Anda di halaman 1dari 13

VIRUS

DOSEN PEMBIMBING :

Ahmad, S., Ag

DISUSUN OLEH :

Venna Nandhika P

11121050

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
karunia dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
mata kuliah Biologi dengan judul “Virus “
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan tentang
perlu nya menjaga kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan bermasyarakat. Kami
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karna itu mari kita bersama sama
belajar. Kami menerima kritik, saran dan usulan guna memperbaiki makalah ini dimasa yang
akan datang.
Semoga makalah yang sederhana ini dapat dipahami dengan jelas dan dapat di terima
bagi siapa saja yang membacanya. Sebelumnya kami memohon maaf apabila ada kesalahan
kata,pengejaan atau kata-kata yang kurang berkenan.

DAFTAR ISI

i
COVER.................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................1
1.3 Tujuan Makalah....................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Pengertian Virus....................................................................................3
2.2 Sejarah Virus.........................................................................................3
2.3 Sifar-Sifat Virus....................................................................................4
2.4 Struktur Virus........................................................................................4
2.5 Cara Virus Berkembang Biak................................................................5
2.6 Cara Pencegahan Dan Penyembuhan Jika Terinfeksi Virus.................6
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................9
3.1 Kesimpulan...........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Istilah virus berasal dari bahasa latin yang bearti racun. Diartikan demikian karena hampir semua jenis
virus dapat menyebabkan penyakit baik pada tumbuhan,hewan maupun manusia. Menurut para
ahli, virus memiliki dua sifat yang berbeda yaitu virus termasuk benda mati dan virus termasuk
makhluk hidup. Dikatakan virus termasuk benda mati, karena virus dapat dikristalkan
sehingga menyerupai benda mati. Di sisi lain para ahli mengatakan bahwa virus termasuk golongan
makhluk hidup.Karena virus dapat berkembang biak seperti makhluk hidup.Walaupun hidupnya virus
tergantung pada sel hidup lainnya. Seperti tumbuhan, hewan dan manusia.
Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil jauh lebih kecil dari materi danhanya
dapat diamati dengan menggunakan mikroskop elektron. Virus hanya bersifat hidup dan dapat
memperbanyak diri bila berada di dalam organ hidup dari makhluk hidup lain sehingga dinamakan parasit
intraseluler obligat. Kondisi demikian disebabkan virus tidak memiliki kelengkapan metabolik,
pembangkit energi dan sintesis sendiri. Mereka hanya tergantung kepada sei inangnya.
Walaupun demikian, virus memiliki informasi genetik untuk melakukan produksi dan untuk
mengambil alih sistem pembangkit energi dan mensintesis sel inangnya yang berada dalam gen-gen virus.
Virus dapat berpindah dari satu sei inang ke sel inang iainnya dalam bentuk paket-paket bahan
genetis DNA atau RNA berukuran kecil. Behan genetis ini terkemas dalam satu selubung protein
dengan berbagai bentuk. selubung ini berfungsi meilindungi bahan genetis ketika virus berada di luar sei inang
dan membantu untuk masuk ketika virus menginfeksi sei inang tertentu.
Virus yang memiliki struktur yang telah lengkap, matang serta mampu menginfeksi
dinamakan virion. Selama berkembang di dalam sel inang virus dapatmenimbulkan penyakit kronis
maupun akut. Virus bakteri (bakteriofage) sampai saat ini masih merupakan model paling
baik untuk menelaah virus.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu virus ?
2. Bagaimana sejarah penemuan virus ?
3. Bagaimana sifat-sifat virus ?
4. Bagaimana struktur virus ?
5. Bagaimana virus melakukan perkembangbiakan ?
6. Bagaimana cara pencegahan dan penyembuhan jika terinfeksi virus ?

1
7. Adakah maanfaat virus bagi tubuh?

1.3 Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui apa itu virus


2. Untuk mengetahui sejarah penemuan virus
3. Untuk mengetahui sifat-sifat virus
4. Untuk mengetahui struktur virus
5. Untuk mengetahui bagaimana virus berkembangbiak
6. Untuk mengetahui bagaimana cara pencegahan dan penyembuhan jika terinfeksi virus
7. Untuk mengetahui manfaat virus bagi tubuh.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian virus


Virus merupakan partikel yang bersifat parasite obligat pada sel atau mahkluk hidup
aseluler (bukan merupakan sel) berukuran sangat remik. Di dalam sel inang virus
menunjukan ciri mahkluk hidup, sedangkan di luar sel menunjukan ciri bukan mahkluk
hidup. Bentuk virus berbeda-beda ada yang bulat, batang, poliadris, dan seperti huruf T.
Virus berasal dari bahasa latin yang artinya racun. Hamper semua virus menyebabkan
penyakit pada tumbuhan hewan maupun manusia. Virus menurut para ahli memiliki dua
sifat yang berbeda yaitu virus termasuk benda mati dan virus termasuk mahkluk hidup.
Virus termasuk benda mati karna virus dapat di kristalkan menyerupai benda mati
sedangkan virus dikatakan mahkluk hidup karna virus dapat berkembang biak, walaupun
virus bergantung pada sel hidup lainnya.
Virus adalah parasite intraseluker obligat dan ukurannya 20-200nm, hanya
mengandung RNA dan DNA, partikelnya secara utuh disebut “ virion “ yang terdiri dari “
capsid “ yang dapat terbungkus oleh sebuah Glycoprotein/membrane lipid. Virus resisten
dengan antibiotic. Virus hanya bersifat memperbanyak diri bila berada di dalam organ
mahkluk hidup lain sehingga di sebut parasite intraseluler. Virus tidak memiliki
kelengkapan metabolic pembangkit energy dan sistensis sendiri, mereka bergantung pada
sel inangnya, tetapi virus memiliki informasi genetic untuk melakukan produksi dan
untuk mengambil alih system pembangkit energy dan mengsistensis sel inangnya yang
berada dalam gen-gen virus.

2.2 Sejarah Penemuan Virus


Dimulai sejak ditemukan nya miskroskop oleh Antony Van Leewenhock (1632-1723)
penelitian tentang objek-objek mikroskopis mulai berkembang. Mikroskop pertama
mampu melihat perbesaran nya hingga 150x ukuran asli. Dengan teknik dan susunan
lensa yang semakin disempurnakan, miskroskop cahaya mampu melihat objek hingga
perbesaran 1000x dan dengan mikroskop electron mempunyai perbesaran lebih 10.000x

a. Adolf Mayer (1882, Jerman)


Mayer melakukan penelitian pada tanaman tembakau, saat itu ia menemukan daun
tembakau yang tidak sempurna daun nya kering kecoklatan setelah diamati terdapat

3
cairan/lendir pada daun tembakau tersebut Mayer menyimpulkan bahwa tembakau
tersebut terinveksi penyakit yang disebabkan oleh virus sehingga pertumbuhan nya
melambat dan daun nya berwarna belang-belang.
b. Dmitri Ivanoski (1893, Rusia)
Ivanoski melakukan penyaringan getah tanaman tembakau yang sakit (temuan Adolf
Mayer) dengan penyaring bakteri, hasil penyaringan nya di oleskan pada tumbuhan
yang sehat lalu tanaman sehat tersebut tertular . Ivanoski menyimpulkan partikel
tersebut adalah bakteri pantogen yang berukuran sangat kecil.
c. Martinus Beijerinck (1897, Belanda)
Martinus melanjutkan penelitian Dmitri Ivanoski dan menemukan fakta baru bahwa
partikel micropis penyerang tembakau dapat bereproduksi pada tanaman tembakau
tetapi tidak dapat dibiakan pada medium pertumbuhan bakteri, dan partikel bakteri
tersebut tidak mati jika dimasukan dalam alcohol, akan tetapi Martinus belum berhasil
menemukan struktur dan jenis partikel tersebut.
d. Wendell Stanley (1935, Amerika Serikat)
Stanley orang pertama yang mengkristalkan virus pada tahun 1935, Stanley
mengkristalkan partikel yang menyerang tembakau sakit (temuan Adolf Mayer).
Partikel mikroskopis tersebut dinamakan Tobacco Mosaic Virus (TMU) / Virus
Mosaik Tembakau.
2.3 Sifat- Sifat Virus
 Berukuran sangat kecil
 Dapat memperbanyak diri
 Dapat mengalami mutasi
 Tidak memiliki sel dan organ yang biasa terdapat pada sel
 Memiliki salah satu dari DNA/RNA
 Hanya dapat berkembang pada organisme hidup tertentu

4
2.4 Struktur Virus

1. Kapsid
Kapsid merupakan lapisan pembungkus DNA/RNA, kapsid dapat berbentuk
heliks(batang), misal pada virus mozaik, yang berbentuk polyhedral pada virus
adenovirus/ bentuk lebih kompleks lain nya
2. Kapsomer
Kapsomer merupakan subunit-subunit protein dengan jumlah jenis protein yang lebih
sedikit dari biasanya dan akan bergabung membentuk kapsid
3. Struktur Tambahan
Struktur tambahan yaitu selubung virus yang menyelubugi kapsid dan berfungsi
unyuk menginfeksi inannya. Selubung ini terbentuk dari fosfolipid dan protein sel
inang serta protein dan glikoprotein yang berasal dari virus itu sendiri.

2.5 Cara Virus berkembang biak


Ada 2 mekanisme dalam perkembang biakan virus yaitu siklus lisis dan siklus lisogenik

 Siklus lisis

Siklus yang tereproduksi/replikasi genom virus yang pada akhirnya menyebabkan


kematian sel inang. Istilah lisis mengacu pada tahapan akhir dari infeksi, yaitu saat sel
inang bakteri lisis pacah dan melepaskan faga yang dihasilkan di dalam sel inang tersebut.
Virus yang hanya dapat berepliksi melalui siklus lisis disebut dengan virus virulen.

5
 Siklus Lisogenik

Siklus replikasi genom virus tanpa menghancurkan sel inang dengan kata lain faga
berinteraksi ke dalam kromoson bakteri, interaksi ini disebut profaga. Istilah lisogenik
mengimplikasi bahwa profaga pada kondisi tertentu dapat menghasilkan faga aktif yang
melisis inangnya dikarnakan adanya pemicu dari lingkungan reproduksinya dari cara
lisogenik menjadi lisis.

2.6 Cara Pencegahan dan Penyembuhan jika terinfeksi virus


2.6.1 Penyebab Infeksi virus
Sesuai namanya, infeksi virus berkaitan dengan virus. Virus merupakan mikroorganisme
yang berukuran sangat kecil, lebih kecil dari bakteri dan jamur. Virus harus hidup di dalam
sel makhluk hidup untuk bisa bertahan hidup. Bila menginfeksi manusia, komponen dalam
virus yaitu DNA (deoxyribonucleic acid) atau RNA (ribonucleic acid) akan masuk dan
berkembang biak dalam sel tubuh manusia dan menyebabkan penyakit.
Infeksi saluran napas umumnya disebabkan oleh rhinovirus, respiratory syncytial
virus, dan influenza. Infeksi saluran pencernaan sering disebabkan oleh rotavirus dan
norovirus. Sedangkan infeksi di hati karena virus biasanya disebabkan oleh virus hepatitis A,
B, C, D, atau E.
Infeksi saraf bisa disebabkan oleh virus polio, Japanese encephalitis virus, atau
rabies. Sementara itu infeksi kulit bisa disebabkan oleh virus herpes simpleks, virus varicella
zoster, virus rubella, dan poxvirus. Infeksi virus yang memengaruhi daya tahan tubuh secara
keseluruhan disebabkan oleh virus HIV.
Infeksi virus umumnya bisa menular dari satu orang ke orang lainnya, dapat melalui
udara, percikan air liur, kontak kulit, kontak dengan cairan tubuh, dan sebagainya.
2.6.2 Diagnosis Infeksi virus
Sebagai pemeriksaan awal infeksi virus, dokter akan melakukan wawancara dan pemeriksaan
fisik. Pada infeksi pernapasan dan saluran pencernaan, dokter bisa saja tidak membutuhkan
pemeriksaan tambahan untuk menentukan penyakit.
Bila infeksi terjadi di kulit, pemeriksaan apusan atau kerokan kulit di bawah
mikroskop kadang dilakukan untuk memastikan jenis penyakit yang terjadi. Beberapa jenis
infeksi virus juga perlu diketahui kepastiannya lewat pemeriksaan antibodi dengan
pemeriksaan laboratorium, misalnya infeksi rubella, HIV, dan herpes simpleks.
2.6.3 Gejala Infeksi virus

6
Infeksi virus menunjukkan gejala yang berbeda-beda, bergantung pada organ yang terkena
dan jenis virus penyebabnya. Umumnya akan terjadi gejala demam. Kondisi demam akibat
infeksi virus biasanya berupa demam tinggi yang cukup membandel sekalipun sudah diobati
dengan penurun demam.
Selain itu, gejala infeksi virus sering kali timbul mendadak dan berlangsung selama
1–2 minggu. Gejala lain seperti nyeri tenggorokan, batuk-batuk, mual, diare, gangguan kulit,
atau nyeri pada berbagai bagian tubuh adalah gejala lain yang biasanya mengikuti gejala
demam dan menyasar pada organ tempat serangan virus terjadi.
2.6.4 Pengobatan Infeksi virus
Pengobatan infeksi virus pun berbeda-beda, tergantung pada jenis infeksi virus yang terjadi.
Pada infeksi saluran napas dan saluran pencernaan, biasanya infeksi virus akan sembuh
dengan sendirinya dalam 1–2 minggu bila daya tahan tubuh baik. Pengobatan yang diberikan
hanya untuk mengurangi gejala yang terjadi saja, tidak untuk menghilangkan virusnya.
Pada infeksi kulit seperti herpes simpleks, varicella zoster, dan herpes zoster,
dibutuhkan obat antivirus (asiklovir, gansiklovir, famsiklovir, dan sejenisnya) untuk
menghentikan replikasi virus di dalam tubuh.
Salah satu infeksi virus yang belum dapat disembuhkan sepenuhnya adalah infeksi HIV.
Penyakit ini diobati dengan terapi anti-retrovirus. Meski belum sepenuhnya bisa
disembuhkan, pasien terinfeksi HIV yang menjalani pengobatan dengan baik akan bisa
menekan serendah mungkin jumlah virus di dalam tubuhnya. Dengan begitu mereka pun bisa
beraktivitas dengan normal.

2.6.5 Pencegahan Infeksi virus


Untuk mengurangi risiko terkena infeksi virus, Anda dianjurkan untuk menjaga daya tahan
tubuh dengan berbagai cara, seperti:

 Tidur malam cukup sekitar 6–8 jam tiap hari


 Makan makanan tinggi protein, serat, vitamin, dan mineral
 Melakukan aktivitas latihan fisik yang baik dan benar sekitar 3–5 kali seminggu
 Menghindari perilaku berisiko seperti seks bebas, menggunakan narkoba, dan lain-
lain
2.6.6 Manfaat Virus
Beberapa peran virus yang memberikan dampak positif atau menguntungkan bagi kehidupan
makhluk hidup lainnya yaitu :

7
 Digunakan sebagai biopestida seperti baculovirus
 Virus yang dimanfaatkan dalam pembuatan peta kromosom
 Virus yang dimanfaatkan dalam pembuatan vaksin
 Virus yang dimanfaatkan untuk mengubah sifat bakteri agar bermanfaat dalam bidang
kedokteran
 Virus yang dapat dimanfaatkan untuk memproduksi interferon atau protein hasil sel
normal sebagai respon dari infeksi virus

8
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Virus merupakan partikel yang bersifat parasite obligat pada sel atau mahkluk hidup aseluler
(bukan merupakan sel) berukuran sangat remik. Virus hanya bersifat memperbanyak diri bila
berada di dalam organ mahkluk hidup lain sehingga di sebut parasite intraseluler.
Sejarah Penemuan Virus dimulai sejak ditemukan nya miskroskop oleh Antony Van
Leewenhock (1632-1723) penelitian tentang objek-objek mikroskopis mulai berkembang.
Adolf Mayer, Dmitri Ivanoski, Martinus Beijerinck, dan Wendell Stanley ke empat tokoh
tersebut adalah penemu virus
Sifat- Sifat Virus

 Berukuran sangat kecil


 Dapat memperbanyak diri
 Dapat mengalami mutasi
 Tidak memiliki sel dan organ yang biasa terdapat pada sel
 Memiliki salah satu dari DNA/RNA
 Hanya dapat berkembang pada organisme hidup tertentu

Ada 2 cara virus berkembangbiak yaitu dengan siklus lisis dan siklus lisogenik:

Manfaat Virus
Beberapa peran virus yang memberikan dampak positif atau menguntungkan bagi kehidupan
makhluk hidup lainnya yaitu :
 Digunakan sebagai biopestida seperti baculovirus
 Virus yang dimanfaatkan dalam pembuatan peta kromosom
 Virus yang dimanfaatkan dalam pembuatan vaksin
 Virus yang dimanfaatkan untuk mengubah sifat bakteri agar bermanfaat dalam bidang
kedokteran
 Virus yang dapat dimanfaatkan untuk memproduksi interferon atau protein hasil sel
normal sebagai respon dari infeksi virus

9
DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Husnifa., Djulia Ely. (2016). Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Virus.
Vol , 4(4), 16–24.
www.klikdokter.com
www.tribunnewss.com
https://brainly.co.id

10

Anda mungkin juga menyukai