Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MIKROBIOLOGI

TENTANG

“METODE ISOLASI MIKROBA”

Dosen pengampu:

Rozana Zuhri, S.Pd.,M.Si

Disusun Oleh:

Wahyu Soleha (20020611016)

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MERANGIN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.

Kami sangat berharap semoga makalah “MIKROBIOLOGI” ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bangko, Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
2.1 Teknik isolasi mikroba.................................................................................................................2
2.2 Teknik kerja aseptik.....................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................7
PENUTUP...................................................................................................................................................7
3. 1 Kesimpulan..................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mikroorganisme adalah sumber enzim yang paling banyak digunakan
dibandingkan dengan tanaman dan hewan. Sebagai sumber enzim, mikroorganisme
lebih menguntungkan karena pertumbuhannya cepat, dapat tumbuh pada substrat yang
murah, lebih mudah ditingkatkan hasilnya melalui pengaturan kondisi pertumbuhan
dan rekayasa genetik, serta mampu menghasilkan enzim yang ekstrim (Afrianto,
2004).
Mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air, tanah, udara, suubstrat
yang berupa bahan pangan, tanaman dan hewan. Jenis mikroorganismenya dapat
berupa bakteri, khamir, kapng dan sebagainya. Populasi dari mikroba yang ada di
linkungan ini sangatlah beraneka ragam sehinga dalam mengisolasi diperlukan
beberapa tahap penanaman sehingga berhasil diperoleh koloni yang tunggal. (Djida,
2000).
Isolasi mikroba berarti memisahkan satu jenis mikroba dari biakkan campuran
menjadi biakan murni. (populasi sel yang semuanya berasal dari satusel individu).
Mikroorganisme dibiakkan dilaboratorium pada bahan nutrien yang disebut medium.
Banyak sekali medium yang tersedia, macamnya yang dipakai bergantung pada
beberapa faktor salah satu diantaranya ialah macam organismeyang akan
ditumbuhkan (Hadioetomo, 1993)

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimanakah metode isolasi mikroba?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui metode isolasi mikroba.

1
BAB II

PEMBAHASAN

Manusia hidup tak pernah lepas dari interaksinya dengan makhluk hidup lain,
khususnya mikroorganisme. Setiap jenis mikroorganisme, baik kapang, khamir, maupun
bakteri, selalu berhubungan dengan kehidupan manusia sehari-hari. Mengingat hal tersebut,
diperlukan pengetahuan mengenai sifat dan jenis mikroorganisme yang ada. Untuk
mempermudah dalam mempelajari sifat dan jenis suatu mikroorganisme, harus diperoleh
sebuah biakan murni atau pure culture dari mikroorganisme tersebut. Biakan murni atau pure
culture adalah kultur yang mengandung hanya sebuah spesies tunggal dari organisme.
Biakan murni dapat diperoleh dengan cara melakukan isolasi mikroorganisme (Black, 2008).
Isolasi mikroorganisme adalah suatu cara untuk memisahkan mikroorganisme dari
lingkungannya sehingga diperoleh biakan yang tidak tercampur dengan jenis yang lain
(Gandjar dkk., 1992).

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan isolasi mikrooganisme
sehingga biakan murni terbebas dari kontaminan.  Kontaminan adalah organisme yang tidak
diinginkan ada bersama biakan murni (Madigan dkk., 2011. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam isolasi mikroorganisme tersebut misalnya prosedur teknik aseptik, jenis medium yang
digunakan, teknik isolasi, teknik pemilihan sumber biakan (koloni), dan penyimpanan pasca
isolasi mikroorganisme (Harley & Prescott, 2002; Madigan dkk., 2011).

Sementara itu, jenis medium yang cocok digunakan untuk memperoleh biakan murni
adalah medium padat, khususnya medium padat dalam cawan petri. Medium padat dapat
menghentikan pergerakan sel-sel, kemudian mengizinkan sel-sel mikroba untuk tumbuh dan
membentuk massa yang tampak sebagai sebuah entitas tersendiri yang disebut koloni
(Madigan dkk, 2011). Koloni merepresentasikan perbanyakan dari sebuah organisme tunggal
(Cappucino & Sherman, 2002:).

2.1 Teknik isolasi mikroba


Teknik isolasi untuk memperoleh biakan murni ada beberapa cara tergantung
substratnya. Isolasi mikroba dari substrat cair dapat menggunakan cara sebar (spread
method) dan cara tuang (pour-plate method).  Isolasi mikroba dari substrat padat dapat
menggunakan cara tabur (spread method) dan cara suspensi (Gambar 1). Hal yang perlu
diperhatikan pula adalah dalam memilih sumber biakan, seperti memilih koloni yang
representatif untuk diambil menjadi biakan murni.  Koloni yang berada di bagian tengah
dari sampel biasanya kurang terkontaminasi dibandingkan koloni yang berada di bagian
pinggir (Harley & Prescott, 2002). Selain itu, koloni yang dipilih adalah yang benar-benar
telah terpisah dengan koloni lain  (Madigan dkk., 2011). Setelah melakukan isolasi,
diperlukan upaya untuk menjaga agar biakan tersebut tetap baik, misalnya dengan
disimpan di pendingin atau alat pengering (Harley & Prescott, 2002:).

2
Biakan murni dapat berupa bakteri atau jamur. Bakteri merupakan organisme
uniseluler, relatif berbentuk sederhana, tidak mempunyai membran inti (prokariot),
dan komponen utama penyusun dinding selnya adalah peptidoglikan.  Sementara itu,
jamur adalah organisme yang telah memiliki membran inti, merupakan organisme
uniseluler atau multiseluler, dan komponen utama penyusun dinding sel umumnya
adalah kitin (Tortora dkk., 2010).

Jamur dapat dibedakan menjadi bentuk khamir, kapang, dan cendawan. Jamur
dalam bentuk uniseluler disebut khamir, merupakan bentuk mikroorganisme
berbentuk oval dan ukurannya lebih besar dari bakteri.  Kapang merupakan bentuk
jamur yang terlihat seperti serabut-serabut benang yang disebut miselia.  Miselia
terdiri dari filamen-filamen (hifa) panjang yang bercabang dan saling menjalin.
Cendawan adalah jamur multiseluler besar yang bentuknya menyerupai tumbuhan
(Tortora dkk., 2010).

Mikroorganisme hidup menempati habitat yang sangat beragam. Habitat atau


substrat merupakan lingkungan atau tempat tinggal suatu komunitas mikroorganisme
di dalam suatu ekosistem (Madigan dkk., 2011). Mikroorganisme dapat tumbuh dan
bertempat tinggal bersama-sama di samudera, danau, tanah, jaringan yang hidup dan
jaringan yang mati (Black, 2008). Selain itu, ada juga mikroorganisme yang dapat
hidup di habitat yang ekstrem, seperti hidup di kondisi suhu dan salinitas yang sangat
tinggi (Tortora dkk., 2010).  Jika dilihat dari bentuk substratnya, mikroorganisme
dapat ditemukan pada substrat yang padat dan yang cair.  Untuk memudahkan dalam
mempelajarinya, diperlukan suatu cara untuk memisahkan mikroorganisme dari
substrat atau habitatnya yang disebut isolasi mikroorganisme. Ada beberapa metode

3
yang dapat dipakai untuk mengisolasi mikroorganisme berdasarkan substratnya
(Gandjar dkk., 1992).

Jika akan melakukan isolasi mikroorganisme dari substrat cair dapat dilakukan
dengan metode sebar dan metode tuang (Gambar 2). Metode sebar dilakukan dengan
cara mengambil sejumlah kecil cairan yang mengandung campuran mikroba dan
meletakannya di medium padat, kemudian cairan diratakan pada permukaan medium
dengan menggunakan spatel bentuk L atau spatel drygalski. Metode tuang dilakukan
dengan cara mecairkan medium dan memasukkan beberapa ose bahan cair yang akan
diperiksa ke dalam medium yang telah dicairkan tadi, kemudian medium yang sudah
diinokulasi di tuang ke cawan petri yang steril dan digoyang-goyang hingga merata.
Setelah terbentuk koloni, biakan murni dapat dibuat dengan cara mengambil beberapa
ose dari koloni tersebut dan dipindahkan ke medium steril yang lain (Gandjar dkk.,
1992; Harley & Prescott, 2002).
Metode untuk isolasi mikroorganisme dari substrat padat dapat dilakukan
dengan cara tabur dan suspensi.  Metode tabur dilakukan dengan cara menaburkan
serbuk padat yang akan diperiksa di atas permukaan medium dalam cawan petri,
kemudian diratakan dengan menggunakan spatel drygalski. Metode suspensi
dilakukan dengan cara meyuspensikan bahan padat pada akuades dan diambil
beberapa ose dari suspensi tadi untuk dimasukkan ke medium yang telah dicairkan,
kemudian medium dituang ke dalam cawan petri steril dan dibiarkan hingga
mengeras. Setelah terbentuk koloni, biakan murni dapat dibuat dengan cara
mengambil beberapa ose dari koloni yang representatif dan dipindahkan ke medium
steril yang lain (Gandjar dkk., 1992). 
Untuk dapat memindahkan suatu biakan atau beberapa ose koloni ke dalam
medium steril yang lain, diperlukan suatu teknik transfer biakan.  Ada dua cara
metode pemindahan biakan, yaitu metode zig-zag (streak) dan metode penempatan

4
pada sebuah titik atau tanam (stab). Metode zig-zag biasa digunakan untuk
memindahkan biakan khamir dan bakteri. Cara memindahkannya yaitu dengan
menggoreskan ujung jarum loop yang telah mengandung khamir/bakteri secara zig-
zag di atas permukaan medium miring mulai dari ujung bagian bawah sampai bagian
atas. Metode stab digunakan untuk memindahkan biakan kapang.  Biakan kapang
diambil sedikit dengan menggunakan jarum needle atau jarum tanam tajam, kemudian
jarum diletakkan di atas permukaan medium miring kira-kira pada jarak 1/3 dari
panjang permukaan medium (Gandjar dkk., 1992).

2.2 Teknik kerja aseptik


Teknik aseptik merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk mencegah atau
mengurangi terjadinya kontaminasi (Harley & Prescott, 2002).  Salah satu teknik aseptik
yang dilakukan adalah dengan melakukan pekerjaan selalu dekat dengan api. Ketika
sedang melakukan pembukaan pada cawan petri atau tabung medium, diusahakan untuk
selalu melewatkannya kepada  api pada bagian dari benda yang dibuka, sehingga
kontaminasi mikroba dari udara dapat dihindari (Madigan dkk., 2011).

Desinfektan adalah suatu bahan kimia, biasanya berbentuk larutan, yang


mempunyai sifat mampu membunuh sel vegetatif mikroorganisme, tetapi tidak
membunuh endospora.  Salah satu contoh desinfektan adalah hidrogen peroksida atau
H2O2.  Hidrogen peroksida adalah salah satu desinfektan yang biasa digunakan untuk
mensterilkan biji-bijian. Setelah disteril dengan bahan tersebut, biji harus disteril dengan
akuades steril (Gandjar dkk., 1992).

Hidrogen peroksida dapat berperan sebagai antiseptik (3% dari larutan) dan
sanitizer (Madigan dkk., 2011).Hidrogen peroksida dapat berbahaya bagi

5
mikroorganisme karena aksi langsung dan tidak langsung dari oksigen.  Oksigen
membentuk hidroksil radikal bebas(.OH), mirip radikal superoksida yang sangat toksik
dan reaktif bagi sel.Meskipun kebanyakan sel mikroba dapat memproduksi enzim
katalase untuk menginaktivasi metabolisme hidrogen peroksida, sel mikroba tetap tidak
mampu menetralisir hidrogen peroksida yang masuk ke sel selama disinfeksi dan
antisepsis dilakukan (Talaro & Talaro, 2002).

6
BAB II

PENUTUP

3. 1 Kesimpulan
Isolasi mikroba dari substrat cair dapat menggunakan cara sebar (spread
method) dan cara tuang (pour-plate method).  Isolasi mikroba dari substrat padat
dapat menggunakan cara tabur (spread method) dan cara suspense.

7
DAFTAR PUSTAKA

Benson. 2001. Microbiological application lab manual, 8th ed. 


Black, J. G. 2008. Microbiology, 7th ed. 
Campbell, N. A. & J. B. Reece. 2009. Biology, 8th ed. 
Cappuccino, J. G. & N. Sherman. 2002. Microbiology: A laboratory manual. 
Collins, C. H. and; P. M. Lyne. 2004. Collins and Lyne’s microbiological methods. 
Harley & Prescott. 2002. Laboratory exercises in microbiology, 5th ed. 
Morello, J. A., P. A. Granato & H. E. Mizer. 2003. Laboratory manual and 
workbook in microbiology: Applications to patient care. 
Nester, E. W., D. G. Anderson, C. E. Roberts, N. N. Pearsall & M. T. Nester. 2004.
Microbiology: A human perspective, 4th ed. 
Tortora, G. J., B. R. Funke & C. L. Case. 2010. Microbiology: An introduction, 10th.
Watt, B., J. G. Collee & R. Brown. 1976. Tests of performance of anaerobic jars.

Anda mungkin juga menyukai