Anda di halaman 1dari 25

MIKROBIOLOGI

Klasifikasi , Ciri dan Contoh Alga, Jamur , Protozoa

Disusun Oleh Kelompok 2:

Fitriani Rosabella Yunita Br Nainggolan 2010013221004

Elis Putri Julia 2010013221005

Annisa Hisfiani 2010013221007

D. Pengampu : Dra. Lisa Deswati, M.Si

Universitas Bung Hatta


Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat kepada kita
semua, sehigga berkat karuniaNya saya dapat menyelesaikan makalah tentang ‘’JAMUR, ALGA dan
PROTOZOA ’’ dengan sebaik-baiknya Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi yang diampu oleh Dra. Lisa Deswati, M.Si

Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terimahkasih pada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan
wawasan yang lebih luas bagi pembacanya. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
terdapat kelebihan dankekurangannya sehingga kami mengharap kritik dan saran yang dapat
memperbaiki untuk penulisan makalah selanjutnya. Terimah kasih.

Padang, 15 Maret 2022

Fitri, Elis, dan Nisa

ii
Daftar isi

Kata Pengantar............................................................................................................................................ii
Daftar isi....................................................................................................................................................iii
Bab 1 Pendahuluan..................................................................................................................................1
1. Latar Belakang.............................................................................................................................1
2. Rumusan Masalah........................................................................................................................2
3. Tujuan..........................................................................................................................................2
Bab 2 Pembahasan...................................................................................................................................3
I. Klasifikasi, Ciri-ciri dan Contoh Alga.........................................................................................3
Bab 3 Penutup.......................................................................................................................................25
1. Kesimpulan................................................................................................................................25
2.Saran...............................................................................................................................................26
Daftar pustaka............................................................................................................................................27

iii
Bab 1 Pendahuluan

1. Latar Belakang
Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan
lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang
mendukung, dan lama hidupnya terbatas.Sebagai contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di
kayu-kayu lapuk, serasah, maupun tumpukan jerami. Namun, jamur ini segera mati setelah musim
kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu
membudidayakan jamur dalam medium buatan,misalnya jamur merang, jamur tiram,dan jamur
kuping.Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel
sel eukarotik.

Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut
hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabangyang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada
yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generative. Selain memiliki berbagai macam cara untuk
berkembangbiak, jamur juga terdiri dari aneka macam jenis baik yang bermanfaat maupun yang
berbahaya /beracun. Saat ini sebagian besar jamur yang dibudidayakan masyarakat adalah jamur yang
bermanfaat, khususnya jamur konsumsi yang bisa dimakan atau dimanfaatkan sebagai obat. Sebagai
makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.

Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme.Jamur yang hidup
bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang
bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada
mikoriza, yaitu jamuryang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken. Jamur
berhabitatpada bermacam-macam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme.Meskipun
kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air danberasosiasi dengan organisme air.
Jamur yang hidup di air biasanya bersifatparasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.

Alga merupakan organisme eukariotik ,otoautotro. meskipun berfotosintesis, alga berbeda dari
tanaman karena alga tidak memiliki jaringan tanaman (akar, batang dan daun). Spesies alga ada yang
bersifat uniseluler dan ada pula yang bersifat multiseluler. karna sebagian besar alga dipengaruhi klorofil
a( pigmen penyerap cahaya) dan pigmen fotosintesis lainnya yang dikenal sebagai karotenoid dan
biloprotein (disebut juga fikobilin). Karotenoid adalah hidrokarbon lurus berwarna kuning, jingga atau
merah yang tidak larut dalam air.Biloprotein atau fikobilin adalah kompleks pigmen berwarna biru atau
merahyang larut dalam air. Semua alga memperoleh energi dari proses fotosintesis dan menghasilkan
oksigen. Banyak alga yang hidup sebagai sel tunggal dan ada pula yang membentuk koloni multiseluler
yang berisi sel-sel yang secara morFologi identik. Sel-sel alga sering kali memiliki pirenoid, yaitu organel
yang menyintesis dan menyimpan pati. Struktur reproduktif alga berupa satu sel gamet yang disebut
gametangia

Protozoa merupakan organisme bersel tunggal yang sudah memiliki membran inti (eukariota).
Protozoa berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 100 sampai 300 mikron. Bentuk sel Protozoa sangat
bervariasi ada yang tetap dan adayang berubah-ubah. Protozoa umumnya dapat bergerak aktif karena
memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu cambuk (flagellum), bulu getar (cilia), namun
ada juga yang tidak memiliki alat gerak. Sebagian besar Protozoa hidup bebas di air tawar dan laut
sebagai komponen biotik. Beberapa jenis Protozoa hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia.
Protozoa hidup secara heterotrop dengan memangsa bakteri, protista lain, dan sampah organisme

2. Rumusan Masalah
1) Bagaimana klasifikasi, ciri-ciri dan contoh Alga

1
2) Bagaimana klasifikasi, ciri-ciri dan contoh Jamur
3) Bagaimana klasifikasi, ciri-ciri dan contoh Protozoa

3. Tujuan
Untuk mengetahui klasifikasi ciri-ciri dan contoh dari Alga, Jamur , dan Protozoa

2
Bab 2 Pembahasan

I. Klasifikasi, Ciri-ciri dan Contoh Alga

a. Klasifikasi alga dan ciri-ciri


1. Cyanophyta
Ciri-ciri:
 Ada yang bersel tunggal, bersel banyak, dan ada juga yang hidup berkoloni, umumnya
berupa filament, yang tersusun dari deretan sel, trikom, dan selubung.
 Selain memiliki klorofil dan karetenoid, ganggang hijau biru juga memiliki pigmen
fikobilin yang menyebabkan warnanya menjadi hijau kebiruan.
 Ganggang hijau biru yang berupa filament memiliki struktur berupa sel yang menebal di
dalam filamennya yang dinamakan heterosista. Fungsi utama heterosisata adalah
mengubah nitrogen menjadi ammonia melalui proses fiksasi nitrogen.
 Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulosa, kadang-kadang berlendir.
 Inti sel tidak memiliki membran (prokarion)

Klasifikasi :

1. Ordo Chroococcales

Berbentuk tunggal atau kelompok tanpa spora, warna biru kehijau-hijauan. Umumnya alga ini
membentuk selaput lendir pada cadas atau tembok yang basah. Setelah pembelahan sel-sel tetap
bergandengan dengan perantaraan lendir tadi dan dengan demikian terbentuk kelompok-
kelompok atau koloni contoh spesies dari ordo chroococcales : Chrococcus

Klasifikasi Gambar

3
Kingdom : Plantae

Divisi : Schizophyta

Kelas : Cyanophyceae

Ordo : Chroococcales

Family : Chroococcaceae

Genus : Chroococcus

Spesies : Chroococcus turgidus.

2. Chlorophyta
Ciri-ciri:
 Tubuhnya mengandung klorofil dan bewarna hijau. Sel mengandung kloroplas yang
berisi klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil.
 Inti sel bersifat eukariotik karena inti sel telah memiliki membran.
 Telah memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa.
 Hidup melayang-layang di air tawar atau air laut dan berperan sebagai plankton sebagai
sumber makanan organisme akuatik.
 Ada yang uniseluler (bersel satu) dan ada pula yang multiseluler (bersel banyak)
sederhana.
 Bersifat autotorof, karena memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis.
 Ada yang hidup soliter (sendiri), berkoloni (berkelompok) dan ada juga yang membentuk
simbiosis dengan organisme lain. Salah satu contoh simbiosis mutualisme yang terkenal
adalah simbiosis antara Chlorophyta dan Fungi (jamur) membentuk Lichenes (lumut
kerak).
 Bentuk tubuh bervariasi, ada yang bulat, berbentuk filamentus (bentuk benang), lembaran
dan ada yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi.
 Bentuk kloroplas bermacam-macam, ada yang seperti mangkung, spiral, bintang, jala dan
ada pula yang seperti busa.
 Memiliki pirenoid sebagai tempat penyimpanan hasil fotosintesis berupa amilum dan
lemak.
 Selain kloroplas, organel sel yang dimiliki Chlorophyta antara lain badan golgi,
mitokondria dan retikulum endoplasma (RE).
 Memiliki stigma (bintik mata merah) bagi ganggang hijau yang motil (bergerak). Stigma
ini berfungsi untuk menuntun ganggang ke arah cahaya sehingga fotosintesis dapat
terjadi.

4
 Memiliki satu atau dua flagella yang ukurannya sama panjang bagi ganggang hijau yang
motil.
 Memiliki vakuola kontraktil sebagai alat osmoregulasi untuk mengatur tekanan osmosis.
 Memiliki bentuk tubuh tetap.
 Memiliki habitat di air tawar, laut, tanah-tanah yang basah, namun ada pula di tempat
yang kering. 90% Chlorophyta hidup di air tawar dan 10% hidup di laut sebagai plankton
atau bentos, di tanah dan menempel pada organisme lain.

Contoh: Volvox sp

Klasifikasi Gambar

Divisio : Chlorophyta

Kelas : Chlorophyceae

Ordo : Volvocales

Familia : Volvocaceae

Genus : Volvo

Spesies :Volvox sp

3. Euglenophyta
Ciri:

 Organisme yang mirip hewan dan tumbuhan.


 Mempunyai klorofil (klorofil a dan b) serta mengandung karoten dan dapat melakukan
fotosintesis.
 Mempunyai bintik mata dan selnya tidak berdinding.
 Habitat di air tawar atau tempat yang lembab.
 dapat bergerak bebas.
Terdiri dari satu kelas saja yaitu kelas Enuglenophyta. Contoh : Euglena viridis.

5
Klasifikasi Gambar

Filum : Euglenozoa

Kelas : Euglenophyceae

Ordo : Euglenales

Famili: Euglenaceae

Genus: Euglena

Spesies:E. viridis

4. Phyrophyta
CIRI:
o Uniseluler (bersel tunggal)
o ■ Bersifat motil (aktif bergerak)
o ■ Memiliki flagela (bulu cambuk)
o ■ Memiliki dinding sel nyata yang terdiri atas lempengan-lempengan yang mengandung
selulose, tetapi ada beberapa yang tidak memiliki dinding sel, misalnya Gymnodinium sp.
o ■ Memiliki sel dengan ciri khas yaitu terdapat celah dan alur serta di dalam sel terdapat
plastida yang mengandung pigmen klorofil a dan c, serta karotenoid sehingga bewarna
cokelat kekuning-kuningan.
o ■ Bersifat autotrof (mampu melakukan fotosintesis atau bersifat fotosintetik) dan
berperan sebagai fitoplankton di lautan.
o ■ Bersifat yang bersifat heterotrof yang hidup dengan cara menelan materi organik dan
sel-sel hidup lain.
o ■ Ada juga yang bersifat sebagai parasit yang hidup dengan cara menempel pada tubuh
berbagai hewan laut, contohnya Protogonyaulax catenella.

6
o ■ Hidup bebas atau bersimbiosis pada tubuh beberapa jenis karang, anemon laut, cacing
pipih, dan kerang raksaksa.
o ■ Pada beberapa jenis, cangkagnya mengandung fosfor sehingga memendarkan cahaya di
malam hari.
o ■ Sebagian besar berhabitat di air laut tetapi adapula yang hidup di air tawar.
o ■ Memiliki vakuola non-kontraktil yang berfungsi untuk mengapung dan osmoregulasi.
Terdiri dari 2 kelas yaitu :
 Kelas Dinophyceae
 Kelas Desmophyceae

Contoh : Gymnodinium

Klasifikasi Gambar

Phylum:Dinoflagellata

Class: Dinophyceae

Order: Gymnodiniales

Family: Gymnodiniaceae

Genus: Gymnodinium

Spesies : Gymnodinium catenatum

5. Chrysophyta
Ciri:
 Inti sel bersifat eukariotik karena inti sel telah memiliki membran.
 Ada yang uniseluler (bersel satu) dan adapula yang multiseluler (bersel banyak).
Ganggang yang uniseluler di perairan berperan sebagai komponen fitoplankton.
 Bersifat autotorof, karena memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis. Namun
adapula yang bersifat heterotrof dengan menyerap makanan.
 Habitat di wilayah perairan seperti air tawar, air payau maupun air laut dan ada juga yang
hidup darat terutama di tempat-tempat yang basah.
 Ada yang memiliki dinding sel dan ada yang tidak.
 Dinding sel mengandung selulosa, pektin atau silika.
 Sebagian besar Chrysophyta mempunyai flagela untuk bergerak terutama yang memiliki
dinding sel. Namun ada juga yang bersifat amoeboid (bergerak merayap seperti Amoeba)
bagi Chrysophyta yang tidak berdinding sel.
 Memiliki pigmen karoten, xantofil, klorofil a dan klorofil c.
 Sebagian besar bersifat mikroskopis (tidak dapat diamati dengan mata telanjang).
 Hidup soliter atau berkoloni.

7
 Menyimpan cadangan makana dalam bentuk laminarin atau minyak.

Terdiri dari 3 kelas yaitu :


 Xanthophyceae (ganggang hijau kuning). Mempunyai klorofil, xantofil. Contoh: Vaucheria sp.
 Chrysophyceae (ganggang coklat-keemasan). Mempunyai klorofil dan karoten. Contoh:
Ochromonas
 Bacillariophyceae (diatom). Banyak dijumpai di atas permukaan tanah basah (sawah, got, parit).
Tubuh uniseluler, ada yang berkoloni. Dinding sel tersusun atas dua belahan, yaitu kotak
(hipoteka) dan tutup (epiteka). Contoh: c. Namun sekarang diatom sudah dipisahkan dari Filum
Chrysophyta dan dimasukkan dalam Filum tersendiri yaitu Bacillariophyta.
Klasifikasi Gambar

Phylum: Ochrophyta

Class: Xanthophyceae

Order: Vaucheriales

Family: Vaucheriaceae

Genus: Vaucheria

Spesies: Vaucheria sp.

Klasifikasi Gambar

8
Divisi : Crysophyta

Class: Crysophyceae

Order: Chromulinales

Family: Ochromonadaceae

Genus: Ochromonas

Spesies: Ochromonas sp

Klasifikasi Gambar

Divisi : Crysophyta

Class: Bacillariophyceae

Order: Pennales

Family: Navicukaceae

Genus: Navicula

Spesies: Navicula sp

6. Phaeophyta
Ciri:

 Mempunyai klorofil a dan c, pigmen tambahan xantofil dan fikosantin.


 Sebagian besar habitatnya di laut.
 Sebagian besar memliki struktur tubuh mirip dengan tumbuhan tinggi.
 Hampir semua anggota alga cokelat bersifat multiseluler.
 Ukuran talus mikroskopis sampai makroskopis

Dibagi menjadi 3 golongan yaitu :

9
 Golongan isogeneratae, yakni golongan yang memiliki pergiliran keturunan
isomorph
 Golongan Heterogenerate , yakni golongan yang memiliki pergiliran keturunan
yang heteromorf.
 Golongan Cyclosporae , yakni golongan yang tidak mempunyai pergiliran
keturunan

Contoh : Sargassum sp

Klasifikasi Gambar

Divisi : Phaeophyta

Kelas : Phaeophyceae

Ordo : Fucalus

Famili: Sargassaceae

Genus: Sargassum

Spesies: Sargassum sp

7. Rhodophyta
Ciri:
 Inti sel bersifat eukariotik karena inti sel telah memiliki membran.
 Sebagian besar multiseluler (bersel banyak).
 Umumnya makroskopis (dapat dilihat dengan kasat mata) dengan panjang dapat
mencapai 1 meter.
 Satu-satunya alga yang tidak memiliki fase berflagel dalam siklus hidupnya.
 Bersifat autotorof, karena memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis.
 Kloroplas mengandung pirenoid untuk menyimpan hasil fotosintesis.
 Cadangan makanan disimpan dalam bentuk tepung fluoride (sejenis karbohidrat),
floridosid (senyawa gliserin dan galaktosa) dan tetes-tetes minyak. Floridosid akan
bewarna kemerah-merahan jika ditambah dengan iodium.
 Bentuk talus berupa helaian atau berbentuk seperti pohon.
 Talus bewarna merah sampai ungu tetapi ada juga yang pirang atau kemerah-merahan.
 Tubuhnya diselimuti kalsium karbonat (CaCO3).
 Dinding sel terdiri atas komponen yang berlapis-lapis. Dinding sel sebelah dalam
tersusun dari myofibril, sedangkan sel sebelah luar tersusun dari zat lendir.

10
 Memiliki pigmen klorofil a dan b, karotenoid, fikosianin (biru) dan pigmen dominan
fikoeritrin (merah).

Terdiri dari 1 kelas yaitu kelas Rhodophyceae, kelas ini terdiri daru 2 anak kelas yaitu :

 Bangiophycide
 Florideophycide

Contoh : Eucheuma spinosum

Klasifikasi Gambar

Filum : Rhodophyta

Kelas : Florideophyceae

Ordo : Gigartinales

Famili: Solieriaceae

Genus: Eucheuma

Spesies: Eucheuma sp

2. Klasifikasi, Ciri-ciri dan Contoh Jamur


1. Myxomycophyta
Ciri:
 Bentuk sel uniseluler.
 Memiliki pigmen kuning atau oranye.

11
 Bersifat heterotrof atau bisa membuat makananya sendiri.
 Memiliki fase amoeboid berinti banyak.
 Tidak dibatasi dinding kuat yang disebut plasmodium.

Contoh : Physarum polycephalum

Klasifikasi Gambar

Division : Myxomycophyta

Kelas : Myxogastria

Ordo : Physarida

Famili: Physaridae

Genus: Physarum

Spesies: Physarum polycephalum

2. Eumycophyta
Terdiri dari beberapa kelas yaitu:
1. Zygomycota
Zygomycota merupakan jamur yang sporanya berdinding tebal.
Adapun ciri-ciri dari klasifikasi jamur ini adalah:
Hifanya tidak bersekat, sehingga mempunyai beberapa inti
(senositik).Dapat berkembang biak melalui reproduksi seksual
dengan membentuk zigospora, serta melalui reproduksi aseksual
dengan membentuk sporangiospora, serta bagian tubuhnya
membentuk rhizoid.

12
Contoh zygomycota yaitu Rhizopus stolonifer (tumbuh di roti) dan
Rhizophus oryzae (jamur tempe).

Klasifikasi Gambar

Division : Zigomycota

Kelas : Zigomycetes

Ordo : Mucorales

Famili: Mucoraceae

Genus: Rhizophus

Spesies: Rhizopus stolonifer

2. Ascomycota
Ascomycota adalah kelompok fungi yang hifanya bersekat,
sehingga di tiap sel hifanya berinti satu. Salah satu keunikan dari
kelompok ini adalah terdapat alat pembentuk spora yang disebut
askus.Kelompok ini dapat berkembang biak baik secara seksual,
dengan membentuk askospora, maupun aseksual, dengan
membentuk konidia.
Contoh ascomycota antara lain, Saccharomyces cerevisiae (ragi)

Klasifikasi Gambar

13
Division : Acommycota

Kelas : Saccharomycotina

Ordo : saccharomycetales

Famili: Saccharomytaceae

Genus: Saccharomyces

Spesies: Saccharomyces cerevisiae

3. Basidiomycota
Basidiomycota merupakan kelompok fungi yang hifanya bersekat,
sehingga di tiap sel hifanya berinti satu. Pada umumnya, kelompok ini
berkembang biak secara seksual dengan membentuk basidiospora yang
terletak di permukaan basidium.
Tetapi, basidiomycota juga bisa bereproduksi secara aseksual, yaitu
dengan membentuk membentuk konidia, oidia, maupun klamidospora.
Contoh basidiomycota yaitu Volvariella volvacea (jamur merang).

Klasifikasi Gambar

14
Division :Bassidiomycota

Kelas : Homobasidiomycota

Ordo : Agaricales

Famili: Pluteaceae

Genus: Volvariella

Spesies: Volvariella volvacea

4. Deuteromycota
Deuteromycota merupakan kelompok jamur yang tidak memiliki atau
belum diketahui reproduksi seksualnya, sehingga Deuteromycota biasanya
berkembang biak hanya secara aseksual. Oleh karena itu, Deuteromycota
disebut juga sebagai Fungi imperfecti, yaitu fungi yang tidak sempurna
karena reproduksi seksualnya belum diketahui. Deuteromycota biasanya
melakukan reproduksi aseksual dengan membentuk konidia. Secara
umum, kelompok ini hifanya bersekat dan hidup secara saprofit dan
parasit. Contoh deuteromycota yaitu Hyphomycetes

3. Klasifikasi, Ciri-ciri dan Contoh Protozoa


1. Kelas Rhizopoda
Ciri :
 Bergeraknya itu dengan kaki semu (pseudopodia).
 Memiliki sifat mikroskopis, disebabkan karna sebagian besar itu memiliki ukuran
tubuh itu sekitar 200 – 300 mikron.
 Mempunyai bentuk sel yang tidak tetap artinya itu berubah-ubah (ex. Amoeba).
 Beberapa jenis nya juga mempunyai cangkang atau kerangka luar (ex. Foraminifera
serta Radiolaria).
 Memiliki heterotrof, artinya adalah tidak bisa membuat zat makanannya sendiri
sehingga untuk dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya, Rhizopoda tersebut harus
memangsa organisme lain.
 Hidup bebas (soliter) atau juga parasit.
 Menelan partikel makanan itu dengan fagositosis.
 Bernafas itu dengan cara difusi ke semua permukaan tubuh.
 Sitoplasma tersebut terdiri atas ektoplasma serta endoplasma.
 Mempunyai vakuola makanan yang berupa rongga untuk mencerna makanan.

15
 Mempunyai vakuola kontraktil yang memiliki fungsi untuk membuang sisa hasil
metabolisme serta juga untuk mengatur tekanan osmosis tubuh.
 Mempunyai habitat di air tawar, air laut, tempat-tempat basah serta juga sebagian
kecil hidup di dalam tubuh hewan atau juga tubuh manusia.
 Beberapa jenis dapat membentuk kista, yaitu bentuk penebalan plasma yang
berfungsi untuk melindungi diri dari lingkungan yang tidak menguntungkan.

Klasifikasi :

1. Ordo Labosa, ciri-cirinya ialah mempunyai pseudopodia (kaki semu) yang pendek serta tumpul
dan juga bisa atau dapat dibedakan dengan secara jelas antara ektoplasma serta endoplasma.
2. Ordo Filosa, ciri-cirinya ialah mempunyai pseudopodia yang halus yang mirip dengan benang
serta juga bercabang-cabang.
3. Ordo Foraminifera, ciri-cirinya ialah mempunyai pseudopodia yang panjang serta juga halus dan
juga mempunyai rangka tubuh dari zat kapur (kalsium karbonat).
4. Ordo Helioza, ciri-cirinya ialah mempunyai  pseudopodia yang berbentuk seperti benang yang
radien serta antarfilamen yang tidak pernah bersatu dan membentuk jala atau juga  anyaman.
5. Ordo Radiozoa, ciri-cirinya ialah mempunyai rangka yang terbuat dari bahan silika.

Contoh : Ameoba proteus, Radiolaria

Klasifikasi Gambar

Filum : Protozoa

Kelas : Rhizopoda

Ordo : Amoebida

Famili: Amoebidae

Genus: Amoeba

Spesies: Ameoba proteus

2. Kelas Mastigophora
Ciri:
 Habitatnya di air tawar dan air laut,
 . Hidup secara parasit atau secara simbiosis mutualisme.
 bergerak dengan menggunakan bulu cambuk (flagel),

16
 . hidupnya ada yang soliter ada yang berkoloni,
 Morfogenesis (bentuk tubuh) bersifat polimorfik (menyerupai berbagai bentuk
morfologi). Jadi, ada yang lonjong, menyerupai bola, memanjang, dan aneka bentuk
lainnya,
 ada yang mempunyai mitokondria dan ada yang tidak,
 Tubuhnya dilindungi selaput fleksibel yang disebut dengan pelicle, sedangkan bagian
luarnya dilapisi oleh selaput plasma,
 mempunyai tubuh yang tetap meski tidak punya rangka luar,
 bersifat mikroskopis atau tidak dapat dilihat dengan mata telanjang,
 Sistem reproduksi dilakukan dengan cara aseksual yaitu dengan pembelahan biner arah
membujur,mendapatkan nutrisinya dengan holozoik, holofilik, maupun saprofitik.
Holozoik berarti Flagellata tersebut memperoleh nutrisi dengan memakan organisme lain
yang berukuran lebih kecil. Holofilik berarti Flagellata memperoleh makanan dengan
mensintesis makanannya sendiri dari organisme yang telah mati, sedangkan saprofitik
adalah sifat parasit Flagellata yang dilakukam dengan menempel pada inangnya untuk
mendapat makanan

 Golongan phytonagellata, misalnya Euglena viridis, Volvax globator (punya kemampuan asimilasi
dengan karbon),Noctiluca millaris.
 Golongan Zooflagellata,misalnya Trypanosoma gambiense, Trypanosoma rhodesiense,
Trypanosoma cruze, Trypanosoma evansi, Trichomonas vaginalis.

17
3. Kelas Ciliata

Ciri:

 Bergerak dengan silia atau rambut getar.

■ Merupakan organisme bersel tunggal (uniseluler).

■ Memiliki bentuk tubuh tetap atau tidak berubah.

■ Bersifat heterotrof, artinya hidup dengan memangsa organisme lain karena tidak dapat
membuat makanannya sendiri.

■ Umumnya berukuran mikroskopis, akan tetapi ada juga spesies yang berukuran sampai
dengan 3 mm sehingga dapat diamati dengan mata telanjang.

■ Bentuk tubuh bermacam-macam, seperti bentuk oval, sandal, lonceng, corong dan lain
sebagainya.

■ Sebagian besar hidup di perairan seperti rawa, sawah, dan tempat-tempat berair yang kaya
akan zat organik.

■ Hidup secara bebas (soliter), parasit, ataupun bersimbiosis di dalam usus vertebrata.

■ Memiliki vakuola kontraktil yang berfungsi untuk mengatur tekanan osmosis sel
(osmoregulasi).

■ Memiliki dua macam nukleus (inti) di dalam satu sel, yaitu makronukleus yang berperan
dalam metabolisme dan reproduksi aseksual (vegetatif), dan mikronukleus yang berperan
dalam reproduksi seksual (generatif).

Ciliata dibagi menjadi empat kelompok, yaitu Holotricha, Suctoria, Peritrichia, dan Spirotichia. Berikut
ini penjelasan masing-masing kelompok Ciliata tersebut.

■ Holotrichia, adalah kelompok Ciliata yang hidup dengan berenang bebas, misalnya pada Paramaecium
dan Didinium.

■ Suctoria, adalah kelompok Ciliata yang memiliki tentakel dan biasanya hidup melekat pada substrat,
misalnya Vorticella.

■ Peritrichia, adalah kelompok Ciliata yang hidup berkoloni dan biasanya berbentuk seperti bola atau
oval, misalnya Nyctoterus ovalis.

■ Spirotrichia, adalah kelompok Ciliata yang berbentuk seperti terompet dan hidup menetap di air tawar
yang bergenang atau mengalir, misalnya Stentor dan Euplotes.

.4. kelas Sporozoa


Ciri:

18
 Tidak memiliki alat gerak khusus, sehingga Sprozoa bergerak dengan cara meluncur
atau mengubah-ubah posisi tubuhnya.
 Merupakan organisme bersel tunggal (uniseluler).
 Kebayakan bersifat parasit, baik pada hewan maupun manusia.
 Dapat membentuk spora pada suatu saat dalam daur hidupnya.
 Mempunyai spora berbentuk lonjong.
 Ukuran spora sekitar 8 – 11 mikron pada dinding kitin.
 Mempunyai 2 kapsul polar pada anterior, berpasangan dengan bentuk seperti labu,
berukuran sama, terletak pada sudut sumbu longitudinal dengan ujung posterior.
 Dari depan ujung anterior sama dengan lebar posterior.
 Dinding katub tidak jelas.
 Daur hidup Sporozoa menunjukkan pergiliran generasi/keturunan antara bentuk
seksual (fase generatif) dan aseksual (fase vegetatif).
 Tubuh berbentuk bulat atau oval.
 Memiliki nukleus (inti sel) tetapi tidak memiliki vakuola kontraktil.
 Memiliki organel-organel kompleks khusus pada salah satu ujung sel (apeks) yang
berfungsi untuk menembus sel dan jaringan tubuh inang.
 Proses penyerapan makanan, pernafasan (respirasi) dan pengeluaran (ekskresi) terjadi
secara langsung melalui permukaan tubuh.
 Sebagian besar spesies Sporozoa menyebabkan penyakit pada hospes (inang) yang
ditumpanginya.

Kelas sporozoa memiliki 3 (tiga) sifat yang berbeda antara genus yang satu dengan genus
yang lain, perbedaan itu antara lain:
■ Genus sporozoa yang hidup didalam sel darah merah dan memerlukan vektor
biologis, sifat ini terdapat pada Genus Plasmodium.
■ Genus sporozoa yang hidup di dalam intestinal dan tidak memerlukan vektor
biologis, sifat ini terdapat pada Genus Isospora dan Genus Eimerie.
■ Parasit yang hidup di dalam sel endotel, leukosit mononukleus, cairan tubuh, sel
jaringan tuan rumah dan belum diketahui vektor biologisnya, sifat ini yang terdapat
pada genus toxoplasma. 

19
Bab 3 Penutup

1. Kesimpulan
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel sel
eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut
hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada
yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generative.Alga merupakan organisme
eukariotik ,otoautotro. meskipun berfotosintesis, alga berbeda dari tanaman karena alga tidak memiliki
jaringan tanaman (akar, batang dan daun). Spesies alga ada yang bersifat uniseluler dan ada pula yang
bersifat multiseluler. Protozoa merupakan organisme bersel tunggal yang sudah memiliki membran inti
(eukariota). Protozoa berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 100 sampai 300 mikron. Bentuk sel Protozoa
sangat bervariasi ada yang tetap dan adayang berubah-ubah. Protozoa umumnya dapat bergerak aktif
karena memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu cambuk (flagellum), bulu getar (cilia),
namun ada juga yang tidak memiliki alat gerak. Sebagian besar Protozoa hidup bebas di air tawar dan laut
sebagai komponen biotik. Beberapa jenis Protozoa hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia.
Protozoa hidup secara heterotrop dengan memangsa bakteri, protista lain, dan sampah organisme

Klasifikasi jamur :

1. Divisi Myxomycophyta
2. Divisi Eumycophyta , terdiri dari beberapa kelas yaitu:
 Kelas Zygomycota
 Kelas Ascomycota
 Kelas Basidiomycota
 Kelas Deuteromycota

Klasifikasi alga :

1. Divisi Cyanophyta
2. Divisi Chlorophyta
3. Divisi Euglenophyta terdiri dari 1 kelas yaitu ; Kelas Euglenophyta
4. Divisi Pyrrophyta Terdiri dari 2 kelas yaitu : Kelas Dinophyceae dan Kelas Desmophyceae
5. Divisi Chrysophyta terdiri dari 3 kelas yaitu; Xanthophyceae (ganggang hijau kuning),
Chrysophyceae (ganggang coklat-keemasan), dan Bacillariophyceae (diatom).
6. Divisi Phaeophyta terdiri dari 3 golongan yaitu; Golongan isogeneratae, Golongan Heterogenerat,
dan Golongan Cyclosporae
7. Divisi Rhodophyta Terdiri dari 1 kelas yaitu kelas Rhodophyceae, kelas ini terdiri daru 2 anak
kelas yaitu : Bangiophycide dan Florideophycide

Klasifikasi protozoa :

1. Kelas Rhizopoda
2. Kelas Mastigophora
3. Kelas Ciliata
4. Kelas Sporozoa

20
2.Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
sangat menunggu kritik dan saran yang membangun dari pembaca semua sehingga penulis bisa
menyusun makalah berikutnya dengan lebih baik.

21
Daftar pustaka

https://www.academia.edu/29800175/Makalah_Alga_Mikrobiologi

https://www.studocu.com/id/document/universitas-sam-ratulangi/mikrobiologi-peternakan/makalah-
jamur-tell-about-fungi/5478886

https://www.gramedia.com/literasi/protozoa/amp/#aoh=16473295745255&csi=1&referrer=https%3A
%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s

22

Anda mungkin juga menyukai