II Pembahasan
A. Pengertian Jamur ...................................................................................... 3
B. Diognosa Penyakit Yang di Sebabkan Jamur ........................................ 5
C. Cara Mengobati bagian Tubuh yang Terserang jamur ......................... 5
D. Penyakit Yang disebabkan oleh jamur .................................................... 14
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fungi (jamur) termasuk dalam phylum Thallophyta.Sebagaian
besar hidup sebagai saprophyts dan sebgian kecil sebagai parasit pada
tumbuhan, hewan, dan manusia. Fungi mempunyai dinding sel dan inti
yang jelas.Dapat berupa sel tunggal, misalnya ragi atau terdiri atas banyak
sel. Yang terdiri atas banyak sel, bentuknya memanjang berupa filament
yang di sebut hyphe.Hyphe ini ada yang bersektum ada yang tidak.Bila
hyphe ini tumbuh dan bercabang-cabang, terbentuklah tumbuhan yang di
sebut myselium.Myselium yang menonjol dari permukaan subtrat di sebut
myselium haerial, myselium yang menembus ke dalam subrat yang
mengabsobsi zat makanan di sebut myselium vegetative.
Jamur yang bisa menyebabkan penyakit pada manusia antara lain
adalah dermatofita (dermatophyte), bahasa yunani yang berarti tumbuhan
kulit). Dan jamur serta ragi candida albican, yang menyebabkan terjadinya
infeksi pada jamur superficial pada kulit, rambut, kuku, dan selaput lendir.
Jamur lainnya dapat menembus jaringan hidup dan menyebabkan infeksi
di bagaian dalam.
Mikosis sistemik di yakini paling berbahaya dari semua infeksi
jamur.Hal ini terutama karena mereka menyerang organ internal dengan
langsung masuk melalui paru-paru, saluran pencernaan atau influs.Ini
dapat disebabkan oleh dua kelompok jamur, jamur patogen primer atau
jamur oportunistik. Contoh penyakit jamur milik kelompok pertama
meliputi blastomycosis, histoplasmosis,paracoccidiodomycosis,dan
coccidiomycosis. Jamur oportunistik umumnya mempengaruhi orang-
orang dengan sistem kekebalan yang lemah atau dengan beberapa cacat
metabolisme yang serius, penyakit yang termasuk dalam kategori ini
adalah kriptokosis, kandidiasis, asperigillosis. (Iindah entjang,2001:153)
B. Rumusan Masalah
A. Pengertian Jamur
a. Nocardiosis
Nocardiosis adalah mikosis yang menyerang jaringan subcutian
dimana terjadi pembengkakan jaringan yang terkena dan terjadinya lubang
– lubang yang mengeluarkan nanah dan jamurnya berupa granula.Terdapat
di tanah sebagai saprofit.
Penyebabnya adalah Nocardia asteroidas
Jamurnya masuk kedalam jaringan subcutan karena trauma ( luka)
karena itu biasanya mengenai kaki dan tangan. Pada tempat itu kemudian
terjadi pembengkakan, infeksi yang bernanah dan terjadinya lubang-
lubang ( sinus) yang mengeluarkan nanah yang berisi jamurnya. Bila
jamurnya masuk kedalam darah, dapat menyerang organ lain, misalnya
otak dan paru- paru. Nocardiosis biasanya berlangsung kronis. Bahan
untuk pemeriksaan dilaboratorium berasal dari granula yang keluar dari
jaringan yang terinfeksi.Dilalkukan pemeriksaan dengan mikroskop dan
perbenihan sabouraud.(Iindah entjang,2001:159)
1. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dengan ditemukannya nocardia asteroids
dalam contoh cairan tubuh atau jaringan yang di ambil dari penderita.
2. Pengobatan
Pengobatan yang diberikan meliputi : pemberian antibiotik
(biasanya dengan sulfonamide) selama 6 bulan atau lebih. Terkadang
diberikan lebih dari 1 antibiotik.
3. Morfologi
Jamur Nocardia berukuran diameter < 1 mikron, bersifat gram
positif, koloni nocardia bersifat aerob.
b. Candidiasis
Candidiasis adalah mikosis yang menyerang kulit atau jaringan
yang lebih dalam lagi.Banyak di temukan pada manusia sebagai
saprofit.Penyebabnya adalah candida albicans.Jamur ini sering kali
terdapat pada mukosa mulut, oropharynx, dan tractus gastrointestinal
orang sehat (flora normal).
c. Actinomycosis
Atinomycosis adalah mikosis yang ditandai dengan adanya
jaringan granulomatous, bernanah disertai terjadinya abscess dan fistula.
Penyebab Actinomyces bovis. Jamur ini pada manusia sehat sering
terdapat juga pada mukosa mulut dan tonsil sebagai flora normal.
Actinomycosis sering menimbulkan banyak abscess yang saling
berhubungan melalui sinus – sinus dan terjadinya fistula external yang
megeluarkan cairan sanguinopurulent ( nanah campur darah) berisi granula
– granula.
Ada 3 tipe atinomycosis yaitu :
- Cervicofacial ( 50% dari kasus )
- Abdominal ( intestinal 20%-30% dari kasus )
- Pulmonal ( 15% dari kasus )
1. Diagnosis
Pemeriksaan pus ( nanah ) dari lesi yang berupa granula
actinomycosis ( sulfur granules ).
2. Pengobatan
Bakteri actinomycosis umumnya sensitif terhadap penisilin, yang
sering di gunakan untuk mengobati aktinomikosis.Dalam kasus alergi
penisilin, doksisiklin digunakan. Sulfonamid dapat digunakan sebagai
alternative dengan dosis harian total 2-4 gram. Respon terhadap terapi
lambat dan mungkin memakan waktu berbulan-bulan
3. Morfologi
Actinomyces israelii tumbuh sebagai hifa halus dengan garis
tengah 0,5-1 mikron pada biakan anaerob. (Inge Sutanto,2009:327)
e. Coccidioidomycosis
Merupakan mikosis yang mengenai paru-paru yang disebabkan
olehCoccidioides immitis.Jamur dimorfik yang terjadi di alam
bebas.Penyakit ini dikenal dalam dua bentuk Coccidioidoides imitis
primer biasanya mengenai paru dengan gejala menyerupai infeksi paru
oleh organisme lain. Dan Coccidioidoides imitisprogresif adalah
penyakit yang bila tidak di obati, berlangsung fatal.(Inge
Sutanto,2009:376) Coccidioidoides imitis menimbulkan infeksi pada
binatang pengerat, ternak ( sapi, beri-beri) dan anjing. Menimbulkan
infeksi kepada manusia bersama udara pernafasan yang mengandung
sporanya.Penyakit ini sering mewabah dimusim panas dimana banyak
debu berterbangan yang mengandung spora jamurnya. Penyebab ialah
Coccidioidoides imitis,jamur dimorfik yang terdapat dialam bebas.
Gejalnya mirip dengan pneumonia yang lain, berupa batuk dengan atau
tanpa sputum yang biasanya disertai dengan pleuritis.Bahan
pemeriksaan laboratorium diambil dari sputum atau cairan pleura
untuk dilihat dengan mikroskop dan pembenihan.(Iindah
entjang,2001:162)
1. Diagnosis
- Tes darah – untuk memeriksa adanya antibodi untuk melindungi
terhadap jamur
- Analisis atau budaya dahak – untuk mencari keberadaan jamur di
sputum
( lendir atau dahak yang dipilih, diproduksi ketika anda batuk)
2. Pengobatan
- Coccidioidoides imitis primer kebanyakan dapat sembuh sendiri.
- Coccidioidoides imitis progresif pengobatan diberikan dengan
amfoterisin-B secara intravena, pemberian itrakonazol dan derivate
azol lain.
3. Morfologi
Cimitis adalah jamur dimorfik. Di tanah dan didalam biakan pada
suhu kamar C.imitis membentuk koloni filamen. Hifa jamur ini
membentuk artospora dan mengalami frekmentai. Artospora ringan,
mudah dibawa angin dan terhirup kedalam paru.Pada suhu
370C,C.imitis membentuk koloni yang terdiri atas sferul yang berisi
endospora. (Inge Sutanto,2009:377)
f. Sporotrichosis
Merupakan mikosis yang bersifat granulomatous menimbulkan
terjadinya benjolan gumma, ulcus dan abses yang biasanya mengenai
juga kulit dan kelenjar lympha superfisial.Penyebabnya
adalah Sporotrichum schenckii. Terdapat di alam bebas,S.schenckii
sering terdapat di tanah dan tumbuhan-tumbuhan yang sudah
lapuk.(Inge Sutanto,2009:333) Gejala awalnya berupa benjolan
(nodul) di bawah kulit kemudian membesar, merah, meradang,
mengalami nekrosis kemudian terbentuk ulcus. Nodul yang sama
terjadi sepanjang jaringan lympha.(Iindah entjang,2001:163)
1. Diagnosis
Dokter Anda dapat mendiagnosa sporotrichosis dengan mengambil
riwayat kesehatan Anda dan melakukan pemeriksaan fisik.Sampel
kulit, nanah, aspirasi abses, sputum dan bahan klinik lainya dapat
diambil untuk pengujian. Sporotrichosis biasanya didiagnosis ketika
dokter memperoleh swab atau biopsi dari lokasi yang terinfeksi dan
mengirimkan sampel ke laboratorium untuk kultur jaringan.
2. Pengobatan
Terapi antijamur adalah pengobatan andalan untuk semua
bentuk sporotrichosis.
3. Morfologi
Biakan jamur pada suhu kamar membentuk koloni filamen
putih dengan hifa halus dan spora yang tersusun meneyrupai bunga
pada ujung konidiofora. Pada suhu 37oC biakan membentuk koloni
ragi dengan blastospora yang bulat atau lonjong .
g. Blastomycosis
Merupakan mikosis yang menyerang kulit, paru-paru,
viscera, tulang dan sistem saraf.Penyebabnya adalah Blastomyces
dermatitidis danBlastomyces brasieliensis.Blastomycosis kulit
gejalanya brupa papula atau pustula yang berkembang menjadi
ulcus kronis dengan jaringan granulasi pada alasnya.Kulit yang
sering terkena adalah wajah, leher, lengan dan kaki.Bila menyerang
organ dalam, gejalanya mirip tuberculosis.(Iindah
entjang,2001:159) Penyakit ini terdapat di amerika utara, kanada
dan afrika.Di Indonesia belum di temukan.(Inge Sutanto,2009:378)
1. Diagnosis
Bahan klinis
- Kerokan kulit, dan bronkus cairan fleura dan darah ,
sumsum tulang urin dan bioksi jaringan dari berbagai organ dalam.
- Miroskopik langsung A kerokan kulit harus diperiksa
menggunakan KOH 10% dan tinta parker atau calcofluor white
mounts.
- B eksudat dan cairan tubuh harus disentrifugasi dan
sedimenya diperiksa dengan menggunakan KOH 10% dan tinta
parker atau calcofluor white mounts.
- C potongan jaringan harus diwarnai dengan PASdigest,
Grocott’s methenamine silver ( GMS ) atau pewarnaan gram.
Histopatologi sangat berguna dan merupakan satu dari cara yang
paling penting untuk memperingatkan laboratorium bahwa mereka
mungkin menangani sesuatu yang berpotensi sebagai patogen.
Potongan jaringan menujukan sel seperti ragi yang besar, dasarnya
besar, kuncupunipolar, berdiameter 8-15 mm. perhatikan :
potongan jaringan perlu diwarnai dengan cara Grocott’s
methenamine silver untuk dapat melihat sel seperti ragi dengan
jelas, yang sering kali sulit dilihat pada sediaan H&E.
2. Pengobatan
Amphotericin B (0,5 Mg/kg per hari selama sepuluh
minggu ) tetap merupakan obat pilihan bagi pasien infeksi akut
yang mengancam jiwa dan mereka dengan meningitis. Pasien
dengan kafitas paru dan lesi ditempat selain paru dan kulit
membutuhkan terapi yang lebih lama. Itraconazoleoral ( 200 mg/
hari untuk paling sedikit selama tiga bulan ) adalah obat pilihan
bagi pasien dengan bentuk blastomycosis yang indolen : meskipun
demikian jika pasien lambat memberikan respon, dosis harus
ditingkatkan menjadi 200 mg 2 kali sehari.
3. Morfologi
Dermatitidis adalah jamur dimorfik dan terdapat di alam
bebas. Dalam biakan pada suhu 37oC dan di jaringan manusia.
Jamur tumbuh sebagai sel ragi, berdinding tebal dan berkembang
biak dengan membentuk tunas
.
C. Penyakit Yang disebabkan oleh jamur
1. Penyakit Panu
2. Penyakit Kurap
Penyakit kurap mempunyai nama ilmiah yakni tinea
corposis. Merupakan sejenis penyakit jamur lainnya. Pada
umumnya infeksi ini tertular dari sentuhan atau kontak langsung,
ataupun tidak secara langsung dengan orang yang telah terinfeksi,
pakaian, furniture yang terdapat jamur ini atau hewan. Gejala atau
tanda-tanda penyakit kurap yaitu terlihat pada area terinfeksi yang
berbentuk melingkar yang berwarna merah seperti cincin. Cara
mengatasi penyakit kurap di kulit atau tubuh adalah dengan cara
mengoleskan salep anti jamur pada area yang terinfeksi tersebut,
apabila kasus ini sudah berat maka akan diperukan pengobatan dari
dalam seperti mengkomsumsi obat untuk menaikan daya tahan
tubuh anda.
5. Infeksi Kuku
Ada beberapa faktor yang dapat menjadi pencetus terjadinya infeksi jamur,
yaitu :
Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
infeksi jamur :
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas terdapat beberapa kesimpulan yang dapat
diambil, diantaranya:
1. Jamur adalah organisme eukariotik (mempunyai inti sejati) tidak
mempunyai klorofil, mempunyai spora, struktur somatik atau talus
berupa sel tunggal (uniseluler) dan umumnya berupa filamen atau
benang-benang bercabang (multisesuler), berkembang biak secara
seksual dan aseksual, dinding sel umumnya terdiri dari kitin dan
selulosa atau keduanya.
2. Sifat hidup jamur terbagi atas 3 bagian, yakni: saprofit, parasit dan
simbion. Penyakit yang disebabkan jamur pada manusia disebut
mikosis. Mikosis dibagi menjadi empat, yakni: Mikosis superfisial
merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku, dan rambut terutama
disebabkan oleh 3 genera jamur, yaitu Trichophyton, Microsporum,
dan Epidermophyton. Mikosis sistemik merupakan mikosis yang
menyerang alat-alat dalam, seperti jaringan sub-cutan, paru-paru,
ginjal, jantung, mukosa mulut, usus, dan vagina. Mikosis
subkutan yakni infeksi terbatas pada dermis, jaringan bawah kulit atau
struktur yang berdekatan.Dan mikosis oportunistik adalah
infeksi jamur yang baik umum di semua lingkunganatau bagian
dari biota normal.
3. Jamur dapat masuk ke dalam pangan melalui berbagai cara, misalnya
melalui air yang digunakan untuk menyiram tanaman pangan atau
mencuci bahan baku pangan, terutama bila air tersebut tercemar oleh
kotoran hewan atau manusia. Jamur juga dapat masuk ke dalam
pangan melalui tanah selama penanaman atau pemanenan sayuran,
melalui debu dan udara, melalui hewan dan manusia, dan pencemaran
selama tahap-tahap penanganan dan pengolahan pangan.
4. Berbagai spesies jamur dapat menimbulkan penyakit pada tumbuhan.
Spesies-spesies jamur yang dapat menyebabkan penyakit tumbuhan
disebut jamur patogenik.
B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat membuat kita mengerti tentang
berbagai macam jamur yang berbahaya bagi keidupan kita sehari-
hari.Serta diharapkan dengan adanya makalah tentang “Jenis-jenis Jamur
Yang Menyebabkan Penyakit Dan Kerusakan Bahan Pangan” ini dapat
berguna dan menambah pengetahuan pembaca secara umum serta dapat
memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi penulis tentang
jamur-jamur yang dapat menimbulkan penyakit.
Daftar Pustaka
1. http://thehealthofmind.blogspot.co.id/2016/12/jenis-jamur-
penyebab-mikosis-sistemik.html
2. https://aslam02.wordpress.com/materi/biologi-kelas-x/fungi/ciri-
dan-klasifikasi-jamur/
3. https://lasealwin.com/2016/11/16/dermatitis-oleh-jamur-faktor-
yang-menyebabkannya/