0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
25 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang tugas kelompok mengenai virologi. Ringkasannya adalah:
1) Sejarah penemuan dan perkembangan virus dari abad ke-19 hingga saat ini
2) Ciri-ciri khas virus yaitu ukuran sangat kecil, morfologi beragam, hanya mengandung DNA atau RNA, dan membutuhkan sel inang untuk bereplikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas kelompok mengenai virologi. Ringkasannya adalah:
1) Sejarah penemuan dan perkembangan virus dari abad ke-19 hingga saat ini
2) Ciri-ciri khas virus yaitu ukuran sangat kecil, morfologi beragam, hanya mengandung DNA atau RNA, dan membutuhkan sel inang untuk bereplikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas kelompok mengenai virologi. Ringkasannya adalah:
1) Sejarah penemuan dan perkembangan virus dari abad ke-19 hingga saat ini
2) Ciri-ciri khas virus yaitu ukuran sangat kecil, morfologi beragam, hanya mengandung DNA atau RNA, dan membutuhkan sel inang untuk bereplikasi.
1. Uraikan Secara Jelas Sejarah Penemuan dan Perkembangan Virus Menjadi
Mikroorganisme ! 2. Uraikan dan jelaskan ciri-ciri khusus atau Karakteristik virus !
JAWABAN
1. A. Sejarah Penemuan dan Perkembangan Virus
Asal-usul Virus. Virus selalu berdampingan dengan organisme, dan mungkin telah ada sejak sel hidup berevolusi untuk pertama kali. Virus tidak meninggalkan fosil, sehingga asal muasal virus hanya bisa dihipotesiskan dengan cara-cara seperti teknik-teknik biologi molekuler. Teknik-teknik ini mengandalkan DNA atau RNA virus yang terdahulu. Akan tetapi, sebagian besar virus yang diawetkan akan disimpan di laboratorium berusia kurang dari 90 tahun. Metode-metode biologi molekuler baru berhasil melacak virus yang berevolusi pada abad ke-20. Golongan virus baru berkali-kali muncul dalam berbagai tahap evolusi makhluk hidup. Ada tiga teori utama tentang asal-usul virus: teori regresi, teori keluar dari sel, dan teori koevolusi. Teori regresi Menurut teori ini, virus bisa jadi dulu nya adalah sel-sel kecil yang menjadi parasit dalam sel yang lebih besar. Kemudian, parasit-parasit ini kehilangan gen-gen yang tidak lagi dibutuhkan setelah hidup sebagai parasit.Dengan demikian, sel-sel tersebut mengalami regresi menjadi virus. Teori ini didukung oleh keberadaan bakteri seperti Rickettsia dan Chlamydia yang hanya mampu bereproduksi di dalam sel inang (seperti halnya virus). Menurut teori ini, jika sel-sel seperti ini bisa mengandalkan hidup sebagai parasit, gen-gen lain yang hanya diperlukan untuk hidup mandiri dapat hilang. Teori keluar dari sel Menurut teori ini, virus berevolusi dari potongan DNA atau RNA yang keluar dari gen organisme yang lebih besar. DNA yang keluar ini dapat berasal dari plasmid (potongan-potongan DNA yang dapat berpindah dari satu sel ke sel lain) dan juga dari bakteri. Teori koevolusi Menurut teori ini, virus tidak berasal dari sel dan berevolusi dari molekul-molekul kompleks protein dan DNA pada saat yang sama dengan munculnya sel di bumi, dan selama bertahun-tahun selalu bergantung kepada sel hidup. Seratus tahun yang lalu, para peneliti tidak dapat membuat partikel submikroskopis, pleh karena itu, mereka membuat agen penular sebagai contagium vivum fluidum atau cairan yang dapat menular. Pada tahun 1930-an, para ilmuwan mulai menggunakan kata virus, kata Lain untuk racun, untuk membuat agen yang dapat disaring. Sifat virus, tetap sulit dipahami sampai 1935, ketika Wendell Stanley, seorang ahli kimia Amerika, mengisolasi virus mosaik tembakau, sehingga memungkinkan untuk pertamakalinya melakukan studi kimia dan struktural pada virus yang dimurnikan. Pada waktu yang hampir bersamaan, penemuan mikroskopelektron memungkinkan untuk melihat virus. Kehidupan viruus dapat didefinisikan sebagai serangkaian proses kompleks yang dihasilkan dari aksi protein yang ditentukan oleh asam nukleat. Asam nukleat pada sel hidup bekerja sepanjang waktu karena virus tidak aktif atau hidup di luar sel inang yang hidup, dalam pengertian ini virus tidak dianggap sebagai organisme hidup. Namun, begitu virus memasuki selinang, asam nukleat virus menjadi aktif, dan virus akan berkembang biak. Dalam pengertian ini, virus hidup ketika berkembang biak di sel inang yang mereka hinggapi. Dari sudut pandang klinis, virus dapat dianggap hidup karena menyebabkan infeksi dan penyakit, seperti yang dilakukan oleh bakteri patogen, jamur, dan protozoa. Bergantung pada sudut pandang seseorang, virus dapat dianggap sebagai kumpulan bahan kimia tak hidup yang sangat kompleks. Virus pada awalnya dibedakan dari agen infeksi lainnya karena mereka sangat kecil (dapat disaring) dan karena sifatnya yang menjadi parasit intraseluler mereka benar- benar membutuhkan sel inang yang hidup untuk berkembang biak. Namun, kedua sifat ini dimiliki oleh bakteri kecil tertentu, seperti beberapa bentuk virus lainnya. Virus terlalu kecil untuk dilihat dengan mikroskop cahaya dan tidak dapat dibiakkan di luar sel inang . Oleh karena itu, meskipun infeksi virus bukanlah hal baru, virus itu sendiri tidak dapat dipelajari sampai abad kedua puluh. Pada tahun 1886, ahli kimia asal belanda Adolf Mayer menunjukkan bahwa penyakit mosaic tembakau (TMD) dapat ditularkan dari tanaman yang sakit ketanaman yang sehat.Pada tahun 1892, dalam sebuah MPT untuk mengisolasi penyebab TMD, bakteriolog rusia Dimitri Iwanowski memanfaatkan getah tanaman yang sakit melalui pelapis porselen yang dirancang untuk mencegah bakteri. Dia berharap menemukan mikroba yang terperangkap dalam filter; Sebaliknya, ia menemukan bahwa agen penular itu telah melewati pori-pori kecil dari filter. Ketika dia melewati pori-pori kecil filter.Ketika dia menginfeksikan tanaman sehat dengan cairan fitered, mereka terjangkit TMD. Penyakit manusia FRST yang berhubungan dengan zat yang cocok adalah demam kuning. Kemajuan dalam teknik biologimolekuler pad atahun 1980-an menuntun pada pengenalan beberapa virus baru, termasuk virus penghilang kekebalan tubuh manusia (HIV) dan yang berhubungan dengan corona virus.Hepatitis virus adalah salah satu penyakit menular yang paling umum di dunia.Beberapa virus hepatitis telah di identifikasi, termasuk virus hepatitis B yang bomedan virus hepatitis C, dan hepatitis yang terbawa oleh makanan adalah virus yang dibahas dalam kasus klinis. 2. Ciri-ciri khusus atau karakteristik virus yakni : Morfologi Virus Virus dapat di klasifikasikan berdasarkan morfologi dan ukuran. Beberapa struktur tertentu dari setiap famili virus ditntukan berdasarkan fungsi virion seperti morfogenesi,cara keluar dari sel hospes yang diinfeksi, transmis, perlekatan dan penetrasi kedalam sel hospes, dan proses uncoating di dalam sel yang di infeksi. Struktur partikel dan kapsid dapat dilihat menggunakan mikroskop elektron, Cryelectron microscopy dan teknik X-ray crystallography. Ukuran Virus Ukuran Virus sangat kecil yakni sekitar 10-30 milimikron. Virus terkecil hanya memiliki diameter 20 Nanometer lebih kecil dari ribosom. Ukuran virus tersebut sangat kecil. Sehingga untuk melihatnya bisa menggunakan beberapa cara berikut : a. Observas Langsung menggunakan mikroskop elektron dengan ekstra atau sayatan ultratipis dari jaringan makhluk hidup yang terinfeksi. b. Fltrasi melalui selaput kolodion yang memiliki porositas bertingkat. Virus dilewati melalui serangkai elaput yang ukurannya berbeda-beda. Ukuran virus dapat di perkirakan melalui selaput yang dilewati. c. Sedimentasi dalam ultrasentrifugasi. Partikel virus disuspensikankedalam suatu cairan kemudia partikel akan mengendap. d. Pengukuran perbandingan. Bentuk Tubuh Virus Bentuk Virus ada yang bermacam-macam. Ada yang berbentuk batang,oval,filame, persegi dan seperti huruf T 1) Virus yang berbentuk batang , Tobacco Mozaic Virus TMV 2) Virus yang berbentuk oval seperti Rhabdovirus 3) Virus berbentuk Oval seperti Human Immunodeficiency Virus (HIV) 4) Berbentuk Seperti Huruf T Seperti Bakteriofag atau disingkat Fage Struktur Tubuh Virus Tubuh Virus merupakan suatu sel, karena tidak memiliki sinsing sel membran sel, sitoplasma inti sel dan organ sel lainnya Virus berupa partikel yang disebut virion. Selain berukuran sangat kecil virus juga memiliki sifat seperti benda mati. Tubuh Virus diisi oleh materi genetik yang dapat diturunkan dalam bentuk DNA atau RNA Ekor berfungsi sebagai alat kontak menuju tubuh organisme yang diserangnya. Bagian kepala virus dibungkus oleh selubung protein yang biasa disebut kapsid berbentuk polihedral kapid berfungsi pemberi bentuk tubuh virus. Virus bisa disebut virus DNA atau virus RNA tergantung dari asam nukleat yang menyusun genomnya. Asam nukleat, virus hanya mengan dung satu jenis asam nukleat yaitu DNA atau RNA Virus yang mengandung DNA antara lain Parvavoris, Papopavavirus, Adenovirus, Poliovirus, Herpes Simplex Virus, Paramyxovirus, Virus Rubella Sementara Virus yang mengandung RNA, antara lain Togovirus, Rhabdovirus,Reovirus, TMV, Myxovirus, Reovirus, Orthomyxovirus, Hepatitis Virus. Sifat Umum Virus Virus hanya mempuyai sedikit atau tidak mempunyai enzim untuk metabolisme Virus tidak mempunyai enzim untuk sistesis protein dan pembentukan ATP untuk Multiplikasi virus meminjam mekanisme kerja metabolisme sel hospes Variasi Hospes Variasi Hospes Virus (Host Range) adalah Jenis hospes yang dapat diinfeksi virus. Virus dapat menginfeksi Invertebrata, Vertebrata, Tanaman , Protista Jamur dan Bakteri.Virus dapat menginfeksi bakteri yang ukurannya sangat kecil seperti Mycoplasma. Virus Yang menginfeksi bakteri disebut Bakteriofage atau Fage. Bakteriofage bersiftat host specitif. Hanya mampu menginfeksi sel hospes yang spesifik. Variasi hospes dikorelasikan dengan kebutuhan virus untuk melekat pada permukaan sel hospes dan faktor seluler yang diperlukan untuk replikasi. Seperti halnya kemampuan bakteri untuk dapat menginfeksi sel hospes. Virus secara kimiawi dapat harus dapat berinteraksi dengan reseptor spesifik pada permukaan sel hospes. Kombinasi beberapa molekul adhesin virus dengan reseptor dengan menghasilkan ikatan yang kuat antara virus dengan sel hospes. Reseptor faga terletak terletak di dinding sel hospesdan reseptor sebagiam besar virushewan terletak di membran plasma. Beberapa virus mempunyai variasi hospes yang sempit dan virus mempunyai kemampuan untuk mematikan sel hospes sehingga topik pemanfaatan virus untuk terapi penyakit menjadi pemikiran Para Ilmuan.