Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

VIRUS
MATA PELAJARAN BIOLOGI

Disusun Oleh :
RICHARDO AFRILINO

Kelas X MIA 4
SMA NEGERI 1 NANGA PINOH
TAHUN PELAJARAN 2022-2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................2
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................................2
1.2. Tujuan........................................................................................................................................2
1.3. Rumusan Masalah.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................................3
2.1. Sejarah Penemuan Virus...........................................................................................................3
2.2. Ciri-ciri dan bentuk anatomi virus...........................................................................................3
2.2.1. Ciri-ciri virus......................................................................................................................3
2.2.2. Struktur  Anatomi Virus...................................................................................................4
2.3. Perkembangbiakan/Reproduksi Virus.....................................................................................5
2.4. Klasifikasi Virus........................................................................................................................7
2.5. Peranan Virus Dalam Kehidupan............................................................................................8
2.5.1. Peranan Virus yang Menguntungkan Manusia...............................................................8
2.5.2. Peranan Virus yang Merugikan Manusia........................................................................9
2.5.3. Pertahanan Diri Terhadap Serangan Virus...................................................................10
BAB III PENUTUP..............................................................................................................................12
3.1. Kesimpulan..............................................................................................................................12
3.2. Saran.........................................................................................................................................12

1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Virus (yunani virion = racun) adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi
sel organisme biologis. Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus
hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel
makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.
Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak
kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein,
lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus akan diekspresikan menjadi baik
protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam
daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota
(organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofage
atau fage digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan
organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat
menjalankan fungsi biologisnya secara bebas jika tidak berada dalam sel inang. Karena
karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia
(misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman
(misalnya virus mosaik tembakau/TMV).
1.2. Tujuan
Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Dapat memahami tentang pengertian virus
2. Diharapkan dapat memahami tentang virus beserta ciri-cirinya secara lebih mendalam.
3. Dapat mengidentifikasi klasifikasi dari virus-virus.
4. Dapat memahami peranan dan fungsi dari virus.
5. Sebagai salah satu tanggung jawab yang di diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah
Biologi Farmasi.

1.3. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dikaji dalam makalah ini, yaitu :
1. Pengertian virus beserta sejarah penemuannya.
2. Ciri-ciri virus dan cara reproduksinya.
3. Pengklasifikasian virus-virus.
4. Peranan virus dalam kehidupan khususnya pada manusia.
5. Cara Pertahanan Diri Terhadap Serangan Virus.

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Penemuan Virus


Adolf Mayer (1882), ilmuwan Jerman menemukan adanya penyakit yang menimbulkan
bintik kekuningan pada daun tembakau. Mayer melakukan percobaan dengan menyemprotkan
getah tanaman yang sakit pada tanaman sehat, ternyata tanaman sehat menjadi tertular. Mayer
berkesimpulan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang sangat kecil. Bakteri ini
tidak dapat dilihat meskipun menggunakan mikroskop.
Kemudian Dmitri Ivanovski (1892), ilmuwan Rusia menyaring getah tanaman tembakau
yang sakit dengan penyaring bakteri tetapi partikel yang menyerang tembakau tersebut lolos
dari penyaring bakteri. Ivanovski menduga bahwa penyakit mosaik pada tanaman tembakau ini
disebabkan oleh suatu organisme yang berukuran lebih kecil dibandingkan bakteri. Ia merasa
ada kesalahan pada teknik penyaringan. Seperti halnya Mayer, Ivanovski berkesimpulan bahwa
penyebab penyakit mosaik pada tanaman tembakau adalah bakteri.
Martinus W. Beijeinck (1897), ahli mikrobiologi Belanda menemukan fakta bahwa
partikel mikroskopis penyerang tembakau dapat bereproduksi pada tanaman tembakau, tetapi
tidak dapat dibiakkan pada medium pertumbuhan bakteri. Beijerinck berpendapat bahwa ada
agen yang menginfeksi tanaman tembakau, meskipun ia sendiri belum mengetahui hal itu.
Beijerinck menyebut agen penginfeksi itu sebagai virus lolos saring (filterable virus). Ia
memberi nama demikian karena agen tersebut dapat lolos dari saringan bakteri dan tidak dapat
diamati dengan mikroskop cahaya.
Kemudian Wendell Stanley (1935), berhasil mengkristalkan partikel yang menyerang
tanaman tembakau. Partikel mikroskopis tersebut dinamakan TMV (Tobacco Mozaic Virus).
Perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya memberi kita pemahaman bahwa berbagai jenis
virus merupakan penyebab penyakit pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Istilah virus lolos
saring kemudian disingkat menjadi virus. Iwanowski dan Beijerinck dinobatkan sebagai
penemu virus.
Virus memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan kelompok makhluk hidup yang
lain. Dalam klasifikasi makhluk hidup, virus dipisahkan menjadi kelompok tersendiri. Ilmu
yang mempelajari virus disebut virologi.
2.2. Ciri-ciri dan bentuk anatomi virus
2.2.1. Ciri-ciri virus
Sebagian ilmuwan menganggap virus merupakan organisme peralihan antara makhluk
hidup dan benda mati. Dikatakan peralihan karena virus mempunyai sebagian ciri-ciri makhluk
hidup, yaitu dapat bereproduksi, tetapi juga memiliki ciri benda mati, yaitu dapat dikristalkan.

3
Berikut ini ciri-ciri virus, yaitu :
1. Virus berukuran amat kecil, jauh lebih kecil daripada bakteri, yaitu berkisar antara 20-
300 nm (1 nm = 10-6 mm).
2. Virus bersifat aselular, karena tidak mempunyai membran dan organel-organel seperti
halnya sel pada umumnya.
3. Virus hanya mempunyai salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA).
4. Virus hanya dapat bereproduksi di sel-sel hidup lain (bersifat parasit obligat).
5. Pada umumnya virus menyerang satu jenis sel dan selalu menyerang satu spesies
makhluk hidup. Misalnya, virus HIV penyebab AIDS hanya menyerang sel darah putih
jenis limfosit pada manusia.
6. Untuk bereproduksi, virus hanya memerlukan asam nukleat saja.
7. Virus tidak dapat bergerak ataupun melakukan aktivitas metabolisme sendiri.
8. Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat di kristalkan seperti
benda mati.
2.2.2.   Struktur  Anatomi Virus
Tubuh virus terdiri atas: kepala, kulit (selubang atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.
a. Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid.
b. Kapsid
Kapsid adalah selubang yang berupa protein. Kapsid terdiri atas bagian-bagian yang
disebut kapsomer. Kapsomer adalah subunit-subunit protein dengan jumlah jenis protein yang
biasanya sedikit, kapsomer akan bergabung membentuk kapsid, misalnya virus mozaik
tembakau yang memiliki kapsid heliks (batang) yang kaku dan tersusun dari seribu kapsomer,
namun dari satu jenis protein saja. Kapsid pada TMV(Tobacco Mozaik Virus) dapat terdiri atas
satu rantai pelipeptida yang tersusun atas 2.100 kapsomer. Kapsid juga terdiri atas protein
monomer protein-protein monomer yang identik, yang masing-masing terdiri dari rantai
peptida.
Kapsid merupakan lapisan pembungkus DNA atau RNA, kapsid dapat berbentuk heliks
(batang), misalnya pada virus mozaik, ada yang berbentuk polihedral pada virus adenovirus,
ataupun bentuk yang lebih kompleks lainnya. Kapsid yang paling kompleks ditemukan pada
virus Bbakteriofaga (faga). Faga yang pertama kali dipelajari mencakup tujuh faga yang
menginfeksi bakteri Escherichia coli, ketujuh faga ini diberi nama tipe 1 (T1), tipe 2 (T2), tipe
3 (T3) dan seterusnya sesuai dengan urutan ditemukannya.
c. Isi tubuh
Isi tubuh yang sering disebut virion. Adalah bahan genetik yakni asam nukleat (DNA atau

4
RNA), contoh adalah sebagai berikut.
1. Virus yang isi tubuhnya RNA dan bentuknya menyerupai kubus antara lain,
polyomyelitis, virus radang mulut dan kuku, dan virus influenza.
2. Virus yang isi tubuhnya RNA, protein, lipida, dan polisakarida, contohnya
paramixovirus.
3. Virus yang isi tubuhnya terdiri atas RNA, protein, dan banyak lipida, contohnya virus
cacar.
Tubuh virus tersusun atas senyawa-senyawa berikut:
1. Asam nukleat, asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA) sebagai
bagian inti. Asam nukleat pada virus diselubangi kapsid sehingga disebut nukleokapsid.
Ada dua macam nukleokapsid yaitu:
 Nukleokapsid telanjang, misalnya pada TMV, adenovirus dan warzervirus (virus
kulit).
 Nukleokapsid yang masih diselubangi membran pembungkus misalnya viorus
influenza dan virus hespes.
2. Protein, merupakan komponen utama yang menyusun bagian terbesar dari kapsid.
3. Lipid, terdapat pada virus dalam bentuk fosfolipid, gikolipid, asam nukleat, kolesterol
dan lemak-lemak alami.
4. Karbohidrat, terdapat dalam bentuk ribose atau deoksirebose dalam asam nukleat.
d. Ekor
Ekor virus merupakan alat penancap ketubuh organisme yang diserangnya. Ekor virus
terdiri atas tubus bersumbat yang di lengkapi benang / serabut.
2.3. Perkembangbiakan/Reproduksi Virus
a. Infeksi Secara Litik (Siklus/Daur Litik)
Dalam siklus litik, virus akan menghancurkan sel induk setelah berhasil melakukan
reproduksi.

Fase-fase :
1. Fase Absorbsi (Pelekatan/Penempelan)

5
Tahap absorbsi (pelekatan) adalah saat partikel virus (virion) melekat pada sel yang
diinfeksi. Tempat pelekatan virus pada sel inang terjadi pada reseptor (protein khusus pada
membran plasma sel inang yang mengenali virus).
2. Fase Injeksi/Penetrasi
Tahap penetrasi adalah tahap virus atau materi genetik virus masuk ke dalam sitoplasma
sel inang.
3. Fase Replikasi dan Sintesis (Pembentukan)
Tahap replikasi dan sintesis adalah tahap terjadinya perbanyakan partikel virus di dalam
sel inang. Sel inang akan dikendalikan oleh materi genetik dari virus sehingga sel dapat
membuat komponen virus, yaitu asam nukleat dan protein untuk kapsid.
4. Fase Perakitan (Pematangan)
Tahap perakitan (pemasangan) adalah tahap penyusunan asam nukleat dan protein virus
menjadi partikel virus yang utuh.
5. Fase Litik (Pembebasan/Pemecahan Sel Inang))
Tahap pelepasan (perakitan) adalah tahap partikel virus keluar dari sel inang dengan
memecahkan sel tersebut. Dengan begitu, sel inang menjadi mati.
b. Infeksi Secara Lisogenik (Siklus/Daur Lisogenik)
Dalam siklus lisogenik, virus tidak menghancurkan sel, tetapi berintegrasi dengan DNA
sel induk.
Fase-fase :
1. Fase Absorbsi dan Infeksi
Virus (fag/fage) menempel di tempat yang spesifik pada sel bakteri.
2. Fase Penetrasi
DNA virus masuk ke dalam sel bakteri.
3. Fase Penggabungan
DNA virus bergabung dengan DNA bakteri membentuk profag.
4. Fase Replikasi (Pembelahan)
DNA virus (dalam profag) akan terus bertambah banyak jika sel bakteri terus menerus
membelah. Dalam kasus yang jarang terjadi, DNA virus akan terpisah dari profag dan akan
memasuki siklus litik.
2.4. Klasifikasi Virus
a. Berdasarkan Asam Nukleatnya Virus dibedakan menjadi:
1. Virus DNA, contohnya: Poxvirus, Hepesviruses, Adenoviruses, Papovaviruses,
Parvoviruses

6
2. Virus RNA, contohnya: Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses, Rhabdoviruses,
Picornaviruses, Togaviruses, Reoviruses, Retroviruses
b. Berdasarkan Bentuk Dasarnya, Virus dibedakan menjadi:
1. Virus bentuk Ikosahedral. Bentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20 segitiga sama sisi,
dengan sumbu rotasi ganda, contohnya virus polio dan adenovirus.
2. Virus bentuk Heliks. Menyerupai batang panjang, nukleokapsid merupakan suatu struktur
yang tidak kaku dalam selaput pembungkus lipoprotein yang berumbai dan berbentuk
heliks, memiliki satu sumbu rotasi. Pada bagian atas terlihat RNA virus dengan
kapsomer, misalnya virus influenza, TMV.
3. Virus bentuk Kompleks. Struktur yang amat kompleks dan pada umumnya lebih lengkap
dibanding dengan virus lainnya. Contoh virus pox (virus cacar) yang mempunyai
selubung yang menyelubungi asam nukelat.
c. Berdasarkan jumlah kapsomernya, virus dibedakan menjadi:
1. Virus dengan 252 kapsomer, contoh adenovirus
2. Virus dengan 162 kapsomer, contoh herpesvirus
3. Virus dengan 72 kapsomer, contoh papovavirus
4. Virus dengan 60 kapsomer, contoh picornavirus
5. Virus dengan 32 kapsomer, contoh parvovirus
d. Berdasarkan sel Inangnya, virus dibedakan menjadi:
1. Virus yang menyerang manusia, contoh HIV
2. Virus yang menyerang hewan, contoh rabies
3. Virus yang menyerang tumbuhan, contoh TMV
4. Virus yang menyerang bakteri, contoh virus T
e. Berdasarkan Tempat Hidupnya
1. Virus bakteri (bakteriofage)

Bakteriofage adalah virus yang menggandakan dirinya sendiri dengan menyerbu bakteri.
Dibandingkan dengan kebanyakan virus, ia sangat kompleks dan mempunyai beberapa
bagian berbeda yang diatur secara cermat. Semua virus memiliki asam nukleat, pembawa

7
gen yang diperlukan untuk menghimpun salinan-salinan virus di dalam sel hidup. Virus
bakteriofage mula-mula ditemukan oleh ilmuwan Prancis, D'Herelle. Bentuk luar terdiri
atas kepala yang berbentuk heksagonal, leher, dan ekor. Bagian dalam kepala
mengandung dua pilinan DNA. Bagian leher berfungsi menghubungkan bagian kepala
dan ekor. Bagian ekor berfungsi untuk memasukkan DNA virus ke dalam sel inangnya.

2. Virus tumbuhan
Virus yang parasit pada sel tumbuhan. Contoh virus yang parasit pada tumbuhan:
Tobacco Mozaic Virus (TMV) dan Beet Yellow Virus (BYV).
3. Virus hewan
Virus yang parasit pada sel hewan. Contoh virus hewan: virus Poliomylitis, virus
Vaccina, dan virus Influenza 
f. Berdasarkan Punya Tidaknya Selubung Virus :
1. Virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus)
Virus ini memiliki nukleokapsid yang dibungkus oleh membran.Membran terdiri dari dua
lipid dan protein, (biasanya glikoprotein).Membran ini berfungsi sebagai struktur yang
pertama tama berinteraksi. contoh: Herpesvirus, Corronavirus, dan Orthomuxovirus.
2. Virus yang tidak memiliki selubung
Hanya memiliki capsid (protein) dan asam nukleat (naked virus). Contoh: Reovirus,
Papovirus, dan Adenovirus.
2.5. Peranan Virus Dalam Kehidupan
Sebagian besar virus bersifat merugikan manusia yang dapat menyebabkan berbagai
penyakit, tetapi ada juga yang menguntungkan.
2.5.1. Peranan Virus yang Menguntungkan Manusia
Virus dapat menguntungkan manusia karena dimanfaatkan untuk memproduksi vaksin dan
rekayasa genetika.
a. Virus dan Vaksin
Vaksin adalah mikroorganisme, seperti bakteri atau virus, yang telah mati atau telah
dilemahkan. Ketika diberikan kepada seseorang yang sehat, maka vaksin dapat memicu
pembentukan reaksi pada sistem kekebalan tubuh. Adanya vaksin membuat tubuh bereaksi

8
padasaat terserang oleh organisme tertentu. Pada saat tersebut, sistem kekebalan tubuh segera
bekerja untuk menghancurkan organism.
penginfeksi yang datang dan mencegah agar tidak terserang pada kemudian hari atau
dengan kata lain terbentuk antibodi.
Sering kali vaksin menyebabkan berbagai efek samping yang merugikan, misalnya sebagai
berikut :
1) Mikroorganisme yang digunakan untuk membuat vaksin masih melanjutkan proses
metabolisme.
2) Mikroorganisme yang digunakan untuk membuat vaksin masih berpotensi menyebabkan
penyakit.
3) Ada sebagian orang yang alergi terhadap sisa-sisa sel yang ditinggalkan dari produksi
vaksin, meskipun sudah dilakukan proses pemurnian.
4) Orang-orang yang bekerja dalam pembuatan vaksin mungkin bersentuhan dengan
organisme berbahaya yang digunakan sebagai bahan pembuat vaksin, meskipun sudah
dilakukan pencegahan dengan alat pengaman (misalnya, masker dan sarung tangan).
Oleh karena timbul berbagai masalah diatas pembuatan vaksin secara konvensional diubah
menggunakan tekhnik rekayasa genetika untk mengurangi resiko yang tidak diinginkan.
b. Virus dan Rekayasa Genetika
Virus bermanfaat dalam bidang bioteknologi, yaitu dalam teknologi rekayasa genetika
karena virus dapat dijadikan vektor (pembawa gen) yang diinginkan untuk disisipkan ke dalam
sel bakteri. Dalam teknik tersebut, virus memasuki sel bakteri melalui siklus lisogenik dan
menggabungkan materi genetikanya dengan materi genetika bakteri. Contohnya, gen penghasil
insulin pada manusia disisipkan pada DNA virus, kemudian virus dimasukkan ke dalam sel
bakteri. Virus tersebut akan mengalami daur lisogenik sehingga bakteri mempunyai gen
penghasil insulin. Jika bakteri bereproduksi, maka akan dihasilkan banyak bakteri yang
mengandung gen penghasil insulin. Dengan demikian, jumlah insulin yang diperoleh sangat
banyak.
2.5.2. Peranan Virus yang Merugikan Manusia
Virus yang merugikan adalah virus yang dapat menyebabkan berbagai penyakit, baik pada
tumbuhan, hewan, maupun manusia.
1. Menyebabkan penyakit pada manusia
 Orthomyxovirus, yang menyebabkan influenza.
 Paramyxovirus, menyebabkan penyakit campak.
 Herpesvirus varicella, menyebabkan cacar air.
 orona, menyebabkan SARS (Severe Accute Respiratory Syndroms), merupakan

9
penyakit yang menyerang sistem pernapasan.
 Virus Cikungunya, menyebabkan penyakit cikungunya.
 Virus hepatitis A dan hepatitis B, menyebabkan penyakit hepatitis.
 Virus Onkogen, menyebabkan kanker.
 Tagovirus (flavovirus), menyebabkan demam berdarah.
 HIV (Human Imunodeficiency Virus), menyebabkan AIDS (Acquired
Imunodeficiency Syndrome).
2. Menyebabkan penyakit pada hewan
 Polyma, penyebab tumor pada hewan.
 Rous Sarcoma Virus (RSV), penyebab kanker pada ayam.
 Rhabdovirus, penyebab rabies pada vertebrata (anjing, kera, dan lainlain). Vaksin
rabies ditemukan oleh Louis Pasteur.
 Tetelo pada ayam atau NCD (New Castle Disease).
 Penyakit kuku dan mulut pada ternak, seperti sapi dan kambing.
3. Menyebabkan penyakit pada tumbuhan
 Virus mozaik penyebab mozaik (bercak kuning) pada tembakau.
 CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) penyebab penyakit pada jeruk.
 Virus tungro, penyebab penyakit pada tanaman padi. Vektornya adalah wereng hijau
dan wereng cokelat.
 PYDV (Potato Yellow Dwarf Virus), menyerang tanaman kentang.
2.5.3. Pertahanan Diri Terhadap Serangan Virus
Kemampuan virus untuk menyebabkan penyakit disebut virulensi. Virulensi suatu virus
ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut :
1. Keberadaan dan aktivitas reseptor pada permukaan sel inang yang memudahkan virus
untuk melekat,
2. Kemampuan virus menginfeksi sel,
3. Kecepatan replikasi virus dalam sel inang dalam sel inang, dan
4. Kemampuan sel inang dalam menahan serangan virus.
Penyakit yang disebabkan oleh virus bersifat menular. Penularan tersebut terjadi melalui
beberapa cara, yaitu sebagai beriku :
1. Penularan langsung dari penderita ke orang sehat melalui kontak langsung atau
peralatan yang digunakan, contohnya influenza, AIDS, dan cacar.
2. Penularan melalui saluran pencernaan (makanan dan minuman), contohnya enterovirus
hepatitis.
3. Penularan melalui vektor hewan, seperti rabies (anjing, kucing, dan monyet) dan demam
10
berdarah (nyamuk Aedes aegypti).
Pencegahan terbaik agar tidak tertular penyakit adalah menghindari sumber penyakit.
Beberapa cara lain yang dapat dilakukan dilakukan untuk mencegah penyakit yang disebabkan
virus adalah sebagai berikut :
1. Cara alami melalui pembentukan sistem kekebalan tubuh dengan menghasilkan sel
fagosit, antibodi, dan interferon (protein khas).
2. Cara tidak alami melalui tindakan vaksinasi. Vaksinasi pertama yang ditemukan oleh
manusia adalah vaksin cacar yang ditemukan oleh Edward Jenner (1789). Vaksinasi
oral pertama kali ditemukan oleh Jonas Salk (1952) untuk mencegah penyakit polio.
3. Rumah dibangun sehingga sinar ultraviolet matahari dapat masuk ke dalam rumah dan
meninaktifkan virus.

11
BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Virus merupakan parasit berukuran mikroskopik yang dapat menginfeksi sel organisme
biologis lainnya. Pada umumnya virus bersifat merugikan karena dapat menyebabkan penyakit
pada organisme lain, seperti manusia, hewan dan tumbuhan, namun setelah kemajuan jaman
yang semakin berkembang virus pun dapat digunakan untuk membuat antitoksin, untuk
melemahkan bakteri, dan untuk mereproduksi vaksin yang tentunya hal ini sangat berguna bagi
kehidupan khususnya pada manusia. Jadi dengan kata lain virus tidak hanya dapat merugikan
manusia namun juga dapat membawa manfaat yang besar bagi kehidupan organisme lainnya.

3.2. Saran
Virus dapat dilawan dan di cegah melalui beberapa cara yang salah satunya dengan cara
tubuh diberi vaksin, karena dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita. Oleh sebab itu,
usahakan agar kita semua telah mengikuti program imunisasi yang diadakan secara bertahap.
Selain itu hindari makan dan minum di warung atau di tempat-tempat yang tidak hygienis.

12

Anda mungkin juga menyukai