Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat kepada kita
semua, sehigga berkat karuniaNya saya dapat menyelesaikan makalah tentang ‘’JAMUR, ALGA dan
PROTOZOA ’’ dengan sebaik-baiknya Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi yang diampu oleh Dra. Lisa Deswati, M.Si
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terimahkasih pada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan
wawasan yang lebih luas bagi pembacanya. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
terdapat kelebihan dankekurangannya sehingga kami mengharap kritik dan saran yang dapat
memperbaiki untuk penulisan makalah selanjutnya. Terimah kasih.
ii
Daftar isi
Kata Pengantar............................................................................................................................................ii
Daftar isi....................................................................................................................................................iii
Bab 1 Pendahuluan..................................................................................................................................1
1. Latar Belakang.............................................................................................................................1
2. Rumusan Masalah........................................................................................................................2
3. Tujuan..........................................................................................................................................2
Bab 2 Pembahasan...................................................................................................................................3
I. Klasifikasi, Ciri-ciri dan Contoh Alga.........................................................................................3
Bab 3 Penutup.......................................................................................................................................25
1. Kesimpulan................................................................................................................................25
2.Saran...............................................................................................................................................26
Daftar pustaka............................................................................................................................................27
iii
Bab 1 Pendahuluan
1. Latar Belakang
Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan
lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang
mendukung, dan lama hidupnya terbatas.Sebagai contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di
kayu-kayu lapuk, serasah, maupun tumpukan jerami. Namun, jamur ini segera mati setelah musim
kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu
membudidayakan jamur dalam medium buatan,misalnya jamur merang, jamur tiram,dan jamur
kuping.Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel
sel eukarotik.
Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut
hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabangyang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada
yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generative. Selain memiliki berbagai macam cara untuk
berkembangbiak, jamur juga terdiri dari aneka macam jenis baik yang bermanfaat maupun yang
berbahaya /beracun. Saat ini sebagian besar jamur yang dibudidayakan masyarakat adalah jamur yang
bermanfaat, khususnya jamur konsumsi yang bisa dimakan atau dimanfaatkan sebagai obat. Sebagai
makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme.Jamur yang hidup
bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang
bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada
mikoriza, yaitu jamuryang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken. Jamur
berhabitatpada bermacam-macam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme.Meskipun
kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air danberasosiasi dengan organisme air.
Jamur yang hidup di air biasanya bersifatparasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
Alga merupakan organisme eukariotik ,otoautotro. meskipun berfotosintesis, alga berbeda dari
tanaman karena alga tidak memiliki jaringan tanaman (akar, batang dan daun). Spesies alga ada yang
bersifat uniseluler dan ada pula yang bersifat multiseluler. karna sebagian besar alga dipengaruhi klorofil
a( pigmen penyerap cahaya) dan pigmen fotosintesis lainnya yang dikenal sebagai karotenoid dan
biloprotein (disebut juga fikobilin). Karotenoid adalah hidrokarbon lurus berwarna kuning, jingga atau
merah yang tidak larut dalam air.Biloprotein atau fikobilin adalah kompleks pigmen berwarna biru atau
merahyang larut dalam air. Semua alga memperoleh energi dari proses fotosintesis dan menghasilkan
oksigen. Banyak alga yang hidup sebagai sel tunggal dan ada pula yang membentuk koloni multiseluler
yang berisi sel-sel yang secara morFologi identik. Sel-sel alga sering kali memiliki pirenoid, yaitu organel
yang menyintesis dan menyimpan pati. Struktur reproduktif alga berupa satu sel gamet yang disebut
gametangia
Protozoa merupakan organisme bersel tunggal yang sudah memiliki membran inti (eukariota).
Protozoa berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 100 sampai 300 mikron. Bentuk sel Protozoa sangat
bervariasi ada yang tetap dan adayang berubah-ubah. Protozoa umumnya dapat bergerak aktif karena
memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu cambuk (flagellum), bulu getar (cilia), namun
ada juga yang tidak memiliki alat gerak. Sebagian besar Protozoa hidup bebas di air tawar dan laut
sebagai komponen biotik. Beberapa jenis Protozoa hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia.
Protozoa hidup secara heterotrop dengan memangsa bakteri, protista lain, dan sampah organisme
2. Rumusan Masalah
1) Bagaimana klasifikasi, ciri-ciri dan contoh Alga
1
2) Bagaimana klasifikasi, ciri-ciri dan contoh Jamur
3) Bagaimana klasifikasi, ciri-ciri dan contoh Protozoa
3. Tujuan
Untuk mengetahui klasifikasi ciri-ciri dan contoh dari Alga, Jamur , dan Protozoa
2
Bab 2 Pembahasan
Klasifikasi :
1. Ordo Chroococcales
Berbentuk tunggal atau kelompok tanpa spora, warna biru kehijau-hijauan. Umumnya alga ini
membentuk selaput lendir pada cadas atau tembok yang basah. Setelah pembelahan sel-sel tetap
bergandengan dengan perantaraan lendir tadi dan dengan demikian terbentuk kelompok-
kelompok atau koloni contoh spesies dari ordo chroococcales : Chrococcus
Klasifikasi Gambar
3
Kingdom : Plantae
Divisi : Schizophyta
Kelas : Cyanophyceae
Ordo : Chroococcales
Family : Chroococcaceae
Genus : Chroococcus
2. Chlorophyta
Ciri-ciri:
Tubuhnya mengandung klorofil dan bewarna hijau. Sel mengandung kloroplas yang
berisi klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil.
Inti sel bersifat eukariotik karena inti sel telah memiliki membran.
Telah memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa.
Hidup melayang-layang di air tawar atau air laut dan berperan sebagai plankton sebagai
sumber makanan organisme akuatik.
Ada yang uniseluler (bersel satu) dan ada pula yang multiseluler (bersel banyak)
sederhana.
Bersifat autotorof, karena memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis.
Ada yang hidup soliter (sendiri), berkoloni (berkelompok) dan ada juga yang membentuk
simbiosis dengan organisme lain. Salah satu contoh simbiosis mutualisme yang terkenal
adalah simbiosis antara Chlorophyta dan Fungi (jamur) membentuk Lichenes (lumut
kerak).
Bentuk tubuh bervariasi, ada yang bulat, berbentuk filamentus (bentuk benang), lembaran
dan ada yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi.
Bentuk kloroplas bermacam-macam, ada yang seperti mangkung, spiral, bintang, jala dan
ada pula yang seperti busa.
Memiliki pirenoid sebagai tempat penyimpanan hasil fotosintesis berupa amilum dan
lemak.
Selain kloroplas, organel sel yang dimiliki Chlorophyta antara lain badan golgi,
mitokondria dan retikulum endoplasma (RE).
Memiliki stigma (bintik mata merah) bagi ganggang hijau yang motil (bergerak). Stigma
ini berfungsi untuk menuntun ganggang ke arah cahaya sehingga fotosintesis dapat
terjadi.
4
Memiliki satu atau dua flagella yang ukurannya sama panjang bagi ganggang hijau yang
motil.
Memiliki vakuola kontraktil sebagai alat osmoregulasi untuk mengatur tekanan osmosis.
Memiliki bentuk tubuh tetap.
Memiliki habitat di air tawar, laut, tanah-tanah yang basah, namun ada pula di tempat
yang kering. 90% Chlorophyta hidup di air tawar dan 10% hidup di laut sebagai plankton
atau bentos, di tanah dan menempel pada organisme lain.
Contoh: Volvox sp
Klasifikasi Gambar
Divisio : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Volvocales
Familia : Volvocaceae
Genus : Volvo
Spesies :Volvox sp
3. Euglenophyta
Ciri:
5
Klasifikasi Gambar
Filum : Euglenozoa
Kelas : Euglenophyceae
Ordo : Euglenales
Famili: Euglenaceae
Genus: Euglena
Spesies:E. viridis
4. Phyrophyta
CIRI:
o Uniseluler (bersel tunggal)
o ■ Bersifat motil (aktif bergerak)
o ■ Memiliki flagela (bulu cambuk)
o ■ Memiliki dinding sel nyata yang terdiri atas lempengan-lempengan yang mengandung
selulose, tetapi ada beberapa yang tidak memiliki dinding sel, misalnya Gymnodinium sp.
o ■ Memiliki sel dengan ciri khas yaitu terdapat celah dan alur serta di dalam sel terdapat
plastida yang mengandung pigmen klorofil a dan c, serta karotenoid sehingga bewarna
cokelat kekuning-kuningan.
o ■ Bersifat autotrof (mampu melakukan fotosintesis atau bersifat fotosintetik) dan
berperan sebagai fitoplankton di lautan.
o ■ Bersifat yang bersifat heterotrof yang hidup dengan cara menelan materi organik dan
sel-sel hidup lain.
o ■ Ada juga yang bersifat sebagai parasit yang hidup dengan cara menempel pada tubuh
berbagai hewan laut, contohnya Protogonyaulax catenella.
6
o ■ Hidup bebas atau bersimbiosis pada tubuh beberapa jenis karang, anemon laut, cacing
pipih, dan kerang raksaksa.
o ■ Pada beberapa jenis, cangkagnya mengandung fosfor sehingga memendarkan cahaya di
malam hari.
o ■ Sebagian besar berhabitat di air laut tetapi adapula yang hidup di air tawar.
o ■ Memiliki vakuola non-kontraktil yang berfungsi untuk mengapung dan osmoregulasi.
Terdiri dari 2 kelas yaitu :
Kelas Dinophyceae
Kelas Desmophyceae
Contoh : Gymnodinium
Klasifikasi Gambar
Phylum:Dinoflagellata
Class: Dinophyceae
Order: Gymnodiniales
Family: Gymnodiniaceae
Genus: Gymnodinium
5. Chrysophyta
Ciri:
Inti sel bersifat eukariotik karena inti sel telah memiliki membran.
Ada yang uniseluler (bersel satu) dan adapula yang multiseluler (bersel banyak).
Ganggang yang uniseluler di perairan berperan sebagai komponen fitoplankton.
Bersifat autotorof, karena memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis. Namun
adapula yang bersifat heterotrof dengan menyerap makanan.
Habitat di wilayah perairan seperti air tawar, air payau maupun air laut dan ada juga yang
hidup darat terutama di tempat-tempat yang basah.
Ada yang memiliki dinding sel dan ada yang tidak.
Dinding sel mengandung selulosa, pektin atau silika.
Sebagian besar Chrysophyta mempunyai flagela untuk bergerak terutama yang memiliki
dinding sel. Namun ada juga yang bersifat amoeboid (bergerak merayap seperti Amoeba)
bagi Chrysophyta yang tidak berdinding sel.
Memiliki pigmen karoten, xantofil, klorofil a dan klorofil c.
Sebagian besar bersifat mikroskopis (tidak dapat diamati dengan mata telanjang).
Hidup soliter atau berkoloni.
7
Menyimpan cadangan makana dalam bentuk laminarin atau minyak.
Phylum: Ochrophyta
Class: Xanthophyceae
Order: Vaucheriales
Family: Vaucheriaceae
Genus: Vaucheria
Klasifikasi Gambar
8
Divisi : Crysophyta
Class: Crysophyceae
Order: Chromulinales
Family: Ochromonadaceae
Genus: Ochromonas
Spesies: Ochromonas sp
Klasifikasi Gambar
Divisi : Crysophyta
Class: Bacillariophyceae
Order: Pennales
Family: Navicukaceae
Genus: Navicula
Spesies: Navicula sp
6. Phaeophyta
Ciri:
9
Golongan isogeneratae, yakni golongan yang memiliki pergiliran keturunan
isomorph
Golongan Heterogenerate , yakni golongan yang memiliki pergiliran keturunan
yang heteromorf.
Golongan Cyclosporae , yakni golongan yang tidak mempunyai pergiliran
keturunan
Contoh : Sargassum sp
Klasifikasi Gambar
Divisi : Phaeophyta
Kelas : Phaeophyceae
Ordo : Fucalus
Famili: Sargassaceae
Genus: Sargassum
Spesies: Sargassum sp
7. Rhodophyta
Ciri:
Inti sel bersifat eukariotik karena inti sel telah memiliki membran.
Sebagian besar multiseluler (bersel banyak).
Umumnya makroskopis (dapat dilihat dengan kasat mata) dengan panjang dapat
mencapai 1 meter.
Satu-satunya alga yang tidak memiliki fase berflagel dalam siklus hidupnya.
Bersifat autotorof, karena memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis.
Kloroplas mengandung pirenoid untuk menyimpan hasil fotosintesis.
Cadangan makanan disimpan dalam bentuk tepung fluoride (sejenis karbohidrat),
floridosid (senyawa gliserin dan galaktosa) dan tetes-tetes minyak. Floridosid akan
bewarna kemerah-merahan jika ditambah dengan iodium.
Bentuk talus berupa helaian atau berbentuk seperti pohon.
Talus bewarna merah sampai ungu tetapi ada juga yang pirang atau kemerah-merahan.
Tubuhnya diselimuti kalsium karbonat (CaCO3).
Dinding sel terdiri atas komponen yang berlapis-lapis. Dinding sel sebelah dalam
tersusun dari myofibril, sedangkan sel sebelah luar tersusun dari zat lendir.
10
Memiliki pigmen klorofil a dan b, karotenoid, fikosianin (biru) dan pigmen dominan
fikoeritrin (merah).
Terdiri dari 1 kelas yaitu kelas Rhodophyceae, kelas ini terdiri daru 2 anak kelas yaitu :
Bangiophycide
Florideophycide
Klasifikasi Gambar
Filum : Rhodophyta
Kelas : Florideophyceae
Ordo : Gigartinales
Famili: Solieriaceae
Genus: Eucheuma
Spesies: Eucheuma sp
11
Bersifat heterotrof atau bisa membuat makananya sendiri.
Memiliki fase amoeboid berinti banyak.
Tidak dibatasi dinding kuat yang disebut plasmodium.
Klasifikasi Gambar
Division : Myxomycophyta
Kelas : Myxogastria
Ordo : Physarida
Famili: Physaridae
Genus: Physarum
2. Eumycophyta
Terdiri dari beberapa kelas yaitu:
1. Zygomycota
Zygomycota merupakan jamur yang sporanya berdinding tebal.
Adapun ciri-ciri dari klasifikasi jamur ini adalah:
Hifanya tidak bersekat, sehingga mempunyai beberapa inti
(senositik).Dapat berkembang biak melalui reproduksi seksual
dengan membentuk zigospora, serta melalui reproduksi aseksual
dengan membentuk sporangiospora, serta bagian tubuhnya
membentuk rhizoid.
12
Contoh zygomycota yaitu Rhizopus stolonifer (tumbuh di roti) dan
Rhizophus oryzae (jamur tempe).
Klasifikasi Gambar
Division : Zigomycota
Kelas : Zigomycetes
Ordo : Mucorales
Famili: Mucoraceae
Genus: Rhizophus
2. Ascomycota
Ascomycota adalah kelompok fungi yang hifanya bersekat,
sehingga di tiap sel hifanya berinti satu. Salah satu keunikan dari
kelompok ini adalah terdapat alat pembentuk spora yang disebut
askus.Kelompok ini dapat berkembang biak baik secara seksual,
dengan membentuk askospora, maupun aseksual, dengan
membentuk konidia.
Contoh ascomycota antara lain, Saccharomyces cerevisiae (ragi)
Klasifikasi Gambar
13
Division : Acommycota
Kelas : Saccharomycotina
Ordo : saccharomycetales
Famili: Saccharomytaceae
Genus: Saccharomyces
3. Basidiomycota
Basidiomycota merupakan kelompok fungi yang hifanya bersekat,
sehingga di tiap sel hifanya berinti satu. Pada umumnya, kelompok ini
berkembang biak secara seksual dengan membentuk basidiospora yang
terletak di permukaan basidium.
Tetapi, basidiomycota juga bisa bereproduksi secara aseksual, yaitu
dengan membentuk membentuk konidia, oidia, maupun klamidospora.
Contoh basidiomycota yaitu Volvariella volvacea (jamur merang).
Klasifikasi Gambar
14
Division :Bassidiomycota
Kelas : Homobasidiomycota
Ordo : Agaricales
Famili: Pluteaceae
Genus: Volvariella
4. Deuteromycota
Deuteromycota merupakan kelompok jamur yang tidak memiliki atau
belum diketahui reproduksi seksualnya, sehingga Deuteromycota biasanya
berkembang biak hanya secara aseksual. Oleh karena itu, Deuteromycota
disebut juga sebagai Fungi imperfecti, yaitu fungi yang tidak sempurna
karena reproduksi seksualnya belum diketahui. Deuteromycota biasanya
melakukan reproduksi aseksual dengan membentuk konidia. Secara
umum, kelompok ini hifanya bersekat dan hidup secara saprofit dan
parasit. Contoh deuteromycota yaitu Hyphomycetes
15
Mempunyai vakuola kontraktil yang memiliki fungsi untuk membuang sisa hasil
metabolisme serta juga untuk mengatur tekanan osmosis tubuh.
Mempunyai habitat di air tawar, air laut, tempat-tempat basah serta juga sebagian
kecil hidup di dalam tubuh hewan atau juga tubuh manusia.
Beberapa jenis dapat membentuk kista, yaitu bentuk penebalan plasma yang
berfungsi untuk melindungi diri dari lingkungan yang tidak menguntungkan.
Klasifikasi :
1. Ordo Labosa, ciri-cirinya ialah mempunyai pseudopodia (kaki semu) yang pendek serta tumpul
dan juga bisa atau dapat dibedakan dengan secara jelas antara ektoplasma serta endoplasma.
2. Ordo Filosa, ciri-cirinya ialah mempunyai pseudopodia yang halus yang mirip dengan benang
serta juga bercabang-cabang.
3. Ordo Foraminifera, ciri-cirinya ialah mempunyai pseudopodia yang panjang serta juga halus dan
juga mempunyai rangka tubuh dari zat kapur (kalsium karbonat).
4. Ordo Helioza, ciri-cirinya ialah mempunyai pseudopodia yang berbentuk seperti benang yang
radien serta antarfilamen yang tidak pernah bersatu dan membentuk jala atau juga anyaman.
5. Ordo Radiozoa, ciri-cirinya ialah mempunyai rangka yang terbuat dari bahan silika.
Klasifikasi Gambar
Filum : Protozoa
Kelas : Rhizopoda
Ordo : Amoebida
Famili: Amoebidae
Genus: Amoeba
2. Kelas Mastigophora
Ciri:
Habitatnya di air tawar dan air laut,
. Hidup secara parasit atau secara simbiosis mutualisme.
bergerak dengan menggunakan bulu cambuk (flagel),
16
. hidupnya ada yang soliter ada yang berkoloni,
Morfogenesis (bentuk tubuh) bersifat polimorfik (menyerupai berbagai bentuk
morfologi). Jadi, ada yang lonjong, menyerupai bola, memanjang, dan aneka bentuk
lainnya,
ada yang mempunyai mitokondria dan ada yang tidak,
Tubuhnya dilindungi selaput fleksibel yang disebut dengan pelicle, sedangkan bagian
luarnya dilapisi oleh selaput plasma,
mempunyai tubuh yang tetap meski tidak punya rangka luar,
bersifat mikroskopis atau tidak dapat dilihat dengan mata telanjang,
Sistem reproduksi dilakukan dengan cara aseksual yaitu dengan pembelahan biner arah
membujur,mendapatkan nutrisinya dengan holozoik, holofilik, maupun saprofitik.
Holozoik berarti Flagellata tersebut memperoleh nutrisi dengan memakan organisme lain
yang berukuran lebih kecil. Holofilik berarti Flagellata memperoleh makanan dengan
mensintesis makanannya sendiri dari organisme yang telah mati, sedangkan saprofitik
adalah sifat parasit Flagellata yang dilakukam dengan menempel pada inangnya untuk
mendapat makanan
Golongan phytonagellata, misalnya Euglena viridis, Volvax globator (punya kemampuan asimilasi
dengan karbon),Noctiluca millaris.
Golongan Zooflagellata,misalnya Trypanosoma gambiense, Trypanosoma rhodesiense,
Trypanosoma cruze, Trypanosoma evansi, Trichomonas vaginalis.
17
3. Kelas Ciliata
Ciri:
■ Bersifat heterotrof, artinya hidup dengan memangsa organisme lain karena tidak dapat
membuat makanannya sendiri.
■ Umumnya berukuran mikroskopis, akan tetapi ada juga spesies yang berukuran sampai
dengan 3 mm sehingga dapat diamati dengan mata telanjang.
■ Bentuk tubuh bermacam-macam, seperti bentuk oval, sandal, lonceng, corong dan lain
sebagainya.
■ Sebagian besar hidup di perairan seperti rawa, sawah, dan tempat-tempat berair yang kaya
akan zat organik.
■ Hidup secara bebas (soliter), parasit, ataupun bersimbiosis di dalam usus vertebrata.
■ Memiliki vakuola kontraktil yang berfungsi untuk mengatur tekanan osmosis sel
(osmoregulasi).
■ Memiliki dua macam nukleus (inti) di dalam satu sel, yaitu makronukleus yang berperan
dalam metabolisme dan reproduksi aseksual (vegetatif), dan mikronukleus yang berperan
dalam reproduksi seksual (generatif).
Ciliata dibagi menjadi empat kelompok, yaitu Holotricha, Suctoria, Peritrichia, dan Spirotichia. Berikut
ini penjelasan masing-masing kelompok Ciliata tersebut.
■ Holotrichia, adalah kelompok Ciliata yang hidup dengan berenang bebas, misalnya pada Paramaecium
dan Didinium.
■ Suctoria, adalah kelompok Ciliata yang memiliki tentakel dan biasanya hidup melekat pada substrat,
misalnya Vorticella.
■ Peritrichia, adalah kelompok Ciliata yang hidup berkoloni dan biasanya berbentuk seperti bola atau
oval, misalnya Nyctoterus ovalis.
■ Spirotrichia, adalah kelompok Ciliata yang berbentuk seperti terompet dan hidup menetap di air tawar
yang bergenang atau mengalir, misalnya Stentor dan Euplotes.
18
Tidak memiliki alat gerak khusus, sehingga Sprozoa bergerak dengan cara meluncur
atau mengubah-ubah posisi tubuhnya.
Merupakan organisme bersel tunggal (uniseluler).
Kebayakan bersifat parasit, baik pada hewan maupun manusia.
Dapat membentuk spora pada suatu saat dalam daur hidupnya.
Mempunyai spora berbentuk lonjong.
Ukuran spora sekitar 8 – 11 mikron pada dinding kitin.
Mempunyai 2 kapsul polar pada anterior, berpasangan dengan bentuk seperti labu,
berukuran sama, terletak pada sudut sumbu longitudinal dengan ujung posterior.
Dari depan ujung anterior sama dengan lebar posterior.
Dinding katub tidak jelas.
Daur hidup Sporozoa menunjukkan pergiliran generasi/keturunan antara bentuk
seksual (fase generatif) dan aseksual (fase vegetatif).
Tubuh berbentuk bulat atau oval.
Memiliki nukleus (inti sel) tetapi tidak memiliki vakuola kontraktil.
Memiliki organel-organel kompleks khusus pada salah satu ujung sel (apeks) yang
berfungsi untuk menembus sel dan jaringan tubuh inang.
Proses penyerapan makanan, pernafasan (respirasi) dan pengeluaran (ekskresi) terjadi
secara langsung melalui permukaan tubuh.
Sebagian besar spesies Sporozoa menyebabkan penyakit pada hospes (inang) yang
ditumpanginya.
Kelas sporozoa memiliki 3 (tiga) sifat yang berbeda antara genus yang satu dengan genus
yang lain, perbedaan itu antara lain:
■ Genus sporozoa yang hidup didalam sel darah merah dan memerlukan vektor
biologis, sifat ini terdapat pada Genus Plasmodium.
■ Genus sporozoa yang hidup di dalam intestinal dan tidak memerlukan vektor
biologis, sifat ini terdapat pada Genus Isospora dan Genus Eimerie.
■ Parasit yang hidup di dalam sel endotel, leukosit mononukleus, cairan tubuh, sel
jaringan tuan rumah dan belum diketahui vektor biologisnya, sifat ini yang terdapat
pada genus toxoplasma.
19
Bab 3 Penutup
1. Kesimpulan
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel sel
eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut
hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada
yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generative.Alga merupakan organisme
eukariotik ,otoautotro. meskipun berfotosintesis, alga berbeda dari tanaman karena alga tidak memiliki
jaringan tanaman (akar, batang dan daun). Spesies alga ada yang bersifat uniseluler dan ada pula yang
bersifat multiseluler. Protozoa merupakan organisme bersel tunggal yang sudah memiliki membran inti
(eukariota). Protozoa berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 100 sampai 300 mikron. Bentuk sel Protozoa
sangat bervariasi ada yang tetap dan adayang berubah-ubah. Protozoa umumnya dapat bergerak aktif
karena memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu cambuk (flagellum), bulu getar (cilia),
namun ada juga yang tidak memiliki alat gerak. Sebagian besar Protozoa hidup bebas di air tawar dan laut
sebagai komponen biotik. Beberapa jenis Protozoa hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia.
Protozoa hidup secara heterotrop dengan memangsa bakteri, protista lain, dan sampah organisme
Klasifikasi jamur :
1. Divisi Myxomycophyta
2. Divisi Eumycophyta , terdiri dari beberapa kelas yaitu:
Kelas Zygomycota
Kelas Ascomycota
Kelas Basidiomycota
Kelas Deuteromycota
Klasifikasi alga :
1. Divisi Cyanophyta
2. Divisi Chlorophyta
3. Divisi Euglenophyta terdiri dari 1 kelas yaitu ; Kelas Euglenophyta
4. Divisi Pyrrophyta Terdiri dari 2 kelas yaitu : Kelas Dinophyceae dan Kelas Desmophyceae
5. Divisi Chrysophyta terdiri dari 3 kelas yaitu; Xanthophyceae (ganggang hijau kuning),
Chrysophyceae (ganggang coklat-keemasan), dan Bacillariophyceae (diatom).
6. Divisi Phaeophyta terdiri dari 3 golongan yaitu; Golongan isogeneratae, Golongan Heterogenerat,
dan Golongan Cyclosporae
7. Divisi Rhodophyta Terdiri dari 1 kelas yaitu kelas Rhodophyceae, kelas ini terdiri daru 2 anak
kelas yaitu : Bangiophycide dan Florideophycide
Klasifikasi protozoa :
1. Kelas Rhizopoda
2. Kelas Mastigophora
3. Kelas Ciliata
4. Kelas Sporozoa
20
2.Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
sangat menunggu kritik dan saran yang membangun dari pembaca semua sehingga penulis bisa
menyusun makalah berikutnya dengan lebih baik.
21
Daftar pustaka
https://www.academia.edu/29800175/Makalah_Alga_Mikrobiologi
https://www.studocu.com/id/document/universitas-sam-ratulangi/mikrobiologi-peternakan/makalah-
jamur-tell-about-fungi/5478886
https://www.gramedia.com/literasi/protozoa/amp/#aoh=16473295745255&csi=1&referrer=https%3A
%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s
22