VIRUS
DISUSUN OLEH
N1A120024
KELAS BIOMEDIK 1
DOSEN PENGAMPU
UNIVERSITAS JAMBI
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu virus
2. Untuk mengetahui apa saja cirri-ciri virus
3. Untuk mengetahui apa saja bentuk,struktur, dan klasifiksi virus
4. Untuk mengetahui apa saja peran virus dalam kehidupan
1.4 Manfaat
Manfaatnya adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai virus
dan dampaknya bagi kehidupan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ciri-Ciri Virus
“Kalau makanannya dimasak benar, virus dalam makanan akan mati”. Kalimat
seperti itu mungkin sering kita dengar. Kalau virus bisa mati, apakah itu berarti virus
merupakan makhluk hidup? Berikut ini adalah cirri-ciri virus yang membedakannya dari
mahkluk hidup?
1. Ukurannya sangat kecil, yaitu 20-30 milimikron.
2. Merupakan organisme subrenik, karena ukurannya yang kecil sehingga hanya dapat
dilihat dengan mikroskop elektron.
3. Tubuhnya mengandung salah satu asam nukleat, DNA, atau RNA saja.
4. Tidak memiliki enzim metabolisme, ribosom, maupun organel sel lainnya.
5. Hanya memerlukan asam nukleat untuk proses reproduksinya.
6. Tidak dapat hidup diluar sel, sehingga hidupnya bergantung pada sel hidup lain
untuk memperbanyak diri.
7. Karena hidupnya bergantung pada sel lain, maka virus merupakan mikroorganisme
parasit.
8. Setiap tipe virus hanya dapat menginfeksi jenis atau tipe inang tertentu, jenis inang
yang dapat diinfeksi oelh virus disebut dengan kisaran inang. Penentuan hal tersbut
didasakan pada teori kesesuaian ‘lock and key’, yaitu antara protein luar yang dimiliki
virus dengan molekul reseptor spesifik pada permukaan sel inang.
9. Dapat dikristalkan (sebagai benda mati) dan dicairkan kembali (sebagai makhluk
hidup)
Virus harus memiliki sel inang untuk memperoleh energi dan untuk memperbanyak
diri. Di luar sel-sel inang virus tidak dapat hidup sehingga disebut parasit intraseluler
obligat.
Virus memiliki variasi dalam segi ukuran, bentuk, maupun komposisi kimiawinya.
Bentuk-bentuk virus, yaitu:
1. Bola
2. Oval
3. Silindris
4. Batang
5. Huruf T
Struktur utama virus adalah asam nukleat yang dapat berupa RNA atau DNA
maupun tidak keduanya. Asam nukleat tersebut dikelilingi oleh subunit protein yang disebut
dengan kapsomer. Susunan kapsomer kemudian membentuk mantel yang disebut dengan
kapsid. Kapsid dan asam nukleat pada virus disebut dengan nukleokapsid.
Pada beberapa virus, ada yang memiliki struktur pembungkus, yaitu membran.
Membran tersebut tersusun dari lipid bilayer dan protein (umumnya glikoprotein). Selain itu,
ada juga virus yang memiliki ekor seperti virus Bakteriofage. Ekor tersebut tersusun lebih
dari 20 macam protein.
C. Klasifikasi Virus
Virus Manusia
Seperti halnya pada tumbuhan dan hewan, virus manusia dapat menginfeksi secara
langsung maupun melalui vektor. Salah satu virus manusia yang dapat menular melalui
kontak langsung maupun vektor, yaitu virus Corona atau COVID-19 yang sedang ramai
menjadi perbincangan akhir-akhir ini. Virus tersebut diketahui dapat menular melalui antar
manusia maupun dari hewan seperti kelelawar. Vektor pembawa virus tersebut dapat
menginfeksi setelah terjadi masa inkubasi di dalam tubuhnya dan melakukan kontak
langsung dengan manusia melalui tetesan atau cairan tubuh. Contoh virus lain yang
terdapat pada manusia: virus cacar air, campak, hepatitis, demam berdarah, diare.
- Klasifikasi Virus Berdasarkan Molekul yang Menyusun Asam Nukleat
Molekul penyusunnya dibedakan menjadi:
1. DNA pita tunggal (DNA ss)
2. DNA pita ganda (DNA ds)
3. RNA pita tunggal (RNA ss)
4. RNA pita ganda (RNA ds)
Klasifikasi Virus Berdasarkan Keberadaan Selubung
Virus yang memiliki selubung
Memiliki nukleoplasid yang dibungkus oleh membran.
Virus yang tidak memiliki selubung (virus telanjang)
Hanya memiliki kapsid (protein) dan asam nukleat.
D. Reproduksi Virus
Reproduksi virus berlangsung dengan proses replikasi, yaitu protein-protein kapsid
dan asam nukleatnya memperbanyak diri didalam sel inang. Virus dapat bereproduksi
dengan cara siklus litik,atau siklus lisogenik.
1. Siklus Litik
a. Tahap Adsorpsi
Tahap awal penempelan antara virion dan sel inang disebut tahap adsorpsi dengan
menempel pada di daerah reseptor spesifik pada permukaan sel inang. Setelah mengikat
sel inang dilanjutkan dengan tahap penetrasi.
b. Tahap Penetrasi
Yaitu tahap virus memasukkan materi genetikanya (DNA atau RNA) ke dalam sitoplasma
sel inang. Virus mengelurkan enzim lisozim untuk melisiskan sel inang agar materi
genetikanya dapat masuk ke dalam sel inang.
c. Tahap Replikasi
Adalah tahap pembentukan virus-virus baru di dalam sel inang. Materi genetika virus yang
telah masuk ke dalam sel inang akan menghentikan aktivitas DNA sel inang. Materi
genetika virus selanjutnya mengambil alih perangkat metabolisme sel inang untuk replikasi
dan menyusun mantel virus.
d. Tahap Sintesis
Yaitu DNA virus mengadakan replikasi menjadi banyak, kemudian mengadakan sintesis
protein kapsid sehingga terbentuk DNA virus dan kapsid dalam jumlah banyak.
e. Tahap Lisis
Adalah tahapan virus-virus baru melisiskan dinding sel inang agar dapat keluar mencari
sel-sel inang yang baru. Sel inang yang telah pecah biasanya akan mati.
2. Siklus Lisogenik
a. Tahap adsorbsi
Pada tahapan ini, sama dengan yang terjadi pada daur litik. Virus akan menempel pada sel
inang dan melubanginya dengan enzim lisozim.
b. Tahap injeksi
Tahap injeksi juga sama seperti yang terjadi pada daur litik, dimana virus mulai
memasukkan asam nukleat ke dalam sel inang dan melepaskan kapsid sudah
tidak digunakan.
c. Tahap penggabungan
Pada tahap penggabungan, virus akan memutus ikatan asam nukleat yang dimiliki sel
inang dan masuk kedalamnya untuk menghubungkan rantai itu lagi. Jadi pada tahapan ini,
virus tidak mengambil alih asam nukleat sel inang, melainkan membaur untuk membentuk
satu kesatuan yang disebut profage.
d. Tahap pembelahan
Pada tahapan ini, asam nukleat virus yang telah tergabung dengan DNA sel inang menjadi
profage. Profage hanya akan bereplikasi ketika asam nukleat sel inang bersintesis dan
melakukan pembelahan. Profage ikut membelah ketika DNA bereplikasi, sehingga jumlah
profage akan sama dengan jumlah DNA hasil replikasi sel inang.
Dengan cara ini, tentu saja virus tidak merusak sel inang, melainkan membaur
menjadi satu dan mensubtitusi beberapa bagian asam nukleat sel inang. Reproduksi virus
dilakukan bersamaan dengan reproduksi sel inang dimana sel inang akan mewariskan
asam nukleat (materi genetik) virus pada proses reproduksi sel inang. Pada tahap ini virus
dapat terus membelah mengikuti sel inang, atau memasuki daur litik.
e. Tahap pemisahan (memasuki daur litik)
Pada saat kondisi lingkungan buruk, profage yang semula tenang dan tidak merusak akan
menjadi aktif. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh kedaaan lingkungan sekitar seperti radiasi
ultraviolet misalnya. Profage yang aktif akan mulai memisahkan diri dari DNA sel inangnya,
kemudian mulai mengambil alih perananan DNA dalam hal sintesis protein.
f. Tahap sintesis
Sama seperti daur litik, pada daur lisogenik DNA dan RNA dari sel inang kemudian
digunakan untuk menggandakan asam nukleat virus sebanyak mungkin. Selain itu, virus
akan menggunakan protein yang terdapat pada sel inang untuk kemudian digunakan untuk
menggandakan kapsid.
g. Tahap perakitan
Sama seperti daur litik, pada daur lisogenik virus akan mulai merakit tubuh mereka. Selain
itu virus juga akan mulai memasukkan asam nukleat (DNA atau RNA) ke dalam kapsid
yang telah terbentuk. Setelah proses ini selesai, maka terbentuklah virus baru yang telah
sempurna.
h. Tahap lisis
Tahap lisis merupakan tahap akhir dari daur lisogenik sempurna, dimana virus-virus mulai
dibebaskan dari sel inangnya secara eksplosif dengan menggunakan enzim lisozim yang
digunakan untuk menghancurkan sel inang.
2.2 Peran Virus dalam Kehidupan
- Tetelo atau New Castle Disease (NCD), penyakit ini dapat menyerang sistem saraf
pada hewan ternak seperti itik dan ayam
- Foot and Mouth Disease (FMD), penyakit pada kuku dan mulut pada hewan ternak
seperti kerbau, domba, sapi, dan kuda
- Rabies, penyakit rabies pada anjing, kucing, dan monyet
c. Peran Virus bagi Tumbuhan
Selain pada manusia dan hewan, virus juga berperan bagi tumbuhan. Berikut adalah peran
virus yang merugikan bagi tumbuhan.
Tabel Perbedaan antara Virus Flu Burung, SARS (Severe Acute Respiratory
Syndrome), dan Corona
Perbedaan Flu Burung SARS Corona
Masa inkubasi Waktu dari infeksi hingga 1-14 hari (rata-rata 1-14 hari (rata-rata
muncul gejala lebih 4-5 hari) 5 hari)
pendek disbanding virus
corona.
Penularan Tertular dari hewan Tertular dari luwak Dugaan awal
unggas ke manusia. ke manusia. tertular dari
kelelawar ke
manusia.
Pengobatan/ Biasanya diberikan obat Pemberian Belum ada obat
pemberian antivirus seperti lopinavir, ritonavir, yang terbukti efektif.
vaksin oseltamivir dan serta obat antivirus Obat antivirus
zanamivir. spectrum luas seperti oseltamivir,
terbaru bernama lopinavir, dan
remdesivir. ritonavir sudah
dicoba untuk
diberikan kepada
penderita virus
Corona sambil terus
diteliti. Akan tetapi
dengan gejala yang
berat, disamping
obat antivirus
mereka juga perlu
mendapatkan terapi
cairan (infuse),
oksigen, antibiotic,
serta obat-obatan
lainnya sesuai
dengan gejala yang
timbul.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang berukuran ultramikroskopis, dapat
dikristalkan, dan tidak dapat hidup diluar sel hidup. Tubuh virus tersusun atas bahan
genetic, berupa asam nukleat (DNA atau RNA), yang dibungkus kapsid berupa protein.
Virus yang berbahan genetic DNA disebut virus DNA, sedangkan virus yang berbahan
genetic RNA disebut virus RNA.
Cara reproduksi virus ada dua macam yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.
Influenza,flu burung dan AIDSA merupakan beberapa contoh yang disebabkan oleh virus.
Virus ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan bagi manusia, hewan, maupun
tumbuhan.
3.2 Saran
Sebaiknya kita menjaga kesehatan kita amsing-masing agar terhindar dari virus yang dapat
membahayakan nyawa kita sendiri.
DAFTAR PUSTAKA