2. Virus berukuran amat kecil , jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara 20 mµ -
300mµ (1 mikron = 1000 milimikron). untuk mengamatinya diperlukan mikroskop elektron
yang pembesarannya dapat mencapai 50.000 X.
3. Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)
4. Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi. Ada
yang berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti
kecebong dengan "kepala" oval dan "ekor" silindris.
5. Tubuh virus terdiri atas: kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.
7. Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup lainnya. Seperti sel hidup pada bakteri,
hewan, tumbuhan, dan sel hidup pada manusia.
9. Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat dikristalkan.
Virus memiliki ciri dan struktur yang sangat berbeda sama sekali dengan organisme
lain, ini karena virus merupakan satu sistem yang paling sederhana dari seluruh
sistem genetika. Ciri virus yang telah diidentifikasi oleh para ilmuwan, adalah
sebagai berikut.
1. Virus bersifat parasit. Virus hanya dapat hidup pada sel hidup atau
bersifat parasit intraselluler obligat, misalnya dikembangbiakan di dalam
embrio ayam yang masih hidup.
Virus Ebola
Kemudian, pada 1796 seorang ilmuwan yang bernama Edward Jenner menemukan bahwa
cacar air dapat menyerang orang sehat. Dia melakukan percobaan dengan mengambil nanah
dari penderita cacar, kemudian, disentuhkan kepada orang sehat. Beberapa hari kemudian
orang sehat tersebut menderita cacar air.
Adolf Mayer, ilmuan Jeran (1883), menemukan penyakit pada tembakau dengan ditandai
bercak-bercak kekuningan. Pada 1892, seorang ilmuwan Rusia yang bernama Dimitri
Ivanovsky meneliti sejenis penyakit yang menyerang tanaman tembakau. Penyakit tersebut
dinamakan penyakit mosaik (Tobacco mosaic). Penyakit tersebut menyerang daun sehingga
daun tampak berbintik dan keriput. Ivanovsky mengekstrak daun yang terserang penyakit
tersebut. Lalu, ekstrak tersebut disaring menggunakan saringan bakteri. Ivanovsky kemudian
mengoleskan hasil saringan pada tanaman yang sehat. Tanaman sehat tersebut akhirnya
terserang penyakit.
Dari percobaannya, Ivanovsky berkesimpulan dua hal. Pertama, penyakit yang menyerang
tanaman disebabkan oleh zat kimia. Zat kimia tersebut dihasilkan oleh bakteri yang tidak
tersaring oleh saringan bakteri. Kedua, penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri patogen
yang berukuran sangat kecil. Selama beberapa waktu, para ilmuwan masih beranggapan
bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang berukuran sangat kecil.
Percobaan Dimitri Ivanoswky
Eksperimen Martinus Beijerinck dari Belanda mendukung teori Iwanovski. Eksperimen yang
dilakukan adalah eksperimen berjenjang terhadap penyakit mosaik tembakau. Dia juga
berkesimpulan bahwa penyebab penyakit mosaik daun adalah bakteri patogen yang
berukuran sangat kecil dan mampu berkembang biak.
Pada 1935, akhirnya seorang ilmuwan yang bernama W.M. Stanley berhasil mengisolasi dan
mengkristalkan virus penyakit mosaik pada tembakau (Tobacco mosaic virus). Stanley
menyimpulkan bahwa virus dan bakteri itu berbeda. Hal tersebut didasarkan pada hasil dari
percobaannya, yakni apabila kristal disuntikkan pada tanaman tembakau, virus yang
dikristalkan tersebut menjadi aktif, kemudian memperbanyak diri dan menyerang tanaman
tembakau. Hal tersebut menunjukkan bahwa virus bukanlah sebuah sel, melainkan suatu
kesatuan kimia sederhana. Adapun bakteri adalah sebuah sel dan tidak dapat dikristalkan.
CIRI-CIRI VIRUS
1. hanya dapat hidup dan memperbanyak diri di dalam sel hidup organisme lain;
2. untuk bereproduksi, virus hanya memerlukan asam nukleatnya saja;
3. virus dibentuk oleh sebuah partikel yang disebut virion yang mengandung DNA atau
RNA saja;
4. dapat dikristalkan, tetapi virus tersebut masih memiliki daya patogen apabila
diinfeksikan ke organisme hidup;
5. bersifat aseluler (tidak memiliki sel) dan tidak memiliki organel-organel sel.
Menurut Brum, et al.(1994: 800), virus memiliki ukuran yang sangat kecil, bahkan lebih kecil
daripada bakteri yang berukuran paling kecil. Ukuran virus berkisar antara 20 nm–300 nm (1
nm = 1 × 10–9 m)
by. Aslam
Memiliki hanya salah satu asam nukleat, yaitu DNA atau RNA saja. Materi genetis
virus ini dibungkus oleh suatu protein yang disebut kapsid. Kapsid dibangun oleh
subunit-subunit yang identik satu sama lain yang disebut kapsomer. Bentuk
kapsomer-kapsomer ini sangat simetris dan suatu saat dapat mengkristal. Pada
beberapa virus, seperti virus herpes dan virus influenza, terdapat pula sampul atau
envelope dari bahan lipoprotein (lemak dan protein). Pembungkus ini sebenarnya
merupakan membran plasma yang berasal dari sel inang virus. Virus yang materi
genetisnya terbungkus oleh kapsomer disebut virion atau partikel virus.
Bisa melakukan reproduksi (proliferasi) hanya dalam sel atau jaringan hidup. Virus
tidak dapat dibiakkan pada sekerat daging atau pada medium agar-agar seperti bakteri.
Jadi virus tidak memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri di luar sel-
sel/jaringan hidup. Mengapa? Karena virus bukan sel. Jadi tidak memiliki organel-
organel seperti sel normal lainnya. Itu sebabnya ia hanya bisa hidup dalam sel hidup
untuk ‘meminjam’ organel sel hidup tersebut.
1. Ciri-Ciri Virus
Virus mempunyai sifat-sifat yang membedakannya dari mikroorganisme yang lain,
yaitu:
1. dalam tubuh virus terkandung salah satu asam nukleat, DNA atau RNA saja;
2. dalam proses reproduksinya, hanya diperlukan asam nukleat;
3. berukuran sangat kecil sekitar 20 – 300 milimikron;
4. virus tidak memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri di luar sel-sel hidup,
dapat dikatakan virus bukanlah makhluk hidup yang mandiri, melainkan makhluk
hidup yang memanfaatkan sel-sel hidup untuk memperbanyak diri;
5. multiplikasi terjadi pada sel-sel hospes;
6. dapat dikristalkan (sebagai benda tak hidup) dan dapat dicairkan kembali.