“ VIRUS ”
Dosen Pengampu :
Ir. Sulhaswardi,MP
Disusun Oleh :
Agroteknologi 3D
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat
menyelesaikan tugas paper yang berjudul "Virus" dengan tepat waktu.
Paper disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Mikrobiologi Pertanian. Selain itu,
papaer ini bertujuan menambah wawasan tentang virus eukariot pada tanaman bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Sulhaswardi,MP selaku Dosen
Pengampu Mata Kuliah Mikrobiologi Pertanian. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya paper ini.
Penulis menyadari paper ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................5
BAB I...............................................................................................................................................6
PENDAHULUAN...........................................................................................................................6
A. Latar Belakang........................................................................................................................6
B. Maksud dan Tujuan.................................................................................................................6
BAB II.............................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................................7
BAB III..........................................................................................................................................10
MENGENAL.................................................................................................................................10
A. Karakteristik Virus..............................................................................................................10
A.1 Struktur Tubuh Pada Virus..............................................................................................10
B. Metabolisme.......................................................................................................................12
C. Perkembangbiakan..............................................................................................................13
D. Klasifikasi Virus....................................................................................................................15
D.1 Klasifikasi Virus Berdasarkan Jenis Sel Inang................................................................15
D.2 Klasifikasi Virus Berdasarkan Ada atau Tidak Selubung di Nukleokapsid....................16
D.3 Klasifikasi Virus Berdasarkan Jenis Asam Nukleat........................................................16
D.4 Klasifikasi Virus Berdasarkan Bentuk Dasar..................................................................16
D.5 Klasifikasi Virus Berdasarkan Tipe Genom dan Replikasinya.......................................17
D.6 Klasifikasi Virus Berdasarkan Jumlah Kapsomer...........................................................18
D.7 Spesies Virus yang Menguntungkan...............................................................................18
D.8 Spesies Virus yang Merugikan........................................................................................20
E. Peran Virus............................................................................................................................22
E.1 Peranan Virus dibidang Pertanian....................................................................................22
E.2 Peranan Virus Terhadap Manusia....................................................................................23
BAB IV..........................................................................................................................................25
PENUTUP.....................................................................................................................................25
A. Kesimpulan.........................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................26
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.3 Klasifikasi Virus Berdasarkan Tipe Genom dan Replikasinya …………………....18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Virus adalah mikroorganisme terkecil yang tidak memiliki sel danhanya mempunyai
kode genetik saja. Virus hidup sebagai parasit obligatyang menginfeksi sel inang. Diluar sel
organisme, virus hidup sebagailayaknya benda mati tanpa tanda-tanda kehidupan. Tetapi
bergitumenginfeksi sel, virus akan berubah menjadi makhluk hidup terkecil yangganas, yang
dapat membunuh sel inang dan menyebabkan penyakit.Karena itu virus di sebut sebagai patogen.
Yaitu mikroorganismepenyebab penyakit.
Kata virus di ambil dari latin Virulae yang artinya menular atauVirion yang berarti racun.
Kedua kata ini sama-sama merujuk pada sifatdasar virus yang mudah menular dari satu sel ke sel
yang lain serta bersifatracun karena dapat menghancurkan sel yang di tularinya. Sebagaiorganisme
aseluler, struktur virus lebih sederhana dari mikroorganismebersel satu lainnya. Karena Virus
tidak memiliki inti sel,sitoplasma, ataupun membran sel. Virus berupa partikel (molekul)
disebutvirion. Tubuh virus yang berupa kristal atau partikel ini lebihmenunjukkan ciri mineral
daripada ciri kehidupan. Oleh karena itu adaanggapan bahwa virus bukan makhluk hidup.
TINJAUAN PUSTAKA
1 Definisi Virus
Menurut para ahli biologi, virus merupakan organisme peralihanantara makhluk hidup
dan benda mati. Dikatakan peralihan karena virusmempunyai ciri-ciri makhluk hidup, misalnya
mempunyai DNA (asamdeoksiribonukleat) dan dapat berkembang biak pada sel hidup.
Memilikiciri-ciri benda mati seperti tidak memiliki protoplasma dan dapatdikristalkan. Para
penemu virus antara lain D. Iwanoski (1892) padatanaman tembakau, dilanjutkan M. Beijerinck
(1898), Loffern dan Frooch(1897) menemukan dan memisahkan virus penyebab penyakit mulut
dankaki (food and mouth diseases), Reed (1900) berhasil menemukan viruspenyebab kuning
(yellow fever), Twort dan Herelle (1917) penemuBakteriofage, Wendell M. Stanley (1935)
berhasil mengkristalkan virusmosaik pada tembakau. Pengetahuan tentang virus terus
berkembangsampai lahir ilmu cabang biologiyang mempelajari virus disebut virology.
Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atauDNA) yang diselubungi
oleh pelindung yang terdiri atas protein, lipid,glikoprotein. Pengertian virus secara etimologi
adalah kata virus berasaldari bahasa latin yaitu virion yang artinya "racun". Virus
merupakanorganisme subseluler karna ukurannya yang sangat kecil, dimana virushanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Virusberukuran lebih kecil dari pada
bakteri.Ciri virus adalah sebagai berikut :
Morfologi virus berkaitan erat dengan bagian-bagian tubuh virusitu sendiri, berikut ini adalah
bagian-bagian utama dari tubuh virus :
1. Kapsid
2. Asam Nukleat
Asam nukleat berperan penting dalam siklus hidup virus, sama dengan organisme
lainnya asam nukleat pada virus berfungsi sebagai penyimpan informasi genetic yang
diperlukan untuk sintesi protein.
3. Sampul
Sampul pada virus merupakan hasil modifikasi virus terhadapmembran sel inang
yang sudah terinfeksi oleh virus. Sampul virussendiri terdiri dari susunan molekul lipid dan
protein. Itulah bagian-bagian tubuh virus yang paling utama.
BAB III
MENGENAL
A. Karakteristik Virus
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat
menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini, ia selalu
terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya influenza dan HIV), hewan
(misalnya flu burung), atau tanaman (misalnya mosaik tembakau). Lalu apa saja ciri- ciri yang
dimiliki oleh virus? Berikut beberapa diantaranya:
1. Hanya memiliki satu jenis asam nukleat yang diselubungi oleh kapsid atau selubung
protein. Asam nukleat ini yaitu DNA atau RNA.
2. Ukurannya sangat kecil yaitu antara 25 – 300 nm. Untuk 1 nm sama dengan 10-9 m.
3. Tubuh virus tidak berbentuk sel. Sehingga virustidak memiliki inti sel, membran
plasma, dan sitoplasma.
4. Hanya dapat hidup dan berkembang biak pada sel hidup atau dikenal juga sebagai
parasit intraseluler obligat.
5. Merupakan suatu makhluk metaorganisme. Makhluk metaorganisme merupakan
suatu bentuk peralihan antara benda mati atau memiliki sifat yang dapat dikristalkan
dan makhluk hidup atau dapat berkembang biak.
6. Memiliki beberapa bentuk tubuh. Bentuk tubuh virus yaitu bulat, batang, bentuk T,
dan silindris.
Pada umumnya struktur tubuh yang dimiliki oleh virus terdiri dari asam nukleat dan
kapsid. Selain itu, mikroorganisme ini juga memiliki struktur tambahan, seperti asam nukleat ini
terdiri dari DNA atau deoxyribo nucleid acid atau RNA atau ribonucleid acid. Secara umum,
struktur tubuh virus terdiri atas 4 bagian utama, yaitu kepala, isi tubuh, ekor, dan kapsid.
Gambar 1.1 Struktur Virus
1. Kepala
Struktur Virus Kepala Virus memiliki kepala berisi DNA atau RNA yang menjadi bahan
genetik kehidupannya. Isi kepala ini dilindungi oleh kapsid, yaitu selubung protein yang tersusun
oleh protein. Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid bisa berbentuk bulat,
polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer
atau sub-unit protein.
2. Isi Tubuh
Isi Tubuh virus atau biasa disebut virion adalah bahan genetik yang berupa salah satu tipe
asam nukleat (DNA atau RNA). Tipe asam nukleat yang dimiliki akan mempengaruhi bentuk
tubuh virus. Isi tubuh biasanya berupa RNA yang berbentuk menyerupai kubus, bulat, atau
polihedral, contohnya pada virus-virus penyebab penyakit polyomyelitis, influenza, dan radang
mulut dan kuku.
3. Ekor
Ekor adalah bagian dalam struktur tubuh virus yang berfungsi sebagai alat untuk
menempelkan diri pada sel inang. Ekor yang melekat di kepala ini umumnya terdiri atas
beberapa tabung tersumbat yang berisi benang dan serat halus.
4. Kapsid
Kapsid adalah lapisan berupa rangkaian kapsomer pada tubuh virus yang berfungsi
sebagai pembungkus DNA atau RNA. Fungsi kapsid ini adalah sebagai pembentuk tubuh dan
pelindung bagi virus dari kondisi lingkungan luar.
Struktur virus kapsid adalah struktur virus yang letaknya berada di luar virus dan
memiliki kandungan subunit berupa protein yang cukup banyak. Kandungan tersebut lebih
dikenal dengan sebutan kapsomer. Bentuk kapsid bisa dibilang cukup beragam, sehinga bisa
memengaruhi bentuk virus itu sendiri.
B. Metabolisme
Virus tidak memiliki metabolisme sendiri seperti sel hidup. Metabolisme melibatkan
serangkaian proses biokimia yang terjadi di dalam sel untuk mempertahankan kehidupan,
termasuk pertukaran energi, sintesis molekul, dan pemeliharaan struktur sel. Virus, sebagai
entitas parasit intraselular obligat, bergantung pada sel inangnya untuk melakukan proses
metabolik.
Dengan demikian, meskipun virus memiliki genetik mereka sendiri, mereka tidak dapat
menggambarkan kehidupan mandiri karena ketergantungan mereka pada sel inang untuk
melakukan fungsi metabolik yang diperlukan untuk replikasi. Sebagian besar sifat-sifat
kehidupan tradisional, seperti pertumbuhan dan metabolisme, tidak dapat diatribusikan langsung
kepada virus.
C. Perkembangbiakan
Proses reproduksi virus terdiri dari lima tahap, yaitu adsorbsi, penetrasi, sintesis
(eklifase), pematangan dan lisis. Berikut akan dibahas tentang cara replikasi virus yang terdiri
atas lima tahap yaitu :
Tahap adsorbsi
Tahap adsorbsi merupakan tahap menempelnya virion bagian reseptor site sel
inang dengan memakai serabut ekornya. Molekul-molekul reseptor site untuk setiap jenis
virus berbeda-beda. Contoh berupa protein untuk Picornavirus atau oligosakarida untuk
Orthomyxovirus dan Paramyxovirus.
Tahap penetrasi
Tahap sintesis
Tahap pematangan
Tahap lisis
Tahap lisis merupakan tahap pemecahan dinding sel inang dengan
menggunakan enzim lisozim. Itu berfungsi merusak dinding sel bakteri sehingga
virus baru akan keluar dan menyerang sel inang baru.
Virus tidak dapat berkembang biak secara mandiri karena mereka tidak memiliki alat sel
atau sistem metabolisme sendiri. Sebaliknya, mereka memerlukan sel inang untuk mereplikasi
dan menghasilkan salinan baru dari diri mereka sendiri. Dalam bidang pertanian, penyebaran dan
perkembangbiakan virus terkait erat dengan interaksi dengan tanaman dan serangga perantara.
Beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam perkembangbiakan virus dalam konteks
pertanian melibatkan:
1. Infeksi Tanaman
Virus dapat menginfeksi tanaman melalui berbagai cara, seperti melalui luka-luka
pada tanaman atau serangga yang berperan sebagai vektor penyebaran virus.
Banyak virus pertanian disebarkan oleh serangga seperti kutu daun, trips, atau
wereng. Serangga ini bertindak sebagai vektor yang mengangkut virus dari satu tanaman
ke tanaman lainnya selama menyedot sari tanaman.
Penting untuk mencatat bahwa dalam praktik pertanian, kontrol dan pencegahan penyakit
tanaman yang disebabkan oleh virus lebih sering berfokus pada manajemen vektor dan praktek-
prosedur budidaya yang mencegah penyebaran virus, seperti penggunaan varietas tahan penyakit
dan kebersihan lapangan.
D. Klasifikasi Virus
Virus ini bisa merusakan tanaman yang sedang kamu tanam dan rawat, contohnya
Tungro dan TMV.
2. Virus Penyerang Manusia
Virus penyerang manusia sangatlah banyak dan beberapa virus ada yang
membahayakan manusia, seperti virus HIV influenza, virus corona, virus omicron, dan
lain-lain.
Virus penyerang hewan ini bisa membuat hewan yang kamu rawat jatuh sakita
atau bahkan mati, contohnya flu burung, rabies, dan sebagainya.
Virus berselubung adalah virus yang di dalam selubung itu ada glikoprotein dan
lipoprotein, misalnya Paramyxovirus, Herpesvirus, Togavirus, Rhabdovirus, dan
Poxyvirus.
2. Virus Telanjang
1. Virus DNA
Virus DNA adalah virus yang di mana asam nukleat yang dimiliki berupa DNA,
misalnya parvovirus.
2. Virus RNA
Virus RNA adalah virus yang di mana kandungan asam nukleatnya berupa RNA,
misalnya picornavirus.
1. Virus Helikal
Virus ini hanya mempunyai satu sumbu rotasi saja yang di mana bentuk sumbu
itu seperti batang panjang, bentuknya helikss, dan nukleokapsid mudah bergerak atau
tidak kaku, misalnya virus flu.
2. Virus Kompleks
Seperti dengan namanya, virus ini mempunyai struktur yang cukup kompleks bila
dibandingkan dengan jenis virus yang lain, misalnya virus cacar.
Berbeda dengan virus helikal, jumlah sumbu pada virus ini ada dua rotasi ganda
serta tata ruangnya hanya dibatasi dengan 20 segitiga sama sisi, misalnya virus polio.
Pada virus tipe I ini terdiri dari DNA dengan utas ganda serta reproduksinya
dilakukan dengan cara replikasi, misalnya Herpesvirus.
Virus Tipe II
Virus tipe II terdiri dari DNA dengan utas tunggal serta reproduksinya dilakukan
dengan cara replikasi, misalnya virus MVM.
Virus tipe II, terdiri dari RNA dengan utas handa serta reproduksinya dilakukan
dengan cara replikasi, misalnya Reovirus.
Virus Tipe IV
Virus tipe IV terdiri dari RNA dengan utas tunggal (+) serta reproduksinya
dilakukan dengan cara replikasi, misalnya virus polio.
Virus Tipe V
Virus tipe V terdiri dari RNA dengan utas tunggal (-) dan reproduksinya
dilakukan dengan cara replikasi, misalnya virus rabies.
Virus Tipe VI
Virus tipe VI terdiri dari RNA dengan utas tunggal (+) dan DNA sebagai
perantaranya serta reproduksinya dilakukan cengan cara transkriptasi balik, misalnya
virus AIDS.
Virus tipe VII terdiri dari RNA dengan utas ganda dengan RNA sebagai perantara
serta reproduksinya dengan cara transkriptasi balik, misalnya Heparnavirus.
a. Baculovirus
Digunakan sebagai indikator dalam studi pencemaran tanah dan air, membantu
pemahaman mengenai perilaku mikroba patogen dalam lingkungan pertanian.
a. Chrysovirus
Penting untuk dicatat bahwa penerapan virus dalam pertanian untuk keuntungan tertentu
sering kali melibatkan teknologi bioteknologi dan pemahaman yang mendalam tentang interaksi
antara virus dan tanaman. Dalam setiap konteks penggunaan virus, langkah-langkah pengamanan
dan kontrol yang ketat harus diterapkan untuk mencegah risiko penyebaran penyakit atau
dampak negatif lainnya.
1. Potyvirus
Menyebabkan penyakit seperti mosaic, bercak kerdil, dan klorosis pada berbagai
tanaman, termasuk kentang, kacang-kacangan, cabai, dan buah-buahan.
2. Tobamovirus
Menyebabkan mosaic dan klorosis pada tanaman tembakau, tomat, cabai, dan
tanaman lainnya.
3. Geminiviridae (Geminivirus)
Menyebabkan penyakit kuning pada tanaman, seperti Tomato yellow leaf curl
virus (TYLCV), yang dapat merugikan tanaman tomat dan tanaman solanaceous lainnya.
4. Tospovirus
Menyebabkan penyakit bercak kering pada tanaman, seperti Tomato spotted wilt
virus (TSWV), yang dapat merugikan tanaman tomat, cabai, dan berbagai tanaman
hortikultura.
Pencegahan dan pengendalian penyakit tanaman yang disebabkan oleh virus ini
melibatkan berbagai tindakan, termasuk penggunaan benih bebas virus, praktek karantina,
pemilihan varietas tahan, dan kontrol vektor penyakit.
E. Peran Virus
Terapi Gen
Penting untuk dicatat bahwa sebagian besar virus memiliki sifat patogen, dan peran
bermanfaat virus sering kali melibatkan manipulasi dan rekayasa genetika yang hati-hati.
Pengelolaan penyakit yang disebabkan oleh virus dan pengembangan intervensi medis yang
efektif tetap menjadi fokus utama dalam interaksi manusia dengan virus.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Materi ini membahas tentang virus dalam konteks mikrobiologi pertanian, termasuk
definisi, morfologi, klasifikasi, dan karakteristik virus. Virus adalah organisme peralihan antara
makhluk hidup dan benda mati yang menginfeksi sel inang dan dapat menyebabkan penyakit.
Mereka memiliki peran kompleks dalam pertanian, dapat memberikan manfaat seperti
pengendalian hama dan peningkatan resistensi tanaman, namun juga dapat merugikan tanaman
dan mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan. Dalam konteks manusia, virus juga dapat
memiliki peran bermanfaat dalam pengembangan vaksin, terapi gen, penelitian biologi
molekuler, dan evolusi. Tetapi, pengelolaan penyakit yang disebabkan oleh virus tetap menjadi
fokus utama dalam interaksi manusia dengan virus.
DAFTAR PUSTAKA
Widya, Y. N., & Wijayanti, R. (2016). *Biologi untuk siswa SMA/MA Kelas X: Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam*.
The Author (2022). “Perbandingan Informasi terkait Sub-bab Materi Virus pada Buku Teks”.
*Jurnal Paedagogy*, 9(3), 425-432.
Depdiknas (2013). “Standar Buku Bahasa pada bagian Bahasa Indonesia dan Sastra Katalog
Buku Umum Depdiknas”.
Cambel, et al. (2020). “Jurnal Paedagogy: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan”.
*Jurnal Paedagogy*, 9(3), 421-432.