Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Ciri-ciri dan Peranan Bakteri Dalam Kehidupan
Manusia” ini dapat diselesaikan. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas mata pelajaran Biologi.
Bakteri merupakan mikro organisme hidup yang Allah SWT ciptakan sangat kecil hingga
tidak kasat mata, dibutuhkan alat tertentu untuk dapat melihatnya, seperti mikroskop. Bakteri
diciptakan dengan berbagai bentuk, fungsi dan sifat yang berbeda. Dengan makalah ini
penulis akan memaparkan apa itu bakteri?
Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih.
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih banyak kekurangan, baik dalam hal
isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempernaan makalah ini. Akhirnya
semoga makalah ini bisa memberikan manfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi
pembaca. Amin.

                                                                                                    Sejangkung, 12 April 2023


                                                                                                                    

Tim Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................................ ............i


KATA PENGANTAR................................................................................................ ....... ......ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I      PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah.........................................................................................................1
B.  Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C.  Tujuan Makalah....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian..............................................................................................................................3
B. Pembahasan..........................................................................................…………..............12
BAB III PENUTUP
A. Simpulan............................................................................................................................. 13
B. Saran....................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………. 14
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah


Dalam kemajuan iptek seperti yang ada pada saat ini, menuntut manusia untuk
bekerja lebih keras lagi. Didalam setiap pekerjaan sudah pasti terdapat resiko dari
pekerjaan tersebut sehingga dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. Penyakit akibat
kerja ini di sebabkan oleh beberapa factor diantaranya adalah factor biologi, fisik, kimia,
fisiologi dan psykologi. Sebagai contoh orang yang bekerja pada sektor peternakan atau
pada sektor pekerjaan yang berkontak langsung dengan lingkungan.
Lingkungan dimana mereka bekerja itu tidak selalu bersih dalam artian bebas dari
sumber–sumber penyakit yang berupa virus, bakteri, protozoa, jamur, cacing, kutu,
bahkan hewan dan tumbuhan besarpun  dapat menjadi sumber penyakit. Akan tetapi
virus dan bakterilah yang menjadi penyebab utama penyakit dalam kerja, khususnya
pekerjaan yang berkontak langsung dengan lingkungan.
Untuk mencegah terjangkitnya  penyakit yang diakibatkan oleh bakteri tidak
hanya membutuhkan tindakan pengobatan saja tetapi juga diperlukan pengetahuan
tentang itu bakteri bagaimana bakteri tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah
sebagai berikut :
1.    Apa itu Bakteri?
2. Apa saja ciri-ciri bakteri?
3. Bagaimana bakteri berkembang biak?
4.    Bagaimana bentuk bakteri?
5.    Bagaimana jenis-jenis bakteri?
6.    Bagaimana peranan bakteri dalam kehidupan?

C.  Tujuan Makalah
Sejalan dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, laporan ini disusun dengan
tujuan :
1.    Untuk mengetahui apa itu bakteri
2. Untuk mengethui ciri-ciri bakteri
3. Untuk mengetahui bagaimana bakteri berkembang biak.
4. Untuk mengetahui bagaimana bentuk bakteri.
5. Untuk mengetahui bagaimana jenis-jenis bakteri.
6. Untuk mengetahui bagaimana peranan bakteri dalam kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian, Ciri dan Struktur Bakteri


1. Pengertian Bakteri
Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas
dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan
organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/ prokariot, tidak mengandung
klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil).
Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki jumlah
spesies mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di mana-mana mulai
dari di tanah, di air, di organisme lain, dan lain-lain juga berada di lingkungan yang
ramah maupun yang ekstrim.
Dalam tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun
penambahan jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti ph,
suhu temperatur, kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa
metabolisme.
2. Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
1.Organisme multiselluler
2.Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3.Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya
memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam.
6. Hidup bebas atau parasite.
7.Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut
dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan.
8.Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung
peptidoglikan.
3. Struktur Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1.Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri) Meliputi: dinding sel,
membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
2.Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
Struktur dasar sel bakteri
Struktur dasar bakteri : Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan
protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri
gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila
peptidoglikannya tipis).Membran plasma adalah membran yang menyelubungi
sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein. Sitoplasma adalah cairan sel.
Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan
RNA. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang
dibutuhkan.

B.     Pembiakan Bakteri


1. Pembiakan Bakteri
Bakteri tidak mengalami mitosis dan meiosis. Hal ini merupakan perbedaan penting
antara bakteri (prokariot) dengan sel eukariot. Reproduksi. Bakteri mengadakan
pembiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan paraseksual. Pembiakan secara
aseksual dilakukan dengan pembelahan, sedangkan pembiakan paraseksual dilakukan
dengan cara transformasi, transduksi , dan konjugasi. Namun, proses pembiakan cara
seksual berbeda dengan eukariota lainnya. Sebab, dalam proses pembiakan tersebut
tidak ada penyatuan inti sel sebagaimana biasanya pada eukarion, yang terjadi hanya
berupa pertukaran materi genetika (rekombinasi genetik). Berikut ini beberapa cara
pembiakan bakteri dengan cara rekombinasi genetik dan membelah diri.
Ada tiga cara paraseksual yang diketahui, yaitu transformasi, konjugasi dan transduksi
Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu
ke sel bakteri yang lain. Pada proses transformasi tersebut ADN bebas sel bakteri donor
akan mengganti sebagian dari sel bakteri penerima, tetapi tidak terjadi melalui kontak
langsung. Cara transformasi ini hanya terjadi pada beberapa spesies saja, . Contohnya :
Streptococcus pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus, Neisseria, dan Pseudomonas.
Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain.
Misalnya pada bakteri Pneumococci yang menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri
patogen yang semula tidak kebal antibiotik dapat berubah menjadi kebal antibiotik
karena transformasi. Proses ini pertama kali ditemukan oleh Frederick Grifith tahun
1982.

Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan


perantaraan virus. Selama transduksi, kepingan ganda ADN dipisahkan dari sel bakteri
donor ke sel bakteri penerima oleh bakteriofage (virus bakteri). Bila virus – virus baru
sudah terbentuk dan akhirnya menyebabkan lisis pada bakteri, bakteriofage yang
nonvirulen (menimbulakan respon lisogen) memindahkan ADN dan bersatu dengan
ADN inangnya, Virus dapat menyambungkan materi genetiknya ke DNA bakteri dan
membentuk profag. Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA virus sering terbawa
sepenggal DNA bakteri yang diinfeksinya. Virus yang terbentuk memiliki dua macam
DNA yang dikenal dengan partikel transduksi (transducing particle). Proses inilah yang
dinamakan Transduksi. Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan Jashua Lederberg
pada tahun 1952.
Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan –) dengan membentuk jembatan
untuk pemindahan materi genetik. Artinya, terjadi transfer ADN dari sel bakteri donor
ke sel bakteri penerima melalui ujung pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel peneima
dan ADN dipindahkan melalui pilus tersebut. Kemampuan sel donor memindahkan
ADN dikontrol oleh faktor pemindahan ( transfer faktor = faktor F )
Pembelahan Biner, pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan
sifat sel induknya. Pembelahan biner mirip mitosis pada sel eukariot. Badanya,
pembelahan biner pada sel bakteri tidak melibatkan serabut spindle dan kromosom.
Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut:
1.Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus.
2.Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang.
3.Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang segera
berpisah dan terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri yang tetap
bergandengan setelah pembelahan, bakteri demikian merupakan bentuk koloni.
Pada keadaan normal bakteri dapat mengadakan pembelahan setiap 20 menit sekali.
Jika pembelahan berlangsung satu jam, maka akan dihasilkan delapan anakan sel.
Tetapi pembelahan bakteri mempunyai faktor pembatas misalnya kekurangan makanan,
suhu tidak sesuai, hasil eksresi yang meracuni bakteri, dan adanya organisme pemangsa
bakteri. Jika hal ini tidak terjadi, maka bumi akan dipenuhi bakteri.

C. Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia)
serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri :
1. Bakteri Kokus :
kokus Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal
Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk
rantai.
Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah
anggur
2. Bakteri Basil :
Basil
Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal
Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan
Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai
3. Bakteri Spirilia
spirilia Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma

D. Jenis Bakteri Berdasarkan Jumlah dan Letak Flagel


1. Atrik, yaitu bakteri yang tidak memiliki flagel.
2. Monotrik, yaitu bakteri yang mempunyai satu flagel pada ujung tubuhnya.
3. Amfitrik, yaitu bakteri yang memiliki dua kelompok flagel  yang masing-
masingBterdapat di ujung tubuhnya.
4.Lofotrik, yaitu bakteri yang memiliki segerombol flagel pada salah satu ujung
tubuhnya.
5.Peritrik, yaitu bakteri yang memiliki flagel di seluruh permukaan tubuhnya.
Berdasarkan Karakteristik Dinding Sel Melalui Sistem Pewarnaan Gram
1.Bakteri gram positif, yaitu bakteri yang mempunyai dinding sel dengan lapisan
peptidoglikan yang tebal. Contohnya: Bacillus subtilis, Clostridium botulinum, Vibrio
cholerae, Neisseria gonorrhoeae, dan Treponema pallidum.
2. Bakteri gram negatif, yaitu bakteri yang mempunyai dinding sel dengan lapisan
peptidoglikan yang tipis. Contohnya: Escherichia coli, Streptococcus mutans,
Propionibacterium acnes, dan Staphylococcus aurens.
Berdasarkan Kebutuhannya Terhadap Oksigen
1.Bakeri aerob obligat, yaitu bakteri yang hidupnya mutlak memerlukan oksigen bebas.
Contohnya: Escherichia coli.
2.Bakteri anaerob obligatif, yaitu bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen sama sekali
dan kadang bisa mati bila ada oksigen. Contohnya: Clostridium tetani, Clostridium
botulinum.
3.Bakteri anaero fakultatif, yaitu bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen.
Contoh: Salmonella typhosa.
 Berdasarkan Kebutuhan Energi
1.Bakteri aerob, yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk memperoleh
energinya. Contoh: Nitrosomonas, Thiobacillus, Notrobacter.
2.Bakteri anaerob, yaitu bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bebas untuk
memperoleh energinya. Contohnya: Clostridium denitrificans.
Berdasarkan Cara Memperoleh Makanan
1.Bakteri autotrof yaitu bakteri yang dapat mensintetis makananya sendiri dari senyawa
anorganik menjadi senyawa organik.
a.Bakteri fotoautotrof, yaitu bakteri yang dapat mensintesis makanannya sendiri dengan
menggunakan energi cahaya matahari melalui proses fotosintetis. Contohnya: bakteri
belerang ungu Thiocystis sp,
b.Bakteri kemoautotrof, yaitu bakteri yang dapat mensintetis makanannya sendiri dengan
menggunakan energi kimia. Contohnya: Gallionella, Nitrosomonas, Nitrococcus, dan
Nitrobacter.
2.Bakteri heterotrof, yaitu bakteri yang memperoleh makanannya (berupa snyawa
organik) dari bergantung pada organisme lain karena tidak dapat mensintetis
makanannya sendiri.
c.Bakteri saprofit, yaitu bakteri yang memperoleh makanannya berasal dari sisa-sisa
organisme yang telah mati, sampah-sampah, kotoran, dan bangkai. Contohnya:
Thiobacillus dinitrificants, Clostridium sporageus, Eschechia coli, Lactobacillus
bulgaricus, dan Methanobacterium ruminatum.
d.Bakteri parasit, yaitu yang meperoleh makanannya dari organisasi yang ditumpanginya
(inangnya). Contohnya: Borrelia novyi, Famili Treponemataceae, Famili
Spirochaetaceae, Borrelia recurrentis, dan Borrelia burgdorferi.
e. Bakteri patogen, yaitu bakteri parasit yang menyebabkan penyakit pada hospes atau
inang yang dihinggapinya. Contohnya: Neisseria gonorrhoeae (parasit pada manusia
yang menyebabkan penyakit kelamin atau kencing nanah), Bacterium papaya (parasit
pada tumbuhan yang menyebabkan penyakit pada pepaya), dan Bacillus anthracis
(parasit pada hewan yang menyebabkan penyakit antraks pada ternak).
f. Bakteri apatogen, yaitu bakteri yang tidak menimbulkan penyakit pada hospes atau
inang. Contohnya: Streptomyces grieus dan Escherichia coli.
Berdasarkan Suhu Pertumbuhan
1.Bakteri psikrorofil, yaitu bakteri yang hidup pada suhu terendah yaitu 0oC-30oC.
Bakteri ini banyak ditemukan di dasar lautan, di daerah kutub, dan pada bahan makanan
yang didinginkan.
2.Bakteri mesofil, yaitu bakter yang hidup pada suhu 25oC-40oC. Bakteri ini terdapat
pada tanah, air, dan tubuh vertebrata.
3.Bakteri termofil, yaitu bakteri yang hidup pada suhu 45oC-75oC. Bakteri ini banyak
terdapat di tempat-tempat bersuhu tinggi, di tanah, air laut, dan pada susu.
4.Bakteri hipertermofil, yaitu bakteri yang hidup pada suhu diatas 75oC. Bakteri ini
ditemukan di sumber air panas.

E. Peranan Bakteri Dalam Kehidupan


1. Bakteri yang menguntungkan
Bakteri menghasilkan antibiotik seperti tirotrisin, basitrasin, streptomisin, teramisin, dan
polimiksin yang berguna dalam pengobatan. Beberapa jenis bakteri dimanfaatkan secara
luas untuk membuat bahan organik dan makanan seperti keju, asam asetat, dan berbagai
asam amino.
Berikut ini adalah beberapa contoh bakteri yang menguntungkan.
a. Lactobacillus bulgaricus dan L. acidophilus untuk membuat yoghurt.
b. Lactobacillus casei digunakan dalam pembuatan keju.
c. Rizobium bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dapat menambat
nitrogen dari udara bebas sehingga dapat menyuburkan tanah.
d. Acetobacter xylinum digunakan dalam proses pembuatan nata de coco dari air
kelapa.
e. Escherichia coli yang hidup di dalam usus besar manusia membantu membusukkan
sisa-sisa makanan dan menghasilkan vitamin K.
f. Streptococcus griceus menghasilkan antibiotik streptomisin.
g. Pada pengolahan limbah, diperlukan bakteri aerob untuk mengoksidasi limbah,
sehingga daya racun limbah terhadap lingkungan berkurang.
h. Pada pembuatan biogas, bakteri mengubah sampah dan kotoran menjadi biogas yang
terutama terdiri atas gas metana. Gas metana dapat digunakan sebagai bahan bakar
dan penerangan.
i. Dalam rekayasa genetika, ADN bakteri dimodifikasi sehingga menghasilkan protein
tertentu yang dibutuhkan manusia. Dengan demikian dapat diperoleh sejumlah besar
protein/enzim dalam waktu relatif singkat. bakteri yang merugikan.
2. Bakteri yang Merugikan
Banyak bakteri yang bersifat merugikan karena menimbulkan penyakit pada
manusia, hewan, dan tumbuhan. Bakteri juga menyebabkan banyak kerusakan pada
makanan, bahan pangan, dan menghasilkan toksin/racun.
Berikut ini contoh beberapa jenis bakteri yang merugikan.
a. Clostridium tetani menyebabkan penyakit tetanus.
b. Salmonella typhi menyebabkan penyakit tifus.
c. Diplococcus pneumonia menyebabkan penyakit pneumonia/ radang paru-paru.
d. Bacillus anthracis menyebabkan penyakit antraks pada sapi, kerbau, dan domba.
e. Aspergillus flavus merusak biji kacang-kacangan yang disimpan dan
menghasilkan racun aflatoksin yang berbahaya.
f. Erwinia tracheiphila menyebabkan penyakit busuk daun pada tanaman labu.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari pembahasan diatas mengenai Eubacteria(Bakteri), dapat disimpulkan bahwa Bakteri
umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/ prokariot, tidak
mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil).
Bakteri mengadakan pembiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan paraseksual.
Pembiakan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan, sedangkan pembiakan paraseksual
dilakukan dengan cara transformasi, transduksi dan konjugasi.
Berdasarkan bentuk bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral
(spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Jenis bakteri dibedakan berdasarkan jumlah dan letak flagel, berdasarkan, karakteristik
dinding sel melalui sistem pewarnaan gram, berdasarkan, kebutuhannya terhadap oksigen,
berdasarkan kebutuhan energi, berdasarkan cara memperoleh makanan, berdasarkan suhu
pertumbuhan.

B.     Saran
Mungkin akan lebih baik lagi jika adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun dari
semua pihak demi penyempurnaan makalah ini, namun sebagai manusia biasa penulis hanya
bisa berharap semoga bisa bermanfaat dan mudah-mudahan memenuhi fungsi sebagaimana
mestinya. Amiin...
Setelah membaca pembahasan tadi, diharapkan pembaca mendapat pencerahan mengenai
bakteri, bakteri mana yang menguntungkan dan bakteri mana yang merugikan.

DAFTAR PUSTAKA

Alcamo IE (2001). Fundamentals of microbiology. Boston: Jones and Bartlett. ISBN 0-7637-
1067-9.
Atlas RM (1995). Principles of microbiology. St. Louis: Mosby. ISBN 0-8016-7790-4.
Martinko JM, Madigan MT (2005). Brock Biology of Microorganisms, 11th ed., Englewood
Cliffs, N.J: Prentice Hall. ISBN 0-13-144329-1.
Holt JC, Bergey DH (1994). Bergey's manual of determinative bacteriology, 9th ed.,
Baltimore: Williams & Wilkins. ISBN 0-683-00603-7.
Hugenholtz P, Goebel BM, Pace NR (1998). "Impact of culture-independent studies on the
emerging phylogenetic view of bacterial diversity". J Bacteriol 180 (18): 4765–74.
Funke BR, Tortora GJ, Case CL (2004). Microbiology: an introduction, 8th ed,, San
Francisco: Benjamin Cummings. ISBN 0-8053-7614-3.

Anda mungkin juga menyukai