Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH AGEN PENYAKIT

“JAMUR ”

DISUSUN OLEH

Satriani 14120150197
Andi Sri Fifi Wahyuni Azis 14120170110
Adya Fadhilah 14120170129

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 15 April 2018

KELOMPOK 3
DAFTAR ISI

Halaman Depan ..................................................................................................... i

Kata Pengantar ..................................................................................................... ii

Daftar Isi ................................................................................................................ iii

BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 2

BAB II Pembahasan
A. Pengertian Jamur ...................................................................................... 3
B. Diognosa Penyakit Yang di Sebabkan Jamur ........................................ 5
C. Cara Mengobati bagian Tubuh yang Terserang jamur ......................... 5
D. Penyakit Yang disebabkan oleh jamur .................................................... 14

BAB III Penutup


A. Kesimpulan ................................................................................................ 20
B. Saran ......................................................................................................... 21

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 22


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fungi (jamur) termasuk dalam phylum Thallophyta.Sebagaian
besar hidup sebagai saprophyts dan sebgian kecil sebagai parasit pada
tumbuhan, hewan, dan manusia. Fungi mempunyai dinding sel dan inti
yang jelas.Dapat berupa sel tunggal, misalnya ragi atau terdiri atas banyak
sel. Yang terdiri atas banyak sel, bentuknya memanjang berupa filament
yang di sebut hyphe.Hyphe ini ada yang bersektum ada yang tidak.Bila
hyphe ini tumbuh dan bercabang-cabang, terbentuklah tumbuhan yang di
sebut myselium.Myselium yang menonjol dari permukaan subtrat di sebut
myselium haerial, myselium yang menembus ke dalam subrat yang
mengabsobsi zat makanan di sebut myselium vegetative.
Jamur yang bisa menyebabkan penyakit pada manusia antara lain
adalah dermatofita (dermatophyte), bahasa yunani yang berarti tumbuhan
kulit). Dan jamur serta ragi candida albican, yang menyebabkan terjadinya
infeksi pada jamur superficial pada kulit, rambut, kuku, dan selaput lendir.
Jamur lainnya dapat menembus jaringan hidup dan menyebabkan infeksi
di bagaian dalam.
Mikosis sistemik di yakini paling berbahaya dari semua infeksi
jamur.Hal ini terutama karena mereka menyerang organ internal dengan
langsung masuk melalui paru-paru, saluran pencernaan atau influs.Ini
dapat disebabkan oleh dua kelompok jamur, jamur patogen primer atau
jamur oportunistik. Contoh penyakit jamur milik kelompok pertama
meliputi blastomycosis, histoplasmosis,paracoccidiodomycosis,dan
coccidiomycosis. Jamur oportunistik umumnya mempengaruhi orang-
orang dengan sistem kekebalan yang lemah atau dengan beberapa cacat
metabolisme yang serius, penyakit yang termasuk dalam kategori ini
adalah kriptokosis, kandidiasis, asperigillosis. (Iindah entjang,2001:153)
B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :


1. Apa yang dimaksud dengan Jamur ?
2. Bagaimana cara mendiaknosa penyakit yang di sebabkan oleh jamur?
3. Bagaimana cara mengobati bagian tuhuh yang terserang jamur ?
4. Apa saja penyakit yang disebabkan oleh jamur?
C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :


1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Jamur
2. Untuk mengetahui cara mendiaknosa penyakit yang di sebabkan oleh
jamur
3. Untuk mengetahui cara mengobati bagian tubuh yang terserang jamur
4. Untuk mengetahui Apa saja penyakit yang disebabkan oleh jamur
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Jamur

Jamur dalam bahasa Indonesia sehari-hari mencakup beberapa hal


yang agak berkaitan. Arti pertama adalah semua
anggota kerajaan fungi dan beberapa organisme yang pernah dianggap
berkaitan, seperti jamur lendir dan "jamur belah" (Bacteria).Arti kedua
berkaitan dengan sanitasi dan menjadi sinonim bagi kapang.Arti terakhir
adalahtubuh buah yang lunak atau tebal dari sekelompok anggota Fungi
(terutamaBasidiomycetes) yang biasanya muncul dari permukaan tanah
atau substrat tumbuhnya.

Jamur dianggap sebagai tanaman yang sangat bervariasi baik dalam


bentuk, sifat dan siklus hidupnya.Namun sekarang para ahli botani
mencoba mendefinisikan jamur tersebut berdasarkan ciri-ciri umum yang
dimilikinya. Jamur adalah organisme eukariotik (mempunyai inti sejati)
tidak mempunyai klorofil, mempunyai spora, struktur somatik atau talus
berupa sel tunggal (uniseluler) dan umumnya berupa filamen atau
benang-benang bercabang (multisesuler), berkembang biak secara
seksual dan aseksual, dinding sel umumnya terdiri dari kitin dan selulosa
atau keduanya. Selain itu jamur juga dapat diartikan organisme yang
tidak mempunyai klorofil sehingga ia tidak mempunyai kemampuan
untuk memproduksi makan sendiri atau dengan kata lain jamur tidak bisa
memanfaatkan karbondioksida sebagai sumber karbonnya. Oleh karena
itu jamur memerlukan senyawa organik baik dari bahan organik mati
maupun dari organisme hidup sehingga jamur dikatakan heterotrof.Jamur
ini ada yang hidup dan memperoleh makanan dari bahan organik mati
seperti sisa-sisa hewan atau tumbuhan, dan dapat pula yang hidup dan
memperoleh makanan dari organisme hidup.Jamur hidup dan
memperoleh makanan dari bahan organik mati dinamakan saprofit,
sedangkan yang hidup dan memperoleh makanan dari organisme hidup
dinamakan parasit.

Tubuh jamur terdiri atas dua tipe utama: uniseluler dan


multiseluler. Tubuh uniseluler terdiri atas hanya satu sel, misalnya
khamir (yeast). Tubuh multiseluler terdiri atas banyak sel-sel memanjang
yang disebut hifa (hyphae) yang terjalin satu sama lain membentuk talus
vegetatif yang disebut miselium (mycelium). Hifa dapat dibedakan
menjadi bersekat (septate) dan tidak bersekat
(aseptate atau coenocytic).Dalam hal hifa membentuk sekat, bagian hifa
yang dibatasi oleh sekat merupakan sel. Beberapa kelompok jamur
tertentu dapat mengalami dimorfisme, yaitu pada kondisi tertentu
berbentuk uniseluler dan pada kondisi lainnya berbentuk multiseluler
(membentuk hifa semu atau pseudohyphae). Hifa dapat bercabang dan
hifa cabang dapat saling bertemu dan kemudian menyatu melalui proses
anastomosis. Meselium dapat tersusun longgar maupun tersusun padat
(disebut plektenkima, plectenchymma), tetapi bukan merupakan jaringan
sebagaimana pada tumbuhan dan binatang.Plektenkima dapat berupa
prosenkima (tersusun agak longgar), pseudoparenkima (tersusun rapat,
dinding hifa tidak menebal), dan presudosclerenkima (tersusun rapat dan
dinding hifa menebal).Meskipun telah tersusun padat, plektenkima tidak
mengalami diferensiasi fungsi sebagaimana yang terjadi pada jaringan.

Plektenkima membentuk struktur khusus jamur berupa sklerotia


(sclerotia), pseudoslerotia (pseudosclerotia), jalinan miselial (myceliar
strand) dan rizomorf (rhizomorph), serta stromata.Sklerotia merupakan
jalinan padat hifa untuk mempertahankan diri.Bila jalinan padat hifa
tersebut bercampur dengan jaringan tumbuhan mati tempat tumbuh jamur
maka disebut pseudoskleroria. Jalinan miselial terjadi bila jamur
menghadapi kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan atau
menghadapi persaingan dengan koloni sesama spesies maupun lain
spesies. Pada jamur spesies tertentu, jalinan miselial tersebut tumbuh
lebih rapat dan lebih memanjang, tampak seperti akar, disebut
rizomorf.Stromata merupakan susunan hipa memadat sebagai dasar untuk
membentuk organ perkembangbiakan.

Sifat hidup jamur terbagi atas 3 bagian, yakni:


1. Saprofit yakni sebagai organisme saprofit fungi hidup dari benda-benda
atau bahan-bahan organik mati. Saprofit menghancurkan sisa-sisa bahan
tumbuhan dan hewan yang kompleks menjadi bahan yang lebih
sederhana. Hasil penguraian ini kemudian dikembalikan ke tanah
sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah.
2. Parasit yakni fungi parasit menyerap bahan organik dari organisme yang
masih hidup yang disebut inang. Fungi semacam itu dapat bersifat parasit
obligat yaitu parasit sebenarnya dan parasit fakultatif yaitu organisme
yang mula-mula bersifat parasit , kemudian membunuh inangnya,
selanjutnya hidup pada inang yang mati tersebut sebagai saprofit.
3. Simbion yakni jamur dapat bersimbiosis dengan organisme lain.
Simbiosis dengan laga menghasilkan liken atau lumut kerak, sedangkan
simbiosis dengan akar tumbuhan konifer menghasilkan mikoriza.

B. Diognosa penyakit yang disebabkan jamur


Mikosis sistemik merupakan mikosis yang menyerang alat-alat
dalam, seperti jaringan sub-cutan, paru-paru, ginjal, jantung, mukosa
mulut, usus, dan vagina.Sedangkan beberapa jenis mikosis sistemik antara
lain sebagai berikut.

a. Nocardiosis
Nocardiosis adalah mikosis yang menyerang jaringan subcutian
dimana terjadi pembengkakan jaringan yang terkena dan terjadinya lubang
– lubang yang mengeluarkan nanah dan jamurnya berupa granula.Terdapat
di tanah sebagai saprofit.
Penyebabnya adalah Nocardia asteroidas
Jamurnya masuk kedalam jaringan subcutan karena trauma ( luka)
karena itu biasanya mengenai kaki dan tangan. Pada tempat itu kemudian
terjadi pembengkakan, infeksi yang bernanah dan terjadinya lubang-
lubang ( sinus) yang mengeluarkan nanah yang berisi jamurnya. Bila
jamurnya masuk kedalam darah, dapat menyerang organ lain, misalnya
otak dan paru- paru. Nocardiosis biasanya berlangsung kronis. Bahan
untuk pemeriksaan dilaboratorium berasal dari granula yang keluar dari
jaringan yang terinfeksi.Dilalkukan pemeriksaan dengan mikroskop dan
perbenihan sabouraud.(Iindah entjang,2001:159)
1. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dengan ditemukannya nocardia asteroids
dalam contoh cairan tubuh atau jaringan yang di ambil dari penderita.
2. Pengobatan
Pengobatan yang diberikan meliputi : pemberian antibiotik
(biasanya dengan sulfonamide) selama 6 bulan atau lebih. Terkadang
diberikan lebih dari 1 antibiotik.
3. Morfologi
Jamur Nocardia berukuran diameter < 1 mikron, bersifat gram
positif, koloni nocardia bersifat aerob.

b. Candidiasis
Candidiasis adalah mikosis yang menyerang kulit atau jaringan
yang lebih dalam lagi.Banyak di temukan pada manusia sebagai
saprofit.Penyebabnya adalah candida albicans.Jamur ini sering kali
terdapat pada mukosa mulut, oropharynx, dan tractus gastrointestinal
orang sehat (flora normal).

Candidiasis dapat mengenai kulit, kuku atau organ tubuh, seperti


ginjal, jantung, dan paru- paru.Candidiasis dapat pula terjadi pada selaput
lendir mulut dan vagina.Infeksi karena candida sp. Terjadi karena adanya
faktor predisposisi, misalnya diabetes, AIDS daerah kulit yang lembab dan
obesitas.Candidiasis pada mukosa mulut dan vagina sering kali terjadi
karena pengobatan antibakteri yang lama, yang menyebabkan
berkurangnya flora normal didaerah tersebut.(Iindah entjang,2001:160)
1. Diagnosis
Bahan pemeriksaan berasal dari swep vagina, sputum, LCS,
skretmata dan mukosa mulut.Pemeriksaan langsung dengan pulasan gram
dan KOH 10% secara mikroskopik tampak spora yang berbentuk oval,
pada pulasan gram bersifat gram positif. Ditemukan Blastospora,
Klamidospora, Pseudohifa.
2. Pengobatan
Candidiasis di mulut dapat di obati dengan anti jamur berbentuk
obat kumur atau gel. Lama waktu pengobatan berkisaran 1-2
minggu.Candidiasis di sekitar kelamin dapat di obati dengan anti jamur
berbentuk cream, supositoria, serta tablet.
3. Morfologi
Candida dikenal sebagai jamur dimorfik karena mampu
membentuk sel lagi dan hifa semu. Sel ragi atau blastospoa/baltokonidia
merupakan sel bulat atau oval dengan atau tanpa tunas. Hifa semu
terbentuk dengan cara elongasi sel ragi yang membentuk rantai yang
rapuh. (Inge Sutanto,2009:327)

c. Actinomycosis
Atinomycosis adalah mikosis yang ditandai dengan adanya
jaringan granulomatous, bernanah disertai terjadinya abscess dan fistula.
Penyebab Actinomyces bovis. Jamur ini pada manusia sehat sering
terdapat juga pada mukosa mulut dan tonsil sebagai flora normal.
Actinomycosis sering menimbulkan banyak abscess yang saling
berhubungan melalui sinus – sinus dan terjadinya fistula external yang
megeluarkan cairan sanguinopurulent ( nanah campur darah) berisi granula
– granula.
Ada 3 tipe atinomycosis yaitu :
- Cervicofacial ( 50% dari kasus )
- Abdominal ( intestinal 20%-30% dari kasus )
- Pulmonal ( 15% dari kasus )

Pada tipe cervicofacial, jamur masuk tubuh melalui selaput lendir


mulut atau pharynx.Dalam perkembangan penyakitnya bisa mengenai
tulang tengkorak atau terjadi fistula menembus kulit. Pada tipe abdominal
( intestinal ), jamur masuk ke tubuh melalui appendix atau caecum, terjadi
dimana jaringan radang pada quadrant kanan bawah abdomen diikuti
terjadinya sinus-sinus, baik internal maupun eksternal dalam
perkembangan penyakitnya sering mengenai liver, spleen, dan paru-paru.
Tipe pulmonal bisa terjadi secara primer dimana jamurnya masuk bersama
udara pernapasan atau secara sekunder berasal dari penyebaran tipe
cervicofacial.Tipe pulmonal di tandai dengan adanya batuk, banyak
sputum, hemoptysis, demam, sesak napas dan keringat malam, diikuti
terjadinya abscess dan sinus-sinus eksternal yang mengeluarkan
granulanya bersama nanah yang berwarna mirip belerang.
Bahan pemeriksaan untuk laboratorium adalah nanah bersama granula
untuk di lihat dengan mikroskop dan pembenihan. (Iindah
entjang,2001:160-161)

1. Diagnosis
Pemeriksaan pus ( nanah ) dari lesi yang berupa granula
actinomycosis ( sulfur granules ).
2. Pengobatan
Bakteri actinomycosis umumnya sensitif terhadap penisilin, yang
sering di gunakan untuk mengobati aktinomikosis.Dalam kasus alergi
penisilin, doksisiklin digunakan. Sulfonamid dapat digunakan sebagai
alternative dengan dosis harian total 2-4 gram. Respon terhadap terapi
lambat dan mungkin memakan waktu berbulan-bulan
3. Morfologi
Actinomyces israelii tumbuh sebagai hifa halus dengan garis
tengah 0,5-1 mikron pada biakan anaerob. (Inge Sutanto,2009:327)

d. Maduromycosis (Madura foot)


Merupakan mikosis pada kaki yang ditandai dengan terjadinya
massa granulomatous yang biasanya meluas ke jaringan lunak dan tulang
kaki.(Iindah entjang,2001:161-162) Gejalanya dimulai dengan adanya
infeksi pada jaringan subkutan yang disebabkan oleh jamur Eumycotic
mycetoma atau kuman (mikroorganisme) mirip jamur yang disebut
Actinomycotic mycetoma.Tanda-tanda awal adanya benjolan (nodul) di
bawah kulit kemudian membesar, merah, meradang.lesi pada tapak kaki
bagian belakang, timbul massa granulomatous dan abses yang kemudian
terjadi sinus-sinus yang mengeluarkan nanah dan granula.(Iindah
entjang,2001:161-162)
Penyakit ini terutama ditemukan di daerah tropic yang kering dan
jarang hujan. Madura food juga ditemukan di Indonesia, asia selatan, dan
di amerika di daerah teropik dan subtropiknya.(Inge Sutanto,2009:327)
Penyebabnya ada 2 yaitu : yang pertama antinomikotin (bacterial
mycetoma) yang di sebabkan oleh jamur golongan schizmycophyta yaitu
:actinomyces, nocardia dan Streptomyces .yang keduamaduromikotik (
fungal mycetoma atau eumycetoma ) disebabkan oleh jamur golongan
eumycophyta diantaranya adalah madurella mycetomatis, scedosprium
apiospermum (pseudollescheriaboydii), madurella grisea, leptosphaeria
sinegalensis.(Inge Sutanto,2009:327)
1. Diagnosis
Ditandai dengan pembengkakan seperti tumor dan adanya sinus
yang bernanah.Jamur masuk ke dalam jaringan subkutan melalui trauma,
terbentuk abses yang dapat meluas sampai otot dan tulang.Jamur terlihat
terlihat sebagai granula padat dalam nanah. Jika tidak diobati maka lesi-
lesi akan menetap dan meluas ke dalam dan ke perifer sehingga berakibat
pada derormitas.
2. Pengobatan
Obat untuk infeksi yang disebabkan oleh A. israelii ialah penisilin
dosis yang tinggi.Sulfa dan streptomisin dipakai pada infeksi Nocardia
dan Streptomyces. Pengobatan untuk misetoma maduromikotok adalah
secara bedah, yaitu dengan melakukan ekstirpasi jaringan yang ada
kelainannya atau amputasi bagian tubuh.(Inge Sutanto,2009:329)
3. Morfologi
Hifa jamur membentuk gumpalan yang disebut butiran – butiran
jamur atau granula yang merupakan koloni jamur di dalam jaringan
atau abses. Butir – butir jamur dapat berwarna putih, kekuning –
kuningan, tengguli hitam atau berwarna lain. Jamur ini terdiri dari hifa
yang halus ( lebarnya kurang dari 1 mikron ) penyakitnya disebut
misetoma aktinomikotik dan jamur hifa yang kasar ( lebarnya lebih
dari 1 mikron ) penyakitnya disebut misetoma maduro mikotik.

e. Coccidioidomycosis
Merupakan mikosis yang mengenai paru-paru yang disebabkan
olehCoccidioides immitis.Jamur dimorfik yang terjadi di alam
bebas.Penyakit ini dikenal dalam dua bentuk Coccidioidoides imitis
primer biasanya mengenai paru dengan gejala menyerupai infeksi paru
oleh organisme lain. Dan Coccidioidoides imitisprogresif adalah
penyakit yang bila tidak di obati, berlangsung fatal.(Inge
Sutanto,2009:376) Coccidioidoides imitis menimbulkan infeksi pada
binatang pengerat, ternak ( sapi, beri-beri) dan anjing. Menimbulkan
infeksi kepada manusia bersama udara pernafasan yang mengandung
sporanya.Penyakit ini sering mewabah dimusim panas dimana banyak
debu berterbangan yang mengandung spora jamurnya. Penyebab ialah
Coccidioidoides imitis,jamur dimorfik yang terdapat dialam bebas.
Gejalnya mirip dengan pneumonia yang lain, berupa batuk dengan atau
tanpa sputum yang biasanya disertai dengan pleuritis.Bahan
pemeriksaan laboratorium diambil dari sputum atau cairan pleura
untuk dilihat dengan mikroskop dan pembenihan.(Iindah
entjang,2001:162)
1. Diagnosis
- Tes darah – untuk memeriksa adanya antibodi untuk melindungi
terhadap jamur
- Analisis atau budaya dahak – untuk mencari keberadaan jamur di
sputum
( lendir atau dahak yang dipilih, diproduksi ketika anda batuk)
2. Pengobatan
- Coccidioidoides imitis primer kebanyakan dapat sembuh sendiri.
- Coccidioidoides imitis progresif pengobatan diberikan dengan
amfoterisin-B secara intravena, pemberian itrakonazol dan derivate
azol lain.
3. Morfologi
Cimitis adalah jamur dimorfik. Di tanah dan didalam biakan pada
suhu kamar C.imitis membentuk koloni filamen. Hifa jamur ini
membentuk artospora dan mengalami frekmentai. Artospora ringan,
mudah dibawa angin dan terhirup kedalam paru.Pada suhu
370C,C.imitis membentuk koloni yang terdiri atas sferul yang berisi
endospora. (Inge Sutanto,2009:377)
f. Sporotrichosis
Merupakan mikosis yang bersifat granulomatous menimbulkan
terjadinya benjolan gumma, ulcus dan abses yang biasanya mengenai
juga kulit dan kelenjar lympha superfisial.Penyebabnya
adalah Sporotrichum schenckii. Terdapat di alam bebas,S.schenckii
sering terdapat di tanah dan tumbuhan-tumbuhan yang sudah
lapuk.(Inge Sutanto,2009:333) Gejala awalnya berupa benjolan
(nodul) di bawah kulit kemudian membesar, merah, meradang,
mengalami nekrosis kemudian terbentuk ulcus. Nodul yang sama
terjadi sepanjang jaringan lympha.(Iindah entjang,2001:163)
1. Diagnosis
Dokter Anda dapat mendiagnosa sporotrichosis dengan mengambil
riwayat kesehatan Anda dan melakukan pemeriksaan fisik.Sampel
kulit, nanah, aspirasi abses, sputum dan bahan klinik lainya dapat
diambil untuk pengujian. Sporotrichosis biasanya didiagnosis ketika
dokter memperoleh swab atau biopsi dari lokasi yang terinfeksi dan
mengirimkan sampel ke laboratorium untuk kultur jaringan.
2. Pengobatan
Terapi antijamur adalah pengobatan andalan untuk semua
bentuk sporotrichosis.
3. Morfologi
Biakan jamur pada suhu kamar membentuk koloni filamen
putih dengan hifa halus dan spora yang tersusun meneyrupai bunga
pada ujung konidiofora. Pada suhu 37oC biakan membentuk koloni
ragi dengan blastospora yang bulat atau lonjong .

g. Blastomycosis
Merupakan mikosis yang menyerang kulit, paru-paru,
viscera, tulang dan sistem saraf.Penyebabnya adalah Blastomyces
dermatitidis danBlastomyces brasieliensis.Blastomycosis kulit
gejalanya brupa papula atau pustula yang berkembang menjadi
ulcus kronis dengan jaringan granulasi pada alasnya.Kulit yang
sering terkena adalah wajah, leher, lengan dan kaki.Bila menyerang
organ dalam, gejalanya mirip tuberculosis.(Iindah
entjang,2001:159) Penyakit ini terdapat di amerika utara, kanada
dan afrika.Di Indonesia belum di temukan.(Inge Sutanto,2009:378)
1. Diagnosis
Bahan klinis
- Kerokan kulit, dan bronkus cairan fleura dan darah ,
sumsum tulang urin dan bioksi jaringan dari berbagai organ dalam.
- Miroskopik langsung A kerokan kulit harus diperiksa
menggunakan KOH 10% dan tinta parker atau calcofluor white
mounts.
- B eksudat dan cairan tubuh harus disentrifugasi dan
sedimenya diperiksa dengan menggunakan KOH 10% dan tinta
parker atau calcofluor white mounts.
- C potongan jaringan harus diwarnai dengan PASdigest,
Grocott’s methenamine silver ( GMS ) atau pewarnaan gram.
Histopatologi sangat berguna dan merupakan satu dari cara yang
paling penting untuk memperingatkan laboratorium bahwa mereka
mungkin menangani sesuatu yang berpotensi sebagai patogen.
Potongan jaringan menujukan sel seperti ragi yang besar, dasarnya
besar, kuncupunipolar, berdiameter 8-15 mm. perhatikan :
potongan jaringan perlu diwarnai dengan cara Grocott’s
methenamine silver untuk dapat melihat sel seperti ragi dengan
jelas, yang sering kali sulit dilihat pada sediaan H&E.
2. Pengobatan
Amphotericin B (0,5 Mg/kg per hari selama sepuluh
minggu ) tetap merupakan obat pilihan bagi pasien infeksi akut
yang mengancam jiwa dan mereka dengan meningitis. Pasien
dengan kafitas paru dan lesi ditempat selain paru dan kulit
membutuhkan terapi yang lebih lama. Itraconazoleoral ( 200 mg/
hari untuk paling sedikit selama tiga bulan ) adalah obat pilihan
bagi pasien dengan bentuk blastomycosis yang indolen : meskipun
demikian jika pasien lambat memberikan respon, dosis harus
ditingkatkan menjadi 200 mg 2 kali sehari.
3. Morfologi
Dermatitidis adalah jamur dimorfik dan terdapat di alam
bebas. Dalam biakan pada suhu 37oC dan di jaringan manusia.
Jamur tumbuh sebagai sel ragi, berdinding tebal dan berkembang
biak dengan membentuk tunas
.
C. Penyakit Yang disebabkan oleh jamur
1. Penyakit Panu

Penyakit panu mempunyai nama lain yakni tinea vesicolor.


Merupakan infeksi jamur yang dapat merusak jaringan luar kulit, penyakit
panu ini sering banyak menyerang pada anak-anak dan remaja. Gejala
atau tanda-tanda penyakit jamur panu adalah terdapat bintik-bintik putih
yang terinfeksi oleh jamur dalam jumlah yang banyak serta terpisah-pisah.
Cara mengatasi penyakit panu di wajah atau di tubuh adalah dengan cara
mengoleskan salep atau cream anti jamur yang dapat anda temukan di
apotik terdekat sehingga jamur akan dapat diatasi dengan cepat dan tidak
menyebar ke area kulit yang lain.

2. Penyakit Kurap
Penyakit kurap mempunyai nama ilmiah yakni tinea
corposis. Merupakan sejenis penyakit jamur lainnya. Pada
umumnya infeksi ini tertular dari sentuhan atau kontak langsung,
ataupun tidak secara langsung dengan orang yang telah terinfeksi,
pakaian, furniture yang terdapat jamur ini atau hewan. Gejala atau
tanda-tanda penyakit kurap yaitu terlihat pada area terinfeksi yang
berbentuk melingkar yang berwarna merah seperti cincin. Cara
mengatasi penyakit kurap di kulit atau tubuh adalah dengan cara
mengoleskan salep anti jamur pada area yang terinfeksi tersebut,
apabila kasus ini sudah berat maka akan diperukan pengobatan dari
dalam seperti mengkomsumsi obat untuk menaikan daya tahan
tubuh anda.

3. Penyakit Tinea Capitis


Infeksi Tinea Capitis ialah penyakit jamur yang menyerang pada
bagaian kulit kepala saja. penyakit ini sering sekali menyerang pada
hewan, dan juga dapat menyerang pada manusia. Gejala atau tanda-
tanda penyakit Tinea Capitis ialah rambut menjadi rontok di beberapa
daerah dan juga disertai dengan ruam bersisik, apabila sudah parah
ruam bersisik akan berbentuk besar, dan rasa sakit yang ditimbulkan.
Dan apabila jika tidak segera ditangani secepatnya maka akan
menyembabkan rambut rontok dan botak secara permanen.
Cara mengatasi penyakit Tinea capitis di kulit kepala, Penyakit tinea
capitis berbeda dengan penyakit jamur lainya, karena penyakit jamur
ini diperlukannya pengobatan secara teratur hingga selama 3 bulan
dengan mengkomsumsi obat yang diresepkan oleh dokter.
4. Penyakit (Meningitis Jamur)

Penyakit Meningitis ialah infeksi jamur yang disebabkan oleh


kriptokokus. Yang mengarah pada peradangan di selaput tipis,
yang dapat menutupi sumsum tulang belakang serta otak. Penyakit
ini dapat mengancam jiwa sesorang, meningitis jamur umum yang
mempengaruhi banyak pasien terkena H I V. Infeksi ini biasanya
dapat diperoleh melalui inhalasi sel-sel jamur di udara. Dan
organism ini berkembang didalam tubuh dengan sistem kekebalan
lemah. Gejala atau tanda-tanda penyakit meningitis jamur adalah
sakit kepala, kebingungan, mengantuk. Cara mengatasi penyakit
meningitis jamur adalah dengan cara pengobatan anti-jamur yang
umumnya diberikan secara intravena yang bisa berlangsung selama
berminggu-minggu lebih. Serta obat yang diberikan untuk
mencegahnya kekambuhan.

5. Infeksi Kuku

Jenis penyakit kulit seperti infeksi kuku (fungal nail infection)


disebabkan oleh infeksi jamur. Penyakit kulit tersebut sering
menyerang kuku, infeksi ini mampu berkembang seiring
berjalannya waktu apabila tidak segera ditangani, ada terdapat
macam infeksi jamur, maka setiap macam jamur dibutuhkan
perawatan berbeda. Infeksi pada kuku terjadi karena : Sistem
kekebalan turun memakainya kuku palsu, memiliki jempol atau jari
lembab jangka waktu lama, wanita telah lanjut usianya, memakai
sepatu terlalu kecil, penyakit diabetes mellitus, serta berenang
dikolam renang yang umum. Cara mengatasi Infeksi kuku ialah
dapat memakai tablet anti jamur yakni Itraconazole serta
terbinafine sesuai dari resep dokter.
D. Faktor Pemicu terjadinya Infeksi Jamur

Ada beberapa faktor yang dapat menjadi pencetus terjadinya infeksi jamur,
yaitu :

1. Lingkungan yang panas, lembab dan teriritasi.


2. Keringat berlebihan karena berolahraga, setelah aktivitas yang banyak
mengeluarkan keringat atau karena kegemukan..
3. Friksi atau trauma minor, misalnya gesekan pada paha orang gemuk.
4. Keseimbangan flora tubuh normal terganggu, antara lain karena
pemakaian antibiotik, atau hormonal dalam jangka panjang.
5. Penyakit tertentu, misalnya HIV/AIDS, dan diabetes.
6. Kehamilan dan menstruasi. Kedua kondisi ini terjadi karena
ketidakseimbangan hormon dalam tubuh sehingga rentan terhadap jamur.

E. Tips mencegah terjadinya Infeksi Jamur

Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
infeksi jamur :

1. Selalu menjaga kebersihan diri, terutama kebersihan kulit dan kaki.


2. Membiasakan mandi sekurang-kurangnya sekali sehari. Mencuci kaki dua
kali sehari dan keringkan dengan cara menekan-nekan (jangan digosok)
dengan handuk
3. Mengeringkan kulit secara menyeluruh setelah mandi, hingga sampai
lipatan-lipatan.
4. Membiasakan agar masing-masing individu menyimpan dan menggunakan
handuknya sendiri agar tidak tercemar jamur atau kuman penyakit.
5. Menggunakan kaos kaki dan pakaian dalam dari bahan katun, gantilah
secara rutin (sekurang-kurangnya sekali sehari)
6. Gunakan bedak anti jamur pada sepatu atau kaos kaki untuk mencegah
proliferasi spora jamur
7. Untuk pengidap diabetes, jaga agar kadar gula darah tetap dalam batas
normal.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas terdapat beberapa kesimpulan yang dapat
diambil, diantaranya:
1. Jamur adalah organisme eukariotik (mempunyai inti sejati) tidak
mempunyai klorofil, mempunyai spora, struktur somatik atau talus
berupa sel tunggal (uniseluler) dan umumnya berupa filamen atau
benang-benang bercabang (multisesuler), berkembang biak secara
seksual dan aseksual, dinding sel umumnya terdiri dari kitin dan
selulosa atau keduanya.
2. Sifat hidup jamur terbagi atas 3 bagian, yakni: saprofit, parasit dan
simbion. Penyakit yang disebabkan jamur pada manusia disebut
mikosis. Mikosis dibagi menjadi empat, yakni: Mikosis superfisial
merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku, dan rambut terutama
disebabkan oleh 3 genera jamur, yaitu Trichophyton, Microsporum,
dan Epidermophyton. Mikosis sistemik merupakan mikosis yang
menyerang alat-alat dalam, seperti jaringan sub-cutan, paru-paru,
ginjal, jantung, mukosa mulut, usus, dan vagina. Mikosis
subkutan yakni infeksi terbatas pada dermis, jaringan bawah kulit atau
struktur yang berdekatan.Dan mikosis oportunistik adalah
infeksi jamur yang baik umum di semua lingkunganatau bagian
dari biota normal.
3. Jamur dapat masuk ke dalam pangan melalui berbagai cara, misalnya
melalui air yang digunakan untuk menyiram tanaman pangan atau
mencuci bahan baku pangan, terutama bila air tersebut tercemar oleh
kotoran hewan atau manusia. Jamur juga dapat masuk ke dalam
pangan melalui tanah selama penanaman atau pemanenan sayuran,
melalui debu dan udara, melalui hewan dan manusia, dan pencemaran
selama tahap-tahap penanganan dan pengolahan pangan.
4. Berbagai spesies jamur dapat menimbulkan penyakit pada tumbuhan.
Spesies-spesies jamur yang dapat menyebabkan penyakit tumbuhan
disebut jamur patogenik.

B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat membuat kita mengerti tentang
berbagai macam jamur yang berbahaya bagi keidupan kita sehari-
hari.Serta diharapkan dengan adanya makalah tentang “Jenis-jenis Jamur
Yang Menyebabkan Penyakit Dan Kerusakan Bahan Pangan” ini dapat
berguna dan menambah pengetahuan pembaca secara umum serta dapat
memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi penulis tentang
jamur-jamur yang dapat menimbulkan penyakit.
Daftar Pustaka

1. http://thehealthofmind.blogspot.co.id/2016/12/jenis-jamur-
penyebab-mikosis-sistemik.html
2. https://aslam02.wordpress.com/materi/biologi-kelas-x/fungi/ciri-
dan-klasifikasi-jamur/
3. https://lasealwin.com/2016/11/16/dermatitis-oleh-jamur-faktor-
yang-menyebabkannya/

Anda mungkin juga menyukai