Anda di halaman 1dari 45

MAKALAH RPP MAGANG II

“ VIRUS “

Dosen Pengampu:

Syarifah Widya Ulfa, M.Pd

Disuusun Sebagai Salah Satu Tugas Yang Diwajibkan Dalam mengikuti Mata
Kuliah magang II

Oleh :

AGUS WAHYUDA
NIM 0310193093
TADRIS BIOLOGI-3
SEMESTER VI

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
T.A 2022
KATA PENGANTAR

Sujud syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan
kepada penyusun untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusun menyadari dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, hal ini
karena terbatasnya pengetahuan dan kemampuan penyusun. Kritik dan saran dari pembaca
sangat kami harapkan. Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
penyusun dan semua pihak yang membacanya.

Dengan segala kerendahan hati penyusun menyampaikan penghargaan dan ucapan


terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan bantuan baik moril
maupun materil. Semua pihak yang telah berjasa dan membantu dalam menyelesaikan
makalah ini. Semoga Allah Swt selalu melimpahkan karunia dan rahmat-Nya kepada kita
semua atas segala amal sholeh yang kita perbuat dan mendapat balasan yang berlipat ganda
dari-Nya, Aamiin.

Lubuk Pakam, 5 mei 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

A. Asal Mula Penemuan Virus dan Ciri-ciri Virus


a. Asal Mula Penemuan Virus
b. Ciri – Ciri Virus
c. Struktur dan Fungsi
d. Cara Hidup
e. Cara Perkembangbiakan
B. Parasitisme virus
C. Klasifikasi Virus
D. Peranan Virus dalam Kehidupan Manusia
a. Virus yang Merugikan
b. Virus yang Menguntungkan
E. Pencegahan dan Pengobatan

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Hampir semua di antara kita pernah menderita flu. Flu atau influenza merupakan salah
satu penyakit yang disebabkan oleh virus. Selain influenza, berbagai penyakit yang
mematikan juga disebabkan oleh virus. Contohnya adalah AIDS dan flu burung. Hal tersebut
mendorong manusia untuk terus bekerja keras mempelajari virus guna menemukan obat
untuk mengatasi penyakit yang disebabkannya.
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan
memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya
menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau
RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang
terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menjadi baik
protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam
daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel
eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah
bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri
dan organisme lain yang tidak berinti sel). Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai
makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena
karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia
(misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman
(misalnya virus mosaik tembakau/TMV). Ukurannya sekitar 25-300 mikron. Ukuran virus
disebut juga ukuran renik. Oleh sebab itu, virus tidak bisa dilihat dengan mata atau mikroskop
biasa, tapi harus menggunakan mikroskop elektron.

1.2. Rumusan Masalah


➢ Bagaimana mengetahui asal mula penemuan virus dan ciri-ciri virus ?
➢ Bagaimana mengetahui parasitisme virus ?
➢ Bagaimana mengetahui klasifikasi virus ?

4
➢ Bagaimana mengetahui peranan virus dalam kehidupan manusia ?
➢ Bagaimana mengetahui pencegahan dan pengobatan akibat virus ?

1.3. Tujuan
➢ Untuk mengetahui asal mula penemuan virus dan ciri-ciri virus
➢ Untuk mengetahui parasitisme virus
➢ Untuk mengetahui klasifikasi virus
➢ Untuk mengetahui peranan virus dalam kehidupan manusia
➢ Untuk mengetahui pencegahan dan pengobatan akibat virus

1.3. Manfaat
➢ Menambah pengetahuan mengenai virus dan peranannya dalam kehidupan
seharihari
➢ Dapat melakukan pencegahan dan pengobatan jika terserang penyakit akibat virus
➢ Sebagai bahan pengajaran untuk matakuliah mikrobiologi

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Asal Mula Penemuan Virus dan Ciri-ciri Virus


Aktivitas manusia yang berlebihan dan diiringi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang canggih telah banyak menimbulkan dampak bagi kehidupan . Dampak
tersebut antara lain adalah timbulnya berbagai polusi akibat kegiatan yang menghasilkan
sampah, terlebih lagi bila sampah-sampah tersebut tidak di daur ulang. Akibatnya timbullah
masalah tersendiri di bidang kesehatan, yaitu banyaknya jenis penyakit yang disebabkan oleh
mikroorganisme yang hidup pada sampah.
Berbagai penyakit juga disebabkan oleh aktifitas virus. Umumnya penyakit akibat
virus ini lebih susah untuk diatasi. Oleh karena itu, perhatian manusia terhadap virus semakin
besar setelah ditemukannya berbagai penyakit yang aneh dan belum pernah ditemukan
sebelumnya.
Gambar 2.1 berikut adalah contoh beberapa virus penyebab penyakit.

Gambar 2.1 Beberapa contoh virus


Virus berasal dari bahasa latin virulae yang artinya ‘menular’. Virus merupakan
substansi aseluler (tubuh tidak berupa sel), karena hanya memiliki kapsid (selubung yang
berfungsi sebagai dinding) dan asam nukleat , tetapi tidak memiliki inti sel, sitoplasma, dan
membrane sel. Ukuran virus sangat kecil, sehingga disebut juga mikroba atau
mikroorganisme. Di dalam biologi, virus dipelajari lebih mendalam pada cabang ilmu
mikrobiologi atau lebih khusus lagi disebut virologi. 1

1 Nugroho, L. Hartono Purnomo. Biologi X . (Bandung : Erlangga, 2003), h. 34

6
2.1.1 Asal Mula Penemuan Virus
Menurut para ahli biologi, virus merupakan substansi atau bentuk peralihan antara
benda hidup (makhluk hidup) dan benda mati. Virus disebut benda mati karena virus lebih

dominan mempunyai ciri-ciri sebagai benda mati daripada ciri-ciri makhluk hidup. Virus
berbentuk seperti molekul atau partikel yang disebut virion. Tetapi virus juga menunjukkan
ciri-ciri makhluk hidup karena virus mempunyai materi genetik berupa asam nukleat yang
terdiri dari ADN (Asam Deoksiribo Nukleat) atau ARN (Asam Ribo Nukleat), serta dapat
melakukan perkembangbiakan yang dinamakan replikasi.
Sejarah penemuan virus dimulai tahun 1883 oleh ilmuwan Jerman yang bernama
Adolf Meyer. Ia melakukan penelitian pada tanaman tembakau. Pada suatu ketika ia
menemukan adanya daun tembakau yang tidak normal. Daun tersebut berwarna hijau
kekuning-kuningan, yang ternyata setelah diamati, terdapat cairan atau lender. Daun yang
mengalami hal demikian menderita penyakit mosaik. Penyakit ini disebabkan oleh
mikroorganisme yang kita sebut virus. Penyakit mosaik ini menyebabkan pertumbuhan
tembakau menjadi terhambat (kerdil) dan daunnya berwarna belang-belang.

Gambar 2.2 Adolf Mayer


Menurut Meyer, penyakit mosaik pada daun tembakau tersebut dapat menular. Hal ini
dibuktikan dengan menyemprotkan ekstrak daun tembakau yang telah tertulari penyakit
mosaik ke tanaman tembakau yang masih normal (segar). Setelah diamati ternyata daun yang
semula normal tersebut menjadi berwarna hijau kekuning-kuningan (berbintik-bintik kuning).

7
Setelah dilakukan penelitian, penyebab penyakit tersebut adalah mikroba yang kecil
sekali dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop electron.

Gambar 2.3 Mikroskop Elektron


Penelitian serupa dengan yang dilakukan oleh Meyer tersebut dilakukan kembali oleh
Dmitri Ivanovsky. Ia berhasil menemukan filter (alat penyaring) bakteri. Di dalam
penelitiannya, Ivanovsky mengoleskan hasil saringan (dari daun tembakau yang telah terkena
penyakit mosaik) pada daun tanaman yang sehat. Hasilnya tanaman yang sehat tersebut
akhirnya tertular. Ivanovsky menyimpulkan bahwa mikroba penyebab penyakit tersebut
adalah mikroba yang bersifat patogen (penyebab penyakit) yang mempunyai ukuran lebih
kecil daripada bakteri, karena mikroba tersebut dapat lolos dari saringan atau filter untuk
menyaring bakteri.

8
Gambar 2.4 Dmitri Ivanovsky
Selanjutnya, pada tahun 1897, M. Beljerinck, seorang ahli mikrobiologi
berkebangsaan Belanda, menemukan fakta bahwa mikroorganisme yang menyerang
tembakau tersebut dapat melakukan reproduksi dan tidak dapat dibiakkan pada medium untuk
bakteri. Fakta lainnya adalah apabila mikroorganisme tersebut dimasukkan kedalam alkohol,
ia tidak mati mati. Tetapi pada waktu itu M. Beijerinck belum berhasi menemukan struktur
dan spesies mikroorganisme tersebut.

Gambar 2.5 M. Beljerinck


Menyusul penemuan Beijerinck, ilmuwan Amerika, Wendell M. Stanlye, pada tahun
1935 berhasil mengkristalkan makhluk hidup yang menyerang tanaman tembakau. Hasil
penelitian tersebut menjawab pertanyaan tentang makhluk apa yang menyebabkan penyakit
tersebut. Makhluk hidup tersebut kemudian dinamakan TMV ( Tobacco Mosaic Virus) atau
Virus Mosaik Tembakau. Sampai saaati ini penelitian-penelitian tentang virus dan
penyakitpanyakit yang disebabkan oleh virus terus dilakukan dan semakin berkembang.

9
Gambar 2.6 Wendell M. Stanlye

Gambar 2.7 Virus Tembakau dan Tembakau yang terserang virus

2.1.2 Ciri – Ciri Virus


Ciri-ciri virus meliputi ukuran, bentuk, struktur dan fungi, cara hidup serta cara
reproduksinya.
a. Ukuran virus
Ukuran virus berkisar antara 25-300 nm. Virus yang berukuran 25 nm
dijumpai pada virus penyebab polio. Sedangkan virus yang berukuran 100 nm
misalnya Bakteriofag atau virus T (Bacteriophage atau phage), yaitu virus yang
berukuran lebih kurang 300 nm contohnya adalah TMV ( Tobacco Mosaic Virus).

Gambar 2.8 Beberapa ukuran virus

b. Bentuk tubuh
Bentuk tubuh virus sangat bervariasi . Virus yang berbentuk bulat
contohnya adalah virus influenza (Influenza virus) dan HIV penyebab AIDS. Virus

10
juga ada yang berbentuk oval, seperti virus rabies (Rabiez virus). Bentuk batang
dijumpai pada TMV , bentuk jarum dijumpai pada Tungrovirus (virus penyebab
kekerdilan pada batang padi), dan bentuk seperti huruf T dijumpai pada Bakteriofag.
Sedangkan bentuk polihedral contohnya adalah pada Adenovirus (penyebab penyakit
demam).2

Gambar 2.10 Rabiez virus (kiri) dan Tungrovirus (kanan)

Gambar 2.11 Beberapa bentuk Virus

c. Struktur dan fungsi


Tubuh virus bukan merupakan sel (aseluler), tidak memiliki inti sel,
sitoplasma, dan membran sel, tetapi hanya memiliki kapsid sebagai pelindung luar.
Virus berupa partikel (molekul) yang disebut virion. Tubuh virus yang berupa
Kristal atau partikel inti lebih menunjukkan ciri mineral daripada ciri kehidupan.
Oleh karena itu ada anggapan bahwa virus bukan makhluk hidup.
2 Volk,wesley.Mikrobiologi Dasar Edisi kelima jilid. (Jakarta :Erlangga, 1990), h. 51

11
Struktur tubuh virus yang kita gunakan sebagai contoh dalam pembahasan
ini adalah struktur tubuh Bakteriofag (virus T). Tubuh virus T terbagi atas bagian
kepala dan bagian ekor. Bagian kepala terbungkus oleh suatu selubung dari protein
yang disebut kapsid. Kapsid mempunyai fungsi sebagai pemberi bentuk pada virus,
dan juga berfungsi sebagai pelindung bagian dalam tubuh virus. Bagian di luar
kapsid terdapat selubung yang tersusun dari lipida dan karbohidrat.3

Gambar 2.12 Struktur tubuh bakteriofag


Di dalam tubuh virus (isi tubuh virus) terdapat materi genetik sederhana
yang terdiri dari senyawa asam nukleat yang berupa ADN atau ARN. Bentuk ADN
dan ARN tergantung pada spesifikasi virus. Setiap jenis virus hanya memiliki 1
macam molekul materi genetik, yaitu ADN saja atau ARN saja. Materi genetik
tersebut dapat berupa rantai ganda yang berpilin atau rantai tunggal, dengan bentuk
memanjang, lurus, atau melingkar.

Gambar 2.13 Materi Genetik (DNA atau RNA saja)


Bentuk kapsid pada virus bermacam-macam, ada yang bulat, oval, batang,
polihedral, atau seperti huruf T. Pada beberapa virus, misalnya virus flu dan herpes,
di luar kapsid masih terdapat struktur tambahan yang berupa kapsul pembungkus
atau amplop. Kapsul pembungkus ini berfungsi membantu virus untuk menyerang

3 Ibid, 52
12
(menginfeksi) tubuh inang atau hospes, sehingga tubuh inang tersebut menderita
suatu penyakit.

Gambar 2.14 Struktur Kapsid pada Virus Influensa

d. Cara hidup
Virus tidak dapat hidup di alam secara bebas, melainkan harus berada
didalam sel makhluk hidup yang lain. Berbagai makhluk hidup dapat terserang virus,
misalnya manusia, hewan, tumbuhan dan bakteri.
Virus yang menginfeksi bakteri disebut sebagai bakteriofag atau disingkat
fag. Virus yang menginfeksi manusia dan menyebabkan penyakit pada manusia,
misalnya cacar, polio, hepatitis, mata belek, influenza, demam berdarah, diare,
ebola, dan AIDS. AIDS disebabkan oleh HIV yang menyerang sistem kekebalan
tubuh. Virus yang menginfeksi hewan misalnya yang menyebabkan penyakit sampar
pada ayam, anjing gila (rabies), dan penyakit kuku pada ternak. Virus yang
menyerang tumbuhan misalnya penyebab penyakit mosaik pada tembakau, kanker
pada jeruk, dan busuk pada sayuran.
Virus yang menyerang tanaman biasanya ditularkan pada serangga.
Serangga yang mengisap atau memakan tanaman yang terkena virus dapat
menularkannya ke tanaman lain. Virus yang menyerang manusia dapat ditularkan
baik secara kontak langsung maupun tak langsung dengan penderita. Polio dan
hepatitis dapat ditularkan melalui air sumur yang tercemar, piring makan, sendok
makan, dll. Cacar, mata belek dan polio dapat ditularkan melalui kontak langsung.

13
Demam berdarah ditularkan oleh nyamuk aedes agypti. HIV ditularkan melalui
darah, cairan sekresi vagina, semen (ejakulasi), air susu, hubungan kelamin, jarum
suntik, dan transfusi darah. Selain itu juga dapat ditularkan melalui plasenta ibu
hamil ke janinnya.4
Virus harus dibiakkan didalam jaringan makhluk hidup. Di laboratorium,
virus dapat dibiakkan didalam embrio telur ayam
e. Cara berkembang biak
Virus hanya dapat berkembang biak pada sel-sel hidup dan untuk
reproduksinya virus hanya memerlukan asam nukleat. Karena dapat melakukan
reproduksi, maka virus dianggap sebagai makhluk hidup (organisme).
Di dalam proses reproduksi, virus memerlukan lingkungan sel hidup (di
dalam jaringan tubuh) sehingga virus memerlukan organisme lain sebagai inang
atau hospesnya. Contoh organisme yang menjadi hospes virus adalah bakteri,
jaringan embrio, hewan, tumbuhan, dan manusia. Proses reproduksi virus disebut
replikasi (penggandaan diri tubuh virus). Proses replikasi virus semenjak menempel
pada sel inang sampai terbentuknya virus yang baru melibatkan siklus litik dan
siklus lisogenik.

Gambar 2.15 Siklus litik dan lisogenik Bakteriofag

Siklus litik adalah replikasi virus yang disertai dengan matinya sel inang setelah
terbentuk anakan virus yang baru. Siklus litik virus yang telah berhasil diteliti oleh para

4 Ibid, h. 56
14
ilmuwan adalah siklus litik virus T (Bacteriophage), yaitu virus yang menyerang bakteri
Escherichia coli (bakteri yang terdapat di dalam colon atau usus besar manusia).
Siklus litik Bakteriofag terdiri atas 5 fase, yaitu fase adsorbsi, fase penetrasi sel inang,
fase eklifase, fase replikasi, dan fase pemecahan sel inang. Berikut penjelasannya.

1) Fase Adsorbsi
Pada fase ini, ujung ekor Bakteriofag menempel atau melekat pada bagian
tertentu dari dinding sel bakteri yang masih dalam keadaan normal. Daerah itu
disebut daerah reseptor (receptor site atau receptor spot). Virus yang

menyerang bakteri E. coli, memiliki lisozim (lisozyme) yang berfungsi merusak


atau menselubungi dinding sel bakteri.
2) Fase injeksi
Pada fase ini, kulit ujung ekor virus T dan dinding sel bakteri E. coli yang telah
menyatu tersebut larut hingga terbentuk saluran dari tubuh virus T dengan
sitoplasma sel bakteri. Melalui saluran ini ADN virus merusak ke dalam
sitoplasma bakteri dan bercampur dengannya.
3) Fase eklifase
Pada fase ini, setelah bercampur dengan sitoplasma bakteri, ADN virus
mengambili alih kendali ADN bakteri. Pengendalian ini terjadi di dalam proses
penyusunan atau sintesis protein di dalam sitoplasma bakteri. Seterusnya ADN
virus mengendalikan sintesis protein kapsid virus.
4) Fase replikasi (fase sintesis : penyusunan)
Virus baru pada fase ini mulai dibentuk. ADN virus T mengadakan pembentukan
atau penyusunan ADN virus yang baru, dengan menggunakan ADN bakteri
sebagai bahan materinya, serta membentuk selubung protein kapsid virus. Maka
terbentuklah beratus-ratus molekul ADN baru virus yang lengkap dengan
selubungnya. Setiap sel bakteri E.coli yang diserang oleh virus T dapat
menghasilkan 200-300 virus T yang baru.
5) Fase pemecahan sel inang atau litik
Setelah terbentuk virus T yang baru, dinding sel bakteri akan pecah (litik).
Selanjutnya sejumlah virus T yang baru tersebut akan keluar dan siap untuk
menyerang sel bakteri E.coli yang baru (yang lain).

15
Selain secara litik, reproduksi virus juga bisa terjadi secara lisogenik. Pada siklus
lisogenik, ADN atau ARN virus menempel pada kromosom sel inang (membentuk profage)
dan mengadakan replikasi. Bedanya dengan siklus litik, pada siklus lisogenik sel inang tidak
pecah atau mati, sehingga setiap kali sel inang membelah di dalamnya juga terdapat virus-
virus yang berkembangbiak.
Daur lisogenik diawali dengan fase adsorbsi, dan injeksi seperti daur litik. Setelah itu,
virus masuk ke penggabungan, fase pembelahan, fase sintesis, fase perakitan, dan akhirnya
fase litik.
a. Fase Adsorbsi
Uraian sama dengan daur litik
b. Fase Injeksi
Uraian sama dengan daur litik
c. Fase Penggabungan
Ketika memasuki fase injeksi, DNA virus masuk kedalam tubuh bakteri. Selanjutnya,
DNA virus menyisip kedalam DNA bakteri atau melakukan penggabungan. DNA
bakteri berbentuk sirkuler, yakni seperti kalung yang tidak berujung dan berpangkal.
DNA tersebut berupa benang ganda yang berpilin.
Mula-mula DNA bakteri putus, kemudian DNA virus menggabungkan diri diantara
benang yang putus tersebut, dan akhirnya terbentuk DNA sirkuler baru yang telah
disisipi DNA virus. Dengan kata lain, didalam DNA bakteri terkandung materi
genetic virus.
d. Fase Pembelahan
Dalam keadaan tersambung itu, DNA virus tidak aktif, yang dikenal sebagai profag.
Oleh karena DNA virus menjadi satu dengan DNA bakteri, maka jika DNA bakteri
melakukan replikasi, profag juga ikut melakukan replikasi. Misalnya saja jika bakteri
akan membelah diri, DNA bakteri mengopi diri dengan proses replikasi. Dengan
demikian, profag juga ikut terkopi. Terbentuklah dua sel bakteri sebagai hasil pembelahan
dan dalam setiap sel anak bakteri terkandung profag yang identik. Demikian seterusnya
hingga proses pembelahan bakteri berlangsung berulang kali sehingga setiap sel bakteri
yang terbentuk didalamnya terkandung profag. Dengan demikian jumlah profag
mengikuti jumlah sel bakteri yang ditumpanginya. e. Fase Sintesis
Oleh karena satu dan lain hal, misalnya karena radiasi atau pengaruh zat kimia
tertentu, profag tiba-tiba aktif. Profag tersebut memisahkan diri dari DNA bakteri.
Selanjutnya, DNA virus mengadakan sintesis, yakni mensintesis protein untuk

16
digunakan sebagai kapsid bagi virus-virus baru. Selain itu, DNA virus juga
melakukan replikasi DNA sehingga DNA virus menjadi banyak.
f. Fase Perakitan
Kapsid-kapsid dirakit menjadi kapsid virus yang utuh, yang berfungsi sebagai
selubung virus. Kapsid virus yang terbentuk mecapai 100-200 kapsid baru. Selanjutnya,
DNA hasil replikasi masuk ke dalamnya guna membentuk virus-virus baru. g. Fase Litik
Setelah terbentuk virus-virus baru terjadilah lisis sel bakteri (uraian sama dengan daur
litik). Virus-virus yang terbentuk berhamburan keluar dari sel bakteri lalu menyerang
bakteri baru. Dalam daur selanjutnya, virus dapat mengalami daur litik atau daur
lisogenik. Demikian seterusnya.5
2.2. Parasitisme virus
Jika bakteriofag menginfeksikan genomnya ke dalam sel inang, maka virus hewan
diselubungi oleh endositosis atau, jika terbungkus membran, menyatu dengan plasmalema
inang dan melepaskan inti nukleoproteinnya ke dalam sel. Beberapa virus (misalnya virus
polio), mempunyai tempat-tempat reseptor yang khas pada sel inangnya, yang
memungkinkannya masuk. Setelah di dalam, biasanya genom tersebut mula-mula
ditranskripsi oleh enzim inang tetapi kemudian biasanya enzim yang tersandi oleh virus akan
mengambil alih. Sintesis sel inang biasanya berhenti, genom virus bereplikasi dan kapsomer
disintesis sebelum menjadi virion dewasa. Virus biasanya mengkode suatu enzim yang
diproduksi terakhir, merobek plasma membran inang (tahap lisis) dan melepaskan keturunan
infektif; atau dapat pula genom virus terintegrasi ke dalam kromsom inang dan bereplikasi
bersamanya (provirus). Banyak genom eukariota mempunyai komponen provirus. Kadang-
kadang hal ini mengakibatkan transformasi neoplastik sel melalui sintesis protein biasanya
hanya diproduksi selama penggandaan virus. Virus tumor DNA mencakup adenovirus dan
papavavirus; virus tumor DNA terbungkus dan mencakup beberapa retrovirus (contohnya
virus sarkoma rous).

2.3. Klasifikasi Virus


Contoh klasifikasi virus adalah klasifikasi Baltimore yang membagi virus berdasarkan
kombinasi asam nukleatnya (DNA atau RNA), rantai asam nukleatnya (tunggal atau ganda),

dan cara replikasinya. Asam nukleat adalah senyawa yang berfungsi sebagai pembawa sifat.
Ada dua jenis asam nukleat, yaitu DNA dan RNA. DNA pada umumnya berupa rantai ganda
5 D.A, Pratiwi.Biologi 1. (Jakarta: Erlangga, 2006), h. 75

17
berpilin (double helix) sedangkan RNA berupa rantai tunggal atau ganda tak bepilin. Virus
juga memiliki bermacam-macam asam nukleat. Klasifikasi Baltimore yang mengelompokkan
virus bedasarkan tipe asam nukleatnya adalah sebagai berikut:
Kelompok I : virus DNA rantai ganda
Kelompok II : virus DNA rantai tunggal
Kelompok III : virus RNA rantai ganda
Kelompok IV : virus RNA rantai tunggal positif
Kelompok V : virus RNA rantai tunggal negative
Kelompok VI : virus RNA transkripsi balik
Kelompok VII : virus DNA transkripsi balik

Ada juga pengelompokkan virus berdasarkan asam nukleatnya, yaitu virus DNA dan virus
RNA sebagai berikut:
1. Virus DNA
Virus DNA adalah virus yang asam nukleatnya berupa DNA, baik untai ganda maupun
untai tunggal. Golongan ini mencakup virus dari kelompok I dan II. Ketika virus
menginfeksi sel inang, DNA mengalami replikasi (penggandaan) menjadi beberapa DNA.
DNA juga mengalami transkripsi membentuk mRNA (RNA duta). RNA duta (mRNA)
akan mengalami translasi (penerjemahan) untuk menghasilkan protein selubung virus.
Masih didalam sel inang, DNA dan protein virus mengkontruksi diri menjadi virus-virus
baru. mRNA juga mentranslasi membentuk enzim penghancur yang akhirnya
menghancurkan membran sel. Dengan demikian sel inang lisis (hancur) dan virus-virus
keluar dan siap menginfeksi sel inang yang baru. Virus yang intinya berupa DNA
misalnya virus herpes, bakteriofag, virus cacar.
2. Virus RNA
Virus RNA memiliki asam nukleat berupa RNA, baik untai ganda maupun untai tunggal.
Golongan ini mencakup virus dari kelompok III, IV, V. virus ini didalam sel inang akan
mengalami replikasi membentuk RNA-RNA baru. RNA juga mengalami translasi
membentuk protein untuk selubung virus. didalam sel inang, RNA dan protein virus
mengkontruksi diri menjadi virus-virus baru. mRNA juga mentranslasi membentuk enzim
lisis. Enzim lisis akan menghancurkan membran sel. Dengan demikian sel inang lisis

(hancur) dan virus-virus keluar dan siap menginfeksi sel inang yang baru. 6

6 Priadi, Arif. BIOLOGI SMA kelasX. (Jakarta: Yudhistira, 2009), h. 39

18
3. Virus Transkripsi Balik (reserve transcribing virus)
Virus ini merupakan virus yang bereplikasi menggunakan transkripsi balik, yaitu
pembentukan DNA dengan cetakan RNA. Golongan ini mencakup virus dari kelompok
VI, dan VII. Contoh dari virus ini adalah retrovirus, misalnya HIV penyebab penyakit
AIDS. Berbeda dengan virus DNA dan RNA, retrovirus masuk ke dalam sel dengan cara
endositosis. Endositisis adalah masuknya molekul dengan cara sebagai berikut. Sel
membentuk tonjolan kemudian molekul dicaplok dan ditelan masuk kedalam sel. Jadi
dengan cara endositosis, baik inti maupun kapsid retrovirus ikut masuk kedalam sel
inang. Didalam sel inang, RNA retrovirus dapat membuat kopi DNA (cDNA). Hal ini
dapat terjadi karena retrovirus memiliki enzim transcriptase balik, yaitu enzim yang dapat
membuat kopi DNA dari RNA. Kemampuan itu tidak dimiliki oleh organisme selain
virus. DNA kopi ini kemudian diintegrasikan kedalam DNA inang (pada umunya sel
hewan). DNA kemudian mengalami transkripsi membentuk messenger RNA (mRNA),
baik mRNA yang akan menjadi RNA inti virus, maupun mRNA yang membawa kodon
yang akan ditranslasikan menjadi protein dan enzim transcriptase balik.
Selanjutnya RNA–RNA inti virus, enzim transcriptase balik, dan protein virus
mengkontruksi diri membentuk virus-virus baru. Retrovirus tidak memproduksi enzim
lisis. Jadi, virus-virus baru yang dibentuk didalam sel inang keluar sel dengan tidak
menghancurkan membran sel, tetapi dengan cara eksositosis. Eksositosis adalah
kebalikan dari endositosis.

2.4. Peranan Virus dalam Kehidupan Manusia


Virus ada yang bermanfaat bagi manusia, ada pula yang menimbulkan kerugian bagi
manusia. Berikut akan diuraikan contoh-contoh virus yang menguntungkan dan yang
merugikan.
2.4.1 Virus yang menguntungkan
Pada daur hidup lisogenik, salah satu fasenya adalah fase penggabungan. Pade fase
lisogenik, DNA virus menyambungkan diri ke DNA bakteri. Ini menyebabkan didalam DNA
bakteri terkandung profag (DNA virus). Dengan kata lain, didalam bakteri terkandung materi

genetik virus. Ketika profag aktif dan DNA bakteri hancur, sebagian DNA bakteri yang tidak
hancur ada yang terbawa DNA virus. Dengan demikian, DNA virus dapat mengandung gen
bakteri. Misalnya, didalam DNA virus terkandung DNA bakteri pertama. Apabila virus ini
menginfeksi bakteri kedua, dan kemudian mengikuti daur lisogenik, maka didalam DNA
bakteri kedua ini terkandung DNA virus dan DNA bakteri pertama.
19
DNA materi genetik yang dapat menentukan sifat makhluk hidup. Jika DNA berubah,
maka sifat makhluk hidup pun berubah. Berdasarkan prinsip ini, jika didalam bakteri kedua
terdapat DNA virus dan DNA bakteri pertama maka sebagian sifat bakteri pertama dapat
dimiliki oleh bakteri kedua. Jadi, bakteri kedua memiliki sebagian sifat bakteri pertama.
berdasarkan prisip diatas, maka virus digunakan untuk keperluan berikut ini :

a. Membuat antitoksin
Melihat kasus lisogenik ini, para pakar berpikir, bagaimana kala sebelumnya
didalam DNA virus digabungkan DNA (gen) lain yang menguntungkan , sehingga sifat
menguntungkan ini dimiliki oleh bakteri yang diinfeksi. Sebagai contoh, kedalam DNA
virus dsambungkan DNA (gen) manusia yang mengontrol sintesis antitoksin (pelawan
racun). Selanjutnya, gen tadi disambungkan ke sel bakteri oleh virus lisogenik. Sel
bakteri ini kini memuat gen manusia, yakni gen penghasil antitoksin. Dengan kata lain
bakteri yang semula tidak dapat menghasilkan antitoksin manusia, sekarang mampu
memproduksi antitoksin manusia.
Apabila bakteri terus menerus membelah diri, berarti setiap sel bakteri baru
yang dihasilkan akan mengandung DNA manusia dan mampu memproduksi antitoksin.
Antitoksin yang diproduksi dapat dipisahkan dan digunakan untuk melawan penyakit
pada manusia. Bakteri yang demikian dipelihara terus menerus. Tentu saja diusahakan
agar DNA virus yang tergabung itu tidak “kumat” lagi, agar DNA virus tidak “pergi”
dari dalam sel bakteri. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa virus dapat “dititipi”
gen manusia atau gen organisme lain untuk dimasukkan kedalam sel bakteri sehingga sel
bakteri tersebut membawa sifat gen yang dititipkan tersebut.
b. Melemahkan Bakteri
Contoh lain tentang virus yang menguntungkan adalah virus yang menyerang
bakteri pathogen. Jika DNA virus lisogenik masuk kedalam DNA bakteri pathogen,
maka bakteri tersebut menjadi tidak berbahaya. Misalnya bakteri penyakit difteri dan
bakteri penyebab demam scarlet yang berbahaya akan berubah sifat menjadi tidak
bebahaya jika didalam DNA-nya tersambung oleh profag.7
c. Memproduksi Vaksin
Selain itu, beberapa virus digunakan untuk memproduksi vaksin. Vaksin adalah
pathogen yang telah dilemahkan sehingga jika menyerang manusia, tidak berbahaya lagi.
Karena diberi vaksin, tubuh manusia akan memproduksi antibody. Kelak jika pathogen

7 Riandani, Henny. Biologi untukkelas X SMA dan MA. (Solo: Global, 2014), h. 42
20
yang sesungguhnya menyerang, tubuh telah kebal Karena berhasil memproduksi
antibody bagi pathogen tersebut.
Ada beberapa teknik yang digunakan dalam produksi vaksin, antara lain :

• Inaktivasi vaksin dengan menggunakan formalin (vaksin tifoid dan polio).


• Menggunakan bagian tertentu dari antigen mikroorganisme penyebab penyakit
untuk memicu respon imun.
• Melemahkan mikroorganisme hidup dengan merekayasa kondisi pertumbuhannya.
• Vaksin yang dibuat daru racun (toksin) yang sering disebut toksoid.
• Menggunakan organisme yang hampir sama dengan virulen tetapi tidak
menimbulkan gejala serius.
d. Berperan dalam bioteknologi
Contoh Baculovirus dapat digunakan sebagai pestisida biologis untuk membunuh
serangga pada tanaman budidaya.
e. Teknik rekayasa genetika dilakukan dengan memanfaatkan gen dari mikroorganisme
penyebab penyakit agar dapat menghasilkan antigen.
Beberapa pakar biologi terutama yang berkecimpung dalam bidang rekayasa genetika
justru banyak terbantu dengan keberadaan virus ini. Berikut adalah beberapa manfaat
dari penciptaan virus ini :

• Virus dapat digunakan untuk memproduksi interveron yaitu sejenis senyawa yang
dimanfaatkan untuk mencegah replikasi virus di dalam sel induk.
• Virus juga dimanfaatkan untuk pembuatan vaksin berbagai jenis mikroba
penyebab penyakit bagi manusia seperti: vaksin sabin dan salk untuk mencegah
penyakit polio vaksin pasteur untuk mencegah penyakit rabies.
• Virus juga dapat dimanfaatkan sebagai antibakterial karena dapat menghancurkan
bakteri-bakteri yang mengganggu pada produk-produk makanan yang diawetkan.
• Virus juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan insulin. Sebagai contoh
virus penyebab kanker dapat dicangkokkan bersama dengan gen-gen penghasil
insulin atau zat lain ke bakteri sehingga bakteri tersebut dapat berkembangbiak
dengan cepat dan sekaligus memproduksi insulin atau zat lain.
• Beberapa virus dapat dimanfaatkan untuk re-kombinasi genetika. Melalui terapi
gen, gen penyebab inveksi yang terdapat di dalam virus dapat diubah menjadi gen
baik (gen Penyembuh).

21
• Virus bermanfaat sebagai antibodi pada serum darah sebagaimana sekresi pada
membran mukosa yang membantu tubuh menghancurkan unsur-unsur asing
seperti virus (virus melawan virus).
• Virus berguna sebagai sebagai model sistem untuk mempelajari peristiwa-
peristiwa yang mengendalikan informasi genetik, karena virus sebenarnya adalah
potonganpotongan informasi genetik yang berbeda dengan informasi genetik sel.8

2.4.2 Virus yang merugikan


a. Penyakit pada tumbuhan
1) Mozaik
Disebut mozaik karena pada tanaman yang terinfeksi (tomat, labu dan tembakau)
menunjukkan bercak-bercak pada daunnya atau buahnya. Misalnya, penyakit mozaik
pada tanaman tembakau yang disebabkan tanaman diserang virus Tobacco Mozaik
Virus (TMV).

Gambar 2.16 Penyakit Mosaik oleh TMV


2) Burik kuning

Burik kuning menyerang pada tanaman padi dan aster melalui plasmodesmata
sehingga menyebar ke seluruh tubuh tanaman. Ini disebabkan plasmodesmata
berfungsi untuk menghubungkan ruang-ruang antar sel.
3) Kerdil
Tanaman yang terserang virus tungro, pertumbuhannya akan terhambat sehingga
tampak kerdil, penyebarannya oleh perantara serangga wereng coklat dan wereng
hijau berpindah dari tanaman satu ke tanaman lainnya. Untuk mengatasi virus tungro

8 Saktiyono. BIOLOGI SMU jilid 1 kelas 1. (Jakarta: Erlangga, 1999), h. 64

22
ini pemerintah telah menggalakan penanaman padi VUTW (varietas unggul tahan
wereng).

b. Penyakit pada hewan


1) Polyoma penyebab tumor
Penyakit yang disebabkan virus circovirus (Beak and Feather Disease) dan virus
polyoma adalah penyakit paling umum yang menyebabkan burung kesulitan
memproduksi bulu.

Gambar 2.17 Virus polyoma dan ayam yang terserang polyoma


2) New Castle Disease (NCD), Menyerang sistem saraf pada ternak unggas, misalnya
ayam. NCD umumnya disebut dengan tetelo.

Gambar 2.18 Virus Tetelo


3) Virus Rabies yang dapat menyerang pada anjing, kucing, rakun serta monyet.
Rabies adalah penyakit infeksi tingkat akut pada susunan saraf pusat yang
disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu dapat ditularkan
dari hewan ke manusia. Virus rabies ditularkan ke manusia melalui gigitan hewan
misalnya oleh anjing, kucing, kera, rakun, dan kelelawar. Rabies disebut juga
penyakit anjing gila. Salah satu ciri anjing yang terkena rabies adalah terus-
menerus mengeluarkan air liur.

23
Gambar 2.19 Virus Rabies

4) Adenovirus penyebab penyakit saluran pernafasan, beberapa menyebabkan tumor


pada hewan tertentu.

Gambar 2.20 Adenovirus


c. Penyakit pada manusia
1) AIDS
HIV merupakan virus yang menyebabkan AIDS (Acquired Immune
Deficiency Syndrome), suatu penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh. HIV
merupakan golongan virus yang jarang terdapat pada manusia, yaitu retrovirus.

Gambar 2.21 Retrovirus


Retrovirus merupakan virus RNA yang dapat membuat DNA melalui proses
transkripsi balik. Oleh karenanya, virus ini melengkapi diri dengan enzim spesifik
reverse transcriptase. HIV menyerang limfosit T4 yang mempunyai peranan penting
dalam mengatur imunitas. Seseorang yang mengidap HIV jumlah limfosit T akan

24
menurun. Sekali terinfeksi HIV maka seumur hidup orang tersebut akan membawa
virus HIV. Virus HIV terdapat pada darah, cairan sperma, cairan yang dihasilkan
vagina dan cairan tubuh lainnya dari penderita AIDS.
Penularan AIDS dapat terjadi melalui hal-hal berikut ini :
➢ Hubungan seksual baik homoseksual maupun heteroseksual.
➢ Transfusi darah dan produk darah lainnya yang berasal dari pengidap AIDS.
➢ Penggunaan jarum yang berulang-ulang untuk penyuntikan, tusuk jarum, tato.
➢ Dari ibu ke bayinya sewaktu persalinan atau lewat ASI (air susu ibu).
Penularan AIDS tidak dapat melalui hal-hal sebagai berikut.
➢ Gigitan nyamuk atau serangga
➢ Berangkulan
➢ Bersin
➢ Batuk
➢ Air kolam renang
Urutan proses seseorang yang sehat dapat tertular virus HIV adalah sebagai
berikut :
➢ Selama 3-6 bulan, dalam darahnya belum ditemukan HIV (tes darah negatif).
➢ Setelah 3-6 bulan, test darah akan menunjukkan HIV positif sehingga sudah
kategori pengidap (carrier).
➢ Lebih kurang 5-10 tahun kemudian mulai timbul gejala letih, lesu, lelah, berat
badan menurun drastis, demam (panas) lebih dari 1 bulan, diare lebih dari 1
bulan, sesak nafas dan batuk kering, pembesaran kelenjar getah bening,
sariawan yang lama atau terus menerus, penyakit kulit dan pada akhirnya
penderita akan meninggal dunia karena penderita terserang oleh macam-
macam infeksi akibat tidak memiliki kekebalan tubuh.
Pencegahan agar kita tidak terkena virus HIV adalah sebagai berikut :
➢ Dari segi hubungan seksual :
a) hanya berhubungan seksual dengan suami atau istri
b) hindari perilaku seks bebas
c) kelompok dengan resiko tinggi (wanita tunasusila) perlu melindungi diri
dengan alat kontrasepsi.
➢ Dari segi sanitasi
a) pemeriksaan darah dengan teliti
b) jarum dan alat tusuk kulit yang lain harus steril dan sekali pakai

25
c) pecandu obat bius harus menghentikan kebiasaannya
d) mensterilkan alat yang tercemar dengan cara dimusnahkan
e) membakar semua alat yang telah dipakai oleh penderita.
➢ Cara melalui ibu
Dengan mengimbau agar ibu yang terinfeksi AIDS untuk tidak hamil.
2) Hepatitis
Pada penyakit ini , virus menyerang hati penderita hingga membengkak,
mengakibatkan empedu beredar keseluruh tubuh. Akibatnya, kulit dan bola mata
penderita berwarna kuning. Itulah sebabnya penyakit ini disebut penyakit kuning.

Gambar 2.22 Hepatitis Virus


Saat ini dikenal ada lima virus hepatitis yang dapat menginfeksi manusia
yaitu virus yang menyebabkan hepatitis A, B, C, D dan E. Hepatitis A dan E
tergolong ringan dan dapat pulih dalam beberapa minggu. Hepatitis B, C dan D dapat
menyebabkan hepatitis kronis yang diderita selama hidup.
Hepatitis A dan E disebarkan melalui feses dan dan dapat menginfeksi tubuh
melalui air dan makanan yang tercemar feses penderita. Untuk mencegah terkena
hepatitis A dan E, kita harus menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta makanan
dan minuman yang kita santap.
Hepatitis B, C dan D ditularkan terutama melalui kontak darah dengan
penderita. Hepatitis D diderita hanya orang yang terinfeksi virus hepatitis B. orang
yang beresiko tinggi terkena hepatitis B, C dan D adalah pecandu obat, pekerja
kesehatan, pasien cuci darah, orang yang memiliki banyak pasangan seksual dan bayi
yang lahir dari ibu yang terinfeksi hepatitis ini. Saat ini baru tersedia vaksin untuk
hepatitis B, sedangkan hepatitis C dan D belum ada vaksinnya. Untuk menghindari
terkena hepatitis B, C dan D adalah dengan mengurangi kontak dengan virus hepatitis
ini. Misalnya denga menghindari pemakaian barang-barang pribadi secara bersama-
sama dengan penderita hepatitis, antara lain sakit gigi, pisau cukur dan gunting kuku.

26
Hepatitis B, virus ini berkembang di dalam jaringan hati sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya kerusakan sel-sel hati.

Gambar 2.23 Virus Hepatitis B (kiri) dan Hepatitis C (kanan)


Tanda dan gejala hepatitis B pada keadaan akut adalah nafsu makan berkurang,
mual, lesu, muntah dan demam, nyeri sendi, setelah 3-10 hari air seni berwarna gelap
(coklat) seperti teh, kulit dan bagian putih mata berwarna kuning.
Hepatitis B dapat dicegah dengan vaksinasi, diharapkan terbentuk kekebalan
terhadap penyakit hepatitis B dengan daya lindung kurang lebih lima tahun, kemudian
usaha yang dapat kita lakukan adalah dengan mengkonsumsi makanan yang tinggi
kalori dan proteinnya, istirahat cukup, tidak mengkonsumsi makanan dan minuman
yang beralkohol, mengkonsumsi obat dan vitamin yang berfungsi memperbaiki fungsi
hati.
Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis
C (HCV= Hepatitis C virus). Virus Hepatitis C masuk ke sel hati, menggunakan
mesin genetik dalam sel untuk menduplikasi virus Hepatitis C, kemudian menginfeksi
banyak sel lainnya. 15% dari kasus infeksi Hepatitis C adalah akut, artinya secara
otomatis tubuh membersihkannya dan tidak ada konsekwensinya. Sayangnya 85%
dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati
bertahun-tahun. Dalam waktu tersebut, hati bisa rusak menjadi sirosis (pengerasan
hati), stadium akhir penyakit hati dan kanker hati.
Hepatitis berarti pembengkakan pada hati. Banyak macam dari virus Hepatitis
C. Dalam banyak kasus, virus yang masuk ke dalam tubuh, mulai hidup di dalam sel
hati, mengganggu aktivitas normal dari sel tersebut, lalu menggunakan mesin genetik
dalam sel untuk menduplikasi virus Hepatitis C kemudian menginfeksi sel lain yang
sehat.

27
Jika anda penderita Hepatitis C, sangat penting untuk mengkonsumsi makanan
sehat dan menghindari alkohol. Alkohol akan memperparah kerusakan hati anda, baik
anda dalam pengobatan ataupun tidak. Salah satu gejala umum dari Hepatitis C adalah
kelelahan kronis. Kelelahan juga bisa sebagai efek samping pengobatan Hepatitis C.
Rasa lelah akibat Hepatitis C dapat diatasi dengan istirahat cukup dan menjalankan
olah raga yang rutin.
Virus Hepatitis C sangat pandai merubah dirinya dengan cepat. Sekarang ini
ada sekurang-kurangnya enam tipe utama dari virus Hepatitis C (yang sering disebut
genotipe) dan lebih dari 50 subtipenya. Hal ini merupakan alasan mengapa tubuh
tidak dapat melawan virus dengan efektif dan penelitian belum dapat membuat vaksin
melawan virus Hepatitis C. Genotipe tidak menentukan seberapa parah dan seberapa
cepat perkembangan penyakit Hepatitis C, akan tetapi genotipe tertentu mungkin tidak
merespon sebaik yang lain dalam pengobatan.
Sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala,
walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Jika gejala-gejala di bawah ini
ada yang mungkin samar :
➢ Lelah
➢ Hilang selera makan
➢ Sakit perut
➢ Urin menjadi gelap
➢ Kulit atau mata menjadi kuning (disebut "jaundice") jarang terjadi

Dalam beberapa kasus,Hepatitis C dapat menyebabkan peningkatan enzim


tertentu pada hati, yang dapat dideteksi pada tes darah rutin. Walaupun demikian,
beberapa penderita Hepatitis C kronis mengalami kadar enzim hati fluktuasi ataupun
normal.
Meskipun demikian, sangat perlu untuk melakukan tes jika anda pikir anda
memiliki resiko terjangkit Hepatitis C atau jika anda pernah berhubungan dengan
orang atau benda yang terkontaminasi. Satu-satunya jalan untuk mengidentifikasi
penyakit ini adalah dengan tes darah.
Penularan Hepatitis C biasanya melalui kontak langsung dengan darah atau
produknya dan jarum atau alat tajam lainnya yang terkontaminasi. Dalam kegiatan
sehari-hari banyak resiko terinfeksi Hepatitis C seperti berdarah karena terpotong atau
mimisan, atau darah menstruasi. Perlengkapan pribadi yang terkena kontak oleh

28
penderita dapat menularkan virus Hepatitis C (seperti sikat gigi, alat cukur atau alat
manicure). Resiko terinfeksi Hepatitis C melalui hubungan seksual lebih tinggi pada
orang yang mempunyai lebih dari satu pasangan.
Penularan Hepatitis C jarang terjadi dari ibu yang terinfeksi Hepatitis C ke
bayi yang baru lahir atau anggota keluarga lainnya. Walaupun demikian, jika sang ibu
juga penderita HIV positif, resiko menularkan Hepatitis C sangat lebih
memungkinkan.
Menyusui tidak menularkan Hepatitis C.
Jika anda penderita Hepatitis C, anda tidak dapat menularkan Hepatitis C ke
orang lain melalui pelukan, jabat tangan, bersin, batuk, berbagi alat makan dan
minum, kontak biasa, atau kontak lainnya yang tidak terpapar oleh darah. Seorang
yang terinfeksi Hepatitis C dapat menularkan ke orang lain 2 minggu setelah
terinfeksi pada dirinya.
3) Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk genus
flavivirus. Ada beberapa subtipe virus ini, misalnya DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan
DEN4. Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti menunjukkan
gejala panas tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari, nafsu makan dan
minum turun, lemah, mual, muntah, sakit kepala, sakit perut, nyeri ulu hati, bintik
merah di kulit, pendarahan di gusi dan hidung, berak darah, muntah darah. Pada
tingkat yang lebih parah terjadi pendarahan pada organ-organ tubuh sehingga dapat
menyebabkan kematian. Pendarahan karena virus menyebabkan jumlah trombosit (zat
pembeku darah) menurun.

Gambar 2.24 Daur hidup flavivirus


29
Pemberantasan sarang nyamuk dengan membersihkan tempat-tempat air,
kain atau pakaian jangan sampai tergantung, menguras bak penampungan air,
mengubur kaleng bekas, memberi obat (misalnya ABATE) pada tempat air yang sulit
dikuras sehingga jentik-jentik nyamuk mati, penyemprotan dengan racun serangga
untuk membasmi nyamuk dewasa.

Gambar 2.25 Virus Dengue (kanan) dan Nyamuk Aedes Aegypti (kiri)

4) Influenza
Penyakit ini menyerang semua manusia. Virus influenza berbentuk bola. Asam
nukleatnya terdiri dari 8 bagian RNA yang berbeda didalam kapsid. Kapsid terdiri
dari membran protein dan molekul glikoprotein. Ada lebih dari 200 macam virus
penyebab influenza yang telah diketahui. Bagian yang diserang oleh virus influenza
adalah saluran napas bagian atas, hingga timbul ingus. Orang yang baru saja sembuh
dari influenza dapat terserang lagi. Sebenarnya orang tersebut sudah kebal terhadap
virus influenza yang baru menyerangnya. Influenza disebabkan oleh infeksi virus
Orthoneovirus, ditularkan lewat udara dan masuk ke alat-alat pernafasan. Tanda dan
gejalanya adalah demam, sakit kepala, nafsu makan menurun, nyeri otot, biasanya
akan sembuh sendiri dalam 3-7 hari. Pencegahan dengan jalan menjaga daya tahan
tubuh serta menghindari interaksi dengan penderita.
Jadi, influenza yang dideritanya kemudian disebabkan oleh virus influenza
yang lain. Untuk menangkalnya, usahakan tubuh tetap sehat dengan makan dan
istirahat yang cukup. Virus flu burung tergolong virus influenza.

30
Gambar 2.26 Influenza Virus
5) SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) atau sindrom pernafasan akut.
Pada pertengahan Maret 2003, dunia digemparkan oleh kemunculan penyakit
infeksi virus baru, yaitu Sindrom Pernapasan Akut Parah (Severe Acute Respiratory
Syndrome). Penyakit ini lebih dikenal sebagai SARS. SARS diduga disebabkan oleh
virus baru yang bermutasi dari virus Corona. Virus ini menyerang sistem pernafasan.
1) Gejala awal demam lebih dari 38oC tubuh, menggigil.
2) Masa inkubasi 2 sampai 10 hari.
3) Lemah, letih dan lesu.
4) Batuk kering dan sesak nafas karena kekurangan oksigen.

Penularan diduga kuat melalui kontak langsung dengan penderita, udara (dari
batuk atau bersin orang yang terinfeksi), bersentuhan dengan benda yang mengandung
virus dan feses. Obat atau vaksin khusus untuk SARS belum berhasil dibuat.
Obatobatan interferon tampak menjanjikan, tetapi berefek samping, yaitu terjadi
depresi dan nyeri otot.

Cara pencegahan adalah sebagai berikut.


1) Hindari berkunjung ke daerah yang terkena wabah.
2) Hindari penderita dengan gejala pneumonia.
3) Hindari menyentuh organ mulut, mata dan hidung.
4) Petugas medis diharap menggunakan masker.

6) Polio

31
Virus polio memiliki capsid dengan bentuk icosahendral, virionnya tidak
berselubung, sferis dan berukuran 20-30 nm, termasuk RNA virus. Manusia
merupakan satu-satunya inang alami virus polio dan pada umumnya polio menyerang
anak-anak. Masa inkubasi virus ini 3-35 hari, tapi umumnya antara 7-14 hari. Sumber
utama virus ini dari saluran usus orang yang terinfeksi. Feses orang tersebut
mengandung virus polio yang dapat menular lewat mulut melalui makanan yang
terkontaminasi olehnya. Virus ini menyerang sel-sel yang membatasi saluran
pencernaan dan selsel susunan saraf pusat, masuk ke dalam tubuh melalui makanan,
minuman atau pernafasan. Gejala klinik infeksi virus polio adalah demam, malaise,
sakit tenggorokan, sakit kepala, meningitis aseptic, poliomyelitis paralitik (lumpuh).
Jadi, virus yang menyerang selaput otak (meninges) dan merusak sel saraf diotak
depan akan menyebabkan lumpuh. Pencegahannya dilakukan dengan vaksinasi secara
oral. Vaksin untuk polio adalah vaksin Salk dan Sabin. Vaksin Salk berfungsi dengan
mengaktifkan produksi antibodi di serum. Vaksin menetralkan virus yang virulen
(mampu menginfeksi) saat memasuki aliran darah dan mencegah serangan ke sistem
saraf. Sementara vaksin Sabin mengandung virus polio yang sudah dilemahkan.

Gambar 2.27 Virus Polio

7) Smallpox (cacar)
Cacar adalah penyakit akut, fatal dan sering epidemik. Cacar menyerang
tubuh dan menimbulkan luka pada sekujur tubuh dan wajah. Virus cacar (virus
varicela, smallpox virus) merupakan virus DNA dengan ukuran 250 x 400 nm. Virus
ini dapat bertahan hidup di luar sel inang. Manusia merupakan satusatunya inang
alami virus ini, meskipun dapat pula menyerang kera Infeksi awal virus variola pada
manusia terjadi pada membran mukosa saluran pernafasan bagian atas. Virus ini
memperbanyak diri dalam mukosa dan jaringan limfa sehingga terjadi verimia
pertama.

32
Veremia sekunder terjadi setelah perkembangbiakan virus dalam organ-organ
yang mengakibatkan erupsi pada kulit dan membran mukosa. Gejala awalnya adalah
menggigil, demam, sakit kepala, sakit punggung dan lesu. Luka pertama muncul di
wajah, kemudian menyebar ke lengan atas, tangan, dan anggota badan yang lain.
Masa inkubasi virus ini biasanya 12-16 hari.
Sumber infeksi adalah orang yang terinfeksi. Penyebaran penyakit terjadi
melalui kontak langsung, sekresi mulut, hidung dan benda yang terkontaminasi virus
tersebut, seperti tempat tidur dan selimut. Cacar dapat diatasi dengan pemberian
vaksin cacar.

Gambar 2.28 Virus variola penyebab cacar


8) Flu burung
Virus flu burung pertama dideteksi di Hongkong tahun 1997. Setelah mereda,
virus ini kembali merebak diakhir tahun 2003 dan mematikan ratusan ribu ekor ayam
di berbagai negara, termasuk Indonesia. Dari berbagai strain virus flu burung, hanya
ada satu strain yang dapat menginfeksi manusia, yaitu H5N1.
Flu Burung disebabkan oleh virus influenza tipe A, dulu hanya menginfeksi
unggas, tetapi belakangan ditemukan juga di kuda, babi, kucing dan manusia. Virus
ini dapat berkembang dan melintas, pindah dari unggas ke manusia, ada banyak
subtipe virus influenza ini karena jenis virus ini mudah sekali bermutasi atau berubah
bentuk, tetapi berubahnya tidak langsung total. Secara kasar, misalnya sekarang virus
ini bertangan dua, besok dapat berubah bertangan dua setengah. Karena mudah
berubah maka seseorang yang hari ini terkena flu dan telah sembuh, besoknya dia bisa
terkena flu lagi.
Cara penularan virus ini melalui pernafasan dan juga dari debu atau udara,
penularan dari unggas terutama dari droplet (lendir yang terutama dari hidung
unggas). Lendir tersebut dapat menginfeksi lewat air, wadah pakan dan kotoran

33
(faeces). Pada manusia penularannya dapat lewat ingus atau saat bersin, sedangkan
perpindahan virus dari unggas ke manusia melalui udara.
Masa inkubasi setelah terinfeksi virus ini sekitar 3 hari, artinya pada hari ke-3
setelah terinfeksi, penderita akan menunjukkan gejala-gejala penyakit. Meskipun
sekarang ini belum ditemukan bukti perpindahan flu burung dari manusia ke manusia,
sebaiknya orang terdekat di sekitar penderita tidak kontak dulu atau membatasi kontak
dengan penderita. Jika harus kontak, lebih baik menggunakan masker. Gejala pada
manusia yang terinfeksi flu burung sama dengan gejala flu biasa, yaitu demam tinggi
(>38 °C) disertai pilek. Seperti pada unggas, virus ini pada manusia juga akan
beredara ke seluruh pembuluh darah dan menyebabkan demam tinggi. Jika suhu tubuh
tidak diturunkan pembuluh darah akan pecah, apabila terjadi pada pembuluh darah
otak dapat berakibat fatal. Jika mengalami gejala seperti ini sebaiknya langsung
berkonsultasi dengan dokter, apalagi jika gejala tersebut tidak segera sembuh.

Gambar 2.29 Avian Flu


Virus memiliki kemampuan tinggi untuk mengubah tingkat keganasan atau
struktur proteinnya. Dengan kata lain, virus dapat memiliki kemampuan lain yang
pada awalnya tidak dimilikinya. Hal yang ditakutkan adalah jika virus flu burung dan
virus flu biasa ini bercampur membentuk virus baru. Misalnya, seseorang tertular flu
burung yang mematikan ini kemudian pada saat yang sama dia tertular virus flu
manusia yang sangat gampang menular. Dua jenis virus ini kemudian bercampur
membentuk virus baru yang mematikan dan mudah sekali menular. Untuk mencegah
terinfeksi oleh virus flu burung, tindakan yang perlu dilakukan antara lain:
a. Mencuci tangan atau mandi dengan sabun jika melakukan kontak dengan unggas.
b. Membersihkan kotoran unggas setiap hari.

34
c. Menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan
beristirahat cukup.
d. Mengolah daging unggas secara benar, yaitu suhu 80°C minimal 1 menit dan telur
unggas pada suhu 64°C selama 4,5 menit.
Orang yang beresiko tinggi terinfeksi virus ini terutama peternak dan pedagang
unggas. 9) Mata Belek
Penderita mengalami sakit mata parah, mata berwarna merah sekali dan
mengeluarkan air mata serta kotoran mata yang banyak. Biasanya mata penderita agak
membengkak.
10) Campak
Campak biasanya menyerang anak-anak. Gejala campak adalah demam
tinggi, mengigau, batuk, mata pedih jika terkena cahaya dan rasa ngilu diseluruh
tubuh. Diawal fase inkubasi, virus berkembang biak disaluran pernapasan atas. diakhir
fase inkubasi, virus menuju kedarah dan beredar keseluruh bagian tubuh, terutama
kulit. Infeksi virus campak sering diikuti infeksi sekunder oleh bakteri penyebab
pneumenia dan infeksi telinga.

Gambar 2.30 Penyakit campak


11) Herpes Simplex
Virus ini menyerang membran lendir di mulut, alat kelamin, mata dan kulit.
Kulit yang terserang tersa sakit, panas, memerah dan melepuh. Ada dua tipe virus
penyebab herpes, yaitu HSV (Herpes Simplex Virus) tipe 1 dan HSV tipe 2. HSV tipe
1 biasanya menyerang bibir, mulut, hidung, dagu, dan pipi. Umumnya menginfeksi
bayi dan anak-anak. HSV tipe 1 dapat berpindah melalui ciuman, berbagi alat makan
dan handuk. HSV tipe 2 menyerang alat kelamin dan ditularkan melalui hubungan
seksual.

35
Gambar 2.31 Herpes Simplex
12) Gondong
Gondong (parotitis) berbeda dengan gondok akibat kekurangan iodium.
Gondong disebabkan karena serangan virus RNA, yang dapat menyerang otak,
pankreas, kelenjar parotid (di leher) dan jantung. Infeksi pada kalenjar parotid
menimbulkan bengkak dibelakang telinga dalam waktu 18-21 hari setelah infeksi.
Penyakit ini mudah menular ke orang lain melalui hidung dan mulut. Akan
tetapi jika seseorang telah sembuh dari penyakit gondong, dia akan memiliki
kekebalan terhadap penyakit ini.

Gambar 2.32 Gondong


13) Kanker
Ada sebagian kanker yang disebabkan oleh virus. Virus yang menyerang
adalah virus yang dapat menyisipkan DNA nya ke dalam genom manusia. Virus dapat
mengakibatkan sel penderita membelah terus-menerus menjadi kanker.
14) Penyakit Ebola
Virus ebola pada awalnya menyerang sejenis kera di hutan Afrika. Disebut
virus ebola karena ditemukan di sungai Ebola di Zaire, Afrika. Pada tahun 1976
diketahui bahwa virus ini dapat menyerang manusia dan menimbulkan kematian.
Penularan pada manusia dapat disebabkan kontak kulit dengan penderita dan dari
cairan tubuh penderita. Penderita mengalami pendarahan disekujur tubuhnya.

36
Pada manusia ,mula-mula virus tersebut menyerang sel darah putih makrofag
dan jaringan fibroblas. Virus berkembang biak dan menetap di jaringan tersebut.
Selanjutnya virus menyebar menembus organ-organ tubuh dan menyerang lapisan
endotelium serta jaringan ikat di bawahnya. Setelah seminggu, penderita mengalami
pendarahan di dalam tubuhnya, menderita kerusakan ginjal serta hati. Pada saat seperti
ini penderita mengalami demam, sakit kepala yang hebat dan merasa sangat capek.
Berikutnya penderita mengalami penggumpalan darah dan pendarahan, baik di dalam
tubuh maupun di bagian luar tubuhnya, hingga akhirnya tak tertolong lagi.

Gambar 2.33 Virus ebola


15) Cacar Air dan Herpes Zoster
Cacar air dan herpes zoster disebabkan oleh virus yang sama, yaitu virus
Varicella zoster. Cacar air pada anak-anak adalah penyakit ringan, tetapi pada orang
dewasa dapat menyebabkan kematian. Masa inkubasi cacar air antara 14-16 hari.Virus
terdapat dilendir saluran pernapasan dan kemudian masuk kedarah dan beredar
ketubuh, terutam kulit. Gejala cacar air antara lain demam dan terbentuk gelembung
kulit kering. Jika tidak terjadi infeksi bakteri, luka akan sembuh tanpa berbekas.

Gambar 2.34 Virus Varicella


37
Herpes zoster adalah infeksi saraf sensori oleh VZV (Varicella Zoster Virus).
Herpes zoster terjadi pada orang dewasa yang pernah terkena cacar air pada saat kecil.
Infeksi zoster sangat pedih dan hanya terdapat disepanjang saraf sensori yang
terinfeksi. Penderita dapat lumpuh jika infeksi terjadi di sumsum tulang belakang,
tetapi umumnya dapat sembuh dalam 2-4 minggu.
Cacar air dan herpes zoster saling berkaitan. Setelah cacar air sembuh, virus
tinggaldi jaringan saraf. Virus tersebut dapat menjadi aktif dan jika kondisi tubuh
penderita lemah dapat menimbulkan herpes zoster.
16) Pilek ( Selesma)
Pilek disebarkan oleh ludah penderita yang terinfeksi dan kontak langsung.
Gejala penyakit ini tampak dalam waktu 12-28 jam setelah infeksi. Gejalanya adalah
tenggorokan kering, mata berair, hidung mengeluarkan cairan dan membran hidung
membesar sehingga susah bernapas.
Pilek merupakan penyakit ringan dan tidak berbahaya. Hal yang perlu
diwaspadai adalah infeksi sekunder oleh bakteri. Pilek tidak dapat diobati dengan
antibiotik. Antibiotik hanya berguna mengobati infeksi yang disebabkan bakteri.
17) Rabies (Anjing Gila)
Virus rabies menyerang sistem saraf pusat penderita. Virus rabies berbentuk
seperti peluru dan dapat menginfeksi semua hewan berdarah panas misalnya anjing,
kelelawar, serigala dan kucing. Manusia juga dapt terkena rabies. Gejala rabies pada
manusia adalah sakit kepala, gugup, demam, lesu dan lumpuh. Kemudian diikuti
mengigau, tertawa tanpa sebab dan koma. Penderita mengalami hidrofobia (takut air).
Infeksi terjadi karena gigitan hewan yang terinfeksi atau karena kontak luka
terbuka dengan ludah hewanyang terinfeksi. Masa inkubasi antara 10-14 hari sampai
beberapa bulan. Pengobatannya adalah dengan pemberian vaksin rabies.

18) Prion
Pada tahun 1998 negara-negara Eropa dan Asia menolak impor daging sapi
dari Inggris, karena diduga daging sapi dari Inggris berasal dari sapi yang terkena
sakit gila (penyakit sapi gila). Dikhawatirkan penyakit sapi gila ini menular kepada
orang yang memakannya.
Penyakit sapi gila disebabkan oleh protein asing (prion) yang merusak pusat
saraf (otak). Penyakit ini dapat menyerang sapi, kambing dan domba. Prion adalah
suatu bentuk protein penginfeksi. Prion akan mengubah struktur normal protein hewan

38
yang terinfeksi sehingga menjadi abnormal. Prion pada umumnya tahan terhadap
enzim protease, panas, radiasi dan penggunaan formalin. Struktur prion ini lebih
sederhana dibanding struktur virus.
Tabel 2.1 Beberapa virus, penyakit yang ditimbulkan, bagian tubuh
yang diserang serta cara penularannya
No. Nama Penyakit yang Bagian Tubuh Cara Penularannya
Virus Ditimbulkan yang Diserang

1. Virus Cacar Saluran Melalui kontak langsung


Cacar pernapasan dengan sumber infeksi,
bagian atas sekresi hidung, mulut, dan
dan menyebar benda yang telah
melalui darah terkontaminasi oleh virus,
seperti handuk, washlap,
selimut, baju, dan seprai

2. Virus Influenza Bagian atas Melalui udara


Influenza saluran
pernapasan

3. Virus Polio Selaput otak Melalui feses orang yang


Polio dan merusak telah terserang polio dan
melalui makanan/minuman
sel saraf otak yang telah terkontaminasi
depan

4. Virus Gondong Otak, kelenjar Kontak langsung, percikan


Gondong parotid, ludah (droplet), muntahan,

/ Virus pankreas, dan dan bisa pula melalui air


RNA jantung kencing

5. Virus Rabies atau Sistem saraf Melalui gigitan dari hewan


Rabies Penyakit pusat penderita yang telah terinfeksi rabies

Anjing Gila
6. Virus Herpes Zoster Saluran Melalui saluran pernapasan
Varisela atau Penyakit pernapasan dengan cara airborne
Cacar Air bagian atas, droplets dan secara kontak
kemudian langsung
menyebar
melalui darah
dan berhenti di
dalam kulit

39
7. Virus Demam Pembuluh Melalui gigitan nyamuk
Dengue Berdarah darah Aedes Aegypti
(DBD)
8. Virus Ebola Sel darah Awalnya virus ebola
Ebola menyerang sel darah putih
makrofag dan fibroblast,
setelah itu virus menyebar
ke seluruh jaringan tubuh
dan jaringan ikat di
bawahnya
9. Virus Herpes Kulit, selaput Virus masuk ke dalam tubuh
Herpes Simplex lendir, mata, melalui luka kecil, pada bayi
bibir, mulut, virus sering ditularkan pada
Simplex alat kelamin, saat dilahirkan
dan
kadangkadang
otak

2.5 Pencegahan dan pengobatan


Virus penyakit dapat masuk ke dalam tubuh manusia dengan beragam cara, di
antaranya melalui :
• Makanan
• Udara
• Pakaian
• Minuman
• Transfusi darah
• Air
• Kontak tangan
• Mulut
• Tenggorokan
• Air susu
• Air liur
Namun sebagian besar virus masuk ketubuh manusia melalui mulut dan hidung,
sebagian melalui kulit yang luka. Sebenarnya di dalam tubuh kita ada sistem pertahanan yang
dapat menyerang virus yang masuk. Ketika ada virus yang masuk, tubuh akan segera
menyerangnya dengan cara sebagai berikut :

40
1. Cara yang pertama adalah sel darah putih atau fogosit akan segera memakan dan
merusak virus.
2. Cara yang kedua adalah tubuh menghasilkan molekul protein yang disebut antibodi.
Benda asing yang masuk ke dalam tubuh disebut antigen. Virus juga dikenali tubuh
sebagai antigen. Ketika antigen masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan terpicu
memproduksi antibodi. Antibodi ini sangat spesifik dan menyerang hanya pada antigen
yang memicunya.

Oleh karena virus menggunakan komponen sel untuk memproduksi dirinya dan virus
tinggal di dalam sel, maka sulit mengeleminasi virus tanpa membunuh sel. Mematikan virus
sama dengan mematikan sel. Oleh sebab itu, Metode pengobatan sejauh ini yang dianggap
paling efektif adalah vaksinasi yang mencegah sel dari infeksi virus, untuk merangsang
kekebalan alami tubuh terhadap proses infeksi, dan obat-obatan yang mengatasi gejala akibat
infeksi virus.
Penyembuhan penyakit akibat infeksi virus biasanya disalah-antisipasikan dengan
penggunaan antibiotik, yang sama sekali tidak mempunyai pengaruh terhadap kehidupan
virus. Efek samping penggunaan antibiotik dapat meningkatkan resistensi terhadap bakteri.
terhadap antibiotik. Karena itulah diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan
apakah suatu penyakit disebabkan oleh bakteri atau virus.
Obat-obatan antibiotik yang digunakan dalam memerangi penyakit infeksi oleh
bakteri tidak dapat digunakan untuk mematikan virus. Namun jika terserang influenza kita
sering juga diberi obat antibiotik. Sebenarnya antibiotik ini untuk mematikan bakteri
penyebab infeksi sekunder yang sering menyertai penyakit oleh virus. Demikian pula obat-
obatan influenza sebenarnya hanya untuk mengobati gejalanya. Virus itu sendiri hanya dapat
dilawan oleh daya tahan tubuh kita (antibodi). Oleh karena itu, jika terkena influenza,
makanlah makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup.
Terbentuknya antibodi di dalam tubuh dapat dirangsang secara buatan. Untuk
merangsang sel tubuh membentuk antibodi, tubuh diberi vaksin atau bibit penyakit yang
dilemahkan. Setelah tubuh membentuk antibodi, tubuh akan kebal terhadap serangan
penyakit. Virus juga dapat dibuat vaksin, misalnya vaksin polio, hepatitis, dan cacar. Vaksin
merangsang sel-sel limfosit untuk menghasilkan antibodi. Jadi, vaksin dapat meningkatkan
sistem kekebalan tubuh.
Pasa saat ini juga telah diketahui bahwa sel-sel inang yang terinfeksi virus merespons
dengan menghasilkan protein khas yang disebut interferon. Interferon ini tidak dapat

41
mengamankan sel dari infeksi virus. Akan tetapi, jika interferon ke luar sel dan berinteraksi
dengan membran sel, maka sel-sel yang mengikat interferon ini tidak dapat diinfeksi oleh
virus. Sekarang para ahli mengembangkan penelitian tentang interferon ini dalam upaya
menemukan anti virus. 9

9 Tjitrosomo, siti sutarmi. Botani Umum 4. (Bandung: Angkasa, 2010), h. 88

42
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Virus adalah parasit yang berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme
biologis. Beberapa hal mengenai virus antara lain :
1. Asal mula penemuan virus dimulai tahun 1883 oleh ilmuwan Jerman Adolf Meyer
dimana ia menemukan daun tembakau berwarna hijau kekuning-kuningan dimana
terdapat cairan atau lendir. Penyakit ini disebut penyakit mosaik. Melalui penelitiannya
penyebab penyakit tersebut adalah mikroba yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat
dengan mikroskop electron. Selanjutnya Dmitri Ivanovsky berhasil menemukan alat
penyaring bakteri namun saat digunakan untuk menyaring mikroba penyebab penyakit
mosaik mikroba tersebut dapat lolos dari saringan sehingga ia menyimpulkan bahwa
mikroba tersebut lebih kecil dari bakteri. Pada tahun 1897, M. Beljerinck ahli
mikrobiologi Belanda menemukan fakta bahwa mikroorganisme tersebut tidak dapat
bereproduksi pada medium bakteri. Selanjutnya Wendell M. Stanlye ilmuwan Amerika
berhasil mengkristalkan makhluk hidup tersebut dan diberi nama TMV (Tobacco
Mosaic Virus).
Ciri-ciri virus adalah sebagai berikut :
• Ukuran virus berkisar antara 25-300 nm.
• Bentuk tubuh virus sangat bervariasi, ada yang bulat, oval, jarum, batang, seperti
huruf T dan juga bentuk polihedral.
• Tubuh virus bukan merupakan sel. Struktur tubuh virus T terdiri dari bagian kepala
dan bagian ekor. Dimana pada bagian kepala terbungkus oleh protein yang disebut
kapsid yang dilindungi lipida dan karbohidrat. Di dalam tubuh virus terdapat materi
genetik sederhana yang terdiri dari asam nukleat berupa ADN atau ARN saja.
• Virus hanya dapat hidup didalam sel makhluk hidup dan dapat mengkristal di luar sel
makhluk hidup.
• Virus hanya dapat berkembang biak pada sel-sel hidup dan reproduksinya
memerlukan asam nukleat. Reproduksi virus terjadi dalam siklus litik dan lisogenik.
2. Jika bakteriofag menginfeksikan genomnya ke dalam sel inang, maka virus hewan
diselubungi endositas atau jika terbungkus membrane, menyatu dengan plasmalema
inang dan melepaskan inti nukleoproteinnya ke dalam sel.

43
3. Virus diklasifikasikan berdasarkan kombinasi asam nukleatnya (DNA atau RNA),
rantai asam nukleatnya (tunggal atau ganda) dan cara replikasinya.
4. Beberapa peranan virus dalam kehidupan sehari-hari :
• Virus yang menguntungkan dapat digunakan untuk membuat antitoksin, melemahkan
bakteri, memproduksi vaksin, dalam bidang bioteknologi Baculovirus digunakan
sebagai pestisida biologis dan virus juga digunakan untuk teknik rekayasa genetika.
• Virus yang merugikan dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan seperti mozaik,
burik kuning dan kerdil pada tanaman. Sedangkan pada hewan dapat menyebabkan
Polyoma, NCD, rabies, dan penyakit saluran pernafasan.
• Pada manusia virus dapat menyebabkan beberapa penyakit yaitu AIDS, hepatitis,
DBD, influenza, SARS, polio, cacar, flu burung, mata belek, campak, herpes,
gondong, kanker, ebola, herpes zoster, rabies dll.
5. Pencegahan terhadap virus dilakukan oleh tubuh dimana sel darah putih dapat
memakan virus dan adanya antibodi yang mampu menyerang virus. Untuk
penyembuhannya infeksi virus diantisipasi dengan penggunaan antibiotic, makan-
makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup.

44
DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, L. Hartono Purnomo. 2003. Biologi X . Bandung : Erlangga


Volk,wesley.1990.Mikrobiologi Dasar Edisi kelima jilid .Jakarta :Erlangga
D.A, Pratiwi, 2006.Biologi 1.Jakarta: Erlangga
Priadi, Arif.2009.BIOLOGI SMA kelasX.Jakarta: Yudhistira
Riandani, Henny.2014.Biologi untukkelas X SMA danMA.Solo: Global
Saktiyono,1999. BIOLOGI SMU jilid 1 kelas 1. Jakarta: Erlangga
Tjitrosomo, siti sutarmi.2010.Botani Umum 4.Bandung: Angkasa
Anonim,2010.Virus [Online] tersedia di https://www.google.com/diaksespadatanggal 19
September 2015 pukul 10.08 WIB

45

Anda mungkin juga menyukai