VIRUS
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Kelompok 3
Intan Permata (G1D122010)
Elsa Putri (G1D122035)
Fathiyah Nabila (G1D122220)
UNIVERSITAS JAMBI
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang virus.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga
makalah ilmiah tentang materi Virus ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….……..2
3.2 Saran……………………………………………………………………………...7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah virus berasal dari bahasa latin “virion” atau “venom” yang berarti racun.
Virus ditemukan pertama kali oleh ilmuwan Jerman, Adolf Mayer, pada tahun
1883 ketika sedang meneliti penyebab penyakit mosaik pada tanaman
tembakau. Penyakit mosaik tersebut menyebabkan bercak-bercak pada daun
tembakau sehingga menghambat pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu,
penyakit tersebut disebut "mosaik".
Pada tahun 1897, seorang ahli botani Belanda bernama Martinus Beijerinck
melakukan eksperimen yang membuktikan bahwa agen penginfeksi yang
terdapat di dalam getah tembakau dapat berkembang biak. Beijerinck
menyemprotkan getah yang telah disaring ke tanaman lainnya. Setelah tanaman
tersebut sakit, getahnya digunakan untuk menginfeksi tanaman berikutnya. dan
3
seterusnya hingga beberapa kali pemindahan. Ternyata, kemampuan patogen
tersebut tidak berkurang setelah beberapa kali pemindahan. Berbeda dengan
bakteri, agen penginfeksi tersebut tidak dapat dikembangbiakkan dalam medium
nutrisi di dalam cawan petri dan tidak dapat dinonaktifkan dengan alkohol.
Beijerinck memperkirakan agen penginfeksi tersebut adalah partikel yang jauh
lebih kecil dan lebih sederhana daripada bakteri. Ia menyebutnya sebagai virus
lolos saring (filterable virus).
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dasar yang digunakan untuk klasifikasi virus, antara lain sebagai berikut.
1. Jenis asam nukleat
2. Ukuran, morfologi, jenis simetri, jumlah kapsomer, dan ada atau tidaknya
membran
3. Kerentanan terhadap pengaruh kimia dan fisika
4. Kandungan enzim tertentu yang dimiliki
5. Sifat imunologiks
6. Jenis sel inang (kesesuaian reseptor)
7. Cara penularan secara alamiah
8. Simtomatologi (penyakit yang ditimbulkan)
Menurut sistem ICTV (International Committee on Taxonomy of Viruses),
terdapat tiga tingkatan takson dalam klasifikasi virus, yaitu famili, genus, dan
spesies. Pemberian nama pada famili menggunakan akhiran -viridae, nama
genus dengan akhiran -virus, dan nama spesies menggunakan bahasa Inggris
dan diakhiri dengan -virus.
1. Tahap Adsorpsi
5
Virion (partikel lengkap virus) menempel pada bagian reseptor spesifik sel
inang menggunakan serabut clornya. Reseptor merupakan molekul khusus pada
membran sel inang yang dapat berinteraksi dengan virus.
2. Tahap Penetrasi
Pada tahap sintesis, DNA sel inang dihidrolisis dan dikendalikan oleh materi
genetik virus untuk membuat asam nuklear (salinan genom) dan protein
komponen virus.
4. Tahap Pematangan
Hasil sintesis berupa asam nukleat dan protein dirakit menjadi partikel-partikel
virus yang lengkap sehingga terbentuk virion-virion baru.
5. Tahap Lisis
Virus menghasilkan lisozim, yaitu enzim perusak dinding sel inang. Rusaknya
dinding sel inang mengakibatkan terjadinya osmosis ke dalam sel inang,
sehingga sel inang membesar dan akhirnya pecah.
6
AD (adenosine deaminase). Dalam teknik terapi gen, Retrovirus digunakan
sebagai vektor untuk memasukkan gen pengkode enzim AD ke dalam sel
limfosit T yang abnormal.
Pembuatan vaksin protein. Selubung virus dapat digunakan sebagai protein
khusus yang akan memacu terbentuknya respons kekebalan tubuh untuk
melawan suatu penyakit.
Untuk pengobatan secara biologis, yaitu dengan melemahkan atau
membunuh bakteri, jamur, atau protozoa yang bersifat patogen. Misalnya
bakteriofag, dapat digunakan untuk membunuh bakteri patogen.
Pemberantasan serangga hama. Beberapa virus hidup parasit pada
serangga. Virus tersebut dibiakkan dan digunakan untuk menyemprot
serangga atau tanaman, misalnya Baculovirus. Sejak tahun 1950, Baculovirus
digunakan sebagai bioinsektisida yang tidak mencemari lingkungan.
Untuk membuat perangkat elektronik. Tim ilmuwan dari John Innes Center
(pusat riset mikrobiologi di Inggris) berhasil menginokulasi partikel virus,
kemudian mencampurnya dengan senyawa besi (Fe) untuk membuat
kapasitor (alat penyimpan energi listrik).
7
AIDS (acquired immunodeficiency syndrome), yaitu penyakit hilangnya sistem
kekebalan tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh HIV (human immunodeficiency
virus).
Poliomielitis, yaitu penyakit infeksi virus yang menyerang susunan saraf
pusat. Penyebabnya adalah Poliovirus yang ditularkan melalui makanan yang
tercemar oleh feses penderita.
Tumor, yaitu jaringan yang terbentuk dari sel-sel dengan kecepatan
pembelahan melebihi batas normal, dan disebabkan oleh Papilomavirus
Tumor ganas disebut kanker.
Demam berdarah, yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
(Flavivirus) melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Flu burung atau avian influenza (AI), penyakit yang disebabkan oleh HPAIV
(highly pathogenic avian influenza virus) yang pada awalnya hanya
menyerang unggas. Namun penyakit ini juga dapat menginfeksi manusia.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Sebaiknya kita memulai pola hidup baru, memulai segalanya dari hal yang
positif. Berusaha untuk lebih peduli, dan lebih serius dalam menangani dan
menanggapi hal-hal kecil atau sepele, serta tidak meremehkan informasi dan
berita yang beredar. Tetap waspada, menjaga diri sendiri, tetap lakukan kegiatan
sehari-hari namun tetap hati-hati dan untuk kedepannya masyarakat semua bisa
beradaptasi dengan apa yang terjadi.
9
DAFTAR PUSTAKA
PT. Pustaka Digital Indonesia. (2012). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diakses
pada 28 Agustus 2022
melaluihttps://kbbi.lektur.id/virus#:~:text=Menurut%20Kamus%20Besar
%20Bahasa%20Indonesia,cacar%2C%20influenza%2C%20dan%20rabies.
Kelas Pintar. (2021). Tahap Reproduksi Virus. Diakses pada 28 Agustus 2022
melaluihttps://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/5-tahap-reproduksi-virus-apa-
saja-11856/
Sari Maya. (2015). Peranan Virus Dalam Kehidupan. Diakses pada 28 Agustus 2022
melaluihttps://dosenbiologi.com/makhluk-hidup/peranan-virus-yang-
menguntungkan-dan-merugikan-makhluk-hidup
10