Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
UNIVERSITAS JAMBI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami
dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “fungi” ini bisa memberikan manfaat
maupun inspirasi untuk pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
BAB II ................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
BAB III............................................................................................................................. 17
PENUTUP ........................................................................................................................ 17
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Mikologi merupakan ilmu bidang biologi yang mempelajari tentang jamur, baik
itu jamur makroskopis maupun jamur mikroskopis. Jamur dibedakan menjadi tiga
kelompok yaitu ragi kapang dan mushroom. Jamur dikelompokkan sebagai
eukariot dan organisme heterotrofik yang tidak mempunyai klorofil. Lebih dari
100.000 spesies jamur sudah diidentifikasi dan jamur yang patogen pada hewan dan
manusia kira – kira hanya 100 spesies
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan fungi atau jamur dan sejenisnya?
2. Bagaimana ciri-ciri jamur?
3. Bagaimana struktur jamur?
4. Bagaimana klasifikasi pada fungi?
5. Bagaimana cara hidup jamur dan habitat jamur?
6. Bagaimana cara reproduksi jamur?
7. Apa saja peran jamur bagi manusia?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui serta memahami jenis- jenis jamur atau fungi
2. Mengetahui ciri-ciri jamur
3. Mengetahui cara hidup jamur
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kata jamur berasal dari kata latin jamur. Jamur (fungi) bereproduksi secara
aseksual, menghasilkan spora, tunas dan fragmentasi. Sedangkan secara seksual
pada zigospora, askospora dan basidiospora. Fungi (jamur) hidup di tempat lembab,
air laut, air tawar, tempat asam dan bersimbiosis dengan alga membentuk lumut
kerak. Menurut Gandjar (2006), jamur adalah sel eukariotik yang tidak memiliki
klorofil, tumbuh sebagai hifa, memiliki dinding sel yang mengandung kitin, bersifat
heterotrofik, menyerap nutrisi melalui dinding selnya, mengeluarkan enzim
ekstraseluler ke lingkungan melalui spora dan bereproduksi secara seksual. dan
aseksual Sedangkan menurut Campbell (2003) fungi merupakan eukariota dan
sebagian besar merupakan eukariota multiseluler. Meskipun jamur pernah
dikelompokkan dalam kingdom tumbuhan, jamur adalah organisme unik yang
umumnya berbeda dari eukariota lain dalam cara mereka mendapatkan makanan,
organisasi struktural, dan pertumbuhan.
3
klorofil. Oleh karena itu, mereka tidak dapat melakukan proses tersebut.
Fotosintesis menghasilkan bahan organik dari karbon dioksida dan air. Mereka
disebut organisme heterotrofik. Sifat-sifat heterotrof mirip dengan sifat-sifat
sel.Beberapa sifat mirip tumbuhan seperti yang disebutkan di atas, Artinya jamur
secara tradisional dikelompokkan dalam kingdom tumbuhan. Namun, karena
keunikannya, klasifikasi modern mengklasifikasikannya ke dalam memisahkan
kingdom dari kingdom tumbuhan dan hewan.
Di alam terdapat sekitar 100.000 jenis jamur yang dikenal dan lebih dari 1.000
jenis baru berhasil dideskripsikan oleh para ahli setiap tahunnya. Bahkan mungkin
ada sekitar 200.000 spesies lain yang belum ditemukan atau dideskripsikan.
Sementara itu, aktivitas manusia dalam mengeksploitasi alam juga mengancam
kelangsungan hidup organisme tersebut. Perusakan hutan hujan tropis hampir setiap
hari atau perusakan habitat jamur lainnya tidak diragukan lagi merupakan
kemungkinan penyebab kepunahan jenis organisme pembentuk spora ini, bahkan
sebelum mereka ditemukan dan dipelajari oleh para ahli. tempat yang lembab,
sedikit asam, dan tidak membutuhkan sinar matahari. Jamur tidak berfotosintesis,
jadi mereka heterotrof. Jamur hidup dari senyawa organik yang diserap dari
organisme lain.
Selain itu, jamur dapat ditemukan dalam bentuk kapang permukaan sayuran
busuk, seperti ragi dalam roti dan sebagai jamur (jamur) yang tumbuh di tanah atau
di atas kayu yang membusuk. penampilan yang berbeda tergantung pada
4
spesiesnya. Temukan jamurnya disebut mikologi, yang berasal dari bahasa Yunani
'mykos' yang berarti jamur (jamur berbentuk payung).
Gambar 1. 2 Jamur
5
2.4 Cara Hidup Jamur
Semua jenis jamur atau fungi adalah heterotrof. Namun, tidak seperti organisme
lain, jamur tidak makan dan mencerna makanan. Untuk memperoleh makanan,
jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya,
kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Karena jamur adalah konsumen,
mereka bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin,
dan senyawa kimia lainnya. Semua zat diperoleh dari lingkungan. Sebagai
heterotrof, jamur dapat menjadi parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
a. Parasit Obligat
Yaitu sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan
diluar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia Carinnii (Khamir
yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b. Parasit Fakultatif
c. Saprofit
6
berflagel maupun yang tidak berflagel. Jenis-jenis jamur yang berspora berflagel
dikelompokkan dalam dunia protista, yaitu: Myxomycotina dan Oomycotina.
Sedangkan yang berspora tidak cair termasuk dalam Dunia Jamur dan dibagi
menjadi 3 divisi yaitu Divisi Zygomycotina, Divisi Ascomycotina dan Divisi
Basidiomycotina. Dasar untuk mengklasifikasikan tiga divisi adalah cara
reproduksi seksual. Sedangkan jamur yang belum diketahui reproduksi seksualnya
diklasifikasikan kedalam satu divisi, yaitu disebut Divisi Deuteromycotina.
Gambar 1. 3 Myxomycota
2. OOMYCOTA
7
dengan jamur sejati adalah adanya sel flagellata yang terjadi dalam siklus
hidup jamur air. Sedangkan jamur sejati tidak memiliki flagela.
Gambar 1. 4 Oomycota
3. ZYGOMYCOTA
Gambar 1. 5 Zygomycota
8
Zygomycota memiliki beberapa jenis yang mudah dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Beberapa diantaranya merupakan jamur pada
makanan jenis- jenis jamur tersebut antara lain:
a. Rhizophus stolonifera
Jamur ini tampak seperti benang benang berwarna putih, memiliki rizoid
dan stolon. Merupakan saprofit yang hidup pada bungkil kedelai dan
bermanfaat bagi pembuatan tempe.
b. Rhizopus nigricans
c. Mucor mucedo
Jamur ini hidup sebagai saprofit. Sering ditemukan pada roti, sisa makanan
dan kotoran ternak. Miselium jamur ini berkembang di substrat. Memiliki
sporangium yang dilengkapi dengan sporangiofor.
d. Pilobolus sp
Jamur ini sering disebut 'pelempar topi' atau pelempar topi, karena ketika
sporangium sudah matang, jamur ini bisa membuangnya hingga 8 meter. Spora
kemudian menempel pada rumput atau tanaman lain. Ketika tumbuhan dimakan
oleh hewan, spora jamur yang menempel pada benda tersebut akan
berkecambah di saluran pencernaan dan akan tumbuh di kotoran yang
dikeluarkan.
4. ASCOMYCOTA
9
balon). Hifa Ascomycotina umumnya monokariotik (tidak berinti atau
memiliki inti tunggal) dan sel-selnya dipisahkan oleh septa sederhana.
Gambar 1. 6 Asomycota
Jadi, askus adalah struktur umum yang dimiliki oleh anggota Divisi
Ascomycotina. Beberapa dari tubuh mereka adalah uniseluler dan beberapa
multiseluler. Hidup sebagai saprofit dan parasit. Beberapa spesies di antaranya
juga dapat bersimbiosis dengan benang untuk membentuk ganggang biru-hijau
dan ganggang hijau dengan lumut bersel satu. Siklus hidup Ascomycotina
dimulai dari askospora yang tumbuh menjadi hifa bercabang. Kemudian, salah
satu dari beberapa sel di ujung hifa berdiferensiasi menjadi ascogonium, yang
lebih lebar dari hifa biasa. Ujung hifa yang lain membentuk anteridium.
Anteridium dan Askogonium terletak berdekatan dan memiliki jumlah inti
haploid. Berikut adalah beberapa contoh jamur anggota Divisi Ascomycota;
a. Saccharomyces cerevisiae
10
Gambar 1. 7 Saccharomyces cerevisiae
b. Penisilium sp.
c. Aspergillus sp.
d. Neurospora crassa
11
oleh manusia. Dalam dunia perdagangan jamur ini dikenal dengan nama
morel, ukuran tubuhnya sedang, berwarna coklat kemerahan, tubuhnya
seperti spons dan sering dijual dalam bentuk diawetkan.
5. BASIDIOMYCOTA
Divisi Basidiomycotina sering disebut juga dengan club fungi atau sering
disebut dengan jamur pada umumnya (fungus atau jamur merang). Jamur ini
berkembang biak secara seksual dengan membentuk basidia yang kemudian
menghasilkan basidiospora di dalam tubuh buah yang disebut basidioma atau
basidiokarp. Basidia dapat berkembang dalam bentuk insang, pori-pori, seperti
gigi, atau struktur lainnya. Hifa Basidiomycotina umumnya dikariotik
(binukleat, dengan 2 inti) dan kadang-kadang memiliki hubungan mengapit.
Gambar 1. 8 Basidiomycota
6. DEUTEROMYCOTA
Beberapa jamur yang organ reproduksi generatifnya belum diketahui
termasuk dalam Deuteromycotina. Kelompok jamur ini juga sering disebut
sebagai jamur tidak sempurna atau jamur tidak sempurna. Jamur ini tidak
mengalami reproduksi seksual atau mereka menunjukkan tahap aseksual
(anamorph) daripada jamur yang memiliki tahap seksual (teleomorph). Jamur
ini menyerupai Ascomycotina (septa sederhana). Jadi, grup ini bisa dikatakan
sebagai "keranjang sampah", tempat sementara untuk menampung berbagai
jenis jamur yang belum jelas statusnya. Jika pada penelitian selanjutnya
ditemukan metode reproduksi seksual, maka suatu jenis jamur yang tergolong
Deuteromycotina akan dapat masuk ke Divisi Ascomycotina atau Divisi
Basidiomycotina. Contohnya adalah Neurospora crassa yang saat ini termasuk
dalam kelompok Ascomycotina.
12
Gambar 1. 9 Deutromycota
13
konidia. Secara seksual melalui peleburan antara inti jantan dan inti betina sehingga
terbentuk spora askus atau spora sidium.
Gambar 1. 10 Spora
Zoospora atau spora kembara adalah spora yang dapat bergerak di dalam air
dengan menggunakan flagela. Jadi jamur penghasil zoospora biasanya hidup di
lingkungan yang lembab atau berair.
Endospora adalah spoa yang dihasilkan oleh sel dan spora tetap tinggal di
dalam sel tersebut, hingga kondisi memungkinkan untuk tumbuh.
Spora askus atau askospora adalah spora yang dihasilkan melalui
perkawinan jamur ascomycota. Askospora terdapat dalam askus, biasanya
berjumlah 8 spora. Spora yang dihasilkan dari perkawinan kelompok jamur
Basidiomycota disebut basidiospora. Basidiosproa terdapat di dalam basidium, dan
biasanya berjumlah empat spora.
Konidia adalah spora yang dihasilkan dengan jalan membentuk sekat
melintang pada ujung hifa atau dengan diferensiasi hingga terbentuk banyak
konidia. Jika telah masak konidia paling ujung dapat melepaskan diri.
14
Gambar 1. 11 Daur Reproduksi Jamur
Berikut ini beberapa contoh peran menguntungkan dan merugikan jamur dalam
kehidupan manusia:
15
e. Phytophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman
kentang.
f. Candida sp menyebabkan sariawan pada manusia.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jamur merupakan organisme yang tidak memiliki klorofil sehingga tidak
dapat menghasilkan makanan sendiri untuk berfotosintesis, jamur dapat tumbuh
dengan mudah di batang kayu atau tumpukan sampah organik.Jamur adalah
jenis tumbuhan yang tidak berdaun dan tidak berbuah, berkembang biak dengan
spora, biasanya berbentuk payung, tumbuh di daerah berair atau lembap atau
batang busuk.Jamur memiliki peran penting bagi kehidupan.Jamur memiliki
dampak negatif dan positif bagi manusia Dalam rantai makanan, jamur berperan
sebagai organisme pengurai.
3.2 Saran
Pengetahuan tentang jamur sangat penting bagi kehidupan manusia.Dengan
berbagai pengetahuan tersebut kita bisa memanfaatkan secara optimal potensi
jamur untuk membantu kehidupan manusia dan juga dapat mencegah dan
mengobati berbagai dampak negatif yang ditimbulkan jamur
17
DAFTAR PUSTAKA
18