Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH DASAR BIOMEDI

VIRUS

DISUSUN OLEH

NANTI MARITO KRISTINA SITOHANG

N1A120024

KELAS BIOMEDIK 1

DOSEN PENGAMPU

drg Willina Novita Eka Rini,M.Kes

PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS JAMBI

2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejarah penemuan virus diawali pada tahun 1876 ketika Adolf Edward Meyer,
seorang guru besar pada sekolah tinggi pertanian dan balai percobaan pertanian
Wegeningen, Belanda, mengamati adanya penyakit pada daun tanaman tembakau yang
sangat menular. Penyakit tanaman itu ia beri nama penyakit mosaic. Ia kemudian meneliti
dan menyimpulkan bahwa penyakit itu tidak disebabkan oleh mokroorganisme ataupun
kekurangan unsur hara. Ia menduga bahwa penyakit itu ditularkan oleh “zat semacam
enzim yang larut”.
Pada tahun 1892, seorang ahli botani Rusia bernama Dmitri Ivanovski meneliti
penyakit mosaic pada tanaman tembakau (suatu penyakit yang menyebabkan daun
tembakau berkerut dan berbintik-bintik). Caranya, ia membuat filtrat daun tembakau yang
terkena penyakit tersebut. Ternyata, filtrate tersebut dapat menyebabkan penyakit yang
sama pada tanaman lain yang sehat. Ketika perlakuan tersebut diulang, hailnya tetap
sama. Pengamatan dengan menggunakan mikroskop berdaya perbesaran kuat terhadap
filtrat tersebut, tidak memperlihatkan adanya benda atau mikroorganisme apapun.
Ivanovski menyimpulkan bahwa yang ditemukannya itu adalah suatu pathogen baru yang
diberi nama “filterable virus” atau virus yang dapat melewati saringan. Pada permulaan
abad ke-19, kata “virus” berarti setiap zat beracun (Latin:virus=racun), termasuk bisa ular.
Dia juga membuktikan bahwa pathogen tersebut dapat melewati saringan bakteri
Chamberland yang terbuat dari porselin.
Tahun 1895, Dr. Martinus W.Beijerinick, seorang ahli mikrobiologi Belanda,
menggunakan cara yang sama dengan cara Ivanovski untuk meneliti penyakit mosaic pada
tanaman tembakau. Ia juga menemukan bahwa penyebab penyakit tersebut dapat
melewati saringan bakteri Chamberland. Ia kemudian dapat membuktikan bahwa zat
penular penyakit mosaic tersebut berbeda secara esensial dari mikroorganisme (bakteri).
Pada tahun 1897, beberapa penyakit, seperti penyakit mulut dan kuku pada hewan
ternak, kanker (pada hewan), dan demam kuning pada manusia terbukti disebabkan oleh
filtreble virus itu. Para ilmuwan menyatakan bahwa ada kelompok patogen baru yang
berbahaya yang harus dihadapi dan istilah “virus” digunakan untuk bentuk kehidupan
tersebut.
Pada tahun 1935, Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil
mengkristalkan virus penyebab penyakit mosaic tembakau yang diberi nama virus mosaic
tembakau (tobacco mosaic virus/TMV). Substansi tersebut tetap memiliki daya patogen
tinggi, meskipun sudah mengalami penghabluran berkali-kali. Stanley mendapatkan hadiah
Nobel untuk penemuannya tersebut. Pada tahun 1936 Bawden dan Pirie dari Inggris
berhasil menemukan bahwa virus tersusun atas bahan nucleoprotein. Pada tahun 1937,
G.A.Kausehe,E.Pfankuch, dan Ernst Ruska berhasil mengamati partikel TMV untuk petama
kalinya dengan mikroskop electron ciptaannya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian virus?
2. Apa ciri-ciri virus?
3. Apa bentuk,struktur dan klasifikasi virus?
4. Apa saja peran virus dalam kehidupan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu virus
2. Untuk mengetahui apa saja cirri-ciri virus
3. Untuk mengetahui apa saja bentuk,struktur, dan klasifiksi virus
4. Untuk mengetahui apa saja peran virus dalam kehidupan

1.4 Manfaat
Manfaatnya adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai virus
dan dampaknya bagi kehidupan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Virus


Sel-sel pada tubuh manusia bisa terganggu oleh adanya infeksi karena
mikroorganisme yang disebut virus. Tipe sel yang terinfeksi dan tipe virus yang menginfeksi
ini akan menyebabkan penyakit dan gejala yang berbeda-beda juga.
Virus merupakan suatu partikel yang sangat kecil (ultramikroskopis). Hanya virus
terbesar yang dapat dilihat dengan mikroskop cahaya. Sebagian besar virus berukuran
lebih kecil daripada bakteri, yaitu hanya bekisaran antara 30-450 nanometer (nm). Satu
partikel virus, kecuali virus cacar air, berdiameter kurang dari 0,25 mikrometer dan hanya
dapat dilihat dengan mikroskop electron. Meskipun begitu, pertumbuhan virus dalam
sitoplasma sel yang terinfeksi dapat dilihat dengan mikroskop cahaya.
Hampir semua ekosistem di dunia ini mengandung virus. Saking
banyaknya, virus dianggap sebagai organisme yang paling banyak di planet bumi.
Virus bisa menginfeksi makhluk hidup. Mulai dari manusia, hewan, tumbuhan, jamur,
bahkan bakteri. Infeksi virus itu banyak menimbulkan akibat yang fatal untuk makhluk yang
diinfeksinya.
Virus juga tidak bisa memperbanyak diri tanpa menumpangi organisme lain. Oleh
karena itu, virus merupakan organisme yang bersifat parasit atau merugikan.

A. Ciri-Ciri Virus

“Kalau makanannya dimasak benar, virus dalam makanan akan mati”. Kalimat
seperti itu mungkin sering kita dengar. Kalau virus bisa mati, apakah itu berarti virus
merupakan makhluk hidup? Berikut ini adalah cirri-ciri virus yang membedakannya dari
mahkluk hidup?
1. Ukurannya sangat kecil, yaitu 20-30 milimikron.
2. Merupakan organisme subrenik, karena ukurannya yang kecil sehingga hanya dapat
dilihat dengan mikroskop elektron.
3. Tubuhnya mengandung salah satu asam nukleat, DNA, atau RNA saja.
4. Tidak memiliki enzim metabolisme, ribosom, maupun organel sel lainnya.
5. Hanya memerlukan asam nukleat untuk proses reproduksinya.
6. Tidak dapat hidup diluar sel, sehingga hidupnya bergantung pada sel hidup lain
untuk memperbanyak diri.
7. Karena hidupnya bergantung pada sel lain, maka virus merupakan mikroorganisme
parasit.
8. Setiap tipe virus hanya dapat menginfeksi jenis atau tipe inang tertentu, jenis inang
yang dapat diinfeksi oelh virus disebut dengan kisaran inang. Penentuan hal tersbut
didasakan pada teori kesesuaian ‘lock and key’, yaitu antara protein luar yang dimiliki
virus dengan molekul reseptor spesifik pada permukaan sel inang.
9. Dapat dikristalkan (sebagai benda mati) dan dicairkan kembali (sebagai makhluk
hidup)
Virus harus memiliki sel inang untuk memperoleh energi dan untuk memperbanyak
diri. Di luar sel-sel inang virus tidak dapat hidup sehingga disebut parasit intraseluler
obligat.

B. Struktur dan Bentuk Tubuh Virus

Virus memiliki variasi dalam segi ukuran, bentuk, maupun komposisi kimiawinya.
Bentuk-bentuk virus, yaitu:
1. Bola
2. Oval
3. Silindris
4. Batang
5. Huruf T
Struktur utama virus adalah asam nukleat yang dapat berupa RNA atau DNA
maupun tidak keduanya. Asam nukleat tersebut dikelilingi oleh subunit protein yang disebut
dengan kapsomer. Susunan kapsomer kemudian membentuk mantel yang disebut dengan
kapsid. Kapsid dan asam nukleat pada virus disebut dengan nukleokapsid.
Pada beberapa virus, ada yang memiliki struktur pembungkus, yaitu membran.
Membran tersebut tersusun dari lipid bilayer dan protein (umumnya glikoprotein). Selain itu,
ada juga virus yang memiliki ekor seperti virus Bakteriofage. Ekor tersebut tersusun lebih
dari 20 macam protein.

a) Bentuk virus nukleokapsid, b) bentuk virus bermembran, c) bentuk virus Bakteriofage

C. Klasifikasi Virus

Virus dapat diklasifikasikan berdasarkan:


- Klasifikasi Virus Berdasarkan Tempat Hidupnya
Virus tidak dapat melakukan aktivitas hidupnya sendiri, melainkan hidup menjadi parasit
bagi inang atau tempat hidupnya, yaitu pada bakteri, tumbuhan, hewan, dan manusia.
 Virus Bakteri
Tidak ada satu pun bakteri yang tidak mengandung virus. Virus yang menginfeksi
bakteri yaitu bakteriofag. Bakteriofag dapat berkembangbiak dengan cepat dan dalam
waktu yang singkat dapat menghancurkan sejumlah bakteri. Contoh bakteriofag: E. coli.
 Virus Tumbuhan
Sebagian besar penyakit tumbuhan disebabkan oleh virus. Bahan genetik dari virus
tumbuhan adalah RNA. Pada tumbuhan, virus dapat menginfeksi secara langsung ataupun
melalui vektor seperti serangga. Virus dapat memperbanyak diri pada saluran pencernaan
serangga dan dapat ditularkan pada tumbuhan setelah terjadi masa inkubasi pada
serangga. Contoh virus tumbuhan: Tobacco Mozaic Virus (TMV) dan Beet Yellow Virus
(BYV).
 Virus Hewan
Bahan genetik dari virus hewan adalah DNA double helix atau RNA polinukleotida
tunggal. Seperti halnya pada tumbuhan, virus hewan dapat menginfeksi secara langsung
maupun melalui vektor. Contoh virus hewan: virus influenza, virus Vaccina, dan virus
Poliomylitis.

 Virus Manusia
Seperti halnya pada tumbuhan dan hewan, virus manusia dapat menginfeksi secara
langsung maupun melalui vektor. Salah satu virus manusia yang dapat menular melalui
kontak langsung maupun vektor, yaitu virus Corona atau COVID-19 yang sedang ramai
menjadi perbincangan akhir-akhir ini. Virus tersebut diketahui dapat menular melalui antar
manusia maupun dari hewan seperti kelelawar. Vektor pembawa virus tersebut dapat
menginfeksi setelah terjadi masa inkubasi di dalam tubuhnya dan melakukan kontak
langsung dengan manusia melalui tetesan atau cairan tubuh. Contoh virus lain yang
terdapat pada manusia: virus cacar air, campak, hepatitis, demam berdarah, diare.
- Klasifikasi Virus Berdasarkan Molekul yang Menyusun Asam Nukleat
Molekul penyusunnya dibedakan menjadi:
1. DNA pita tunggal (DNA ss)
2. DNA pita ganda (DNA ds)
3. RNA pita tunggal (RNA ss)
4. RNA pita ganda (RNA ds)
Klasifikasi Virus Berdasarkan Keberadaan Selubung
 Virus yang memiliki selubung
Memiliki nukleoplasid yang dibungkus oleh membran.
 Virus yang tidak memiliki selubung (virus telanjang)
Hanya memiliki kapsid (protein) dan asam nukleat.

D. Reproduksi Virus
Reproduksi virus berlangsung dengan proses replikasi, yaitu protein-protein kapsid
dan asam nukleatnya memperbanyak diri didalam sel inang. Virus dapat bereproduksi
dengan cara siklus litik,atau siklus lisogenik.

1. Siklus Litik
a. Tahap Adsorpsi  
Tahap awal penempelan antara virion dan sel inang disebut tahap adsorpsi dengan
menempel pada di daerah reseptor spesifik pada permukaan sel inang. Setelah mengikat
sel inang dilanjutkan dengan tahap penetrasi.  
b. Tahap Penetrasi  
Yaitu tahap virus memasukkan materi genetikanya (DNA atau RNA) ke dalam sitoplasma
sel inang. Virus mengelurkan enzim lisozim untuk melisiskan sel inang agar materi
genetikanya dapat masuk ke dalam sel inang.
c. Tahap Replikasi
Adalah tahap pembentukan virus-virus baru di dalam sel inang. Materi genetika virus yang
telah masuk ke dalam sel inang akan menghentikan aktivitas DNA sel inang. Materi
genetika virus selanjutnya mengambil alih perangkat metabolisme sel inang untuk replikasi
dan menyusun mantel virus.  
d. Tahap Sintesis  
Yaitu DNA virus mengadakan replikasi menjadi banyak, kemudian mengadakan sintesis
protein kapsid sehingga terbentuk DNA virus dan kapsid dalam jumlah banyak.
e. Tahap Lisis
Adalah tahapan virus-virus baru melisiskan dinding sel inang agar dapat keluar mencari
sel-sel inang yang baru. Sel inang yang telah pecah biasanya akan mati.

2. Siklus Lisogenik
a. Tahap adsorbsi
Pada tahapan ini, sama dengan yang terjadi pada daur litik. Virus akan menempel pada sel
inang dan melubanginya dengan enzim lisozim.
b. Tahap injeksi
Tahap injeksi juga sama seperti yang terjadi pada daur litik, dimana virus mulai
memasukkan asam nukleat ke dalam sel inang dan melepaskan kapsid sudah
tidak digunakan.
c. Tahap penggabungan
Pada tahap penggabungan, virus akan memutus ikatan asam nukleat yang dimiliki sel
inang dan masuk kedalamnya untuk menghubungkan rantai itu lagi. Jadi pada tahapan ini,
virus tidak mengambil alih asam nukleat sel inang, melainkan membaur untuk membentuk
satu kesatuan yang disebut profage.
d. Tahap pembelahan
Pada tahapan ini, asam nukleat virus yang telah tergabung dengan DNA sel inang menjadi
profage. Profage hanya akan bereplikasi ketika asam nukleat sel inang bersintesis dan
melakukan pembelahan. Profage ikut membelah ketika DNA bereplikasi, sehingga jumlah
profage akan sama dengan jumlah DNA hasil replikasi sel inang.
Dengan cara ini, tentu saja virus tidak merusak sel inang, melainkan membaur
menjadi satu dan mensubtitusi beberapa bagian asam nukleat sel inang. Reproduksi virus
dilakukan bersamaan dengan reproduksi sel inang dimana sel inang akan mewariskan
asam nukleat (materi genetik) virus pada proses reproduksi sel inang. Pada tahap ini virus
dapat terus membelah mengikuti sel inang, atau memasuki daur litik.
e. Tahap pemisahan (memasuki daur litik)
Pada saat kondisi lingkungan buruk, profage yang semula tenang dan tidak merusak akan
menjadi aktif. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh kedaaan lingkungan sekitar seperti radiasi
ultraviolet misalnya. Profage yang aktif akan mulai memisahkan diri dari DNA sel inangnya,
kemudian mulai mengambil alih perananan DNA dalam hal sintesis protein.
f. Tahap sintesis
Sama seperti daur litik, pada daur lisogenik DNA dan RNA dari sel inang kemudian
digunakan untuk menggandakan asam nukleat virus sebanyak mungkin. Selain itu, virus
akan menggunakan protein yang terdapat pada sel inang untuk kemudian digunakan untuk
menggandakan kapsid.
g. Tahap perakitan
Sama seperti daur litik, pada daur lisogenik virus akan mulai merakit tubuh mereka. Selain
itu virus juga akan mulai memasukkan asam nukleat (DNA atau RNA) ke dalam kapsid
yang telah terbentuk. Setelah proses ini selesai, maka terbentuklah virus baru yang telah
sempurna.
h. Tahap lisis
Tahap lisis merupakan tahap akhir dari daur lisogenik sempurna, dimana virus-virus mulai
dibebaskan dari sel inangnya secara eksplosif dengan menggunakan enzim lisozim yang
digunakan untuk menghancurkan sel inang.
2.2 Peran Virus dalam Kehidupan

1. Peran Virus yang Menguntungkan


Virus identik dengan penyakit. Peran virus dalam kehidupan dapat merugikan dan dapat
menguntungkan. Berikut adalah beberapa contoh peran virus dalam kehidupan sehari-hari
yang dapat menguntungkan.
- Virus dapat digunakan untuk penelitian biologi medis.
- Virus dapat digunakan dalam pembuatan vaksin protein.
- Digunakan dalam teknik rekayasa genetika untuk membuat interferon (suatu protein
untuk menghambat replikasi virus).
2. Peran Virus yang Merugikan
Selain dapat memberikan manfaat, virus juga dapat merugikan kehidupan, baik bagi
manusia, hewan, maupun tumbuhan. Contoh peran virus dalam kehidupan sehari-hari yang
dapat merugikan kehidupan yaitu adanya berbagai penyakit. Berikut perannya bagi
manusia, hewan, dan tumbuhan yang dapat merugikan.
a. Peran Virus bagi Kehidupan Manusia
Berikut peran virus dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menimbulkan penyakit
terhadap manusia.
1. Influenza
Jenis virus: Myxovirus yang terdiri dari tiga tipe yakni : Myxovirus A, Myxovirus B, dan
Myxovirus C
Bagian tubuh yang dipengaruhi: Melalui saluran pernapasan, epitelium dalam dari trakea
dan bronki
2. Demam atau batuk pilek
Jenis virus: Rhinovirus
Bagian tubuh yang dipengaruhi: Melalui saluran pernapasan, biasanya hanya saluran
pernapasan atas Baca juga: Cegah Virus Corona, Dokter Sarankan Lakukan Olahraga
Seperti Ini
3. Severe Acute Resporatory Syndrome (SARS)
Jenis virus: Coronavirus yang dikenal dengan SARS-associated coronavirus (SARS-CoV)
Bagian tubuh yang dipengaruhi: Saluran pernapasan dengan gejala demam tinggi, sakit
kepala, perasaan tidak nyaman secara keseluruhan, dan sakit tubuh. Penderita dapat juga
mengalami batuk kering. Sebagian besar pasien mengalami pneumonia. Selain itu, virus ini
juga bisa menimbulkan gejala diare
4. Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV)
Jenis virus: Coronavirus
Bagian tubuh yang dipengaruhi: Penyakit pernapasan berat dengan gejala demam, batuk,
dan sesak napas
5. Covid-19
Jenis virus: Novel coronavirus
Bagian tubuh yang dipengaruhi: Saluran pernapasan dengan gejala yang mungkin muncul
dalam 2-14 hari setelah paparan, yakni demam, batuk, dan sesak napas
6. Campak
Jenis virus: Paramyxovirus A
Bagian tubuh yang dipengaruhi: Melalui saluran pernapasan dari mulut ke bronki,
kemudian menyebar ke kulit dan usus halus
7. Campak jerman
Jenis virus: Rubella virus
Bagian tubuh yang dipengaruhi: Melalui saluran pernapasan, kelenjar limfa di leher, mata,
dan kulit Baca juga: Waspada Kutil Kelamin (1): Gejalanya Kerap Tak Disadari
8. Herpes
Jenis virus: Herpes simplex virus
Bagian tubuh yang dipengaruhi: Membran mucus di mulut, kulit, dan alat kelamin
9. Ebola
Jenis virus: Ebola virus
Bagian tubuh yang dipengaruhi: Darah dan pembuluh darah yang dapat menyebabkan
perdarahan
10. Polio
Jenis virus: Polio virus
Bagian tubuh yang dipengaruhi: Faring dan usus halus kemudian darah, termasuk
neuromootorik di vertebrae atau tulang punggung
11. Demam kuning
Jenis virus: Arbovirus
Bagian tubuh yang dipengaruhi: Pembuluh darah sebelah dalam dan hati. Biasanya
ditularkan oleh hewan Arthropoda
12. Hepatitis
Jenis virus: Hepatitis virus yang sekarang dikenal dengan tipe-tipe, yakni Hepatitis A,
Hepatitis B, Hepatitis C, Hepatitis D, Hepatitis E, Hepatitis F, dan Hepatitis G
Bagian tubuh yang dipengaruhi: Hati yang bisa menimbulkan pengerasan (sirosis) hingga
kanker hati
13. Cacar air
Jenis virus: Varicella zoster virus
Bagian tubuh yang dipengaruhi: Kulit hingga muncul titik-titik merah dan gatal, melepuh,
kering, dan menghasilkan kerak (krusta)
14. AIDS
Jenis virus: Human immunodeficiency virus (HIV)
Bagian tubuh yang dipengaruhi: Sel T pada sel darah putih yang bertanggung jawab
terhadap respons kebal Baca juga: Riset dan Ahli Ungkap Merokok Bisa Tingkatkan Risiko
Infeksi Virus Corona
15. Gondong
Jenis virus: Paramyxovirus A
Bagian tubuh yang dipengaruhi: Melalui saluran pernapasan, kemudian infeksi menyeluruh
di tubuh melalui darah, terutama kelenjar ludah, juga di testis pria
16. Flu burung (Avian Influenza)
Jenis virus: H5N1 dan H7N9
Bagian tubuh yang dipengaruhi: Infeksi saluran pernapasan ringan seperti demam dan
batuk, hingga berat seperti pneumonia dan syok. Pada sejumlah kasus, ditemukan juga
tanda-tanda bermasalah pada saluran pencernaan, berupa diare, mual dan muntah
b. Peran Virus bagi Hewan
Setelah dijelaskan mengenai peran virus bagi manusia, selanjutnya akan dijelaskan
tentang peran virus bagi hewan yang dapat merugikan. Berikut contoh peran virus dalam
kehidupan sehari-hari yang dapat menimbulkan penyakit pada hewan.

- Tetelo atau New Castle Disease (NCD), penyakit ini dapat menyerang sistem saraf
pada hewan ternak seperti itik dan ayam
- Foot and Mouth Disease (FMD), penyakit pada kuku dan mulut pada hewan ternak
seperti kerbau, domba, sapi, dan kuda
- Rabies, penyakit rabies pada anjing, kucing, dan monyet
c. Peran Virus bagi Tumbuhan
Selain pada manusia dan hewan, virus juga berperan bagi tumbuhan. Berikut adalah peran
virus yang merugikan bagi tumbuhan.

- Tungro, virus yang menyerang padi sehingga menjadi kerdil


- Mosaik, yang menyebabkan bercak/bintik kuning pada daun tembakau. Penyakit ini
disebabkan oleh virus TMV (Tobacco Mozaic Virus).
- Citrus vein phloem degeneration (CVPD) menyerang pembuluh floem pada tanaman
jeruk

Tabel Perbedaan antara Virus Flu Burung, SARS (Severe Acute Respiratory
Syndrome), dan Corona
Perbedaan Flu Burung SARS Corona
Masa inkubasi Waktu dari infeksi hingga 1-14 hari (rata-rata 1-14 hari (rata-rata
muncul gejala lebih 4-5 hari) 5 hari)
pendek disbanding virus
corona.
Penularan Tertular dari hewan Tertular dari luwak Dugaan awal
unggas ke manusia. ke manusia. tertular dari
kelelawar ke
manusia.
Pengobatan/ Biasanya diberikan obat Pemberian Belum ada obat
pemberian antivirus seperti lopinavir, ritonavir, yang terbukti efektif.
vaksin oseltamivir dan serta obat antivirus Obat antivirus
zanamivir. spectrum luas seperti oseltamivir,
terbaru bernama lopinavir, dan
remdesivir. ritonavir sudah
dicoba untuk
diberikan kepada
penderita virus
Corona sambil terus
diteliti. Akan tetapi
dengan gejala yang
berat, disamping
obat antivirus
mereka juga perlu
mendapatkan terapi
cairan (infuse),
oksigen, antibiotic,
serta obat-obatan
lainnya sesuai
dengan gejala yang
timbul.

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang berukuran ultramikroskopis, dapat
dikristalkan, dan tidak dapat hidup diluar sel hidup. Tubuh virus tersusun atas bahan
genetic, berupa asam nukleat (DNA atau RNA), yang dibungkus kapsid berupa protein.
Virus yang berbahan genetic DNA disebut virus DNA, sedangkan virus yang berbahan
genetic RNA disebut virus RNA.
Cara reproduksi virus ada dua macam yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.
Influenza,flu burung dan AIDSA merupakan beberapa contoh yang disebabkan oleh virus.
Virus ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan bagi manusia, hewan, maupun
tumbuhan.

3.2 Saran
Sebaiknya kita menjaga kesehatan kita amsing-masing agar terhindar dari virus yang dapat
membahayakan nyawa kita sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Sri Pujiyanto, Rejeki Siti Ferniah.2013.Menjelajah Dunia Biologi. Tiga Serangkai


https://kids.grid.id/read/472259296/apa-itu-virus-inilah-pengertian-dan-perbedaannya-
dengan-bakteri?page=all
https://www.google.com/search?
q=STRUKTUR+VIRUS+SECARA+UMUM&safe=strict&sxsrf=ALeKk01L6gK4Rkz3MVy0vr
MOCd8b7eDF1w:1601297155432&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwiO_oPh8
IvsAhXa7XMBHQ1JBdwQ_AUoAXoECAwQAw&biw=1366&bih=635#imgrc=5ApqBqiRfltZx
M
https://www.tentorku.com/daur-litik-dan-daur-lisogenik-pada-replikasi-virus/
https://www.alodokter.com/daftar-nama-penyakit-yang-disebabkan-oleh-virus
https://www.alodokter.com/flu-burung
https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/hiv-aids/#gref
https://tambahpinter.com/peran-virus/
https://www.studiobelajar.com/virus/
https://health.kompas.com/read/2020/03/17/120100868/16-penyakit-pada-manusia-yang-
disebabkan-oleh-virus?page=all

Anda mungkin juga menyukai