Dosen Pengampu:
Israwari Harahap, M.Si
Anggota:
1
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Evolusi Prokariot, Protista, Munculnya
Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Perkembangan Klasifikasi Makhluk Hidup”
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini degan baik.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan memberikan wawasan yang lebih luas bagi pembacanya. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini terdapat kelebihan dan kekurangannya sehingga kami sebagai penulis
mengharap kritik dan saran yang dapat memperbaiki untuk penulisan makalah selanjutnya.
Terima kasih.
2
DAFTAR ISI
Halaman
Cover .......................................................................................................................................... 1
Kata Pengantar ........................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4
1.2 Tujuan.......................................................................................................................... 4
Bab 2 Pembahasan ..................................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada mulanya semua mahluk hidup diduga berasal dari mahluk bersel satu yang sangat
sederhana, yaitu bakteri prokariot. Dugaan ini diperkuat dengan ditemukannya fosil sel
prokariotik yang ada dalam batu-batuan yang berumur hingga miliaran tahun. Evolusionist
juga menduga bahwa munculnya makhluk hidup yang terorganisasi dengan baik merupakan
hasil dari proses evolusi dari sel-sel prokariotik sederhana yang berkembang menjadi sel
eukarya yang lebih kompleks.
Perbedaan utama yang dapat dijumpai antara sel prokariotik dengan sel eukariotik
adalah bahwa seluruh sel prokariotik tampak jelas tidak memiliki membran yang
menyelimuti nukleus dan juga tidak memiliki organel-organel sel yang merupakan karakter
kunci dari sel eukariotik. Sudah sejak lama dipelajari bagaimana asal-usul darimana asal-
usul sel eukariotik, namun hingga kini fosil sel yang merupakan bentuk antara dari
prokariotik dengan eukariotik seluler belum ditemukan. Juga belum diketahui bagaimana
organel-organel terbentuk pada sel eukariotik.
Prokariot berperan dalam pembentukan kondisi bumi hingga sekarang. Akumulasi O2
atmosfer berasal dariaktivitas fotosintesiss ianobakter 2.5 milyar tahunyang lalu, sedangkan
prokariot tertua hidup3.5 milyar tahunyang lalu. Prokariot ditemukan diberbagai lingkungan
ekstrem dingin, panas, asam, atau basa yang tidak cocok bagi eukariot.
Prokariota adalah organisme pertama, dan bertahan hidup sampai sekarang sebagai
organisme hidup yang paling luas tempat hidupnya dan paling banyak jumlahnya. Prokariota
seringkali hidup dalam asosiasi yang dekat dengan sesamanya dan dengan eukariota, dalam
hubungan yang kita sebut simbiosis. Kasus simbiosis yang secara historis paling penting
adalah berkembangnya mitokondria dan kloroplas dari prokariota menjadi organel didalam
sel-sel inang yang lebih besar. Dengan demikian hewan, tumbuhan, fungi, dan protista
kemungkinan berkembang dari penggabungan simbiotik sel-sel nenek moyang.
1.2 Tujuan
Mengetahui evolusi prokariot, protista, munculnya keanekaragaman makhluk hidup
dan perkembangan klasifikasi makhluk hidup.
4
Bab 2
Pembahasan
Prokariot ditemukan diberbagai lingkungan ekstrem dingin, panas, asam, atau basa yang tidak
cocok bagi eukariot.
5
b) Prokariota berbentuk batang atau bacilli (tunggal/bacillus),adalah bentuk yang paling
umum hidup soliter/menyendiri, tetapi beberapa bentuk batangitu tersususn dalam bentuk
rantai.
c) Prokariota berbentuk heliks meliputi spirilla dan spirokaeta,
Hampir semua prokariota memiliki dinding sel yang berbeda di luar membran plasmanya.
Sebagian besar dinding sel bakteri mengandung peptidoglikan yang terdiri dari modifikasi gula-
gula yang diikat silangkan dengan polipeptida pendek yang berbeda dari satu spesies ke spesies
lain (dinding sel arkhaea tidak memiliki peptidoglikan). Pengaruhnya adalah adanya sebuah
jaringan molekuler tunggal yang membungkus dan melindungi seluruh sel itu.
Banyak diantara prokariota bersifat motil. Bakter motil mendorong dirinya sendiri dengan
menggunakan flagela, menggunakan filamen mirip flagela yang berada didalam dinding sel
(spirokaeta), atau meluncur pada sekresi berlumpur. Dalam sautu lingkungan yang relatif
seragam, prokariota berflagela dapat bergerak secara acak, namun dalam suatu lingkungan yang
heterogen, banyak prokariota yang dapat melakukan taksis, yaitu pergerakan menuju atau
menjauh suatu rangsangan. Prokariota motil yang berfotosintesis umumnya menunjukkan
fototaksis positif, suatu prilaku yang mempertahankan keberadaan prokariota dalam cahaya.
Beberapa prokariota mengandung deretan partikel magnetik kecil yang memungkinkan sel
mengatur orientasi sesuai dengan medan maghnet. Partikel itu dapat membantu sel membedakan
bagian atas dari bagian bawah serta menyebabkan prokariota bergerak menuju sedimen yang
kaya akan zat makanan pada dasar kolam dan laut dangkal.
Berbeda sama sekali dengan flagela eukariota, flagela prokariota merupakan suatu struktur
protein telanjang yang tidak memiliki mikrotubul. Rantai protein globuler, flagelin, melilit
pada pilinan yang rapat untuk membentuk suatu kaitan melengkung, yang disisipkan kedalam
suatu alat dibagian dasar. Tersusun atas sekitar 35 protein yang berbeda, alat dibagian dasar
meliputi suatu sistem cincin dalam lapisan dinding sel (pada bakteri gram negatif). Alat
dibagian dasar –motor flagela- memutar filamen, yang mendorong sel dengan jalan
mendorong melawan medium bagian luar.
· Organisasi seluler dan genomik prokariota berbeda secara mendasar dari organisasi
eukariotik.
Sel-se prokariota tidak terbagi-bagi oleh membran internal. Genom prokariota adalah sebuah
molekul DNA melingkar yang tidak terbungkus oleh suatu membran. Cincin-cincin terpisah
yang lebih kecil disebut plasmid mengkode jalur metabolik tertentu dan resistensi terhadap
antibiotik pada beberapa spesies.
6
Arkaea fotosintetik seperti: Halobacteriumhalobium-pigmen penangkapen enrgi
matahari bakteriorodopsin, yang memberikan warna ungu, tidak berklorofil.
3. Lingkungan anaerob
Arkaeametanogen seperti Methanobacterium penghasil gas metan yang hidup anaerob.
Bakteri Arkaea
7
Lipid membrane Rantai C tidak bercabang rantai C bercabang
Semua jenis utama nutrisi dan metabolisme berkembang pada prokariota, yang merupakan
organisme yang metabolismenya paling beraneka ragam dibumi. Prokariota dapat
dikelompokan kedalam empat katagori berdasarkan cara mendapatkan energi dan
karbon.Fotoautotrof menggunakan energi cahaya, dan kemoautotrof menggunakan bahan-
bahan anorganik untuk mensintesis senyawa organik dari karbon dioksida. Fotoheterotrof
menggunakan energi cahaya dan memerlukan molekul organik. Sebagian besar prokariota
adalah kemoheterotrop, yang memerlukan molekul organik sebagai sumber karbon dan
sumber energi. Aerob obligat memerlukan O2, anaerob obligat teracuni oleh O2, dan aerob
fakultatif dapat bertahan hidup dengan atau tanpa O2 .
Cara – cara utama memperoleh nutrient
Cara
Sumber
Menperoleh Sumber Energi Jenis Organisme
Karbon
Nutrisi
Autotrof
Prokariota fotosintetik, termasuk
Fotoautotrof Cahaya CO2 sianobakter, tumbuhan, protista
tertentu.
Kemoautotrof Bahan kimia Prokariota tertentu (misalnya,
CO2
anorganik sulfolobus)
Heterotrof
Senyawa
Fotoheterotrof Cahaya Prokariota tertentu
organic
Senyawa Senyawa Sebagian besar prokariota dan protista,
Kemoheterotrof
organik organik fungi, hewan, beberapa tumbuhan.
Evolusi metabolisme prokariota merupakan penyebab sekaligus akibat dari
lingkungan dibumi yang berubah. Prokariota pertama kemungkinan adalah kemoautotrof
yang mendapatkan energi dari reaksi yang melibatkan bahan kimia anorganik. Prokariota
fotosintetik awal menggunakan pigmen dan tenaga cahaya fotosistem untuk mengfiksasi
karbon dioksida, yang membebaskan O2 sebagai hasil sampingan. Hal ini secara drastis
8
mengubah atmosfer bumi awal dan mempengaruhi evolusi biologis selanjutnya. Sebagian
besar prokariot bersifat kemoheterotrof, contoh Escherichia coli. Bakteri fotoautotrof
contoh: Sianobakter, bakteri fotosintetik ungu, bakteri fotosintetik hijau.
Kedua skenario di atas mempostulatkan bahwa penggunaan ATP sebagai alat ukur energi
berevolusi sangat tinggi.
a. Dalam satu skenario, suatu kemoheterotrof awal hidup dengan menggunakan ATP dan
senyawa organik lain ayang diserap dari lingkungannya. Skenario ini beranggapan bahwa sel
pertama hidup dalam sup molekul organik yang dihasilkan secara abiotik. Perombakan secara
enzimatis senyawa organik itu menghasilkan energi dan karbon.
b. Suatu skema yang berbeda, tetapi lebih masuk akal, mengemukakan bahwa cara
memperoleh energi melalui metabolisme yang paling awal adalah kemoautotrofik, yaitu sel-
sel nenek moyang yang mendapatkan karbon dari CO2 dan mensintesis ATPnya sendiri
melalui suatu mekanisme kemiosmotik sederhana. Pada model yang ditunjukkan ini, enzim
dari kemoautotrof meningkatkan reaksi kimia senyawa anorganik sederhana seperti FeS dan
H2S, yang sangat melimpah pada bumi purbakala. Hidrogenase (bola abu-abu), suatu enzim
yang terdapat dalam membran organisme itu, merangkai pembebasan energi dari senyawa
anorganikdengan pemisahan H2 dan dengan pemeliharaaan gradien proton(H+) melintasi
membran plasma. Selanjutnya, energi potensial dari gradien proton itu akan merangsang
sintesis ATP secara enzimatis
Protista adalah eukariota yang paling beragam. Semua protista adalah eukariota, dan
keanekaragaman protista menggambarkan“eksperimen”berbeda dalam evolusi organisasi
eukariotik. Sebagian besar protista adalah uniseluler, tetapi ada juga yang berbentuk koloni
dan multiseluler sederhana. Protista ditemukan di air, hidup sebagai plankton, menempati
bagian dasar air yang selalu terendam, atau menempati tanah yang lembab atau cairan tubuh
organisme lain. Diantara semua eukariota, protista secara nutrisi merupakan organisme yang
paling beraneka ragam, karena ada protista yang fotoautotrof, heterotrof, maupun miksotrof.
Protista memperlihatkan spektrum yang paling beraneka ragam dalam struktur dan
siklushidup diantara semua organisme yang diketahui.
Simbiosis terlibat dalam munculnya eukariota dari prokariota. Sistem endomembran
eukariota mungkin berkembang dari pelipatan kedalam yang terspesialisasi pada membran
plasma prokariota nenek moyang. Kloroplas dan mitokondria secara berturut-turut adalah
keturunan sinobakteri dan prokariota aerobik heterotrof, yang tinggal didalam sel-sel
eukariota yang sedang berkembang.
9
Flagela, contoh Pseudomonas Pili, contoh: Escherichia coliFilamen,
10
5. Algae (Protista yang mirip tumbuhan) Algae mencakup semua organism bersel satu
maupun banyak yang memiliki kloroplas :
6. Algae hijau, yang memiliki hubungan dengan tumbuhan yang lebih tinggi
(Embryophyta). Contohnya Ulva
7. Alga merah, mencakup banyak alga laut, contohnya Porphyra
8. Heterokontophyta, meliputi gsnggsng coklat dan lainnya. Contohnya Macrocystis
Protista menyerupai jamur. Beragam organism dengan organisasi tingkat protista
awalnya dianggap sama dengan jamur, sebab mereka memproduksi sporangia. Ini meliputi
jamur lender dan jamur air.
Anggota calon kingdom arkhaezoa tidak memiliki mitokondria dan dapat mewakili
garis keturunan awal eukariotik. Giardia dan arkhaezoa lain, yang tidak memiliki
mitokondria, menunjukkan garis keturunan eukariotik yang paling kuno. Organisme dalam
garis keturunan tersebut kemungkina tidak pernah memiliki mitokondria atau mungkin juga
pernah memilkinya namun kehilangan organel tersebut dalam perjalan evolusi.
Calon kingdom euglenozoa mencakup flagelata autotrofik dan heterotrofik.
Euglenozoa meliputi euglenoid (exp: euglena), yang memiliki ciri khas kantong anterior
tempat bagian dasar flagela berada, dan kinetoplastida, parasit dengan satu mitokondria besar
dan berhubungan dengan organel yang mengandung DNA.
Rongga( alveoli) subpermukaan adalah ciri khas calon kingdom alveolata.
Alveolata meliputi dinoflagelata yang bergerak dalam gerakan berputar dengan bantuan
denyutan flagela; apikompleksa, parasit dengan siklus hidup kompleks yang ditandai dengan
tahapan seksual dan aseksual yang sering kali memerlukan dua atau lebih spesies inang; dan
siliata, yang menggunakan silia untuk bergerak dan mengambil makanan, dan merupakan
salah satu sel yang paling kompleks.
Suatu kumpulan eukariota multiseluler yang beraneka ragam bergerak dengan
menggunakan pseudopodia (kaki semu). Rhizopoda (amoeba uniseluler dan kerabatnya)
bergerak dengan bantuan penjuluran seluler yang disebut pseudopodia. Aktinopoda (heliozoa
dan radiolaria) memiliki pseudopodia yang kecil dan menyerupai berkas yang disebut
aksopodia yang membantu mereka mengapung dan mencari makan. Sebagian besar foram
laut memiliki cangkang berpori tempat untai sitoplasma menjulur.
Jamur lendir memiliki adaptasi struktural dan siklus hidup yang meningkatkan peran
ekologisnya sebagai pengurai. Jamur lendir plasmodial menangkap makanan dengan bantuan
suatu plasmodium amoeboid yang mampu berdiferensiasi menjadi sporangia yang
bereproduksi secara seksual ketika kelembapan atau makanan berkurang. Jamur lendir seluler
adalah organisme haploid dengan siklus hidup yang meliputi suatu tahapan amoeboid
multiseluler yang membentuk tubuh buah aseksual.
Diatom, alga pirang, alga coklat, dan jamur air adalah anggota calon kingdom
stramenopila. Stramenopila adalah suatu kelompok fotoautotrof dan heterotrof yang sangat
beraneka ragam, disatukan oleh sistematika molekuler, flagela yang memiliki penjuluran
yang menyerupai rambut, da kloroplas yang kemungkinan berasal dari sel eukariotik
endosimbiotik. Diatom (bacillariophyta) pada umumnya adalah organisme unuseluler dengan
dinding silika mirip gelas yang unik. Alga pirang (Chrysophyta) adalah plankton air tawar
dan air laut bigflagela. Oomycota (jamur air, karat putih, dan jamur berbulu halus) adalah
heterotrof dengan diding sel selulosa dan tahapan bigflagela dalam siklus hidupnya. Alga
coklat (Phaeophyta) adalah multiseluler dan umumnya hidup dilaut, mencakup kelp.
Sebagian besar spesies menunjukkan beberapa jenis pergiliran generasi.
11
Adaptasi struktural dan biokimiawi membantu rumput laut bertahan hidup dan
bereproduksi dipesisir laut. Rumput laut meliputi spesies alga coklat, alga merah, dan alga
hijau yang hidup dilaut dan membentuk thallus. Semuanya beradaptasi dengan baik untuk
kehidupan dengan turbulensi yang hebat dipinggir laut.
Beberapa alga memiliki siklus hidup dengan pergiliran generasi multiseluler haploid
dan diploid. Alga merah (calon kingdom rodophyta) tidak memiliki flagela. Alga merah
sebagian besar adalah multiseluler dan sebagian besar adalah organisme laut, alga merah
memiliki pigmen asesori merah bernama fikoeritrin. Alga hijau dan tumbuhan kemungkinan
memiliki nenek moyang fotoautotrofik yang sama. Nenek moyang bersama alga hijau barang
kali muncul dari suatu asosiasi endosimbiotik antara eukariota heterotrofik berflagela dengan
suatu sianobakter dan Multiselularitas muncul secara independen beberapa kali.
12
Rhizobium: nitrogen amonia(sumberN) bagi kedelai. Kedelai menyediakan gula bagi
Rhizobium.
DAFTAR PUSTAKA
13