Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

BAKTERI

Di susun oleh :
1. Fitri Hidayati (130400072)
2. Sevia Dwi Suryanti (130400034)
3. Choirun Nisa (130400060)
4. Septi Susilowati (130400038)
5. Tri Sulistianungsih (130400052)
6. Suryanti (1300400064)
7. Nurmelatiputih (130400066)
8. Ratna Dwi Astuti (130400023)
9. Nadya Nur Hidayah (130400030)

STIKES ALMA ATA YOGYAKARTA


S1 ILMU GIZI
TA. 2014/2015
i
Kata Pengantar

Puji dan syukur marilah kita haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayahnya kepada kita semua sehingga penulis bisa menyelasaikan makalah yang berjudul “
BAKTERI ” yang merupakan tugas dari blok Food Safety and Nutrition Security 1.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang
mikroorganisme jenis bakteri.
Dalam makalah ini penulis mendapat berbagai bantuan dari berbagai pihak, terima kasih
kepada dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan bantuan dalam penyusunan makalah ini.

Yogyakarta , 13 Oktober 2014

Tim penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................
A. Latar Belakang ...................................................................................................
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................
C. Tujuan ................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................
A. Sifat Bakteri .......................................................................................................
B. Macam-macam Bakteri ......................................................................................
C. Peranan Bakteri dalam Industri Pangan .............................................................
BAB III PENUTUP .......................................................................................................
A. Kesimpulan ........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................
LAMPIRAN ...................................................................................................................

iii
BAB l

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil. Setiap sel
tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan
antara lain dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energy dan berreproduksi dengan
sendirinya.
Menurut Buckle (2010), bahan pangan dapat berperan penting sebagai agen dari
penularan atau pemindahan penyakit karena mikroorganisme yang bersifat patogenik terhadap
manusia. Mikroorganisme tersebar luas di alam lingkungan, dan sebagai akibatnya produk
pangan jarang sekali yang steril dan umumnya tercemar oleh berbagai jenis
mikroorganisme.Bahan pangan selain merupakan sumber zat gizi bagi manusia, juga sebagai
sumber makanan bagi perkembangan mikroorganisme.Namun, dalam beberapa hal
pertumbuhan mikroorganisme dalam bahan pangan menyebabkan perubahan yang
menguntungkan seperti perbaikan bahan dari segi mutu baik dari aspek gizi maupun daya cerna
serta meningkatkan daya simpannya.Pada umumnya melibatkan proses fermentasi (bahan
pangan) oleh mikroorganisme sebagai contoh adalah keju dan yoghurt (dari susu), tempe (dari
kedelai) dan tape (dari ubi kayu).
Kelompok mikroorganisme yang umumnya berhubungan dengan bahan pangan adalah
bakteri, kapang, khamir, dan virus.Namun, khamir tidak berperan penting dalam penyakit yang
ditularkan melalui makanan (Buckle, 2010).
Mikroorganisme jenis bakteri adalah kelompok mikroorganisme yang paling penting dan
beraneka ragam, bakteri merupakan salah satu mikroba yang mempengaruhi kehidupan
manusia.Di daerah tropis seperti di Indonesia, penyakit yabg disebabkan oleh bakteri pathogen
memiliki peringkat yang cukup tinggi dalam urutan penyakit yang banyak diderita oleh
masyarakat (Dzen, 2003).
Bakteri juga sangat erat hubungannya dengan makanan.Adanya bakteri dalam bahan
pangan dapat mengakibatkan pembusukan yang tidak diinginkan atau menimbulkan penyakit
yang ditularkan melalui makanan atau dapat melangsungkan fermentasi yang menguntungkan
(Buckle, 2010).
Bakteri terdapat secara luas dilingkungan alam yang berhubungan dengan hewan,
tumbuh-tumbuhan, udara, air dan tanah.Pada kenyataannya sangat sedikit sekali lingkungan
yang bersih dari bakteri.Akibatnya berbagai penyakit atau infeksi yang berbeda-beda mungkin
terjadi karena memakan makanan yang terkontaminasi dengan organisme pathogen.Infeksi
makanan terjadi karena memakan makanan yang mengandung bakteri yang bersifat pathogen
yang mampu hidup dalam usus dan menimbulkan penyakit (Budianto, 2002).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka hal-hal yang perlu dijadikan rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana sifat bakteri yang terdiri dari bentuk fisik, fisiologis, dan kondisi lingkungan
untuk hidup?
2. Apa saja macam-macam bakteri?
3. Bagaimana peranan bakteri dalam industri pangan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sifat bakteri yang terdiri dari bentuk fisik, fisiologis, dan kondisi
lingkungan untuk hidup.
2. Untuk mengetahui berbagai macam jenis bakteri
3. Untuk mengetahui peranan bakteri dalam industri pangan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sifat Bakteri
1. Bentuk fisik bakteri
Menurut Buckle (2010), Bakteri adalah mikroorganisme bersel tunggal yang tidak
terlihat oleh mata, tetapi dengan bantuan mikroskop, mikroorganisme tersebut akan
nampak. Walaupun terdapat beribu jenis bakteri tetapi, hanya beberapa karakteristik
bentuk sel yang ditemukan yaitu :
a) Bentuk bulat atau cocci (tunggal = coccus)
b) Bantuk batang atau bacilli (tunggal = bacillus)
c) Bentuk spiral atau spirilli ( tunggal = spirillum)
d) Bentuk koma atau vibrios ( tunggal = vibrio)

Gambar 1.1 beberapa bentuk dan susunan yang khas dari sel-sel bakteri

2. Fisiologis Bakteri
Struktur tubuh bakteri terdiri dari sel tunggal, meskipun ada yang hidup berpasang-
pasangan tetapi tiap selnya hidup sendiri-sendiri. Pada tubuh bakteri terdapat pula bulu-
bulu yang berguna untuk bergerak, ada pula yang terlihat berselubung sebagai
pembungkus(Adam, 1992).
Bakteri mampu merombak banyak sekali bahan makanan karena kemampuan
biokimia nya yang beragam, hal ini disadari oleh indistri yang mencoba
mengembangkan produk-produk yang resisten terhadap perusakan untuk menghindari
kerugian ekonomis dan kerugian-kerugian lain nya. Banyak cara yang dapat dilakukan
untuk memanfaatkan bakteri(Pelczar dan Michael J, 2005).
Diantaranya adalah bakteri asam laktat yaitu bakteri gram positif berbentuk kokus
atau batang, tidak memiliki spora, suhu optimum± 400C, tidak motil dan bersifat
anaerob, katalase negatif dan oksidase positif dengan menghasilkan asam laktat yang
digunakan untuk fermentasi karbohidrat. Sebagian besar BAL dapat tumbuh sama
baiknya di lingkunganyang memiliki dan tidak memiliki O2(tidak sensitif terhadap O2),
sehingga termasuk anaerob aerotoleran. Sifat khususnya adalah mampu tumbuh pada
kadar gula, alkohol dan garam yang tinggi, memfermentasikan monosakarida dan
disakarida(Syahrurahman, 1994).
Bakteri mampu memperbanyak diri dengan membelah diri pada suasana lingkungan
yang cukup baik, misalnya pada media pembenihan dapat tumbuh dengan sangat cepat
dalam waktu 10 jam dapat berkembang biak menjadi berjuta-juta. Bakteri bergerak
menggunakan flagellata.Flagellata berasal dari kata flagellum yang berarti bulu atau
cambuk.Tetapi terdapat pula bakteri yang tidak dapat bergerak misalnya golongan
coccus. Bakteri yang banyak memiliki flagel adalah bakteri yang berbentuk
spiral(Adam, 1992).

3. Kondisi lingkungan untuk hidup Bakteri


Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri menurut Gama dan Sherrington
(1994) ada dua yaitu :
a. Faktor Intrinsik yaitu sifat-sifat dari bahan itu sendiri. Adapun penjelasan dari
masing-masing faktor sebagai berikut :
1) Waktu
Laju perbanyakan bakteri bervariasi menurut spesies dan kondisi
pertumbuhannya.Pada kondisi optimal hampir semua bakteri memperbanyak
diri dengan pembelahan biner sekali setiap 20 menit.
2) Makanan
Semua mikroorganisme memerlukan nutrient yang akan menyediakan:
 Energi, biasanya diperoleh dari substansi mengandung karbon.
 Nitrogen untuk sintesa protein.
 Vitamin dan yang berkaitan denagn faktor pertumbuhan.
3) Kelembaban
Mikroorganisme, seperti halnya semua organisme memerlukan air untuk
mempertahankan hidupnya. Banyaknya airdalam pangan yang tersedia untuk
digunakan dapat didiskripsikandengan istilah aktivitas air (Aw)
4) Suhu
Mikroorganisme dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berdasarkan
suhu pertumbuhan yang diperlukannya.
 Psikrofil (organisme yang suka dingin) dapat tumbuh baik pada suhu
dibawah 20˚C, kisaran suhu optimal adalah 10˚C sampai 20˚C.
 Mesofil (organisme yang suka pada suhu sedang) memiliki suhu
pertumbuhan optimal antara 20˚C sampai 45˚C.
 Termofil (organisme yang suka pada suhu tinggi) dapat tumbuh baik pada
suhu diatas 45˚C, kisaran pertumbuhan optimalnya adalah 50˚C sampai
60˚C.
5) Oksigen
Tersedianya oksigen dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme,
bakteri diklasifikasikan menjadi tiga kelompokmenurut keperluan oksigennya.
 Aerob Obligat (hanya dapat tumbuh jika terdapat oksigen yang banyak)
 Aerob Fakultatif (tumbuh dengan baik jika oksigen cukup, tetapi juga dapat
tumbuh sacara anaerob)
 Anaerob Fakultatif (tumbuh dengan baik jika tidak ada oksigen, tetapi juga
dapat tumbuh secara aerob)
6) Ph (konsentrasi Ion Hidrogen)
Biasanya organisme memiliki kisaran pH optimal yang sempit.Ph yang
optimal dapat ditentukan oleh masing-masing spesies.Kebanyakan organisme
(neutralophiles). Tumbuh baik pada ph 6,0-8,0. (Brooks FG, 2001)
b. Faktor Ekstrinsik yaitu kondisi lingkungan dari penanganan dan penyimpanan
bahan pangan. Kondisi pangan produk bahan pangan akan juga mempengaruhi
spesies mikroorganisme yang mungkin berkembang dan menyebabkan kerusakan.
Bahan pangan yang disimpan pada suhu lemari es akan dirusak oleh spesies dari
kelompok Psikrotofik. (Gama dan Sherrington,1994)
B. Macam-macam Bakteri
1. Lactobacillus
Lactobacilus merupakan jenis bakteri yang menguntungkan.Lactobacillus bulgarius
mempunyai ciri-ciri yaitu berbentuk batang, bakteri motule dan tidak berbentuk, tidak
berspora, berantai, termasuk dalam bakteri aerob dengan suhu optimum 420C dan
tumbuh pada suhu 450C, tidak tahan terhadap kadar garam yang rendah namun tahan
terhadap kadar keasaman yang tinggi sehingga pH rendah sekitar (5,4 – 4,6 ), Gram
positif berubah menjadi gram negative dengan bertambahnya umur dan derajat
keasaman. Berapa galur memperlihatkan tubuh-tubuh bipolar, granulasi internal atau
penampilan seperti batang dengan reaksi gram atau pewarna biru metilen.Biasanya
bakteri lactobacillus ini dijumpai dalam produk dan limbah persusuan, serelia dan
produk daging, air, limbah, bir, anggur, buah-buahan, dan sari buah, acar sayur mayor,
adonan roti asam dan bubur (mash)(Prasetyo, 2010).
2. Acebacter xylium
Acebacter xylium adalah jenis bakteri yang menguntungkan.Bakteri Acebacter
xylium memiliki ciri-ciri berbentuk bulat panjang agak bengkok.Selain itu tidak
memilik spora (generative), berantai, bakteri ini merupakan bakteri aerob (Kusnadi,
2003).
Karakteristik seperti suhu tumbuh pada suhu kamar (280C) juga memiliki suhu
optimum 300C.Keuntungan dari bakteri tersebut dapat memecah polisakarisda menjadi
selulosa yang mudah dicerna oleh system pencernaan manusia, tinggi serat.Acebacter
xylium tahan terhadap suasana asam sehingga pH rendah 3-5. Termasuk dalam bakteri
mesofilik dapat berkembang biak secara cepat (Suprihatin, 2010).
3. Salmonella
Salmonella adalah salah satu bakteri berbentuk batang,bergerak dan termasuk jenis
gram negatif dan mempunyai tipe metabolisme yang bersifat falkutatif anaerob yang
termasuk dalam kelompok bakteri Entrobacteriacase,memiliki 2000 tipe salmonella
telah dibedakan secara serologis dan diberi nama khusus contohnya : salmonellathpy
dan salmonellaparathyphi yang dapat menyebabkan demam tifus (Buckle, 2010).
Salmonella thypi mempunyai antigen Vi kapsular selain antigen somatik (O) dan
flagelar (H) yang digunakan secara serologis.salmonella biasanya motilnya denagn
flagelum pertrikus mungkin erdapat muatan non motil.kebanayakan galur akan tumbuh
pada medium sintesis dan tanpa faktor ,tumbuh khusus ,dapt menggunakan sitrat
sebagai sumber karbon.sebagian besar galur bersifat aerogenik namun S.thypi tidak
pernah menghasilkan gas kandungan G+C DNA berkisar 50-53 mol % sepesis tipe a :
S.choleralius. Infeksi oleh bakteri genius salmonella dapat menyerang saluran
gasrtronitestin yang mencakup perut,usus halus dan besar atau kolon.Perjangkatan
salmonelosis bersifat ekspoif.Salmonella penyebab gasteroenteritis dapat ditandai
dengan gejala-gejala yang umunnya nampak 12-36 setelah mengonsumi makanan yang
telah tercemar bakteri salmonella.gejala yang muncul adalah berak-berak (diarrhe),sakit
kepala,muntah-muntah dan demam dengan suhu 38- 390C dapat berakhir selama 1-7
hari.Gejala-gejala ini dapat berhubungan dengan endotoksin tahan panas yang
dihasilkan oleh salmonella.Gejala-gejala tersebut biasanya dapat hilang dalama waktu
2-5 hari dan berakhir dengan kesembuhan (Pelczar, 2005).
Beberapa sepesies salmonella yang dapat menyenbabkan infeksi makanan ialah
salmonella enteritidis var.typhimurium dan varietas-varietas lain serta S.cholerasuis.
Bakteri ini adalah jenis bakteri bentuk batang negatif,motil dan tidak berspora, dan
dapat juga memfermentasi glukosa tetapi tidak dapat memfermentasi laktose dan
sukrose, hamper semua berbentuk gas bila menfermentasi gula kecuali S.thypi.
Epidimologi infeksi oleh salmonella adalah ketika manusia mengkonsumsi makana
yang telah tercemar oleh bakteri salmonella dan biasanya makan yang sering tercemar
oleh bakteri oleh salmonella adalah kue-kue yang mengandung banyak saus
susu,daging cincang,sosis unggas,daging panggang dan telur (Pelczar, 2005).
4. Escherichia Coli
Escherichia coli adalah bakteri yang secara alami terdapat pada alat-alat pencernana
manusia dan hewan (berdarah panas) bakteri ini berbentuk gram negatif,
bergerak,berbentuk batang dan bersifat faklutatif anaerob yang termasuk golongan
entrobacteriacease.suatu seriotipetertentu bersifat entropatogenic yang dikenal sebagi
penyebab diare.organisme ini bisa terdapat didapur dan tempat-tempat persiapan bahan
pangan melalui bahan baku dan selanjutnaya masuk ke makan melalui baku dan
selanjutnaya masuk ke makan melalui tangan masa inkubasi bakteri e.coli selama 1-3
hari (Buckle, 2010).
Bakteri ecoli memiliki bentuk batang lurus,1,1 um×2,0-6,0 um motil dengan
flagelum peritrikus atau nonmotil,tumbuh denagan mudah pada medium nutrien
sederhana.laktose dapat difermentasi oleh sebagian besar galur produksi asam dan gas
.kandunagan G+C DNA ialah samapai 50-51 mol %.sepesis tipe:e.coli (Pelczar,2005).
5. Clostridium Botulinum
Menurut Jawetz (2005) Clostridium Botulinum merupakan bakteri anaerobik yang
menyebabkan botulisme dan merupakan organisme Gram-positif berbentuk batang,
motil, dan memiliki spora yang tahan terhadap sejumlah tekanan lingkungan seperti
panas, asam tinggi dan dapat aktif dalam asam rendah (pH lebih dari 4,6) serta
kelembaban lingkungan tinggi dengan suhu berkisar antara 3°C untuk 43 ° C (38 ° F
sampai 110 ° F). karakteristik bakteri C.botulinum :
a. Deskripsibakteri
FituridentifikasikhususClostridiumbotulinumadalahgrampositif,anaerobik
bakteri berbentuk batang membentuk spora.Organisme Clostridium botolium
biasanya ditemukan di tanah dan sedimen laut di seluruh dunia.
b. Distribusi
C.botulinumdapat ditemukandisetiapwilayah di dunia.Karenaditemukanditanah,
mungkin mencemarisayurandibudidayakan diatau ditanah. Halini
jugaberkolonisasisaluran pencernaanikan, burung dan
mamalia.C.botulinummenghasilkansporatahan panas. Beberapastraintidak akan
bertahandi atas80C, tetapi yang lainhanya dapatdihancurkandengan
pemanasandi atastitik didih. Hambatantermalsporameningkatdalam
makanandenganpHtinggidankandungangaramyang lebih rendah(CDC, 1998).
6. Listeria
Listeria monocytogenes adalah salah satu bakteri patogen pada hewan dan
manusia.Bakteri tersebut berperan penting sebagai agen penyebab foodborne disease
yaitu penyakit yang ditularkan melalui makanan.Penyakit yang disebabkan oleh Listeria
disebut listeriosis.L. monocytogenes dapat ditemukan di tanah, silase, pada pembusukan
tanaman dan feses ternak (Ariyanti 2010).
Bakteri Listeria juga dapat hidup pada suhu rendah bahkan beberapa bakteri
diantaranya masih didapatkan setelah perlakuan pemrosesan. Bakteri tersebut juga
ditemukan pada bermacam macam makanan mentah seperti daging yang tidak dimasak,
susu mentah, susu pasteurisasi, keju lunak, cokiat susu, hot dog, sayuran, dan seafood
(CDC 2010, Churchil et al. 2006 dalam Ariyanti 2010).
Listeria monocytogenes adalah spesies yang bersifat patogen pada hewan dan
manusia.L. ivanovii bersifat patogen hanya pada hewan terutama domba dan kambing,
spesies lainnya hidup bebas sebagai saprofit (Jay, 2000).
C. Peranan Bakteri dalam industri pangan
Beberapa bahan makanan yang dibuat dengan menggunakan mikroorganisme sebagai
bahan utama prosesnya, misalnya pembuatan bir dan minuman anggur dengan
menggunakan ragi, pembuatan roti dan produk air susu dengan bantuana bakteri asam
laktat, dan pembuatan cuka dengan bantuan bakteri cuka. Pengolahan kacang kedelai di
beberapa negara banyak yang menggunakan bantuan fungi, ragi dan bakteri asam laktat.
Bahkan asam laktat dan asam sitrat yang dalam jumlah besar diperlukan oleh industri
bahan makanan masing-masing dibuat dengan bantuan asam laktat dan Aspergillus niger.
Produksi ragi, bakteri dan alga dari media murah mengandung garam nitrogen anorganik,
cepat saji, dan menyediakan sumber protein dan senyawa lain yang sering digunakan
sebagai makanan tambahan untuk manusia dan hewan. Beberapa kelompok
mikroorganisme dapat digunakan sebagai indikator kualitas makanan. Mikroorganisme ini
merupakan kelompok bakteri yang keberadaannya di makanan di atas batasan jumlah
tertentu, yang dapat menjadi indikator suatu kondisi yang terekspos yang dapat
mengintroduksi organisme berbahaya dan menyebabkan proliferasi spesies patogen ataupun
toksigen. Misalnya E. coli tipe I, coliform dan fekal streptococci digunakan sebagai
indikator penanganan pangan secara tidak higinis, termasuk keberadaan patogen tertentu.
Mikroorganisme indikator ini sering digunakan sebagai indaktor kualitas mikrobiologi pada
pangan.
1. Acebacter Xylium
Pada setiap buah kelapa menghasilkan air sejumlah 50-150 ml, sehingga
sebagian besar kelapa beirisi air.Dalam air kelapa memiliki manfaat selain untuk
sumber elektrolit, bisa digunakan sebagai bahan pembuat nata de coco. Nata de coco
sama halnya dengan yoghurt yaitu hasil dari fermentasi. Bakteri yang berperan untuk
nata de coco adalah bakteri acebakter xylium.
2. Lactobacillus Bulgarius
Yoghurt adalah minuman yang tidak asing dengan telinga masyarakat, sudah
menjadi minuman sehari-sehari karena rasanya yang enak dan aroma yang sedap
membuat tertarik berbagai lapisan masyarakat. Berasal dari susu fermentasi yang dibuat
oleh bakteri probiotik yaitu lactobacillus bulgarius dan streptococcus thermophillus.
3. Gluconobacteriumdan Acetobacter
Gluconobacteriumdan Acetobacter adalah bakteri pada pembuatan cuka sering
digunakan dalam industri yang memproduksi asam asetat dari alkohol (Much, 2004).
Acetobacter Xylinium adalah bakteri yang digunakan dalam pembuatan nata de coco
dengan memproduksi kapsul berlebih. Bakteri ini dapat tumbuh dan berkembang dalam
medium gula dan akan mengubah gula menjadi selulosa (Much, 2004). Bakteri
Acetobacter dapat memproduksi biofilm selulosa (nata) yang merupakan hasil
metabolisme Acetobacter sp yang prosesnya dikendalikan oleh plasmidnya (Rezaee et
al, 2005). Dalam industri biomedik nata banyak digunakan dan untuk pembuatan kertas
yang memiliki mutu yang lebih bagus (Neelobon et al, 2007).
4. Lactobacillus sp.
Lactobacillus sp. digunakan untuk membuat yogurt, mentega dan keju.
Lactobacillus Hetrofermentatif berperan dalam pembuatan keju Swiss karena bakteri
ini daat memproduksi gas dan senyawa fotil yang penting sebagai pembentuk cita rasa
dalam makanan fermentasi (Much, 2004). Pada pembuatan yogurt bakteri Lactobacillus
burgaricusmemiliki kemampuan mikroflora usus non-patogen untuk bergabung dengan
dan mengikat pada usus di jaringan perbatasan yang bersentuhan dianggap dapat
mencegah patogen berbahaya dari jalan masuk mukosa gastrointestinal. Untuk
Lactobacillus burgaricus memiliki efek sehingga harus beradaptasi dengan lingkungan
usus manusia dan mampu bertahan hidup lama di saluran usus. Kadar pH lambung serta
paparan enzim pencernaan dan garam empedu mempengaruhi kelangsungan hidup
Lactobacillus burgaricus, dan kemampuan spesies Lactobacillus burgaricus berbeda
untuk bertahan hidup di lingkungan gastrointestinal (Oskar, 2004). Jaringan limfoid
mukosa dari saluran pencernaan memiliki peran penting sebagai garis pertama
pertahanan terhadap patogen tertelan. Interaksi Lactobacillus burgaricus dengan lapisan
epitel mukosa saluran pencernaan, serta dengan sel limfoid yang berada di usus, telah
diusulkan sebagai mekanisme yang paling penting dimana Lactobacillus burgaricus
meningkatkan fungsi kekebalan tubuh usus. Beberapa faktor telah diidentifikasi sebagai
kontribusi terhadap imunomodulasi dan kegiatan antimikroba Lactobacillus burgaricus,
termasuk produksi pH rendah, asam organik, karbon dioksida, hidrogen peroksida,
bakteriosin, etanol, dan diacetyl, penipisan nutrisi dan persaingan untuk ruang hidup
yang tersedia (Oskar, 2004). Dalam laporan yang membahas efek dari yogurt dan
Lactobacillus burgaricus di laxation. Studi yang dipublikasikan kedua efek signifikan
(G Wilhelm, 1993: 69) dan tidak ada efek yogurt atau Lactobacillus burgaricus pada
laxation dan transit gastrointestinal (Oskar, 2004).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

- Bakteri mempunyai bentuk fisik diantaranya adalah bulat, batang, spiral dan koma. Bakteri
juga mempunyai fisiologis yaitu struktur tubuh bakteri terdiri dari sel tunggal, meskipun
ada yang hidup berpasang-pasangan tetapi tiap selnya hidup sendiri-sendiri. Pada tubuh
bakteri terdapat pula bulu-bulu yang berguna untuk bergerak, ada pula yang terlihat
berselubung sebagai pembungkus. Bakteri juga mempunyai factor yang mempengaruhi
pertumbuhannya diantaranya factor insterinsik dan factor eksterinsik, factor insterinsik
terdiri dari waktu, makanan, kelembaban, suhu, oksigen dan pH.

- Macam – macam bakteri diantaranya adalah Lactobacillus, Acebacter xylium, Salmonella,


Escherichia Coli, Clostridium Botulinum, Listeria.

- Peranan bakteri dalam industry pangan yaitu pembuatan nata de coco yang menggunakan
bakteri Acebacter Xylium, pembuatan yoghurt yang menggunakan bakteri Lactobacillus
Bulgarius, pembuatan cuka menggunakan bakteri Gluconobacteriumdan Acetobacter, dan
pembuatan mentega/keju/yoghurt menggunakan bakteri Lactobacillus sp.
DAFTAR PUSTAKA

Adam, S. (1992). Dasar-Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Perawat. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.

Budiyanto, M. 2002. Mikrobiologi Terapan. Malang. Penerbit : Universitas Muhammadiyah


Malang.

Brooks Geo. F, Butel Janet. F, Morse Stephen. A. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Penerbit
Salemba Medika: Jakarta.

Buckle K.A, Edward R.A, Fleet G,H, Wootton M. 2010. Ilmu Pangan. Penerbit Universitas
Indonesia (UI-Press): Jakarta.

CDC (Centers for Disease Control and Prevention) (1998), Botulism in the United States,
18991996.

Gaman P.M, dan Sherrington, 1994, Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi danMikrobiologi, Gajah
Mada University Press, Yogyakarta.

Neelobon S., J. Burakorn, and S. Thaenthanee. 2007. Effect of culture Condition on Bacterial
Celluloce (BC) production from Acetobacter xylium TISTR 976 and Phisical
Properties of BC Parchment Paper. Bureau of Community Tecnology,
Department of Science Servis, Ministy of Science and Technology. Bangkok

Oskar Adolfsson, Simin Nikbin Meydani, and Robert M Russell. 2004. Yogurt and gut
function. Am J Clin Nutr August 2004 vol. 80 no. 2 245-256

Prasetyo, H. 2010. Pengaruh penggunaaan Starter Yoghurt pada Level Tertentu Terhadap
Karakteristik Yoghurt Yang Dihasilkan : Surakarta. Universitas Sebelas Maret.

Pelczar dan Michael J. (2005).Dasar-Dasar Mikrobiologi II. Penerbit Univewrsitas Indonesia


(UI-Press). Jakarta.
Rezaee A., Samaz Solimani and Mehdi Forozandemogadam. 2005. Role of Plasmid in
Production of Acetobacter Xylium Biofilms. Faculty of Medical Sciences.
Tarbiat Modares University. Tahran. Iran

Suprihatin, 2010. Teknologi Fermentasi. UNESA Press

Syahrurachman, A. (1994). Mikrobiologi Kedokteran. Edisi Revisi. Penerbit Bina Rupa


Aksara. Jakarta.
LAMPIRAN

1. Fithri Hidayati (130400072) : Pendahuluan (latar belakang, rumusan masalah, tujuan)


2. Septi Susilowati (130400038) : jenis bakteri (E.colli dan salmonella)
3. Sevia Dwi Suryanti (130400034) : factor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
4. Tri Sulistianungsih (130400052) : bentuk bakteri
5. Choirun Nisa (130400060) : jenis bakteri (lactobacillus dan Acebacter xylium
6. Suryanti (1300400064) : peranan bakteri dalam industry pangan
7. Nurmelatiputih (130400066) : peranan bakteri dalam industry pangan
8. Ratna Dwi Astuti (130400023) : fisiologi bakteri
9. Nadya Nur Hidayah (130400030) : jenis bakteri (C.botulinum dan listeria)

Anda mungkin juga menyukai