“ VIRUS “
Dosen Pengampu:
Disuusun Sebagai Salah Satu Tugas Yang Diwajibkan Dalam mengikuti Mata
Kuliah magang II
Oleh :
AGUS WAHYUDA
NIM 0310193093
TADRIS BIOLOGI-3
SEMESTER VI
Sujud syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan
kepada penyusun untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusun menyadari dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, hal ini
karena terbatasnya pengetahuan dan kemampuan penyusun. Kritik dan saran dari pembaca
sangat kami harapkan. Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
penyusun dan semua pihak yang membacanya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
➢ Bagaimana mengetahui peranan virus dalam kehidupan manusia ?
➢ Bagaimana mengetahui pencegahan dan pengobatan akibat virus ?
1.3. Tujuan
➢ Untuk mengetahui asal mula penemuan virus dan ciri-ciri virus
➢ Untuk mengetahui parasitisme virus
➢ Untuk mengetahui klasifikasi virus
➢ Untuk mengetahui peranan virus dalam kehidupan manusia
➢ Untuk mengetahui pencegahan dan pengobatan akibat virus
1.3. Manfaat
➢ Menambah pengetahuan mengenai virus dan peranannya dalam kehidupan
seharihari
➢ Dapat melakukan pencegahan dan pengobatan jika terserang penyakit akibat virus
➢ Sebagai bahan pengajaran untuk matakuliah mikrobiologi
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.1.1 Asal Mula Penemuan Virus
Menurut para ahli biologi, virus merupakan substansi atau bentuk peralihan antara
benda hidup (makhluk hidup) dan benda mati. Virus disebut benda mati karena virus lebih
dominan mempunyai ciri-ciri sebagai benda mati daripada ciri-ciri makhluk hidup. Virus
berbentuk seperti molekul atau partikel yang disebut virion. Tetapi virus juga menunjukkan
ciri-ciri makhluk hidup karena virus mempunyai materi genetik berupa asam nukleat yang
terdiri dari ADN (Asam Deoksiribo Nukleat) atau ARN (Asam Ribo Nukleat), serta dapat
melakukan perkembangbiakan yang dinamakan replikasi.
Sejarah penemuan virus dimulai tahun 1883 oleh ilmuwan Jerman yang bernama
Adolf Meyer. Ia melakukan penelitian pada tanaman tembakau. Pada suatu ketika ia
menemukan adanya daun tembakau yang tidak normal. Daun tersebut berwarna hijau
kekuning-kuningan, yang ternyata setelah diamati, terdapat cairan atau lender. Daun yang
mengalami hal demikian menderita penyakit mosaik. Penyakit ini disebabkan oleh
mikroorganisme yang kita sebut virus. Penyakit mosaik ini menyebabkan pertumbuhan
tembakau menjadi terhambat (kerdil) dan daunnya berwarna belang-belang.
7
Setelah dilakukan penelitian, penyebab penyakit tersebut adalah mikroba yang kecil
sekali dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop electron.
8
Gambar 2.4 Dmitri Ivanovsky
Selanjutnya, pada tahun 1897, M. Beljerinck, seorang ahli mikrobiologi
berkebangsaan Belanda, menemukan fakta bahwa mikroorganisme yang menyerang
tembakau tersebut dapat melakukan reproduksi dan tidak dapat dibiakkan pada medium untuk
bakteri. Fakta lainnya adalah apabila mikroorganisme tersebut dimasukkan kedalam alkohol,
ia tidak mati mati. Tetapi pada waktu itu M. Beijerinck belum berhasi menemukan struktur
dan spesies mikroorganisme tersebut.
9
Gambar 2.6 Wendell M. Stanlye
b. Bentuk tubuh
Bentuk tubuh virus sangat bervariasi . Virus yang berbentuk bulat
contohnya adalah virus influenza (Influenza virus) dan HIV penyebab AIDS. Virus
10
juga ada yang berbentuk oval, seperti virus rabies (Rabiez virus). Bentuk batang
dijumpai pada TMV , bentuk jarum dijumpai pada Tungrovirus (virus penyebab
kekerdilan pada batang padi), dan bentuk seperti huruf T dijumpai pada Bakteriofag.
Sedangkan bentuk polihedral contohnya adalah pada Adenovirus (penyebab penyakit
demam).2
11
Struktur tubuh virus yang kita gunakan sebagai contoh dalam pembahasan
ini adalah struktur tubuh Bakteriofag (virus T). Tubuh virus T terbagi atas bagian
kepala dan bagian ekor. Bagian kepala terbungkus oleh suatu selubung dari protein
yang disebut kapsid. Kapsid mempunyai fungsi sebagai pemberi bentuk pada virus,
dan juga berfungsi sebagai pelindung bagian dalam tubuh virus. Bagian di luar
kapsid terdapat selubung yang tersusun dari lipida dan karbohidrat.3
3 Ibid, 52
12
(menginfeksi) tubuh inang atau hospes, sehingga tubuh inang tersebut menderita
suatu penyakit.
d. Cara hidup
Virus tidak dapat hidup di alam secara bebas, melainkan harus berada
didalam sel makhluk hidup yang lain. Berbagai makhluk hidup dapat terserang virus,
misalnya manusia, hewan, tumbuhan dan bakteri.
Virus yang menginfeksi bakteri disebut sebagai bakteriofag atau disingkat
fag. Virus yang menginfeksi manusia dan menyebabkan penyakit pada manusia,
misalnya cacar, polio, hepatitis, mata belek, influenza, demam berdarah, diare,
ebola, dan AIDS. AIDS disebabkan oleh HIV yang menyerang sistem kekebalan
tubuh. Virus yang menginfeksi hewan misalnya yang menyebabkan penyakit sampar
pada ayam, anjing gila (rabies), dan penyakit kuku pada ternak. Virus yang
menyerang tumbuhan misalnya penyebab penyakit mosaik pada tembakau, kanker
pada jeruk, dan busuk pada sayuran.
Virus yang menyerang tanaman biasanya ditularkan pada serangga.
Serangga yang mengisap atau memakan tanaman yang terkena virus dapat
menularkannya ke tanaman lain. Virus yang menyerang manusia dapat ditularkan
baik secara kontak langsung maupun tak langsung dengan penderita. Polio dan
hepatitis dapat ditularkan melalui air sumur yang tercemar, piring makan, sendok
makan, dll. Cacar, mata belek dan polio dapat ditularkan melalui kontak langsung.
13
Demam berdarah ditularkan oleh nyamuk aedes agypti. HIV ditularkan melalui
darah, cairan sekresi vagina, semen (ejakulasi), air susu, hubungan kelamin, jarum
suntik, dan transfusi darah. Selain itu juga dapat ditularkan melalui plasenta ibu
hamil ke janinnya.4
Virus harus dibiakkan didalam jaringan makhluk hidup. Di laboratorium,
virus dapat dibiakkan didalam embrio telur ayam
e. Cara berkembang biak
Virus hanya dapat berkembang biak pada sel-sel hidup dan untuk
reproduksinya virus hanya memerlukan asam nukleat. Karena dapat melakukan
reproduksi, maka virus dianggap sebagai makhluk hidup (organisme).
Di dalam proses reproduksi, virus memerlukan lingkungan sel hidup (di
dalam jaringan tubuh) sehingga virus memerlukan organisme lain sebagai inang
atau hospesnya. Contoh organisme yang menjadi hospes virus adalah bakteri,
jaringan embrio, hewan, tumbuhan, dan manusia. Proses reproduksi virus disebut
replikasi (penggandaan diri tubuh virus). Proses replikasi virus semenjak menempel
pada sel inang sampai terbentuknya virus yang baru melibatkan siklus litik dan
siklus lisogenik.
Siklus litik adalah replikasi virus yang disertai dengan matinya sel inang setelah
terbentuk anakan virus yang baru. Siklus litik virus yang telah berhasil diteliti oleh para
4 Ibid, h. 56
14
ilmuwan adalah siklus litik virus T (Bacteriophage), yaitu virus yang menyerang bakteri
Escherichia coli (bakteri yang terdapat di dalam colon atau usus besar manusia).
Siklus litik Bakteriofag terdiri atas 5 fase, yaitu fase adsorbsi, fase penetrasi sel inang,
fase eklifase, fase replikasi, dan fase pemecahan sel inang. Berikut penjelasannya.
1) Fase Adsorbsi
Pada fase ini, ujung ekor Bakteriofag menempel atau melekat pada bagian
tertentu dari dinding sel bakteri yang masih dalam keadaan normal. Daerah itu
disebut daerah reseptor (receptor site atau receptor spot). Virus yang
15
Selain secara litik, reproduksi virus juga bisa terjadi secara lisogenik. Pada siklus
lisogenik, ADN atau ARN virus menempel pada kromosom sel inang (membentuk profage)
dan mengadakan replikasi. Bedanya dengan siklus litik, pada siklus lisogenik sel inang tidak
pecah atau mati, sehingga setiap kali sel inang membelah di dalamnya juga terdapat virus-
virus yang berkembangbiak.
Daur lisogenik diawali dengan fase adsorbsi, dan injeksi seperti daur litik. Setelah itu,
virus masuk ke penggabungan, fase pembelahan, fase sintesis, fase perakitan, dan akhirnya
fase litik.
a. Fase Adsorbsi
Uraian sama dengan daur litik
b. Fase Injeksi
Uraian sama dengan daur litik
c. Fase Penggabungan
Ketika memasuki fase injeksi, DNA virus masuk kedalam tubuh bakteri. Selanjutnya,
DNA virus menyisip kedalam DNA bakteri atau melakukan penggabungan. DNA
bakteri berbentuk sirkuler, yakni seperti kalung yang tidak berujung dan berpangkal.
DNA tersebut berupa benang ganda yang berpilin.
Mula-mula DNA bakteri putus, kemudian DNA virus menggabungkan diri diantara
benang yang putus tersebut, dan akhirnya terbentuk DNA sirkuler baru yang telah
disisipi DNA virus. Dengan kata lain, didalam DNA bakteri terkandung materi
genetic virus.
d. Fase Pembelahan
Dalam keadaan tersambung itu, DNA virus tidak aktif, yang dikenal sebagai profag.
Oleh karena DNA virus menjadi satu dengan DNA bakteri, maka jika DNA bakteri
melakukan replikasi, profag juga ikut melakukan replikasi. Misalnya saja jika bakteri
akan membelah diri, DNA bakteri mengopi diri dengan proses replikasi. Dengan
demikian, profag juga ikut terkopi. Terbentuklah dua sel bakteri sebagai hasil pembelahan
dan dalam setiap sel anak bakteri terkandung profag yang identik. Demikian seterusnya
hingga proses pembelahan bakteri berlangsung berulang kali sehingga setiap sel bakteri
yang terbentuk didalamnya terkandung profag. Dengan demikian jumlah profag
mengikuti jumlah sel bakteri yang ditumpanginya. e. Fase Sintesis
Oleh karena satu dan lain hal, misalnya karena radiasi atau pengaruh zat kimia
tertentu, profag tiba-tiba aktif. Profag tersebut memisahkan diri dari DNA bakteri.
Selanjutnya, DNA virus mengadakan sintesis, yakni mensintesis protein untuk
16
digunakan sebagai kapsid bagi virus-virus baru. Selain itu, DNA virus juga
melakukan replikasi DNA sehingga DNA virus menjadi banyak.
f. Fase Perakitan
Kapsid-kapsid dirakit menjadi kapsid virus yang utuh, yang berfungsi sebagai
selubung virus. Kapsid virus yang terbentuk mecapai 100-200 kapsid baru. Selanjutnya,
DNA hasil replikasi masuk ke dalamnya guna membentuk virus-virus baru. g. Fase Litik
Setelah terbentuk virus-virus baru terjadilah lisis sel bakteri (uraian sama dengan daur
litik). Virus-virus yang terbentuk berhamburan keluar dari sel bakteri lalu menyerang
bakteri baru. Dalam daur selanjutnya, virus dapat mengalami daur litik atau daur
lisogenik. Demikian seterusnya.5
2.2. Parasitisme virus
Jika bakteriofag menginfeksikan genomnya ke dalam sel inang, maka virus hewan
diselubungi oleh endositosis atau, jika terbungkus membran, menyatu dengan plasmalema
inang dan melepaskan inti nukleoproteinnya ke dalam sel. Beberapa virus (misalnya virus
polio), mempunyai tempat-tempat reseptor yang khas pada sel inangnya, yang
memungkinkannya masuk. Setelah di dalam, biasanya genom tersebut mula-mula
ditranskripsi oleh enzim inang tetapi kemudian biasanya enzim yang tersandi oleh virus akan
mengambil alih. Sintesis sel inang biasanya berhenti, genom virus bereplikasi dan kapsomer
disintesis sebelum menjadi virion dewasa. Virus biasanya mengkode suatu enzim yang
diproduksi terakhir, merobek plasma membran inang (tahap lisis) dan melepaskan keturunan
infektif; atau dapat pula genom virus terintegrasi ke dalam kromsom inang dan bereplikasi
bersamanya (provirus). Banyak genom eukariota mempunyai komponen provirus. Kadang-
kadang hal ini mengakibatkan transformasi neoplastik sel melalui sintesis protein biasanya
hanya diproduksi selama penggandaan virus. Virus tumor DNA mencakup adenovirus dan
papavavirus; virus tumor DNA terbungkus dan mencakup beberapa retrovirus (contohnya
virus sarkoma rous).
dan cara replikasinya. Asam nukleat adalah senyawa yang berfungsi sebagai pembawa sifat.
Ada dua jenis asam nukleat, yaitu DNA dan RNA. DNA pada umumnya berupa rantai ganda
5 D.A, Pratiwi.Biologi 1. (Jakarta: Erlangga, 2006), h. 75
17
berpilin (double helix) sedangkan RNA berupa rantai tunggal atau ganda tak bepilin. Virus
juga memiliki bermacam-macam asam nukleat. Klasifikasi Baltimore yang mengelompokkan
virus bedasarkan tipe asam nukleatnya adalah sebagai berikut:
Kelompok I : virus DNA rantai ganda
Kelompok II : virus DNA rantai tunggal
Kelompok III : virus RNA rantai ganda
Kelompok IV : virus RNA rantai tunggal positif
Kelompok V : virus RNA rantai tunggal negative
Kelompok VI : virus RNA transkripsi balik
Kelompok VII : virus DNA transkripsi balik
Ada juga pengelompokkan virus berdasarkan asam nukleatnya, yaitu virus DNA dan virus
RNA sebagai berikut:
1. Virus DNA
Virus DNA adalah virus yang asam nukleatnya berupa DNA, baik untai ganda maupun
untai tunggal. Golongan ini mencakup virus dari kelompok I dan II. Ketika virus
menginfeksi sel inang, DNA mengalami replikasi (penggandaan) menjadi beberapa DNA.
DNA juga mengalami transkripsi membentuk mRNA (RNA duta). RNA duta (mRNA)
akan mengalami translasi (penerjemahan) untuk menghasilkan protein selubung virus.
Masih didalam sel inang, DNA dan protein virus mengkontruksi diri menjadi virus-virus
baru. mRNA juga mentranslasi membentuk enzim penghancur yang akhirnya
menghancurkan membran sel. Dengan demikian sel inang lisis (hancur) dan virus-virus
keluar dan siap menginfeksi sel inang yang baru. Virus yang intinya berupa DNA
misalnya virus herpes, bakteriofag, virus cacar.
2. Virus RNA
Virus RNA memiliki asam nukleat berupa RNA, baik untai ganda maupun untai tunggal.
Golongan ini mencakup virus dari kelompok III, IV, V. virus ini didalam sel inang akan
mengalami replikasi membentuk RNA-RNA baru. RNA juga mengalami translasi
membentuk protein untuk selubung virus. didalam sel inang, RNA dan protein virus
mengkontruksi diri menjadi virus-virus baru. mRNA juga mentranslasi membentuk enzim
lisis. Enzim lisis akan menghancurkan membran sel. Dengan demikian sel inang lisis
(hancur) dan virus-virus keluar dan siap menginfeksi sel inang yang baru. 6
18
3. Virus Transkripsi Balik (reserve transcribing virus)
Virus ini merupakan virus yang bereplikasi menggunakan transkripsi balik, yaitu
pembentukan DNA dengan cetakan RNA. Golongan ini mencakup virus dari kelompok
VI, dan VII. Contoh dari virus ini adalah retrovirus, misalnya HIV penyebab penyakit
AIDS. Berbeda dengan virus DNA dan RNA, retrovirus masuk ke dalam sel dengan cara
endositosis. Endositisis adalah masuknya molekul dengan cara sebagai berikut. Sel
membentuk tonjolan kemudian molekul dicaplok dan ditelan masuk kedalam sel. Jadi
dengan cara endositosis, baik inti maupun kapsid retrovirus ikut masuk kedalam sel
inang. Didalam sel inang, RNA retrovirus dapat membuat kopi DNA (cDNA). Hal ini
dapat terjadi karena retrovirus memiliki enzim transcriptase balik, yaitu enzim yang dapat
membuat kopi DNA dari RNA. Kemampuan itu tidak dimiliki oleh organisme selain
virus. DNA kopi ini kemudian diintegrasikan kedalam DNA inang (pada umunya sel
hewan). DNA kemudian mengalami transkripsi membentuk messenger RNA (mRNA),
baik mRNA yang akan menjadi RNA inti virus, maupun mRNA yang membawa kodon
yang akan ditranslasikan menjadi protein dan enzim transcriptase balik.
Selanjutnya RNA–RNA inti virus, enzim transcriptase balik, dan protein virus
mengkontruksi diri membentuk virus-virus baru. Retrovirus tidak memproduksi enzim
lisis. Jadi, virus-virus baru yang dibentuk didalam sel inang keluar sel dengan tidak
menghancurkan membran sel, tetapi dengan cara eksositosis. Eksositosis adalah
kebalikan dari endositosis.
genetik virus. Ketika profag aktif dan DNA bakteri hancur, sebagian DNA bakteri yang tidak
hancur ada yang terbawa DNA virus. Dengan demikian, DNA virus dapat mengandung gen
bakteri. Misalnya, didalam DNA virus terkandung DNA bakteri pertama. Apabila virus ini
menginfeksi bakteri kedua, dan kemudian mengikuti daur lisogenik, maka didalam DNA
bakteri kedua ini terkandung DNA virus dan DNA bakteri pertama.
19
DNA materi genetik yang dapat menentukan sifat makhluk hidup. Jika DNA berubah,
maka sifat makhluk hidup pun berubah. Berdasarkan prinsip ini, jika didalam bakteri kedua
terdapat DNA virus dan DNA bakteri pertama maka sebagian sifat bakteri pertama dapat
dimiliki oleh bakteri kedua. Jadi, bakteri kedua memiliki sebagian sifat bakteri pertama.
berdasarkan prisip diatas, maka virus digunakan untuk keperluan berikut ini :
a. Membuat antitoksin
Melihat kasus lisogenik ini, para pakar berpikir, bagaimana kala sebelumnya
didalam DNA virus digabungkan DNA (gen) lain yang menguntungkan , sehingga sifat
menguntungkan ini dimiliki oleh bakteri yang diinfeksi. Sebagai contoh, kedalam DNA
virus dsambungkan DNA (gen) manusia yang mengontrol sintesis antitoksin (pelawan
racun). Selanjutnya, gen tadi disambungkan ke sel bakteri oleh virus lisogenik. Sel
bakteri ini kini memuat gen manusia, yakni gen penghasil antitoksin. Dengan kata lain
bakteri yang semula tidak dapat menghasilkan antitoksin manusia, sekarang mampu
memproduksi antitoksin manusia.
Apabila bakteri terus menerus membelah diri, berarti setiap sel bakteri baru
yang dihasilkan akan mengandung DNA manusia dan mampu memproduksi antitoksin.
Antitoksin yang diproduksi dapat dipisahkan dan digunakan untuk melawan penyakit
pada manusia. Bakteri yang demikian dipelihara terus menerus. Tentu saja diusahakan
agar DNA virus yang tergabung itu tidak “kumat” lagi, agar DNA virus tidak “pergi”
dari dalam sel bakteri. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa virus dapat “dititipi”
gen manusia atau gen organisme lain untuk dimasukkan kedalam sel bakteri sehingga sel
bakteri tersebut membawa sifat gen yang dititipkan tersebut.
b. Melemahkan Bakteri
Contoh lain tentang virus yang menguntungkan adalah virus yang menyerang
bakteri pathogen. Jika DNA virus lisogenik masuk kedalam DNA bakteri pathogen,
maka bakteri tersebut menjadi tidak berbahaya. Misalnya bakteri penyakit difteri dan
bakteri penyebab demam scarlet yang berbahaya akan berubah sifat menjadi tidak
bebahaya jika didalam DNA-nya tersambung oleh profag.7
c. Memproduksi Vaksin
Selain itu, beberapa virus digunakan untuk memproduksi vaksin. Vaksin adalah
pathogen yang telah dilemahkan sehingga jika menyerang manusia, tidak berbahaya lagi.
Karena diberi vaksin, tubuh manusia akan memproduksi antibody. Kelak jika pathogen
7 Riandani, Henny. Biologi untukkelas X SMA dan MA. (Solo: Global, 2014), h. 42
20
yang sesungguhnya menyerang, tubuh telah kebal Karena berhasil memproduksi
antibody bagi pathogen tersebut.
Ada beberapa teknik yang digunakan dalam produksi vaksin, antara lain :
• Virus dapat digunakan untuk memproduksi interveron yaitu sejenis senyawa yang
dimanfaatkan untuk mencegah replikasi virus di dalam sel induk.
• Virus juga dimanfaatkan untuk pembuatan vaksin berbagai jenis mikroba
penyebab penyakit bagi manusia seperti: vaksin sabin dan salk untuk mencegah
penyakit polio vaksin pasteur untuk mencegah penyakit rabies.
• Virus juga dapat dimanfaatkan sebagai antibakterial karena dapat menghancurkan
bakteri-bakteri yang mengganggu pada produk-produk makanan yang diawetkan.
• Virus juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan insulin. Sebagai contoh
virus penyebab kanker dapat dicangkokkan bersama dengan gen-gen penghasil
insulin atau zat lain ke bakteri sehingga bakteri tersebut dapat berkembangbiak
dengan cepat dan sekaligus memproduksi insulin atau zat lain.
• Beberapa virus dapat dimanfaatkan untuk re-kombinasi genetika. Melalui terapi
gen, gen penyebab inveksi yang terdapat di dalam virus dapat diubah menjadi gen
baik (gen Penyembuh).
21
• Virus bermanfaat sebagai antibodi pada serum darah sebagaimana sekresi pada
membran mukosa yang membantu tubuh menghancurkan unsur-unsur asing
seperti virus (virus melawan virus).
• Virus berguna sebagai sebagai model sistem untuk mempelajari peristiwa-
peristiwa yang mengendalikan informasi genetik, karena virus sebenarnya adalah
potonganpotongan informasi genetik yang berbeda dengan informasi genetik sel.8
Burik kuning menyerang pada tanaman padi dan aster melalui plasmodesmata
sehingga menyebar ke seluruh tubuh tanaman. Ini disebabkan plasmodesmata
berfungsi untuk menghubungkan ruang-ruang antar sel.
3) Kerdil
Tanaman yang terserang virus tungro, pertumbuhannya akan terhambat sehingga
tampak kerdil, penyebarannya oleh perantara serangga wereng coklat dan wereng
hijau berpindah dari tanaman satu ke tanaman lainnya. Untuk mengatasi virus tungro
22
ini pemerintah telah menggalakan penanaman padi VUTW (varietas unggul tahan
wereng).
23
Gambar 2.19 Virus Rabies
24
menurun. Sekali terinfeksi HIV maka seumur hidup orang tersebut akan membawa
virus HIV. Virus HIV terdapat pada darah, cairan sperma, cairan yang dihasilkan
vagina dan cairan tubuh lainnya dari penderita AIDS.
Penularan AIDS dapat terjadi melalui hal-hal berikut ini :
➢ Hubungan seksual baik homoseksual maupun heteroseksual.
➢ Transfusi darah dan produk darah lainnya yang berasal dari pengidap AIDS.
➢ Penggunaan jarum yang berulang-ulang untuk penyuntikan, tusuk jarum, tato.
➢ Dari ibu ke bayinya sewaktu persalinan atau lewat ASI (air susu ibu).
Penularan AIDS tidak dapat melalui hal-hal sebagai berikut.
➢ Gigitan nyamuk atau serangga
➢ Berangkulan
➢ Bersin
➢ Batuk
➢ Air kolam renang
Urutan proses seseorang yang sehat dapat tertular virus HIV adalah sebagai
berikut :
➢ Selama 3-6 bulan, dalam darahnya belum ditemukan HIV (tes darah negatif).
➢ Setelah 3-6 bulan, test darah akan menunjukkan HIV positif sehingga sudah
kategori pengidap (carrier).
➢ Lebih kurang 5-10 tahun kemudian mulai timbul gejala letih, lesu, lelah, berat
badan menurun drastis, demam (panas) lebih dari 1 bulan, diare lebih dari 1
bulan, sesak nafas dan batuk kering, pembesaran kelenjar getah bening,
sariawan yang lama atau terus menerus, penyakit kulit dan pada akhirnya
penderita akan meninggal dunia karena penderita terserang oleh macam-
macam infeksi akibat tidak memiliki kekebalan tubuh.
Pencegahan agar kita tidak terkena virus HIV adalah sebagai berikut :
➢ Dari segi hubungan seksual :
a) hanya berhubungan seksual dengan suami atau istri
b) hindari perilaku seks bebas
c) kelompok dengan resiko tinggi (wanita tunasusila) perlu melindungi diri
dengan alat kontrasepsi.
➢ Dari segi sanitasi
a) pemeriksaan darah dengan teliti
b) jarum dan alat tusuk kulit yang lain harus steril dan sekali pakai
25
c) pecandu obat bius harus menghentikan kebiasaannya
d) mensterilkan alat yang tercemar dengan cara dimusnahkan
e) membakar semua alat yang telah dipakai oleh penderita.
➢ Cara melalui ibu
Dengan mengimbau agar ibu yang terinfeksi AIDS untuk tidak hamil.
2) Hepatitis
Pada penyakit ini , virus menyerang hati penderita hingga membengkak,
mengakibatkan empedu beredar keseluruh tubuh. Akibatnya, kulit dan bola mata
penderita berwarna kuning. Itulah sebabnya penyakit ini disebut penyakit kuning.
26
Hepatitis B, virus ini berkembang di dalam jaringan hati sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya kerusakan sel-sel hati.
27
Jika anda penderita Hepatitis C, sangat penting untuk mengkonsumsi makanan
sehat dan menghindari alkohol. Alkohol akan memperparah kerusakan hati anda, baik
anda dalam pengobatan ataupun tidak. Salah satu gejala umum dari Hepatitis C adalah
kelelahan kronis. Kelelahan juga bisa sebagai efek samping pengobatan Hepatitis C.
Rasa lelah akibat Hepatitis C dapat diatasi dengan istirahat cukup dan menjalankan
olah raga yang rutin.
Virus Hepatitis C sangat pandai merubah dirinya dengan cepat. Sekarang ini
ada sekurang-kurangnya enam tipe utama dari virus Hepatitis C (yang sering disebut
genotipe) dan lebih dari 50 subtipenya. Hal ini merupakan alasan mengapa tubuh
tidak dapat melawan virus dengan efektif dan penelitian belum dapat membuat vaksin
melawan virus Hepatitis C. Genotipe tidak menentukan seberapa parah dan seberapa
cepat perkembangan penyakit Hepatitis C, akan tetapi genotipe tertentu mungkin tidak
merespon sebaik yang lain dalam pengobatan.
Sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala,
walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Jika gejala-gejala di bawah ini
ada yang mungkin samar :
➢ Lelah
➢ Hilang selera makan
➢ Sakit perut
➢ Urin menjadi gelap
➢ Kulit atau mata menjadi kuning (disebut "jaundice") jarang terjadi
28
penderita dapat menularkan virus Hepatitis C (seperti sikat gigi, alat cukur atau alat
manicure). Resiko terinfeksi Hepatitis C melalui hubungan seksual lebih tinggi pada
orang yang mempunyai lebih dari satu pasangan.
Penularan Hepatitis C jarang terjadi dari ibu yang terinfeksi Hepatitis C ke
bayi yang baru lahir atau anggota keluarga lainnya. Walaupun demikian, jika sang ibu
juga penderita HIV positif, resiko menularkan Hepatitis C sangat lebih
memungkinkan.
Menyusui tidak menularkan Hepatitis C.
Jika anda penderita Hepatitis C, anda tidak dapat menularkan Hepatitis C ke
orang lain melalui pelukan, jabat tangan, bersin, batuk, berbagi alat makan dan
minum, kontak biasa, atau kontak lainnya yang tidak terpapar oleh darah. Seorang
yang terinfeksi Hepatitis C dapat menularkan ke orang lain 2 minggu setelah
terinfeksi pada dirinya.
3) Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk genus
flavivirus. Ada beberapa subtipe virus ini, misalnya DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan
DEN4. Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti menunjukkan
gejala panas tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari, nafsu makan dan
minum turun, lemah, mual, muntah, sakit kepala, sakit perut, nyeri ulu hati, bintik
merah di kulit, pendarahan di gusi dan hidung, berak darah, muntah darah. Pada
tingkat yang lebih parah terjadi pendarahan pada organ-organ tubuh sehingga dapat
menyebabkan kematian. Pendarahan karena virus menyebabkan jumlah trombosit (zat
pembeku darah) menurun.
Gambar 2.25 Virus Dengue (kanan) dan Nyamuk Aedes Aegypti (kiri)
4) Influenza
Penyakit ini menyerang semua manusia. Virus influenza berbentuk bola. Asam
nukleatnya terdiri dari 8 bagian RNA yang berbeda didalam kapsid. Kapsid terdiri
dari membran protein dan molekul glikoprotein. Ada lebih dari 200 macam virus
penyebab influenza yang telah diketahui. Bagian yang diserang oleh virus influenza
adalah saluran napas bagian atas, hingga timbul ingus. Orang yang baru saja sembuh
dari influenza dapat terserang lagi. Sebenarnya orang tersebut sudah kebal terhadap
virus influenza yang baru menyerangnya. Influenza disebabkan oleh infeksi virus
Orthoneovirus, ditularkan lewat udara dan masuk ke alat-alat pernafasan. Tanda dan
gejalanya adalah demam, sakit kepala, nafsu makan menurun, nyeri otot, biasanya
akan sembuh sendiri dalam 3-7 hari. Pencegahan dengan jalan menjaga daya tahan
tubuh serta menghindari interaksi dengan penderita.
Jadi, influenza yang dideritanya kemudian disebabkan oleh virus influenza
yang lain. Untuk menangkalnya, usahakan tubuh tetap sehat dengan makan dan
istirahat yang cukup. Virus flu burung tergolong virus influenza.
30
Gambar 2.26 Influenza Virus
5) SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) atau sindrom pernafasan akut.
Pada pertengahan Maret 2003, dunia digemparkan oleh kemunculan penyakit
infeksi virus baru, yaitu Sindrom Pernapasan Akut Parah (Severe Acute Respiratory
Syndrome). Penyakit ini lebih dikenal sebagai SARS. SARS diduga disebabkan oleh
virus baru yang bermutasi dari virus Corona. Virus ini menyerang sistem pernafasan.
1) Gejala awal demam lebih dari 38oC tubuh, menggigil.
2) Masa inkubasi 2 sampai 10 hari.
3) Lemah, letih dan lesu.
4) Batuk kering dan sesak nafas karena kekurangan oksigen.
Penularan diduga kuat melalui kontak langsung dengan penderita, udara (dari
batuk atau bersin orang yang terinfeksi), bersentuhan dengan benda yang mengandung
virus dan feses. Obat atau vaksin khusus untuk SARS belum berhasil dibuat.
Obatobatan interferon tampak menjanjikan, tetapi berefek samping, yaitu terjadi
depresi dan nyeri otot.
6) Polio
31
Virus polio memiliki capsid dengan bentuk icosahendral, virionnya tidak
berselubung, sferis dan berukuran 20-30 nm, termasuk RNA virus. Manusia
merupakan satu-satunya inang alami virus polio dan pada umumnya polio menyerang
anak-anak. Masa inkubasi virus ini 3-35 hari, tapi umumnya antara 7-14 hari. Sumber
utama virus ini dari saluran usus orang yang terinfeksi. Feses orang tersebut
mengandung virus polio yang dapat menular lewat mulut melalui makanan yang
terkontaminasi olehnya. Virus ini menyerang sel-sel yang membatasi saluran
pencernaan dan selsel susunan saraf pusat, masuk ke dalam tubuh melalui makanan,
minuman atau pernafasan. Gejala klinik infeksi virus polio adalah demam, malaise,
sakit tenggorokan, sakit kepala, meningitis aseptic, poliomyelitis paralitik (lumpuh).
Jadi, virus yang menyerang selaput otak (meninges) dan merusak sel saraf diotak
depan akan menyebabkan lumpuh. Pencegahannya dilakukan dengan vaksinasi secara
oral. Vaksin untuk polio adalah vaksin Salk dan Sabin. Vaksin Salk berfungsi dengan
mengaktifkan produksi antibodi di serum. Vaksin menetralkan virus yang virulen
(mampu menginfeksi) saat memasuki aliran darah dan mencegah serangan ke sistem
saraf. Sementara vaksin Sabin mengandung virus polio yang sudah dilemahkan.
7) Smallpox (cacar)
Cacar adalah penyakit akut, fatal dan sering epidemik. Cacar menyerang
tubuh dan menimbulkan luka pada sekujur tubuh dan wajah. Virus cacar (virus
varicela, smallpox virus) merupakan virus DNA dengan ukuran 250 x 400 nm. Virus
ini dapat bertahan hidup di luar sel inang. Manusia merupakan satusatunya inang
alami virus ini, meskipun dapat pula menyerang kera Infeksi awal virus variola pada
manusia terjadi pada membran mukosa saluran pernafasan bagian atas. Virus ini
memperbanyak diri dalam mukosa dan jaringan limfa sehingga terjadi verimia
pertama.
32
Veremia sekunder terjadi setelah perkembangbiakan virus dalam organ-organ
yang mengakibatkan erupsi pada kulit dan membran mukosa. Gejala awalnya adalah
menggigil, demam, sakit kepala, sakit punggung dan lesu. Luka pertama muncul di
wajah, kemudian menyebar ke lengan atas, tangan, dan anggota badan yang lain.
Masa inkubasi virus ini biasanya 12-16 hari.
Sumber infeksi adalah orang yang terinfeksi. Penyebaran penyakit terjadi
melalui kontak langsung, sekresi mulut, hidung dan benda yang terkontaminasi virus
tersebut, seperti tempat tidur dan selimut. Cacar dapat diatasi dengan pemberian
vaksin cacar.
33
(faeces). Pada manusia penularannya dapat lewat ingus atau saat bersin, sedangkan
perpindahan virus dari unggas ke manusia melalui udara.
Masa inkubasi setelah terinfeksi virus ini sekitar 3 hari, artinya pada hari ke-3
setelah terinfeksi, penderita akan menunjukkan gejala-gejala penyakit. Meskipun
sekarang ini belum ditemukan bukti perpindahan flu burung dari manusia ke manusia,
sebaiknya orang terdekat di sekitar penderita tidak kontak dulu atau membatasi kontak
dengan penderita. Jika harus kontak, lebih baik menggunakan masker. Gejala pada
manusia yang terinfeksi flu burung sama dengan gejala flu biasa, yaitu demam tinggi
(>38 °C) disertai pilek. Seperti pada unggas, virus ini pada manusia juga akan
beredara ke seluruh pembuluh darah dan menyebabkan demam tinggi. Jika suhu tubuh
tidak diturunkan pembuluh darah akan pecah, apabila terjadi pada pembuluh darah
otak dapat berakibat fatal. Jika mengalami gejala seperti ini sebaiknya langsung
berkonsultasi dengan dokter, apalagi jika gejala tersebut tidak segera sembuh.
34
c. Menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan
beristirahat cukup.
d. Mengolah daging unggas secara benar, yaitu suhu 80°C minimal 1 menit dan telur
unggas pada suhu 64°C selama 4,5 menit.
Orang yang beresiko tinggi terinfeksi virus ini terutama peternak dan pedagang
unggas. 9) Mata Belek
Penderita mengalami sakit mata parah, mata berwarna merah sekali dan
mengeluarkan air mata serta kotoran mata yang banyak. Biasanya mata penderita agak
membengkak.
10) Campak
Campak biasanya menyerang anak-anak. Gejala campak adalah demam
tinggi, mengigau, batuk, mata pedih jika terkena cahaya dan rasa ngilu diseluruh
tubuh. Diawal fase inkubasi, virus berkembang biak disaluran pernapasan atas. diakhir
fase inkubasi, virus menuju kedarah dan beredar keseluruh bagian tubuh, terutama
kulit. Infeksi virus campak sering diikuti infeksi sekunder oleh bakteri penyebab
pneumenia dan infeksi telinga.
35
Gambar 2.31 Herpes Simplex
12) Gondong
Gondong (parotitis) berbeda dengan gondok akibat kekurangan iodium.
Gondong disebabkan karena serangan virus RNA, yang dapat menyerang otak,
pankreas, kelenjar parotid (di leher) dan jantung. Infeksi pada kalenjar parotid
menimbulkan bengkak dibelakang telinga dalam waktu 18-21 hari setelah infeksi.
Penyakit ini mudah menular ke orang lain melalui hidung dan mulut. Akan
tetapi jika seseorang telah sembuh dari penyakit gondong, dia akan memiliki
kekebalan terhadap penyakit ini.
36
Pada manusia ,mula-mula virus tersebut menyerang sel darah putih makrofag
dan jaringan fibroblas. Virus berkembang biak dan menetap di jaringan tersebut.
Selanjutnya virus menyebar menembus organ-organ tubuh dan menyerang lapisan
endotelium serta jaringan ikat di bawahnya. Setelah seminggu, penderita mengalami
pendarahan di dalam tubuhnya, menderita kerusakan ginjal serta hati. Pada saat seperti
ini penderita mengalami demam, sakit kepala yang hebat dan merasa sangat capek.
Berikutnya penderita mengalami penggumpalan darah dan pendarahan, baik di dalam
tubuh maupun di bagian luar tubuhnya, hingga akhirnya tak tertolong lagi.
18) Prion
Pada tahun 1998 negara-negara Eropa dan Asia menolak impor daging sapi
dari Inggris, karena diduga daging sapi dari Inggris berasal dari sapi yang terkena
sakit gila (penyakit sapi gila). Dikhawatirkan penyakit sapi gila ini menular kepada
orang yang memakannya.
Penyakit sapi gila disebabkan oleh protein asing (prion) yang merusak pusat
saraf (otak). Penyakit ini dapat menyerang sapi, kambing dan domba. Prion adalah
suatu bentuk protein penginfeksi. Prion akan mengubah struktur normal protein hewan
38
yang terinfeksi sehingga menjadi abnormal. Prion pada umumnya tahan terhadap
enzim protease, panas, radiasi dan penggunaan formalin. Struktur prion ini lebih
sederhana dibanding struktur virus.
Tabel 2.1 Beberapa virus, penyakit yang ditimbulkan, bagian tubuh
yang diserang serta cara penularannya
No. Nama Penyakit yang Bagian Tubuh Cara Penularannya
Virus Ditimbulkan yang Diserang
Anjing Gila
6. Virus Herpes Zoster Saluran Melalui saluran pernapasan
Varisela atau Penyakit pernapasan dengan cara airborne
Cacar Air bagian atas, droplets dan secara kontak
kemudian langsung
menyebar
melalui darah
dan berhenti di
dalam kulit
39
7. Virus Demam Pembuluh Melalui gigitan nyamuk
Dengue Berdarah darah Aedes Aegypti
(DBD)
8. Virus Ebola Sel darah Awalnya virus ebola
Ebola menyerang sel darah putih
makrofag dan fibroblast,
setelah itu virus menyebar
ke seluruh jaringan tubuh
dan jaringan ikat di
bawahnya
9. Virus Herpes Kulit, selaput Virus masuk ke dalam tubuh
Herpes Simplex lendir, mata, melalui luka kecil, pada bayi
bibir, mulut, virus sering ditularkan pada
Simplex alat kelamin, saat dilahirkan
dan
kadangkadang
otak
40
1. Cara yang pertama adalah sel darah putih atau fogosit akan segera memakan dan
merusak virus.
2. Cara yang kedua adalah tubuh menghasilkan molekul protein yang disebut antibodi.
Benda asing yang masuk ke dalam tubuh disebut antigen. Virus juga dikenali tubuh
sebagai antigen. Ketika antigen masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan terpicu
memproduksi antibodi. Antibodi ini sangat spesifik dan menyerang hanya pada antigen
yang memicunya.
Oleh karena virus menggunakan komponen sel untuk memproduksi dirinya dan virus
tinggal di dalam sel, maka sulit mengeleminasi virus tanpa membunuh sel. Mematikan virus
sama dengan mematikan sel. Oleh sebab itu, Metode pengobatan sejauh ini yang dianggap
paling efektif adalah vaksinasi yang mencegah sel dari infeksi virus, untuk merangsang
kekebalan alami tubuh terhadap proses infeksi, dan obat-obatan yang mengatasi gejala akibat
infeksi virus.
Penyembuhan penyakit akibat infeksi virus biasanya disalah-antisipasikan dengan
penggunaan antibiotik, yang sama sekali tidak mempunyai pengaruh terhadap kehidupan
virus. Efek samping penggunaan antibiotik dapat meningkatkan resistensi terhadap bakteri.
terhadap antibiotik. Karena itulah diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan
apakah suatu penyakit disebabkan oleh bakteri atau virus.
Obat-obatan antibiotik yang digunakan dalam memerangi penyakit infeksi oleh
bakteri tidak dapat digunakan untuk mematikan virus. Namun jika terserang influenza kita
sering juga diberi obat antibiotik. Sebenarnya antibiotik ini untuk mematikan bakteri
penyebab infeksi sekunder yang sering menyertai penyakit oleh virus. Demikian pula obat-
obatan influenza sebenarnya hanya untuk mengobati gejalanya. Virus itu sendiri hanya dapat
dilawan oleh daya tahan tubuh kita (antibodi). Oleh karena itu, jika terkena influenza,
makanlah makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup.
Terbentuknya antibodi di dalam tubuh dapat dirangsang secara buatan. Untuk
merangsang sel tubuh membentuk antibodi, tubuh diberi vaksin atau bibit penyakit yang
dilemahkan. Setelah tubuh membentuk antibodi, tubuh akan kebal terhadap serangan
penyakit. Virus juga dapat dibuat vaksin, misalnya vaksin polio, hepatitis, dan cacar. Vaksin
merangsang sel-sel limfosit untuk menghasilkan antibodi. Jadi, vaksin dapat meningkatkan
sistem kekebalan tubuh.
Pasa saat ini juga telah diketahui bahwa sel-sel inang yang terinfeksi virus merespons
dengan menghasilkan protein khas yang disebut interferon. Interferon ini tidak dapat
41
mengamankan sel dari infeksi virus. Akan tetapi, jika interferon ke luar sel dan berinteraksi
dengan membran sel, maka sel-sel yang mengikat interferon ini tidak dapat diinfeksi oleh
virus. Sekarang para ahli mengembangkan penelitian tentang interferon ini dalam upaya
menemukan anti virus. 9
42
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Virus adalah parasit yang berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme
biologis. Beberapa hal mengenai virus antara lain :
1. Asal mula penemuan virus dimulai tahun 1883 oleh ilmuwan Jerman Adolf Meyer
dimana ia menemukan daun tembakau berwarna hijau kekuning-kuningan dimana
terdapat cairan atau lendir. Penyakit ini disebut penyakit mosaik. Melalui penelitiannya
penyebab penyakit tersebut adalah mikroba yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat
dengan mikroskop electron. Selanjutnya Dmitri Ivanovsky berhasil menemukan alat
penyaring bakteri namun saat digunakan untuk menyaring mikroba penyebab penyakit
mosaik mikroba tersebut dapat lolos dari saringan sehingga ia menyimpulkan bahwa
mikroba tersebut lebih kecil dari bakteri. Pada tahun 1897, M. Beljerinck ahli
mikrobiologi Belanda menemukan fakta bahwa mikroorganisme tersebut tidak dapat
bereproduksi pada medium bakteri. Selanjutnya Wendell M. Stanlye ilmuwan Amerika
berhasil mengkristalkan makhluk hidup tersebut dan diberi nama TMV (Tobacco
Mosaic Virus).
Ciri-ciri virus adalah sebagai berikut :
• Ukuran virus berkisar antara 25-300 nm.
• Bentuk tubuh virus sangat bervariasi, ada yang bulat, oval, jarum, batang, seperti
huruf T dan juga bentuk polihedral.
• Tubuh virus bukan merupakan sel. Struktur tubuh virus T terdiri dari bagian kepala
dan bagian ekor. Dimana pada bagian kepala terbungkus oleh protein yang disebut
kapsid yang dilindungi lipida dan karbohidrat. Di dalam tubuh virus terdapat materi
genetik sederhana yang terdiri dari asam nukleat berupa ADN atau ARN saja.
• Virus hanya dapat hidup didalam sel makhluk hidup dan dapat mengkristal di luar sel
makhluk hidup.
• Virus hanya dapat berkembang biak pada sel-sel hidup dan reproduksinya
memerlukan asam nukleat. Reproduksi virus terjadi dalam siklus litik dan lisogenik.
2. Jika bakteriofag menginfeksikan genomnya ke dalam sel inang, maka virus hewan
diselubungi endositas atau jika terbungkus membrane, menyatu dengan plasmalema
inang dan melepaskan inti nukleoproteinnya ke dalam sel.
43
3. Virus diklasifikasikan berdasarkan kombinasi asam nukleatnya (DNA atau RNA),
rantai asam nukleatnya (tunggal atau ganda) dan cara replikasinya.
4. Beberapa peranan virus dalam kehidupan sehari-hari :
• Virus yang menguntungkan dapat digunakan untuk membuat antitoksin, melemahkan
bakteri, memproduksi vaksin, dalam bidang bioteknologi Baculovirus digunakan
sebagai pestisida biologis dan virus juga digunakan untuk teknik rekayasa genetika.
• Virus yang merugikan dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan seperti mozaik,
burik kuning dan kerdil pada tanaman. Sedangkan pada hewan dapat menyebabkan
Polyoma, NCD, rabies, dan penyakit saluran pernafasan.
• Pada manusia virus dapat menyebabkan beberapa penyakit yaitu AIDS, hepatitis,
DBD, influenza, SARS, polio, cacar, flu burung, mata belek, campak, herpes,
gondong, kanker, ebola, herpes zoster, rabies dll.
5. Pencegahan terhadap virus dilakukan oleh tubuh dimana sel darah putih dapat
memakan virus dan adanya antibodi yang mampu menyerang virus. Untuk
penyembuhannya infeksi virus diantisipasi dengan penggunaan antibiotic, makan-
makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup.
44
DAFTAR PUSTAKA
45