Anda di halaman 1dari 26

MIKROBIOLOGI PERTANIAN

“ VIRUS ”

Dosen Pengampu :

Ir. Sulhaswardi,MP

Disusun Oleh :

ZATA FIKRI ARSILYA


224110236

Agroteknologi 3D

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU


2023/2024

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat
menyelesaikan tugas paper yang berjudul "Virus" dengan tepat waktu.

Paper disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Mikrobiologi Pertanian. Selain itu,
papaer ini bertujuan menambah wawasan tentang virus eukariot pada tanaman bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Sulhaswardi,MP selaku Dosen
Pengampu Mata Kuliah Mikrobiologi Pertanian. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya paper ini.

Penulis menyadari paper ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 30 November 2023

Zata Fikri Arsilya


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................5
BAB I...............................................................................................................................................6
PENDAHULUAN...........................................................................................................................6
A. Latar Belakang........................................................................................................................6
B. Maksud dan Tujuan.................................................................................................................6
BAB II.............................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................................7
BAB III..........................................................................................................................................10
MENGENAL.................................................................................................................................10
A. Karakteristik Virus..............................................................................................................10
A.1 Struktur Tubuh Pada Virus..............................................................................................10
B. Metabolisme.......................................................................................................................12
C. Perkembangbiakan..............................................................................................................13
D. Klasifikasi Virus....................................................................................................................15
D.1 Klasifikasi Virus Berdasarkan Jenis Sel Inang................................................................15
D.2 Klasifikasi Virus Berdasarkan Ada atau Tidak Selubung di Nukleokapsid....................16
D.3 Klasifikasi Virus Berdasarkan Jenis Asam Nukleat........................................................16
D.4 Klasifikasi Virus Berdasarkan Bentuk Dasar..................................................................16
D.5 Klasifikasi Virus Berdasarkan Tipe Genom dan Replikasinya.......................................17
D.6 Klasifikasi Virus Berdasarkan Jumlah Kapsomer...........................................................18
D.7 Spesies Virus yang Menguntungkan...............................................................................18
D.8 Spesies Virus yang Merugikan........................................................................................20
E. Peran Virus............................................................................................................................22
E.1 Peranan Virus dibidang Pertanian....................................................................................22
E.2 Peranan Virus Terhadap Manusia....................................................................................23
BAB IV..........................................................................................................................................25
PENUTUP.....................................................................................................................................25
A. Kesimpulan.........................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................26
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Virus ………………………………………………………………………11

Gambar 1.2 Reproduksi Virus …………………………………………………………………..14

Gambar 1.3 Klasifikasi Virus Berdasarkan Tipe Genom dan Replikasinya …………………....18
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Virus adalah mikroorganisme terkecil yang tidak memiliki sel danhanya mempunyai
kode genetik saja. Virus hidup sebagai parasit obligatyang menginfeksi sel inang. Diluar sel
organisme, virus hidup sebagailayaknya benda mati tanpa tanda-tanda kehidupan. Tetapi
bergitumenginfeksi sel, virus akan berubah menjadi makhluk hidup terkecil yangganas, yang
dapat membunuh sel inang dan menyebabkan penyakit.Karena itu virus di sebut sebagai patogen.
Yaitu mikroorganismepenyebab penyakit.

Kata virus di ambil dari latin Virulae yang artinya menular atauVirion yang berarti racun.
Kedua kata ini sama-sama merujuk pada sifatdasar virus yang mudah menular dari satu sel ke sel
yang lain serta bersifatracun karena dapat menghancurkan sel yang di tularinya. Sebagaiorganisme
aseluler, struktur virus lebih sederhana dari mikroorganismebersel satu lainnya. Karena Virus
tidak memiliki inti sel,sitoplasma, ataupun membran sel. Virus berupa partikel (molekul)
disebutvirion. Tubuh virus yang berupa kristal atau partikel ini lebihmenunjukkan ciri mineral
daripada ciri kehidupan. Oleh karena itu adaanggapan bahwa virus bukan makhluk hidup.

B. Maksud dan Tujuan

1. Mengetahui definisi dari virus


2. Mengetahui karakteristik dari virus
3. Mengetahui metabolisme dari virus
4. Mengetahui perkembangbiakan pada virus
5. Mengetahui klasifikasi dari virus
6. Mengetahui peran virus dibidang pertanian dan peran dalam kehidupan manusia
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1 Definisi Virus

Menurut para ahli biologi, virus merupakan organisme peralihanantara makhluk hidup
dan benda mati. Dikatakan peralihan karena virusmempunyai ciri-ciri makhluk hidup, misalnya
mempunyai DNA (asamdeoksiribonukleat) dan dapat berkembang biak pada sel hidup.
Memilikiciri-ciri benda mati seperti tidak memiliki protoplasma dan dapatdikristalkan. Para
penemu virus antara lain D. Iwanoski (1892) padatanaman tembakau, dilanjutkan M. Beijerinck
(1898), Loffern dan Frooch(1897) menemukan dan memisahkan virus penyebab penyakit mulut
dankaki (food and mouth diseases), Reed (1900) berhasil menemukan viruspenyebab kuning
(yellow fever), Twort dan Herelle (1917) penemuBakteriofage, Wendell M. Stanley (1935)
berhasil mengkristalkan virusmosaik pada tembakau. Pengetahuan tentang virus terus
berkembangsampai lahir ilmu cabang biologiyang mempelajari virus disebut virology.

Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yangmenginfeksi sel-sel eukariota


(organisme multisel dan banyak jenisorganisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau
fag digunakanuntuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri
danorganisme lain yang tidak berinti sel). Secara umum pengertianvirus adalah parasit berukuran
mikroskopik yang menginfeksi selorganismebiologis. Menurut para ahlibiologivirus adalah
peralihanantara makhluk hidup dan benda mati. Virus dikatakan peralihan karnavirus
mempunyai ciri-ciri seperti makhluk hidup yaitu dengan mempunyaiDNA dan mampu
berkembang biak pada sel hidup serta mempunyai ciri-ciri benda mati yaitu tidak mempunyai
protoplasma dan mampudikristalkan.Virus dalam bereproduksi dengan memerlukan sel
inang,sehingga virus bersifat parasit obligasi.

Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atauDNA) yang diselubungi
oleh pelindung yang terdiri atas protein, lipid,glikoprotein. Pengertian virus secara etimologi
adalah kata virus berasaldari bahasa latin yaitu virion yang artinya "racun". Virus
merupakanorganisme subseluler karna ukurannya yang sangat kecil, dimana virushanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Virusberukuran lebih kecil dari pada
bakteri.Ciri virus adalah sebagai berikut :

1. Virus berukuran aseluler (tidak mempunyai sel).


2. Virus berukuran amat kecil, jauh lebih kecil daripada bakteri, yaitusekitar 20-300
milimikron.
3. Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atauDNA).
4. Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal).
5. Tubuh virus terdiri atas kepala, kulit(selubung atau kapsid), isi tubuh,dan serabut ekor.
6. Hanya hidup di dalam sel hidup.
7. Tidak melakukan aktivitas metabolisme.
8. Bentuk bervariasi, mulai dari bentuk oval, silinder, polihedral, dankompleks.
9. Virus tidak bergerak, tidak membelah diri.
10. Virus dapat dikristalkan.

Morfologi virus berkaitan erat dengan bagian-bagian tubuh virusitu sendiri, berikut ini adalah
bagian-bagian utama dari tubuh virus :

1. Kapsid

Kapsid merupakan pembungkus asam nukleat, kapsid inilah yangmenentukan


morfologi virus. Kapsid berfungsi sebagai pelindung asamnukleat, melekatkan virion pada
sel inang yang terinfeksi virus, dansebagai penyedia protein untuk virion saat virion
menginfeksimembran sel inang.

2. Asam Nukleat

Asam nukleat berperan penting dalam siklus hidup virus, sama dengan organisme
lainnya asam nukleat pada virus berfungsi sebagai penyimpan informasi genetic yang
diperlukan untuk sintesi protein.

3. Sampul
Sampul pada virus merupakan hasil modifikasi virus terhadapmembran sel inang
yang sudah terinfeksi oleh virus. Sampul virussendiri terdiri dari susunan molekul lipid dan
protein. Itulah bagian-bagian tubuh virus yang paling utama.
BAB III

MENGENAL

A. Karakteristik Virus

Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat
menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini, ia selalu
terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya influenza dan HIV), hewan
(misalnya flu burung), atau tanaman (misalnya mosaik tembakau). Lalu apa saja ciri- ciri yang
dimiliki oleh virus? Berikut beberapa diantaranya:

1. Hanya memiliki satu jenis asam nukleat yang diselubungi oleh kapsid atau selubung
protein. Asam nukleat ini yaitu DNA atau RNA.
2. Ukurannya sangat kecil yaitu antara 25 – 300 nm. Untuk 1 nm sama dengan 10-9 m.
3. Tubuh virus tidak berbentuk sel. Sehingga virustidak memiliki inti sel, membran
plasma, dan sitoplasma.
4. Hanya dapat hidup dan berkembang biak pada sel hidup atau dikenal juga sebagai
parasit intraseluler obligat.
5. Merupakan suatu makhluk metaorganisme. Makhluk metaorganisme merupakan
suatu bentuk peralihan antara benda mati atau memiliki sifat yang dapat dikristalkan
dan makhluk hidup atau dapat berkembang biak.
6. Memiliki beberapa bentuk tubuh. Bentuk tubuh virus yaitu bulat, batang, bentuk T,
dan silindris.

A.1 Struktur Tubuh Pada Virus

Pada umumnya struktur tubuh yang dimiliki oleh virus terdiri dari asam nukleat dan
kapsid. Selain itu, mikroorganisme ini juga memiliki struktur tambahan, seperti asam nukleat ini
terdiri dari DNA atau deoxyribo nucleid acid atau RNA atau ribonucleid acid. Secara umum,
struktur tubuh virus terdiri atas 4 bagian utama, yaitu kepala, isi tubuh, ekor, dan kapsid.
Gambar 1.1 Struktur Virus

1. Kepala

Struktur Virus Kepala Virus memiliki kepala berisi DNA atau RNA yang menjadi bahan
genetik kehidupannya. Isi kepala ini dilindungi oleh kapsid, yaitu selubung protein yang tersusun
oleh protein. Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid bisa berbentuk bulat,
polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer
atau sub-unit protein.

2. Isi Tubuh

Isi Tubuh virus atau biasa disebut virion adalah bahan genetik yang berupa salah satu tipe
asam nukleat (DNA atau RNA). Tipe asam nukleat yang dimiliki akan mempengaruhi bentuk
tubuh virus. Isi tubuh biasanya berupa RNA yang berbentuk menyerupai kubus, bulat, atau
polihedral, contohnya pada virus-virus penyebab penyakit polyomyelitis, influenza, dan radang
mulut dan kuku.

3. Ekor

Ekor adalah bagian dalam struktur tubuh virus yang berfungsi sebagai alat untuk
menempelkan diri pada sel inang. Ekor yang melekat di kepala ini umumnya terdiri atas
beberapa tabung tersumbat yang berisi benang dan serat halus.

4. Kapsid

Kapsid adalah lapisan berupa rangkaian kapsomer pada tubuh virus yang berfungsi
sebagai pembungkus DNA atau RNA. Fungsi kapsid ini adalah sebagai pembentuk tubuh dan
pelindung bagi virus dari kondisi lingkungan luar.
Struktur virus kapsid adalah struktur virus yang letaknya berada di luar virus dan
memiliki kandungan subunit berupa protein yang cukup banyak. Kandungan tersebut lebih
dikenal dengan sebutan kapsomer. Bentuk kapsid bisa dibilang cukup beragam, sehinga bisa
memengaruhi bentuk virus itu sendiri.

B. Metabolisme

Virus tidak memiliki metabolisme sendiri seperti sel hidup. Metabolisme melibatkan
serangkaian proses biokimia yang terjadi di dalam sel untuk mempertahankan kehidupan,
termasuk pertukaran energi, sintesis molekul, dan pemeliharaan struktur sel. Virus, sebagai
entitas parasit intraselular obligat, bergantung pada sel inangnya untuk melakukan proses
metabolik.

Berikut adalah beberapa poin terkait metabolisme virus:

1. Tidak Memiliki Sel Sendiri


Virus tidak memiliki sel, organel sel, atau sistem metabolik sendiri. Mereka terdiri dari
materi genetik (DNA atau RNA) yang dibungkus oleh protein dan, dalam beberapa kasus,
lapisan lipid.
2. Replikasi dalam Sel Inang
Virus memasuki sel inang dan menggunakan komponen sel inang untuk mereplikasi diri.
Ini melibatkan sintesis protein, pembuatan salinan genom virus, dan perakitan partikel
baru.
3. Energi dari Sel Inang
Virus tidak memiliki mesin metabolik untuk menghasilkan energi sendiri. Sebagai
gantinya, mereka menggunakan sistem enzimatik dan mesin sel inang untuk memperoleh
energi yang diperlukan selama siklus replikasi.
4. Manipulasi Sel Inang
Virus memanipulasi sel inang untuk mensintesis komponen virus. Ini dapat mencakup
pengambilalihan kontrol sel inang, memaksa sel inang untuk mensintesis protein virus,
dan menggunakan mesin replikasi sel inang.

Dengan demikian, meskipun virus memiliki genetik mereka sendiri, mereka tidak dapat
menggambarkan kehidupan mandiri karena ketergantungan mereka pada sel inang untuk
melakukan fungsi metabolik yang diperlukan untuk replikasi. Sebagian besar sifat-sifat
kehidupan tradisional, seperti pertumbuhan dan metabolisme, tidak dapat diatribusikan langsung
kepada virus.

C. Perkembangbiakan

Proses reproduksi virus terdiri dari lima tahap, yaitu adsorbsi, penetrasi, sintesis
(eklifase), pematangan dan lisis. Berikut akan dibahas tentang cara replikasi virus yang terdiri
atas lima tahap yaitu :

 Tahap adsorbsi

Tahap adsorbsi merupakan tahap menempelnya virion bagian reseptor site sel
inang dengan memakai serabut ekornya. Molekul-molekul reseptor site untuk setiap jenis
virus berbeda-beda. Contoh berupa protein untuk Picornavirus atau oligosakarida untuk
Orthomyxovirus dan Paramyxovirus.

 Tahap penetrasi

Pada tahap penetrasi merupakan selubung ekor berkontraksi untuk


membuat lubang yang menembus dinding dan membran sel inang. Kemudian
virus memasukan materi genetik virus melalui lubang pada dinding dan membran
sel inang dan kapsid virus jadi kosing.

 Tahap sintesis

Tahap sintesis adalah tahap pembentukan asam nukleat (salinan genom)


dan komponen-komponen virus dengan menghidrolisis DNA sel inang.

 Tahap pematangan

Tahap pematangan terjadi partikel-partikel virus yang lengkap membentuk


virion-virion baru dengan menggunakan asam nukleat dan protein.

 Tahap lisis
Tahap lisis merupakan tahap pemecahan dinding sel inang dengan
menggunakan enzim lisozim. Itu berfungsi merusak dinding sel bakteri sehingga
virus baru akan keluar dan menyerang sel inang baru.

Gambar 1.2 Reproduksi Sel

Virus tidak dapat berkembang biak secara mandiri karena mereka tidak memiliki alat sel
atau sistem metabolisme sendiri. Sebaliknya, mereka memerlukan sel inang untuk mereplikasi
dan menghasilkan salinan baru dari diri mereka sendiri. Dalam bidang pertanian, penyebaran dan
perkembangbiakan virus terkait erat dengan interaksi dengan tanaman dan serangga perantara.
Beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam perkembangbiakan virus dalam konteks
pertanian melibatkan:

1. Infeksi Tanaman
Virus dapat menginfeksi tanaman melalui berbagai cara, seperti melalui luka-luka
pada tanaman atau serangga yang berperan sebagai vektor penyebaran virus.

2. Penularan oleh Serangga Perantara

Banyak virus pertanian disebarkan oleh serangga seperti kutu daun, trips, atau
wereng. Serangga ini bertindak sebagai vektor yang mengangkut virus dari satu tanaman
ke tanaman lainnya selama menyedot sari tanaman.

3. Penyebaran Melalui Benih atau Tanaman Biji


Beberapa virus dapat ditularkan melalui benih atau tanaman biji yang terinfeksi.

4. Praktek Kultur Jaringan


Dalam beberapa kasus, virus dapat dikultur dalam jaringan tanaman secara in
vitro untuk tujuan penelitian atau produksi benih tanaman yang bebas virus.

5. Virus Tanaman sebagai Biopestisida


Beberapa virus telah diusulkan sebagai agen biopestisida yang dapat digunakan
untuk mengendalikan hama tanaman tertentu. Ini melibatkan produksi dan aplikasi virus
dalam bentuk yang tidak merugikan bagi tanaman yang diinginkan.

Penting untuk mencatat bahwa dalam praktik pertanian, kontrol dan pencegahan penyakit
tanaman yang disebabkan oleh virus lebih sering berfokus pada manajemen vektor dan praktek-
prosedur budidaya yang mencegah penyebaran virus, seperti penggunaan varietas tahan penyakit
dan kebersihan lapangan.

D. Klasifikasi Virus

D.1 Klasifikasi Virus Berdasarkan Jenis Sel Inang


1. Virus Penyerang Tanaman

Virus ini bisa merusakan tanaman yang sedang kamu tanam dan rawat, contohnya
Tungro dan TMV.
2. Virus Penyerang Manusia

Virus penyerang manusia sangatlah banyak dan beberapa virus ada yang
membahayakan manusia, seperti virus HIV influenza, virus corona, virus omicron, dan
lain-lain.

3. Virus Penyerang Hewan

Virus penyerang hewan ini bisa membuat hewan yang kamu rawat jatuh sakita
atau bahkan mati, contohnya flu burung, rabies, dan sebagainya.

4. Virus Penyerang Bakteri

Virus penyerang bakteri salah satu contohnya adalah virus T.

D.2 Klasifikasi Virus Berdasarkan Ada atau Tidak Selubung di Nukleokapsid


1. Virus Berselubung

Virus berselubung adalah virus yang di dalam selubung itu ada glikoprotein dan
lipoprotein, misalnya Paramyxovirus, Herpesvirus, Togavirus, Rhabdovirus, dan
Poxyvirus.

2. Virus Telanjang

Virus telanjang adalah virus yang tidak mempunyai selebung di nukleopasid,


seperti Adenovirus, Reovirus, Papovirus, dan Picornavirus.

D.3 Klasifikasi Virus Berdasarkan Jenis Asam Nukleat


Beberapa virus ada yang diklasifikasi berdasarkan jenis asam nukleatnya, di antaranya:

1. Virus DNA

Virus DNA adalah virus yang di mana asam nukleat yang dimiliki berupa DNA,
misalnya parvovirus.

2. Virus RNA
Virus RNA adalah virus yang di mana kandungan asam nukleatnya berupa RNA,
misalnya picornavirus.

D.4 Klasifikasi Virus Berdasarkan Bentuk Dasar


Jika diklasifikasikan sesuai dengan bentuk dasarnya, maka virus dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu

1. Virus Helikal

Virus ini hanya mempunyai satu sumbu rotasi saja yang di mana bentuk sumbu
itu seperti batang panjang, bentuknya helikss, dan nukleokapsid mudah bergerak atau
tidak kaku, misalnya virus flu.

2. Virus Kompleks

Seperti dengan namanya, virus ini mempunyai struktur yang cukup kompleks bila
dibandingkan dengan jenis virus yang lain, misalnya virus cacar.

3. Virus dengan Bentuk Ikohedrak

Berbeda dengan virus helikal, jumlah sumbu pada virus ini ada dua rotasi ganda
serta tata ruangnya hanya dibatasi dengan 20 segitiga sama sisi, misalnya virus polio.

D.5 Klasifikasi Virus Berdasarkan Tipe Genom dan Replikasinya


Virus Tipe I

Pada virus tipe I ini terdiri dari DNA dengan utas ganda serta reproduksinya
dilakukan dengan cara replikasi, misalnya Herpesvirus.

Virus Tipe II

Virus tipe II terdiri dari DNA dengan utas tunggal serta reproduksinya dilakukan
dengan cara replikasi, misalnya virus MVM.

Virus Tipe III

Virus tipe II, terdiri dari RNA dengan utas handa serta reproduksinya dilakukan
dengan cara replikasi, misalnya Reovirus.
Virus Tipe IV

Virus tipe IV terdiri dari RNA dengan utas tunggal (+) serta reproduksinya
dilakukan dengan cara replikasi, misalnya virus polio.

Virus Tipe V

Virus tipe V terdiri dari RNA dengan utas tunggal (-) dan reproduksinya
dilakukan dengan cara replikasi, misalnya virus rabies.

Virus Tipe VI

Virus tipe VI terdiri dari RNA dengan utas tunggal (+) dan DNA sebagai
perantaranya serta reproduksinya dilakukan cengan cara transkriptasi balik, misalnya
virus AIDS.

Virus Tipe VII

Virus tipe VII terdiri dari RNA dengan utas ganda dengan RNA sebagai perantara
serta reproduksinya dengan cara transkriptasi balik, misalnya Heparnavirus.

Gambar 1.3 Klasifikasi Virus Berdasarkan Tipe Genom dan Replikasinya

D.6 Klasifikasi Virus Berdasarkan Jumlah Kapsomer


1. Virus yang kapsomernya berjumlah 32, seperti Parvovirus.
2. Virus yang kapsomernya berjumlah 60, seperti Picornavirus.

3. Virus yang kapsomernya berjumlah 72, seperti Papovirus.

4. Virus yang kapsomernya berjumlah 162, seperti Herpesvirus.

5. Virus yang kaposmernya berjumlah 252, seperti Adenovirus.

D.7 Spesies Virus yang Menguntungkan


Sebagian besar virus yang dikenal adalah patogen dan menyebabkan penyakit pada
tanaman, hewan, atau manusia. Namun, beberapa virus juga dapat memberikan dampak positif
pada pertanian melalui berbagai cara. Berikut adalah contoh beberapa virus yang dapat
memberikan manfaat dalam bidang pertanian:

1.Virus untuk Biopestisida

a. Baculovirus

Digunakan sebagai biopestisida untuk mengendalikan serangga hama tanaman


seperti ulat.

Contoh: Baculovirus Helicoverpa armigera nucleopolyhedrovirus (HearNPV).

2. Virus yang Meningkatkan Resistensi Tanaman

a. Papaya Ringspot Virus (PRSV)

Penggunaan tanaman papaya yang telah dimodifikasi secara genetik dengan


mengintroduksi bagian genom PRSV untuk meningkatkan resistensi terhadap infeksi oleh
PRSV.

3. Virus sebagai Vektor untuk Transgenik Tanaman

a. Tobacco Mosaic Virus (TMV)

Digunakan sebagai vektor dalam teknologi bioteknologi untuk mengirimkan gen-


gen yang dapat meningkatkan resistensi tanaman terhadap penyakit atau hama.

4. Virus sebagai Indikator Pencemaran Tanah


a. Bacteriophage MS2

Digunakan sebagai indikator dalam studi pencemaran tanah dan air, membantu
pemahaman mengenai perilaku mikroba patogen dalam lingkungan pertanian.

5. Virus untuk Kontrol Gulma

a. Chrysovirus

Beberapa chrysovirus dapat digunakan untuk mengendalikan pertumbuhan gulma.

6. Virus yang Menguntungkan bagi Tanaman

a. Mycorrhiza Helper Virus (MHV)

Membantu dalam keseimbangan hubungan tanaman dengan fungi mikoriza, yang


dapat meningkatkan penyerapan nutrien oleh tanaman.

Penting untuk dicatat bahwa penerapan virus dalam pertanian untuk keuntungan tertentu
sering kali melibatkan teknologi bioteknologi dan pemahaman yang mendalam tentang interaksi
antara virus dan tanaman. Dalam setiap konteks penggunaan virus, langkah-langkah pengamanan
dan kontrol yang ketat harus diterapkan untuk mencegah risiko penyebaran penyakit atau
dampak negatif lainnya.

D.8 Spesies Virus yang Merugikan


Ada banyak spesies virus yang dapat merugikan dalam bidang pertanian karena mereka
menyebabkan penyakit pada tanaman, mengurangi hasil panen, dan dapat mengakibatkan
kerugian ekonomi yang signifikan. Berikut adalah beberapa contoh spesies virus yang merugikan
dalam konteks pertanian:

1. Potyvirus

Menyebabkan penyakit seperti mosaic, bercak kerdil, dan klorosis pada berbagai
tanaman, termasuk kentang, kacang-kacangan, cabai, dan buah-buahan.

2. Tobamovirus
Menyebabkan mosaic dan klorosis pada tanaman tembakau, tomat, cabai, dan
tanaman lainnya.

3. Geminiviridae (Geminivirus)

Menyebabkan penyakit kuning pada tanaman, seperti Tomato yellow leaf curl
virus (TYLCV), yang dapat merugikan tanaman tomat dan tanaman solanaceous lainnya.

4. Tospovirus

Menyebabkan penyakit bercak kering pada tanaman, seperti Tomato spotted wilt
virus (TSWV), yang dapat merugikan tanaman tomat, cabai, dan berbagai tanaman
hortikultura.

5. CaMV (Cauliflower Mosaic Virus)

Menyebabkan penyakit mosaic pada tanaman kubis dan tanaman Brassicaceae


lainnya.

6. BYMV (Bean Yellow Mosaic Virus)

Menyebabkan penyakit kuning pada tanaman kacang-kacangan seperti kacang


polong.

7. CMV (Cucumber Mosaic Virus)

Menyebabkan mosaic, klorosis, dan deformasi pada tanaman sayuran seperti


mentimun, cabai, dan tomat.

8. PVY (Potato Virus Y)

Menyebabkan penyakit mosaic pada tanaman kentang dan merica.

9. Citrus Tristeza Virus (CTV)

Menyebabkan penyakit tristeza pada tanaman jeruk, dapat mengakibatkan


kerugian yang signifikan dalam industri jeruk.

10. Rice Tungro Virus (RTV)


Menyebabkan penyakit tungro pada tanaman padi, mengurangi hasil dan kualitas
gabah.

Pencegahan dan pengendalian penyakit tanaman yang disebabkan oleh virus ini
melibatkan berbagai tindakan, termasuk penggunaan benih bebas virus, praktek karantina,
pemilihan varietas tahan, dan kontrol vektor penyakit.

E. Peran Virus

E.1 Peranan Virus dibidang Pertanian


Dalam bidang pertanian, peran virus dapat bervariasi dari merugikan hingga bermanfaat,
tergantung pada konteks spesifik dan dampak yang dihasilkan. Berikut adalah beberapa peran
virus dalam bidang pertanian:

 Biopestisida dan Pengendalian Serangga

Beberapa virus dapat digunakan sebagai agen biopestisida untuk


mengendalikan populasi serangga hama. Contohnya adalah baculovirus, yang
efektif dalam mengendalikan ulat pada tanaman.

 Virus sebagai Vektor Bbioteknolog

Beberapa virus, seperti Tobacco Mosaic Virus (TMV), dapat dimodifikasi


secara genetik dan digunakan sebagai vektor untuk memasukkan gen tertentu ke
dalam tanaman. Ini berguna dalam pengembangan tanaman transgenik dengan
sifat-sifat tertentu, seperti ketahanan terhadap penyakit atau hama.

 Studi Dasar Biologi Molekuler

Virus menyediakan sistem model untuk studi dasar biologi molekuler.


Studi tentang cara virus mereplikasi dan berinteraksi dengan sel inangnya
memberikan wawasan mendalam tentang proses-proses biologis.

 Ekologi Mikroba Tanah

Studi tentang virus tanah dapat memberikan pemahaman lebih lanjut


tentang ekologi mikroba tanah dan siklus nutrisi dalam tanah pertanian.
 Pemahaman Terhadap Keseimbangan Ekosistem

Dalam ekosistem pertanian, virus dapat memengaruhi keseimbangan dan


dinamika ekosistem, termasuk hubungan antara tanaman, hama, dan predator
alami.

Penting untuk mencatat bahwa pendekatan pengelolaan yang berkelanjutan dan


berwawasan ekosistem diperlukan untuk memahami dan mengoptimalkan dampak virus dalam
konteks pertanian.

E.2 Peranan Virus Terhadap Manusia


Peranan virus terhadap manusia bersifat kompleks dan dapat memiliki dampak yang
bervariasi. Beberapa virus menyebabkan penyakit pada manusia, sementara yang lain dapat
memiliki peran bermanfaat atau berkontribusi pada pemahaman ilmu pengetahuan. Berikut
adalah beberapa aspek peranan virus terhadap manusia:

 Pengembangan Vaksin dan Kekebalan Tubuh

Pengenalan virus oleh sistem kekebalan tubuh manusia dapat merangsang


produksi antibodi dan respons kekebalan tubuh. Ini membantu melindungi
manusia dari infeksi lebih lanjut dan membentuk dasar untuk pengembangan
vaksin.

 Terapi Gen

Virus dapat dimodifikasi dan digunakan sebagai vektor untuk


mengirimkan gen ke sel manusia. Ini dapat berguna dalam pengembangan terapi
gen untuk penyakit genetik atau penyakit tertentu.

 Penelitian Biologi Molekuler

Studi tentang virus telah memberikan kontribusi besar pada pemahaman


biologi molekuler dan mekanisme dasar replikasi sel. Virus menyediakan sistem
model yang berguna untuk penelitian ilmu pengetahuan.

 Penggunaan dalam Bioteknologi


Beberapa virus dapat dimanfaatkan dalam bidang bioteknologi untuk
produksi vektor rekombinan, ekspresi protein, dan teknologi pengembangan
produk bioteknologi lainnya.

 Pemahaman Tentang Evolusi

Studi virus membantu memahami evolusi biologis dan perubahan


genetika, termasuk adaptasi virus terhadap inang dan faktor-faktor lingkungan.

Penting untuk dicatat bahwa sebagian besar virus memiliki sifat patogen, dan peran
bermanfaat virus sering kali melibatkan manipulasi dan rekayasa genetika yang hati-hati.
Pengelolaan penyakit yang disebabkan oleh virus dan pengembangan intervensi medis yang
efektif tetap menjadi fokus utama dalam interaksi manusia dengan virus.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Materi ini membahas tentang virus dalam konteks mikrobiologi pertanian, termasuk
definisi, morfologi, klasifikasi, dan karakteristik virus. Virus adalah organisme peralihan antara
makhluk hidup dan benda mati yang menginfeksi sel inang dan dapat menyebabkan penyakit.
Mereka memiliki peran kompleks dalam pertanian, dapat memberikan manfaat seperti
pengendalian hama dan peningkatan resistensi tanaman, namun juga dapat merugikan tanaman
dan mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan. Dalam konteks manusia, virus juga dapat
memiliki peran bermanfaat dalam pengembangan vaksin, terapi gen, penelitian biologi
molekuler, dan evolusi. Tetapi, pengelolaan penyakit yang disebabkan oleh virus tetap menjadi
fokus utama dalam interaksi manusia dengan virus.
DAFTAR PUSTAKA

Sudijono, A. (1992). *Pengantar Statistik Pendidikan*. Jakarta: Rajawali Pers.

Jewetz (2005). *Mikrobiologi Kedokteran*. Jakarta: Salemba Medika.

Widya, Y. N., & Wijayanti, R. (2016). *Biologi untuk siswa SMA/MA Kelas X: Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam*.

Semiawan (1980). *Identifikasi Kesulitan Belajar*. Semarang: IKIP.

The Author (2022). “Perbandingan Informasi terkait Sub-bab Materi Virus pada Buku Teks”.
*Jurnal Paedagogy*, 9(3), 425-432.

Syah, M. (1999). *Psikologi Belajar*. Jakarta: Logos.

Depdiknas (2013). “Standar Buku Bahasa pada bagian Bahasa Indonesia dan Sastra Katalog
Buku Umum Depdiknas”.

Cambel, et al. (2020). “Jurnal Paedagogy: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan”.
*Jurnal Paedagogy*, 9(3), 421-432.

Akin, H.M., (2005) Virologi Tumbuhan, Kanisius, Yogyakarta.

Campbell, Recce, Mitchell, (2003), Biologi, Erlangga, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai