BAKTERI
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1. VICDAN HEPTAMAYRA
2. JEA SAFIRA HAGI
3. ENDAH YUNIA HASIATI
4. ANGELLYA BHEKTI ANANDA
5. RIZKI ADITYA
6. AZZAHRA PUTRI JULIANTY
7. LEKAT AKBAR
KELAS : X.1
MAPEL : BIOLOGI
GURU PEMBIMBING : HENDRIYANTO S.Pd
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah ini dapat diselesaikan dengan
baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya.
Makalah ini saya buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Biologi yang
dibimbing Pak Hendriyanto S.Pd. Saya ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah ini. Dan
kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi
internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan
menjadi bahan makalah.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang
akan dibahas didalam makalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Apa itu eubacteria (bakteri)?
2. Bagaimana karakter bakteri?
3. Bagaimana morfologi bakteri?
4. Bagaimana klasifikasi bakteri?
5. Bagaimana peranan bakteri dalam kehidupan?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang bakteri ini yaitu,
Untuk mengetahui apa itu eubacteria (bakteri), Untuk mengetahui
bagaimana bakteri berkembang biak, Untuk mengetahui bagaimana bentuk
bakteri, Untuk mengetahui bagaimana jenis-jenis bakteri, Untuk
mengetahui bagaimana peranan bakteri dalam kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ekologi Bakteri
B. Morfologi Bakteri
C. Karakteristik Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup
lainyaitu:
1. Organisme uniselluler.
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel).
3. Umumnya tidak memiliki klorofil.
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan
mikronumumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam.
6. Hidup bebas atau parasite
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas, kawah
atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan.
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya
mengandung peptidoglikan.
D. Reproduksi Bakteri
Bakteri mengadakan pembiakan dengan dua cara, yaitu secara
aseksual dan seksual. Pembiakan secara aseksual dilakukan dengan
pembelahan, sedangkan pembiakan seksual dilakukan dengan cara
transformasi, transduksi , dan konjugasi. Namun, proses pembiakan cara
seksual berbeda dengan eukariota lainnya. Sebab, dalam proses
pembiakan tersebut tidak ada penyatuan inti sel sebagaimana biasanya
pada eukarion, yang terjadi hanya berupa pertukaran materi genetika
(rekombinasi genetik). Berikut ini beberapa cara pembiakan bakteri dengan
cara rekombinasi genetik dan membelah diri.
1. Rekombinasi Genetik
Rekombinasi genetik adalah pemindahan secara langsung DNA di
anatara dua sel bakteri melalui proses berikut:
a) Transformasi
Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel
bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain. Pada proses transformasi
tersebut ADN bebas sel bakteri donor akan mengganti sebagian dari sel
bakteri penerima, tetapi tidak terjadi melalui kontak langsung. Cara
transformasi ini hanya terjadi pada beberapa spesies saja, . Contohnya :
Streptococcus pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus, Neisseria, dan
Pseudomonas. Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri menularkan
sifatnya ke bakteri lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci yang
menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri patogen yang semula tidak
kebal antibiotik dapat berubah menjadi kebal antibiotik karena transformasi.
Proses ini pertama kali ditemukan oleh Frederick Grifith tahun 1982.
b) Transduksi
Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain
dengan perantaraan virus. Selama transduksi, kepingan ganda ADN
dipisahkan dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima oleh bakteriofage
(virus bakteri). Bila virus – virus baru sudah terbentuk dan akhirnya
menyebabkan lisis pada bakteri, bakteriofage yang nonvirulen
(menimbulakan respon lisogen) memindahkan ADN dan bersatu dengan
ADN inangnya, Virus dapat menyambungkan materi genetiknya ke DNA
bakteri dan membentuk profag. Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA
virus sering terbawa sepenggal DNA bakteri yang diinfeksinya. Virus yang
terbentuk memiliki dua macam DNA yang dikenal dengan partikel
transduksi (transducing particle). Proses inilah yang dinamakan Transduksi.
Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan Jashua Lederberg pada tahun
1952.
c) Konjugasi
Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan –) dengan
membentuk jembatan untuk pemindahan materi genetik. Artinya, terjadi
transfer ADN dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima melalui ujung
pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel peneima dan ADN dipindahkan
melalui pilus tersebut. Kemampuan sel donor memindahkan ADN dikontrol
oleh faktor pemindahan ( transfer faktor = faktor F )
2. Pembelahan Biner
Pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan
sifat sel induknya. Pembelahan binermirip mitosis pada sel eukariot.
Badanya, pembelahan biner pada sel bakteri tidak melibatkan serabut
spindle dan kromosom. Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase, yaitu
sebagai berikut:
a. Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus.
b. Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang.
c. Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang
segera berpisah dan terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri
yang tetap bergandengan setelah pembelahan, bakteri demikian
merupakan bentuk koloni.
E. Klasifikasi Bakteri
Klasifikasi bakteri yang dipakai di Eropa dan Amerika Serikat,
sekarang ini banyak mengunakan sistematik yang disusun oleh Bergey.
Edisi yang sekarang dari ”Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology”
adalah edisi kesembilan tahun 1994. Awal dari klasifikasi bakteri oleh D.H.
Bergey mulai tahun 1923, karena pada tahun tersebut terbitlah buku
”Manual of Determinative Bacteriology”. Buku pedoman ini secara
berangsur – angsur diperbaiki, dan pada tahun 1947, buku tersebut
diterbitkan keenam kalinya dengan nama ”Bergey’s Manual of
Determinative Bacteriology”(Waluyo, 2005).
Berdasarkan bentuknya yang tetap, dindingnya yang kuat, dan
adanya kemampuan untuk hidup autotrof, maka bakteri digolongkan pada
Dunia Tumbuhan. Dunia tumbuhan pada garis besarnya dibagi atas takson
– takson, seperti divisi, klas, ordo, famili (genus), spesies, varietas (Kata
”taxa” jamak dari ”taxon” ; dan takson berarti satuan atau kelompok)
tersebut seringkali juga ada penyisipan sub kelompok, seperti sub divisi,
sub klas, sub ordo, sub famili, sub genus, sub spesies, dan sebagainya. Hal
tersebut di atas, bila kita mengacu pada dunia mahluk hidup dibagi menjadi
2 Dunia yaitu tumbuhan dan hewan(Waluyo,2005).
Saat ini yang dipakai sebagai acuan yaitu pada klasifikasi Bergey’s
tahun1994 edisi ke-9. Kelompok bakteri secara garis besar digolongkan
menjadi 4 kategori besar, yakni :
1) Kategori Besar I
Eubacteria Gram negatif dengan dinding sel, yang terdiri dari 16 Grup.
Bakteri gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna
kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna
merah bila diamati dengan mikroskop. Disisi lain, bakteri gram-positif akan
berwarna ungu. Perbedaan keduanya didasarkan pada perbedaan struktur
dinding sel yang berbeda dan dapat dinyatakan oleh prosedur pewarnaan
Gram. Prosedur ini ditemukan pada tahun 1884 oleh ilmuwan Denmark
bernama Christian Gram dan merupakan prosedur penting dalam klasifikasi
bakteri.
Bakteri gram negatif (seperti E. coli) memiliki sistem membran ganda
di mana membran pasmanya diselimuti oleh membran luar permeabel.
Bakteri ini mempunyai dinding sel tebal berupa peptidoglikan, yang terletak
di antara membran dalam dan membran luarnya.
2) Kategori Besar II
4) Kategori Besar IV
G. Metabolisme Bakteri
Dalam kehidupan, mahluk hidup memerlukan energi yang diperoleh dari
proses metabolisme. Metabolisme terjadi pada semua mahluk hidup
termasuk kehidupan mikroba. Pada hewan atau tumbuhan yang berderajat
tinggi enzim yang di sediakan untuk keperluan metabolisme reatif stabil,
selama terjadi perkembangan individu memang terjadi perubahan susunan
enzim, akan tetapi pada pergantian lingkungan perubahan itu sangat kecil.
Metabolisme merupakan serentetan reaksi kimia yang terjadi dalam sel
hidup. Bedasarkan kebutuhan karbon Bakteri dapat dibagi menjadi dua
kelompok besar, yaitu bakteri autotrof (lithotropik) dan heterotropik
(organotropik).
➢ Bakteri aerob
Organisme aerobik atau aerob adalah organisme yang melakukan
metabolisme dengan bantuan oksigen. Aerob, dalam proses dikenal
sebagai respirasi sel, menggunakan oksigen untuk mengoksidasi substrat
(sebagai contoh gula dan lemak) untuk memperoleh energi. Misalnya
Nitrosococcus, Nitrosomonas dan Nitrobacter
➢ Bakteri anaerob
Anaerob artinya “hidup tanpa udara”. Perkembangan bakteri anaerob
ini terjadi pada tempat-tempat yang sedikit atau sama sekali tidak
mengandung oksigen. Kuman-kuman ini normalnya ditemukan di mulut,
saluran pencernaan dan vagina serta pada kulit. Umumnya penyakit-
penyakit yang disebabkan oleh bakteri anaerob adalah gas gangren,
tetanus dan botulisme. Bakteri anaerob dapat menyebabkan infeksi jika
barier (sawar) normal (seperti kulit, gusi dan dinding usus) mengalami
kerusakkan akibat pembedahan, jejas atau penyakit. Biasanya sistem
kekebalan tubuh akan membunuh bakteri yang masuk ke dalam tubuh,
tetapi kadang-kadang bakteri tersebut mampu berkembang dan
menyebabkan infeksi. Bagian tubuh yang mengalami kerusakkan jaringan
(nekrosis) atau suplai aliran darahnya sedikit merupakan tempat-tempat
yang disenangi oleh bakteri anaerob untuk tumbuh dan berkembang karena
miskin akan oksigen. Keadaan yang kurang mengandung oksigen dapat
disebabkan karena penyakit pembuluh darah, keadaan syok,
trauma/cedera dan tindakkan pembedahan.
A. Kesimpulan
Bakteri, dari kata latin bacterium (jamak,bacteria) adalah kelompok
terbanyak dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan
kebanyakan bersel tunggal, dengan struktur sel yang relatif sederhana
tanpa nucleus, cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan
kloroplas. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5
um,meski ada yang sampai 0,3 mm dalam diameter Thiomargarita. Mereka
umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi
dengan komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak
menggunakan flagella, yang berbeda dalam strukturnya dari flagella lain.
Bakteri pertama ditemukan oleh Anthony van Leeuwenhock pada
1674. Struktur bakteri yang paling penting adalah dinding sel. Berdasrkan
bentuknya, bakteri dibagi menjadi 3 golongan besar yaitu:
1. Kokus
2. Spiril
3. Basil
Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan penyakit
pada manusia, hewan, dan tumbuhan disebut bakteri pathogen.
B.SARAN
Dengan mengetahui berbagai macam bakteri khususnya bakteri
pathogen maka jagalah Kesehatan baik Kesehatan pribadi maupun
Kesehatan lingkungan agar tidak terhinggap bakteri
DAFTAR PUSTAKA