Anda di halaman 1dari 21

Sejarah Penemuan Virus

Virus merupakan suatu substansi yang hanya bisa memperbanyak diri ketika berada di dalam sel
inangnya. Ketika tidak berada di sel inangnya maka virus memasuki masa kematian karena tidak
melakukan aktifitas apapun.

Menurut para ahli biologi, virus merupakan substansi atau bentuk peralihan antara benda hidup
(makhluk hidup) dan benda mati. Virus disebut benda mati karena virus lebih dominan mempunyai
ciri-ciri sebagai benda mati daripada ciri-ciri makhluk hidup. Virus berbentuk seperti molekul atau
partikel yang disebut virion. Tetapi virus juga menunjukkan ciri-ciri makhluk hidup karena virus
mempunyai materi genetik berupa asam nukleat yang terdiri dari dari ADN (Asam Deoksiribo
Nukleat) atau ARN (Asam Ribo Nukleat), serta dapat melakukan perkembangbiakan yang dinamakan
replikasi.

Tobacco mozaik virus

Sejarah Penemuan Virus

Sejarah penemuan virus dimulai tahun 1883 oleh ilmuwan Jerman yang bernama Adolf Meyer. Ia
melakukan penelitian pada tanaman tembakau. Pada suatu ketika ia menemukan adanya daun
tembakau yang tidak normal. Daun tersebut berwarna hijau kekuning-kuningan, yang ternyata
setelah diamati, terdapat cairan atau lendir. Daun yang mengalami hal demikian menderita penyakit
mosaik. Penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme yang kita sebut virus. Penyakit mosaik ini
menyebabkan pertumbuhan tembakau menjadi terhambat (kerdil) dan daunnya berwarna belang-
belan.

Menurut Meyer, penyakit mosaik pada daun tembakau tersebut dapat menular. Hal ini dibuktikan
dengan menyemprotkan ekstrak daun tembakau yang telah tertulari penyakit mosaik ke tanaman
tembakau yang masih normal (segar).

Setelah diamati ternyata daun yang semula normal tersebut menjadi berwarna hijau
kekuningkuningan (berbintik-bintik kuning). Setelah dilakukan penelitian, penyebab penyakit
tersebut adalah mikroba yang kecil sekali dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop
elektron.

Penelitian serupa dengan yang dilakukan oleh Meyer tersebut dilakukan kembali oleh Dmitri
Ivanovsky. Ia berhasil menemukan fi lter (alat penyaring) bakteri. Di dalam penelitiannya, Ivanovsky
mengoleskan hasil saringan (dari daun tembakau yang telah terkena penyakit mosaik) pada daun
tanaman yang sehat.
Hasilnya tanaman yang sehat tersebut akhirnya tertular. Ivanovsky menyimpulkan bahwa mikroba
penyebab penyakit tersebut adalah mikroba yang bersifat patogen (penyebab penyakit) yang
mempunyai ukuran lebih kecil daripada bakteri, karena mikroba tersebut dapat lolos dari saringan
atau filter untuk menyaring bakteri.

Selanjutnya, pada tahun tahun 1897, M. Beijerinck, seorang ahli mikrobiologi berkebangsaan
Belanda, menemukan fakta bahwa mikro organisme yang menyerang tembakau tersebut dapat
melakukan reproduksi dan tidak dapat dibiakkan pada medium untuk bakteri. Fakta lainnya adalah
apabila mikroorganisme tersebut dimasukkan ke dalam alkohol, ia tidak mati. Tetapi pada waktu itu
M. Beijerinck belum berhasil mene mukan struktur dan spesies mokroorganisme tersebut.

Menyusul penemuan Beijerinck, ilmuwan Amerika, Wendell M. Stanlye, pada tahun 1935 berhasil
mengkristalkan makhluk hidup yang menyerang tanaman tambakau. Hasil penelitian tersebut
menjawab pertanyaan tentang makhluk apa yang menyebabkan penyakit tersebut.

Tobacco mozaik virus


Makhluk hidup tersebut kemudian dinamakan TMV (Tobacco Mosaic Virus) atau Virus Mosaik
Tembakau. Sampai saat ini penelitian- penelitian tentang virus dan penyakit-penyakit yang
disebabkan oleh virus terus dilakukan dan semakin berkembang.
Ciri-Ciri dan Struktur Tubuh Virus

bentuk 3D virus T

Virus merupakan sesuatu yang unik, karena belum bisa dikatakan sebagai makhluk hidup, hal ini
dikarenakan virus belum memiliki ciri-ciri suatu zat dikatakan sebagai makhluk hidup. jenis virus yang
sangat banyak dan sebagian besar merupakan agen penyebab penyakit seperti DB, hepatitis,
influenza, flue babi, HIV, dan masih banyak lagi.

Virus memiliki ciri dan struktur yang sangat berbeda sama sekali dengan organisme lain, ini karena
virus merupakan satu sistem yang paling sederhana dari seluruh sistem genetika.

Ciri virus yang secara umum adalah sebagai berikut:

1. Virus hanya bisa hidup di sel hidup


Virus hanya dapat hidup pada sel hidup atau bersifat parasit intraselluler obligat. Virus ketika tidak
berada di dalam sel inangnya akan membentuk kristal yang sama sekali tidak memiliki ciri dri sebuah
kehidupan. ketika virus memasuki sel inangnya disinilah virus tersebut akan memperbanyak
material genetik yang dibantu oleh sel inangnya tersebutSelain itu, virus juga mampu hidup di dalam
telur ayam.
Virus T yang akan menginfeksi bakteri

2. Ukuran virus sangat kecil sekali


Virus memiliki ukuran yang paling kecil dibandingkan kelompok taksonomi lainnya. Ukuran virus
yang paling kecil memiliki ukuran diameter 20 nm dengan jumlah gen 4, lebih kecil dari ribosom dan
yang paling besar memiliki beberapa ratus gen, virus yang paling besar dengan diameter 80 nm
(Virus Ebola) juga tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya sehingga untuk pengamatan virus di
gunakan mikroskop elektron.
ukuran beberapa jenis virus

3. Nama virus disesuikan dengan tipe asam nukleatnya


Nama virus tergantung dari asam nukleat yang menyusun genomnya (materi atau partikel genetik)
sehingga terdapat virus DNA dan juga virus RNA.

virus RNA dan DNA

4. Virus tidak memiliki organela seperti pada makhluk hidup


Virus tidak memiliki enzim metabolisme dan tidak memiliki ribosom ataupun perangkat/organel sel
lainnya, namun beberapa virus memiliki enzim untuk proses replikasi dan transkripsi dengan
melakukan kombinasi dengan enzim sel inang, misalnya Virus Herpes. Setiap kali virus akan
melakukan replikasi/perbanyakan jumlah virusnya, maka digunakanlah bahan-bahan yang terdapat
di sel inangnya sehingga virus dibuat dari bahan-bahan di sel inang dengan menggunakan cetakbiru
DNA/RNA dari virus tersebut.

5. Virus menginfeksi sel yang spesifik

Setiap tipe virus hanya dapat menginfeksi beberapa jenis inang tertentu. Jenis inang yang dapat
diinfeksi oleh virus ini disebut kisaran inang, yang penentuannya tergantung pada evolusi
pengenalan yang yang dilakukan virus tersebut dengan menggunakan kesesuaian " lock and key atau
lubang dan kunci " antara protein di bagian luar virus dengan molekul reseptor (penerima) spesifik
pada permukaan sel inang.

Beberapa virus memiliki kisaran inang yang cukup luas sehingga dapat menginfeksi dan menjadi
parasit pada beberapa spesies. Misalnya, virus flu burung dapat juga menginfeksi babi, unggas ayam
dan juga manusia, virus rabies dapat menginfeksi mammalia termasuk rakun, sigung, anjing dan
monyet.

virus HIV hanya menginveksi sel T limfosit karena kesesuaian reseptornya

6. Virus bukan sel


Virus tidak dikategorikan sel karena hanya berisi partikel penginfeksi yang terdiri dari asam nukleat
yang terbungkus di dalam lapisan pelindung, pada beberapa kasus asam nukleatnya terdapat di
dalam selubung membran. Penemuan yang dilakukan oleh Stanley Miller, bahwa beberapa virus
dapat dikristalkan sehingga virus bukanlah sel hidup, sebab sel yang paling sederhana pun tidak
dapat beragregasi menjadi kristal. Akan tetapi, virus memiliki DNA atau RNA sehingga virus dapat
juga dikategorikan organisme hidup.

7. Genom virus sangat beragam


Genom virus lebih beragam dari genom konvensional (DNA untai tunggal atau single heliks) yang
dimiliki oleh organisme lainnya, genom virus mungkin terdiri dari DNA untai ganda, RNA untai ganda,
DNA untai tunggal ataupun dapat juga RNA untai tunggal, tergantung dari tipe virusnya.

Struktur Tubuh Virus

Walaupun virus memiliki berbagai ukuran dan bentuk, mereka memiliki motif struktur yang sama,
yaitu sebagai berikut.

1. Kapsid
Kapsid Kapsid merupakan lapisan pembungkus DNA atau RNA, kapsid dapat berbentuk heliks
(batang), misalnya pada virus mozaik, ada yang berbentuk polihedral pada virus adenovirus, ataupun
bentuk yang lebih kompleks lainnya. Kapsid yang paling kompleks ditemukan pada virus
Bbakteriofaga (faga). Faga yang pertama kali dipelajari mencakup tujuh faga yang menginfeksi
bakteri Escherichia coli , ketujuh faga ini diberi nama tipe 1 (T1), tipe 2 (T2), tipe 3 (T3) dan
seterusnya sesuai dengan urutan ditemukannya. salah satu virus yang memiliki kapsid adalah virus
zika yang dapat menyebabkan mikrosefalus pada janin.

berbagai bentuk kapsid virus

2. Kapsomer
Kapsomer adalah subunit-subunit protein dengan jumlah jenis protein yang biasanya sedikit,
kapsomer akan bergabung membentuk kapsid, misalnya virus mozaik tembakau yang memiliki
kapsid heliks (batang) yang kaku dan tersusun dari seribu kapsomer, namun dari satu jenis protein
saja. 3. Struktur tambahan lainnya Struktur tambahan lainnya, yaitu selubung virus yang
menyelubungi kapsid dan berfungsi untuk menginfeksi inangnya. Selubung ini terbentuk dari
fosfolipid dan protein sel inang serta protein dan glikoprotein yang berasal dari virus itu sendiri.
Tidak semua virus memliki struktur tambahan ini, ada beberapa yang memilikinya, misalnya virus
influenza. Secara kebetulan faga tipe genap yang diketemukan (T2, T4 dan T6) memiliki kemiripan
dalam struktur, yaitu kapsidnya memiliki kepala iksohedral memanjang yang menyelubungi DNA dan
struktur tambahan lainnya, yaitu pada kepala iksohedral tersebut melekat ekor protein dengan
serabut-serabut ekor yang digunakan untuk menempel pada suatu bakteri.

Siklus Hidup Virus( Siklus Litik dan Siklus Lisogenik)

virus T dan bagian-bagiannya

Virus hanya dapat berkembang biak pada sel-sel hidup dan untuk reproduksinya virus hanya
memerlukan asam nukleat. Karena dapat melakukan reproduksi, maka virus dianggap sebagai
makhluk hidup (organisme). Di dalam proses reproduksi, virus memerlukan lingkungan sel hidup (di
dalam jaringan tubuh) sehingga virus memerlukan organisme lain sebagai inang atau hospesnya.

Contoh organisme yang menjadi hospes virus adalah bakteri, jaringan embrio, hewan, tumbuhan,
dan manusia. Proses reproduksi virus disebut replikasi (penggandaan diri tubuh virus). Proses
replikasi virus semenjak menempel pada sel inan.

Siklus hidup virus memiliki dua jenis siklus yaitu siklus litik dan siklus lisogenik, berikut penjelasannya

A. Silus Litik

Siklus litik adalah replikasi virus yang disertai dengan matinya sel inang setelah terbentuk anakan
virus yang baru. Siklus litik virus yang telah berhasil diteliti oleh para ilmuwan adalah siklus litik virus
T (Bacteriophage), yaitu virus yang menyerang bakteri Escherichia coli (bakteri yang terdapat di
dalam colon atau usus besar manusia).

Siklus litik Bakteriofag terdiri atas 5 fase, yaitu fase adsorbsi, fase penetrasi sel inang, fase eklifase,
fase replikasi, dan fase pemecahan sel inang.
1. Fase Adsorbsi
Fase adsorbsi merupakan fase awal dimana ujung ekor Bakteriofag menempel atau melekat pada
bagian tertentu dari dinding sel bakteri yang masih dalam keadaan normal. Daerah itu disebut
daerah reseptor (receptor site atau receptor spot). Virus yang menempel kemudian mengeluarkan
enzim lisosim/lisozim yang berfungsi merusak atau melubangi dinding sel bakteri.

2. Fase penetrasi
Fase penetrasi, ujung ekor virus T dan dinding sel bakteri E. coli yang telah menyatu tersebut larut
hingga terbentuk saluran dari tubuh virus T dengan sitoplasma sel bakteri. Melalui saluran ini DNA
virus masuk ke dalam sitoplasma bakteri. (Jika ingin lebih tahu mengenai DNA pelajari materi
subtansi hereditas DNA dan RNA berikut ini)

3. Fase eklifase dan Replikasi


Fase eklifase DNA virus mengambil alih kendali DNA bakteri. Pengendalian ini terjadi di dalam proses
penyusunan atau sintesis protein di dalam sitoplasma bakteri. Seterusnya DNA virus mengendalikan
sintesis protein kapsid virus., pada proses ini juga terjadi replikasi DNA virus sehingga jumlah DNA
dari virus T bertambah sangat banyak seiiring terjadinya sintesis protein. (Jika belum paham
mengenai apa itu sintesis protein, pelajari materi mengenai proses sintesis protein dan juga jika
belum paham mengenai proses terjadinya replikasi DNA, bisa di pelajari di materi substansi
hereditas bab replikasi DNA)

4. Fase Perakitan
Fase perakitan pada siklus litik merupakan fase dimana bagian-bagian protein dan DNA yang
terbentuk dari proses sintesis protein dan replikasi DNA terjadi sehingga dihasilkan virus-virus baru
yang seutuhnya.

5. Fase Lisis
Fase lisis merupakan fase rusaknya sel bakteri karena aktifitas enzimatis dari virus T serta jumlah
virus T yang sudah tidak muat ditampung oleh sel bakteri tersebut sehingga dinding sel bakteri
menjadi pecah. Selanjutnya sejumlah virus T yang baru tersebut akan keluar dan siap untuk
menyerang sel bakteri lainnya
siklus litik dan lisogenik

A. Silus Lisogenik

Siklus lisogenik memiliki perbedaan sedikit dengan siklus litik, tetapi secara umum hampir sama
dengan siklus litik. Pembedanya adalah ketika sudah mencapai fase penetrasi, DNA virus tidak
mengalami replikasi dan sintesis protein melainkan bergabung dengan DNA bakteri sehingga antara
DNA virus dan DNA bakteri menjadi satu.

Sebagai contoh ini terjadi pada virus HIV yang menginfeksi sel T limfosit pada manusia, sehingga
pada tahun-tahun awal seseorang yang terinfeksi HIV tidak menimbulkan gejala-gejala klinis, karena
DNA dari virus HIV bersembunyi dengan bergabung dengan DNA sel T limfosit.

Ketika DNA virus sudah bergabung dengan DNA bakteri, maka yang terjadi adalah ketika bakteri
melakukan pembelahan diri, secara otomatis DNA virus juga akan ikut mengganda.

Saat kondisi menguntungkan bagi DNA virus maka siklus lisogenik dapat masuk ke dalam siklus litik
lagi yang ditandai dengan fase replikasi dan sintesis protein dari virus tersebut. untuk lebih jelasnya
lihat gambar
siklus litik dan lisogenik

Semoga membantu sobat biologiedukasi.com dalam mempelajari dan memahami materi mengenai
siklus hidup virus, jangan lupa di share ke teman-teman sobat ya materi ini, semoga bermanfaat
ilmunya....

Contoh Virus DNA dan Virus RNA ( Dibedakan Berdasarkan Jenis Asam Nukleatnya)

Klasifikasi virus memiliki sistem tatanama sendiri yang berbeda dengan sistem klasifikasi pada
tumbuhan, bakteri, hewan, fungi, ataupun protista. Virus paling banyak dibedakan berdasarkan dari
tipe asa nukleat yang dimilikinya. Asam nukleat sendiri memiliki dua tipe yaitu DNA dan RNA.
virus hiv
Perbedaan mendasar dari tipe asam nukleat pada DNA dan RNA adalah terletak pada basa nitrogen
penyusunnya serta strukturnya. Pada virus tipe DNA memiliki basa nitrogen timin, adenin sitosin,
guanin. selain itu tipe DNA memiliki struktur doble helix.

Pada virus tipe RNA memiliki basa nitrogen adenin, urasil, guanin, dan sitosin, selain itu strukturnya
adalah single helix.

Berikut ini pengelompokan virus berdasarkan asam nukleat

Virus DNA

1. Adenovirus: Menginfeksi alat digesti (usus), alat respirasi, konjungtiva, tumor pada manusia
2. Herpes simplex virus: Menginfeksi mulut, alat kelamin manusia, dan tumor rahim pada
manusia
3. Papavovirus: Kutil pada manusia dan kanker pada hewan
4. Poliovirus: Penyakit polio
5. Virus Rubella: Campak jerman (rubella)
6. Paramyxovirus: Pneumonia atibical, penyakit gondong & campak
7. Virus coryza, rhinovirus: Pilek (Flu)
8. Poxivirus Campak: cacar

Virus RNA

1. Orthomycovirus: Influenza
2. Hepatitis: Hepatitis
3. Paramyxovirus: NCD (tetelo pada ayam)
4. Picornavirus: Infeksi perut, poliomyelitis, dan Hepatitis A
5. Rhabdovirus: Rabies
6. Reovirus: Muntah dan diare
7. Retrovirus: Tumor kelenjar susu, leukemia, AIDS, dan sarkoma pada ayam
8. Togo virus (Flavivirus): Demam berdarah, demam kuning
9. Tobacco Mosaic Virus (TMV): Penyakit mosaik pada daun tembakau
10. Myxovirus: Influenza
Peranan Virus yang Merugikan Bagi Kehidupan

Virus memiliki banyak kerugian bagi kehidupan baik bagi manusia, hewan, maupun tumbuhanm
namun bukan berarti virus tidak bisa digunakan untuk kepentingan manusia dalam hal positif seperti
digunakan untuk proses terapi gen, pada materi berikut ini akan dijelaskan beberapa jenis virus yang
merugikan baik pada manusia, hewan ataupun tumbuhan.

Berikut akan diberikan contoh jenis-jenis virus tersebut.

A. Virus yang merugikan tubuh manusia

1. HIV (Human Immunodefi ciency Virus)


Virus ini menyebabkan penyakit AIDS (Acquired Immune Defi ciency Syndrome), menyerang sel-sel
darah putih limfosit T. Gejala penyakitnya adalah seperti gabungan gejala beberapa jenis penyakit
karena menurunnya sistem kekebalan tubuh.
Untuk lebih jelasnya mengenai virus HIV baik struktur maupun cara kerja virus dalam menyusup ke
manusia, bisa dibaca di artikel berikut ini(baca: mekanisme kerja virus hiv di dalam tubuh
manusia dan juga artikel berikut ini dibalik ganasnya virus HIV)

struktur virus HIV


2. Virus ebola (ebola virus)
Virus ini menyebabkan penyakit ebola yang mematikan. Virus ini menyerang sel-sel pertahanan
tubuh. Gejalanya adalah demam yang disertai pendarahan. virus ebola ini pertama kali ditemukan di
benua Afrika yang merenggut ribuan orang dalam waktu kurang dari satu bulan. untuk lebih jelasnya
mengenai virus ebola, pelajari materi berikut ini(versi inggris: siklus hidup virus ebola)

struktur virus ebola

3). Virus hepatitis (Hepatitis virus)


Virus ini menyebabkan penyakit hepatisis B. Virus ini menyerang sel-sel hati, sehingga perut
penderita membesar dan tubuhnya berwarna kuning. berita terbaru bahwa beberapa mahasiswa IPB
terserang virus hepatitis B, hal ini kemungkinan dikarenakan karena virus ini menyebar melalui
makanan dan minuman.
struktur virus hepatitis B

4). Measles virus


Measles virus menyebabkan penyakit cacar. Virus ini menyerang sel kulit dan menimbulkan gejala
awal seperti demam, pilek, kemudian muncul luka cacar, yang dimulai dari wajah dan akhirnya
keseluruhan tubuh.

5). Herpes Simplex virus


Virus ini menyebabkan penyakit herpes. Virus ini menyerang membran mukus (lendir) pada mulut,
alat kelamin, dan kulit. Gejala penyakitnya adalah kulit memerah dan muncul bintilbintil seperti luka
melepuh.

6). Human Papilomavirus


Virus ini menyebabkan penyakit kutil pada manusia. Virus ini menyerang sel-sel kulit dan dapat
menyebabkan kanker. Gejalanya adalah munculnya benjolan kulit.

7). Adeno virus


Virus ini menyebabkan gangguan pada sistem respirasi dan menyebabkan tumor rahim pada wanita.
Gejala serangan virus ini adalah perut sakit seperti menstruasi dan timbul benjolan di
dalam rahim (perut).

8). Mumps virus


Virus ini menyebabkan penyakit gondong atau parotitis. Virus ini menyerang kelenjar parotis,
sehingga menimbulkan bengkak atau radang pada rahang.
9). Orthomycovirus
Orthomycovirus menyebabkan penyakit infl uenza. Gejalanya panas tubuh tinggi, sesak nafas, keluar
lendir pada rongga hidung, nafsu makan berkurang, pusing kepala, batuk, dan demam.

10). Rabiez virus (Virus rabies)


Virus rabies menyerang sistem syaraf pada hewan atau manusia. Penyakit ini disebut penyakit anjing
gila. Penyakit ini ditularkan pada manusia lewat gigitan hewan anjing, kucing, atau kera yang
menderita rabies.Vaksin rabies pertama kali ditemukan oleh Louis Pasteur.

11). Poliomyelitis (Virus polio)


Virus ini menyerang sistem syaraf, yaitu pada sistem alat gerak anak balita, sehingga menyebabkan
kelumpuhan pada anggota gerak bagian bawah (kaki). Penyakit polio ini dapat dicegah dengan
pemberian vaksin polio. Vaksin polio ditemukan pertama kali oleh Jonas Salk.

B. Virus yang merugikan tubuh hewan

Berbagai jenis virus juga dapat menimbulkan penyakit pada hewan. Jenis-jenis virus tersebut antara
lain:

1) Paramyxovirus
Virus ini menyebabkan penyakit NCD (New Castle Desease), menyerang sistem syaraf pada unggas
(misal: ayam). Penyakit ini sering disebut penyakit tetelo atau parrot fever. Gejala penyakitnya
mencret dan batuk-batuk.

paramixovirus

2) Foot and Mouth Desease


Virus ini menyebabkan penyakit pada kuku dan mulut, menyerang hewan ternak, seperti sapi, kuda,
kerbau, domba, biri-biri, dan keledai.
3) Rhabdo virus
Virus ini menyerang sistem syaraf pada hewan (anjing, kucing, kera), menyebabkan penyakit rabies.
Penyakit ini dapat menular ke manusia melalui gigitan hewan yang telah menderita penyakit rabies.

4). Rous Sarcoma Virus (RSV)


Virus ini menyebabkan penyakit tumor pada ayam.

5). Bovine Papilo virus


Virus ini menyebabkan penyakit tumor pada sapi.

C. Virus yang merugikan tanaman

Contoh virus yang merugikan tanaman adalah virus Mosaik Tembakau, virus Tungro, dan virus CVPD

1) Virus Mosaik Tembakau (Tobacco Mosaic Virus, TMV)


Virus ini menyebabkan penyakit mosaik pada daun tembakau. Gejalanya adalah timbulnya bercak-
bercak berwarna kuning pada daun tembakau, sehingga menghambat pertumbuhan daun
tembakau.

2). Virus Tungro


Virus ini menyerang batang dan akar padi, sehingga tumbuhan padi menjadi kerdil (pertumbuhan
yang tidak normal). Virus ini ditularkan melalui serangga yaitu wereng coklat dan wereng
hijau.

virus tungro

3). Virus CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration)


Virus ini menyebabkan penyakit degenerasi (penyakit tumor) pada batang dan daun jeruk. Virus ini
menyerang sistem pembuluh pengangkut floem pada tanaman jeruk.
Peranan Virus Bagi Kehidupan Manusia yang Menguntungkan

Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami kemajuan yang sangat cepat
dalam berbagai aspek kehidupan dan berbagai bidang seiring dengan perkembangan zaman yang
memasuki era modern dan serba digital. Tak terkecuali perkembangan ilmu alam khususnya ilmu
biologi. Para ilmuan terdahulu sampai sekarang di seluruh penjuru dunia masih berusaha keras
melakukan penelitian mengenai virus agar bisa bermanfaat bagi kehidupan manusia. Virus dapat di
definisikan sebagai parasit yang mempunyai ukuran yang sangat kecil yang bisa menginfeksi
sel biologis. Virus hanya dapat berkembang biak (bereproduksi) di dalam suatu sel hidup karena
virus tidak dapat berkembang biak (bereproduksi) sendiri.

Maka dari itu, virus sendiri hidupnya sangat bergantung pada makhluk hidup lain. Dalam proses
rekombinasi atau pun proses rekayasa genetika terkadang beberapa virus bisa dimanfaatkan. Gen
jahat (yang menjadi penyebab infeksi) yang terdapat di dalam virus dapat diubah menjadi gen baik
(sebagai penyembuh) melalui proses terapi gen yang biasa disebut vaksin. Beberapa contohnya
sebagai berikut :

1. Dalam proses pembuatan vaksin polio


2. Dalam proses pembuatan vaksin polio rabies
3. Dalam proses pembuatan vaksin polio hepatitis B
4. Dalam proses pembuatan vaksin polio influenza
5. Dalam proses pembuatan vaksin polio cacar
6. Dalam proses pembuatan vaksin polio vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) untuk cacar gondong,
dan campak.

Dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat pada umumnya virus mempunyai sifat yang merugikan
bagi lingkungan sekitarnya. Penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan disebabkan oleh
virus yang sudah tidak asing lagi di lingkungan hidup. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang dapat
bertahan dengan serangan virus. Sel-sel tertentu dari inangnya secara khusus diserang oleh virus-
virus.

Ketika suatu virus melakuka penyerangan terhadap bakteri A, maka DNA yang melekat dan dimiliki
oleh virus akan menghancurkan DNA yang melekat dan dimiliki oleh bakteri A. Pada proses
penghancuran tersebut tidaklah 100 persen DNA yang melekat dan dimiliki oleh bakteri A akan
hancur, melainkan ada DNA yang melekat dan dimiliki dari bakteri A yang masih tersisa alias masih
bertahan sehingga terjadi proses pencampuran DNA tersebut yang menyebabkan adanya sifat
genetik yang melekat dan dimiliki oleh bakteri A yang nantinya dimiliki juga oleh virus tersebut
(terjadi proses penggabungan sifat genetik antara virus dan bakteri A). Nah dengan demikian,
apabila virus-virus tersebut telah melakukan proses pembelahan diri sehingga menghasilkan jumlah
yang sangat banyak, maka dari itu, akan lahir virus-virus baru yang memiliki sifat campuran antara
virus dan bakteri A.

Berikut beberapa pembahasan mengenai peranan penting virus yang menguntungkan bagi
kehidupan manusia :

1. Untuk Memproduksi Vaksin


Vaksin berasal dari bahasa latin vacca (sapi) dan vaccinia (cacar sapi). Penghasil kekebalan yang
bersifat aktif terhadap suatu penyakit, sehingga dapat berperan dalam proses pencegahan atau pun
untuk mengurangi pengaruh infeksi yang disebabkan oleh organisme-organisme secara alami biasa
disebut dengan vaksin. Bakteri pantogen yang telah dilemahkan sehingga tidak mempunyai sifat
membahayakan bagi manusia juga merupakan definisi dari vaksin. Vaksin dapat juga didefinisikan
sebagai organisme-organisme mati atau hasil-hasil dari pemurniannya.
Ketika vaksin disuntikkan ke dalam bagian-bagian tubuh tertentu manusia, maka bagian-bagian
tubuh tertentu akan memproduksi atau pun menghasilkan antitoksin sehingga sangat diharapkan di
kemudian hari dalam tempo waktu tertentu ketika bakteri yang sesungguhnya melakukan proses
penyerangan terhadap bagian-bagian tubuh, maka bagian-bagian tubuh telah dalam kondisi
yang kuat terhadap serangan tersebut sehingga dampaknya tidak mudah terserang penyakit. Vaksin
akan melakukan proses persiapan sistem imunitas atau kekebalan tubuh pada manusia atau hewan
untuk bisa bertahan terhadap serangan-serangan yang dilakukan oleh patogen tertentu seperti
(bakteri, virus, atau toksin).

Dalam proses perlawanan terhadap sel-sel degenerative (seperti kanker), vaksin juga bisa membantu
sistem kekebalan tubuh. Untuk merangsang sistem imunologi tubuh untuk membentuk antibodi-
antibodi yang spesifik sehingga dapat melindungi bagian-bagian tubuh dari serangan berbagai
macam penyakit yang dapat dicegah dengan cara melakukan pemberian vaksin. Pemberian
vaksin sendiri adalah bertujuan untuk menstimulasi reaksi atau interaksi kekebalan
tanpa menyebabkan suatu penyakit. Vaksin juga mempunyai berbagai macam jenis sesuai dengan
fungsinya yang secara garis besar sama.(silahkan baca :

2. Pembuatan Antitoksin
Zat-zat yang berfungsi sebagai pelawan antigen (benda asing yang masuk dalam bagian-bagian
tubuh) dan sebuah antibodi yang memiliki fungsi untuk menetralisir racun merupakan definisi dari
antitoksin. Pada proses pembuatan antitoksin berawal dari sebuah ide-ide dan gagasan-gagasan
cemerlang bahwa penggabungkan antara DNA yang melekat dan dimiliki oleh virus dengan sebuah
gen yang bisa bermanfaat dan berguna, seperti halnya gen pada manusia yang bisa mengendalikan
produksi antitoksin. Antitoksin juga sangat berguna untuk menetralisir racun, kemudian antitoksin
juga dapat digunakan untuk membunuh bakteri dan mikroogranisme lainnya.

Dengan demikian nantinya suatu virus yang DNA nya telah dilakukan proses penggabungan dengan
DNA yang melekat pada manusia kemudian akan dilakukan proses penyambungan dengan DNA yang
melekat pada bakteri sehingga proses ini nantinya akan dapat memproduksi bakteri yang
mengandung antitoksin dari manusia itu sendiri. Pada proses pembelahan diri, bakteri akan
melakukannya secara terus-menerus sehingga bakteri akan membawa sifat campuran
yang dimilikinya.

3. Untuk Melemahkan Bakteri


Sebuah DNA virus lisogenik apabila melakukan perusakan terhadap DNA dari bakteri pantogen
(kelompok bakteri parasit yang menimbulkan penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan), maka
akan sangat menguntungkan bagi manusia. Mengapa bisa demikian? karena akan terjadi proses
pelemahan dari bakteri pantogen sehingga tidak diindikasikan berbahaya bagi kesehatan
manusia. Virus dapat dengan mudah melemahkan sel-sel hidup seperti halnya pada bakteri. Jadi,
peran aktif bakteri pada bagian-bagian tubuh yang merugikan dapat dilemahkan dengan mudah.

Mengapa bakteri tidak dapat menginfeksi manusai? Karena virus dapat melakukan proses perusaka
terhadap susunan DNA yang melekat pada bakteri sehingga bakteri tersebut tidak dapat menginfeksi
manusia. Jika DNA yang melekat pada virus lisogenik masuk ke dalam DNA yang melekat
pada bakteri penyebab penyakit, maka bakteri tersebut menjadi tidak berbahaya. Dengan begitu,
kita dapat menyembuhkan penyakit dengan sangat mudah yang diakibatkan oleh bakteri tersebut.
4. Mengukur Tingkat Radiasi
Radiasi mempunyai pengaruh besar terhadap orang yang berbeda dengan cara yang berbeda pula.
Namun, dasar-dasar yang digunakan oleh tim keselamatan adalah rontgen tunggal yang diakibatkan
oleh paparan sinar gamma atau sinar-x yang biasanya menghasilkan dosis serap sekitar 1 rad.
Paparan, biasanya dapat dinyatakan dalam satuan rontgen, diukur menggunakan penghitung Geiger
dan perangkat terkait. Penghitung Geiger bisa menghitung seberapa banyak gas yang terkandung
akan terionisasi partikel radiasi yang masuk dalam tubuh, dan mengubah informasi-informasinya
menjadi sinyal elektronik, cara kerjanya seperti halnya alat radar.

Meski orang tak menyerap semua radiasi yang terpapar padanya, sebagian besar radiasi akan
langsung melewati tubuhnya. Jumlah tertentu suatu energi yang dibawa dari paparan radiasi
biasanya akan diserap jaringan tubuh secara langsung. Virus juga bisa digunakan sebagai alat
pengukur kadar radiasi di suatu tempat. Ini hanya berlaku bagi spesies virus yang sangat rentan
terhadap paparan radiasi dari lingkungan. Karena sifat rentan terhadap paparan radiasi tersebut,
maka virus dapat dijadikan alat untuk mengukur tingkat radiasi. Besarnya radiasi biasanya memiliki
tingkatan yang sebanding dengan kerusakan yang dilalui oleh virus itu sendiri.

5.Untuk Memproduksi Interferon


Protein yang dihasilkan dari sel-sel normal sebagai respon terhadap infeksi virus adalah definisi dari
interferon. Interferon merupakan hasil produksi secara alami dari hormon berjenis glikoprotein oleh
sel-sel vertebrata akibat rangsangan biologis seperti virus, bakteri, dan protozoa sebagai sumber
rangsangan utama produksi interferon. Interferon berfungsi sebagai pelindung tubuh dari berbagai
jenis penyakit terutama penyakit yang disebabkan oleh virus. Interferon juga dapat memicu sel-sel
yang terinfeksi oleh bakteri dan sel-sel di sekitarnya untuk menghasilkan zat-zat yang dapat
menghambat proses replikasi virus.

Senyawa interferon adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh yang bersifat nonspesifik dan
senyawa-senyawa tersebut akan terinduksi pada tahap awal infeksi virus. Dengan kata lain, pada
saat virus memasuki bagian-bagian tubuh tertentu dan mulai menginfeksi sel-sel tubuh, interferon
akan sesegera mungkin dapat terbentuk sebelum sistem imunitas tubuh yang bersifat spesifik
memberikan respon terhadap infeksi tersebut. Interferon juga mempunyai peran penting dalam
proses pengaktifan sel-sel kekebalan/imunitas tubuh seperti halnya sel-sel yang membunuh secara
alami (biasaya disebut sebagai Natural Killer Cells) dan bagian sel-sel limfosit dan juga makrofag.
Interferon juga bisa digunakan untuk meningkatkan suatu perlawanan terhadap infeksi-infeksi dan
bahkan sel-sel seperti halnya sel tumor dengan cara mengatur cara-cara penyajian antigen ke
limfosit T serta digunakan untukn meningkatkan kemampuan sel-sel yang telah terinfeksi untuk
melakukan proses perlawanan infeksi-infeksi baru dari suatu virus.

6. Untuk Pembuatan Peta Kromosom


Dalam pembuatan peta kromosom yang sering digunakan bagi dunia kedokteran ialah virus.
Bakteriofag telah digunakan pada teknologi kedokteran sejak lama sebagai pengenal dan
pengidentifikasi bakteri-bakteri patogen. Dalam proses menentukan dan mengetahui galur-galur
bakteri dalam sistem klasifikasinya dapat kita gunakan patokan yakni ketahanan bahkan kerentanan
yang ada pada bakteri terhadap serangan dari bakteriofag. Sehingga dalam proses untuk
menentukan nya harus dengan cara mengidentifikasi bakteri – bakteri pathogen seperti halnya
untuk stafilokokus dan juga basilus tifoid.

7. Virus Sebagai Alat Diagnosis


Dalam bidang ilmu kesehatan terjadi perkembangan yang sangat pesat, sehingga dalam
pengembangan organisasi, diagnosis digunakan dengan sangat luas seperti layaknya digunakan
dalam definisi medis. Alat-alat perlengkapan diagnosis didefinisikan sebagai alat-alat yang digunakan
oleh para dokter atau tenaga medis lainnya dimana dengan bantuannya dapat diketahui, ditentukan
diagnosa penyakit seseorang yang telah diperiksa. Ternyata virus juga mempunyai manfaat
besar sebagai alat diagnosis.

8. Virus Sebagai Antioksidan


Zat-zat yang mempunyai manfaat sebagai zat penghambat serta pencegah proses oksidasi
merupakan definisi dari antioksidan. Antioksidan juga digunakan sebagai penetralisir dari
terbentuknya radikal bebas dalam tubuh. Antioksidan dapat menjadi penghambat proses oksidasi
walaupun dalam keadaan konsentrasi rendah. Zat ini dibutuhkan oleh tubuh untuk memerangi
pemicu penyakit kronis yaitu radikal bebas. Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa-senyawa yang
dapat mencegah sel-sel dari ancaman bahaya dari radikal bebas oksigen reaktif. Antioksidan dapat di
kategorikan menjadi 2 kategori yakni, endogen dan eksogen. Definisi endogen sendiri merupakan
antioksidan yang berasal dari dalam tubuh. Sedangkan eksogen didefinisikan sebagai antioksidan
yang berasal dari luar tubuh. Virus ternyata juga punya manfaat besar sebagai antioksidan. Virus
dengan teknik rekayasa genetika (proses penyisipan gen) dapat digunakan sebagai penghasil
antioksidan yang dapat digunakan untuk melawan berbagai jenis penyakit pada manusia

Sumber:

https://www.biologiedukasi.com/

https://dosenbiologi.com/bakteri/peranan-virus-bagi-kehidupan-manusia

Anda mungkin juga menyukai